Anda di halaman 1dari 14

Makalah

“ASIAN GAMES”

Guru Pembimbing :
KISWANTO, S.Pd

Disusun Oleh:

1. Dakhna Dilfa Agissa N (03)


2. Ika Putri Ainurrizqi (09)
3. Kharisma Novita S. (11)
4. Maulidina Rosyida (17)
5. Nanda Alfianita (23)
6. Wilda Halida (35)

SMA NEGERI 1 SUMBERREJO


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberi kita berkat sehingga saya dapat menyusun makalah dengan judul “Asian Games
2018”. Tidak lupa juga kepada mereka yang telah membantu sampai makalah ini dapat
selesai.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya
khususnya, dan segenap pembaca umum. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat saya harapkan untuk
menuju kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih bagi pembaca yang telah membaca makalah ini dan mohon maaf jika
dalam penulisan ini ada kata-kata yang kurang berkenan. Dengan dibuatnya makalah ini, saya
berharap kritik dan saran dari pembaca.

Sumberrejo, 05 Desember 2018

Hormat Saya,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................................2


A. Latar Belakang Asian Games 2018.........................................................................2
B. Gotong Royong.......................................................................................................2
C. Sikap Penghalang....................................................................................................2
D. Asian Games Untuk Indonesia................................................................................3
E. Sejarah ASEAN GAMES ......................................................................................4
F. Makna logo Asean Games .....................................................................................5
G. Makna Maskot Asean Games ................................................................................6

BAB III. PENUTUP...................................................................................................10


A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan datang dapat menjadi momen untuk rakyat
Indonesia sendiri. Banyak sikap yang berbeda beda dari setiap elemen masyarakat. Peran
pemerintah sebagai pengurus dan masyarakat sebagai penilai sangat berperan penting
dalam ini.

B. Tujuan
Penulisan ini dilakukan bertujuan mengetahui bagaimana sikap masyarakat yang baik
agar Asian Games 2018 dapat berjalan dengan lancar dan sukses, mendapat peringkat
tinggi di ajang Internasional antar negara negara Asia dalam Asian Games 2018.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asian Games 2018


Sebagai acara olahraga terbesar setelah Olimpiade, Asian Games adalah acara
bergengsi yang diorganisir  oleh Olympic Countil of Asia, dengan edisi ke -18 yang akan
digelar di Jakarta - Palembang pada 2018 mendatang.
Asian Games 2018 atau Pesta Olahraga Musim Panas Asia 2018 adalah edisi ke-18
dari acara multi event olahraga regional Asia yang rencananya akan diselenggarakan di
Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2018 - 2 September 2018 di dua tempat yaitu Jakarta
dan Palembang serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung seperti Lampung,
Jawa Barat, dan Banten. Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 41
cabang, terdiri dari 33 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade.
Untuk itu maka dibentuk INASGOC atau Indonesia Asian Games 2018 Organizing
Committee sebagai komite resmi yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia setelah
ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-18. Sesuai hasil rapat pada
Olympic Council of Asia Meeting di Incheon, Korea Selatan tanggal 19 September 2014.
INASGOC bertanggung jawab sebagai panitia pelaksana yang akan menyusun rencana,
menyiapkan dan menyelenggarakan Asian Games 2018. Penyelenggaraan acara tersebut
akan berlangsung di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Sumatera Selatan,
Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten pada tahun 2018. Panitia Nasional INASGOC
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

B. Gotong Royong
Menurut kbbi gotong royong memiliki arti bekerja bersama-sama, itu artinya sikap
gotong royong tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja tapi oleh dua atau lebih agar
dapat melakukan sesuatu dapat tercapai. Ini merupakan manifestasi konkret dari semangat
kebersamaan antar masyarakat dalam bantu membantu dan tolong menolong.
Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, istilah gotong royong menempati posisi
terhormat sekaligus membumi. Terhormat karena istilah tersebut sering dijadikan kata
kunci oleh para tokoh bangsa untuk menggalang dukungan terhadap suatu gagasan.
Presiden Soekarno menggunakan term gotong royong sebagai kata lain Ekasila yang
merupakan perasan lanjutan dari Trisila setelah sebelumnya merupakan hasil peras dari
Pancasila.

C. Sikap Penghalang
Dalam tercapainya kesuksesan Asian Games 2018 tidak bisa didapat dengan mudah,
ada beberapa sikap yang dapat menghalangi kesuksesan tersebut.Tidak semua orang mau

2
ikut gotong royong mencapai kesuksesan Asian Games yang dilaksanakan di Indonesia
ini.
Prasangka diartikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu
buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Dengan berfikir buruk terhadap sesuatu tanpa
kritik dapat merusak hubungan yang sebelumnya sudah dibangun. Diskriminasi
menunjukkan pada suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari-hari sikap prasangka dan
diskriminasi seolah-olah menyatu, tak dapat dipisahkan. Seseorang yang mempunyai
prasangka rasial, biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya.
Walaupun begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatif tanpa latar belakang
prasangka. Demikian juga sebaliknya seseorang yang berprasangka dapat saja bertindak
tidak diskriminatif. Harus ada rasa kepercayaan dua arah dan hubungan yang baik agar
dapat terlaksananya keinginan bersama.
Ada juga etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan
norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan
dipergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan
lain.
Sikap etnosentrisme harus dihilangkan dalam suatu kelompok, setiap kelompok dapat
terdiri dari orang yang berlatar belakang berbeda-beda. Diperlukan sikap profesional
dalam sebuah kelompok dengan mengesampingkan masalah pribadi agar dapat
dicapainya kesuksesan bersama.

D. Asian Games Untuk Indonesia


Asian Games sebagai acara olahraga terbesar setelah Olimpiade, mengikut sertakan
negara-negara di Asia dapat memperlihatkan kemampuan setiap negara. Dengan
terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah diharapkan dapat membuka mata dunia tentang
Indonesia. Jokowi berharap, momentum Asian Games bisa memberi manfaat yang besar
bagi bangsa Indonesia.
"Saya ingin agar momentum Asian Games 2018 ini memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa," katanya. Jokowi juga menekankan agar
pembangunan infrastruktur seperti venue pertandingan, wisma untuk atlet maupun
infrastruktur transportasi tidak hanya dipikirkan untuk event Asian Games saja. "Jangan
berpikir bahwa itu semua dibangun hanya untuk Asian Games semata. tetapi kita
membangun infrastruktur itu juga untuk kepentingan, kemajuan bangsa kita di masa
depan khususnya di bidang olahraga," imbuhnya. Jokowi juga minta agar promosi dan
informasi yang terkait dengan Asian Games 2018 dikebut. Sehingga perhelatan ini akan
menjadi magnet yang menarik perhatian dunia kepada Indonesia.
Kita tentu berharap agar Asian Games 2018 bisa sukses digelar di Indonesia,
khususnya Jakarta dan Palembang. Namun, kesuksesan itu hanya bisa diraih jika kita

3
bekerja bersama-sama. Asian Games 2018 harus bisa bergaung di seluruh Nusantara. Ini
yang dirasakan masih kurang. Asian Games merupakan event olahraga, kegiatan itu tidak
hanya dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahrada (Kempora). Kementerian
Pariwisata (Kempar), misalnya, harus bisa memanfaatkan momentum ini. Kempar bisa
membantu promosi Asian Games 2018 sekaligus mempromosikan objek-objek wisata di
seluruh Indonesia.

E. SEJARAH ASEAN GAMES


 Far Eastern Championship Games

Asian Games awalnya merupakan ajang olahraga di Asia kecil. Far Eastern


Championship Games diadakan untuk menunjukkan kesatuan dan kerja sama antar tiga
negara, yaitu Kerajaan Jepang, Kepulauan Filipina, dan Republik Tiongkok. Far Eastern
Championship Games pertama diadakan di Manila pada tahun 1913. Negara Asia
lainnya berpartisipasi setelah diselenggarakan. 
Far Eastern Championship Games dihentikan pada
tahun 1938 ketika Jepang menyerbu Tiongkok dan aneksasi terhadap Filipina yang
menjadi pemicu perluasan Perang Dunia II ke wilayah Pasifik.
 Asian Games

Setelah Perang Dunia II, sejumlah negara di Asia menerima kemerdekaannya.


Negara-negara baru tersebut meninginkan sebuah kompetisi yang baru di mana
kekuasaan Asia tidak ditunjukkan dengan kekerasan dan kekuatan Asian diperkuat
oleh saling pengertian.
Pada Agustus 1948, pada saat Olimpiade di London, perwakilan India, Guru
Dutt Sondhi mengusulkan kepada para pemimpin kontingen dari negara-
negara Asia untuk mengadakan Asian Games. Seluruh perwakilan tersebut
menyetujui pembentukan Federasi Atletik Asia. Panitia persiapan dibentuk untuk
membuat rancangan piagam untuk federasi atletik amatir Asia.
Pada Februari 1949, federasi atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama
Federasi Asian Games (Asian Games Federation). Dan menyepakati untuk
mengadakan Asian Games pertama pada 1951 di New Delhi, ibu kota India. Mereka
sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
Pada 1962, Federasi mengalami perselisihan atas
diikutsertakannya Taiwan dan Israel. Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games
menentang keikutsertaan Taiwan dan Israel.
Pada tahun 1970, Korea Selatan membatalkan rencananya untuk menjadi tuan
rumah Asian Games yang disebabkan karena ancaman keamanan dari Korea Utara,
dan penyelenggaraan Asian Games dipindahkan ke Bangkok dengan pendanaan
dari Korea Selatan.
4
Pada tahun 1973, Federasi mengalami perselisihan kembali setelah Amerika
Serikat dan negara-negara lainnya mengakui keberadaan Republik Rakyat
Tiongkok dan negara-negara Arab menentang keterlibatan Israel.
Pada tahun 1977, Pakistan membatalkan rencananya sebagai tuan rumah Asian
Games karena konflik yang terjadi antara Bangladesh dan Pakistan. Thailand 
menawarkan bantuan dan Asian Games diadakan di Bangkok.
Setelah beberapa penyelenggaraan Asian Games, Komite Olimpiade negara-
negara Asia memutuskan untuk merevisi konstitusi Federasi Asian Games. Sebuah
asosiasi baru, yang bernama Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia/OCA)
dibentuk. India sudah ditetapkan sebagai tuan rumah pada tahun 1982 dan OCA
memutuskan untuk tidak mengubah jadwal yang sudah ada. OCA resmi mengawasi
penyelenggaraan Asian Games mulai dari tahun 1986 pada Asian Games di Korea
Selatan.
Pada tahun 1994, berbeda dengan negara-negara lainnya, OCA mengakui
negara-negara pecahan UniSoviet, Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan, Turkmenistan,
dan Tajikistan.
Asian Games Musim Panas adalah ajang olahraga yang diadakan empat tahun
sekali yang diikuti oleh seluruh negara Asia yang terdaftar dalam Dewan Olimpiade
Asia (OCA).

F. MAKNA LOGO ASEAN GAMES 2018


Logo Asian Games 2018 sudah dipublikasikan kepada publik sejak beberapa waktu
lalu. Logo Asian Games 2018 dipilih oleh Presiden Joko Widodo. Logo ini berbentuk
sketsa tampak atas Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan matahari di bagian
tengahnya. Matahari tersebut sebagai lambang sumber energi paling utama yang
kemudian menyebar melalui delapan jalur keseluruh Asia sekaligus dunia dengan adanya
Asian Games.
Makna logo Asian Games 2018 selain menggambarkan matahari sebagai sumber
energi yang menyebar ke delapan jalur ke seluruh Asia melalui ajang Asian Games juga
terselip harapan agar Indonesia bisa menunjukkan kehebatannya lewat penyelenggaraan
Asian Games 2018. Makna logo Asian Games 2018 juga menggambarkan energi yang
kuat dalam merefleksikan dan mempromosikan Indonesia ke dunia. Dengan adanya logo
baru ini, Indonesia sebagai tuan rumah ingin menunjukkan kepada dunia melalui
penyelenggaraan dan prestasi Asian Games 2018.
Logo baru Asian Games 2018 akan menggantikan logo lama yang sebelumnya
didesain berupa untaian bulu burung cendrawasih. Bisa ditarik kesimpulan makna logo
Asian Games 2018 secara keseluruhan menggambarkan sebuah matahari sebagai sumber
energi yang menyebar ke delapan jalur ke seluruh Asia melalui ajang Asian Games.

5
Sementara itu, maskot Asian Games 2018 juga terbilang unik. Maskot ini terdiri atas
tiga satwa di Indonesia yaitu burung Cendrawasih yang diberi nama Bhin Bhin, badak
bercula satu bernama Kaka, dan Rusa Bawean yang diberi nama Atung. Maksud dari
ketiga maskot ini yaitu untuk mewakili keragaman kekayaan hayati Indonesia yang terdiri
dari Indonesia bagian timur (Bhin Bhin), Indonesia bagian barat (Kaka), dan Indonesia
bagian tengah (Atung). Maskot ini dibuat dengan sentuhan seni yang modern dan tetap
memperhatikan kearifan model budaya lokal yang unik. Adanya logo dan maskot logo
baru Asian Games 2018 ini menggantikan desain yang sebelumnya yang diberi nama
Drawa. Maskot desain sebelumnya kurang mendapat respon yang baik serta mendapat
kritikan keras dari masyarakat yang dinilai minim kreatifitas dan tidak kekinian. Melihat
respon masyarakat tersebut, dibuatlah kembali sayembara untuk merevisi logo dan
maskot Asian Games.
Sayembara tersebut dimenangkan oleh perusahaan desain grafis Feat Studio.
Menurut pihak perusahaan desain grafis Feat Studio, dipakainya sketsa Stadion Utama
Gelora Bung Karno bertujuan sebagai relevansi dari cita-cita dan mimpi Bapak Bangsa
yakni Ir.Soekarno dengan semangat Indonesia yang masih ada dimasa sekarang.
Untuk maskot Asian Games 2018, didesain juga oleh Feat Studio. Ketiga maskot ini
(Bhin Bhin, Atung dan Kaka) diibaratkan menggambarkan ke-Indonesia-an dengan
terinspirasi Bhineka Tunggal Ika. Nama ketiganya diambil dari kata Bhineka Tunggal Ika
yang sangat melekat sebagai jargon Indonesia. Bhin Bhin (dari Bhineka), Atung (dari
Tunggal), dan Kaka (dari Ika).  Dari maskot ini juga tercermin keragaman suku dan
budaya. Bhin-Bhin (seekor burung Cendrawasih dari Indonesia bagian Timur), Atung
(seekor rusa Bawean dari Indonesia bagian tengah), dan Kaka (Badak Bercula Satu dari
Indonesia bagian bagian Barat).
Selain itu makna maskot Asian Games 2018 menggambarkan burung cendrawasih
dengan kepintarannya mampu menyiasati bagaimana cara menghadapi lawan, rusa
dengan kecepatan yang dimilikinya bisa untuk mengelabui mata musuh, dan badak yang
menjadi lambang dari sebuah kekuatan.
Semoga makna logo Asian Games 2018 yang telah disebutkan di atas, bisa menjadi
doa dan harapan yang terwujud bagi Indonesia agar bisa kembali berjaya di kancah Asia.

G. MAKNA MASKOT ASEAN GAMES 2018


Acara olahraga  tingkat Asia itu akan berlangsung mulai tanggal 18 Agustus sampai
2 September 2018 mendatang. Wajah dari ketiga maskot Asian Games, yakni Bhin Bhin,
Atung, dan Kaka, pun semakin akrab dilihat masyarakat.
Maskot Asian Games Menurut situs resmi Asian Games 2018, maskot Asian Games
ini mencerminkan nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia, yaitu Bhinneka
Tunggal Ika. Maskot olahraga menggambarkan identitas serta keunikan dari acara

6
olahraga.Dengan nilai keberagaman dan kesatuan itulah ketiga  maskot dengan energi
berbeda, merepresentasikan energi yang terdapat pada Asian Games.
Selain mengusung makna Bhinneka Tunggal Ika dan keberagaman budaya di
Indonesia, ketiga maskot ini juga merupakan lambang dari keanekaragaman hayati di
Indonesia. Pasalnya, ketiga hewan kharismatik Indonesia ini berasal dari tiga wilayah
yang berbeda.Penggunaan hewan-hewan kharismatik ini sebagai maskot Asian Games
2018 juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik untuk melindungi ketiga
hewan ini dari kepunahan, terutama akibat adanya kerusakan habitat dan perburuan
hewan langka.
Presiden Joko Widodo, dalam berbagai acara selalu mempromosikan acara Asian
Games di Istana Negara dan Istana Bogor dengan antusias membawa serta maskot Asian
Games 2018. Berulang kali acara promosi diadakan dengan melibatkan para netizen,
youtuber dan seleb. 
Bhin Bhin, Atung, dan Kaka adalah hewan yang memiliki  arti  strategi, kecepatan
dan kekuatan. Digunakan sebagai  maskot resmi Asian Games 2018 yang akan
berlangsung di Jakarta dan Palembang
a. Bhin Bhin si Cendrawasih
Cendrawasih (Paradisaea apoda), burung khas dari pulau paling timur Indonesia,
Papua, memang terkenal karena kecantikannya. Bulu-bulunya yang berwarna cokelat
dan buntut panjang yang berwarna-warni membuat Alfred Russel Wallace, ahli
biologi dari Inggris, mengatakan cendrawasih adalah makhluk berbulu paling
memukau dan paling cantik di muka Bumi.
Karena kecantikannya ini, burung cendrawasih dinamakan sebagai Birds of
Paradise, burung dari surga.
Jenis cendrawasih dari Papua memiliki nama ilmiah apoda yang berarti tanpa
kaki. Hal ini dikarenakan adanya kesalahan persepsi yang membuat orang Eropa
berpikir cendrawasih ini tidak punya kaki.
Dulu, cendrawasih mati yang dikirim ke Eropa, baik itu untuk dipelajari maupun
untuk dikoleksi, dipotong kakinya. Karena itu, banyak yang menganggap burung ini
terbang dari surga untuk mencari makan di Bumi dan hanya menyentuh tanah ketika
akan mati.
Untuk logo Asian Games, Bhin Bhin digambarkan memakai rompi Asmat dari
Papua dan merupakan lambang dari strategi.
"Bhin Bhin" adalah seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang
merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari
Papua.  

7
b. Atung si Rusa Bawean
Rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii) adalah rusa endemik dari Bawean, Gresik, Jawa
Timur. Hal ini berarti, rusa ini tidak akan bisa ditemukan di tempat lain selain di
Bawean. Rusa ini memiliki habitat asli di hutan-hutan primer dan sekunder, terutama
di hutan perbukitan dan padang rumput berawa.
Rusa ini memiliki panjang 140 sentimeter dari kepala ke tubuhnya dan tanduknya
bisa tumbuh hingga 47 sentimeter. Tanduk ini akan digunakan untuk bertarung pada
saat musim kawin.
Sayangnya, populasi rusa Bawean semakin menurun dan kini statusnya sudah
ditetapkan terancam punah akibat perburuan. Selain itu, habitat rusa Bawean yang
rusak dan diganti dengan perkebunan jati juga turut mengancam kelangsungan hidup
rusa ini.
Atung digambarkan memakai sarung motif tumpal dari Jakarta dan
melambangkan kecepatan."Atung" adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii)
yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal
dari Jakarta.
c. Kaka si Badak Jawa  
Badak Jawa awalnya merupakan jenis badak yang memiliki habitat paling luas,
dari Jawa, Sumatera, hingga ke India dan China. Namun sayangnya, kini populasi
badak Jawa semakin menurun dan diperkirakan hanya ada 58 hingga 68 ekor saja
yang tersisa dan hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon.
Karena jumlahnya yang sudah sangat sedikit, menurut WWF, badak Jawa kini
menjadi badak paling langka dari lima jenis badak lain.
Semasa hidupnya, tubuh badak Jawa bisa mencapai tinggi empat meter dan berat
2 ton lebih. Hewan ini hanya memiliki satu cula sepanjang 20 sentimeter dan hanya
pejantan yang memiliki cula, sementara betina tidak memiliki cula.
Kaka, si badak Jawa dalam maskot Asian Games dilambangkan menggunakan
pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang dan merupakan lambang
dari kekuatan.
Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir berpose di samping
merchandise Asian Games 2018 yang dijual (dok tempo.com)
Maskot bisa dibeli di toko merchandise resmi
Maskot Asian Games tersebut bisa dibeli di toko merchandise resmi. Kemarin saya
mampir ke toko resmi yang menjual merchandise Asian Games 2018 di mall FX
Sudirman Jakarta. Produk yang dijual  boneka maskot aneka ukuran  dan beraneka
ragam suvenir mulai dari  korek api, pulpen, buku catatan, yang dijual sekitar  Rp
15.000. Lalu, tempat pensil, notebook, hingga tumbler seharga Rp 50.000-100.000.
Selain itu, ada juga kipas, tas, kaos,  makanan, bahkan perlengkapan mandi, cinderamata

8
pulpen dan tas. Tetapi saya lihat yang laku tetap boneka maskot Asian Games yang lucu
dan menggemaskan. Apalagi maskot dijual dengan berbagai ukuran tingginya.
Ada 20 cabang toko merchandise resmi di Jakarta. Antara lain di Sarinah
Departement Store, Sogo, dan Gramedia. Cinderamata resmi juga bisa dijumpai di
beberapa minimarket seperti Alfamart. Di salah satu web toko online saya cek, untuk
satu paket boneka maskot Asian Games yang berisi tiga boneka Bhin Bhin, Atung, dan
Kaka ukuran 10 inc dihargai Rp 499.000.
Awal adanya maskot di dunia
Menurut Wikipedia, penggunaan maskot dalam dunia olahraga ini dipelopori oleh
seorang ilustrator buku anak-anak Penerbit Enind Blyton yang bernama Reg Hoye. Pada
tahun 1966, Inggris dipercaya untuk menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia. Namun,
kala itu Inggris mengalami kesulitan untuk mendapatkan sponsor. Akhirnya, pihak
penyelenggara menghubungi Reg Hoye untuk dibuatkan sebuah maskot olahraga guna
mendorong kebutuhan promosi agar bisa merangkak naik.
Usai rampung pada Juli 1965, bukannya menamai maskot tersebut dengan nama
anaknya, Hoye malah menamai maskot tersebut "Willie". Nama tersebut ia ambil dari
nama Kepala Administrasi Piala Dunia, EK 'Wilie' Wilson. 
Maskot Willie pun kemudian eksis di berbagai ilustrasi dan merchandise. Mulai dari
boneka hingga botol bir, ilustrasi dari Willie selalu terpampang. Panitia penyelenggara
serta FIFA pun dengan sangat cepat meraup keuntungan. Terlebih setelah Lonnie
Donnegan menciptakan sebuah lagu yang berjudul "Willie World Cup". Pendapatan dari
siaran radio serta hak siar televisi pun semakin menjadi.
Sejak saat itu, penggunaan maskot pun terus dilakukan. Tak hanya dalam acara
piala dunia, tapi juga di acara olahraga lainnya seperti olimpiade. Maskot Willie menjadi
pelopor sekaligus pendobrak dalam sejarah olahraga dunia dan jasa dari Reg Hoye pun
masih terasa hingga saat ini.
Maskot adalah benda yang dapat berbentuk seseorang, binatang, atau objek lainnya
yang dianggap dapat membawa keberuntungan dan untuk menyemarakkan suasana acara
yang diadakan. Maskot pada umumnya memberi suatu makna kepada masyarakat luas
dari suatu acara olahraga. Setiap maskot yang dibuat akan diberikan nama panggilan
yang sesuai dengan karakter dari maskot itu sendiri.
Penggunaan atas maskot sekarang telah semakin meluas dengan selalu digunakan
dalam setiap acara olahraga di dunia ini, seperti Piala Dunia maupun Olimpiade sebagai
bagian dari promosi dari acara olahraga saat ini. Pemilihan atas maskot akan disesuaikan
dengan karakter dari acara yang akan dibuat ataupun dari organisasi, klub, maupun
lembaga yang akan menggunakan maskot sebagai alat untuk berpromosi.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan Asian Games 2018i ini harus disikapi dengan kerja serius dan gotong
royong dari seluruh stakeholder olahraga nasional. Hanya dengan kerja bersama, maka
tak ada lagi kekhawatiran untuk mewujudkan empat sukses, yakni penyelenggaraan,
prestasi, administrasi, dan pertumbuhan ekonomi.
B. Saran
Diperlukan kerjasama dan sikap saling tolong menolong antar rakyat Indonesia untuk
mencapai kesuksesan Asian Games 2018. Masyarakat diharapkan tidak menunjukan sikap
prasangka, diskriminasi dan etnosentrisme karena dapat menghambat keberhasilan Asian
Games 2018.

10
BAFTAR PUSTAKA

Jakarta, Berita. PT Jakpro Sanggupi Renovasi Velodrome Asian Games 2018.


Jakarta-Bisnis.com. http://jakarta.bisnis.com/read/20160114/77/509631/pt-
jakpro-sanggupi- renovasi-velodrome-asian-games-2018. Diakses 4 April
2016.

Kangsaputra, Leonardus Selwyn. Anggaran Asian Games 2018 Telah Capai 97,9%.
okezonesports. 2016.
http://sports.okezone.com/read/2016/02/04/43/1304382/anggaran-asian-
games-2018-telah-capai-97-9. Diakses pada 28 Maret 2016.

11

Anda mungkin juga menyukai