Anda di halaman 1dari 2

NAMA : GEDE RYAN ANDIKA

NIM/ ABSEN : 2207521247/ 12

Model Bisnis yang Ada di Bali

Model bisnis adalah elemen terpenting untuk kesuksesan startup atau bisnis apapun yang
membuka nilai dalam jangka panjang. Di lain sisi, mengembangkan model bisnis ini tidak hanya
terpaku dengan strategi monetisasi saja.

Dalam mengembangkan model bisnis, perusahaan dapat menciptakan nilai atau value untuk
pemangku kepentingan (shareholder). Jadi intinya, model bisnis adalah bagaimana cara membuat
pengguna menggunakan layanan, produk, jasa, atau aplikasi kalian dalam jangka waktu lama.

Model bisnis memiliki tujuan untuk membantu perusahaan atau startup dalam merancang
perencanaan bisnis serta menetapkan dan memvalidasi poin-poin penting dari lini bisnis, mulai
dari aktivitas, sumber daya, hubungan dengan customer, pendapatan, dan pengeluaran.

Di Indonesia, khususnya di Bali, terdapat beberapa model bisnis yang dapat kita jumpai,
diantaranya :

1. Model bisnis berdasarkan produksinya seperti manufaktur, franchise, distributor, dan retail
2. Model bisnis berdasarkan fisiknya seperti e-commerce, marketplace, dropship, dan lain-lain.
3. Model bisnis berdasarkan sumber revenuenya seperti freemium, subscription, dan lain-lain.
4. Model bisnis berdasarkan strategi harga seperti razor blade, reverse razor blade, dan lain-lain.
5. Model bisnis berdasarkan interaksi dengan konsumen, seperti high touch dan low touch.
6. Model bisins berdasarkan strategi produk seperti renting business, social entrepreneurshps dan
lain-lain
7. Model bisnis berdasarkan kemitraannya seperti business to business (B2B), business to
consumer (B2C) dan lain- lain

Dari banyaknya jenis model bisnis yang ada di Bali, ada beberapa implementasi yang dapat
kita lakukan jika ingin memulai suatu bisnis, diantaranya adalah:
1. Menerapkan model bisnis yang sesuai dengan karakteristik pasar dan target konsumen.
Misalnya, jika pasar yang dituju adalah konsumen yang lebih mementingkan harga, maka
model bisnis yang sesuai adalah bisnis dengan skala besar dan harga yang kompetitif
,contohnya bisnis retail seperti supermarket atau minimarket
2. Memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas dalam model bisnis yang ada. Misalnya, penerapan e-commerce dan
marketplace untuk memperluas jangkauan pasar.
3. Berinovasi dalam pengembangan produk atau layanan yang di tawarkan. Misalnya, dengan
menambah fitur dan keunikan pada produk atau layanan yang membuatnya lebih menarik bagi
konsumen,
4. Mengembangkan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan karakteristik pasar dan
konsumen. Misalnya, dengan melakukan riset pasar dan memahami preferensi konsumen
dalam memilih produk atau layanan yang ditawarkan.
5. Menjalin kemitraan atau kerjasama dengan pihak lain untuk memperluas jangkauan pasar atau
meningkatkan keuntungan. Misalnya, dengan menjalin kerjasama dengan supplier untuk
memperoleh harga yang lebih murah atau dengan rekan bisnis untuk membagi risiko dan
keuntungan.
6. Mengelola risiko dengan baik, terutama risiko yang terkait dengan perubahan pasar atau
lingkungan bisnis. Misalnya, dengan mempersiapkan cadangan dana atau melakukan
diversifikasi bisnis.

Anda mungkin juga menyukai