Anda di halaman 1dari 5

LIPSP Assistant Recruitment 2018

RESTRUKTURISASI PROSES BISNIS INTI KLINIK GIGI “DENTAL HOME”

B.A. Widyaputri
Program Studi Manajemen Rekayasa, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
brigitta.amanda14@gmail.com

Abstrak – Restrukturisasi proses bisnis dapat diartikan produk fisik, dan yang terakhir adalah memberikan
sebagai upaya dalam menata ulang proses bisnis suatu pelayanan. Sementara itu, management and support
organisasi untuk menunjang model bisnis yang process adalah serangkaian kegiatan yang akan
ditargetkan. Saat ini, Klinik Dental Home masih mendukung keberjalanan operating process. Kedua jenis
mengandalkan sistem manual dalam mendata setiap pasien proses bisnis tersebut terdapat pada Gambar 1. Operating
yang datang. Seluruh data pasien masih ditulis di kertas dan process merupakan bagian penting dari proses bisnis
di simpan di dalam lemari penyimpanan. Hal ini perusahaan karena disinilah letak kompetensi inti dari
menimbulkan beberapa masalah dalam berbagai aspek. perusahaan, sehingga perusahaan harus mampu merancang
Tujuan dari penelitian ini adalah merekstrukturisasi proses dan mengeksekusinya dengan baik.
bisnis Klinik Dental Home dengan terlebih dulu meninjau
maturitas perusahaan dari aspek biaya, mutu, dan juga
waktu. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif..
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini
dikumpulkan dengan melakukan wawancara bersama
pemilik klinik Selain itu, untuk agar dapat merasakan
secara langsung pelayanan yang diberikan, dilakukan
observasi langsung ke Klinik Dental Home. Hasil pada
penelitian ini menunjukkan bahwa proses bisnis klinik
belum mampu memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Hal ini disebabkan oleh pengelolaan database pasien yang
masih manual dan masih menggunakan kertas yang
disimpan di dalam lemari sehingga menimbulkan keluhan
bagi pasien terkait lama pelayanan dan data diri pasien
yang sering hilang. Oleh karena itu, dilakukan
restrukturisasi proses bisnis Klinik Dental Home dengan
mengubah proses pendataan pasien menjadi sistem yang
terintegrasi.

Kata kunci – Proses bisnis, Restrukturisasi proses bisnis

I. PENDAHULUAN

Proses bisnis adalah rangkaian langkah – langkah yang


dilakukan oleh perusahaan agar mampu memberikan
barang / jasa kepada konsumen. (Mohapatra, 2013). Proses
bisnis menjadi sautu hal yang sangat penting bagi
perusahaan agar mampu memberikan suatu nilai tersendiri
bagi para konsumennya. Berdasarkan APQC, (American
Gambar 1 Ilustrasi Proses Bisnis
Productivity and Quality Center) proses bisnis terbagi
menjadi dua bagian, yakni operating processes dan juga Sumber : apqc.org
management and support process. Operating process
terdiri dari lima proses utama, yakni mengembangkan visi Sayangnya, eksekusi proses bisnis di Indonesia tidak
danmisi, mengembangkan produk dan pelayanan, didukung dengan kedisiplinan dalam mengolah data dan
memasarkan dan menjual pelayanan jasa, memberikan informasi serta kinerja perusahaan yang tidak terukur. Hal
2 B.A. Widyaputri/LIPSP Assistant Recruitment 2018

ini dapat menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan II. METODE


dalam mencapai visi dan tujuannya.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan
Adanya data dan informasi terkait kinerja perusahaan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dari penelitian ini
juga dapat digunakan sebagai alat ukur dari kesiapan adalah Klinik Gigi Dental Home dan objeknya adalah
perusahaan dalam melakukan proses bisnisnya. Menurut meturitas perusahaan. Informasi terkait kondisi perusahaan
(Mohapatra, 2013), kesuksesan dari suatu proses dilakukan dengan cara wawancara bersama pemilik klinik
ditentukan berdasarkan suatu matriks yang disebut juga dan juga observasi langsung ke klinik. Wawancara
dengan key performance indicator atau KPI. dilakukan dengan pendekatan yang semi tersturtur, dimana
panduan yang dibuat memungkinkan adanya jawaban yang
Jika suatu perusahaan mampu mencapai segala KPI terbuka dan tidak ada batasan, kemudian jawaban
nya, dapat dikatakan bahwa perusahaan mampu narasumber akan dicatat. Khusus untuk observasi, yang
menjalankan segala proses bisnis yang dimilikinya dengan diamati adalah proses bisnis inti dari perusahaan, yang
baik. Namun jika tidak, dapat diindikasikan bahwa dimulai dari kedatangan pasien, pelayanan oleh dokter gigi
perusahaan belum siap sehingga perlu dilakukan hingga pasien mengambil obat – obatan yang diresepkan
rekstrukturisasi proses bisnisnya. Restrukturisasi proses oleh dokter. Informasi tersebut kemudian akan dijadikan
bisnis sendiri berarti suatu transformasi secara radikal dari landasan untuk penilain terhadap maturitas perusahaan dan
proses bisnis yang sudah diterapkan demi mencapai juga dasar dalam perbaikan proses bisnis.
peningkatan dari segi pengukuran performansi perusahaan
seperti biaya, mutu, dan juga waktu (Muthu, Whitman, &
Cheraghi, 1999). III. HASIL PENELITIAN

Proses restrukturisasi ini perlu diawali dengan Dental Home adalah suatu klinik gigi yang berlokasi
mengidentifikasi apakah KPI dari perusahaan sudah di Bintaro, Tangerang Selatan. Sejak mulai beroprasi pada
tercapai atau belum. Namun, pada Klinik Dental Home, tahun 2013, klinik gigi ini menghadirkan konsep klinik
pemilik klinik tidak memiliki KPI. Untuk itu, dilakukan yang berbeda dengan klinik pada umumnya. Sesuai dengan
penilaian terhadap mutu, waktu, dan biaya sebagai namanya, Klinik Dental Home memiliki suasana seperti
parameter keberhasilan proses bisnis. Penilaian ketiga hal rumah. Ruang tunggu pasien didesain layaknya ruang
tersebut dilakukan secara kualitatif dengan sebelumnya keluarga yang dilengkapi dengan televisi dan sofa yang
melakukan wawancara terlebih dahulu bersama pemilik nyaman. Klinik ini juga dilengkapi dengan taman bermain
klinik. Selain itu, dilakukan pula observasi langsung guna yang dapat dimanfaatkan oleh pasien anak – anak ketika
mengatahui proses pelayanan yang dilakukan leh klinik. menunggu giliran ataupun pasien yang membawa anak.
Tujuan dari penelitian ini adalah meninjau apakah Layanan yang diberikan oleh Klinik Dental Home tidak
sebetulnya proses bisnis yang selama ini dijalankan sudah hanya sebatas perawatan gigi akan tetapi Klinik Dental
baik atau belum. Jika belum, akan ditentukan solusi yang Home juga menyediakan obat – obatan yang umumnya
dapat diterapkan serta perbaikan pada proses bisnis Klinik dibutuhkan pasien. Bentuk kerjasama lainnya yang
Dental Home. dilakukan oleh Klinik Dental Home adalah dengan
melakukan kerjasama dengan beberapa asuransi ternama,
agar pelanggan asuransi bisa mendapatkan pelayanan

Gambar 2 Flowchart Proses Bisnis Saat Ini


B.A. Widyaputri/LIPSP Assistant Recruitment 2018 3

kesehatan di Klinik Dental Home. Saat ini, terdapat 5 diisikan, admin akan menyerahkannya kepada dokter di
dokter yang akan memberikan pelayanan perawatan gigi, ruangan tindakan. Perawat kemudian akan memanggil
dan dibantu dengan 2 perawat. Sementara itu, terdapat 1 nama pasien dan pasien akan dilayani oleh dokter dengan
karyawan yang mengurus administrasi; mulai dari terlebih dahulu ditanyakan keluhan yang sedang dialami.
pendataan pasien, keuangan, sampai dengan inventori. Setelah pelayanan diberikan, barulah dokter akan
Secara garis besar, model bisnis dari Klinik Dental Home menuliskan perawatan apa yang diberikan pada kartu
adalah sebagai berikut, pasien dan resep obat yang dibutuhkan pasien. Pasien
Key Partners – Supplier obat obatan dan peralatan kemudian membawanya kembali ke admin untuk
perawatan gigi, Perusahaan asuransi dan bank. dilakukan pembayaran. Pasien kemudian perlu membawa
Key Activities – Pengadaan obat dan peralatan, kartu pasien tersebut kembali ke meja pengambilan obat
Memberikan layanan perawatan dan kesehatan gigi, untuk mengambil obat yang dibutuhkan. Terakhir, perlu
Melakukan pendataan aktivitas dan data diri pasien dilakukan konfirmasi kepada admin ketika obat telah
Key Resources – Human resources (dokter gigi, diterima pasien.
perawat, petugas administrasi, petugas keamanan), Tempat
usaha, Peralatan penunjan (dental unit, kompresor, dll), Untuk pasien lama yang datang kembali ke Dental
Obat – obatan. Home, prosesnya hampir sama hanya saja admin akan
Value Proposition – Klinik gigi yang menghadirkan mengambil kartu pasien yang disimpan didalam lemari.
konsep seperti rumah dan menghilangkan kesan klinik Kartu pasien tersebut hanya dipisahkan berdasarkan huruf
yang terkadang menakutkan. pertama nama pasien. Saat ini, setelah berdiri selama XX
Customer Relationship – Menyediakan ruang tunggu tahun, sudah terdapat sekitar 500 kartu pasien di dalam
yang nyaman layaknya ruang keluarga di rumah yang juga lemari.
dilengkapi taman bermain, Memberikan harga promo
untuk layanan tertentu. Wawancara dilakukan bersama pemilik klinik yang
Channels – Klinik gigi juga berperan sebagai dokter di klinik tersebut. Beliau
Customer Segments – Pasien anak – anak, remaja, mengatakan bahwa selama ini, tidak pernah terjadi masalah
hingga orang dewasa yang tinggal di wilayah Bintaro dan terkait biaya. Total pendapatan dari klinik mampu menutup
sekitarnya. seluruh biaya yang dikeluarkan. Namun, kerap kali pasien
Cost Structure – biaya operasional, gaji karyawan. yang datang mengeluh terkait waktu tunggu yang terlalu
Revenue Streams – Hasil pelayanan perawatan gigi. lama, padahal sedang tidak mengantri ataupun menunggu
pasien sebelumnya selesai. Selain itu, sering terjadi kartu
Proses bisnis dari Klinik Dental Home digambarkan pasien yang hilang karena tidak dapat ditemukan di dalam
pada Gambar 2. Pada flowchart tersebut, digambarkan lemari penyimpanan. Hal ini disebabkan oleh admin yang
proses pelayanan yang diberikan klinik dari mulai pasien kesulitan saat mencari satu persatu kartu pasien dalam
datang ke sampai pasien menerima tindakan dan obat – lemari. Berdasarkan pengamatan, selama proses pelayanan
obatan yang diresepkan oleh dokter. Ketika pasien datang, pasien, kartu pasien seringkali berpindahtangan. Mulai dari
pasien akan diminta untuk menuliskan data dirinya pada admin, dokter, kembali ke admin, lalu ke meja
selembar kertas karton yang biasa disebut juga dengan pengambilan obat, dan kembali lagi ke admin. Proses yang
sebutan ‘Kartu Pasien’. Pada kartu pasien ini, terdapat data terlalu rumit ini juga berpotensi menyebabkan transisi dari
diri umum dan juga riwayat penyakit. Jika sudah selesai satu pasien ke pasien lain menjadi terlalu lama.

Gambar 3 Flowchart Proses Bisnis Hasil Rekstrukturisasi


4 B.A. Widyaputri/LIPSP Assistant Recruitment 2018

Untuk menyederhanakan proses pendataan hingga Pada Klinik Dental Home, proses pendataan pasien
pelayanan pasien, dibutuhkan suatu perubahan pada proses serta data tindakan dan riwayat penyakit pasien seluruhnya
bisnis klinik. Perubahan yang perlu dilakukan adalah dilakukan secara manual atau dengan cara tulis tangan.
mengintegrasikan sistem basis data pasien. Sistem ini akan Kartu pasien terlebih dahulu diisi oleh admin, kemudian
menggantikan fungsi dari kartu pasien. Database tersebut akan diisi oleh dokter yang menangani untuk menuliskan
akan menampung seluruh data pasien; lengkap mulai dari tindakan yang baru saja dilakukan terhadap pasien,
data diri hingga riwayat penyakit dan juga data obat – kemudian kartu pasien tersebut masih harus diberikan ke
obatan. meja pengambilan obat – obatan. Proses ini tentunya dinilai
kurang efisien karena kartu pasien terlalu banyak
Perubahan pada proses bisnis tentunya perlu diinisiasikan
berpindah dan pengisiannya pun harus dilakukan secara
oleh perubahan model bisnis. Klinik perlu melakukan
manual.
rekrutmen karyawan yang ahli di bidang software
engineering yang mampu mengembangkan sistem basis
data terintegrasi. Klinik juga perlu menambah peralatan Berdasarkan wawancara yang dilakukan, dikatakan
yang dimilikinya seperti komputer yang akan ditempatkan bahwa memang kerap kali ditemui pasien yang
di admin, ruang dokter, dan pengambilan obat. Model mengeluhkan waktu tunggu yang lama. Perihal waktu
bisnis Klinik Dental Home akan berubah menjadi sebagai tunggu yang lama dalam pelayanan kesehatan merupakan
berikut; salah satu aspek yang penting dalam penentuan kualitas
Key Partners – Supplier obat obatan dan peralatan layanan (Laeliyah & Subekti, 2017). Pada penelitian yang
perawatan gigi, Perusahaan asuransi dan bank. sama pula, dikatakan bahwa waktu tunggu pasien dalam
Key Activities – Pengadaan obat dan peralatan, pelayanan kesehatan berkorelasi dengan kepuasan pasien.
Memberikan layanan perawatan dan kesehatan gigi, Artinya, semakin lama pasien menunggu, akan semakin
Melakukan pendataan aktivitas dan data pasien melalui tidak puas, begitu pula sebaliknya. Dengan banyaknya
integrated database. kasus keluhan tersebut, dapat dikatakan bahwa Klinik
Key Resources – Human resources (dokter gigi, Dental Home belum mampu mengeksekusi proses
perawat, petugas administrasi, petugas keamanan), Tempat bisnisnya dengan baik.
usaha, Peralatan penunjang (dental unit, kompresor,
komputer), Obat – obatan. Melalui pengamatan yang dilakukan, salah satu
Value Proposition – Klinik gigi yang menghadirkan penyebab waktu tunggu yang lama ini adalah karena proses
konsep seperti rumah dan juga modern serta pendataan yang terlalu lama. Terlebih lagi bagi pasien lama
menghilangkan kesan klinik yang menakutkan.
yang kembali lagi ke Klinik Dental Home. Pihak admin
Customer Relationship – Menyediakan ruang tunggu
perlu melakukan pencarian kartu pasien di lemari
yang nyaman layaknya ruang keluarga di rumah yang juga
penyimpanan yang berisi sekitar 500 kartu pasien. Untuk
dilengkapi taman bermain, Memberikan harga promo
untuk layanan tertentu, Menerapkan teknologi dalam itu, perlu ada perbaikan dala proses bisnisnya, terutama
pendataan aktivitas dan data diri pasien. pada bagian pendataan pasien.
Channels – Klinik gigi
Customer Segments – Pasien anak – anak, remaja, Menurut (Triandini, Jayanatha, Indrawan, Putra, &
hingga orang dewasa yang tinggal di wilayah Bintaro dan Iswara, 2019), sistem informasi adalah cara yang
sekitarnya. diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan,
Cost Structure – biaya operasional, gaji karyawan. mengolah, dan menyimpan serta mengendalikan dan
Revenue Streams – Hasil pelayanan perawatan gigi. melaporkan informasi sehingga sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu, klinik
Proses pelayanan tetap akan dimulai dari kedatangan perlu merubah proses pendataan pasiennya, yang awalnya
pasien yang datang ke klink. Admin kemudian akan masih manual menjadi terintegrasi dengan menerapkan
memasukkan data pasien ke dalam database. Database sistem database. Pasien tidak memerlukan lagi kartu
yang terintegrasi ini juga akan diakses oleh dokter yang pasien yang harus terus berpindah selama pelayanan karena
akan menangani pasien dan akan langsung menambahkan data – datanya sudah tersimpan di database yang akan
tindakan yang baru saja dilakukan serta obat – obatan yang dengan mudah diakses dengan admin, dokter, dan juga
diperlukan. Pemberian obat juga tidak lagi membutuhkan pemberian obat.
kartu pasien karena data obat – obatan pun sudah dapat
diakses oleh admin pemberi obat. Proses ini jauh lebih
Tentunya, penerapan sistem ini perlu didukung oleh
mudah dibandingkan masih mengandalkan kartu pasien.
investasi peralatan yang baru dan juga human resources
Secara visual, proses bisnis tersebut dipetakan kedalam
yang akan mengembangkan sistem ini. Akan tetapi, usaha
flowchart pada Gambar 3.
yang dilakukan untuk memperbaiki sistem informasi juga
akan meningkatkan produktivitas dan juga meningkatkan
IV. PEMBAHASAN kepuasan pelanggan (Idris & Delvika, 2014). Kepuasan
pelanggan sendiri adalah perasaan kesenangan atau
B.A. Widyaputri/LIPSP Assistant Recruitment 2018 5

kekecewaan dari hasil membandingkan performa produk Dampaknya Terhadap Keunggulan Bersaing .
yang diterima dalam hubungannya dengan perkiraannya Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro .
(Kotler & Keller, 2016), dan seringkali diasosiasikan Triandini, E., Jayanatha, S., Indrawan, A., Putra, G. W., &
dengan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Iswara, B. (2019). Metode Systematic Literature
Review untuk Identifikasi Platform dan Metode
Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia.
Indonesian Journal of Information Systems.
V. KESIMPULAN

Klinik Gigi Dental Home tidak memiliki masalah


APPENDIX
terkait biaya, hanya saja terdapat masalah terkait waktu
pelayanan dan hubungannya dengan kualitas. Pelayanan
tersebut terkait dengan proses pendataan pasien yang baru
pertama kali datang ke klinik ataupun pasien lama yang
datang kembali. Untuk itu, dilakukan perbaikan proses
bisnis, terutama pada bagian pendataan yang awalnya
dilakukan secara manual menjadi lebih terintegrasi karena
menggunakan sistem database.

ACKNOWLEDGMENT

Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang


berkat-Nya senantiasa menyertai selama penelitian ini.
Terimakasih sebesar – besarnya juga saya ucapkan kepada
asisten LIPSP 2017, khususnya Kak Nicholas Putra yang
selama ini telah banyak membimbing dan memberikan
ilmu, pihak Klinik Gigi Dental Home yang telah
mengijinkan saya melakukan penelitian di perusahaannya,
Ibu saya; Nyoman Sri Widyawati, Dharani Mahasramana,
Raffi Arroyan, dan teman – teman saya yang selalu
memberikan semangat.

REFERENSI

Idris, I., & Delvika, Y. (2014). Analisis Perancangan


Sistem Informasi Terintegrasi di Lingkunan
Perguruan Tinggi Swasta di Medan. Jurnal
Teknovasi.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing
Management (15th Edition). Boston: Pearson .
Laeliyah, N., & Subekti, H. (2017). Waktu Tunggu
Pelayanan Rawat Jalan dengan Kepuasan Pasien
Terhadap Pelayanan di Rawat Jalan RSUD
Kabupaten Indramayu. Jurnal Kesehatan
Vokasional .
Mohapatra, S. (2013). Business Process Reengineering :
Automation Decision Points. New York:
Springer.
Muthu, S., Whitman, L., & Cheraghi, S. H. (1999).
Business Process Reengineering : A
Consolidated Methodology. Proceedings of The
4th Annual International Conference on
Industrial Engineering .
Pritandhari, M. (2015). Analisis Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan dan

Anda mungkin juga menyukai