Anda di halaman 1dari 2

GEREJA MASEHI INJILI SANGIHE TALAUD (G M I S T)

The Christian Evangelical Church of Sangihe Talaud


PENGURUS PELAYANAN KELUARGA REMAJA SINODE

SILABUS BAHAN AJAR REMAJA


MINGGU II MARET 2023

TEMA:
TUHAN MENOLAK DISKRIMINASI
Bahan Alkitab : Yohanes 4:5-42
Indikator Pencapaian : 1. Remaja dapat memahami pengertian diskriminasi
2. Remaja mengakui bahwa Tuhan Yesus tidak pernah membiarkan
diskriminasi antara sesama
3. Remaja memiliki kepekaan dan empati/peduli terhadap berbagai
bentuk diskriminasi.
Waktu : 30 Menit
Ayat Hafalan : Matius 7:12

Sapaan Awal
Pembina : Halo Remaja GMIST. Apa kabar hari ini?
Remaja : Remaja GMIST Sehat, Semangat, Berprestasi

Adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, jika mendengar kata “diskriminasi” apa saja
yang muncul dalam benak kalian?
(Pembina memberi kesempatan kepada remaja untuk berpikir dan menjawab pertanyaan)
(Setelah remaja memberi jawaban, ucapkan “Trimakasih”)
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan diskriminasi sebagai pembedaan perlakuan
terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan
sebagainya.
Misalnya:
- Pembedaan sikap dan perlakuan terhadap kelompok masyarakat tertentu karena perbedaan warna
kulit.
- Pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia berdasarkan perbedaan jenis kelamin
(Laki-laki atau perempuan)
- Anggapan segolongan ras tertentu bahwa rasnya itulah yang paling unggul dibandingkan dengan
golongan ras lain
- Pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia berdasarkan kedudukan sosialnya.
Pesan Alkitab tentang Menolak Diskriminasi
Kisah menarik tentang diskriminasi dapat kita temukan dalam pembacaan Alkitab yang kita baca tadi.
Tentang percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria.
Orang Yahudi biasanya menghindari daerah Samaria, mereka lebih rela melakukan perjalanan
memutar ke Galilea dengan menyusuri lembah Yordan yang membuat jarak ke Galilea menjadi lebih
jauh.
Yesus sengaja memilih melewati daerah Samaria karena memang jaraknya menjadi lebih dekat. Yesus
tahu bahwa ada satu tugas besar yang akan dilakukan-Nya di situ.
Ketika Yesus bertemu dengan seorang perempuan samaria…, dan waktu itu Yesus meminta air untuk
diminum.
“Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum
kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria).” (Ayat 9)
Bagi orang Yahudi, orang Samaria adalah orang yang tidak perlu diperhitungkan. Bahkan, orang
Yahudi tidak mau memakai peralatan makan yang telah dipakai sebelumnya oleh orang Samaria. Jadi
bagi perempuan itu, sangatlah aneh bahwa Yesus, yang jelas-jelas pria Yahudi, mau meminta air
kepadanya. Namun, kita lihat bahwa Yesus melewati dua batasan budaya yang ada, yaitu orang
Yahudi menyapa bahkan meminta pertolongan dari orang Samaria, dan secara batas sosial, yaitu
seorang laki- laki yang bercakap-cakap dengan seorang perempuan.
Yesus tidak peduli dengan kebiasaan orang Yahudi pada masa itu. Ia bersedia berbicara dengan
perempuan Samaria itu. Dari percakapan-Nya dengan perempuan itu, Yesus menemukan masalah-
masalah yang digumulinya. Dari situlah, perempuan itu kemudian menyadari bahwa yang ia jumpai
bukan orang biasa. Dengan sukacita, perempuan itu kemudian memberitakan kabar baik
perjumpaannya dengan Yesus kepada sanak saudaranya.
Percakapan yang terjadi antara Yesus dan perempuan Samaria ini mulai membuka mata murid-murid-
Nya bahwa misi Yesus adalah menyelamatkan bukan hanya orang Yahudi, melainkan juga bangsa-
bangsa lain. Perempuan Samaria ini yang begitu tersentuh dengan perkataan dan penerimaan Yesus
kepadanya, bahkan mengajak orang-orang Samaria lainnya di kota itu untuk ikut menemui Yesus.
Bahkan atas undangan mereka, Yesus tinggal bersama mereka selama dua hari (ayat 40).
Percakapan ini menunjukkan perubahan besar yang terjadi pada perempuan Samaria yang malah
tidak disebutkan namanya sama sekali. Perubahan apa sajakah? Perubahan dari melihat Yesus hanya
sebagai seorang laki-laki Yahudi, yang mau meminta air dari seorang perempuan Samaria (ayat 9),
melalui percakapan dengan Yesus, ia melihat Yesus sebagai Tuhan (ayat 11), kemudian nabi (ayat 19,
dan Kristua /Mesias (ayat 29).
Makna bagi kehidupan remaja masa kini
Adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan, dari pembelajaran firman dihari ini. Diharapkan adik-adik
memiliki pandangan bahwa semua orang adalah sama di hadapan Tuhan, tidak ada yang dianggap
lebih istimewa daripada yang lainnya.
Jadi, adik-adik remaja seharusnya memperlakukan semua orang secara sama, tidak membeda-
bedakan orang berdasarkan status eko nomi, pendidikan, etnis, maupun agama.
Mengisi Buku Tabel
Di kolom kiri, tuliskan contoh diskriminasi yang ada di rumah, sekolah dan gereja, minimal 2. Di
kolom kanan, tuliskan apa yang seharusnya dilakukan setelah mendengar bahwa Tuhan menolak
diskriminasi.
Menyanyikan lagu: “Tuhan Cinta Semua Anak”
Tuhan cinta semua anak; Semua anak di dunia
Kuning putih dan hitam; Semua dicinta Tuhan
Tuhan cinta semua anak di dunia
Tuhan cinta semua bangsa; Semua bangsa di dunia
Kuning putih dan hitam; Semua dicinta Tuhan
Tuhan cinta semua bangsa di dunia

Anda mungkin juga menyukai