11 - Acara 4 - Muhammad Haykal Fikri
11 - Acara 4 - Muhammad Haykal Fikri
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Haykal Fikri
NIM : 19/446810/TP/12613
GOL : 11
Co Ass : Ignatius Jovantheo
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum mengenai Pengukuran Konsentrasi Polusi
Debu di Udara dalam Ruang Bangunan Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat polusi debu dalam ruangan bangunan pertanian dan
lingkungan
2. Untuk melakukan pengukuran serta analisis tingkat polusi debu pada berbagai
macam bangunan pertanian
1.3. Manfaat
Manfaat yang didapat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui factor
yang menyebabkan terjadinya polusi diruang pertanian sehingga dapat pula
mengetahui cara pencegahannya agar fungsi bangun ruang pertanian tetap stabil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Polusi partikel debu adalah jenis partikel yang dibawa oleh udara yang dapat
mengganggu kesehatan terutama pada saluran pernapasan. Partikel debu yang
terhirup akan masuk ke dalam paru-paru dan dapat mengiritasi saluran pernapasan
tergantung pada ukuran partikel tersebut (Hikmiyah A F 2018). Hal itu akan
mengganggu kesehatan dari hewan ternak seperti sapi. Polusi dan debu ruang
bangunan dapat dihasilkan dari gas-gas dalam ruang, pakan ternak, kotoran ternak
dan lainnya. Selain itu, peran suhu dan kelembapan juga sangat memengaruhi
kandungan polusi dan debu. Suhu dan kelembapan ruang bangun pertanian harus
sesuai dengan fungsi bangunan tersebut. Dimana semakin tinggi suhu maka
kandungan debu diudara juga semakin besar karna semakin tinggi suhu maka ruangan
semakin kering sehingga kadar debu diudara semakin tinggi karna debu yang tertiup
angin. Selain itu, semakin lembab suatu ruangan, maka semakin sedikit kandungan
debu diudara (Joko T dkk 2018). Oleh karna itu, penyesuain suhu dan kelembapan
harus dilakukan untuk mengurangi kandungan debu didalam ruang. Penyesuain suhu
dan kelembapan dapat dilakukan dengan pendinginan udara ruang dengan ventilasi
ataupun dengan mekanik (Rokhani 2009).
BAB III
METODOLOGI
maka:
( Wf −Wi )−(Bf −Bi)
KB=
Qxt
( 0.43−0.4 )− ( 0.44−0.43 ) mg
KB= 3
=0.008 mg/m3
m
500 x 0.5 jam
jam
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Tingkat polusi debu dalam ruangan dapat diketahui dengan alat sampling
udara dan 2 kertas filter dengan cara membandingkan berat kertas filter
setelah dan sebelum pengukuran sehingga diperoleh hasil berat kertas filter
sebelum.
2. Tingkat polusi debu dalam ruang LAB TLBP dan LAB EMP yang diperoleh
sebesar 0.008 mg/m3 sedangkan pada LAB FisHay sebesar 0.002 mg/m3
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Defriyadi, S, Y. 2014. Pengendali Intensitas Cahaya, Suhu, dan Kelembapan Pada Rumah
Kaca dengan Metode PID. Skripsi. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Hikmiyah, A, F. 2018. Analisis Kadar Debu dan NO2 di Udara Ambien serta Keluhan
Pernapasan pada Pekerja Penyapu di Terminal Purabaya Kabupaten Sidoarjo. Jurnal
Kesehatan Lingkungan. Vol 10(2): 138-148.
Joko, T., Nurjazuli., & Nurhidayanti, N. 2018. Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas
Fungsi Paru pada Masyarakat Berisiko di Jalan Siliwangi – Walisongo Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal). Vol 6(6): 251-258.
Rokhani, H. 2009. Pengendalian Anggota yang Terkait dalam Bangunan Pertanian. Modul
Departemen Teknik Mekanis dan Biosistem. Institut Pertanian Bogor.
Syahri, S, 1., Sari, M, A., Hasti, S., Novandy, V., & Bukit, M. 2011. Modul Farm Building
and Farm Structure. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.
LAMPIRAN
1. Jurnal terkait