Page i
Analisis Pusat Permukiman dan Keruangan
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, makalah
yang berjudul “Analisis Sistem Pusat Permukiman dan Komposisi Keruangan” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tidak lupa sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, para sahabat dan orang-orang yang setia meneladani Beliau.
Tujuan disusunya makalah ini adalah untuk memastikan bahwa penyusun memahami
teori yang diberikan, dan memastikan bahwa penyusun mampu memahami kaitan sistem
pusat permukiman dalam proses pertumbuhan dan perkembangan kota serta bagaimana
permukiman mempengaruhi pusat-pusat kegiatan dan pada akhirnya akan diatur dalam
komposisi keruangan.
Pada kesempatan kali ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak atas segala dukungan yang telah diberikan kepada penyusun untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun juga menyadari atas kekurangsempurnaan makalah ini. Sehingga
penyusun berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah
ini di kemudian hari. Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca.
Mei 2015
Penyusun
Kata Pengantar........................................................................................................................................ ii
Bab I ........................................................................................................................................................ 1
Pendahuluan ........................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
Bab II ....................................................................................................................................................... 2
Pembahasan............................................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Perumahan ................................................................................................................. 2
2.2 Pengertian Permukiman ............................................................................................................... 2
2.3 Konsep Perkembangan Kota ......................................................................................................... 2
2.4 Faktor-Faktor Penyebab Perkembangan Kota ............................................................................. 3
2.5 Pola-Pola Perkembangan Kota ...................................................................................................... 4
2.6 Struktur Ruang dan Pola Ruang .................................................................................................... 5
2.7 Pusat Permukiman dan perkembangannya .................................................................................. 6
2.8 Penyelenggaraan Permukiman ..................................................................................................... 7
2.9Komposisi Keruangan dalam penyelenggaraan Permukiman ....................................................... 7
2.10 Studi Kasus ................................................................................................................................. 8
2.10.1 Analisis pola permukiman .................................................................................................... 8
2.10.2 Perguruan Tinggi, sebagai salah satu Contoh Pemicu Perkembangan Wilayah .................. 9
2.10.3 Efektifitas pola permukiman ................................................................................................ 9
2.10.4 Risiko Lingkungan ............................................................................................................... 10
BAB III .................................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 13
Lampiran Diskusi................................................................................................................................. 14
Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember Page iii
Analisis Pusat Permukiman dan Keruangan
Bab I
Pendahuluan
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menambah pemahaman mahasiswa mengenai
bagaimana mengimplementasi teknik yang sesuai untuk mengkaji aspek lokasional
komponen kegiatan wilayah dan kota.
Menurut Ilhami (1988) sebagian besar terjadinya kota adalah berawal dari desa yang
mengalami perkembangan yang pasti. Faktor yang mendorong perkembangan desa menjadi
kota adalah karena desa berhasil menjadi pusat kegiatan tertentu, misalnya desa menjadi
pusat pemerintahan, dibangunnya industri, pusat perdagangan, pusat pertambangan, pusat
pergantian transportasi, seperti menjadi pelabuhan, pusat pemberhentian kereta api,
b) Penjalaran fisik kota yang mengikuti pola jaringan jalan dan menunjukkan penjalaran
yang tidak sama pada setiap bagian perkembangan kota disebut dengan perkembangan
fisik memanjang/linier (ribbon/linear/axial development).
c) Penjalaran fisik kota yang tidak mengikuti pola tertentu disebut sebagai perkembangan
yang meloncat (leap frog/checher board development).
Berbagai perkembangan kota tersebut sangat mempengaruhi batas fisik kota atau
wilayah yang di sekitarnya. Maka, perkembangan perkotaan yang ditinjau dari batas fisik
dan batas administrasinya dibedakan menjadi tiga, yakni:
1. Under Bounded City
Sebagian besar batas fisik kota berada di luar jauh batas administrasi kota.
2. Over Bounded City
Sebagian besar batas fisik kota berada didalam batas administrasi kota.
3. True Bounded City
Batas fisik kota sama dengan batas administrasi kota.
Dalam skema yang diatas menunjukkan bagaimana antara wilayah dan pusat
kegiatan saling berkaitan dan mendukung sesuai dengan fungsinya. Namun, hal tersebut
didukung oleh perkembangan permukiman, dimana apabila suatu permukiman dibangun
pada suatu wilayah maka akan mempengaruhi munculnya kegiatan lain disekitatnya,
sehingga akan terus berkembang hingga ke wilayah lainnya, dan membentuk suatu wilayah
yang saling menghubungkan dalam wilayah yang dimana didukung oleh sarana transportasi
dan sarana dan prasarana lainnya. Hal tersebut juga terjadi pada wilayah pedesaan.
Hal ini berawal dari terjadinya revolusi industri. Banyaknya kebutuhan akan
mempengaruhi kegiatan. Industri menyebabkan permukiman atau sebaliknya.
Alur : industri akan mencari lahan kosong untuk membangun lalu kemudian akan
membutuhkan tenaga kerja dari luar pekerja mulai berfikir/merencanakan untuk
membangun permukiman demi keefektifitas dalam bergerak lama-lama mulai
muncul perjas sebagai alasan keamanan, munculah pemerintahan dan fasilitas
umum lainnya.
Jawaban kelompok : Bisa, lalu adapula kriteria khususnya seperti kriteria bahaya
kebakaran, kriteria ketinggian bangunan berdasarkan KKOP, dll.
Pada dasarnya di desa tidak ada perumahan vertikal. Permukiman bersifat makro,
sedangkan perumahan bersifat mikro.
Apartemen berada di perkotaan berpenduduk padat. Dalam hal ini fungsi apartemen
sebenarnya sama dengan kos-kosan bagi pekerja. Karena harga tanah semakin
meningkat, untuk menampung jumlah penduduk yang makin tinggi maka
dibangunlah apartemen di perkotaan. Apartemen sebenarnya digunakan untuk
tempat tinggal sementara.