Anda di halaman 1dari 4

Non-Finansial

Merupakan analisis yang berfokus pada dokter gigi dan stafnya. Analisis ini akan membantu
dokter gigi untuk memahami konsep dasar manajemen sehingga dokter gigi dapat
mengetahui adanya kekurangan yang dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan hasil
kerja pada praktik dokter gigi. Komponen terpenting dalam kemajuan suatu praktik dokter
gigi adalah kepuasan pasien.

1. Quality Assurance
Menurut Jerge dan kawan-kawan, kualitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang
dokter gigi dalam memberikan perawatan kepada pasiennya. Meskipun standar
kualitas setiap dokter gigi berbeda-beda namun dalam hal ini dokter gigi haruslah
memperhatikan hal berikut dengan baik. Terdapat dua aspek yang menentukan
keberhasilan praktik dokter gigi dalam meningkatkan kualitas pelayanan, yaitu :
a. Peran Dokter Gigi
Dalam hal ini dokter gigi memiliki tanggung jawab untuk mengukur kualitasnya.
Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan testimoni dari pasien untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan dokter gigi dan keluhan-keluhan
yang disampaikan pasien mengenai pelayanan yang diberikan dicatat sebagai
bahan evaluasi dalam meningkatkan pelayanan praktik dokter gigi.
b. Kualitas Staf
Selain kemampuan dokter gigi dalam memberikan perawatan yang baik, seorang
asisten atau staf haruslah mampu dan mengerti tahapan dalam tindakan perawatan
dokter gigi seperti pemasangan restorasi, sterilisasi alat dan lainnya. Selain itu
juga, sebaiknya asisten atau staf mengerti bagaimana tindakan prevensi untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut, sehingga dokter gigi dan asisten menjadi tim
yang sinergis dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.
2. Patient Management
Seorang dokter gigi dianjurkan untuk memberikan perhatian yang optimal terhadap
pasien ketika melakukan perawatan. Hal ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya
tingkat kebutuhan pasien kepada dokter, dan hal ini pun akan membantu dokter gigi
untuk menjaga pasien untuk melakukan kunjungan yang berulang walaupun dalam
perawatannya membutuhkan perawatan lebih dari satu kali kunjungan. Ada beberapa
cara untuk mengukur kepuasan pasien, yaitu dengan cara mengembangkan dan
mendistribusikan kuesioner untuk semua pasien yang telah menyelesaikan
serangkaian perawatan rutin. Kemudian selain itu juga dapat dilakukan wawancara
kepada pasien oleh dokter gigi setelah dilakukan tindakan atau perawatan. Informasi
yang diperoleh baik dari kuesioner maupun wawancara diharapkan dapat memberikan
dorongan untuk perubahan di bidang-bidang seperti penjadwalan janji, penagihan,
hubungan interpersonal dengan staf kantor, dan lainnya.
3. Delivery Efficiency
Dalam membuka bisnis praktik kedokteran gigi, terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, dan dari faktor-faktor tersebut, kualitas dan
efisiensi sistem pelayanan merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Efisiensi
sendiri merupakan hal ini berkaitan dengan menciptakan produksi yang maksimum
dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki. Dalam praktik
dokter gigi, salah satu hal yang penting dalam menunjang efisiensi adalah ruangan
praktik yang didesain secara ergonomis sehingga dokter dan staff dapat
meminimalisir adanya pergerakan tidak berarti. Selain itu fasilitas yang memadai juga
dapat meningkatkan efisiensi, dan tidak lupa dilakukan pelatihan untuk dokter dan
staff mengenai hal-hal tersebut sehingga produktivitas pun dapat meningkat. Selain
kualitas pelayanan yang baik, hal lain yang menjadi pertimbangan pasien untuk
datang ke klinik dokter gigi adalah harga pelayanan yang terjangkau. Maka dari itu
efisiensi juga dapat diterapkan untuk memperoleh efisiensi maksimal terutama dalam
hal biaya, kita harus memilih kombinasi input yang efektif sehingga didapatkan hasil
pelayanan kepada pasien yang maksimum tetapi dengan biaya yang rendah.
4. Production
Dalam kedokteran gigi, istilah produksi mengacu pada total nilai pelayanan dental
yang telah diberikan. Salah satu cara untuk mengukur produktivitas adalah dengan
membagi pendapatan dalam waktu satu bulan atau satu tahun dengan jumlah waktu
dokter gigi bekerja. Pengukuran ini akan memberitahukan pendapatan dokter gigi
selama satu jam. Teknik yang diberikan dapat pula menentukan biaya pengeluaran
setiap jamnya. Kalkulasi ini dicapai dengan membagi total pengeluaran dengan angka
waktu (jam) praktik. Jadi, seorang dokter gigi harus memperhatikan dengan seksama
terhadap pelayanan yang diberikan, karena berhubungan dengan produktifitas.
5. Appointment Scheduling
Tujuan dari sistem janji temu yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan
akses yang tepat waktu dan nyaman ke layanan kesehatan untuk semua pasien. Sistem
janji temu juga memperlancar alur kerja, mengurangi kerumunan saat menunggu
ruangan dan memungkinkan sistem kesehatan untuk menghormati preferensi pasien
dan penyedia sambil menyesuaikan penawaran dan permintaan.Terdapat beberapa tips
dalam membuat penjadwalan janji dengan pasien, yaitu:

a. Kembangkan protokol klinis untuk setiap jenis kunjungan sehingga standar


perawatan konsisten dan dapat diprediksi.

b. Pastikan staf memahami cara menjadwalkan janji temu perawatan pasien.

c. Buat rencana perawatan untuk setiap pasien sehingga resepsionis dapat


menjadwalkan durasi pertemuan perawatan yang sesuai.

d. Biaya perawatan gigi harus ditetapkan dengan tarif umum.

e. Resepsionis harus mengumpulkan pembayaran pada saat kunjungan.

f. Pasien perlu diinformasikan tentang biaya yang harus mereka keluarkan, di mana
mereka harus membayar biaya diluar ketentuan awal dan berapa banyak biaya
yang ditanggung asuransi, serta prosedur perawatan apa yang dicover dalam
asuransi mereka dan berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan dari kantong
mereka.

Namun sistem janji temu ini juga dapat menjadi sumber ketidakpuasan, baik bagi
pasien maupun bagi penyedia. Pasien dipengaruhi oleh kurangnya ketersediaan slot
janji temu yang tepat waktu dan nyaman, terutama bila kebutuhan mereka mendesak.
Dokter dipengaruhi oleh ketidakpastian jumlah janji temu pasien dari hari ke hari, dan
campuran janji temu pada hari tertentu. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi
penghasilan dokter serta tingkat kepuasan kerja mereka.

6. Patient Recalls
Secara definisi, dental recall adalah sistem yang dibuat oleh klinik kedokteran gigi
untuk mendukung perawatan berkelanjutan yang tepat bagi pasien. Sistem recall ini
dapat mencakup pesan teks, email, dan bahkan panggilan telepon untuk membantu
pasien membuat dan memenuhi janji yang akan menjaga kesehatan gigi mereka.
Interval terpendek dan terpanjang yang direkomendasikan antara tinjauan kesehatan
mulut adalah sebagai berikut.
a) Interval terpendek antara recall kesehatan mulut untuk semua pasien harus 3
bulan.
Interval recall kurang dari 3 bulan biasanya tidak diperlukan untuk perawatan gigi
rutin. Seorang pasien mungkin perlu lebih sering dilihat untuk alasan tertentu
seperti manajemen penyakit, pengobatan yang sedang berlangsung, perawatan gigi
darurat intervensi, atau episode perawatan spesialis.
b) Interval terpanjang antara tinjauan kesehatan mulut untuk pasien yang berusia di
bawah 18 tahun harus 12 bulan. Ada bukti bahwa laju perkembangan karies gigi
bisa lebih cepat anak-anak dan remaja daripada orang tua, dan tampaknya lebih
cepat di sekolah dasar gigi daripada gigi permanen. Interval recall yang tidak lebih
dari 12 bulan memberikan kesempatan pemberian nasihat pencegahan dan untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mulut. Hal ini sangat penting
terutama pada anak-anak kecil, sebagai dasar bagi bagi kesehatan gigi mereka
seumur hidup.
c) Interval terpanjang untuk recall kesehatan mulut untuk pasien berusia 18 tahun
dan lebih tua harus 24 bulan. Interval untuk pasien yang telah berulang kali
menunjukkan bahwa mereka bisa menjaga kesehatan mulut dan yang tidak
dianggap berisiko atau dari mulut penyakit dapat diperpanjang dari waktu ke
waktu hingga selang waktu 24 bulan. Interval lebih dari 24 bulan tidak diinginkan
karena dapat mengurangi hubungan profesional antara dokter gigi dan pasien, dan
gaya hidup masyarakat mungkin perubahan.

Anda mungkin juga menyukai