Oleh :
MUHAMMAD SYAIFUDIN
202210039
PASCASARJANA
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia – Nya atas
petunjuk kekuatan dan kesehatan yang telah di berikan kepada peneliti sehingga
Skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik dan sempurna dengan judul
Terhadap Kinerja Guru Dimoderasi Oleh Locus Of Control Pada Era Kebiasaan
Proposal Penelitian ini di susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan baik moral maupun materi dari semua
pihak y
kepada:
1. Bapak Dr. Abdul Ghofur, S.E., M.Si selaku PJ rektor Universitas Islam
Lamongan.
2. Bapak Dr. Abid Muhtarom, SE., S.Pd., M.SE selaku Dekan Sekolah
ii
3
3. Ibu Dr. Sutinem, SS., MM selaku Dosen Pembimbing I, yang sabar telah membantu
4. Bapak Dr. Imam Trisno Edy, MM selaku Dosen Pembimbing II yang sabar telah
memberikan arahan dan nasehat kepada peneliti dalam penyusunan proposal ini
5. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Islam
Lamongan.
6. Kepada istriku, anakku dan keluargaku tercinta terima kasih atas do’a, kasih sayang,
bantuan dan motivasi yang di berikan sehingga penelitian ini dapat di selesaikan tepat
waktu.
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih banyak kekurang dan ketidak
sempurnaan, oleh karena itu akhirnya dengan mengucap syukur Alhadulillah, do’a dan
harapan peneliti semoga proposal ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu indikator utama dalam melihat maju mundurnya
sebuah bangsa. Tanpa penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas maka cita-cita menjadi
bangsa yang maju hanya akan menjadi angan-angan belaka. Luthfi (2013: 35) Secara
gamblang membuat sebuah pernyataan untuk dijadikan sebagai tolak ukur atau fondasi
Economic and Social Development”. Dapat dilihat dari pernyataan tersebut dijelaskan secara
tersurat bahwa tanpa adanya pendidikan maka tidak akan mungkin ada perkembangan
ekonomi dan sosial. Pendidikan pula memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan
karakter anak bangsa, karena salah satu tugas dari pendidikan yaitu untuk nilai-nilai luhur
sistem daring. Kegiatan belajar beralih menggunakan bantuan google classroom, zoom, tv
edukasi, belajar interaktif di portal rumah belajar, ruang guru dan aplikasi belajar daring
lainnya yang telah direkomendasi oleh Kemendikbud maupun melalui media sosial seperti
whatsapp. Pola pembelajaran sedemikian memberikan tantangan bagi guru, peserta didik dan
orangtua. Guru dituntut untuk mampu menerapkan strategi pembelajaran yang menarik
melalui optimalisasi pemanfaatan beragam aplikasi belajar daring. Orang tua diharapkan
suasana yang mendukung proses belajar anak. Peserta didik diharuskan beradaptasi dengan
semua sistem pembelajaran daring dengan beragam tugas yang diberikan oleh tenaga
pendidik. Kondisi ini memerlukan kemandirian belajar yang tinggi bagi para peserta didik
5
agar mereka mampu mengikuti dan menuntaskan kegiatan belajar sistem daring di tengah
pandemi Covid-19.
Kondisi pembelajaran pada masa pandemi harus dapat dimanfaatkan dengan berbagai
perubahan pola berpikir, pola belajar, pola inteksi ilmiah yang lebih bermakna dan dapat
lebih jelas sehingga segala kekakuan dan ketakutan dalam menyikapi masa Covid-19 dapat
tetap dapat diminimalisir dengan optimis bahwa seluruh aktivitas tetap dapat berlangsung
dengan protokol kesehatan tatanan baru (new normal), khususnya dalam segmen
pandemi untuk tetap produktif dalam bidangnya dan memaknai kondisi pandemi ini sebagai
bagian dari perubahan yang tetap harus mengedepankan sikap dan prilaku representatif pada
Model kepemimpinan dalam konteks ini mencakup berbagai gaya kepemimpinan yang
inovasi, motivasi, dan pengembangan diri, dapat mempengaruhi kinerja guru di era
kebiasaan baru. Begitu pula, gaya kepemimpinan transaksional, yang berfokus pada reward
dan punishment, serta gaya kepemimpinan partisipatif, yang melibatkan partisipasi guru
dalam pengambilan keputusan, juga dapat berdampak pada kinerja guru di era ini.
Selain itu, budaya organisasi juga memainkan peran penting dalam kinerja guru.
Budaya organisasi yang mendukung, seperti budaya kolaboratif, transparansi, dan saling
mendukung, dapat meningkatkan kinerja guru. Sebaliknya, budaya organisasi yang tidak
sehat atau tidak mendukung, seperti budaya otoriter atau tidak inklusif, dapat berdampak
Lingkungan kerja juga memiliki pengaruh signifikan pada kinerja guru di era
kebiasaan baru. Faktor-faktor seperti dukungan sosial, sumber daya yang memadai, dan
6
kondisi fisik dan psikologis yang baik dapat mempengaruhi motivasi, kesejahteraan, dan
kinerja guru.
pengendalian atas kehidupan dan keputusan mereka, juga menjadi faktor yang mungkin
dan kinerja guru. Individu dengan locus of control internal cenderung merasa memiliki
kendali terhadap nasib mereka sendiri, sementara individu dengan locus of control eksternal
organisasi, dan lingkungan kerja, serta bagaimana hal itu berdampak pada kinerja mereka.
Bedasarkan fenomena dan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul
Kinerja Guru Dimoderasi Oleh Locus Of Control Pada Era Kebiasaan Baru (Study Pada
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas, peneliti membuat
rumusan masalah yang akan diteliti dan dibahas dalam penelitian yaitu :
1. Apakah Model Kepemimpinan (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Guru (Y) ?
2. Apakah Budaya Organisasi (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Guru (Y) ?
3. Apakah Lingkungan Kerja (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Guru (Y) ?
5. Apakah Budaya Organisasi (X1) yang dimoderasi Locus Of Control (Z) berpengaruh
6. Apakah Lingkungan Kerja (X1) yang dimoderasi Locus Of Control (Z) berpengaruh
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
2. Untuk menguji apakah Budaya Organisasi (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja
Guru (Y) ?
3. Untuk menguji apakah Lingkungan Kerja (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja
Guru (Y) ?
4. Untuk menguji apakah Model Kepemimpinan (X1) yang dimoderasi Locus Of Control
5. Untuk menguji apakah Budaya Organisasi (X1) yang dimoderasi Locus Of Control (Z)
6. Untuk menguji apakah Lingkungan Kerja (X1) yang dimoderasi Locus Of Control (Z)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah agar
lebih meningkatkan kualitas kinerja guru terhadap peserta didik SMAN 1 BABAT serta
b. Bagi Universitas
8
c. Bagi peneliti
Peneliti dapat menerapkan teori dan materi yang pernah didapat di bangku kuliah
terutama dalam bidang manajemen sumber daya manusia, juga menambah wawasan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi untuk penelitian ilmiah yang
akan datang.
memanfaatkan aplikasi SmartPLS. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket
BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menggambarkan konteks atau situasi yang
fenomena, fakta atau kejadian aktual yang sedang terjadi sehingga melatar belakangi
munculnya judul penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan serta sistematika
pembahasan.
BAB II : Merupakan bab kajian teori yang menguraikan penjelasan tentang teori – teori
yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yang digunakan dalam
perumusan hipotesis.
9
BAB III : Merupakan bab yang berisi metode penelitian yang digunakan dalam
penulisan yang terdiri dari waktu dan tempat penelitian, jenis dan sumber data, identifikasi
variabel penelitian dan pengukuran, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan
data, Teknik analisis data dam definisi operasional variabel serta kerangka berpikir.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk
bertindak sedemikian rupa sehingga melalui 29 perilaku yang positif, bawahan nya
sebagai berikut.
tunggal. Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya lebih banyak merupakan pihak
yang dikuasai yang disebut bawahan atau anak buah. Model ini bisa sesekali
digunakan pada saat-saat tertentu dalam mencapai tujuan dalam waktu cepat.
jarang sekali pada zaman sekarang model ini digunakan. Tapi model ini bisa
pemimpin untuk memimpin suatu organisasi atau lembaga tetapi lebih kepada sifat
dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil
yang didasarkan pada hubungan antara tiga faktor, yaitu perilaku tugas (task
dibuatbuat oleh seorang pemimpin. Kharismatik ini adalah daya tarik dari seseorang
yang tidak bisa dijelaskan. Aura yang terpancar dari dalam dari diri seorang
pemimpin tersebut.
Semua keputusan diambil melalui musyawarah dan mufakat serta harus ditaati.
bergantung pada diri pemimpin maupun kepada keadaan organisasi. Menurut Fiedler
12
tak ada gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi, serta ada tiga faktor
yang perlu dipertimbangkan, yaitu hubungan antara pimpinan dan bawahan, struktur
berikut:
1. Sifat.
dimaksud adalah kualitas seorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri
didalamnya.
2. Kebiasaan.
3. Komunikasi
proses atau gagasan orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa
bagian integral dari lingkungan internal organisasi karena keragaman budaya yang ada
sesuai, sehingga mungkin ada karyawan yang menyukai atau tidak menyukai,
sehingga harus ada persepsi yang seragam dari semua karyawan terhadap pernyataan
budaya organisasi.
kepribadian perusahaan yang tumbuh oleh sistem nilai yang menimbulkan norma
yang mengenai perilaku yang tercermin dalam persepsi, sikap dan perilaku
Artinya bahwa setiap karyawan akan memberi perhatian yang sensitif terhadap
3. Berorientasi pada hasil yang akan dicapai. Supervisi seorang manajer terhadap
Keberhasilan atau kinerja organisasi salah satunya ditentukan oleh tim kerja
14
(teams work), dimana kerjasama tim dapat dibentuk apabila manajer dapat
baik dimaksudkan antara lain kualifikasi keahlian (ability and skill) yang dapat
kondisi seperti ini hanya dapat dipenuhi apabila secara teratur mengkonsumsi
“lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat
bekerja, baik berbentuk fisik maupun non fisik, yang dapat mempengaruhi dirinya
1. Kondisi kerja.
kerja yang nyaman itu meliputi penerangan atau cahaya yang jelas. Suara yang tidak
bising dan tenang, keamanan dalam bekerja. Besarnya kompensasi yang diberikan
15
perusahaan tidak akan berpengaruh secara optimal jika suasana kerja kurang kondusif.
Hal ini dimaksudkan dengan rekan kerja yang harmonis dan tanpa ada saling
tidak enak diantara sesama rekan kerja. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi
karyawan tetap tinggal dalam suatu organisasi adalah adanya hubungan yang
harmonis di antara rekan kerja. Hubungan rekan kerja yang harmonis dan
kekeluargaan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kinerja karyawan.
walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses kelancaran dalam
bekerja.
control adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa suatu hal yang terjadi berada
Locus of control. menurut Dayakisni, et. al. (dalam Sari, Desi Permata 2018)
Merupakan segala hasil yang didapat baik ataupun buruk karena tindakan
kapasitas dan faktor - faktor dalam diri mereka sendiri. Internal locus of control yang
16
dikemukakan Lee (dalam Amalini, Henis Fiqih et. al.) adalah keyakinan seseorang
bahwa di dalam dirinya tersimpan potensi besar untuk menentukan nasib sendiri, tidak
External locus of control yaitu carapandang dimana segala hasil yang didapat
baik atau buruk berada di luar kontrol diri mereka yang disebabkan oleh faktor luar
kategori ini meletakkan tanggung jawab di luar kendalinya. external locus of control
yang dikemukakan Lee (dalam Amalini, Henis Fiqih et. al.) adalah individu yang
external locus of controlnya cukup tinggi akanmudah pasrah dan menyerah jika
sewaktu-waktu terjadi persoalan yang sulit. Individu semacam ini akan menganggap
Berdasarkan teori Crider (1983: 132) maka indikator yang digunakan adalah :
pekerjaan pegawai didalam organisasi tersebut yang tercermin dari output yang
1. Kuantitas Kerja.
adalah kualitas kerja yang ditunjukkan pegawai dalam rangka memberikan kinerja
2. Ketepatan Waktu
James Gleick: James Gleick, seorang penulis dan jurnalis ilmiah, berpendapat
bahwa ketepatan waktu adalah salah satu bentuk nilai sosial yang paling dasar.
3. Inisiatif.
bahwa inisiatif adalah kemampuan untuk melihat peluang dan bertindak secara proaktif
untuk mengambil keuntungan dari peluang tersebut. Menurutnya, inisiatif adalah salah
4. Kemampuan.
5. Komunikasi.
David Berlo: David Berlo, seorang ahli komunikasi, menjelaskan komunikasi sebagai
"proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua individu atau lebih melalui media
tertentu."
sebagai acuan dalam proses penelitian yang dilakukan. Berdasarkan Penelitian terdahulu
yang dimana terdapat kesamaan terkait variabel yang diteliti walaupun objek yang diteliti
pada penelitian terdahulu yang kebanyakan berkaitan dengan kepatuhan wajib pajak.
17,037 +
0,510X1 +
0,568X2 +
0,256X3+0,229X
4 +e. Hasil Uji-F
didapat nilai
Fhit37,910
dengan tingkat
Sig. 0,000 ,
karena nilai Sig,F
< 0,05 ini
membuktikan
bahwa ada
pengaruh
kepemimpinan,
kompetensi,
locus of
controldan
disiplin
kerjasecara
simultan terhadap
kinerja.Hasil uji–
t didapat nilai thit
3,884 dengan
Sig.0,000 < 0,05
untuk
kepimimpinan,
nilai thit 4,410
dengan
Sig.0,000<0,05
untuk
kompetensi, nilai
thit 2, 397
dengan Sig.0,022
< 0,05 untuk
locus of
controldan nilai
thit 2,589dengan
Sig.0,014 < 0,05
untuk disiplin
kerja, maka
secara parsial
bahwa
kepemimpinan,
kompetensi,
locus of control
dan disiplin
berpengaruh
terhadap kinerja
pegawai.
20
tidak mempunyai
pengaruh
terhadap kinerja
karyawan. 3).
budaya
organisasi
mempunyai
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan. 4).
budaya
organisasi bukan
sebagai
pemoderasi
pengaruh
kompensasi
terhadap kinerja.
5). budaya
organisasi bukan
sebagai
pemoderasi
pengaruh disiplin
kerja terhadap
kinerja
6 Andezsa tujuan penelitian gaya kinerja Populasi: Metode Berdasarkan hasil
Puan ini adalah kepemimp pegawai 151 Kuantitatif penelitian bahwa
Mahara sebagai berikut : inan (X1) Pegawai 1) Gambaran
ni*; 1) Untuk disiplin DISPEN keseluruhan total
Sumarni melihat kerja (X2) PROV skor gaya
; gambaran Jambi kepemimpinan
Rohman pengaruh Sampel : yang termasuk
Willian kinerja, gaya 110 dalam kategori
(2021) kepemimpinan Responden tinggi.
dan disiplin keseluruhan total
kerja pada skor yang
Dinas diperoleh telah
Pendidikan menuju kategori
Provinsi Jambi. karakteristik
2) Untuk displin kerja
mengetahui yang termasuk
seberapa besar dalam kategori
pengaruh gaya tinggi.
kepemimpinan keseluruhan total
terhadap kinerja skor yang
pegawai pada diperoleh telah
Dinas menuju kategori
Pendidikan kinerja pegawai
Provinsi Jambi. termasuk dalam
3) Untuk kategori tinggi.
23
mengetahui 2) Berdasarkan
seberapa besar hasil pengujian
pengaruh secara parsial
disiplin kerja gaya
terhadap kinerja kepemimpinan
pegawai pada berpengaruh
Dinas signifikan
Pendidikan terhadap kinerja
Provinsi Jambi. pegawai. 3)
4) Untuk Berdasarkan hasil
mengetahui pengujian secara
seberapa besar parsial variabel
pengaruh gaya disiplin kerja
kepemimpinan berpengaruh
dan disiplin signifikan
kerja terhadap terhadap Kinerja
kinerja pegawai Pegawai. (4)
pada Dinas Variabel gaya
Pendidikan kepemimpinan
Provinsi Jambi. dan disiplin kerja
secara bersama –
sama
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
pegawai.
7 Yulan Penelitian ini Gaya Kinerja Populasi & Metode Hasil penelitian
Dari1, bertujuan untuk Kepemim Karyawan Karyawan : Kuantitatif menemukan
Irma mengetahui pinan (Y) Efikasi 134 bahwa gaya
Suryani hubungan gaya Transform Diri (Z) Responden kepemimpinan
2 (2023) kepemimpinan asional transformasional,
transformasional (X1) motivasi dan
dan motivasi Motivasi efikasi diri secara
terhadap kinerja (X2) langsung
karyawan berpengaruh
dengan efikasi terhadap kinerja
diri sebagai karyawan. Hasil
mediator penelitian juga
menemukan
bahwa gaya
kepemimpinan
transformasional
juga berpengaruh
terhadap variabel
mediator, yaitu
efikasi diri pada
pengaruh
variabel gaya
kepemimpinan
transformasional
24
dan motivasi
terhadap kinerja
karyawan.
8 Kisno Penelitian ini Persepsi model Populasi : 5 Metode Temuan
Kisno 1 bertujuan untuk kepemimpin SMK Pusat Kuantitatif penelitian ini
3 *, menganalisis an Keunggula menunjukkan
Sumary persepsi guru n di Cabang bahwa 68-79%
anto tentang gaya Dinas guru memiliki
Sumary kepemimpinan Lubuk persepsi bahwa
anto 2 3, Kepala Sekolah Pakam, kepala sekolah di
Syawal Menengah Provinsi SMK Pusat
Gultom Kejuruan-Pusat Sumatera Keunggulan telah
3, Keunggulan Utara. menerapkan
Darwin berbasis Sampel : model
Darwin kearifan lokal berjumlah kepemimpinan
(2022) yakni etnis Jawa 172 sifat melalui
responden filosofi Asta
Brata dengan
baik melalui
indikator-
indikator yang
terdapat dalam
dimensi sifat
matahari, bulan,
bintang, angin,
angkasa, api,
bumi dan
samudra. Dengan
demikian, model
kepemimpinan
berbasis etnis
atau kearifan
lokal dapat untuk
diterapkan untuk
mendukung
program SMK
Pusat
Keunggulan
sebagai wujud
kolaborasi antara
Kemendikbud
dan pemerintah
daerah, dalam
meningkatkan
kualitas SMK
9 M. Tujuan dari Budaya Komitmen Populasi & Metode 3. Hasil
Husni penelitian ini Organisasi Guru Sampel : 13 Kuantitatif pengujian
Mubaro adalah : 1) untuk responden hipotesis yang
q (2022) mengetahui diajukan dalam
tentang penelitian ini
25
bagaimana menunjukkan
budaya bahwa Budaya
organisasi, 2) organisasi (X)
untuk memberikan
mengetahui pengaruh
tentang terhadap
bagaimana Komitmen guru
komitmen guru, (Y) MTs
dan 3) untuk Hidayatussalam
mengetahui Desa Bandar
pengaruh Khalifah
budaya Kecamatan
organisasi Percut Sei Tuan
terhadap sebesar 97,8 %.
komitmen guru dengan bentuk
di MTs hubungan linier
Hidayatussalam dan prediktif
Bandar melalui garis
Khalifah. regresi Ŷ = 4,862
+ 0,889
X
10 Clarissa Tujuan Budaya Komitmen Populasi & Penelitian Secara simultan
Daslim penelitian ini Organisasi Organisasi Sampel : 98 ini terdapat
Syawalu adalah untuk (X1) Responden menggunak pengaruh yang
ddin mengetahui Lingkunga an signifikan antara
Mila Budaya n Kerja penelitian variabel budaya
Asmawi Organisasi Terhadap deskriptif organisasi dan
ani O Lingkungan (X2) kuantitatif lingkungan kerja
Thomas Kerja Terhadap terhadap
Sumarsa Komitmen komitmen
n Goh Organisasi PT. organisasi
(2023) Tahta Sukses karyawan PT.
Abadi Tahta Sukses
Abadi.
Sedangkan secara
parsial ditemukan
variabel budaya
organisasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
komitmen
organisasi
karyawan PT.
Tahta Sukses
Abadi. Secara
parsial ditemukan
bahwa variabel
lingkungan kerja
berpengaruh
26
signifikan
terhadap
komitmen
organisasi
karyawan PT.
Tahta Sukses
Abadi.
hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah dijelaskan diatas,
Bagan 2.1
Kerangka Berfikir
3. Uji Mediasi
4. Uji Hipotesis
28
akan di teliti, peneliti mencoba untuk menganalisis seberapa besar vaktor yang di
Control.
Dimoderasi Oleh Locus Of Conntrol”. Dengan adanya acuan pada lantasan teori dan
2.4 Hipotesis
rumusan masalah dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
Dari rumusan masalah dan landasan teori yanga ada di atas maka hipotesis yanga
H5 : Diduga Variabel Budaya Organisasi (X1) yang dimoderasi Locus Of Control (Z)
H6 : Diduga Variabel Lingkungan Kerja (X1) yang dimoderasi Locus Of Control (Z)
BAB III
METODE PENELITIAN
kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetepkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Determinasi
Kinerja Guru Dimoderasi Oleh Locus Of Control Pada Era Kebiasaan Baru (Study Pada
Guru Di Sman 1 Babat). Jenis data dalam penelitaian ini adalah data primer. Data primer
Menurut Sugiyono (2018) Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang berbentuk apapun yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas
Adalah variabel yang mempengaruhi tau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2018). Pada penelitian ini yang sebagai variabel
a. Gaya Kepemimpinan
31
keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga melalui 29 perilaku yang positif, bawahan nya tersebut dapat
1. Sifat.
2. Kebiasaan.
3. Komunikasi
b. Budaya Organisasi
kepribadian perusahaan yang tumbuh oleh sistem nilai yang menimbulkan norma yang
mengenai perilaku yang tercermin dalam persepsi, sikap dan perilaku orang-orang
organisasi.
c. Lingkungan Kerja
kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik
32
berbentuk fisik maupun non fisik, yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
2. Kondisi kerja.
depeneden menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Locus of control. menurut Dayakisni, et. al. (dalam Sari, Desi Permata 2018) adalah
Berdasarkan teori Crider (1983: 132) maka indikator yang digunakan adalah :
Variable terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variable bebas (Sugiyono, 2018). Kinerja pegawai adalah menyangkut mengenai
yang tercermin dari output yang dihasilkan baik yang berupa jumlah maupun
1. Kuantitas Kerja.
2. Ketepatan Waktu
3. Inisiatif.
4. Kemampuan.
5. Komunikasi.
Menurut Sugiyono (2018) teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis dalam
a. Data Primer
Menurut Sugiyono (2018) sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data pada pengumpul data. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari
menyebar kuisioner yang dibagikan langsung kepada anggota lembaga desa Kranji Paciran.
1. Hasil kuisioner
2. Identitas responden
b. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2018) data yang tidak diberikan secara langsung kepada
pengumpul data disebut data sekunder, biasanya dalam bentuk file dokumen atau melalui
1. Jurnal online
2. Artikel
34
3. Buku
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono, (2018) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar
jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian
3.4.2 Sampel
Sugiyono (2018) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Dengan demikian dapat dipahami bahwasanya sampel murupakan
sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan bisa mewakili
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik Total Sampling. Menurut Sugiyono (2018), Total Sampling
adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi,
dimana data sampel yang digunakan sudah memenuhi inklusi dan eksklusi yang telah
ditentukan. Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 96 Guru SMAN
1 BABAT.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksud untuk
memeperoleh data yang akurat dan relevan dengan masalah yang diangkat oleh peneliti,
a. Observasi
Sugiyono (2018) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh
data yang sesungguhnya di lapangan, yaitu situasi dan kondisi di lapangan, tentang
kepemimpinan kepala desa, motivasi kerja, fasilitas kantor, kinerja perangkat desa dan
b. Dokumentasi
Arikunto (2014), dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang –
barang tertulis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
c. Kuisioner
Menurut Sugiyono (2018), kuisioner adalah metode pengumpulan data yeng dilakukan
dengan memeberi seperngkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Yang digunakan oleh penulis dalam peneletian dengan menyebar kuisioner secara
offline sehingga dapat lebih mudah menjangkau responden. Akdon, dkk (2013) Angket
dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket tertutup dan angket terbuka.
1. Angket terbuka (angket yang tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk
keadaannya.
36
2. Angket Tertutup (angket berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawabannya yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda
checklist (√), Responden akan menjawab butir-butir pertannyaan dengan memilih salah
satu pilihan jawaban yang tersedia dalam kuesioner. Dalam penelitian, kuesioner dibuat
interval, yaitu alat pengukuran variabel yang bernilai klasifikasi dan order (ada
urutannya). Dalam penelitian ini, teknik yang dipakai dalam pengukuran kuesioner
menggunakan agree-disagree scale. Skala yang digunakan untuk mengukur adalah skala
dengan interval 1-4, dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Dalam pengukuran
Pernyataan di berikan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 2 untuk jawaban
sangat tidak setuju, skor 3 untuk jawaban tidak setuju, skor 4 untuk jawaban setuju, skor
Tabel 3.1
Skor Kuesioner
NO Keterangan Skor
3 Netral (N) 3
4 Setuju (S) 4
Menurut Sugiyono (2018) analysis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
berdasarkan varaibel darai sluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
Partial Least Square (PLS) merupakan salah satu alat pengujian statistik yang
mampu mengurus berbagai model yang rumit juga dapat diterapkan dalam skala data.
PLS juga dapat membangun suatu hubungan untuk pengujianyang diusulkan (Ghozali,
2014). Alasan yang melatar belakangi penulis menggunaan alat uji PLS dalam
b. Penelitian ini menggunakan variable laten yang diukur melalui indicator. PLS
cocok digunakan untuk mengkonfirmasi indicator dari sebuah kosep atau factor.
c. SEM berbasi variencce dengan metode PLS merupakan salah satu teknik analisis
d. PLS merupakan metode yang powerfull yang tidak didasarkan dengan banyak
asumsi.
38
Dari beberapa asumsi yang telah disebutkan diatas ada asumsi yang harus terpenuhi.
Asumsi pada PLS hanya berkaitan dengan permodelan persamaan struktural dan
a. Hubungan antar variabel laten (variabel yang tidak dapat dihitung) dalam inner
b. Model struktural
Langkah pengujian menggunakan PLS dengan Softwere SmartPLS (Hamid, RS, dkk
landasan teori yang kuat (Hamid, RS, dkk 2019). Analisis jalur hubungan antar
variabel adalah:
a. outer model (outer relation/ meansurement model ) yaitu hubungan antara variabel
laten dengan indikatonya. outer mode pada penelitian ini menggunakan indikator yang
b. Inner model (inner relation) adalah hubungan antar variabel laten dengan
Diperkirakan bahwa variabel laten dan variabel sama dengan satu sehingga kriteria
lokasi dapat dihilangkan atau tidak disertakan dari model Ghozali (2014).
Terdapat dua model pengukuran dalam outer model yakni antara lain :
a. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Sebuah instrument atau kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada instrument
39
atau kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2014). Didalam uji Validitas terdapat 2 uji yang dapat digunakan
1. Convergent Validity
pengukur variable yang dapat dilihat dari outer loding dari masing-masing indicator
variabel. Suatu indicator dikatakan mempunyai rebilitas yang baik, jika niali outer
loding diatas 0,70 (Ghazali dkk, 2015). Sedangkan nilai outer loding masih bisa
ditolelir hingga 0,60 dan dibawah dari nilai 0,50 sampai 0,60 dapat didrop dari analisi
(Ghozali 2015). Nilai average variance inflation factor (AVE) harus lebih besar dari
2. Diskriminnat Validity
extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk lainya dalam model,
jika square root of average variance extracted (AVE) konstruk lebih besar dari
validity yang baik. Untuk menguji model pengukuran discriminant validity adalah
dengan cara melihat nilai cross loading. Lebih baik nilai pengukuran AVE harus
b. Uji Reliabilitas
Dalam PLS-SEM selain pengujian validitas juga dilakukan pengujian reliabilitas. Uji
instrumen dalam mengukur konstruk (Ghozali, dkk dalam Hamid, 2019). Mengukur
reliabilitas suatu konstruk dengan indikator reflektif dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
40
1. Composite Reliability
Rule of Thumb untuk menilai reliabilitas konstruk adalah nilai Composite Reliability
harus lebih besar dari 0.70 (Ghozali, dkk dalam Hamid, 2019).
2. Cronbach’s Alpha
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Conbarch
Inner model merupakan model yang digunakan untuk menebak sebab akibat hubungan
antar variabel laten, Model ini juga sebagai syarat dalam uji SEM (Ghozali, 2014). Model
ini juga digunakan untuk melihat serta menganalisis nilai yang ada. Terdapat 5 uji yang
a. R-Square
R-Square merupakan uji yang digunakan untuk memperlihatkan seberapa jauh pengaruh
hubungan variabel X terhadap variabel Y, menurut Ghozali I (2014) jika nilai R-Square
0,75 maka bisa dikatakan kuat, niilai 0,5 dikatakan moderat dan nilai 0,25 dikatakan
Keterangan :
Ӯ = rata-rata
Ŷ= ramalan responden 1
Uji ini digunakan untuk menunjukkan arah hipotesis positif ataukah negatif, jika nilai
berada diatas angka 0 maka bisa dibilang mempengaruhi dan bersifat positif begitu juga
sebaliknya, jika nilai berada diabawah 0 maka nersifat negatif dan tidak berpengaruh.
variabel perantara, yang berfungsi untuk memediasi hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Uji mediasi digunakan untuk membuktikan bagaimana peranan
Menurut Baron, dkk dalam Suganda R, dkk (2023), jika variabel independen
tidak memiliki pengaruh langsung pada variabel dependen setelah mengontrol variabel
mediator, maka dapat dinyatakan sebagai perfect atau complete mediation. Sedangkan jika
mediator berkurang namun masih tetap signifikan, maka dinyatakan sebagai partial
mediation. Terdapat beberapa kriteria untuk menentukan ada tidaknya pengaruh mediasi
dalam suatu hubungan menurut Baron, dkk dalam Suganda R, dkk (2023) yaitu:
1. Dalam persamaan pertama, variabel independen harus berpengaruh secara signifikan pada
variabel mediator.
2. Dalam persamaan kedua, variabel mediator harus berpengaruh secara signifikan pada
Berikut ini merupakan proses penentuan jenis variabel mediasi menurut Baron,
Jenis mediasi dari Baron, dkk dalam Suganda R, dkk (2023) dengan
mengidentifikasi tiga pola konsisten dengan mediasi dan dua pola konsisten tanpa mediasi
sebagai berikut:
c) Indirect-only mediation: terdapat pengaruh mediasi (a x b), tetapi tidak ada pengaruh
langsung.
d) Direct-only nonmediation: terdapat pengaruh langsung (c), tetapi tidak ada pengaruh tidak
langsung.
e) No-effect nonmediation: tidak ada pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
(SEM) dengan smartPLS. Dalam full model structural equation modeling selain
mengkonfirmasi teori, juga menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel laten
(Ghozali, 2014). Pengujian hipotesis dengan melihat nilai peritungan Path Coefisien pada
pengujian inner model. Menguji hipotesis dapat dilihat melalui nilai t-statistik dan nilai
probabilitas. Untuk pengujian hipotesis menggunakan nilai statistik maka untuk alpha 5%
43
nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96 (Muniarti, dkk 2013). Sehingga kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesis adalah H1 diterima dan H0 ditolak jika t-statistik > 1,96.
< 0,05
Waktu pelaksanaan dalam penelitian ini selama 6 bulan dimulai dari bulan Mei 2023
sampai dengan bulan Oktober 2023. Lokasi penelitian di lakukan pada Guru di SMAN1
BABAT.
44
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
137.
Darwin. Dkk. 2022. Persepsi guru SMK pusat keunggulan tentang model kepemimpinan
etnis Jawa: Asta Brata. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan. Vol 10, No. 2,
(150-160).
Dasim C. Dkk. 2023. Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap
Komitmen Organisasi Pada PT. Tahta Sukses Abadi Medan. Jurnal Ekonomi &
3259.
Djafar H. Dkk. 2022. Pengaruh locus of control terhadap penalaran matematis siswa. Jurnal
PT Pustaka Baru.
Ganyang TM. Dkk. 2020. Kinerja Karyawan : Peran Gaya Kepemimpinan Dan Kepuasan
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least
Ghozali, Imam, Hengky Latan. 2015. Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart PLS
Hamid RS & Anwar SM. 2019. Structural Equation Modelng (SEM) Berbasis. Varian:
Konsep Dasar dan Aplikasi Program Smart PLS 3.2.8 Dalam. Riset Bisnis.
45
Kartono, Kartini. 1982. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Sejahtera.
Maria Vera. Dkk. 2022. Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. The Univenus Serang. Jurnal Inovasi Penelitian
Mubaroq H.M. 2022. Jurnal Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Guru Di
Madrasah Hidayatussalam Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan. Vol 2
Soegijapranata.
Pancasati R. Dkk. 2022. Efek Moderasi Budaya Organisasi Untuk Peningkatan Kinerja
Sekaran, Uma. 2013. Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat.
Sumiarni Ellen. Dkk. 2022. Pengaruh Kepemimpinan, Kompetensi, Locus Of Control Dan
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Terhadap Kinerja Karyawan Yang Dimediasi Oleh Efikasi Diri Pada Karyawan Bank
Syariah Indonesia Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen. Vol.
8, No. 1, 2023.
46
Willian R. Dkk. 2021. Pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja