Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN BRONKOPNEUMONIA

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN TERPADU (PKKT)


STASE KEPERAWATAN ANAK

MINGGU KE 3
Disusun:
Mahdiyah Setyaningrum
G0A021107

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023
BRONKOPNEUMONIA
Pengertian

Bronchopneumoni merupakan
salah satu jenis pneumonia yang
memiliki pola penyebaran
Klasifikasi
berbercak, teratur dalam satu atau
lebih area terlokalisasi di dalam Berikut merupakan klasifikasi pneumonia :
bronchi & meluas ke parenkim paru
1.Community Acquired Pneunomia dimulai juga
yang berdekatan di sekitarnya.
sebagai penyakit pernafasan umum &dapat
Bronkopneumonia adalah
berkembang menjadi sebuah pneumonia.
peradangan paru yang disebabkan
Pneumonia Streptococal ialahsuatu organisme
oleh bermacam-macam etiologi
penyebab umum. Tipe pneumonia ini umumnya
jamur dan seperti bakteri, virus,
menimpa kalangananak-anak atau kalangan orang
dan benda asing. Bronkopneumonia
lanjut usia.
suatu cadangan pada parenkim
paru yang meluas sampai bronkioli 2.Hospital Acquired Pneumonia dikenal juga sebagai
ataudengan kata lain peradangan pneumonia nosokomial. Organismeseperti ini ialah
yang terjadi pada jaringan paru suatu aeruginisa pseudomonas. Klibseilla / aureus
melalui cara penyebaranlangsung stapilococcus, ialah bakteri umum penyebab
melalui saluran pernafasan atau hospital acquired pneumonia.
melalui hematogen sampai ke
3.Lobar & Bronkopneumonia dikategorikan
bronkus.
berdasarkan lokasi anatomi infeksi. Saat Ini ini
pneumonia diklasifikasikan berdasarkan organisme,
bukan cuma menurut lokasianatominya.

4.Pneumonia viral, bakterial & fungi dikategorikan


berdasarkan dari agen penyebabnya,kultur
sensifitas dilakukan untuk dapat
Faktor risiko penyakit bronkopneumonia mengidentifikasikan organisme perusak.

1.Usia di bawah 2 tahun atau di atas 65


tahun

2.Merokok atau konsumsi alkohol berlebih

3.Memiliki riwayat penyakit paru-paru jangka Etiologi


panjang seperti asma, bronkiektasis, atau
Umumnya individu yg terserang bronchopneumonia
fibrosis kistik
diakibatkan karena adanya penurunanmekanisme
4.Memiliki kondisi kesehatan lainnya, seperti pertahanan daya tahan tubuh terhadap virulensi
penyakit hati atau diabetes organisme patogen. Orang ygnormal dan sehat
mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap
5.Memiliki kondisi yang melemahkan sistem organ pernafasan ygterdiri atas : reflek glotis & batuk,
kekebalan tubuh, seperti gangguan autoimun adanya lapisan mukus, gerakan silia yg
atau HIV menggerakkankuman ke arah keluar dari organ, &
6.Sedang mengonsumsi obat untuk menekan sekresi humoral setempat.Timbulnya
sistem kekebalan tubuh. bronchopneumonia biasanya disebabkan oleh virus,
jamur, protozoa, bakteri,mikobakteri, mikoplasma, dan
riketsia.
Patofisiologi

Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme (jamur,


bakter, virus)dan sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (bensin,
minyak tanah dan sejenisnya). Serta aspirasi ( masuknya isi lambung ke dalam
saluran napas). Awalnmyamikroorganisme dapat masuk melalui percikan ludah
( droplet) infasi ini dapat masuk kesaluran pernapasan atas dan menimbulkan reaksi
imunologis dari tubuh. Reaksi inimenyebabkan peradangan, di mana ketika terjadi
peradangan ini tubuh dapat menyesuaikandiri maka timbulah gejala demam pada
penderita. Reaksi peradangan ini dapat menimbulkansecret. Semakin lama secret
semakin menumpuk di bronkus maka aliran bronkus menjadisemakin sempit dan
pasien dapat merasa sesak. Tidak Hanya terkumpul di bronkus, lamakelamaan secret
dapat sampai ke alveolus paru dan mengganggu sistem pertukaran gas di paru.Tidak
Hanya menginfeksi saluran napas, bakteri ini dapat juga menginfeksi saluran
cernaketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat membuat flora normal dalam
usus menjadiagen pathogen sehingga timbul masalah GI tract.

BRONKOPNEUMONIA

Pemeriksaan Penunjang

Komplikasi 1.Pemeriksaan Laboratorium

1. Atelektasis adalah pengembangan paru - Pemeriksaan darah Pada kasus


yang tidak sempurna atau kolaps paru yang bronkopneumonia oleh bakteri akan terjadi
merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau leukositosis (meningkatnya jumlah
reflek batuk hilang. neutrophil)
- Pemeriksaan sputum untuk pemeriksaan
2. Empyema adalah suatu keadaan dimana
mikroskopis dan untuk kultur serta tes
terkumpulnya nanah dalm rongga pleura
sensifitas untuk mendeteksi ageninfeksius
yangterdapat disatu tempat atau seluruh
- Analisa gas darah untuk mengevaluasi status
rongga pleura.
oksigenasi dan status asam basa
3. Abses paru adalah pengumpulan pus dala - Kultur darah untuk mendeteksi bakterimia.
jaringan paru yang meradang. - Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes
imunologi untuk mendeteksi antigenmikroba
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap
katup endokardial. 2.Pemeriksaan Radiologi

5. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang - Rontgenogram thoraksMenunujukan


selaput otak. konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai
pada infeksi pneumokokalatau klebsiella.
- Laringoskopi / bronkoskopi untuk
menentukan apakah jalan nafas tersumbat
oleh benda padat
Pengkajian

- Demografi meliputi;nama, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.


- Keluhan utama Saat dikaji biasanya penderita bronchopneumonia akan mengeluh sesak nafas,
disertai batuk ada secret tidak bisa keluar.
- Riwayat penyakit sekarang Penyakit bronchitis mulai dirasakan saat penderita mengalami batuk
menetap dengan produksi sputum setiap hari terutama pada saat bangun pagi selama
minimum 3 bulan berturut-turut tiap tahun sedikitnya 2 tahun produksi sputum (hijau, putih/
kuning) dan banyak sekali.
- Riwayat penyakit dahulu biasanya penderita bronchopneumonia sebelumnya belum pernah
menderita kasus yang sama tetapi mereka mempunyai riwayat penyakit yang dapat memicu
terjadinya bronchopneumonia yaitu riwayat merokok, terpaan polusi kima dalam jangka
panjangmisalnya debu/ asap.
- Riwayat penyakit keluargaBiasanya penyakit bronchopneumonia dalam keluarga bukan
merupakan faktor keturunantetapi kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat seperti
merokok.Pola Pengkajian
1.PernafasanGejala : Nafas pendek (timbulnya tersembunyi dengan batuk menetap dengan
produksi sputumsetiap hari ( terutama pada saat bangun) selama minimum 3 bulan berturut-
turut) tiaptahun sedikitnya 2 tahun. Produksi sputum (Hijau, putih/ kuning) dan banyak sekali
Riwayat pneumonia berulang, biasanya terpajan pada polusi kimia/ iritan pernafasandalam
jangka panjang (misalnya rokok sigaret), debu/ asap (misalnya : asbes debu, batubara, room
katun, serbuk gergaji) Pengunaaan oksigen pada malam hari atau terus -menerus.
Tanda :Lebih memilih posisi tiga titik (tripot) untukbernafas, penggunaan otot bantu
pernafasan(misalnya : meninggikan bahu, retraksi supra klatikula, melebarkan hidung).
Dada :Dapat terlihat hiperinflasi dengan peninggian diameter AP ( bentuk barel),
gerakandifragma minimal.Bunyi nafas : Krekels lembab, kasar. Warna : Pucat dengan sianosis
bibir dan dasar kuku abu- abu keseluruhan.
2.Sirkulasi Gejala :Pembengkakan ekstremitas bawah.
Tanda :Peningkatan tekanan darahPeningkatan frekuensi jantung / takikardi berat, disritmia,
distensi vena leher (penyakit berat) edema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit
jantung. Bunyi jantung redup(yang berhubungan dengan peningkatan diameter AP dada).
Warna kulit / membranemukosa : normal atau abu-abu/ sianosis perifer. Pucat dapat
menunjukan anemia.
3.Makanan / cairan Gejala :Mual / muntah. Nafsu makan buruk / anoreksia
( emfisema).Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernafasan. Tanda :Turgor kulit
buruk.Berkeringat. Palpitasi abdominal dapat menyebabkan hepatomegali.
4.Aktifitas / istirahat Gejala :Keletihan, keletihan, malaise.Ketidakmampuan melakukan aktifitas
sehari- hari karena sulit bernafas.Ketidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk
tinggi.Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktifitas atau
istirahat.Tanda :Keletihan.Gelisah/ insomnia.Kelemahan umum / kehilangan masa otot.
5.Integritas ego Gejala :Peningkatan faktor resiko. Tanda :Perubahan pola hidup.Ansietas,
ketakutan, peka rangsang.
6. HygieneGejala :Penurunan kemampuan / peningkatan kebutuhanmelakukan aktifitas sehari-
hari.Tanda :Kebersihan buruk, bau badan.
7.KeamananGejala :Riwayat alergi atau sensitive terhadap zat / faktorlingkungan. Adanya
infeksi berulang.
BRONKOPNEUMONIA

Penatalaksanaan Diagnosa Keperawatan


1.Oksigen 1-2 liter per menit. 1.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
2.Jika sesak tidak terlalu hebat, inflamasi trakeobonkial.Pembentukan edema, peningkatan
dapat dimulai makan eksternal produksi sputum
bertahap melaui 2.Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan membrane
selangnasogastrik dengan alveolus kapiler, gangguankapasitas pembawa oksigen darah,
feeding drip. gangguan penerimaan oksigen.
3.Jika sekresi lender berlebihan 3.Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi
dapat diberikan inhalasi dengan dalam alveoli
salin normal dan betaagonis
untuk transport muskusilier. 4.Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan kehilangan cairan berlebihan, penurunan masukan oral.
4.Koreksi gangguan
keseimbangan asam basa 5.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
elektrolit peningkatan kebutuhanmetabolic sekunder terhadap demam
dan proses infeksi, anorexia, distensi abdomen

6.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan insufisiensi oksigen

Intervensi Keperawatan

1.Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasitrakeobronkial,
pembentukan edema, peningkatan produksi sputumTujuan : Mengidentifikasi / menunjukan perilaku
mencapai bersihan jalan nafasKriteria hasil : Menunjukan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tidak
adadispenia Intervensi

a.Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada

b.Auskultasi area paru, catat area penurunan atau / tak ada aliran udara dan bunyi nafas adventius

c.Bantu pasien latihan nafas sering. Bantu pasien mempelajari melakukan batuk,misalnya dengan menekan
dada dan batuk efektif sementara posisi duduk tinggi

d.Berikan cairan sedikitnya 1000 ml/ hari (kecuali kontraindikasi). Tawarkan air hangatdaripada dingin

e.Lakukan penghisapan sesuai indikasi

f.Berikan sesuai indikasi : mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgesik


2.Diagnosa keperawatan : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahanmembrane alveolus
kapiler, gangguan kapasitas pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen. Tujuan : Menunjukan
perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan dengan GDA dalam rentang normal dan tidak ada gejala distress
pernafasan Kriteria Hasil : Berpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi Intervensi

a.Kaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernafas.

b.Observasi warna kulit, membrane mukosa, dan kuku. Catat adanya sianosis periferatau sirkulasi sentral

c.Awasi frekuensi jantung / iram

d.Pertahankan istirahat tidur. Dorong menggunakan teknik relaksasi dan aktifitas senggang

e.Tinggikan kepala dan dorong untuk sering mengubah posisi, nafas dalam dan batuk efektif

f.Kaji tingkat ansietas. Dorong menyatakan masalah / perasaan. Jawab pertanyaandengan jujur, kunjungi
dengan sering sesuai indikasi

g.Berikan terapi oksigen dengan benar

3.Diagnosa keperawatan : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasidalam alveoli
Tujuan : Menunjukan pola nafas tidak efektif dengan frekuensi dan kedalaman rentang normal dan paru
bersih Kriteria Hasil : Partisipasi dalam aktifitas/ perilaku peningkatan fungsi paru Intervensi

a. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada. Catat upaya pernafasan,termasuk penggunaan
otot bantu/ pelebaran nasal

b.Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas adventiusseperti krekels atau mengi

c.Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi. Bantu pasien turun dari tempat tidurdan ambulasi dini.

d.Observasi pola batuk dan karakteristik sekret.

e.Berikan oksigen tambahan

f.Berikan humidifier tambahan, misalnya nebulizer

4.Diagnosa keperawatan : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebihan, penurunan masukan oral Tujuan : Menunjukan keseimbangan cairan Kriteria Hasil :
Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler cepat, tanda vital stabil Intervensi

a.Kaji perubahan tanda vital, peningkatan suhu tubuh

b.Kaji turgor kulit, kelembaban membrane mukosa

c.Tekankan cairan setidaknya 1000ml/ hari atau sesuai kondisi individual

d.Beri obat sesuai indikasi, misalnya antipiretik, antiemetic

e.Berikan cairan tambahan IV sesuai kebutuhan


5.Diagnosa keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolic sekunder terhadap demam dan proses infeksi, anorexia,distensi abdomen
Tujuan : Pemenuhan nutrisi mencukupi kebutuhan Kriteria Hasil : Menunjukan peningkatan nafsu
makan, mempertahankan / meningkatkan berat badanIntervensi

a.Identifikasi faktor yang menimbulkan mual / muntah, misalnya: Sputum banyak, pengobatan, atau
nyeri

b.Berikan / bantu kebersihan mulut setelah muntah, drainase postural dan sebelum makan

c.Berikan makan porsi kecil dan sering, termasuk makanan kering dan makanan yangmenarik untuk
pasien

d.Evaluasi status nutrisi umum, ukur berat badan

6.Diagnosa keperawatan : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan insufisiensi oksigen Tujuan :


Peningkatan toleransi terhadap aktivitas Kriteria Hasil : tidak ada dispneu, kelemahan berlebihan,
dan tanda vital dalam rentang normal Intervensi

a.Evaluasi respon pasien terhadap aktifitas. Catat laporan dispneu, peningkatankelemahan, dan
perubahan tanda vital selama dan setelah aktifitas

b.Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi. Dorong
penggunaaan manajemen stress dan pengalihan yang tepat

c.Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan pentingnyakeseimbangan antara


aktivitas dan istirahat

d.Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat / tidur

e.Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan. Berikan kemajuan peningkatanaktivitas selama fase
penyembuhan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.smc-hospital.com/mengenal-penyakit-bronkopneumonia-penyebab-
dan-gejalanya/

https://www.academia.edu/34538376/
LAPORAN_PENDAHULUAN_BRONKOPNEUMONIA_PADA_ANAK?
source=swp_share

Anda mungkin juga menyukai