Program Studi Magister Manajemen Konsentrasi Rumah Sakit Fakultas Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung
Seluruh masyarakat Indonesia diwajibkan mengikuti program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2019. Salah satu dampak positif berkaitan dengan hal tersebut adalah dibutuhkan layanan primer sebagai fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama yang dapat menampung kepesertaan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS). Hal tersebut menjadi peluang untuk menyelengarakan layanan primer sebagai faskes tingkat pertama BPJS seperti klinik pratama, praktek dokter mandiri dan sebagainya. Dalam penyelenggaraan sebuah usaha layanan primer diperlukan rencana persiapan dan kajian layanan meliputi berbagai aspek yang dapat mempengaruhi kemajuan usaha tersebut. Saat ini banyak usaha tidak berkembang bahkan berakhir karena tidak memiliki rencana bisnis yang baik dan jelas. Kerugian yang ditimbulkan meliputi materi maupun non materi seperti waktu, kesempatan, kepercayaan, pikiran dan psikologis. Agar usaha dapat berhasil dan berkembang perlu dibuat sebuah rencana usaha terlebih dahulu untuk dapat menentukan skala prioritas, prediksi, dan program layanan yang dibutuhkan. Rencana usaha ini dibuat dalam sebuah dokumen yang dinamakan rencana bisnis. Kes alahan pembuatan rencana bisnis apalagi tanpa rencana bisnis dapat berakibat fatal dalam penyelenggaraan usaha layanan primer. Inti rencana bisnis terdiri dari tiga kajian utama, yaitu konsep bisnis, pasar dan keuangan. Ketiga bagian besar tersebut menjadi bahan kajian dalam merencanakan penyelenggaraan layanan primer. Adapun sistematika inti rencana bisnis meliputi ringkasan eksekutif, rencana organisasi, aspek operasional, aspek pemasaran dan aspek keuangan.
Kata kunci : rencana bisnis, faskes tingkat pertama, layanan primer.