Analisis Pengaruh Sodium Tripolyphospate Terhadap Penurunan Kadar Kesadahan Air Limbah
Disusun Oleh:
Alfi Ali Syamhuris (201010950013)
Linda Indriyani (201010950021)
Oleh :
Alfi Ali Syamhuris (201010950013)
Linda Indriyani (2010109500)
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Kimia
Universitas Pamulang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kelimpahan
nikmat dan karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul “Analisis Pengaruh Sodium
Tripolyposphate Terhadap Penurunan Kadar Kesadahan Air Limbah” Penelitian ini
disusun untuk memenuhi persyaratan Program Strata 1 Jurusan Teknik Kimia Universitas
Pamulang.
Selama penyusunan penelitian ini penulis tidak sedikit menghadapi rintangan dari awal
hingga akhir. Berkat bimbingan, bantuan, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak maka
rintangan tersebut dapat diatasi. Untuk itu pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan segala rasa cinta dan kasih sayang tiada
hentinya, memberikan dukungan serta doa yang selalu dilimpahkan kepada penulis.
2. Rahmasari Ismet, ST, M.Sc selaku dosen pembimbing penelitian yang telah meluangkan
waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan proposal
penelitian ini.
3. Dr Joni Prasetyo S.T.,M.T. Selaku koordinator penelitian sekaligus dosen mata kuliah
metodologi peneliatian yang telah memberikan masukan dan arahan untuk proposal penelitian
ini.
4. Semua pihak yang telah mendukung proposal penelitian ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu
Air mempunyai peranan yang sangat strategis dan harus tetap tersedia jumlahnya,
sehingga dapat mendukung kehidupan manusia dan pelaksanaan pembangunan di masa
sekarang maupun di masa yang akan datang. Terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi suatu
masyarakat tertentu menjadi suatu acuan dalam menentukan apakah masyarakat disuatu
lokasi atau desa sudah terpenuhi atau belum. Seiring dengan pertumbuhan jumlah
penduduk yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, memicu pertumbuhan dan
perkembangan permukiman yang cepat juga. Hal tersebut digambarkan dengan adanya
peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dapat mencemari air. Air limbah atau air
buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri, tempat-
tempat umum, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Prasarana
persediaan air bersih tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dikarenakan berbagai
faktor, yaitu kerusakan hutan, kerusakan bendungan, pencemaran air sungai oleh limbah
padat maupun cair sehingga sumber air baku menjadi sulit. Salah satu kegiatan yg dapat
mencemari air adalah kegiatan rumah tangga,jenis airbuangan limbah rumah tangga adalah
bekas kamar mandi, dapur yang terdiri dari bahan organik.
Limbah cair atau air buangan (waste water) adalah cairan buangan yang berasal dari
rumah tangga, perdagangan, perkantoran, industri maupun tempat-tempat umum lainnya
yang biasanya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan
kesehatan atau kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
Kombinasi dari cairan atau air yang membawa buangan dari perumahan, institusi,
komersial, dan industri bersama dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Kotoran
dari masyarakat dan rumah tangga, industri, air tanah/permukaan serta buangan lainnya
(kotoran umum). Cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, perdagangan,
perkantoran, industri maupun tempat - tempat umum lainnya, dan biasanya mengandung
bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan/kehidupan manusia serta
mengganggu kelestarian lingkunga hidup (Chandra,2006).
Limbah cair domestik adalah hasil buangan dari perumahan, bangunan perdagangan,
perkantoran, dan sarana sejenisnya. volume limbah cair dari daerah perumahan bervariasi,
dari 200 sampai 400 liter per orang per hari, tergantung pada tipe rumah. Aliran terbesar
berasal dari rumah keluarga tunggal yang mempunyai beberapa kamar mandi, mesin cuci
otomatis, dan peralatan lain yang menggunakan air. Angka volume limbah cair sebesar 400
liter/orang/hari bisa digunakan untuk limbah cair dari perumahan dan perdagangan,
ditambah dengan rembesan air tanah (infiltration). Limbah cair industri adalah buangan
hasil proses/sisa dari suatu kegiatan/usaha yang berwujud cair dimana kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tidak dikehendaki lingkungannyakarena tidak mempunyai nilai
ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang (Asmadi,2012).
Air limbah domestik merupakan air buangan yang dihasilkan dari berbagai bentuk kegiatan
rumah tangga (Permenlhk No.68 Tahun 2016). Limbah tersebut ada yang berasal dari
kakus dan ada pula yang berasal dari kamar mandi, mencuci pakaian, peralatan dapur dan
peralatan makan dan minum yang mengandung sisasisa makanan. Sebagian besar
penduduk Indonesia masih menggunakan sistem pengolahan air rumah tangga setempat
(on site system) yang berupa tangki septik. Ada yang memasukkannya hanya air limbah
dari kakus ada pula yang memasukkan seluruh air limbahnya. Setelah memakan waktu
tertentu limbah tersebut akan mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme lalu berubah
menjadi lumpur tinja. Limbah membutuhkan pengolahan apabila ternyata mengandung
senyawa pencemar yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau
berpotensi menciptakan pencemaran (Ginting, 2007). Kualitas limbah menunjukkan
spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah kandungan bahan pencemar di dalam limbah
yang terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil parameter dan konsentrasinya,
menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk terjadinya pencemaran lingkungan
(Kristanto, 2004).