Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................3
1.3 Referensi.............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4
2.5 Perhitungan............................................................................................5
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 7
3.2 Saran.............................................................................................................7
2
BAB I
PENDAHULUAN
Aspal adalah material hasil penyaringan minyak mentah dan merupakan hsil
industry perminyakab. Aspal merupakan material untuk perekat yang berwarna coklat
gelap sampai hitam dengan unsur pokok yang paling dominan adalah bitumen.
Daya lekat aspal terhadap agregat dipengaruhi oleh sifat agregat terhadap air, granit
dan agregat yang mengandubg silica merupakan agregat yang besifat hydripilic yaitu
agregat yang menyerap air
Pengujian ini dilakukan terhadap semua jenis bahan yang dilakukan sebagai
pengendalian mutu agregat pada pembangunan jalan raya. Bedasarkan SNI 03-2439-1991
bahwa kelekatan agregat minimal 95%. Kelekatan aspal terhadap agregat terbagi menjadi
2 yaitu
1. Hydophilic adalah sifat agregat yang mudah diresapi oleh air, hal ini
mengakibatkan agregat tidak mudah dilekati oleh aspal dan ikatan aspa; dengan
agregat mudah dilepas
2. Hydrophobic adalah sifat agregat yang tidak mudah terikat dengan air, tetapi
mudah terikat dengan aspal
1.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.3 Alat
1. 1. Saringan 19 mm 1
2. 2. Saringan 12.5 1
4
3.Dongkrak
1
3. 4. Compact
1
4. 5. Teromometer 1
batang
5. 6. kertas filter 1
5
Bahan
575,80 gr
1. 1. Hot bin I
6
4. 4. Aspal cair
65,7 gr
5. 5. Filler
(semen)
79,03 gr
7
a. Langkah Langkah
1. Siapkan sampel Hot Bin I agregat lolos saringan 19 mm dan tertahan di saringan
12,7 mm sebnayak 575,80 gr
2. Siapkan sampel hot Bin II agregat lolos saringan 13 mm dan tertahan di saringan
5 mm sebanyak 372,58 gr
3. Siapkan sampel Hot Bin III agregat lolos saringan 5 mm dan tertahan 0 mm
sebanyak 101,61 gr
8
4. Siapkan filler sebanyak 79,03 gr
9
7. Selanjutnya lelehkan aspal hingga mencair
10
10. Masukan sampel yang telah dipanaskan ke dalam Mold
12. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah dengan cara memutar mold hingga
hingga permukaan bawah berada diatas
14. Diamkan sampel yang telah dicompact didalam mold hingga mencapai suhu ruang
11
15. Setelah sampel dingin keluarkan sampel dari mold dengan dongkrak
b. Hasil percobaaanC
Agregat kasar = 100 gram
Aspal = 5 gram
Berat sesudah dioven = 97 gram
Kelekatan = 100%
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian diatas maka didapat hasil kelekatan aspal 100%. Bisa dilihat
dari tidak adanya aspal yang mengambang pada botol piknometer tersebut.
Pengujian ini berdasarkan spesifikasi SNI 03-2439-1991.
3.2 SARAN
a. Sebelum melakukan pengujian, harus dipastikan semua alat lengkap dan layak
pakai, kemudian dibersihkan terlebih dahulu dengan benar agar mendapatkan data
hasil uji yang lebih akurat.
b. Pastikan keselamatan dan kesehatan kerja lebih di utamakan agar tidak terjadinya
cedar karena terkena aspal panas.
13
14