Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indi St Qurrota A’yun

NIM: 3312421152

Mata Kuliah : Manajemen Konflik.

TUGAS DISKUSI DAN ANALISIS VIDEO.

SUmber : Kompas TV
Setelah mengamati tayangan video di atas, Silahkan Saudara analisis :
1. Akar penyebab konflik di Papua
2. Bagaiamana peran Saudara sebagai mahasiswa dalam ikut serta menyelesaikan konflik di
Papua?
3. Model pendekatan seperti apa yang sekiranya bisa menyelesaikan konflik di Papua?
PermalinkReply

JAWABAN :

1. Konflik di Papua memiliki akar penyebab yang kompleks dan bervariasi. Beberapa faktor
utama yang telah menyebabkan konflik di wilayah tersebut antara lain:
1. Sejarah Kolonial: Konflik di Papua memiliki akar sejarah yang kuat. Pada awal abad
ke-20, Papua menjadi bagian dari Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia pada
tahun 1945, Papua menjadi bagian dari Indonesia. Namun, beberapa kelompok di Papua
merasa bahwa penjajahan berlanjut dan hak-hak mereka dilanggar.
2. Identitas dan Otonomi: Salah satu pemicu utama konflik di Papua adalah isu identitas
dan otonomi. Sebagian penduduk Papua merasa bahwa mereka memiliki identitas, budaya,
dan bahasa yang berbeda dari mayoritas penduduk Indonesia. Beberapa kelompok di Papua
juga menginginkan otonomi yang lebih besar dan mengkritik pengaruh pemerintah pusat.
3. Isu Sosial dan Ekonomi: Ketimpangan sosial dan ekonomi di Papua juga menjadi faktor
yang memperburuk konflik. Meskipun Papua kaya akan sumber daya alam, banyak
penduduk setempat yang hidup dalam kemiskinan. Ketidakadilan dalam distribusi
kekayaan dan kurangnya akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan
telah memicu ketegangan sosial.
4. Kekerasan dan Pelanggaran HAM: Konflik di Papua juga telah ditandai dengan tindakan
kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia. Baik kelompok bersenjata maupun aparat
keamanan terlibat dalam kekerasan yang menyebabkan korban sipil. Pelanggaran HAM
seperti penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan pembatasan kebebasan
berekspresi telah memperburuk situasi di Papua.
5. Kurangnya Dialog dan Penyelesaian Masalah: Kurangnya dialog dan upaya
penyelesaian masalah yang efektif juga telah menyebabkan konflik terus berlanjut.
Seringkali terdapat kesenjangan antara pemerintah pusat dan kelompok Papua dalam hal
pendekatan dan solusi yang diusulkan untuk mengatasi konflik.

Penting untuk dicatat bahwa konflik di Papua memiliki banyak dimensi yang kompleks
dan dapat berbeda di setiap wilayahnya. Untuk mencapai penyelesaian yang berkelanjutan,
penting bagi semua pihak terlibat untuk terlibat dalam dialog yang terbuka, menghormati
hak asasi manusia, dan mencari solusi yang adil dan inklusif bagi seluruh penduduk Papua.
2. Sebagai mahasiswa, kita dapat berperan aktif dalam upaya penyelesaian konflik di Papua.
Berikut adalah beberapa peran yang dapat kita ambil: Penyadaran dan Edukasi: Sebagai
mahasiswa, kita dapat memainkan peran penting dalam menyadarkan masyarakat tentang
kompleksitas konflik di Papua. Melalui kampanye sosial, forum diskusi, atau kegiatan
pendidikan, kita dapat membantu meningkatkan kesadaran akan masalah yang dihadapi
oleh penduduk Papua dan mendorong pemahaman yang lebih baik. Pemetaan Masalah:
kita dapat melakukan riset atau studi tentang akar penyebab konflik di Papua, termasuk isu
identitas, ekonomi, dan politik. Dengan pemahaman yang mendalam tentang masalah
tersebut, kita dapat menyumbangkan wawasan baru dan pemikiran kritis dalam upaya
penyelesaian konflik.
3. Penyelesaian konflik di Papua membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan
berkelanjutan. Berikut adalah beberapa model pendekatan yang bisa dipertimbangkan:
Dialog dan Negosiasi: Pendekatan ini melibatkan pembukaan ruang untuk dialog dan
negosiasi antara pemerintah pusat, kelompok Papua, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dialog yang inklusif dan jujur dapat memfasilitasi pemahaman bersama, membangun
kepercayaan, dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Mediasi dari pihak
ketiga yang netral juga dapat membantu dalam proses negosiasi. Otonomi yang Lebih
Besar: Memberikan otonomi yang lebih besar kepada wilayah Papua dapat menjadi
langkah yang penting untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan penduduk Papua. Ini
termasuk memberikan pengelolaan sumber daya alam, kontrol atas urusan internal, dan
kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi dan sosial Papua. Pemulihan
Kebijakan dan Pembangunan: Perlu ada upaya yang kuat dalam memulihkan kebijakan
yang adil dan pembangunan yang berkelanjutan di Papua. Hal ini melibatkan investasi
dalam infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi di wilayah
tersebut. Pemulihan kebijakan juga harus memastikan perlindungan hak asasi manusia,
keberlanjutan lingkungan, dan partisipasi masyarakat Papua dalam pengambilan
keputusan. Rekonsiliasi dan Perdamaian: Mendorong proses rekonsiliasi dan perdamaian
adalah penting dalam upaya penyelesaian konflik. Ini melibatkan membangun jembatan
antara berbagai kelompok dan masyarakat di Papua, mengedepankan keadilan transitional,
mendukung upaya rekonsiliasi lokal, dan menciptakan ruang untuk memperbaiki trauma
dan ketegangan yang ada. Pengawasan Internasional: Melibatkan pengawasan
internasional dalam penyelesaian konflik di Papua dapat membantu memastikan
penghormatan terhadap hak asasi manusia, transparansi, dan akuntabilitas. Keberadaan
pengamat internasional atau misi penjaga perdamaian dapat membantu membangun
kepercayaan dan mendorong implementasi kesepakatan yang telah dicapai.

Anda mungkin juga menyukai