EMMY ARWATY
C0119508
FAKULTAS EKONOMI
MAJENE
MARET 2022
PENGARUH CAREER DEVELOPMENT DAN KOMUNIKASI
EMMY ARWATY
C0119508
Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
(................................)
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia dalam suatu organisasi begitu penting, salah satu
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan intelektual dan fisik yang sehat
serta sanggup bersaing dengan siapapun di dunia kerja. Di dalam lingkungan kerja
pasti akan memiliki persaingan yang ketat dan dimana angkatan kerjapun akan
terus bertambah disetiap waktunya maka dari itu sumber daya manusia di setiap
organisasi harus terus di tingkatkan dengan cara mengasah skill yang dimiliki
serta sadar akan adanya tekhnologi sehingga tidak tertinggal jauh dengan negara-
negara lain. Menurut Robert L. Mathis dan Jackson John H, Manajemen sumber
Menurut Hasibuan (2006:10) sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan maupun peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
daya manusia adalah tokoh pertama dalam menjalankan kegiatan organisasi dan
organisasi maka atasan harus mengetahui apa yang dibutuhkan pegawai dan pasti
Motivasi dalam sumber daya manusia merupakan suatu bentuk atau kondisi
dalam suatu organisasi. Motivasi kerja pegawai ialah wujud panggilan jiwa
pekerjaannnya tersebut.
tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Ketika motivasi
timbul dari dalam diri pegawai maka akan membuat mereka bersungguh-sungguh
Dengan adanya motivasi dari dalam diri pegawai ataupun pekerja dalam
tujuan yang telah ditetapkanpun akan tercapai dengan cepat, jika terdapat motivasi
yang berlebih dari para pegawai maka hal tersebut merupakan suatu bentuk yang
Gitosudarmo dan Mulyono (1999) motivasi karyawan adalah suatu faktor yang
atau pengembangan karir karena sangat penting bagi setiap pegawai, dimana karir
sebaiknya dikelola dan terus ditingkatkan agar pegawai merasa termotivasi dan
terus meningkatkan kinerjanya bagi organisasi, setiap orang yang akan bekerja
pada suatu organisasi akan mempunayai keinginan supaya dapat meraih suatu
tempat atau posisi jabatan yang lebih pantas dan yang lebih baik dari sebelum-
sebelumnya.
apresiasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut. Peneliti terdahulu Puji
serta positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Rahmawati, Dyah
Pegawai” Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi Bandung
pegawai.
Faktor kepercayaan juga dapat mempengaruhi motivasi dimana Riset
pengetahuan dan keterampilan teknis dan antarpribadi, (3) konsistensi yaitu andal,
dapat diramalkan dan pertimbangan yang baik dalam menangani situasi, (4)
seseorang, dan (5) keterbukaan dengan kesediaan berbagi gagasan dan informasi
secara bebas Kepercayaan merupakan harapan yang diberikan dari satu pihak
kepada pihak lainnya tanpa harus memonitor secara langsung. Dalam bekerja
sebagai derajat dimana seseorang yang percaya menaruh sikap positif terhadap
keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayanya di dalam situasi yang
berubah ubah dan beresiko. Sebagai inti dari setiap hubungan antar manusia,
kepercayaan seorang atasan tidak akan bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan
pertukaran pikiran dari atasan dan pegawai ataupun antar pegawai dalam
menyampaiakan pekerjaan, memberikan saran dan solusi yang baik sehingga tidak
antar manusia dengan tujuan pemahaman yang sama. Jika komunikasi pegawai
disuatu organisasi tidak berjalan dengan baik maka akan dapat menimbulkan
karyawan dapat menjalin hubungan kerja yang baik, dan tercipta kerjasama dalam
sasaran dan tujuan perusahaan. Endang Haryati (2015) Komunikasi kerja Secara
semangat kerja.
Motivasi dari para pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Maneje ini perlu di
tugas kantor sehingga cepat terealisasi dengan cepat, dengan ini career
Untuk menghasilkan suatu kinerja yang baik dari pegawai mestinya organisai
atasan dan komunikasi kerja dalam meningkatkan motivasi kerjanya, dapat dilihat
Tabel 1.1
Hasil Koesioner
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
Menurut anda apakah career
1 79
development itu penting
Menurut anda apakah kepercayaan pada
2 79
atasan bagi pegawai itu penting
Menurut anda apakah komunikasi kerja
3 79
bagi pegawai itu penting
3 Apabila career development 76 3
(pengembangan karir) sudah diberikan
kepada anda, dan kepercayaan pada
atasan & komunikasi kerja sudah baik,
apakah itu akan menambah motivasi
kerja anda
Sumber: Hasil Koesioner Sementara
Agar motivasi kinerja dapat terjaga dan terus meningkat maka peneliti
Kabupaten Majene.
berikut :
Kabupaten Majene?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Bersifat Teoritis
2. Bersifat Praktis
Bagi Sekretariat Daerah Kabupaten Majene, untuk mengetahui sejauh
mana career development, kepercayaan pada atasan dan komunikasi kerja yang
berdampak pada motivasi pegawai dan hasilnya dapat menjadi bahan masukan
TINJAUAN PUSTAKA
Career development atau pengembangan karir terdiri dari dua suku kata,
yaitu career dan development. Career merupakan proses dari seseorang selama
perjalanan dari tujuan hidup seorang pegawai. Setiap orang berhak dan dapat
memiliki kewajiban untuk sukses mencapai karir yang lebih baik dari sebelum-
264) career terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau
dapat pula dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang
untuk mencapai rencana karirnya. Tindakan ini bisa disponsori oleh departemen
1. Kebijakan organisasi
2. Prestasi kerja
Latar belakang pendidikan merupakan salah satu bahan acuan bagi perusahaan
4. Pelatihan
5. Pengalaman kerja
a. Perlakuan yang adil dalam berkarir Perlakuan yang adil itu hanya bisa terwujud
keperdulian itu adalah memberikan umpan balik kepada para pegawai tentang
sangat penting terutama apabila lowongan yang tersedia diisi melalui proses
Pendekatan yang tepat digunakan dalam hal menumbuhkan minat para pekerja
jenis dan sifat pekerjaan sekarang. Pendidikan dan pelatihan yang ditempuh,
e Tingkat kepuasaan
mencapai posisi yang tinggi dalam organisasi, melainkan pula berarti bersedia
karir nya meskipun tidak banyak anak tangga karir yang berhasil dinaikinya.
yang sukses dengan prestasi kerja sangat baik kemudian menduduki posisi
jabatan yang lebih tinggi, hal ini berarti tujuan perusahaan dan tujuan individu
tercapai.
loyalitasnya.
cara menciptakan iklim kerja yang positif dan pegawai menjadi bermental
sehat.
menjadikan turn over rendah dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi lebih
efektif.
berhubungan dengan jarak waktu yang panjang. Hal ini karena penempatan
dengan porsinya.
situasi yang melibatkan konflik personal. Hal yang tidak jelas dan pemecahan
Matthai, kepercayaan adalah perasaan percaya diri yang dimiliki oleh pegawai
bahwa saat-saat menghadapi situasi tidak pasti atau beresiko maka perilaku dan
mencapai tujuan yang diinginkan namun tidak pasti dalam situasi yang memiliki
pengambilan keputusan.
2.2.2 Indikator kepercayaan pada atasan
(2006 :154) yang diidentifikasi dari Gabrro dan Athos dengan indikatornya
sebagai berikut:
pegawai.
5. Pegawai tak terpikir atasan mereka memperlakukan mereka secara tidak wajar.
mengacu pada 7 (tujuh) indikator tersebut yang kemudian dijabarkan dalam item
pihak lain (pegawai) berkembang dari pengalaman dan keyakinan bahwa pihak
kita merujuk pendapat Paille, Bourdeau, & Galois (2010) yang juga
1. Kebijakan dari pihak lain selama hubungan pertukaran, yang terinspirasi dari
situasi yang berbeda-beda, seperti kemungkinan masa depan yang dipercaya dapat
dilakukan.
dalam komunikasi yang efektif, dan kerja sama tim yang sukses antara sesama
pegawai. Sama pentingnya dengan kepercayaan antara para karyawan dan para
bekerja atasan harus bisa memiliki kejujuran”. Hal itu memerlukan kepercayaan
para pegawai bahwa atasannya layak untuk jadi pemimpin serta layak
dapat menciptakan atmosfir kerja yang aktif (Putnam, 1995) dalam Dizgah et al
(2011).
Komunikasi kerja terdiri dari dua suku kata yaitu komunikasi dan kerja,
secara lisan maupun tulisan antara dua orang atau lebih dalam suatu organisasi.
efektif, ialah:
a. Pemahaman
bersama, dan untuk sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator
b. Kesenangan
komunikasi bersifat fleksibel. Dengan adanya suasana semacam itu, maka akan
perilakunya, maka komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada
e. Tindakan
Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah berkomunikasi terdapat
adanya sebuah tindakan. Alexis Tan mengemukakan bahwa .Perlu ada daya
(kesukaan).
1) Faktor Pendukung
apabila komunikasi yang terjadi memiliki jarak jauh atau jumlah informasi
disampaikannya.
c) Penggunaan bahasa dan istilah, bahasa adalah faktor penting dalam
2) Faktor Penghambat
personal lainnya.
emosional.
e) Kekhawatiran komunikasi, kondisi dimana terjadinya ketegangan dan
atau kedua-duanya.
atau keseluruhan.
Dalam organisasi ada empat fungsi dari komunikasi (Suwatno, 2013: 276),
yaitu :
1) Komunikasi sebagai pengendali prilaku dari para anggota. Fungsi ini dapat
puas mereka.
Motivasi berasal dari kata latin yaitu Movere yang berarti dorongan atau
mengeraka. Motivasi juga dapat disebut cara mengarahkan bawahan, agar mau
bekerjasama secara baik dan berhasil mencapai tujuan yang telah diberikan.
(Hasibuan, 2007). Menurut Weiner (1990) motivasi dapat diartikan sebagai kondisi
internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita tercapai tujuan
tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Ketika motivasi timbul
dari dalam diri pegawai maka akan membuat mereka bersungguh-sungguh dalam bekerja
suatu faktor yang mendorong seorang karyawan untuk melakukan suatu perbuatan
atau kegiatan tertentu, oleh karena itupun juga motivasi sering kali diartikan pula
sumber daya manusia merupakan suatu bentuk atau kondisi dimana pegawai
organisasi. Motivasi kerja karyawan ialah wujud panggilan jiwa kepada pegawai
tersebut.
2.4.2 Indikator Motivasi
achievement), kebutuhan akan hubungan atau berafiliasi (need for affiliation) dan
Karyawan yang memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi lebih memilih bekerja
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik (dari dalam) dan faktor
b) Kemajuan (advancement)
d) Pengakuan (recognition)
kerjanya.
e) Pencapaian (achievement)
2) Faktor ekstrinsik yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri seseorang
c) Gaji
tugas pekerjaan (job desk). Sepatutnya memberikan gaji yang sesuai dengan
lain. Adanya persaingan adalah hal yang wajar namun harus dalam tahap
tersebut.
atasan dan komunikasi kerja terhadap motivasi pegawai antara lain adalah :
a. Penelitian ini dilakukan oleh Puji Isyanto, Sungkono dan Cynthia Desriani
b. Penelitian yang dilakukan oleh Winda Annisa Putri dan Agus Frianto (2019)
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan Ada pengaruh yang signifikan positif
e. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Pertiwi (2011) dengan judul penelitian”
Semangat Kerja Pegawai PT. PLN (Persero) Wilayah SulSel, SulTra, dan
g. Penelitian ini dilakukan oleh Penelitian ini dilakukan oleh Uni Astriadi, Tahun
yang telah di identifikasi sebagai masalah penting. Dalam penelitian ini penulis
permasalahan yang akan diteliti dan disajikan dalam bentuk skema yang
Model Konseptual
Career
Development
(X1)
Komunikasi
Kerja (X3)
pada atasan dan komunikasi kerja terhadap motivasi pegawai. Ada empat variabel
yang diuji dalam penelitian ini yaitu: career development (variabel independen),
itu, peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai pengaruh career
Ho: β1=0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel career development terhadap
motivasi pegawai.
motivasi pegawai.
pegawai.
Ho: β1=0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel Kepercayaan pada atasan
Ha: β1≠0: Terdapat pengaruh antara variabel Kepercayaan pada atasan terhadap
motivasi pegawai.
Ho: β2=0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel komunikasi kerja terhadap
motivasi pegawai.
Ha: β2≠0: Terdapat pengaruh antara variabel komunikasi kerja terhadap motivasi
pegawai.
METODOLOGI PENELITIAN
macam statistik yang digunakan dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Adapun statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan swekness (Imam Ghozali,
2013:19).
Jenis data dalam penelitian ini yaitu kuantitatif yang merupakan data yang
bahan dasar bagi setiap permasalahan yang bersifat statistik. Menurut Siyoto
dan Sodik (2015) menjadi dua yaitu data berdasarkan proses atau cara
a. Kuesioner
b. Wawancara
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
sedikit atau kecil (Sugiyono, 2014). Jenis wawancara yang digunakan dalam
atau untuk penelitian yang lebih mendalam tentang subyek yang diteliti.
2. Data Sekunder
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono,
Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti selain wawancara dan
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila populasi terlalu besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut. Oleh karena itu sampel yang diambil
n= N
1+N(e)2
Dimana:
n = banyak sampel
N = banyak populasi
Diketahui: N = 384
e = 10%
Maka:
384
n=
1+384 ¿¿
384
n=
1+384 ¿¿
384
n=
4,84
n=79,33 n = 79
membutuhkan suatu pedoman tertentu yaitu apabila angka terdapat didepan angka
5 atau lebih bersifat genap, maka angka 5 atau lebih harus dihilangkan tanpa
mengubah angka didepannya. Bila angka yang terdapat didepan angka 5 atau
lebih bersifat ganjil maka pembulatan ke atas dilakukan seperti biasa. Apabila
angka dibelakang koma kurang dari 5 maka dilakukan pembulatan ke bawah tanpa
sampel dalam penelitian ini sebanyak 79,33 responden yang dibulatkan menjadi
79 responden.
Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random
Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini dilakukan terhitung dari bulan april hingga
bulan mei tahun 2020. Adapun yang akan dibahas dalam penelitian ini berfokus
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian peneliti dapat menarik
kesimpulannya.
dalam penelitian ini adalah career development (X1) Kepercayaan pada atasan
Kepercayaan pada atasan dan komunikasi kerja sebagai variabel bebas (variabel
pegawai. Dalam hal ini career development dilambangkan dengan lambang X1,
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel terikat yang dipengaruhi oleh tiga variabel bebas (career development,
Tabel 3.1
Pegawai yakin
Pemahaman
Komunikasi Kesenangan
Kerja (X3) Komunikasi kerja merupakan
Marwansyah pertukaran pesan antar Pengaruh pada sikap Likert
(2010:321) manusia dengan tujuan
pemahaman yang sama. Hubungan yang baik
Tindakan
Kebutuhan akan
pencapaian atau
Motivasi merupakan cara prestasi
Motivasi (Y) mengarahkan bawahan, agar
Kebutuhan akan Likert
Hasibuan mau bekerjasama secara baik
hubungan atau
(2007) dan berhasil mencapai tujuan
berafiliasi
yang telah diberikan.
Kebutuhan akan
kekuasaan
untuk mendapatkan data dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang
digunakan yaitu :
1. Angket atau Kuesioner
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain, sangat setuju, setuju, ragu-
Tabel 3.2
Skala Likert
Jawaban Skor
Tidak setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
2. Dokumentasi
dua macam statistik yang digunakan dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensial. Adapun statistik yang digunakan dalam penelitian ini
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan swekness (Imam
Ghozali, 2013:19). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu meliputi uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan ssesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dan total skor konstruk
valid atau tidak adalah jika korelasi antar skor masing masing butir pertanyaan
dengan total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,05 maka butir
pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan jika korelasi skor masing- masing
butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan diatas 0,05 maka
3.7.1.2 Reliabilitas
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
1) Repeated measure atau pengukuran ulang : dalam cara ini seseorang akan
diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian
2) One shot atau pengukuran sekali saja : pada cara ini pengukurannnya hanya
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk dikatakan realibel jika memberikan nilai
membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting akan data akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
(VIF) dan tolerance. Jika nilai VIF >10 dan tolerance <0,1, hal ini berarti terjadi
korelasi antar variabel independen dan sebaliknya jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,1 hal ini berarti tidak terjadi korelasi antar variabel. Pengujian ini
uji park, uji glejser, dan uji white (Iman Ghozali, 2013:139).
atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).
melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan berhubungan dengan satu atau
lebih variabel bebas, (Ghozali, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas yaitu career development (X1), Kepercayaan pada atasan
analisis regresi linear berganda untuk menguji hipotesis yang ada, selain itu juga
independen (bebas).
Keterangan :
Y= Motivasi
Apabila sig t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. Demikian pula sebaliknya
jika sig t lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Bila H0 ditolak ini berarti ada
(Ghozali, 2011). Kriteria dalam uji parsial (Uji t) dapat dilihat sebagai berikut:
a) Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
variabel dependen.
b) Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
maka dilakukan uji F. Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan
satu variabel dependen, motivasi. Secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05
Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti
jika nilai F hitung > F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel
melihat nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05, maka
dependen. Sedangkan jika nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05 maka
dependen.
SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summaryb dan tertulis R
yang sudah disesuaikan atau tertulis adjusted R square, karena disesuaikan dengan
yang dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R
square (R2) negatif, maka nilai adjusted R square (R2) dianggap nol, (Ghozali,
2011).
Teknik analisis data merupakan teknik atau cara yang digunakan peneliti
dalam mengelola data serta informasi yang telah diperoleh selama melakukan
penelitian pada lokasi penelitian. Hasil dari teknik analisis data ini nantinya akan
menjawab masalah yang telah dirumuskan. Adapun teknik analisis data yang
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Hal ini dilakukan dengan
analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Data yang
yang telah dirumuskan agar tujuan dari penelitian ini dapat tercapai. Analisis
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analaisis Multivariate dengan Program
IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, edisi ke-5.
Jakarta : Salemba Empat.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2014. Perilaku Organisasi, edisi ke-9.
Jakarta : Salemba Empat.
Fahmi, Irham. “Manajemen Teori, Kasus dan Solusi”. Bandung: Alfabeta. 2011.