Anda di halaman 1dari 3

HAMBA TUHAN

1. Siapakah Hamba?

Hamba adalah seorang yang merendahkan diri atau seorang yang siap untuk
diperintahkan. Hamba itu adalah mereka yang selalu mengambil bagian dalam hal pelayanan,
baik dalam menyiapkan tempat bahkan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
seorang atasan dalam satu hari itu. Jadi, hamba itu adalah seorang pembantu dan yang selalu siap
menerima perintah apapun dari atasan.

2. Siapakah Hamba Tuhan?

Hamba Tuhan sudah berarti pelayan Tuhan. Adalah seorang pelayan dalam gereja bahkan
dilingkungan masyarakat pun mereka siap melayani. Sama halnya dengan pengertian yang diatas
mereka juga siap melakukan apapun perintah atasan apalagi yang namanya perintah Tuhan.
Mereka juga siap melakukan pelayanan dimana pun dan bahkan dalam situasi yang buruk pun
mereka siap melakukannya.

3. Siapa sajakah yang layak menjadi Hamba Tuhan?

Semua orang layak menjadi hamba Tuhan, akan tetapi menjadi hamba Tuhan harus sesuai
dengan panggilannya dan meninggalkan hal-hal duniawi yang sebelumnya telah dia lakukan.
Menjadi hamba Tuhan tidaklah mudah karena mereka diubahkan dari sikap mereka yang
dulunya tidak baik atau dibentuk kembali dalam Kristus sehingga menjadi pribadi yang baik dan
layak dimata Tuhan. Hamba Tuhan pasti mengalami yang namanya lahir baru meskipun dengan
cara yang berbeda-beda. Menjadi hamba Tuhan berarti meneladani kehidupan Kristus didunia.
Mengenal kepribadian Yesus juga adalah hal yang wajib diketahui oleh para hamba Tuhan,
karena mereka harus melandasi perbuatan mereka serupa dengan pelayanan Yesus Kristus
didunia ini.

4. Hamba berarti rendah hati?

Sikap rendah hati adalah sikap yang mesti dimiliki oleh seorang hamba. Maksudnya
rendah hati adalah orang yang tidak melewati ukuran atau batas yang Tuhan tetapkan. Para
hamba Tuhan harus merendahkan diri dihadapan-Nya, sebab Tuhan lebih tinggi dariciptaan-Nya,
karena si iblis jatuh karena ingin menyamakan diri dengan Tuhan.

1
Hamba Tuhan harus rendah hati, karena:

a. Memperoleh hikmat; yaitu kalau kita meninggikan hati atau menyombongkan diri
maka yang ada hanyalah cemooh dari orang-orang yang ada disekeliling kita, namun
jika kita merendahkan diri maka hikmat pun akan ada kepada kita (Ams. 11:2).
b. Menerima pujian; yakni jikalau kita angkuh atau sombong maka secara tidak sadar
diri kita akan rendah di mata Tuhan dan bahkan tidak layak di mata-Nya, namun
jikalau kita makin merendahkan diri dihadapan tuhan maka sabagaimanapun diri kita
pasti kita akan ditinggikan-Nya (Ams. 29:23).

Jadi, siapa pun yang ingin menjadi hamba Tuhan harus merendahkan dirinya karena
kalau tidak merendahkan diri dihadapan-Nya Ia tidak akan melayakkan kita untuk melayaninya.
Meskipun kita memiliki kehebatan yang luar biasa bahkan kita memiliki bakat yang boleh
dikatakan nomor satu didunia, pasti kita tidak akan dipakai untuk melayani di rumah Tuhan
jikalau tidak ada keredahan diri atau kerendahan hati dihadapan Tuhan.

5. Apakah semua Hamba Tuhan itu suci?

Di dalam kehidupan sehari-hari kita dapat beranggapan bahwa hamba Tuhan semuanya
suci. Akan tetapi jika kita masuk atau terjun kedalamnya kita dapat melihat dan merasakan
bagaimana kehidupan mereka yang sesungguhnya. Menurut saya tidak semua hamba Tuhan itu
suci, karena mereka masih terikat dengan kedagingan mereka atau keinginan manusiawi mereka.
Tetapi mereka semua pasti berusaha mencari atau mengusahakan untuk menyucikan dirinya
karena bagaimana pun yang namanya hamba Tuhan mestinya menyucikan diri.

6. Bagaimana kehidupan mereka sebelum menjadi Hamba Tuhan?

Hamba Tuhan itu bagaikan barang bekas yang tidak dipake bahkan bentuknya sudah
hancur dan tidak ada artinya lagi, lalu kemudian dipungut atau dikumpulkan kembali dalam
suatu kumpulan lalu dihancurkan kembali lalu diproses menjadi barang yang baru dan berbeda
dengan wujud yang sudah lama. Mereka dipanggil Tuhan dari kehidupan yang berbeda-beda atau
latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi keluarga, ekonomi, sekolah, dan bahkan asal
mereka yang sangat berbeda.

2
Dengan demikian Hamba Tuhan, yakni mereka yang dipanggil dari kehidupan lamanya
dan kehidupan lamanya diubah atau kebiasaan buruknya yang sudah lalu, lambat laun
dihapuskan dan diubah menjadi sikap atau pribadi yang baru meskipun melewati banyak proses
dan bahkan dalam waktu yang cukup lama.

7. Apa bedanya hamba Tuhan dengan jemaat?

Hamba Tuhan dengan jemaat tidaklah berbeda karena sama-sama memiliki pengetahuan
yang sama bahkan jika dibandingkan ada juga jemaat yang memiliki pengetahuan yang lebih
daripada para hamba Tuhan. Akan tetapi, jemaat tidak memiliki iman yang tinggi atau memiliki
pengetahuan tentang kepribadian Tuhan yang sangat mendalam dan bahkan tidak memiliki
kepercayaan terhadap yang tetap karena kebanyakan mereka tidak memiliki pengalaman iman
terhadap Tuhan. Namun, para hamba-Nya pasti sudah memiliki iman kepercayaan terhadap
Tuhan serta pengalaman iman yang pribadi terhadap Tuhan, meskipun dengan cara dan bahkan
waktu dan tempat yang berbeda saat hal itu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai