Anda di halaman 1dari 10

Nama : Iwan Mulia

Tugas : Sistem Pengendalian Manajemen ( makalah analisa spm )

NRM : 2022110094

Kelas : E ( Magister Manajemen )

Dosen : Bp.Tri Ramaraya Koroy

I. Latar Belakang perusahan PT.Besindo Garis Sinergi.

PT.BGS berdiri pada pertengahan 2019. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari
PT.Besindo Medi prima yang bergerak di bidang distributor alat kesehatan khusus nya
radioterapi. Selama ini PT Besindo Medi Prima bergerak didalam bidang penjualan dan juga
servis alat radioterapi. Tetapi pada awal 2019 PT.Besindo Medi Prima mulai melakukan
ekspansi pengembangan bisnis yaitu bisnis kerjasama operasional ( KSO ). Sehingga
terbentuk lah anak perusahaan yang khusus bergerak di bidang ini yaitu PT.Besindo Garis
Sinergi. Hal ini bertujuan terkait dengan masalah perpajakan dan juga pengendalian
manajemen yang mandiri sehingga dapat mempermudah di dalam evaluasi kinerja
perusahaan.

Visi PT.Besindo Garis Sinergi

 Terlibat aktif dalam penanganan masalah kanker di Indonesia.

MISI PT.Besindo Garis Sinergi

 Menyediakan peralatan radioterapi dengan teknologi terbaru di seluruh Indonesia.


Saat ini PT.BGS telah bekerjasama dengan RSUD Ulin Banjarmasin didalam pengandaan alat
terapi cobalt – 60. Dengan skema KSO dengan durasi kontrak kerjasama selama 10 tahun.dimana untuk
pengadaan alat dan infrastruktur pendukung nya disediakan oleh PT.BGS dan untuk tenaga medis dan
serta perijinan disediakan oleh pihak RSUD Ulin Banjarmasin. Hal ini membuat RSUD ulin Banjarmasin
menjadi pusat rujukan provinsi Kalsel teng untuk penanganan kanker dan menjadikan RSUD Ulin satu –
satu nya RS di Kalselteng yang memiliki alat ini dan 1 dari 2 alat yang tersedia area pulau Kalimantan

Didalam KSO ini yang dijadikan pedoman adalah kontrak kerjasama yang di tandatangani dan disetujui
oleh kedua belah pihak yang didalam nya mengatur tentang hak dan kewajiban kedua belah
pihak.termasuk didalam nya terdapat bisnis plan yang mengatur target kinerja per tahun yang harus
dicapai kedua belah pihak. Didalam hal evaluasi dilakukan dengan cara

1.pemberian laporan per 3 bulan / 4x setahun

2.Meeting koordinasi per 6 bulan / 2 x setahun

Dan jika ada hal yang tidak sesuai maka ada 3 langkah yang bisa dilakukan kedua belah pihak.

1.negosiasi saat meeting koordinasi

2.jika disetujui oleh kedua pihak bisa melalui proses addendum


3.Jika keduabelah pihak tidak menemui kata setuju maka penyelesaian nya melalui pengadilan tata
usaha negara.

Layanan Kerjasama ini sudah berjalan per Februari 2021 dan dapat dinikmati masyarakat Kalsel di
Instalasi Ongkologi Radiasi RSUD Ulin Banjarmasin. dan secara kinerja dapat dikatakan belum mencapai
target yang diharapkan walaupun memiliki progress yang cukup baik. ( lampiran 1 )

Sampai periode ini ( juni 2023 ) 100 persen pasien yang dilayani adalah pasien BPJS dengan target
jumlah pelayanan harian sebagai berikut.

Tahun target aktual


2021 40 pelayanan per hari 29 pelayanan per hari
2022 40 pelayanan per hari 35 pelayanan per hari
2023 48 pelayanan per hari 44 pelayanan per hari

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa pencapaian pelayanan pasien mengalami peningkatan walaupun
belum mencapai target yang diharapkan ( rata- rata pencapaian 80 % dari target )

Adapun beberapa hal yang berpengaruh didalam pencapaian target pelayanan adalah sebagai berikut.

1.Kurang nya sdm / tenaga medis yang tersedia

2. keterbatasan jam operasional


3.ada nya resistensi dari tim medis terkait dengan beban kerja dan jasa medis yang dihasilakan

4.masalah teknis yang menyebabkan ada nya waktu henti pelayanan.

Jam operasional IOR RSUD ulin.

Konsultasi ( senin , Rabu , Kamis 09.00-12.00 )

Penyinaran ( senin – jumaat 08.00 -17.00 )

Jumlah pasien aktif rata – rata 60 pasien dan jadwal tunggu pasien juga sekitar 60 pasien.

Sehingga masa tunggu pasien rata-rata 3 bulan.

Komposisi tenaga medis di IOR

 2 orang dokter
 2 orang fisika medis
 8 orang radioterapis
 2 orang perawat
 2 orang admintrasi

Dan tenaga kerja dari PT.Besindo Garis Sinergi ada 5 orang dengan komposisi

1. General manager
2. Clinic manager
3. Teknisi
4. Administrasi
5. Ga.

General manager bekerja dari kantor pusat di Jakarta , dan berperan untuk memimpin secara
keseluruhan dan menentukan arah strategi perusahan keseluruhan

Clinic manager bekerja 3 minggu di site Banjarmasin dan 1 Minggu di Jakarta berperan untuk memimpin
operasional di clinic secara keseluruhan dan menjadi jembatan komunikasi dengan tim medis dan
dalam hal ini ( kepala instalasi ) untuk koordinasi dan juga menjaga kinerja target , dan operasional agar
semua berjalan lancar. Clinic manager membawahi 3 orang personil lain untuk membantu agar
operasional berjalan dengan baik ( Teknisi , Administrasi , Bag umum )

Clinic manager yang bertugas di rekrut dari kantor pusat dijakarta dan 3 personil lain adalah personil
lokal di Banjarmasin.hal ini dilakukan agar diharapakan menjembatani perbedaan ritme kerja dan juga
tetap dapat mengakomdasi SDM lokal dalam hal ini Banjarmasin yang bertujuan untuk mencapai target
yang diharapkan.
Berikut adalah struktur organisasi PT.Besindo Garis Sinergi

General manager

Clinic manager

Teknisi Administrasi GA

II.Pengendalian manajemen di PT.Besindo Garis Sinergi

Menurut saya didalam pengendalian manajemen PT.BGS menerapkan Balance score card didalam
sistem operasional bisnis nya dimana disini ada 4 faktor yang merupakan komponen utama didalam
bisnis proses yang di jalankan.

1.komponen keuangan / Pendapatan.

Karena ini merupakan kerjasama antara pihak swasta yang berorientasi pada profit dan pihak
pemerintah ( rsud ) yang berorientasi pada pelayanan adalah bisnis plan yang disepakati antara kedua
belah pihak dimana. Pendapatan yang baik akan berdampak pada kinerja atau pun langkah
pengembangan perusahaan ketika ingin melakukan investasi pada rsud di daerah lain. Walaupun dilihat
dari sisi bisnis potensi pasar hal ini pengaadaan alat radiasi kanker sangat besar karena kanker
merupakan 3 besar penyakit yang diderita penduduk Indonesia.dan juga tindakan pelayanan radiasi
kanker ini juga sudah di tanggung oleh bpjs. Dan penyebaranan alat radiasi ini masih terpusat di pulau
jawa. oleh karena nya pengawasan di dalam hal keuangan ini dilakukan secara ketat dengan indikasi
adanya laporan harian , mingguan , bulanan yang harus diserahkan clinic manager kepada general
manager.hal ini dilakukan agar ketika ada tren penurunan target pasien segera dilakukan koordinasi dan
di carikan solusi sehingga pasien tetap dapat menjalani pelayanan dengan baik.
2. Komponen sumber daya manusia.

Pada aspek ini PT.BGS juga memberikan perhatian kepada karyawan dengan cara memberikan bonus
pencapaian yang bersifat progresif dengan nominal yang berbeda pada setiap personil yang berbeda

Bonus pencapaian bulanan diberikan berdasarkan rata – rata pasien harian / bulan. Disini clinic
manager dinilai berdasar jumlah pasien , dan juga kemampuan nya untuk memberikan pelatihan kepada
tim yang lain sehingga waktu henti alat dapat seminimal mungkin , dan secara administrasi keuangan
dan perpajakan dapat dipenuhi sesuai dengan tenggat waktu yang di tentukan. Serta ketersedian stock
barang dapat efisien sehingga mencukupi pelayanan tetapi tidak juga berlebih , sehingga secara kualitas
produk tetap terjaga dengan baik. Secara komunikasi dilakukan secara top down dimana arahan dari
General manager di teruskan ke bawah. Dan penilaian dilakukan oleh General Manager kepada Clinic
Manager.Dan clinic manager memberikan penilaian tahunan kepada personil lain nya yang
mempengaruhi kenaikan gaji tahunan dan juga bonus atau benefit lainnya ( training , Ownership
program )

3. Komponen strategi pengembangan bisnis

Aspek ini juga merupakan aspek yang di perhatikan oleh PT. BGS karena kinerja yang baik Pada KSO ini
sangat penting nilainya karena ini merupakan showcace / contoh proyek yang bisa di tawarkan di
instutsi lain. Selain itu kerjasama yang baik atau koordinasi yang lancar dengan pihak rumah sakit ini
diharapkan juga untuk membuka peluang bisnis yang lain dalam hal ini pengadaan alat kesehatan lain
nya kepada perusahaan induk yaitu PT.Besindo Medi Prima.mengingat core bisnis dari besindo Grup ini
merupakan perusahaan distribusi dan hingga saat ini masih memegang nilai terbesar pada besindo
group. Karena secara karakter di bisnis alat kesehatan ini memiliki daya kembang yang sangat dinamis
utamanya secara teknologi.

Berikut ini adalah 3 Komponen yang dijalankan oleh PT.BGS didalam melakukan sistem pengendalian
manajemen yang berfokus pada pendapatan , kinerja sdm , dan juga strategi yang bertautan dengan
PT.BMP untuk membuka peluang pengembangan bisnis.

III. Evaluasi Kinerja PT. BGS

Aspek evaluasi What is desired What is likely Tantangan


1. Komponen Sesuai bisnis plan Tercapai 80  Perbedaan paling
pendapatan persen mendasar adalah
tentang tujuan
utama para
pihak.pihak PT
berfokus pada
profit.pihak RS
berfokus pada
pelayanan.
 Kurangnya sdm di
bidang
radioterapi di
kalsel
 Ketidakpuasan /
turunnya motivasi
dari tenaga medis
terhadap
remunerasi yang
didapat.
 Kondisi spare part
alat yang import
dan kadang tidak
tersedia
2 Komponen sdm Top Down Top down ,  Adanya
( perintah dari walaupun ada perbedaan ritme
kantor pusat beberapa kerja/budaya
melaui GM harus hambatan yang antara pekerja
diikuti ke bawah membuat dari kantor pusat
secara bebarapa dan pekerja asal
berkesinambungan keputusan daerah
) terhambat  Perbedaan
remunerasi
 Gm jarang turun
ke lapangan.hal
ini menyebabkan
keputusan yang
diambil kurang
sesuai dengan
kondisi
dilapangan
3 Strategi bisnis Ekspansi / Sesuai ekspetasi Karena ada nya
penambahan alat koordinasi yang berjalan
baik. Sehingga Pihak RS
melakukan pengadaan
alat tambahan kepada
PT.BMP
Saran dari Hasil evaluasi PT.BGS.

1. Dari komponen Pendapatan.

 Melakukan koordinasi dengan pihak medis ( RSUD ulin ) terkait ketidakpuasan mengenai
remunerasi (bisa memberikan bonus kinerja dari bagian pendapatan milik PT.BGS )
 Memberikan motivasi tambahan bahwa dengan keberadaan alat ini juga memberi
dampak baik bagi RSUD ulin bagi masyarakat kalsel
 Memberikan training kepada petugas medis agar kualitas nya setara dengan petugas di
tempat yang lebih maju.
 Membuat sistem baru yang membuat pelayanan lebih efisien sehingga waktu tunggu
berkurang sehingga pasien yang dilayani lebih banyak dan pendapatan bisa meningkat.
 Melakukan pengadaan alat tambahan.

2. Dari Komponen SDM

 Memberikan training kepada staf lokal di kantor pusat agar memiliki budaya kerja atau
ritme yang sama agar sesuai yang diharapkan
 General manager harus lebih sering turun kelapangan agar dapat melihat masalah
secara lebih mendetail agar keputusan yang diambil bisa singkron dengan kondisi
lapangan
 KPI yang lebih jelas

3.Dari Komponen Strategi

 Menjaga Konsistensi Hubungan yang baik dengan pihak RS


 Memperlebar koneksi / hubungan dengan rumah sakit lain agar kesempatan untuk
melakukan KSO terbuka.
 Tetap mengikuti update perkembangan alat kesehatan terbaru

Selain dari ketiga faktor diatas ada 1 komponen lain yang perlu di perhatikan oleh PT.BGS yaitu
kepuasan pasien. Karena saat ini Target pasien yang dilayani ini adalah pasien BPJS sehingga
unsur kepuasan pasien masih kurang diperhatikan. Saya menilai jika komponen ini juga di
perhatikan pasti akan memberikan dampak positif secara menyeluruh bagi PT.BGS

Anda mungkin juga menyukai