Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH ASIAN GAMES DALAM MENDORONG

PERDAMAIAN DUNIA
MAKALAH BAHASA INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Yang Diakui
Oleh Dosen Lies Widyawati S.PD., M.PD

Oleh :

- Amanda Putri Pertiwi : 212030022


- Dewi Liswanti : 212030024
- Wina Nur Fadilah : 212030048
- Filah Putra Mahadi : 212030053
- Ratri Amalia Segesti : 212030055
- Puspita Wiraloka : 212030065

HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU POLITIK DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PASUNDAN
2021 - 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena
tanpa rahmat dan ridhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Lies Widyawati S.Pd., M.Pd selaku dosen
Bahasa Indonesia yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami
menjelaskan tentang Pengaruh Asian Games Dalam Mendorong Perdamaian Dunia.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka
dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.

Bandung, 13 Desember 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................................ 5
BAB II ........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
1.1 Asian Games ............................................................................................................... 6
1.1.2 Apakah Asian Games dan SEA Games sama? .................................................... 6
2.1 Perdamaian Dunia ....................................................................................................... 7
2.1.2 Faktor pendorong terbentuknya perdamaian dunia.............................................. 8
3.1 Peranan Asian Games untuk Perdamaian Dunia ............................................................ 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................ 11
I. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
II. Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Benua Asia merupakan wilayah yang terbentang dari Samudra Hindia hingga
Samudra Arktik dan dari Samudra Pasifik hingga Pegunungan Ural. Secara umum, luas
benua Asia terdiri dari luas daratan termasuk di dalamnya beberapa kepulauan dan luas
perairan yang terdiri dari beberapa wilayah samudra. Negara – negara yang berada di
kawasan Asia ini haruslah memiliki persatuan dan kesatuan yang erat antara satu dengan
yang lainnya agar dapat memenuhi segala kebutuhan antar negara dan saling melengkapi
antara satu negara dengan negara yang lain. Akan tetapi dalam praktiknya tentu saja hal itu
tidaklah mudah mengingat banyaknya negara yang memiliki pendirian dan aturan politiknya
masing masing sehingga konflik kerap kali menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari.
Sehingga muncullah beberapa pemikiran terkait penggunaan olahraga sebagai sarana dan
prasarana peningkatan kesatuan dan persatuan sesama negara dikawasan Asia termasuk untuk
meningkatkan perdamaian antar negara.

Setelah Perang Dunia II, sejumlah negara di Asia menerima kemerdekaannya.


Negara-negara baru tersebut menginginkan sebuah kompetisi yang baru di mana kekuasaan
Asia tidak ditunjukkan dengan kekerasan dan kekuatan Asian diperkuat oleh saling
pengertian dan perdamaian. Hingga akhirnya pada bulan Agustus 1948, pada saat
dilangsungkannya acara perhelatan Olimpiade di London, perwakilan India, Guru Dutt
Sondhi mengusulkan kepada para pemimpin kontingen dari negara-negara Asia untuk
mengadakan Asian Games dan mereka pun sepakat untuk mengadakan Asian Games pertama
pada 1951 di New Delhi, ibu kota India dan akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali.

Olahraga adalah bagian dari tolok ukur keberhasilan pembangunan nasional.


Pembinaan dan pengembangan olahraga harus ditempatkan dalam berbagai kebijakan
pemerintah dan pemerintah daerah pada semua lini dan tingkatan dalam kerangka spirit of the
nation. Sejarah perjalanan persatuan Asia membuktikan bahwa olahraga tidak saja sarana
peningkatan pola hidup sehat dan prestasi, tetapi sekaligus sebagai media perjuangan dan
sarana menyatukan banyak bangsa yang besar ini.
Kini terjadi banyak sekali konflik antar negara di Asia dan konflik yang terjadi seperti
ini tentunya memiliki dampak yang sangat buruk bagi perdamaian internasional atau dunia.
Perdamaian dunia dapat diartikan sebagai pondasi utama berjalannya semua perdamaian di
seluruh negara yang ada di belahan dunia ini. Perdamain dunia tidak hanya berpengaruh bagi
perdamaian di tiap negara akan tetapi sangat berpengaruh pula terhadap kemajuan negara itu
sendiri. apabila tercipta perdamaian dunia, masa depan sebuah negara akan menjadi lebih
baik.perdamaian dunia sangat mempengaruhi kemajuan sebuah negara. Hal itu dikarenakan
dalam keadaan damai, suatu negara dapat fokus membangun dan memperoleh syarat-syarat
untuk memakmurkan rakyatnya.itulah mengapa, penting bagi bangsa Indonesia untuk ikut
terlibat dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Asian Games?

2. Apa itu perdamaian dunia?

3. Apa peran Asian Games untuk perdamaian dunia?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui apa itu Asian Games

2. Untuk mengetahui apa itu perdamaian dunia

3. Untuk mengetahui peran Asian Games untuk perdamaian dunia


BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Asian Games


Pesta Olahraga Asia atau Asian Games adalah ajang multi-olahraga yang
diselenggarakan setiap empat tahun sekali, dengan atlet-atlet dari seluruh Asia dan
diselenggarakan oleh Dewan Olimpiade Asia. Asian Games awalnya merupakan ajang
olahraga di Asia kecil. Far Eastern Championship Games pertama diadakan di Manila pada
tahun 1913. Far Eastern Championship Games dihentikan pada tahun 1938 ketika Jepang
menyerbu Tiongkok dan aneksasi terhadap Filipina yang menjadi pemicu perluasan Perang
Dunia II ke wilayah Pasifik. Penyelenggaraannya diatur oleh Asian Games Federation (AGF)
dari games pertama di New Delhi, India sejak tahun 1951 hingga tahun 1978. Sejak tahun
1982 penyelenggaraan beralih ke OCA setelah AGF bubar. Asian Games diakui oleh
International Olympic Committee (IOC) dan digambarkan sebagai event multi – sport kedua
setelah Olimpiade.

Lambang Asian Games adalah matahari bersudut enam belas yang menjadi logo resmi
dari Asian Games dan tertera pada logo Dewan Olimpiade Asia. Dalam sejarah terbentuknya
Asian Games, ada sembilan negara yang pernah menjadi tuan rumah Asian Games. Sebanyak
46 negara telah ikut berpartisipasi, termasuk Israel yang dikeluarkan dari Games setelah
keikutsertaannya pada tahun 1974. Penyelenggaraan paling baru bertempat di Jakarta dan
Palembang, Indonesia yang diadakan mulai 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018.
Games berikutnya dijadwalkan ke Hangzhou, Cina antara 10 dan 25 September 2022. Sejak
2010, para kota tuan rumah juga dikontrak untuk mengelola Asian Games dan Asian Para
Games yang diadakan segera setelahnya, dimana para atlet yang berlaga memiliki disabilitas
fisik dan bersaing satu sama lainnya.

1.1.2 Apakah Asian Games dan SEA Games sama?

Banyak orang yang masih keliru tentang perbedaan Asian Games dan SEA Games,
meskipun keduanya sama-sama ajang pesta olahraga yang didirikan di asia, namun bentuk
dari kegiatan ini berbeda. SEA Games digelar setiap dua tahun sekali dan diikuti oleh
atlet dari 11 negara di Asia Tenggara. Peraturan pertandingan SEA Games berada di
bawah tangan Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara. Di samping itu juga di bawah naungan
pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
SEA Games pertama kali digelar pada tahun 1959 di Thailand dan terakhir kali dihelat di
Filipina pada tahun 2019. Di SEA Games mendatang, yakni pada tahun 2021 rencananya
Vietnam akan menjadi tuan rumah,

2.1 Perdamaian Dunia

Perdamaian dunia adalah suatu gagasan yang meliputi kebebasan, perdamaian, dan
kebahagiaan untuk seluruh negara dan bangsa. Perdamaian dunia menggunakan beberapa
aspek untuk melewati perbatasan, yaitu HAM, teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan,
diplomat dan penyelesaian konflik. Sejak tahun 1945, PBB dan anggota majelis keamanan
tetapnya yang terdiri dari AS, Rusia, China, Prancis, dan Britania Raya telah berusaha untuk
menyelesaikan konflik tanpa meliputi hal-hal berbau peperangan. Akan tetapi, pada masa itu
sudah terjadi beberapa konflik militer.

Dalam studi perdamaian, perdamaian dunia terbagi menjadi dua pengertian. Pertama,
perdamaian dunia merupakan keadaan dimana berkurangnya semua tipe kekerasan. Kedua,
perdamaian dunia merupakan perubahan konflik kreatif tanpa melibatkan kekerasan.
Sehingga, dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perdamaian dunia adalah
kepemilikan kita terhadap sesuatu saat berlangsungnya perubahan konflik kreatif tanpa
kekerasan.

Pada dasarnya, kekerasan merujuk kepada perilaku yang dilakukan dengan


melibatkan fisik dan mempunyai akibat yang nyata. Rujukan tersebut cenderung terlalu
sempit karena lebih terfokus pada kerusakan fisik. Perdamaian harus meliputi arti dari
keadilan dan kemajuan, tidak hanya soal keadaan dimana tidak adanya kekerasan atau anti
kekerasan. Penyebaran penyakit, ketidakadilan, kemiskinan, dan keputusasaan dapat
mempengaruhi tercapainya perdamaian dunia. Apabila hal-hal tersebut tidak diminimalisir
perdamaian dunia tidak akan tercapai. Perdamaian dunia harus membuat sebuah keadaan
yang seimbang bagi semua pihak dan tidak memberatkan salah satu pihak. Jadi, secara
keseluruhan, perdamaian dunia merupakan keadaan dimana kekerasan, kesenjangan, dan
konflik antar negara telah tiada.
2.1.2 Faktor pendorong terbentuknya perdamaian dunia

Salah satu faktor yang mendorong terbentuknya perdamaian dunia adalah diplomasi.
Diplomasi merupakan suatu alat yang membawa kepentingan negara dalam level tertentu.
Dari diplomasi tersebut, sebuah negara akan menghasilkan keputusan kerja sama antar negara
untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Oleh sebab itu, perlu adanya penyelesaian agar
negara-negara tersebut aman untuk ditinggali. tujuan dari diplomasi ini adalah untuk
menciptakan world peace, artinya dapat menciptakan rasa aman dan sejahtera untuk
masyarakat dunia. Untuk itu perlu adanya gerakan atau tempat yang bisa dijangkau oleh
masyarakat luas untuk menyalurkan pendapatnya terkait dengan penyelesaian konflik di
negara-negara yang berkonflik.

Faktor lainnya yang juga membantu terciptanya perdamaian dunia adalah media.
Peranan media sebagai pendorong perdamaian dan pencegah konflik dibahas dalam Global
Media Forum yang digelar Deutsche Welle. Sebab di era globalisasi, media masih sering
menjadi alat propaganda dan penyebar kebencian. Perang bukan menyangkut masalah
intelektual, demikian pendapat John Marks, ketua lembaga swadaya masyarakat internasional
Search for Common Group. Oleh sebab itu dalam situasi pasca perang, hal yang terutama
adalah mengubah perasaan manusia, sikap dan pandangan mereka. Di Afrika saja, LSM
Search of Common Group menggagas dan produksi program radio dan televisi di 10 negara.
Produser program radio, merefleksi alasan-alasan konflik yang terjadi dan mencoba
memberikan orientasi pilihan kepada publik dengan tokoh-tokoh dan dialog yang mengarah
ke perdamaian. Menurut John Marks,"Pengevaluasi independen menyimpulkan, hal itu
mengubah cara berpikir negara tentang perdamaian dan rekonsiliasi, acara-acara telah
mengubah perbendaharaan kata dalam politik suatu negara."

Juga bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Bank Dunia peran media dalam masa
pasca perang semakin menjadi faktor penentu. Justru dalam masyarakat yang terpecah, warga
sangat membutuhkan informasi dan dialog yang dapat membantu pembentukan demokrasi.
Itu juga berarti perubahan mendasar dalam organisasi yang bersangkutan.
3.1 Peranan Asian Games untuk Perdamaian Dunia

Melalui soft diplomacy negara bisa mendapatkan apa yang diinginkan melalui daya
tarik kebudayaan. Melalui soft diplomacy negara bisa memanfaatkan kedekatan politik
menjadi ekonomi seperti melalui promosi perdagangan. Maka dari itu senjata utama dari soft
diplomacy yakni memberikan informasi yang mendidik atau menghibur, dengan kebudayaan,
nilai dan kebijakan suatu bangsa.

Sejak dahulu saat masa olimpiade kuno pertama, walaupun setiap negara mempunyai
perbedaan politik, tetapi olahraga bisa menjadi alat untuk menyatukan bangsa-bangsa.
Asian Games adalah ajang olahraga terbesar di Asia, setiap negara yang berkontribusi pasti
memiliki tujuan untuk membangun dunia yang lebih baik dan damai. Asia Games bisa
berperan dalam perdamaian dunia, karena olahraga adalah salah satu upaya yang efektif,
olahraga dengan kerjasama internasional dapat menyatukan dunia melalui semangat
olahraga. Selain itu, dengan adanya ajang olahraga dengan negara lain menunjukan adanya
hubungan tanpa membedakan ras, suku bangsa, dan perbedaan sosial ekonomi di lain
daripada itu olahraga juga dapat menimbulkan rasa kebersamaan dan persatuan melalui
masing masing cabang olahraga yang ada.

Olahraga adalah bagian dari tolok ukur keberhasilan pembangunan nasional.


Pembinaan dan pengembangan olahraga harus ditempatkan dalam berbagai kebijakan
pemerintah dan pemerintah daerah pada semua lini dan tingkatan dalam kerangka spirit of
the nation. Sejarah perjalanan persatuan Asia membuktikan bahwa olahraga tidak saja
sarana peningkatan pola hidup sehat dan prestasi, tetapi sekaligus sebagai media perjuangan
dan sarana menyatukan banyak bangsa yang besar ini. Prestasi olahraga menjadi salah satu
indikasi pembangunan baik nasional maupun internasional, sehingga pembinaan dan
pengembangan olahraga harus ditempatkan sebagai alat pemersatu bangsa.

Untuk menjaga perdamaian yang pada saat itu tampaknya sulit untuk membangun
solidaritas dan integrasi masyarakat Asia jika hanya melalui jalur regional maka pada sebuah
masa ketika aspirasi masyarakat lebih kuat daripada suara pemerintah seperti era digital
sekarang, kolaborasi berbasiskan people-to-people bisa menjadi jalan keluar paling
memungkinkan. Sehingga pada saat itu dibentuklah asian games sebagai sarana peningkatan
kesolidaritasan serta perdamaian dan penyelesaian konflik yang banyak terjadi pada saat itu.
Håvard Mokleiv Nygårddan Scott Gates, peneliti dari Peace Research Institute Oslo,
mengatakan ada empat cara bagi olahraga untuk menjadi alat perdamaian dunia.

1. Acara olahraga bisa memberikan citra ramah pada tuan rumah yang
menyelenggarakan

2. Bisa menjadi tempat untuk pengenalan budaya satu sama lain secara damai

3. Bisa membangun rasa kepercayaan antara negara satu dengan yang lainnya

4. Ajang olahraga bisa menyalurkan perdamaian lewat semangat rekonsiliasi, integrasi,


dan anti-rasisme.

Asian Games 2018 disinyalir membawa dampak besar terhadap pembentukan reputasi
negara dan kawasan asia, berdampak besar pada perekonomian dan pariwisata, serta sebagai
upaya untuk mempromosi perdamaian dan ketertiban dunia. Hal yang telah disebutkan
merupakan kepentingan nasional Indonesia yang menjadi shared interest dari negara negara
lain peserta Asian Games 2018. Eksistensi dari shared interest sebagai kepentingan nasional
dan nilai yang dianggap fundamental untuk dipromosikan menjadikan suatu negara rela untuk
membayar biaya dan usaha tertentu untuk pemenuhannya, termasuk mengeluarkan dan yang
besar dan saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, Indonesia rela
mengeluarkan biaya dan usaha yang besar dalam pelaksanaan Asian Games 2018 karena
adanya kepentingan nasional berupa shared interest yang harus dipenuhi dan mempromosikan
nilai-nilai yang dianggap penting bagi Indonesia.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan

Asian games yang merupakan ajang olahraga antar negara-negara yang berada di benua
asia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali dan merupakan senjata kuat dalam
pelaksanaan perdamaian dunia. Asian Games yang merupakan ajang olahraga terbesar di
Asia dimana setiap negara yang berkontribusi pasti memiliki tujuan untuk membangun
dunia yang lebih baik dan damai. Asia Games bisa berperan dalam perdamaian dunia,
karena olahraga adalah salah satu upaya yang efektif, olahraga dengan kerjasama
internasional dapat menyatukan dunia melalui semangat olahraga. Selain itu, dengan adanya
ajang olahraga dengan negara lain menunjukan adanya hubungan tanpa membedakan ras,
suku bangsa, dan perbedaan sosial ekonomi. dilain daripada itu olahraga juga dapat
menimbulkan rasa kebersamaan dan persatuan melalui masing masing cabang olahraga
yang ada. Disinilah peran asian games dalam menyatukan dan mencegah serta
meminimalisir terjadinya konflik dengan menggunakan olahraga sebagai fasilitator
sekaligus sebagai media perjuangan dan sarana menyatukan banyak bangsa di benua asia.

II. Saran

Benua Asia merupakan sebuah Benua yang memiliki banyak negara didalamnya dan
dipisahkan oleh batas-batas regional tertentu dimana terdapat banyak sekali perbedaan antar
negara, yang tentu saja dapat memperbesar kemungkinan konflik serta perdebatan yang
terjadi antar negara maupun aktor hubungan internasional. Tercatat di tahun 2021 terjadi
lebih dari 100 konflik antar negara di Asia terjadi dan hal ini merupakan salah satu ancaman
bagi perdamaian dunia, disinilah peran Asian games dalam meningkatkan perdamaian dunia
terutama di kawasan Benua Asia. oleh karena itu kita selaku masyarakat dunia yang berada
dalam society 5.0 haruslah ikut serta mendukung jalannya kegiatan ajang olahraga Asian
Games sebagai bukti dukungan kita terhadap perdamaian dunia.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Nygård HM, Gates S. Soft power at home and abroad: Sport diplomacy, politics
and peace-building. International Area Studies Review 2013;16(3):235-243.
doi:10.1177/2233865913502971

[2] Wibowo, Dinda Chintami, Ciecillia Michelle Savira, Andhini Retno Kinasih,
Kayla Yaffa Renata, Rayhan Ananda, and Danesh Keilana Pangestu. "Asian Games 2018
sebagai Implementasi Diplomasi Publik Indonesia." Jurnal Sentris (2021): 227-251.

file:///C:/Users/ACER/Downloads/5192-Article%20Text-14968-1-10-
20211008.pdf(Diakses: 28 Desember 2021)

[3] Fitri, G. R. (2019). Diplomasi Publik Indonesia Dalam Pelaksanaan Asian Games
2018 Sebagai Upaya Meningkatkan Pariwisata Indonesia Pada Tahun 2017.2018. 1-18

[4] Devita Retno, Sejarah Terbentuknya Asian Games. 25 Mei 2019

[5] Oktavian,R.B.(2015).Tujuan Diplomasi Adalah Untuk Ciptakan Perdamaian


Dunia.Diakses pada 26 Februari 2021, dari https://www.umy.ac.id/tujuan-diplomasi-adalah-
untuk-ciptakan-perdamaian-dunia

[6] Dembowski,H.(2008).Media Sebagai Pendorong atau Penghambat


Perdamaian.Diakses pada 26 Februari 2021,darihttps://www.dw.com/id/media-sebagai-
pendorong-atau-penghambat-perdamaian/a-3392274

[7] Victor Cha, The Asian Games and Diplomacy in Asia: Korea–China–Russia.The
International Journal of the History of Sport. 2013

[8]Rusli Lutan, Indonesia and the Asian Games: Sport, nationalism and the ‘new
order’. 2005

Anda mungkin juga menyukai