Anda di halaman 1dari 3

AYAT-AYAT PILIHAN

Oleh:Yusuf, S.Ag.

Memiliki kebiasaan membaca Al-Qur’an dalam keseharian tentu merupakan hal yang

terpuji, namun apakah itu cukup? Sebagai mukmin, ternyata kita juga wajib mempelajari

tafsir Al-Qur’an untuk mendapatkan pemahaman akan maknanya yang mulia.

Dalil mengenai kewajiban tersebut terdapat dalam Surat Shad Ayat 29.

“Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya

mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang

mempunyai fikiran.” [QS-Shâd/38:29]

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang tanpa keraguan sedikit pun di dalamnya.

Di sana terdapat seluruh ketentuan untuk menjalankan kehidupan yang penuh ridho-Nya,

sekaligus meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Di dalamnya juga terkandung pelajaran, hikmah, dan kebaikan yang begitu besar.

Allah akan mempermudah urusan hamba-Nya yang berpegang dengan teguh kepada firman-

firman-Nya.

Untuk mempelajari Al-Qur’an saat ini sudah semakin mudah berkat perkembangan

teknologi yang semakin canggih. Salah satunya dengan keberadaan tafsir Al-

Qur’an online yang dapat kita akses dengan mudah melalui smartphone atau laptop, seperti

aplikasi TafsirWeb.

Aplikasi asli Indonesia ini memuat kumpulan tafsir Al-Qur’an dari berbagai sumber

tepercaya. Ini antara lain, Tafsir al-Muyassar, Tafsir al-Mukhtashar, dan selain itu tersedia

pula tafsir versi Kemenag RI dan Kementerian Agama Saudi Arabia.

Tidak hanya lengkap, aplikasi ini juga terbilang mudah digunakan oleh siapa saja.

Cukup klik nomor ayat pada aplikasi untuk mendapatkan informasi tafsirnya dalam berbagai

versi, seperti 5 ayat pilihan ini.


1. Surat Al-Baqarah Ayat 83. Pada ayat tersebut dikatakan bahwa kaum Bani Israil telah

ingkar dengan melanggar perjanjian dengan Allah Swt, kecuali sebagian kecil dari mereka.

Janji tersebut adalah untuk mengesakan Allah Swt, berbakti kepada orangtua, kerabat, kaum

fakir, dan anak-anak yatim.

2. Surat al-Isra Ayat 23-24. Di sini tercantum perintah Allah yang paling utama, yaitu

mengesakan-Nya dan berbuat baik kepada orangtua, terutama ketika keduanya telah berusia

senja. Selain itu Allah Swt melarang hamba-Nya untuk bersikap kasar dan berkata buruk

walaupun merasa kesal kepada orangtua. Sebaliknya, orang-orang yang beriman wajib

bersikap lemah lembut kepada mereka.

3. Surat Ali ‘Imran Ayat 159. Berkat rahmat dan karunia-Nya lah Rasulullah mampu menjadi

seseorang yang berperilaku lembut kepada para sahabat. Seandainya Rasul adalah orang yang

berperangai buruk dan dengan hati yang keras, maka sahabat-sahabatnya tentu akan menjauh.

Allah Swt juga melarang Rasul untuk memberi hukuman kepada para sahabat atas tindakan

mereka pada perang uhud. Sebaliknya, Rasulullah justru dianjurkan untuk memohonkan

ampun bagi mereka.

Selanjutnya Rasul diperintahkan untuk bermusyawarah dengan para sahabat terkait perkara

yang memang membutuhkan diskusi. Jika telah ditemukan solusi dari musyawarah tersebut,

hendaknya mereka menjalankannya dengan bergantung semata-mata hanya kepada Allah

Swt. Sesungguhnya Dia menyukai hamba-hamba-Nya yang tawakkal.

4. Surat al-Baqarah Ayat 284-286. Di dalam ayat ini ditegaskan bahwa segala yang terdapat di

langit dan bumi adalah milik Allah semata. Hanya Dia-lah sang Pencipta, Penguasa, serta

yang mengatur semuanya. Allah Swt Maha Mengetahui bahkan rahasia yang tersembunyi di

hati seluruh makhluk-Nya dan Dia yang akan memberikan balasan setimpal atas hal itu.
Dia akan memberi pengampunan kepada hamba yang dikehendaki-Nya berdasarkan

kemurahan serta kasih sayang-Nya. Dia jugalah yang menjatuhkan siksaan kepada yang

dikehendaki-Nya dengan adil berkat kebijaksanaan-Nya.

5. Tiga (3) Ayat Terakhir Surat al-Baqarah. Allah Swt adalah pemilik, penguasa, dan Dialah

yang mengatur segala sesuatu di langit dan di bumi. Tak ada sesuatu pun yang dapat

dirahasiakan dari Allah Swt, termasuk segala hal yang tersembunyi dalam hati para hamba-

Nya. Dengan kehendak-Nya Dia akan memberikan ampunan atau hukuman. Dialah yang

Maha Kuasa atas segala-galanya. Selama sebuah kejahatan hanya terlintas pada benak atau

hati seorang hamba, tanpa diucapkan atau diikuti dengan perbuatan maka Allah Swt akan

mengampuninya. Ini merupakan cara Allah Swt untuk memuliakan orang mukmin.

Membaca dan mempelajari kandungan firman Allah dengan mempelajari tafsir Al-Qur’an

sesungguhnya masih berada dalam tahap awal kewajiban kita terhadap Al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai