PATI - Bukit Pandang Ki Santa Mulya yang terletak di Desa Durensawit
Kecamatan Kayen Pati, rupanya tak hanya dikunjungi warga Pati, namun juga wisatawan dari luar daerah Provinsi Jawa Tengah, bahkan ada juga pengunjung dari luar negeri. Selama pandemi Covid-19, daerah objek wisata (Bukit Pandang) Kayen pati, kehilangan pendapatan sebesar 90 persen. Pendapatan yang hilang tersebut sekitar 90 persen atau senilai Rp 50 juta sampai Rp 80 juta ini sejak bulan Maret, lalu. Keberadaan Tempat wisata Bukit Pandang ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kayen - Pati, Jawa Tengah. Bukit Pandang ini memang unik, terletak di ketinggan batu kapur dan juga dilengkapi dengan spot selfie yang menarik seperti angkruk dengan tulisan/ logo “I love U”, Rumah Pohon, Lorong Cinta, Batu Gedek, Wayang Ucul dan juga ada spot baru seperti sangkar burung. Namun semenjak pandemi COVID-19, kelompok pemuda kendeng menutup sementara operasional destinasi ini. Anggota pemuda kendang di destinasi wisata Bukit pandang, Udin mengatakan “semenjak Maret 2020 kehilangan pendapatan 90 persen atau nilainya sekitar Rp 50 juta sampai Rp 80 juta. Pendapatan tersebut hilang saat pandemi dan kebetulan merupakan libur sekolah, puasa dan Lebaran.” Katanya saat diwawancarai pada Sabtu, (10/10). Target pendapatan memang perlu digarisbawahi. Pendapatan kita itu pada waktu tepat-tepatnya ramai sebetulnya, Maret, April itu liburan sekolah, terus masuk puasa, Idul Fitri. Betul-betul tempat ramai itu, hampir terkuras 90 persen pendapatan kita setahun hilang disana. Nilainya kurang lebih Rp 50 juta sampai Rp 80 juta yang hilang," kata Udin kepada saya di sela-sela ia memantau keadaan Tempat wisata yang didirikannya Bersama kelompoknya, Sabtu Walaupun sudah di era New normal masih tetap saja tidak ada pengunjung yang dating ke tempat wisata Bukit pandang ini karena masyarakat masih takut untuk berkumpul dengan orang-orang yang tidak dikenal dan dikhawatirkan membawa virus corona. (Dyah Ayu)