Anda di halaman 1dari 23

“Metode Guru dalam Mengajar Materi Ilmu Pengetahuan

Sosial dan Minat Belajar Siswa dalam Memahami Materi


Ilmu Pengetahuan Sosial”
Studi Kasus di SMP Negeri 35 Medan Jl. Willem Iskandar
Pasar V, Kelas 9

NAMA NIM

NUR MAYA SARI 3191131005

ROULINA SIMANJORANG 3193131024

RUTH ELLYANA GANDA 3192431014

KELAS: DIK D 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
10/2019
1
“Metode Guru dalam Mengajar Materi Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Minat Belajar Siswa dalam Memahami Materi
Ilmu Pengetahuan Sosial”
Studi Kasus di SMP Negeri 35 Medan Jl. Willem Iskandar
Pasar V, Kelas 9

NAMA NIM

NUR MAYA SARI 3191131005

ROULINA SIMANJORANG 3193131024

RUTH ELLYANA GANDA 3192431014

KELAS: DIK D 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
10/2019
2
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Nur Maya Sari (3191131005)
Roulina Simanjorang (3193131024)
Ruth Ellyana Ganda (3192431014)
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan hasil penelitian dan


pemaparan yang kami tulis benar merupakan hasil karya kami sendiri dan bukan
merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain, yang kami akui sebagai
tulisan atau pikiran kami sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat
dibuktikan tulisan/proposal ini merupakan hasil jiplakan atau plagiat maka kami
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Demikian, pernyataan orisionalitas ini kami buat dan dapat dipergunakan


dengan sebagaimana mestinya.

Medan, 11 Oktober 2019

Kelompok 8

3
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Proposal Mini Riset


Pengembangan Materi IPS
Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan

Nama : Nur Maya Sari (3191131005)


Roulina Simanjorang (3193131024)
Ruth Ellyana Ganda (3192431014)

Akan dipertahankan di hadapan penguji

Medan, 14 Oktober 2019

Tim Penguji:
Dosen Pembimbing

Dr. Darwin Parlaungan Lubis, S.Si, M.Si

NIP. 196808141999031003
4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga proposal mini riset yang berjudul “Metode Guru dalam Mengajar Materi Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Minat Belajar Siswa dalam Memahami Materi Ilmu
Pengetahuan Sosial” dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Proposal ini disiapkan
sebagai pemenuhan dari penugasan pada mata kuliah Pengembangan Materi IPS.
Sebagaimana proposal lainnya, penulis memaksudkan pembuatan makalah ini sebagai
jembatan untuk melakukan mini riset yang sesungguhnya pada populasi maupun
sampel-sampel yang berhubungan dengan proposal ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Darwin Parlaungan Lubis,


S.Si, M.Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Materi IPS. Tak lupa
penulis dari proposal ini, ingin mengucapkan terimakasih kepada orang tua kami yang
telah memberikan fasilitas kepada kami dalam penyelesaian proposal ini..

Penulis menyadari bahwa penyusunan mini riset ini jauh dari kata sempurna
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca guna
penyempurnaan proposal ini selanjutnya.

Medan, 11 Oktober 2019

Penulis

5
ABSTRAK

Kelompok VIII. “Metode Guru dalam Mengajar Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
dan Minat Belajar Siswa dalam Memahami Materi Ilmu Pengetahuan Sosial”.
Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa jauh minat dari siswa di SMP
NEGERI 35, khususnya di kelas 9.3 terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial. Didalam
penelitian ini juga terdapat bagaimana cara/metode guru yang efektif dalam pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial. Metode penelitian dilakukan dengan cara wawancara atau
tanya jawab kepada guru maupun siswa. Tanya jawab yang dilakukan kepada siswa
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan mereka akan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang dapat memunculkan gambaran seberapa besar minat mereka
dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial. Tanya jawab yang dilakukan kepada guru
bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif metode atau cara yang dilakukan guru
demi menumbukan minat siswa terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial.

Kata Kunci: Minat Siswa kepada Ilmu Pengetahuan Sosial, Metode Guru dalam
menumbuhkan minat siswa.

6
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. 3


HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... 4
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 5
ABSTRAK ....................................................................................................................... 6
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 8
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 8
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 9
C. Batasan Masalah .................................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 10
F. Manfaat Penulisan ............................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................... 12
A. Kajian Teoritis ....................................................................................................... 12
B. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 16
BAB III METODOLOGI ............................................................................................... 18
A. Metode Penelitian .................................................................................................. 18
B. Lokasi Penelitian .................................................................................................... 19
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20
LAMPIRAN ................................................................................................................... 21

7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu
yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Siswa yang mempunyai
minat belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat menunjang proses belajar
mengajar untuk semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang
rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada
hasil belajar. Slameto (1995: 57) menerangkan minat adalah “Kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap
pada diri seseorang. Minat adalah ketertarikan atau kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari
pentingnya atau bernilainya hal tersebut.
Selain itu dari pengamatan penulis, Guru yang hanya menggunakan
metode ceramah mengakibatkan minat belajar siswa yang rendah. Tidak lebih
dari 50% siswa menunjukkan minat belajar yang tinggi. Minat belajar siswa
yang rendah berdampak pada hasil belajar siswa yang hanya tuntas 38% saja,
sehingga 62% siswa belum tuntas dalam pembelajarannya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti memilih judul “Metode
Guru dalam Mengajar Materi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Minat Belajar Siswa
dalam Memahami Materi Ilmu Pengetahuan Sosial”di SMP Negeri 35 Medan Jl.
Willem Iskandar Pasar V, Kelas 9

8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran IPS
2. Lebih dari 50% siswa yang nilainya di bawah KKM pada pembelajaran
IPS.
3. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam proses
pembelajaran IPS yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa
4. Perlu adanya metode pembelajaran yang mampu meningkatkan minat
belajar siswa, sehingga mampu meningkatkan kompetensi siswa pada
pembelajaran IPS

C. Batasan Masalah
Guna menghilangkan kerancuan dan dapat tercapai sasaran yang ditinjau,
adanya penelitian yang sesuai dengan tujuan penulis serta agar penelitian lebih
terfokus dalam pembahasan, maka penelitian ini perlu adanya batasan masalah.
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi
pembelajaran Kelompok belajar
2. Penelitian dilaksanakan pada proses pembelajaran IPS kelas IX-3.
3. Subjek yang akan diteliti adalah guru dan siswa kelas IX-3 SMPN 35
MEDAN Tahun Ajaran 2019/2020.
4. Minat yang diungkap melalui penelitian ini adalah minat belajar siswa
dalam pembelajaran IPS

9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian dan latar belakang di atas, maka dirumuskan
masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Kelompok belajar dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IX-3
SMPN 35 MEDAN Tahun Ajaran 2019/2020.
2. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Kelompok belajar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IX-3
SMPN 35 MEDAN Tahun Ajaran 2019/2020.

E. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan :
1. Untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS
dengan strategi pembelajaran Kelompok belajar pada kelas IX-3 SMPN
35 MEDAN Tahun Ajaran 2019/2020.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan
strategi pembelajaran Kelompok belajar pada kelas IX-3 SMPN 35
MEDAN Tahun Ajaran 2019/2020.

F. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti bermanfaat untuk menentukan upaya meningkatkan
minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
b. Menemukan alternatif solusi untuk memperbaiki kelemahan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran
2) Guru dapat meningkatkan kompetensi professional
10
3) Guru mampu mengelola kelas sehingga tercipta suasana kelas yang
hidup
4) Guru memperoleh gambaran penerapan strategi pembelajaran
Kelompok belajar dalam upaya peningkatan minat belajar dalam
mengikuti pembelajaran bagi siswa di kelas

b. Bagi Siswa
1) Melalui penggunaan strategi pembelajaran Kelompok belajar siswa
mempunyai minat belajar yang tinggi sehingga dapat secara optimal
dalam mengikuti pembelajaran
2) Melalui penggunaan strategi pembelajaran Kelompok belajar siswa
mempunyai minat belajar yang tinggi sehingga mampu berkonsentrasi
penuh dalam memahami materi

c. Bagi Sekolah
Melalui penggunaan strategi pembelajaran Kelompok belajar
1) Dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan
sekolah
2) Peningkatan kompetensi professional bagi guru
3) Perbaikan proses dan hasil belajar siswa
4) Sekolah dapat meningkatkan proses pembelajaran IPS yang efektif
d. Bagi Penelitian Berikutnya Diharapkan dapat memberi sumbangan
positif bagi penelitian berikutnya untuk dapat dilanjutkan agar dapat
tercipta hasil penelitian yang dapat berguna bagi proses pembelajaran di
sekolah

11
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis
1. Pembelajaran IPS
a. Pengertian IPS di sekolah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran wajib
dalam pendidikan di tingkat dasar maupun menengah di Indonesia. IPS di luar negeri
lebih dikenal dengan social studies, social education, social studies education, dan
sebagainya. Wesley (Sapriya, 2009: 9) menyatakan bahwa “the social studies are the
social sciences simplified for pedagodical purpose”. Jadi IPS menurut Wesley lebih
mengarah kepada penyederhanaan ilmu-ilmu sosial yang bertujuan pada kemampuan
pedagogik. Berdasarkan pengertian tersebut, IPS merupakan mata pelajaran yang
terintegrasi atau terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sehingga dapat
mengembangkan kemampuan menjadi warga negara yang baik.
IPS di sekolah merupakan mata pelajaran yang memadukan 10 secara sistematis
disiplin-disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum,
filsafat, ilmu politik, psikologi, agama, dan sosiologi, sama seperti serasinya ilmu
humaniora, matematika, dan ilmu alam. Muhammad Numan Somantri (2001: 92)
menyatakan bahwa Pendidikan IPS di sekolah (dasar dan menengah) merupakan
pengintegrasian dari berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
manusia yang diorganisasikan, disajikan secara ilmiah dan pedagogis untuk tujuan
pendidikan. Pendidikan IPS untuk sekolah disajikan terpadu dengan mengintegrasikan
beberapa disiplin ilmu yang ditujukan untuk kepentingan pendidikan. Keterpaduan
berbagai disiplin ilmu ini siswa diharapkan mampu mencapai tujuan dari pendidikan itu
sendiri. Menurut Supardi (2011: 182) pendidikan IPS lebih menekankan pada
12
keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam memecahkan masalah, baik masalah
yang ada di lingkup diri sendiri sampai masalah yang kompleks sekalipun. Intinya,
pendidikan IPS ini lebih difokuskan untuk memberi bekal keterampilan memecahkan
masalah yang dihadapi oleh siswa. Berdasar beberapa pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendidikan IPS di sekolah merupakan mata pelajaran terpadu atau
terintegrasi dari beberapa disiplin ilmu sosial dan humaniora serta fokus pada
keterampilan diri siswa agar menjadi warga negara yang baik dan mampu
menyelesaikan masalah di lingkungannya.

b. Tujuan IPS
Tujuan IPS menurut Supardi (2011: 186-187) sebagai berikut:
Pertama, memberikan pengetahuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara
yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar akan hak dan kewajibannya
sebagai warga bangsa, bersifat demokratis dan kebanggaan nasional dan tanggung
jawab, memiliki identitas dan kebanggaan nasional. Kedua, mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan inkuiri untuk dapat memahami, mengidentifikasikan,
menganilisis, dan memiliki ketrampilan sosial untuk ikut berpartisipasi dalam
memecahkan masalah-masalah sosial. Ketiga, melatih belajar mandiri, disamping
berlatih untuk membangun kebersamaan, melalui program-program pembelajaran yang
lebih kreatif inovatif. Keempat, mengembangkan kecerdasan, kebiasaan dan
ketrampilan sosial. Kelima, pembelajaran IPS juga dapat diharapkan dapat melatih
siswa untuk menghayati nilai-nilai hidup yang baik dan terpuji termasuk moral,
kejujuran, keadilan, dan lain-lain, sehingga memiliki akhlaq mulia. Keenam,
mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

13
2. Minat
1. Minat Belajar
a. Minat atau interest
Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau sebuah keinginan yang besar terhadap sesuatu atau juga menaruh perhatian
terhadap sesuatu (John M. Echols & Hasan Shadily , 1996: 327). Menurut Raber (dalam
Baharudin & Esa N, 2007: 24), minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi
disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti
pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Disimpulkan bahwa
minat itu sendiri adalah sebuah keinginan besar yang disebabkan oleh keingintahuan,
pemusatan perhatian, dan kebutuhan.
Menurut Muhibbin Syah (2008: 132-138), faktor yang mempengaruhi minat
adalah sebagai berikut:
1) Faktor dalam (internal) Faktor internal meliputi aspek fisiologis yang terdiri dari
kondisi jasmaniah dan aspek psikologis yang terdiri dari intelegensi, sikap, bakat dan
motivasi. Faktor internal dipengaruhi oleh adanya sifat pembawaan yang merupakan
keinginan dari dalam individu 8 9 yang terdiri dari perasaan tertarik atau senang pada
kegiatan, rasa perhatian, dan adanya aktivitas dari rasa senang tersebut.
2) Faktor dari luar (eksternal) Faktor ini dibagi menjadi aspek lingkungan sosial dan
non sosial. Aspek lingkungan sosial terdiri dari kelompok, teman, dan masyarakat.
Aspek non sosial terdiri dari rumah, peralatan, dan alam sekitar.
3) Faktor pendekatan belajar Faktor ini merupakan jenis upaya siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk mempelajari materi pelajaran. Faktor
ini disebut juga sebagai faktor emosional siswa yaitu merupakan ukuran intensitas
seseorang dalam menaruh perhatiannya terhadap objek tertentu.

b. Fungsi Minat
Minat siswa sangat berperan penting dalam proses pembelajaran yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

14
Menurut The Liang Gie (1995: 28) fungsi minat diantaranya sebagai berikut:
1) Melahirkan perhatian yang serta merta.
2) Memudahkan terciptanya konsentrasi.
3) Mencegah gangguan perhatian dari luar.
4) Memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5) Memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.
Minat yang besar merupakan modal yang besar untuk mencapai suatu tujuan.
Minat juga merupakan salah satu faktor yang akan memotivasi siswa dalam belajar
sehingga dapat memperoleh hasil yang baik dan maksimal. Dalam konteks belajar di
kelas, seorang guru harus mampu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap
materi pembelajaran yang akan dipelajarinya.
Peningkatan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah memang
perlu menggunakan cara-cara tertentu. Menurut Tanner (dalam Slameto, 1991: 83)
selain menggunakan minat yang telah ada, juga perlu mengembangkan minat-minat
baru yang belum ada pada diri siswa. Salah satu caranya dengan membangkitkan
aktivitas kinerja siswa itu sendiri dan menghubungkan pelajaran dengan
menghubungkan suatu berita sensasional yang diketahui siswa. Apabila teknik tersebut
tidak berhasil maka bisa menggunakan teknik intensif. Teknik intensif ini merupakan
alat yang dapat digunakan untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu dengan
cara memberikan hadiah atau hukuman kepada siswa.

c. Ciri-Ciri Minat
Belajar Tindakan langsung saat kegiatan pembelajaran belum dapat menjamin
minat dan tidak berminatnya siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Kita perlu
mengetahui tentang ciri-ciri minat belajar siswa itu sendiri.
Menurut Taufik Tea (2009: 203) ciri-ciri siswa berminat dalam suatu mata
pelajaran sebagai berikut:
1) Mengajukan pertanyaan.
2) Melakukan sanggahan atau bantahan.

15
3) Mengumpulkan tugas tepat waktu bahkan bisa selesai lebih awal dari waktu yang
ditentukan.
4) Berani maju ke depan sebagai demonstator.
5) Berpartisipasi pada proses kegiatan belajar mengajar baik langsung atau partisipasi
tidak langsung.

d. Mengukur Minat
Dalam upaya meningkatkan minat belajar sejarah, peneliti memerlukan tolok
ukur atau alat pengukuran terhadap minat belajar. Minat dapat diukur dengan cara guru
memperhatikan siswa-siswa selama pelajaran berlangsung (Sri Esti. W Djiwandon
2012: 366). Minat dapat diukur dengan instrumen pengumpulan data sebagai alat bantu
yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Suharsimi Arikunto, 2010: 134).
Instrumen yang digunakan untuk mengukur minat adalah angket (questionnaire).
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia
memberikan responden (respons) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan 13
penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari
responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak
sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Di samping itu responden
mengetahui informasi tertentu yang diminta.

B. Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang didalamnya terdapat geografi,
sosiologi, sejarah, ekonomi. Ilmu pengetahuan sosial di Sekolah Menengah Pertama
lebih banyak menekankan pada materi Sejarah dan Sosiologi. Hal dikarenakan, pada
saat sekolah menengah pertama anak lebih diharuskan mempelajari makna dari
kemerdekaan, bagaimana untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan agar
menimbulkan rasa cinta terhadapa negara. Materi Sosiologi yang sering dibahas di SMP

16
diharapkan agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang memiliki moral dan sopan
santun dan bagaimana cara membangun relasi yang baik kepada orang lain.

Siswa pada Sekolah


Menengah Pertama

Ilmu Pengetahuan Sosial

Guru

Cara Pengajaran Minat Siswa

Gambar. Kerangka Pikir

17
BAB III

METODOLOGI

A. Metode Penelitian
Untuk tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kami, yaitu:

a) Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan antara dua atau lebih orang yang
dilakukan oleh pewawancara dan narasumber. Ada juga mengatakan
bahwa defenisi wawancara adalah suatu bentuk komunikasi lisan yang
dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik secara
langsung maupun jarak jauh, untuk membahas dan menggali informasi
tertentu guna mencapai tujuan tertentu pula.

b) Observasi
Observasi adalah suatu cara yang sangat bermanfaat, sistematik, dan selektif
dalam mengamati dan mendengarkan interaksi atau fenomena yang terjadi.
Metode ini sangat sesuai dalam situasi ketika sebagian atau keseluruhan
informasi akurat tidak dapat diperoleh. Observasi hakikatnya merupakan
kegiatan dengan menggunakan panca indera, bisa penglihatan, penciuman,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab
masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek,
kondisi, dan suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi yang
dilakukan untuk memperoleh gambaran rill suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian
18
c) Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat
atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang
lain tentang subjek. Jenis dokumentasi yang kita gunakan yaitu dengan
mengambil gambar bersama narasumber menggunakan kamera handphone.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMP NEGERI 35 MEDAN, Jl. William Iskandar
Pasar V, Medan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasinya adalah keseluruhan siswa kelas 9-3 yang berjumlah 37 orang
kemudian sampel diambil dari 2 orang siswa kelas 9-3 yang bernama Raihan dan Umi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.


Hadari Nawawi. 1981. Pengaruh Hubungan Manusia dikalangan Murid terhadap
Prestasi Belajar di SD. Jakarta: Analisa Pendidikan.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum Dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Fathurrahman, Pupuh. 2007. Strategi Pembelajaran. Insan Media. Bandung.

20
LAMPIRAN

21
22
23

Anda mungkin juga menyukai