Anda di halaman 1dari 3

[00.

19, 8/5/2022] 017 Dian: Pasca Idul Fitri, Malino dipadati pengunjung

Pasca Idul Fitri, Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, dipadati pengunjung dari
diberbagai daerah yang berlibur ke destinasi wisata alam yang ada di Malino. Padatnya pengunjung
mengakibatkan kemacetan panjang di jalan Sultan Hasanuddin hingga ke destinasi wisata hutan
pinus Malino dan beberapa titik lainnya. Sabtu (07/05/22)

Menjadi salah satu destinasi wisata yang dikunjungi oleh para pengunjung, Malino dikenal sebagai
daerah objek wisata yang memiliki panorama yang indah dan menakjubkan dan dikenal sebagai kota
bunga karena banyaknya jenis bunga tropis yang tumbuh disini.

Tingginya angka pengunjung di tahun ini jika dibandingkan pada tahun 2020 dan 2021 sangat
meningkat. Destinasi wisata yang ada di Kecamatan Tinggimoncong ramai pengunjung, mulai dari
hutan pinus, air terjun, kebun teh, kebun strawberry dan destinasi wisata lainnya.

Perekonomian masyarakat Malino juga ikut meningkat, mulai dari segi pariwisata (hotel,
penginapan/villa dan tempat wisata), Pedagang (pedagang kaki lima, pasar), dibanding
perekonomian tahun sebelumnya dikarenakan adanya pembatasan sosial. Dengan menurunnya
angka covid saat ini, Malino kini kembali ramai pengunjung.

Meskipun demikian, pengunjung yang datang tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah
dihimbau sebelumnya.

Sebagai pengunjung, Arens melihat Malino adalah salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang
memiliki panorama alam yang indah, sejuk, dan memberikan kenyamanan, membuat para
pengunjung susah untuk meninggalkan Malino betah berlibur. Malino memiliki daya tarik tersendiri
yang susah didapati di tempat wisata yang lain. Kalau di bandingkan dengan Makassar yang bising
dan banyak polusi, Malino adalah kebalikan dari itu semua, karena daerahnya yang tentram dan
bebas dari polusi. Sekalipun akhir-akhir ini banyak pengunjung, polusi imbang dengan suhu yang ada
disini, jadi kurang terasa polusinya.

"Saya berkunjung ke Malino karena letak geografisnya yang berada didaerah pegunungan dan
memiliki suhu yang dingin dan sejuk, memberikan ketentraman dan kedamaian. Saya ke Malino
karna saya mencari tempat yang tentram. Saya memang suka yang alam alam, mungkin karena saya
juga dari desa. Kalau berbicara tentang rekreasi, sudah jelas pasti banyak sekali, namanya juga
daerah wisata. Tapi kalau dilihat-lihat tempat wisata yang ada di Malino masih kurang terekspos
karna kurangnya publikasi. Wisata yang terekspos dan banyak diketahui orang luar hanya hutan
pinus dan air terjun Takapala. Itupun tujuan utama pengunjung hanya hutan pinus, padahal Malino
memiliki banyak tempat wisata, satu hari tidak cukup untuk kunjungi satu persatu." Ungkapnya.

"Selain dari itu, pengelolaan sampahnya juga mungkin bisa dibenahi. Entah saya yang kurang
perhatikan arau memang kuranya tempat sampah yang ada di hutan pinus. Jadi saya tidak tau siapa
yang harus disalahkan, pengunjung atau pengelola. Para pengunjung juga seharusnya
memperhatikan sampahnya, jangan ditinggalkan begitu saja karena ciri khas Malino yang indah akan
hilang jika sampah berserakan" tutupnya.

Ika juga sebagai pengunjung mengatakan bahwa Malino sebaiknya diekspos agar pengunjung bisa
mengetahui secara luas, apalagi pengunjung yang diluar daerah seperti Bone, Pare-pare dan daerah
yang lainnya bisa dengan mudah bisa menjangkau informasi.

"Malino ini banyak tempat wisatanya tapi masih kurang terekspos keluar, susah dapat informasi.
Mungkin karna tidak ada yang kelola dari segi sosial media semisal bikin akun Instagram, Facebook,
atau sosial media yang lainnya." Ungkapnya.

"Saya dengar tadi ada pengunjung yang dari Bone dan Pare-pare. Saya kira pengunjung yang datang
dari Makassar saja. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini memang banyak sekali
pengunjung. Alhamdulillah karena sekarang angka covid sudah menurun dan semoga covid hilang"
Tutupnya.

Pasca hari raya Idul Fitri tahun 2022 ini, membuat perekonomian masyarakat Malino termasuk
Penginapan/Villa meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021. Angka covid terkhusus
di kecamatan Tinggimoncong juga menurun membuat pengunjung berdatangan untuk berlibur
memanfaatkan waktu liburnya.

Sebagai pemilik penginapan, Marwati menuturkan bahwasanya memang tahun ini liburan setelah
Idul Fitri, jumlah pengunjung yang menyewa penginapan meningkat. Satu hari setelah shalat Idul
Fitri, pengunjung yang menyewa penginapan sudah mulai masuk, hingga hari ini. Alhamdulillah
pemasukannya lancar.

"Satu hari setelah shalat Idul Fitri sudah mulai masuk tamu, sambung-sambung sampai hari ini. Jadi
kita sebagai pemilik penginapan stay terus, sewaktu-waktu tamu butuhkan sesuatu kita harus layani.
Krna sibuk, waktu dengan keluarga besar kurang. Tapi Alhamdulillah setelah shalat Idul Fitri saya
sudah sempatkan datangi beberapa keluarga."

[00.20, 8/5/2022] 017 Dian: Ahmad Ardiansyah. A

Anda mungkin juga menyukai