Anda di halaman 1dari 22

“ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DALAM ERA NEW

NORMAL SAAT INI”

PROPOSAL MINI RISET


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Proposal Mini Riset Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Program Studi Pendidikan Pancasila Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah: Jamaludin, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Anjeli Harpina Purba


Nim : 3193311006
Prodi/Kelas : PPKN / IV-Reguler C
Fakultas : Ilmu Sosial

PRODI PPKn
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
“ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DALAM ERA NEW
NORMAL SAAT INI”

Proposal ini Disusun Berdasarkan Persetujuan


Dosen Pengampu: Jamaludin, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Anjeli Harpina Purba


Nim : 3193311006
Prodi/Kelas : PPKN / IV-Reguler C
Fakultas : Ilmu Sosial

PRODI PPKn
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Anjeli Harpina Purba


Nim : 3193311006
Prodi/Kelas : PPKN / IV-Reguler C
Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan hasil penelitian dan pemaparan


yang kami tulis benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain,yang kami akui sebagai hasil tulisan atau
pikiran saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
tulisan/proposal ini merupakan hasil jiplakan atau plagiat maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.Demikian pernyataan orisinalitas ini saya buat dan bisa
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 4 November 2021

Anjeli Harpina Purba


Nim : 3193311006

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Proposal Mini Riset Metodologi Penelitian
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan

Telah disetujui oleh:

Dosen Pengampu Penulis

Jamaludin, S.Pd., M.Pd Anjeli Harpina Purba


NIP: 196010141985031001 NIM : 3193311006

iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt., yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga proposal mini riset ini bisa
terselesaikan dengan baik. Penulis banyak menemui kendala dalam
menyelesaikannya, walaupun banyak menemui kendala itu dalam mengerjakan
tugas ini, berkat pertolongan dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikannya
Laporan proposal mini riset ini sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah
Metodologi Penelitian. Proposal ini terdiri atas tiga bab, yaitu Bab I Pendahuuan
yang terdiri atas Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. Bab II
Kajian Pusataka yang terdiri atas Kerangka Teori, Penelitian Relevan, dan
Kerangka Berpikir. Yang terakhir Bab III Metode Penelitian, yang terdiri atas
Desain Penelitian, Fokus Penelitian,Konseptualisasi Penelitian,Instrummen dan
Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

Harapan saya semoga hasil laporan mini riset ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi Kelas V-Reguler C Jurusan/Prodi Pendidikan Pancasila
Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Dalam
proposal penelitian mini riset ini masih banyak kekurangan, untuk itu saya mohon
mohon maaf atas kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam proposal ini.
Masukan dan kritikan atas kekurangan proposal ini sangat saya harapkan dari
pembaca. Selain itu, supaya saya dapat membuat proposal ini menjadi lebih baik
dan menarik.

Medan, 4 November 2021

Anjeli Harpina Purba


NIM: 3193311006

v
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pembelajaran efektif di era new
normal . Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan jenis penelitian
kualitatif deskriftif. Penerapan Pembelajaran Yang Efektif Dalam Era New Normal Saat
Ini di MI At-Tanwir Bojonegoro . Dalam era new normal, terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan(Jrpp et al., 2020), antara lain yaitu 1) Project Based
Learning, 2) Daring Method, 3) Luring Method, 4) Home Visit Method, dan 5) Blended
Learning (Sevima, 2020). Bentuk penerapan pembelajaran yang efektif dilakukan
dengOleh karena itu, pihak lembaga MI At-Tanwir mempersiapkan beberapa hal dalam
melaksanakan pembelajaran di era new normal ini, diantaranya yakni pembelajaran di
MI At-Tanwir mempersiapkan kurikulum darurat selama pandemi covid-19, perubahan
jam masuk dan pulang sekolah, menerapkan protocol 3M. Metode penelitian dalam mini
riset ini adalah penelitian deskriptif yaitu dengan menggambarkan situasi yang ada saat
ini tentang Analisis Penerapan Pembelajaran Yang Efektif Dalam Era New Normal Saat
Ini di MI At-Tanwir Bojonegoro . Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian
ini, adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Penelitian yang relevan dengan
menggunakan media referensi jurnal dan artikel. Tujuan proposal mini riset ini adalah
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang Analisis Penerapan Pembelajaran
Yang Efektif Dalam Era New Normal Saat Ini di MI At-Tanwir Bojonegoro .
Kata kunci : Pembelajaran efektif , Era normal , MI At-Tanwir Bojonegoro .

vi
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................ ii


Halaman Judul .................................................................................................. iii
Halaman Pernyataan Orisinalitas ...................................................................... iv
Halaman Pengesahan ......................................................................................... v
Kata Pengantar .................................................................................................. vi
Abstrak ............................................................................................................. vii
Daftar Isi ......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 9
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 9
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 10
C. Batasan Masalah ........................................................................... 10
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 10
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
1. Manfaat secara teoritis ............................................................ 10
2. Manfaat secara praktis............................................................. 11
3. Manfaat bagi dunia pendidikan ............................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 12
A. Kajian Teori .................................................................................. 12
1. Tinjauan Tentang Pembelejaran Yang Efektif ........................ 13
2. Tinjauan Pembelajaran Di Era New Normal Terlaksana
Dengan Efektif ........................................................................ 13
3. Tinjauan Metode Pembelajaran Yang Dapat Diterapkan Oleh
Pendidik Dan Anak Didik Secara Efektif ............................. 13
4. Tinjauan Penerapan Pembelajaran Yang Efektif Dalam Era
New Normal Saat Ini .............................................................. 13
B. Penelitian Relevan......................................................................... 15
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 19
A. Desain Penelitian .......................................................................... 19
1. Jenis Penelitian ....................................................................... 19
2. Metode Penelitian ................................................................... 19
3. Waktu Penelitian..................................................................... 19

vii
B. Variabel penelitian dan defenisi operasional ................................ 19
1. Variabel Penelitian .................................................................. 19
2. Defenisi Operasional Penelitian .............................................. 19
C. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data .................................. 20
1. Jenis Pengumpulan Data.......................................................... 20
2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 20
3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 20
D. Teknik Analisis Data .................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 22

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran dikatakan efektif ketika peserta didik dapat menyerap materi
pelajaran dan efisien. Strategi pembelajaran merupakan hal penting dalam proses belajar
mengajar. Pendidik yang tidak memiliki strategi pembelajaran akan kesulitan dalam
melaksanakan proses belajar mengajar sehingga anak didik tidak akan mendapatkan materi
pembelajaran dengan baik.
Metode pembelajaran yang bisa digunakan oleh pendidik dalam era new normal
ini adalah sebagai berikut(Qurrota Ayun, S.E., 2020) : Pembelajaran dalam kelompok kecil,
Menurut Djamarah (2005: 164) pembelajaran dalam kelompok kecil merupakan usaha
untuk meningkatkan peranan anak didik secara mandiri dalam melakukan proses
pembelajaran, yaitu dengan mengurangi perananan pendidik dalam proses interaksi
edukatif. Dalam pelaksanaannya anak didik akan akan membentuk kelompok belajar kecil
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dikelompokkan dengan tiga cara
yaitu : 1) dasar tugas-tugas khusus; 2) dinamika proses kelompok diantara anak didik; dan
3) pembentukan kelompok belajar yang telah dilakukan oleh pendidik yaitu kelompok
kerja. Kegiatan pembelajaran inisebagai suatu proses pembelajaran dimana anak didik
dapat mengembangkan pengetahuannya dengan pengawasan pendidik untuk mencapai
tujuan berdasarkan kemampuan, pendekatan dan bahan pelajaran.
Sementara itu Winkel (1996: 045) kegiatan pembelajaran dalam kelompok ini dapat
melalui tutoring pelajaran, pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak didik. Model
tersebut merupakan suatu bentuk pembelajaran dimana pendidik dapat memberikan
perhatian terhadap anak didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara intensif karna
dilakukan dengan cara kelompok kecil. Penerapan pembelajaran dalam kelompok kecil
pada new era sepeti ini harus selalu melakukan protocol kesehatan karena para anak didik
harus bertemu secara tatap muka. Jumlah untuk kelompok ini sebanyak dua sampai dengan
tiga anak didik saja. Ketika melakasanakan metode ini pendidik memberikan poin-poin
materi secara detail sehingga pembelajaran yang dilakukantidak berlangsung lama (satu
sampai dengan dua jam).
Di era new normal seperti ini kegiatan belajar mengajar akan kembali normal
seperti biasanya dengan diiringi berbagai ketentuan yang harus laksanakan oleh siswa dan
mahasiswa sebagai peserta didik maupun guru dan dosen sebagai pendidik untuk mengikuti

9
protokoler kesehatan dari anjuran pemerintah maupun dari lembaga demi keselamatan dan
kesehatan bersama. Selama pembelajaran setidaknya tidak akan normal seperti normal
sebelumnya karena selama new normal tidak ada tugas kelompok yang ada hanya tugas
individu guna menghindari pencemaran covid-19 untuk itulah penelitian ini dihadirkan
dengan tujuan mengetahui seberapa besar efektivitas pembelajaran di era new normal.

B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan pembelajaran yang efektif ?
2. Apakah pembelajaran di era new normal terlaksana dengan efektif?
3. Bagaimana metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh pendidik dan anak
didik secara efektif ?
4. Bagaimana menganalisis penerapan pembelajaran yang efektif dalam era new normal
saat ini?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas terdapat permasalahan-
permasalahan. Permasalahan tersebut dibatasi agar tidak membuat kesan mengambang
dalam penjelasan dan pemaparan materi pada makalah ini. Permasalahan yang akan
dibahas yaitu hanya nomor 4 yaitu tentang Bagaimana menganalisis penerapan
pembelajaran yang efektif dalam era new normal saat ini?

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menganalisis penerapan pembelajaran yang efektif dalam era new normal
saat ini?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan Bagaimana menganalisis penerapan pembelajaran yang efektif
dalam era new normal saat ini?

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelituan ini:
1. Manfaat secara teoritis

10
Pembahasan ini berharap akan memberi atau menambah wawasan bagi pembaca dan
memperkaya ilmu pengetahuan, dalam membahas tentang Bagaimana menganalisis
penerapan pembelajaran yang efektif dalam era new normal saat ini.

2. Manfaat secara praktis


Secara praktis semoga bermanfaat bagi si pembaca dan kepada semua orang yang ingin
mendalami atau mempelajari lebih dalam tentang analisis penerapan pembelajaran yang
efektif dalam era new normal saat ini.

3. Manfaat bagi dunia pendidikan


Penulis sangat berharap dari hasil penulisan ini semoga berguna bagia duniaa
pendidikan khususnya kepada orang yang ingin memahami lebih dalam tentang
pembelajaran yang efektif yang dapat memahami penerapan yang sesuai dalam era new
normal saat ini.

11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori
1. Pembelajaran Yang Efektif
Pembelajaran yang efektif itu menurut Kyriacou (2009) mencakup dua hal
pokok, yaitu waktu belajar aktif “active learning time,dan kualitas
pembelajaran’quality of instruction’. Hal yang pertama berkenaan dengan jumlah
waktu yang dicurahkan oleh siswa selama dalam pelajaran berlangsung. Bagaimana
para siswa terlibat, engage, dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Hal yang kedua berkaitan dengan kualitas aktual belajar itu sendiri.
Artinya, bagaimana proses atau interaksi pembelajaran dapat berlangsung antara guru-
siswa, siswa-siswa dan siswa-sumber belajar. Dengan demikian, pembelajaran yang
efektif itu tidak bisa dilepaskan dari pembelajaran yang berkualitas karena kualitas hasil
belajar itu tergantung pada efektivitas pembelajaran yang terjadi atau diterjadikan di
dalam proses pembelajaan itu sendiri.
Kyriacou (2009) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif dapat
didefinisikan sebagai pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan belajar peserta didik
sebagaimana yang diharapkan oleh guru. Sedikitnya ada dua unsur pokok dalam
pembelajaran yang efektif, yaitu 1) guru harus memiliki suatu gagasan jelas tentang
tujuan belajar yang diharapkan dan 2) pengalaman belajar yang direncanakan dan
disampaikan dapat tercapai.(Inovasi & Pembelajaran, 2014)

2. Apakah pembelajaran di era new normal terlaksana dengan efektif?


Di era new normal seperti ini kegiatan belajar mengajar akan kembali normal
seperti biasanya dengan diiringi berbagai ketentuan yang harus laksanakan oleh
mahasiswa sebagai peserta didik maupun dosen sebagai pendidik untuk mengikuti
protokoler kesehatan dari anjuran pemerintah maupun dari lembaga demi keselamatan
dan kesehatan bersama. Selama pembelajaran setidaknya tidak akan normal seperti
normal sebelumnya karena selama new normal tidak ada tugas kelompok yang ada
hanya tugas individu guna menghindari pencemaran covid-19 untuk itulah penelitian
ini dihadirkan dengan tujuan mengetahui seberapa besar efektivitas pembelajaran di era
new normal.(Mahasiswa et al., 2020)

12
3. Bagaimana metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh pendidik
dan anak didik secara efektif ?
Dalam era new normal, terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan(Jrpp et al., 2020), antara lain yaitu 1) Project Based Learning, 2) Daring
Method, 3) Luring Method, 4) Home Visit Method, dan 5) Blended Learning (Sevima,
2020). Penelitian menghasilkan beberapa penemuan, antara lain sebagai berikut :
1. Project Based Learning Metode pembelajaran ini dilakukan dengan cara
membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen dan
inovasi. Sebanyak 36 responden menyatakan metode pembelajaran ini sangat
membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. kemampuan dan latar belakang guru
dalam melaksanakan metode ini cukup mempuni karena sebagaian besar guru memiliki
pengalaman pengajaran. Kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajan ini
sangat kurang dikarenakan latar dan kemampuan siswa yang herogen. Keadaan dalam
proses belajar minim sekali mengingat lokasi masuk kategori zona merah sehingga
ketercapaian dalam pelaksanaan metode pembelajaran sulit tercapai. Ketersedian alat
atau sarana sangat minim sehingga ketercapaian dalam melaksanakan metode
pembelajaran ini sangat minim.
2. Daring Method Metode ini merupakan metode pembelajaran dengan
memanfaat media internet. Metode pembelajaran ini tidak mewajibkan siswa dan guru
datang kesekolah. Sebanyak 36 responden memberikan pernyataan terkait pelaksanaan
metode pembelajaran ini,bahwa tujuan pembelajaran bisa dicapai meskipun tidak
terjadi kontak langsung antara guru dan murid dalam pembelajaran. Kemampuan guru
dalam melaksanakan metode ini sedikit mengalami kendala hal ini dikarenakan
sebagaian guru masih terbilang gagap teknologi. Kemampuan siswa dalam pelaksanaan
metode pembelajaran ini sangat bagus, hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa
dalam menggunakan teknologi informasi. Keadaan proses belajar sangat memungkin
bahkan mengharuskan penggunaan metode pembelajaran daring, karena lokasi
penelitian masuk dalam kategori zona kuning. Alat atau sarana yang digunakan dalam
pelaksanaan metode ini relatif sedang karena sebagaian besar guru dan murid
memilikinya seperti handphone.
3. Luring Method Metode pembelajaran ini dilakukan secara tatap muka
langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dalam melaksanakan metode ini,
siswa diajar secara bergantian atau bergiliran (shift model). Dari 36 responden
memberikan pernyataan bahwa penggunaan metode pembelajaran ini, sangat besar

13
akan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Kemampuan guru dalam
melaksanakan metode ini, tidak diragukan lagi mengingat sebelum terjadi pandemi ini
sering menggunakan metode ini. Kemampuan siswa dalam pelaksanaan metode ini
sangat besar hal ini terlihat dari kebiasaan sebelum pandemi. Keaadaan proses belajar
sangat minim hal ini dikarenakan lokasi berada dalam zona kuning yang
memungkinkan menjadi zona merah. Alat atau sarana sangat menunjang mengingat
pembelajaran tatap muka dilaksanakan lingkungan sekolah.
4. Home Visit Method Home visit methode merupakan salah satu opsi metode
pembelajaran yang dilakukan di masa new normal. Metode ini sangat mirip dengan
home scholing. Pengajar datang ke rumah (visit home) siswa dalam waktu tertentu. Dari
36 responden memberikan pernyataan bahwa minimnya akan ketercapaian tujuan
pembelajaran. Kemampuan Guru dalam melaksanaan metode ini dalam kategori sedang
mengingat guru dalam melakukan metode ini terkendala umur. Kemampuan siswa
dalam metode ini cukup besar hal ini dikarenakan siswa hanya menunggu guru
dirumah. Keadaan proses belajar sangat besar hal ini dikarenan masa new normal. Alat
atau sarana sangat minim mengingat pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-
masing siswa.
5. Blended Learning,Metode pembelajaran ini merupakan metode yang
menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dengan kata lain metode ini menggunakan
sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Dari 36 responden
memberikan pernyataan bahwa tujuan pembelajaran sangat tercapai. Kemampuan guru
dalam melaksanakan metode ini berada dalam kategori cukup. Kemampuan siswa
dalam pelaksanaan metode ini juga berada dalam kategori cukup. Keadaan proses
belajar juga sangat besar mengingat kondisi sekarang masing masa new normal. Alat
dan sarana sangat beragam dalam melaksanakan metode pembelajaran ini,yaitu:
handphone, PC, aplikasi-aplikasi online. Jika digambarkan dalam diagram akan tampak
seperti ini. Penggunaan metode pembelajaran harus betul-betul mempertimbangkan
faktor-faktor di atas. Karena dalam kenyataannya tidak ada metode pembelajaran yang
baik, yang ada hanya metode yang tepat dalam penggunaanya sehingga metode tersebut
menjadi efektivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran. oleh sebab itu keterampilan
guru dalam dalam memilih dan menggunakan metode-metode dalam pembelajaran
sangat dibutuhkan. Hal ini tentunya demi keberlangsungan proses pembelajaran
terlebih dalam masa new normal seperti sekarang ini.

14
4. Bagaimana menganalisis penerapan pembelajaran yang efektif dalam era
new normal saat ini?
Dalam melaksanakan kegiatan belajar pada saat new normal ini, maka
pemerintah sudah menyusun protokol penerapan proses pembelajaran pada saat new
normal(Bojonegoro et al., 2021). Oleh karena itu, pihak lembaga harus mempersiapkan
beberapa hal dalam melaksanakan pembelajaran di new normal ini. Berikut ini adalah
protokol yang sudah disusun pemerintah guna melaksanakan pendidikan di era new
normal ini, diantaranya:(Huda, 2020) Pertama, Pembaharuan berbagai data kesiapan
sekolah di daerah harus melaksanakan peraturan kesehatan pada saat new normal. Agar
bisa melaksanakannya, maka pihak pemerintah tersebut harus melakukan koordinasi
bersama pemerintah daerah. Kedua, Pemerintah wajib melaksanakan pengadaan rapid
test bagi guru serta petugas-petugas di sekolah. Hal ini dilaksanakan guna memastikan
tidak adanya penularan mata rantai virus covid-19. Ketiga, Pemerintah wajib
memastikan terkait kesiapan semua struktur dan fasilitas sekolah. Hal ini dikarenakan
agar penyesuaian pola pembelajaran yang ada tersebut sesuai dengan protokol
kesehatan covid-19 pada saat new normal. Diterapkannya pembelajaran new normal di
Indonesia ini tentunya banyak yang menuai pro dan kontra dimana para masyarakat
secara terus-menerus mendesak pemerintah agar segera dilaksanakannya pembelajaran
new normal, namun untuk menuju pembelajaran new normal diperlukan perencanaan
yang sangat matang. Jika pelaksanaan berhasil maka akan sangat berpengaruh pada
tingkat kecerdasan peserta didik, akan tetapi jika gagal akan lebih berdampak pada
penyebaran virus covid-19 yang nantinya semakin parah. Dengan demikian dari
pemerintah sendiri menghimbau kepada para masyarakat meskipun akan diterapkan
pembalajaran new normal tidak lupa tetap mematuhi protokol kesehatan yang
ketat.(Sugawara and Nikaido, 2014).

B. Penelitian Yang Relevan


Dalam Penelitian yang relevan ini saya akan membahas tentang Pelaksanaan
Pembelajaran Tatap Muka pada Era New Normal di MI At-Tanwir Bojonegoro sebagai
lokasi yang relevan dari hasil kepustakaan sesuai dengan judul makalah ini
Seperti yang terjadi di MI AT-Tanwir bahwasannya dalam mempersiapkan
pembelajaran menuju new normal ada beberapa hal, diantaranya seperti strategi apa
yang akan disiapkan baik dari lembaga pendidikannya maupun dari para pendidiknya.
Selain strategi, yang paling utama dipersiapkan adalah tetap mematuhi aturan

15
kesehatan. Dikarenakan pembelajaran secara tatap muka ini dilaksanakan di Era new
normal maka protokol disini lebih diutamakan dan diperketat, seperti yang disampaikan
oleh Bapak Bunari selaku kepala madrasah MI Attanwir melalui wawancara.
Pertama, pada aspek pembelajaran di MI At-Tanwir mempersiapkan kurikulum
darurat selama pandemi covid-19, dengan menyajikan kompetensi dasar dari materi
esensial. Maksudnya adalah menentukan materi yang dasar dan dianggap penting untuk
dipahami atau dikuasai oleh peserta didik, kemudian menyusun struktur dan jadwal
sesuai kurikulum darurat, serta menentukan standar kompetensi lulusan yang realistis
sesuai dengan kondisi pandemi.
Kedua, Selain menentukan kurikulum, jam masuk dan pulang disekolah juga
dirubah. Yang mana, biasanya siswa memasuki sekolah pada jam 07.00 diundur
menjadi jam 08.00, bertujuan agar menghindari kerumunan dijalan yang ditakutkan
bersamaan dengan berangkatnya para pekerja perusahaan ataupun instansi lainnya.
Durasi pembelajaran tatap muka juga dirubah yang awalnya biasanya tiap pelajaran 35
menit menjadi 20 menit. Maksimal belajar disekolah terhitung hanya 2-3 jam saja.
Ketiga, meskipun pembelajaran new normal ini dilaksanakan secara tatap muka
tidak lupa tetap social distanding seperti mengatur jarak tempat duduk peserta didik
minimal 1 meter. Agar peserta didik tidak teledor dan paham akan situasi darurat maka
bisa diberi pembatas atau tanda. Peserta didik meskipun dikelas rendah maupun kelas
tinggi harus paham bahwa mereka harus menjaga jarak dengan teman sekelasnya. Jika
dikelas rendah terdapat siswa yang berjumlah maksimal 20 anak maka hanya satu
gelombang saja, akan tetapi dikelas tinggi yang jumlah siswanya 20 keatas maka dibuat
masuk bergiliran menjadi dua gelombang.
Keempat, selalu memakai dua masker dan faceshield, selama pembelajaran
berlangsung guru maupun peserta didik tidak diperkenankan memakai masker tapi di
tarik kebawah sampai ke dagu, terlebih lagi tidak boleh membuka masker sama sekali.
Kelima, pembelajaran new normal ini hanya dilaksanakan di dalam ruangan
saja, materi pelajaran yang biasanya membutuhkan sarana perpustakaan dan
laboratorium ditiadakan untuk sementara. Guru hanya boleh mengajar di satu kelas saja
tidak diperkenakan pindah ruang kelas.
Keenam, saat pembelajaran new normal jam istirahat pun juga ditiadakan.
Peserta didik diarahkan guru agar membawa makanan dari rumah masing-masing, agar
peserta didik ketika makan ataupun minum dalam wadah yang sudah pasti steril dari
rumah.

16
Ketujuh, Setiap pagi dan sepulang siswa dari sekolah tidak pula
menyemprotkan disinfektan ke setiap penjuru ruang, misalnya ruang kepala sekolah,
ruang guru, kamar mandi, ruang kelas, dan ruang lainnya agar dipastikan setiap harinya
selalu steril.
Kedelapan, dalam pembelajaran new normal antara pendidik dengan siswa,
siswa satu dengan siswa lainnya tidak boleh saling bersentuhan.
Kesembilan, lembaga memberikan tempat untuk mencuci tangan beserta
sabunnya dengan air yang mengalir di setiap penjuru ruang dan dalam jumlah yang
cukup.
Kesepuluh, seluruh orang di lingkungan sekolah tanpa terkecuali harus dalam
keadaan sehat, baik dari kepala sekolah, pendidik, pegawai dan siswa. Selalu memakai
masker selama disekolah. Sebelum memasuki gerbang sekolah satpam disekolah harus
mengecek suhu tiap orang. Jika suhu melewati 37,3 derajat maka tidak diperkenakan
masuk lingkungan sekolah.
Kesebelas, rapat guru ataupun rapat wali murid diadakan secara daring untuk
menghindari kerumunan.

C. Kerangka Berpikir
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada new normal, maka
pemerintah menyusun penerapan kegiatan pembelajaran di era new normal dengan
syarat wajib mengikuti protokol kesehatan. Oleh karena itu, pihak lembaga MI At-
Tanwir mempersiapkan beberapa hal dalam melaksanakan pembelajaran di era new
normal ini, diantaranya yakni pembelajaran di MI At-Tanwir mempersiapkan
kurikulum darurat selama pandemi covid-19, perubahan jam masuk dan pulang
sekolah, menerapkan protocol 3M, jam istirahat ditiadakan, Setiap pagi dan sepulang
siswa dari sekolah tidak pula menyemprotkan disinfektan ke setiap penjuru ruang,
Seluruh orang di lingkungan sekolah tanpa terkecuali harus dalam keadaan sehat, dan
Rapat guru ataupun rapat wali murid diadakan secara daring untuk menghindari
kerumunan.

17
Agar mudah dalam memahami arah dan maksud dari penelitian ini, peneliti
menjelaskan penelitian ini dengan bagan sebagai berikut :

melaksanakan kegiatan belajar mengajar


yang efektif pada new normal

Mempersiapkan Adanya pembagian jam Menerapkan Protokol


Kurikulum dalam melangsung 3M
pemebelajaran

untuk menuju pembelajaran new


normal yang akan diberlakukan.

maka peran guru disini


sangatlah penting,

MI At-TanwirPrayungan, Selorejo, Kec. Bagor, Kabupaten Nganjuk, Jawa


Timur 64461

18
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian, metode penelitian, dan memilih
lokasi untuk melakukan penelitian.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab
masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa narasi yang bersumber dari
aktivitas wawancara, pengamatan, penggalian dokumen.
2. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang saya terapkan ialah studi kepustakaan, yaitu studi
yang objek penelitiannya berupa karya-karya kepustakaan baik berupa jurnal ilmiah,
buku, artikel dalam media massa, maupun data-data statistika. Kepustakaan tersebut
akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian yang diajukan oleh penulis
yang dalam hal ini menyangkut.
3. Waktu Penelitian : Penerapan Pembelajaran Yang Efektif Dalam Era New
Normal Saat Ini (Kamis, 4 November 2021)

B. Variabel penelitian dan defenisi operasional

1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian,karena variabel
bertujuan sebagai landasan mempersiapkan metode pengumpulan data. Pada dasarnya
segala sesuatu yang berbentuk variable penelitian yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajarai sehingga diperoleh informasi tentang hal yang diinginkan peneliti kemudian
ditarik kesimpulannya. Variable dalam penelitian ini adalah : Penerapan Pembelajaran
Yang Efektif Dalam Era New Normal Saat Ini di MI At-Tanwir Bojonegoro
2. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi Operasional dari Variabel ini menggunakan variabel tunggal variabel ini
berdiri sendiri tidak ada variabel lain yang mendampingi (Suyanto, 2008). Variabel
dalam penelitian ini adalah persepsi sisa dan guru di MI At-Tanwir Bojonegoro

19
C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
Karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peniliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan (Dr.Irwandi M.Pd,2013:108). Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Penelitian
yang relevan dengan menggunakan media referensi jurnal dan artikel.
Adapun jenis data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu:
Jenis data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah jurnal-jurnal maupun
artikel yang sesuai dengan penelitian ini.
2. Instrument Pengumpulan Data
Menurut Firdaos (2016:380) Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran.
Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu
penelitian. Karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat
ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping
prosedur pengumpulan data yang ditempuh.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2003), Pengumpulan data yang valid adalah salah
satu komponen paling penting diantara studi penelitian yang lain karena penemuan
penelitian akan menghasilkan intepretasi yang bertentangan ketika variabel yang
diukur kurang valid.
Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah mencari berbagai
sumber referensi seperti buku dan jurnal mengenai Penerapan Pembelajaran yang
efektif pada Era New Normal saat ini .
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Studi pustaka yang saya lakukan dengan membaca barbagai artikel jurnal serta Buku.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini, adalah dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif yang mana Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan

20
makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan
teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dan
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif ini mengarahkan untuk menjawab
rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.
Karena datanya berdasarkan hasil pengamatan kami dari buku, dan artikel dalam
jurnal. maka teknik analisis data menggunakan metode kualitatif yang sudah tersedia.

Analisis data yang kami gunakan dalam penelitian kualitatif bersifat induktif, yang
merupakan suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya
dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan dari data
tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga dapat
disimpulkan apakah hipotesis itu dapat diterima atau ditolak berdasarkan data yang
terkumpul. Analisa data dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan suatu cara
yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data
berupa narasi yang bersumber dari aktivitas wawancara, pengamatan, penggalian
dokumen.

21
DAFTAR PUSTAKA

Bojonegoro, M. I. A., Adawiyah, R., Isnaini, N. F., Hasanah, U., & Faridah, N. R. (2021).
Jurnal basicedu. 5(5), 3814–3821.
Inovasi, J., & Pembelajaran, T. (2014). MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
DAN BERKUALITAS Punaji Setyosari Jurusan Teknologi Pendidikan , Fakultas Ilmu
Pendidikan , Universitas Negeri Malang Jl . Semarang No . 5 Malang Jawa Timur
65145 CREATING THE EFFECTIVE AND THE QUALITY OF THE LEARNING. 1(5),
20–30.
Jrpp, J., Nomor, V., & Rofiki, M. (2020). Jurnal Review PendidikandanPengajaran ( JRPP )
Jurnal Review PendidikandanPengajaran ( JRPP ). 3, 336–342.
Mahasiswa, B., Mata, P., & Matematika, K. (2020). Uniqbu Journal Of Exact Sciences (
UJES ). 1(April), 41–45.
Qurrota Ayun, S.E., M. S. (2020). Pilihan Strategi dalam Pembelajaran yang Efektif di Era
New Normal. BDK Surabaya Kementrian Agama RI.
https://bdksurabaya.kemenag.go.id/berita/pilihan-strategi-dalam-pembelajaran-yang-
efektif-di-era-new-normal

22

Anda mungkin juga menyukai