Anda di halaman 1dari 63

RENUNGAN REMAJA

ISSN 0853 - 0917

YAYASAN KOMUNIKASI BERSAMA

Penanggung jawab:
Pdt. Arliyanus Larosa
Pdt. Mestika Hulu

Redaktur:
Sri Sembiring, S.Th.

Editor:
Samuel S. Saragih

Penulis:
Pdt. Novita Sutanto
Pdt. Rita Dwi Lestari

Artistik:
Victory Valentino J.W.

Alamat:
Graha Arteri Mas, Kav. 19 - 20
Jl. Panjang no. 68
Kedoya-Jakarta 11520

Telepon:
+6221 583 03398
+6221 583 03498

Website:
www.ykb-wasiat.org
E-mail:
tfc@ykb-wasiat.org

Persembahan Kasih Melalui:


BCA Bidakara
A/C 450 305 2990
a.n Yayasan Komunikasi Bersama

Pembayaran melalui:
Bank Mandiri Jakarta - Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing

BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
H ai Teens, salam jumpa di renungan TfC edisi Januari-Februari 2023! Kini
kita sudah memasuki tahun 2023. Dalam keadaan apa pun kita saat ini,
hendaklah kita senantiasa tetap bersyukur berkat penyertaan dan kasih
Tuhan.
Dalam renungan bulan Januari 2023, Pdt. Novita Sutanto (GKI Gading
Indah) mengajak kita untuk mendalami Kitab Mikha. Mikha dalam bahasa
Ibrani berarti: “siapakah seperti Tuhan?”, merupakan sebuah pertanyaan
sekaligus pernyataan bahwa Tuhan tidak ada bandingannya. Dalam kitab
ini, Nabi Mikha hendak menyatakan bahwa tidak ada yang lebih berkuasa
daripada Tuhan Allah. Allah menghukum pemimpin-pemimpin dunia dan
bangsa-bangsa yang menentang-Nya dan mengabaikan kepedulian
terhadap keadilan. Allah berjanji memberkati Israel dengan tanah dan
banyak keturunan, tetapi banyak umat-Nya yang telah mengabaikan
hukum dan ketetapan-Nya serta terancam kehilangan janji-janji-Nya.
Namun, kelak Allah akan menyelamatkan umat-Nya, memimpin pulang
kembali untuk dapat beribadah di Yerusalem.
Selanjutnya, dalam renungan bulan Februari 2023, Pdt. Rita Dwi Lestari
(GKI Purwodadi) mengajak kita mendalami hal “daya tahan”. Daya tahan
adalah kemampuan untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan
tekanan, yang kadang kala mengancam kehidupan. Orang-orang yang
berpikiran terbuka dan mengarahkan diri pada rancangan Tuhan akan
mampu menguasai dirinya menghadapi masalah karena dalam dirinya ada
kuasa Tuhan Yesus. Roh Kudus Tuhan memberi daya tahan, kekuatan,
keberanian untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan tekanan.
Berdoalah dan mohon pimpinan Roh Kudus untuk memiliki daya tahan
dalam menghadapi semua.
Selamat membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan ya, Teens!

Teens Team
Renungan Teens for Christ menggunakan kertas yang ramah lingkungan guna mendukung upaya pelestarian alam
1
Minggu, 1 Januari 2023

Kitab Nabi Kecil


Mikha 1:1

Firman TUHAN yang datang


kepada Mikha, orang
Moresyet .... Dalam susunan kitab di Alkitab, ada yang disebut
(Mikha 1:1) sebagai kitab nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil.
Kitab nabi-nabi besar ada 5, mulai dari Kitab
Yesaya sampai dengan Kitab Daniel; sedangkan
kitab nabi-nabi kecil, mulai dari Kitab Hosea sampai
dengan Kitab Maleakhi. Kategori besar dan kecil di
sini bukanlah dari hal kuasa atau karya pelayanan,
tetapi lebih pada tebal atau tipisnya kitab nabi-nabi
itu. Salah satu kitab nabi-nabi kecil itu adalah Kitab
Mikha. Isinya hanya 7 pasal dan 105 ayat.
Kitab Mikha membuka tulisannya dengan perkenalan singkat: Bahwa firman
Tuhan datang kepada nabi yang bernama Mikha. Nabi ini berasal dari daerah
Moresyet. Apakah kamu tahu di mana Moresyet itu? Moresyet adalah desa yang
jarang diceritakan dalam Alkitab. Letaknya di bagian Yehuda selatan. Ia tidak
terkenal. Meskipun Nabi Mikha berasal dari kota kecil, pesan yang disampaikannya
adalah tentang dua kota besar, yaitu Samaria dan Yerusalem. Pada saat itu Samaria
adalah ibu kota Kerajaan Israel Utara dan Yerusalem adalah ibu kota Kerajaan
Israel Selatan atau Yehuda. Dalam pesannya Nabi Mikha menyampaikan tentang
kuasa Tuhan yang mengatasi segala sesuatunya dan adanya hukuman bagi para
pemimpin bangsa-bangsa yang melakukan ketidakadilan. Itu adalah pesan yang
penting dan berani pada masanya. Bahkan, lama setelah itu, Nabi Yeremia pun
mengutip perkataan Nabi Mikha dalam kitabnya, “Mikha, orang Moresyet itu, telah
bernubuat di zaman Hizkia, raja Yehuda. Dia telah berkata kepada segenap bangsa
Yehuda ...” (Yer. 26:18). Berasal dari kota kecil dengan isi kitab yang singkat bukan
berarti pesan Nabi Mikha menjadi tak berarti.
Teens, kita membuka tahun baru ini dengan merenungkan Kitab Mikha, nih.
Kita akan mendapatkan banyak pesan Tuhan buat hidup kita setiap hari. Ayo kita
berkomitmen di awal tahun ini untuk belajar Kitab Mikha! Happy New Year!

2
Senin, 2 Januari 2023

Hati-Hati pada
Pengaruh Buruk
Mikha 1:2-5
Dengarlah, hai bangsa-
bangsa sekalian!
Perhatikanlah, hai bumi
serta isinya! Hidup kita tidak terlepas dari kehadiran orang lain.
Bahkan, kehadiran orang lain dapat memengaruhi
(Mikha 1:2)
kita, lo, entah itu pengaruh baik atau buruk.
Karena itu, kita perlu bersikap kritis terhadap
apa yang orang lain lakukan supaya kita tidak
ikut-ikutan terpengaruh melakukan hal yang
salah. Seperti halnya dengan yang pernah terjadi
pada Samaria.
Pesan pertama Nabi Mikha adalah tentang
Samaria dalam ayat 2-7. Pada sekitar pertengahan
abad ke-7 SM para pemimpin di Samaria melakukan berbagai penyembahan
berhala karena terpengaruh oleh berbagai agama dari bangsa-bangsa lain. Samaria
ikut-ikutan membangun tempat penyembahan berhala yang biasanya dibangun
di bukit, gunung, atau dataran tinggi. Maka, Nabi Mikha berseru kepada semua
bangsa yang ada pada masa itu serta kepada bumi dan isinya bahwa Tuhan
menjadi saksi; bahwa Tuhan tahu dan melihat apa yang dilakukan oleh Samaria.
Samaria telah menyimpang dari iman kepada Tuhan. Melalui perumpamaan,
Nabi Mikha memberitahukan bahwa Tuhan akan berjejak, yaitu menginjak
gunung-gunung yang berisi penyembahan berhala itu dan menghancurkannya.
Gunung akan luluh, lembah terbelah, dan air tercurah. Sepertinya Nabi Mikha
menggambarkan situasi bencana alam yang akan terjadi sebagai hukuman.
Yang akan dihukum adalah Samaria (dan kemudian Yerusalem), bukan bangsa-
bangsa lainnya.
Teens, orang-orang yang ada di sekitar kita bisa memengaruhi kita, bukan?
Pengaruh itu bisa baik dan bisa buruk. Berhati-hatilah dengan pengaruh buruk dari
orang lain, khususnya pengaruh buruk yang bisa membuat kita jauh dari Tuhan.
Misalnya, ikut-ikutan malas beribadah dan melupakan Tuhan. Jagalah dirimu dari
pengaruh buruk orang lain agar kamu tidak menyimpang dari iman kepada Tuhan.

3
Selasa, 3 Januari 2023

Menjadi Pelajaran
Mikha 1:6-7

Sebab itu Aku akan membuat


Samaria menjadi timbunan
puing di padang .... Sepertinya kejam ya saat dahulu Tuhan membiarkan
kota Samaria hancur. Kotanya menjadi timbunan
(Mikha 1:6)
puing. Batu-batu terguling sampai pada bagian
fondasinya. Hancur lebur. Namun sebenarnya,
hukuman yang menimpa Samaria saat itu adalah
akibat kesalahan yang sudah sejak ratusan tahun,
bahkan diturunkan dari generasi ke generasi. Berulang
kali raja-raja Israel yang naik takhta, mulai dari
Yerobeam sampai raja yang terakhir, yaitu Hosea,
berbuat jahat (lihat 1 Raja-raja 12 sampai dengan
2 Raja-raja 17). Yang terkenal kekejamannya adalah Raja Ahab dengan Izebel, istrinya,
yang merupakan putri dari Kerajaan Sidon. Pada zaman Ahab penyembahan berhala
terjadi di mana-mana. Dari kitab para nabi, kita dapat membaca bahwa para nabi sudah
berulang kali memperingatkan, termasuk Nabi Elia dan Nabi Elisa. Sayangnya, kelakuan
para raja Israel tetap jahat. Mereka meninggalkan Tuhan dan berbuat kejam serta tidak
adil kepada rakyatnya. Semua itu menjadi alasan dari hukuman Tuhan terhadap Samaria.
Nubuat yang disampaikan Nabi Mikha ini akhirnya terjadi pada tahun 722 SM,
beberapa puluh tahun setelah nubuat ini disampaikan. Ketika itu Kerajaan Israel jatuh ke
tangan Kerajaan Asyur yang datang menyerbu. Di bawah pemerintahan Raja Salmaneser
V, Asyur berhasil mengalahkan Israel dan menghancurkan Samaria, ibu kotanya. Semua
patung berhala dihancurkan. Barang-barang dibakar. Di sini ada perumpamaan tentang
“upah sundal”, yang berarti barang sembahan yang biasanya dibawa ke kuil-kuil berhala.
Semua barang itu hancur, bahkan dijarah oleh pasukan Asyur untuk dipersembahkan
ke kuil-kuil Asyur sendiri.
Teens, Tuhan itu sabar dengan umat-Nya. Ketika hukuman diberikan, itu bukan
berarti Tuhan dendam atau jahat. Tuhan ingin agar umat belajar apa yang benar di
hadapan Tuhan dan manusia. Pasti ada akibat dari dosa yang kita perbuat. Samaria
menjadi pelajaran bagi kita saat ini.

4
Rabu, 4 Januari 2023

Menangis Sedih
Mikha 1:8-9

Karena inilah aku hendak


berkeluh kesah dan meratap
.... Kamu pasti pernah sedih. Sedih itu perasaan alami
(Mikha 1:8) manusia. Manusia bisa sedih karena berbagai
sebab. Namun, tidak semua kesedihan itu membuat
manusia sampai meratap. Meratap adalah menangis
dengan sangat sedih sambil mengucapkan kata-kata
yang mengekspresikan kesedihan. Seseorang bisa
sampai meratap biasanya karena kehilangan orang
yang sangat berarti, atau adanya masalah berat
yang tak sanggup dihadapi, atau penyesalan yang
amat besar. Orang yang meratap akan berteriak,
menjerit, atau mengucapkan kata-kata yang amat menyedihkan berulang kali.
Nabi Mikha meratap. Ia merasa sangat sedih. Saking sedihnya, ia seperti seekor
serigala yang melolong atau burung unta yang meraung. Ia mengeluarkan suara
yang begitu memilukan yang membuat takut dan prihatin orang yang mendengarnya.
Kesedihan Nabi Mikha dikarenakan ia mengetahui bahwa Samaria akan jatuh karena
kesalahan Samaria sendiri dan sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Begitu juga
dengan Yerusalem. Kesalahan yang dilakukan oleh Samaria telah menular kepada
Yerusalem sehingga Yerusalem pun akan jatuh. Dalam sejarahnya Samaria jatuh ke
tangan Kerajaan Asyur dan Yerusalem jatuh ke tangan Kerajaan Babilonia, sampai
kemudian orang-orangnya pun dibawa ke pembuangan di Babel, ibu kota Babilonia.
Hal ini membuat Nabi Mikha menjadi begitu sedih. Ia merasakan bahwa Yerusalem
adalah bangsanya dan bagian hidupnya. Ia begitu peduli kepada nasib bangsanya.
Teens, seberapa pedulinya kamu terhadap bangsa kita? Bangsa kita adalah
bangsa yang besar dengan banyak persoalan. Ada bencana alam, konflik antardaerah,
kerusakan lingkungan, intoleransi antarumat beragama, korupsi, dan lain-lain. Apakah
kita cuek dengan semua itu? Atau apakah kita mau peduli? Marilah kita bersama-
sama belajar yang rajin dan berusaha memperbaiki bangsa kita selagi masih ada
kesempatan.

5
Kamis, 5 Januari 2023

Ibu Kota
Mikha 1:10-16

Sebab malapetaka turun dari


pada TUHAN sampai ke pintu
gerbang Yerusalem. Tentu kamu tahu istilah IKN, kan? IKN adalah
singkatan dari Ibu Kota Negara. Istilah ini menjadi
(Mikha 1:12)
viral sejak rencana pemindahan ibu kota dilakukan.
Ibu kota negara Indonesia akan pindah dari Jakarta
ke Nusantara di Kalimantan. IKN Nusantara, begitulah
kita menyebutnya. Keadaan sebuah ibu kota adalah
simbol penting bagi sebuah negara. Kemajuan
sebuah ibu kota bisa menjadi penanda kemajuan
dari negaranya.
Dalam teks Alkitab hari ini, kita tahu tentang
Yerusalem, sang ibu kota, dan kota-kota lain yang ada di sekitarnya. Yerusalem
diumpamakan sebagai “ibu” dan kota-kota lain diumpamakan sebagai “anak-anaknya”.
Kehancuran Yerusalem pada zaman itu menjadi kehancuran kota-kota lainnya juga.
Kitab Mikha menyebutkan berbagai nama kota yang ada saat itu: Safir, Zaanan,
Bet-Haezel, Marot, Lakhis, Moresyet-Gat, Akhzib, dan Maresya, sebagai anak-anak
Yerusalem. Kota-kota itu akan mengalami kesusahan: pengungsian, penyerbuan, dan
kejatuhan. Penakluk akan datang masuk lewat kota-kota paling luar untuk kemudian
sampai ke Yerusalem. Kota Gat adalah salah satu kota di Filistin, musuh Yehuda. Di
Gat berita kejatuhan itu jangan disampaikan supaya musuh Yehuda tidak tahu bahwa
Yehuda akan jatuh. Nubuat hukuman dari Tuhan menimpa Yerusalem sebagai ibu kota
dan seluruh wilayah Yehuda dengan berbagai kota lainnya. Nubuat ini mengingatkan
bahwa Yerusalem sebagai ibu kota yang besar, kokoh, dan kuat ternyata tidak luput
dari serangan musuh ketika mereka menjauh dari Tuhan.
Teens, memiliki sebuah ibu kota yang baik adalah dambaan semua negara. Ibu
kota yang baik akan membuat pemerintahan berjalan baik. Sebaliknya, ibu kota yang
rusak akan mengganggu pemerintahan. Mari kita mendoakan ibu kota negara kita
agar lewat ibu kota, pemerintahan negara yang adil dan merata dapat terjadi kepada
seluruh kota lain di Indonesia.

6
Jumat, 6 Januari 2023

Jangan Main
Serobot
Mikha 2:1-3

… kamu tidak dapat lagi


berjalan angkuh .... Di dekat rumah saya ada jalur khusus bus (busway).
Kendaraan lain tidak boleh masuk ke jalur itu. Ada
(Mikha 2:3)
pembatas jalan yang cukup tinggi untuk mencegah
pengendara lain masuk ke situ. Suatu kali saya
melewati daerah itu saat jalan macet. Saya melihat
ada beberapa pengendara mobil dan motor nekat
menyerobot masuk ke jalur khusus bus. Mereka
mungkin berpikir jalanan lebih lancar. Eh, ternyata
di ujung jalan, ada bus yang sedang berhenti di
halte. Berhentinya cukup lama. Mungkin menunggu
jam berangkatnya. Akibatnya, mobil dan motor yang tadinya menyerobot masuk jalur
itu pun tertahan. Maunya cepat malah menjadi tambah lama. Sikap suka menyerobot
bisa terjadi di mana-mana. Orang yang mau menyerobot itu adalah orang yang “mau
enak sendiri” dan tidak peduli pada orang lain dan peraturan. Sikap ini dapat merugikan
orang lain dan diri sendiri, lo!
Para pemimpin dan orang-orang kaya di Yehuda suka menyerobot. Mereka
dengan seenaknya (seperti sambil tidur-tiduran di tempat tidurnya) membuat rencana
untuk berbuat jahat terhadap orang miskin. Begitu bangun, mereka segera melakukan
kejahatan. Mereka mengambil ladang dan rumah orang lain sesuka hati mereka. Ini
melanggar aturan hukum Taurat pada masa itu. Tuhan mengatakan bahwa orang-orang
yang seperti ini akan celaka. Mereka tidak akan bisa menyombongkan diri mereka lagi
di hadapan orang miskin. Mereka akan menerima akibatnya.
Teens, sikap “mau enak sendiri” ini berbahaya sebab menjahati atau mengorbankan
kepentingan orang lain. Terkadang kita mungkin tergoda untuk melakukannya. Kita
berpikir kita akan melakukannya hanya sekali. Padahal, setiap kali kita melanggar
aturan, apalagi melanggar aturan Tuhan, kita sedang merusak hubungan kita dengan
orang lain dan dengan Tuhan. Apa yang kita lakukan akan ada akibatnya. Jadi, jangan
main serobot, dong!

7
Sabtu, 7 Januari 2023

Told You So
Mikha 2:4-7

Bukankah firman-Ku baik


terhadap orang yang benar
kelakuannya? Hate to say I told you so. I’ve been trying to tell
(Mikha 2:7)
you. Trying to show you the road back home. But
you just don’t wanna listen. Now you’re spinning
out of control. Ini adalah kutipan lirik lagu yang
dinyanyikan oleh Nathan Evans yang berasal dari
Skotlandia. Lagu ini dirilis pada tahun 2021. Lagu
berjudul “Told You So” (Indonesia: “aku sudah
bilang begitu”; “aku bilang juga apa”) bercerita
tentang seseorang yang sudah berusaha memberi
tahu adanya bahaya, tetapi tidak didengarkan.
Akibatnya, hidup orang yang tidak mau mendengarkan itu berada dalam bahaya
dan terancam tenggelam. Padahal, sudah dibilangin sebelumnya!
Kejatuhan Yerusalem bukannya tanpa peringatan. Jauh sebelum peristiwa
kejatuhan, Tuhan sudah memberi peringatan kepada umat. Namun, bukannya
mendengarkan dan bertobat, umat malah berkata kepada nabi, “Jangan ucapkan
nubuat.” Mereka tidak mau mendengar peringatan dari Tuhan. Padahal, Tuhan
sudah begitu sabar menghadapi kelakuan umat-Nya. Tuhan ingin agar umat-Nya
hidup benar dan lepas dari bahaya. Sayangnya, peringatan Tuhan tidak dipedulikan.
Teens, peringatan dan teguran bisa datang kepada kita; entah itu secara langsung
dari firman Tuhan atau melalui orang-orang yang ada di sekeliling kita. Terkadang
rasanya enggak nyaman sewaktu kita ditegur. Kita kesal dan terganggu. Walau begitu,
teguran bisa memberikan manfaat bagi kita, lo! Misalnya, di masa pandemi Covid-19,
saat kita mau pergi, orangtua mengingatkan, “Ayo pakai maskermu dengan benar!”
Kita mungkin risi dan kesal. Namun, bukankah hal itu sebenarnya kita perlukan? Ketika
kita mendapatkan sebuah peringatan, jangan langsung menutup diri atau menolaknya.
Pikirkanlah baik-baik. Sebab, setiap teguran menolong kita untuk berhati-hati dan
bisa mencegah kita melakukan hal yang salah. Jangan sampai kita menyesal di akhir
karena sudah diberi tahu, tetapi tidak mau mendengarkan.

8
Minggu, 8 Januari 2023

Stop Mencari
Gara-Gara
Mikha 2:8-11
Tetapi kamulah yang bangkit
sebagai musuh terhadap
umat-Ku. Hampir saja Adi terjatuh. Ia sedang asyik
(Mikha 2:8)
mengerjakan tugas di kelas ketika dari belakang
Badu mendorong kursinya. Adi terkejut. Badu
malah tertawa senang. Suasana kelas pun
menjadi ribut. Ibu guru yang mengetahui
kejadian itu segera bertindak. Ibu guru meminta
Badu meminta maaf kepada Adi. Lalu sebagai
hukuman, ia memberikan tugas sekolah dua
kali lipat lebih banyak kepada Badu. Badu
yang mencari gara-gara pun menanggung
sendiri akibatnya.
Sikap “suka mencari gara-gara” ada di mana-mana, termasuk dalam cerita
Alkitab. Pemimpin Yerusalem dan orang kaya mencari gara-gara dengan rakyat.
Mereka “merebut jubah dari orang yang suka damai”. “Merebut jubah” di sini
berarti merampas dan mempermalukan. Mereka merampas dari rakyat yang suka
hidup damai dan tenteram. Mereka mengambil rumah rakyat sehingga para ibu
harus keluar dari rumah sendiri dan anak-anaknya pun kehilangan tempat tinggal.
Para pemimpin ini hanya mau mendengarkan orang yang datang mereka-reka
atau mengarang-ngarang nubuat palsu. Mereka hanya mau mendengar nubuat
tentang “anggur dan arak”, artinya yang enak-enak dan memabukkan. Mereka
tidak mau mendengar nubuat yang sebenarnya tentang teguran Tuhan atas
perbuatan mereka yang suka mencari gara-gara.
Teens , jangan suka mencari masalah dengan orang lain, ya, apalagi
dengan berbuat jahat. Kalau kita suka mencari gara-gara, kita sendiri yang akan
menanggung akibatnya. Karena itu, berusahalah untuk hidup damai. Saat di
sekolah berusahalah agar kamu berteman dengan baik dengan siapa saja agar
suasana kelas pun tenang dan menyenangkan. Saat suasana kelas tenang, kita
pun dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Berhentilah mencari gara-gara!

9
Senin, 9 Januari 2023

Ketika Tuhan
Berjanji
Mikha 2:12-13
... TUHAN sendiri di kepala
barisan mereka!
Janji bukan sekadar janji. Ketika Tuhan berjanji
(Mikha 2:13) kepada umat-Nya, Tuhan akan menepati janji itu.
Dalam nubuat Nabi Mikha yang berisi teguran
dan hukuman, ada juga harapan. Harapan yang
Tuhan sampaikan bukanlah harapan palsu yang
cuma sebatas kata-kata. Bukan pula harapan
berisi iming-iming tentang hidup pasti baik-baik
saja. Harapan itu adalah harapan yang sungguh-
sungguh Tuhan lakukan (kemudian digenapi lewat
peristiwa kembalinya umat dari pembuangan di
Babel). Tuhan akan mengumpulkan kembali sisa Israel. Sisa Israel ini adalah
umat yang tetap setia dan beriman kepada Tuhan meskipun dalam kesulitan.
Tuhan akan menjadi seperti seorang raja yang berjalan di depan umat, membuka
jalan, dan memastikan keadaan aman. Tuhan menjadi kepala barisan yang siap
menghadapi musuh. Berbeda dengan para pemimpin yang jahat, Tuhan akan
menjadi pemimpin yang baik yang membawa keselamatan bagi umat. Harapan
yang Tuhan berikan ini menjadi semangat bagi umat untuk tetap bertahan dalam
masa-masa sulit serta untuk tetap beriman dan menantikan keselamatan yang
pasti akan datang.
Teens, sejarah telah membuktikan bahwa nubuat Nabi Mikha terlaksana. Pada
tahun 586 SM Yerusalem jatuh dan orang-orangnya dibawa ke pembuangan di
Babel. Kemudian Kerajaan Babilonia ditaklukkan oleh Kerajaan Persia. Pada tahun
538 SM raja Persia, yang bernama Koresh, mengeluarkan surat yang mengizinkan
orang-orang Yahudi untuk pulang kembali ke negaranya dari pembuangan Babel
(lihat Kitab Ezra dan Kitab Nehemia). Pada tahun 520 SM proses pembangunan
kembali Bait Suci dimulai. Orang-orang Yahudi pun mulai kembali pulang ke
tanah perjanjian mereka. Mereka adalah orang-orang yang tetap setia menantikan
keselamatan dan hidup dalam iman mereka.

10
Selasa, 10 Januari 2023

Berkuasa dan Adil


Mikha 3:1-4

Kataku: Baiklah dengar, hai


para kepala di Yakub, dan
hai para pemimpin kaum
Israel! Bukankah selayaknya “Keadilan dan kekuasaan harus disatukan sehingga
kamu mengetahui keadilan apa pun yang adil menjadi kuat dan apa pun yang
....
kuat menjadi adil”, ucap Blaise Pascal. Kalau
(Mikha 3:1) orang yang adil tidak memiliki kekuasaan, keadilan
sulit diciptakan. Kalau orang yang berkuasa tidak
memiliki keadilan, kekacauan yang akan tercipta.
Demikianlah suasana bangsa Israel. Orang-
orang yang menjadi pemimpin rakyat ternyata
berlaku tidak adil. Mereka membenci hal yang
baik dan lebih suka melakukan hal jahat. Dari
teks Kitab Mikha kita mendapat gambaran kejahatan mereka: menyembah berhala
(Mi. 1:3), memeras orang miskin (Mi. 2:2), dan berbuat curang (Mi. 6:11). Mereka
seperti kanibal yang memangsa sesama manusia sampai habis dengan kejam.
Tidak berperikemanusiaan. Sebagai pemimpin mereka tahu apa itu keadilan. Ya,
sekadar tahu. Dalam praktiknya mereka melakukan yang sebaliknya. Nabi Mikha
memperingatkan para pemimpin yang kejam ini bahwa karena kejahatan mereka,
akan ada saatnya mereka berseru kepada Tuhan meminta tolong. Pada saat itu
Tuhan tidak mendengarkan seruan mereka dan hukuman akan tetap dijalankan
supaya keadilan Tuhan dapat ditegakkan.
Teens, menjadi seorang pemimpin adalah sebuah kepercayaan. Kepercayaan
itu perlu dijaga sebaik-baiknya dengan berbagai cara. Yang paling penting adalah
memperlakukan orang yang dipimpin dengan baik dan adil. Pemimpin yang baik
akan memperhatikan kebutuhan orang yang dipimpinnya, bukan memaksa orang
yang dipimpin untuk memenuhi kebutuhan pemimpin. Pemimpin yang baik akan
berkorban bagi orang yang dipimpinnya, bukan justru mengorbankan. Suatu saat
kamu mungkin saja dipercaya oleh orang lain untuk memimpin: menjadi ketua
kelas, ketua komisi remaja, ketua panitia, ketua komunitas, dan lain-lain. Karena
itu, jadilah pemimpin yang adil.

11
Rabu, 11 Januari 2023

Typo
Mikha 3:5-8
Tetapi aku ini penuh dengan
kekuatan, dengan Roh
TUHAN, dengan keadilan dan
keperkasaan .... Typo alias salah ketik bisa terjadi karena kita terburu-
(Mikha 3:8) buru saat hendak mengirim pesan atau karena
pengetik otomatis (auto type) di HP kita menyala.
Akibatnya, pesan yang terkirim pun salah. Kalau
salah, tetapi isi pesannya masih bisa dipahami, itu
tidak menjadi masalah. Yang berbahaya adalah
jika salah ketik itu membuat isi pesan berbeda
jauh dengan apa yang kita maksudkan. Misalnya,
kita mau memesan “bakpia” malah terketik menjadi
“bakpao”, mau mengatakan “makan” malah menjadi
“makam”, dan sebagainya. Bisa repot, kan? Salah menyampaikan pesan sebenarnya
biasa terjadi dan masih bisa diperbaiki supaya komunikasi lancar kembali. Namun,
bagaimana jika salah menyampaikan pesan adalah kesengajaan? Sengaja menyampaikan
pesan yang salah. Ini bahaya.
Nabi Mikha berhadapan dengan para nabi palsu yang menyampaikan pesan
yang salah. Bukannya menyampaikan pesan Tuhan, para nabi palsu itu malah
menyampaikan pesan sesuka mereka. Kalau mereka diberikan uang makan, mereka
menyampaikan nubuat yang baik. Jika mereka tidak diberi uang, mereka menyampaikan
nubuat yang buruk. Nabi palsu hanya menjadi “nabi bayaran”. Nubuat yang mereka
sampaikan tergantung keuntungan materiel saja. Nabi Mikha memperingatkan mereka
bahwa kemampuan mereka untuk bernubuat akan berhenti sama sekali. Mereka akan
mengalami kegelapan; tidak bisa melihat apa yang akan terjadi ke depan. Sebaliknya,
Mikha akan tetap menjadi nabi yang setia kepada Tuhan dengan menyampaikan nubuat
yang benar meskipun nubuat itu berisi teguran dosa bagi Israel. Nabi Mikha akan tetap
menyampaikan nubuat yang sebenarnya karena kekuatan Tuhan ada bersamanya.
Teens, terkadang kita harus menyampaikan pesan ke orang lain. Marilah kita
bertanggung jawab menyampaikan pesan tersebut dengan sebenar-benarnya dan
apa adanya.

12
Kamis, 12 Januari 2023

Bukan Cuma Iman


Mikha 3:9-12

… padahal mereka
bersandar kepada TUHAN .... Baru saja saya masuk ke parkiran gereja dan saya
langsung mendengar suara orang yang sedang
(Mikha 3:11)
marah-marah. Saya melihat orang yang marah
itu ternyata seorang pemuda. Pemuda itu sedang
memarahi seorang bapak yang sudah cukup tua.
Sepertinya kemarahannya sudah sampai pada
puncaknya sehingga pemuda itu mengucapkan
kata-kata kasar sambil menunjuk wajah bapak
itu dengan jarinya. Mereka rupanya berselisih
paham. Saya merasa tidak nyaman mendengar
makian kasar pemuda itu. Ketika saya masuk ke gedung gereja, saya terkejut.
Pemuda itu ternyata adalah salah seorang yang melayani ibadah di gereja pada
hari itu. Sungguh hal yang miris.
Menurut teks Alkitab hari ini, Nabi Mikha kembali mengingatkan para pemimpin
Israel, para imam, dan para nabi yang telah berbuat jahat. Mereka menganggap
bahwa Tuhan ada di tengah mereka. Memang saat itu mereka ada di Yerusalem,
tempat Bait Suci berada. Bait Suci adalah rumah Tuhan, tanda kehadiran Tuhan
di tengah umat. Jadi, karena Tuhan ada bersama mereka, mereka menganggap
bahwa segalanya akan baik-baik saja. Mereka menganggap bahwa meskipun berbuat
jahat, mereka tidak akan tertimpa malapetaka. Namun, apakah anggapan mereka
ini benar? Nabi Mikha kembali menyampaikan nubuat tentang kejatuhan Yerusalem.
Teens, sungguh menyenangkan ketika kita berada di gereja, bertemu teman,
dan bersekutu bersama, dekat dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan itu bukan
hanya saat kita berada di gereja, melainkan juga dalam hidup kita sehari-hari. Jika
di gereja kita memuji Tuhan, janganlah di luar gereja kita memaki atau mengucapkan
kata-kata kasar. Jika di gereja kita ramah dan bersahabat dengan orang lain,
janganlah di luar gereja kita malah berantem. Saat di gereja kita menjadi orang
baik, demikian jugalah ketika kita berada di luar gereja.

13
Jumat, 13 Januari 2023

Tuhan Mengajar
Mikha 4:1-2
“… supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya
dan supaya kita berjalan
menempuhnya; sebab dari Pernahkah kamu mendengar tentang Situs Gunung
Sion akan keluar pengajaran,
dan firman TUHAN dari Padang di Cianjur? Situs ini adalah tempat bersejarah
Yerusalem.” yang terdiri dari susunan batu-batu yang berundak.
Coba deh, kamu browsing. Menarik, lo! Umurnya
(Mikha 4:2)
lebih dari 2.000 tahun, berasal dari zaman batu
besar (megalithikum). Situs ini tergolong baru
karena diekskavasi mulai tahun 2011. Bagi dunia
arkeologi, situs ini menimbulkan pertanyaan besar.
Bagaimana mungkin di Indonesia ada sebuah
undakan batu kuno yang disusun dengan rapi dan
berumur ribuan tahun? Bahkan, konon di bagian bawahnya, ada situs yang lebih tua
berumur sekitar 8.000 tahun, tetapi masih sulit untuk digali. Situs ini diduga dahulunya
adalah tempat pemujaan masyarakat zaman prasejarah kepada yang ilahi. Yang ilahi
itu dapat dijumpai di atas gunung sebagai dataran yang paling dekat dengan langit.
Dalam banyak tradisi dan kepercayaan, ada pemahaman seperti itu. Gunung
atau bukit diyakini sebagai tempat yang sakral, tempat yang ilahi. Pemahaman itu
juga ada dalam Alkitab. Dalam kisah Musa, misalnya, Tuhan ada di atas Gunung
Sinai. Dalam Kitab Mikha, ada ungkapan tentang “gunung rumah Tuhan yang berdiri
tegak”. Nabi Mikha sedang berbicara tentang Gunung Sion, yaitu sebuah bukit,
tempat kota Yerusalem berada. Karena letaknya di bukit, kota Yerusalem dapat
dilihat dari kejauhan, dari kota-kota lain. Di atas Gunung Sion alias di Yerusalem
Tuhan mengajar umat tentang jalan Tuhan supaya umat “berjalan menempuhnya”. Ini
adalah pengharapan mengenai Yehuda yang dapat kembali membangun Yerusalem
dan Bait Suci (bnd. 2Taw. 36:22-23).
Teens, kita tentu tidak perlu sampai pergi ke Yerusalem atau naik ke atas gunung
yang tinggi untuk belajar firman Tuhan. Yang kita perlukan adalah hati yang siap dan
bersedia belajar firman Tuhan untuk kemudian melakukannya dalam kehidupan kita
sehari-hari. Maukah kamu rajin untuk belajar firman Tuhan?

14
Sabtu, 14 Januari 2023

Banyak Agama?
Mikha 4:3-5

… tetapi kita akan berjalan


demi nama TUHAN Allah
kita untuk selamanya dan Pemerintah Indonesia mengakui enam agama serta
seterusnya.
berbagai aliran kepercayaan. Setiap pemeluk agama
(Mikha 4:5) dan aliran kepercayaan itu tentunya dilindungi oleh
undang-undang. Meskipun ada berbagai agama di
Indonesia, semuanya adalah satu bangsa. Persatuan
dan kesatuan bangsa perlu kita usahakan bersama.
Kita sering mendengar istilah “toleransi”. Toleransi
antarumat beragama adalah hal penting yang
perlu terus diusahakan sehingga antarpemeluk
agama dapat saling menghormati dan tidak saling
menjelek-jelekkan.
Betapa indahnya ketika semua bangsa hidup damai. Tidak saling “mengangkat
pedang” dan berperang (ay. 3). Semua bangsa dapat tenang menikmati hasil ladangnya.
Itulah suasana damai di antara bangsa-bangsa yang ada sebagai salah satu harapan
dalam pemulihan Yerusalem suatu hari nanti. Bangsa-bangsa memiliki kepercayaan
mereka masing-masing kepada allah mereka. Umat Israel akan berjalan dalam iman
percaya kepada Tuhan. Pada masa lalu agama-agama Baal dan penyembahan berhala
menjadi masalah besar bagi umat Israel. Maka, di zaman pemulihan nanti, hal itu tidak
akan menjadi masalah lagi (bnd. Mi. 1:7). Orang-orang yang menyembah berhala
tidak akan lagi mengganggu umat Israel dan mencampuradukkan ajaran agama.
Teens, betapa indah dan menyenangkan ketika semua pemeluk agama saling
menghargai. Tidak ada yang saling menghina, menjatuhkan, atau mengganggu.
Itulah perjuangan yang masih harus kita lakukan sebagai bangsa Indonesia. Tentu
saja ini harus dimulai dari diri kita masing-masing. Kamu mungkin punya teman
yang berbeda agama. Hargailah temanmu. Jangan saling menghina. Kamu bisa
berdialog atau berdiskusi untuk menambah pengetahuan satu sama lain tentang
agama yang berbeda. Lakukanlah diskusi dengan penuh toleransi sambil tetap
menjaga imanmu.

15
Minggu, 15 Januari 2023

Menara Kawanan
Domba
Pada hari itu, demikianlah
firman TUHAN, Aku akan Mikha 4:6-8
mengumpulkan mereka
yang pincang, dan akan
menghimpunkan mereka yang Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mengatakan
terpencar-pencar dan mereka bahwa Ia adalah “Gembala yang baik” (Yoh.
yang telah Kucelakakan.
10:11, 14). Gembala yang baik menjaga kawanan
(Mikha 4:6) domba peliharaannya dari ancaman binatang
buas dan menyelamatkan domba yang tersesat.
Gembala itu mengenal nama setiap dombanya.
Ia memanggil dan mengumpulkan domba-domba
agar mereka tidak terpencar. Dengan tetap
berada dekat dengan Sang Gembala, domba
pun aman dan terlindungi.
Dalam teks Alkitab hari ini, ada ungkapan tentang “orang yang pincang”
dan “yang diusir”. Ungkapan itu menggambarkan status sosial seseorang dalam
masyarakat Israel zaman dahulu, yang mewakili golongan masyarakat yang
dianggap rendah karena kekurangan fisik atau kondisi tertentu. Mereka menjadi
orang yang dipinggirkan. Ketika keselamatan dari Tuhan datang, orang-orang
yang terpinggirkan ini justru akan dikumpulkan oleh Tuhan. Mereka akan dijadikan
sebagai bangsa yang kuat dengan Tuhan sebagai raja yang memerintah. “Menara
Kawanan Domba” akan berfungsi kembali, yaitu menara untuk menjaga domba-
domba dari ancaman binatang buas sehingga domba-domba bisa selamat. Itulah
gambaran tentang sisa-sisa Israel yang dipulihkan. Nubuat itu digenapi dengan
kepulangan bangsa Israel ke tanah perjanjian dan dengan keselamatan yang
kita terima dalam Tuhan Yesus Kristus.
Teens , pada masa kini kita adalah domba-domba Tuhan. Kita telah
dikumpulkan oleh Tuhan menjadi bagian dari kawanan domba-Nya. Siapa pun
kita, bagaimanapun keadaan kita dibandingkan dengan orang lain, kita adalah
domba yang dikasihi Tuhan. Tuhan mengasihi kita masing-masing dengan
segala kekurangan dan kelemahan yang ada pada kita. Bahkan, Tuhan sanggup
memulihkan kita.

16
Senin, 16 Januari 2023

Rasa Sakit yang


Harus Dihadapi
… di sanalah engkau akan Mikha 4:9-10
dilepaskan, di sanalah engkau
akan ditebus oleh TUHAN dari
tangan musuhmu. Apakah kamu tahu dengan cara apa kamu dilahirkan:
persalinan normal atau operasi sesar? Operasi
(Mikha 4:10)
sesar adalah cara melahirkan dengan membedah
perut ibu untuk mengeluarkan bayi. Persalinan
normal adalah kelahiran secara alami, tanpa
pembedahan. Kedua cara ini berbeda. Tindakan
medis diambil berdasarkan kondisi kesehatan ibu
dan saran dokter kandungan yang menangani.
Walau berbeda, keduanya juga memiliki kesamaan.
Seorang ibu sama-sama mengalami kesakitan saat
melahirkan, baik melalui persalinan normal maupun operasi sesar. Memang ketika
operasi sesar dilakukan, sang ibu dibius. Namun, setelah pengaruh bius itu hilang,
rasa sakit pun muncul. Walaupun proses melahirkan itu menyakitkan, sang ibu akan
merasa lega dan bahagia setelah bayinya keluar dengan selamat.
Keadaan bangsa Israel yang digambarkan oleh Nabi Mikha adalah seperti
seorang ibu yang hendak melahirkan. Bangsa Israel mengalami kesusahan ketika
pembuangan ke Babel. Mereka kesakitan dan menderita. Mereka mengaduh.
Namun, setelah pembuangan itu terjadi, ada kelegaan. Lega bahwa semuanya
bisa dijalani. Rasa sakit pun hilang digantikan dengan kebahagiaan. Kesakitan
itu tidak terjadi untuk selamanya. Bahkan, ada kehidupan baru yang muncul dan
membawa kebahagiaan. Itulah saat ketika Tuhan menebus umat-Nya, membawa
umat keluar dari pembuangan.
Teens, terkadang kita ingin menghindar dari rasa sakit. Enggak mau susah dan
menderita. Namun, ada saatnya rasa sakit itu, mau tidak mau, harus kita hadapi.
Misalnya, belajar susah payah untuk memperoleh nilai yang bagus, berlatih dengan
disiplin yang tinggi demi memenangi kompetisi, atau menjalani operasi supaya bisa
sembuh dari sakit. Setelah menjalani hal yang enggak mengenakkan ini, akan ada
hasil yang membuat kita bahagia.

17
Selasa, 17 Januari 2023

Irik
Mikha 4:11-14
Tetapi mereka itu tidak
mengetahui rancangan
TUHAN; mereka tidak mengerti
keputusan-Nya, bahwa Ia
akan menghimpunkan mereka Tahukah kamu arti kata “irik”? Irik adalah cara kuno
seperti berkas gandum ke untuk memisahkan bulir gandum dari batangnya.
tempat pengirikan.
Batang gandum yang sudah ditebang ditaruh
(Mikha 4:12) di tanah datar untuk dijemur di sinar matahari
supaya kering. Lalu, gandum dipukuli oleh para
pekerja supaya bulir gandum terlepas dari batang
dan kulitnya; bisa juga dengan cara diinjak-injak
oleh lembu atau kuda. Batang dan sekam yang
sudah kosong lalu dipisahkan dan butiran gandum
dikumpulkan. Untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang hal ini, kamu dapat menelusurinya di internet. Kita memang jarang
memakai kata “irik” dalam bahasa Indonesia. Sebab, di Indonesia cara memisahkan
padi dari tangkainya adalah dengan dirontokkan, kemudian ditumbuk dengan lesung
dan alu. Bahkan, pada zaman sekarang para petani sudah menggunakan alat-alat
modern untuk memisahkan bulir padi atau gandum dari batangnya.
Pengirikan merupakan pengibaratan yang digunakan oleh Nabi Mikha untuk
menyampaikan nubuat bagi musuh bangsa Israel, yaitu Kerajaan Babilonia dan
sekutunya. Mereka senang dengan kejatuhan bangsa Israel tanpa menyadari bahwa
sebenarnya mereka hanya dipakai oleh Tuhan untuk mengajar bangsa Israel.
Karena itu, mereka tidak boleh sombong dan meledek bangsa Israel. Akan ada
waktunya mereka jatuh karena hukuman Tuhan. Dalam catatan sejarah, Kerajaan
Persia kemudian mengalahkan Kerajaan Babilonia dan mengambil alih wilayah
kekuasaannya.
Teens, biasanya orang yang tidak menyukai kita akan senang melihat kita jatuh
atau punya masalah. Mereka pun mungkin akan meledek kita. Bagaimana sikap kita
yang benar terhadap mereka? “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,
atau caci maki dengan caci maki …,” demikian tertulis dalam 1 Petrus 3:9. Karena
itu, mari kita berserah pada rencana Tuhan dengan segenap keadilan-Nya.

18
Rabu, 18 Januari 2023

Betlehem
Mikha 5:1

Tetapi engkau, hai Betlehem


Efrata .… Kapan biasanya kamu mendengar Mikha 5:1
dibacakan? Pada saat menjelang Natal, bukan? Ayat
(Mikha 5:1)
ini adalah salah satu nubuat mengenai kedatangan
mesias yang digenapi dengan kelahiran Yesus
Kristus ke dunia.
Betlehem adalah sebuah kota kecil yang letaknya
sekitar 8,5 km barat daya Yerusalem. Daerahnya
berbukit-bukit dan memiliki banyak padang rumput. Ia
disebut juga sebagai Efrata (lihat dalam Kej. 35:19,
48:7). Ini adalah kota kelahiran Raja Daud, yang
profesi awalnya adalah seorang anak gembala di bukit-bukit Betlehem. Nubuat Nabi
Mikha menyampaikan bahwa dari Betlehemlah seorang mesias akan datang. Mesias
itu akan memerintah Israel. Pemerintahannya adalah pemerintahan “sejak dahulu
kala” atau kekal. Nubuat ini digenapi dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Matius
2:1 mengisahkan demikian, “Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea
pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
.…” Pada waktu itu para imam dan ahli Taurat yang dikumpulkan oleh Raja Herodes
menyampaikan nubuat Nabi Mikha tentang kelahiran mesias.
Teens, di masa kini Betlehem menjadi bagian dari Tepi Barat yang berada di
bawah otoritas Palestina. Berbagai turis mancanegara berkunjung ke kota tersebut
untuk mengunjungi situs-situsnya. Salah satu situs yang ada ialah The Church of
Nativity (Gereja Kelahiran). Gereja ini merupakan salah satu gereja tertua di dunia.
Ia dibangun pada sekitar tahun 330-333 atas perintah Kaisar Konstantinus Agung
untuk mengingat peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Kota Betlehem menjadi saksi
kelahiran Sang Mesias. Kota ini juga menjadi tanda bahwa nubuat Allah di masa lalu
digenapi. Allah tidak hanya sekadar menjanjikan sebuah penghiburan bagi umat, tetapi
juga menggenapi janji-Nya dengan kelahiran Yesus, Sang Mesias, yang membawa
keselamatan bagi dunia.

19
Kamis, 19 Januari 2023

Syalom
Mikha 5:2-4a

… dan dia menjadi damai


sejahtera. Tentu kamu pernah mendengar kata syalom
diucapkan, bukan? Ada orang-orang Kristen
(Mikha 5:4a)
yang membiasakan diri menyapa satu sama
lain dengan kata tersebut. Apa sih artinya? Kata
syalom berasal dari bahasa Ibrani. Kata ini belum
diserap ke dalam bahasa Indonesia sehingga kita
tidak akan menemukannya dalam KBBI. Karena
itu, terkadang orang menuliskan syalom atau
shalom. Syalom diterjemahkan sebagai damai
sejahtera. Syalom ini bukan sekadar damai
dalam arti hubungan baik dengan pihak lain. Syalom juga memiliki arti: selamat,
sentosa, tenteram, utuh.
Nabi Mikha menubuatkan bahwa mesias yang akan datang itu akan menggembalakan
umat dengan kekuatan. Ia akan “menjadi besar sampai ke ujung bumi”. Artinya
pemerintahannya luas, tidak terbatas hanya kepada umat Israel. Mesias datang
untuk membawa keselamatan bagi seluruh bumi, tidak eksklusif bagi umat Israel
saja. Kedatangan mesias akan menghadirkan damai sejahtera. Dalam Yesaya 9:5
disebutkan bahwa mesias itu adalah “Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa
yang Kekal, Raja Damai”. Damai sejahtera yang dibawa oleh mesias itu adalah
damai yang utuh. Bukan hanya damai yang sementara, melainkan damai kekal.
Bukan hanya soal perasaan kita, melainkan soal kehidupan di muka bumi ini. Mesias,
Tuhan Yesus, datang ke dalam dunia untuk membawa damai sejahtera bagi dunia
ini. Dalam peristiwa Natal, hal itu diproklamasikan oleh para malaikat, “… damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Luk. 2:14).
Teens, damai sejahtera Tuhan sudah diberikan kepada kita. Melalui kehadiran
Yesus, Sang Mesias, kita diampuni dari segala dosa dan diberikan hidup damai
dengan Allah. Karena itu, mari kita perlihatkan damai sejahtera itu dalam kehidupan
kita sehari-hari.

20
Jumat, 20 Januari 2023

Seperti Embun
Mikha 5:4b-8

Maka sisa-sisa Yakub akan


ada di tengah-tengah banyak Pernahkah kamu melihat embun di pagi hari?
bangsa seperti embun dari Embun biasanya terlihat pada daun, rumput,
pada TUHAN ....
dan kaca jendela rumah. Mengapa pagi hari?
(Mikha 5:6) Sebab, embun adalah uap air (atau berbentuk
gas) yang kemudian berubah bentuk menjadi
cair. Saat siang hari, air menguap menjadi gas.
Ketika malam hari, udara menjadi dingin sehingga
membuat benda-benda juga menjadi dingin. Uap
air yang ada di dekat benda tersebut pun akan
mengalami proses pencairan dari gas menjadi
cair. Terbentuklah embun pagi hari dan dapat berubah menjadi tetesan air. Ketika
matahari bersinar makin terang, embun pun akan kembali menguap menjadi gas.
Munculnya embun di pagi hari ini membawa kesegaran bagi tanah dan tanaman.
Seperti embun, sisa Israel yang bertahan dalam masa pembuangan akan menjadi
banyak. Munculnya tidak diketahui, tetapi kemunculannya itu akan menandakan
suatu hari yang baru dengan kesegaran yang baru. Sisa-sisa Israel bahkan akan
menjadi kuat. Ketika Kerajaan Utara jatuh ke tangan Asyur, penduduknya tersebar
ke berbagai tempat di Asyur. Begitu juga ketika Yehuda (Kerajaan Selatan) jatuh
ke tangan Babilonia, penduduknya pun terserak ke berbagai wilayah. Sisa Israel
yang terserak itu tidak dinantikan dan diharapkan alias tidak dianggap ada. Walau
demikian, sisa itu akan muncul dan membawa suatu perubahan di hadapan para
musuh.
Teens, terkadang ada orang yang menganggap kita tak berarti dan lemah.
Kita tidak diharapkan meskipun sebenarnya kita bisa melakukan sesuatu. Kita sulit
membela diri dengan kata-kata di hadapan orang seperti itu. Sebab, apa pun yang
kita katakan, kita tetap tidak dipedulikan. Karena itu, ada cara lain untuk membuktikan
diri kita. Tunjukkanlah bahwa kehadiran kita membawa suatu perubahan melalui
karya dan perbuatan kita. Itu akan lebih efektif.

21
Sabtu, 21 Januari 2023

Pasang Kuping
Mikha 5:9-14

Maka akan terjadi pada waktu


itu, demikianlah firman TUHAN
....
“Dipasang kupingnya, dengar baik-baik.” Pernahkah
(Mikha 5:9) kamu mendengar orang berkata demikian? Padahal,
kuping kan selalu terpasang, ya? Maksud ucapan
itu biasanya adalah untuk mengingatkan orang
lain agar mendengarkan dengan lebih serius atau
memberi perhatian.
Mikha 5:9-14 merupakan perkataan Tuhan
langsung kepada umat tentang apa yang akan
Tuhan lakukan kepada umat-Nya, yaitu sisa Israel
yang akan diselamatkan. Tuhan mengatakan
bahwa ada empat hal yang Ia akan lenyapkan. Apa sajakah itu? Tuhan akan
melenyapkan kereta kuda, kota-kota yang berkubu, alat sihir dan peramal, serta
patung berhala. Kereta kuda dan kota yang berkubu menjadi ukuran kekuatan satu
bangsa pada masa itu. Kereta kuda yang kuat akan membuat pasukan mampu maju
dan mengalahkan musuh. Kota berkubu akan menjadi cara bertahan yang bagus.
Keduanya akan lenyap dari orang Israel. Mereka tidak bisa lagi membanggakan
kekuatan sendiri pada saat peristiwa pembuangan. Alat sihir dan peramal serta
patung berhala akan dilenyapkan oleh Tuhan supaya umat Israel hanya menyembah
kepada Tuhan dan tidak mencari kekuatan iman dari berhala yang dapat hancur.
Semua itu akan dilenyapkan oleh Tuhan demi menyelamatkan kehidupan umat
sehingga umat tidak bergantung pada kekuatan diri sendiri dan tidak bergantung
pada berhala atau sembahan lainnya. Umat hanya perlu bergantung kepada Tuhan.
Ada pembersihan yang Tuhan lakukan kepada umat-Nya (sisa Israel) yang masih
mau mendengar dan bertobat.
Teens, dalam hidup kita, Tuhan berbicara kepada kita. Tuhan berbicara tentang
bagaimana cara kita harus hidup, tentang mengasihi diri kita dan sesama, tentang taat
dan setia. Semua perkataan atau firman Tuhan itu tentu untuk membuat hidup kita
lebih baik dan dekat dengan-Nya. Ayo terus “pasang kuping” kepada firman Tuhan!

22
Minggu, 22 Januari 2023

Pengadilan
Tuhan
Mikha 6:1-2
Sebab TUHAN mempunyai
pengaduan terhadap
umat-Nya, dan Ia beperkara Dalam dunia pengadilan, ada sejumlah istilah,
dengan Israel.
seperti: terlapor, tersangka, terdakwa, dan terpidana.
(Mikha 6:2) Terlapor adalah orang yang dilaporkan ke polisi.
Jika laporan itu diterima karena ada bukti awal,
terlapor menjadi tersangka. Penyidikan pun
dilakukan. Jika ada cukup bukti sebagai dasar
pemeriksaan di pengadilan, selanjutnya pengadilan
mulai dilakukan dan tersangka menjadi terdakwa.
Setelah kasusnya diputuskan oleh pengadilan
dan keputusannya adalah terdakwa itu bersalah,
terdakwa pun menjadi terpidana.
Pasal 6 dari Kitab Mikha berisi percakapan tentang pengaduan, tuntutan,
dan hukuman Tuhan. Gunung dan bukit telah menjadi saksi tentang kasih Tuhan
kepada umat Israel sejak zaman keluaran hingga tiba di tanah perjanjian. Gunung
dan bukit kini menjadi saksi pengaduan Tuhan atas umat-Nya. Pengaduan Tuhan
itu seperti seorang penuntut dalam pengadilan yang menuntut seorang terdakwa
dengan bukti yang jelas dan kemudian terbukti bersalah. Tuhan telah berlaku adil
dan mengasihi umat-Nya (Mi. 6:5), tetapi umat melupakan kebaikan dan keadilan
Tuhan dengan berbuat jahat dan menjauh dari Tuhan. Padahal, seperti pemazmur
katakan, “Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala
perbuatan-Nya” (Mzm. 145:17). Keadilan dan kasih Tuhan sudah jelas dibuktikan
dalam sepanjang perjalanan sejarah umat.
Teens, Tuhan mengetahui segala sesuatu dalam hidup kita. Tuhan tahu apa yang
kita lakukan dan katakan. Bahkan, Tuhan tahu isi pikiran kita. Saat kita melakukan
hal yang salah, Tuhan tahu. Tentunya Tuhan tidak membiarkan kita terus-menerus
melakukan dosa dan kesalahan. Karena Tuhan itu adil, Ia mengadili kita. Tuhan
mengingatkan kita akan kesalahan kita dan konsekuensinya. Ada risiko yang harus
kita tanggung sehingga kita bisa belajar untuk hidup lebih baik.

23
Senin, 23 Januari 2023

Mengingat
Perbuatan Tuhan
Mikha 6:3-5
“Sebab Aku telah menuntun
engkau keluar dari tanah Mesir
dan telah membebaskan
engkau dari rumah Lupa nama teman SD, lupa ulang tahun mama,
perbudakan ....” lupa balas chat teman. Siapa sih yang enggak
(Mikha 6:4) pernah lupa? Setiap orang pernah lupa. Kita bisa
melupakan hal-hal yang baru dan lama. Apakah itu
wajar? Baik secara psikologis maupun neurosains
(ilmu tentang saraf otak), manusia memang bisa
lupa. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Namun,
lupa juga bisa diatasi, lo, yaitu dengan melatih
otak dan tubuh agar tetap aktif, mengurangi stres,
menjalankan pola makan sehat, dan beristirahat
yang cukup. Salah satu latihan otak yang sederhana adalah dengan mengingat-ingat
peristiwa atau kenangan masa lalu yang menyenangkan. Selain membuat rileks, daya
ingat kita pun diperkuat.
Tuhan ingin umat Israel mengingat apa yang sudah Ia lakukan. “Umat-Ku, baiklah
ingat ...,” kata Tuhan (ay. 5). Tuhan sudah menuntun Israel keluar dari Mesir dan
sudah mengutus Musa, Harun, serta Miryam untuk menjadi pemimpin. Dalam sepanjang
perjalanan itu banyak kejadian luar biasa yang ditunjukkan oleh Tuhan. Misalnya,
tentang Balak dan Bileam. Balak adalah raja Moab yang melarang umat Israel melintasi
negerinya. Balak membayar Bileam untuk mengutuk umat Israel. Namun, malaikat
Tuhan mencegah Bileam sehingga Bileam hanya bisa mengucapkan berkat, bukan
kutuk (lihat Bil. 22:2-24:25). Setelah itu, dalam perjalanan dari Sitim sampai ke Gilgal,
ada peristiwa penyembahan berhala yang dilakukan sebagian umat. Karena hal itu,
Tuhan menghukum dan memberi peringatan. Pada masa Nabi Mikha, Tuhan mau agar
umat Israel kembali mengingat apa yang sudah dilakukan-Nya; bahwa Tuhan sudah
melakukan berbagai perbuatan untuk menyelamatkan umat-Nya.
Teens, mari kita berlatih untuk mengingat perbuatan Tuhan. Ingatlah tiga kejadian
di tahun lalu yang sudah dilakukan Tuhan untukmu, entah di sekolah atau di keluarga
atau apa pun itu. Ingat-ingat, ya!

24
Selasa, 24 Januari 2023

Salah Komen
Mikha 6:6-7
“Dengan apakah aku akan
pergi menghadap TUHAN dan
tunduk menyembah kepada
Allah yang di tempat tinggi?” Saat melihat postingan di media sosial terkadang saya
suka membaca komen orang-orang di postingan itu.
(Mikha 6:6)
Anehnya, terkadang ada saja orang yang komen-nya
aneh dan enggak nyambung. Postingan-nya tentang
tempat kuliner baru, komen-nya tentang mencari
jodoh. Atau, postingan-nya tentang artis favorit,
komen-nya tentang politik. Membacanya malah
membuat saya kesal. Ada sih orang yang sengaja
memberi komen aneh agar viral. Namun, ada juga
yang memang benar-benar enggak nyambung.
Umat Israel pernah enggak nyambung. Tuhan berbicara agar umat Israel mengingat
perbuatan-Nya di masa lalu. Maksudnya adalah agar umat Israel sadar dan bertobat
dari dosanya. Eh, komen umat Israel malah soal persembahan. Umat Israel bertanya
kepada Tuhan tentang persembahan yang Tuhan mau. Apakah kurban bakaran, anak
lembu, ribuan domba, minyak, atau anak sulung? Seakan-akan Tuhan mengharapkan
pemberian umat Israel. Padahal, yang Tuhan mau adalah umat Israel bertobat, percaya
kepada-Nya, dan tidak lagi melakukan kejahatan. Bukan memberi benda-benda atau
kurban persembahan. Semua pemberian itu akan sia-sia kalau tidak disertai dengan
perubahan hidup.
Teens, salah komen itu biasa. Namun, ini bisa bahaya, lo! Apalagi kalau salah komen-
nya karena kita tidak memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan atau bahkan
tidak peduli. Kita sekadar mau memberi komen saja. Akibatnya, kita menjadi salah paham.
Untuk menghindari salah komen, kita perlu memperhatikan apa yang dibicarakan dengan
baik, entah itu postingan di media sosial, pelajaran dari guru di sekolah, atau omongan
orangtua. Dengan memperhatikan baik-baik, kita pun bisa mengerti dan akhirnya dapat
memberi komen yang tepat. Jangan sekadar komen karena mau viral. Sampaikanlah
komen-mu sebagai cara kamu mengasah keterampilanmu dalam menyampaikan pendapat
dengan baik kepada orang lain di mana pun kamu berada.

25
Rabu, 25 Januari 2023

Update Info
Mikha 6:8

“Hai manusia, telah


diberitahukan kepadamu
apa yang baik.” Dalam renungan kemarin, kita sudah
merenungkan tentang komen yang salah dari
(Mikha 6:8)
umat Israel kepada Tuhan. Tuhan mau agar
umat Israel mengingat kebaikan-Nya supaya
mereka tidak menyembah berhala. Namun,
umat Israel berpikir bahwa Tuhan melakukan
itu supaya kemudian umat Israel memberi
persembahan kurban. Enggak nyambung, kan!
Karena itu, dalam Mikha 6:8, Nabi Mikha
meng- update info kepada umat Israel. Tuhan
tidak mengharapkan persembahan kurban. Israel tidak perlu memberi hewan
bakaran, bahkan sampai ribuan. Nabi Mikha memberi tahu bahwa yang Tuhan
mau adalah mereka “berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan
rendah hati di hadapan Allah”. Semua orang harus diperlakukan dengan
adil. Yang miskin dan lemah mesti diperhatikan karena mereka pun pernah
diselamatkan Tuhan dari keadaan perbudakan. Umat Israel juga harus setia
kepada Tuhan dan jangan menyembah berhala atau dewa apa pun; hanya
menyembah Tuhan! Umat Israel mesti rendah hati. Artinya, mereka menyadari
diri kecil di hadapan Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu. Inilah
info yang Nabi Mikha sampaikan kembali kepada umat Israel. Itu yang Tuhan
mau. Tuhan tidak memerlukan persembahan berupa binatang, atau benda,
atau apa pun yang berupa materi.
Teens, dalam Roma 12:1 dituliskan, “Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Mempersembahkan tubuh
berarti melakukan kehendak dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Inilah info
penting yang mesti kita selalu ingat.

26
Kamis, 26 Januari 2023

Crazy Rich
Mikha 6:9-12

“Orang-orang kaya di kota itu


melakukan banyak kekerasan,
penduduknya berkata dusta
dan lidah dalam mulut mereka Istilah crazy rich tenar sejak film yang berjudul
adalah penipu.” “Crazy Rich Asians” dirilis pada tahun 2018. Film
(Mikha 6:12) itu mengambil cerita dari sebuah novel dengan
judul yang sama tentang kehidupan keluarga kaya
dari Singapura. Kekayaan keluarga itu benar-benar
luar biasa. Gaya hidup mereka di luar kebiasaan
orang-orang pada umumnya. Sejak film itu dirilis,
gelar “crazy rich” di Indonesia pun bermunculan.
Pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022
ada kasus yang menghebohkan. Beberapa crazy
rich Indonesia dimiskinkan oleh pemerintah. Sebab, mereka melakukan penipuan
dalam online trading. Ketika penipuannya terbongkar, hartanya pun disita oleh
negara dan mereka diproses hukum.
Ada orang-orang kaya yang mendapatkan kekayaan dengan menipu orang
lain. Mereka memakai takaran dan timbangan palsu dalam berdagang. Misalnya,
takaran atau ukuran volume dikurangi dalam penjualan gandum atau tepung sehingga
pembeli mendapatkan volume yang lebih sedikit. Begitu juga dengan timbangan.
Pada zaman dahulu tentu belum ada timbangan digital sehingga angkanya dapat
diatur sedemikian rupa untuk merugikan pembeli. Itulah keadaan orang-orang
kaya di Israel pada zaman Nabi Mikha. Mereka menipu dan melakukan banyak
kecurangan. Tuhan tidak suka dengan hal itu. Tuhan mengingatkan orang-orang
kaya itu agar takut kepada-Nya. Tuhan tidak akan melupakan perbuatan para
penipu yang tidak mau bertobat.
Teens, menjadi orang kaya bukan berarti kita menindas orang miskin. Bukan
berarti pula kita memiskinkan orang. Ketika Tuhan memberikan kita kelebihan
materi, justru kita harus memanfaatkannya untuk menjadi kesaksian dan berkat
bagi orang lain. Sebab, semua hal yang kita miliki dalam hidup ini adalah milik
Tuhan. Kita hanya dititipi oleh-Nya.

27
Jumat, 27 Januari 2023

Karena Tuhan Adil


Mikha 6:13-16

“Maka Aku pun mulai


memukul engkau,
menanduskan engkau
oleh karena dosamu.” Kita biasa mengartikan kata “adil” sebagai
seimbang. Sebenarnya, kata “adil” juga punya
(Mikha 6:13)
arti lain, yaitu berpegang pada kebenaran serta
tidak sewenang-wenang.
Tuhan itu adil. Dalam sejarah, Tuhan memukul
dan menghancurkan Israel, baik utara maupun
selatan. Samaria jatuh lebih dahulu ke tangan
Asyur. Sekitar 1,5 abad kemudian Yerusalem jatuh
ke tangan Babel. Semua itu terjadi sebagai akibat
dari dosa-dosa mereka yang terus mereka lakukan.
Tidak ada pertobatan. Padahal, Tuhan itu “penyayang dan pengasih, panjang sabar,
berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (lihat Kel. 34:6; Mzm. 86:15). Meski demikian,
“Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan
dari hukuman orang yang bersalah (Nah. 1:3). Ini terjadi karena Tuhan itu adil.
Tuhan sudah memberi tahu apa risikonya jika berdosa dan tidak mau bertobat. Sejak
zaman Raja Omri dan Raja Ahab, kejahatan Israel terus terjadi. Tidak ada pertobatan
meskipun rajanya berganti-ganti. Ketika dosa itu terus dilakukan, pada akhirnya
keadilan Tuhan harus dijalankan. Karena dosa-dosanya yang sudah begitu banyak,
umat Israel pun dihukum Tuhan. Mereka akan mengalami rasa lapar, kehilangan hal
yang berharga tanpa bisa menyelamatkannya, dan kegagalan dalam hasil panen.
Umat Israel dihancurkan sehingga kemudian umat yang baru dapat terbentuk, yaitu
umat perjanjian berdasarkan keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus.
Teens, dalam sejarah, Tuhan menghukum umat Israel bukan karena Tuhan
jahat, melainkan justru karena Tuhan itu baik dan adil. Tidak semua penderitaan
disebabkan oleh dosa. Namun, dosa dapat membawa penderitaan. Karena itu,
berusahalah agar kita hidup jauh dari dosa. Kalaupun sebagai manusia biasa kita
tak luput dari dosa, berdoalah mohon ampun kepada Tuhan yang panjang sabar
dan penuh kasih. Tuhan akan mengampuni.

28
Sabtu, 28 Januari 2023

Musim Buah
Mikha 7:1-6

Celaka aku! Sebab


keadaanku seperti pada
pengumpulan buah-
buahan musim kemarau .... Indonesia yang berada di khatulistiwa memiliki dua
musim: musim hujan dan musim kemarau. Wilayah
(Mikha 7:1)
yang berada di khatulistiwa ini pun berdampak pada
produksi buah-buahan di Indonesia. Sepanjang
tahun Indonesia bisa menghasilkan aneka ragam
buah-buahan. Ada buah musim kemarau dan buah
musim hujan serta buah yang terus-menerus ada
sepanjang tahun.
Berbeda dengan kondisi di Israel. Ada
masanya sulit untuk mencari buah-buahan.
Nabi Mikha merasa diri seperti orang yang mengumpulkan buah anggur dan ara
di musim kemarau. Musim kemarau berarti sudah lewat masa panen. Tidak lagi
ada buah yang tersisa untuk dimakan dan dinikmati. Seperti itulah perasaan Nabi
Mikha. Tidak ada sisa orang saleh dan jujur di Israel. Yang ada ialah orang-orang
yang berbuat jahat kepada sesamanya. Bahkan, mereka cekatan untuk melakukan
kejahatan. Para pemuka, hakim, dan pembesar pun berbuat tidak adil dan mudah
disuap. Orang yang paling baik dan jujur seperti tanaman berduri yang akhirnya
merusak. Teman pun tidak bisa dipercaya. Bahkan, antaranggota keluarga terjadi
pertikaian satu sama lain. Semua keadaan itu membuat Nabi Mikha meratap. Ia
merasa diri celaka. Tak menemukan orang yang baik dan jujur.
Teens, pernahkah kamu merasa begitu? Kamu merasa semua orang yang
kamu kenal berbuat jahat. Kamu merasa kamu tidak bisa percaya pada siapa
pun. Kamu merasa sendirian. Nah, kalau kamu mengalami perasaan seperti itu,
Nabi Mikha pun pernah mengalaminya. Diperhadapkan dengan keadaan seperti
itu, Nabi Mikha tidak menyerah. Ia meratap dan bersedih, tetapi membawa semua
kesedihannya kepada Tuhan. Kita tidak bisa menghadapi keadaan itu sendiri.
Kita perlu bergantung kepada Tuhan. Sebagaimana halnya Nabi Mikha yang tetap
menaruh harapan kepada Tuhan.

29
Minggu, 29 Januari 2023

Ada Waktunya
Mikha 7:7-13
Tetapi aku ini akan
menunggu-nunggu TUHAN,
akan mengharapkan Allah
yang menyelamatkan
aku; Allahku akan Hidup itu seperti roda yang berputar; terkadang
mendengarkan aku! kita di atas dan terkadang kita di bawah.
Demikianlah memang adanya hidup kita. Ada
(Mikha 7:7)
saatnya hidup kita lancar, sukses, menang,
kuat, berkecukupan, sehat, dan bahagia. Ada
saatnya hidup kita jatuh, gagal, kalah, lemah,
kekurangan, sakit, dan sedih. Semuanya itu
berjalan silih berganti.
Kehidupan yang akan berganti menjadi
baik itulah yang diyakini oleh Nabi Mikha
meskipun pada saat itu ia seperti merasa sedang jatuh dan berada dalam
gelap dengan musuh yang menghina. Akan ada waktunya Tuhan bertindak
menyelamatkan. Nabi akan bangun dan “Tuhan akan menjadi terang” (ay. 8).
Kapankah itu? Nabi Mikha belum mengetahuinya. Yang pasti adalah keselamatan
akan datang pada waktunya Tuhan. Karena itu, Nabi Mikha akan menunggu
Tuhan bertindak. Ia menunggu dengan bersedia menanggung dosa umat. Ia
menerima konsekuensi atau risiko dari dosa-dosa yang sudah dilakukan oleh
umat. Sampai waktunya tiba bahwa “akan datang suatu hari”, “pada hari itu”,
kehidupan akan menjadi lebih baik.
Teens, kalau diumpamakan seperti roda, ada di mana hidupmu sekarang?
Di atas atau di bawah? Atau di atas menuju bawah? Atau di bawah menuju
ke atas? Seperti apa pun keadaan hidupmu sekarang, ingatlah bahwa seperti
roda yang berputar, hidup bisa berubah. Kita bisa sehat dan bisa sakit. Kita
bisa senang dan bisa sedih. Kita bisa menang dan bisa kalah. Itulah hidup
yang berputar. Kita harus menyadari segala sesuatu ada waktunya. Sewaktu
kita di atas, kita tidak boleh sombong. Sewaktu kita di bawah, kita tidak perlu
berkecil hati. Dalam semua kejadian di hidup kita Tuhan menolong kita untuk
terus menjalaninya hari demi hari dalam waktunya Tuhan.

30
Senin, 30 Januari 2023

There Can Be
Miracles
Mikha 7:14-17
Seperti pada waktu
Engkau keluar dari Mesir,
perlihatkanlah kepada kami There can be miracles. When you believe. Though
keajaiban-keajaiban! hope is frail, it’s hard to kill. Who knows what miracles
(Mikha 7:15) you can achieve? When you believe, somehow you
will. You will when you believe. Ini adalah kutipan
lirik lagu berjudul “When You Believe”. Sebuah lagu
yang tenar pada tahun 1998 sebagai soundtrack
film animasi “The Prince of Egypt”. Pesan dan
kesan dari film dan lagu itu sangat kuat. Kita bisa
lebih mengerti cerita tentang Musa, pangeran Mesir
yang memimpin umat Israel keluar dari perbudakan.
Perjalanan keluar dari Mesir sepertinya perjalanan yang tak masuk akal, berat, dan
sulit. Namun, dalam sepanjang perjalanan itu Tuhan terus memberikan keajaiban.
Laut terbelah, dari batu keluar air, manna dan burung puyuh, tiang awan dan tiang
api, dan masih banyak lagi. Semua keajaiban itu ditunjukkan oleh Tuhan supaya
umat mengerti bahwa mereka mampu melakukan perjalanan mereka.
Bagian akhir dari Kitab Mikha (7:14-20) berisi doa dan permohonan Nabi
Mikha. Nabi Mikha berdoa meminta pertolongan dan belas kasihan Tuhan. Saat
bangsa Israel mengalami kejatuhan dalam pembuangan, Tuhan akan menunjukkan
keajaiban yang menyelamatkan. Seperti pada saat bangsa Israel keluar dari
perbudakan di Mesir, Tuhan juga akan membawa bangsa Israel kembali keluar
dari pembuangan. Nabi Mikha memohon agar Tuhan menggembalakan, memimpin,
dan menyelamatkan umat-Nya. Itu pulalah yang terjadi ketika saatnya tiba pada
tahun 538 SM. Berbagai keajaiban terjadi hingga tembok Yerusalem akhirnya dapat
dibangun kembali pada zaman Nehemia.
Teens, keajaiban Tuhan bukan hanya ada di Alkitab. Keajaiban Tuhan ada
juga di masa kini di dalam hidup kita. Percayakah kamu? There can be miracles.
When you believe. Percayalah kepada Tuhan dan alamilah keajaiban Tuhan dalam
hidupmu!

31
Selasa, 31 Januari 2023

Happy Ending
Mikha 7:18-20
Siapakah Allah seperti
Engkau yang mengampuni
dosa, dan yang
memaafkan pelanggaran
dari sisa-sisa milik-Nya sendiri Happy ending adalah hal yang kita harapkan dari
…. sebuah cerita fiksi. Dari drama Korea (drakor)
yang berderai air mata, film serial pahlawan yang
(Mikha 7:18)
menumpas kejahatan, dan novel misteri yang
menegangkan, kita mengharapkan cerita yang
berakhir dengan baik dan bahagia. Ada cinta yang
berpaut, pahlawan yang menang, dan misteri yang
terpecahkan. Happy ending dari sebuah cerita atau
tontonan membuat kita senang.
Happy ending bukan hanya ada di cerita
fiksi. Dalam kehidupan kita bersama Tuhan, kita pasti akan memiliki akhir yang
bahagia. Dalam doa meminta pertolongan dan belas kasihan Tuhan, Nabi Mikha
menuliskan keyakinannya bahwa kisah kejatuhan Israel akan sampai pada akhir
yang membahagiakan. Tuhan akan mengampuni pelanggaran dari sisa Israel yang
setia dan menghapuskan dosa-dosa umat-Nya. Tuhan akan menunjukkan kasih
setia-Nya seperti pada zaman Yakub dan Abraham. Dalam bagian akhir kitab ini,
Nabi Mikha menuliskan doa yang berisi harapan dan keyakinannya dalam Tuhan. Di
bagian akhir ini juga, sebenarnya ada disebutkan arti dari nama “Mikha”, lo! Nama
mikha berasal dari bahasa Ibrani yang artinya “siapakah seperti Tuhan?”. Sebuah
pertanyaan sekaligus pernyataan bahwa sebenarnya Tuhan tidak ada bandingannya,
bahwa tidak ada yang seperti Tuhan. Tuhan hanya satu-satunya. Itulah yang menjadi
arti nama “Mikha”, yang muncul dalam ayat 18, “Siapakah Allah seperti Engkau yang
mengampuni dosa ….” Umat mendapatkan pengampunan hanya dari Tuhan yang
penuh belas kasihan.
Teens, selamat! Kita sudah menyelesaikan pembacaan Kitab Mikha selama
sebulan ini. Pembacaan ini membawa kita pada kesimpulan akhir: Tuhan penuh kasih
setia dan menginginkan umat-Nya untuk hidup benar di dunia ini. Apa pun yang terjadi
dalam hidup kita, Tuhan membimbing kita dan mengasihi kita sampai akhir. Amin.

30
32
Rabu, 1 Februari 2023

Daya Tahan
2 Korintus 4:7-15
Dalam segala hal kami
ditindas, namun tidak terjepit;
kami habis akal, namun tidak
putus asa; kami dianiaya,
namun tidak ditinggalkan Apa sih yang dimaksud dengan daya tahan? Daya
sendirian, kami dihempaskan, tahan adalah kemampuan untuk menghadapi kesulitan,
namun tidak binasa.
penderitaan, dan tekanan. Orang yang berdaya tahan
(2 Korintus 4:8-9) kuat mampu menguasai dirinya untuk menghadapi
dan mengatasi kesulitan, tekanan, dan penderitaan.
Rasul Paulus bersama dengan teman-teman
sepelayanannya memberi kesaksian kepada jemaat
Korintus. Mereka menyaksikan bagaimana penderitaan
dan kesulitan mewarnai pelayanan mereka. Mereka
mengatakan bahwa mereka diserang dari segala
pihak, tetapi mereka tidak terjepit. Mereka kebingungan, tetapi tidak sampai putus asa.
Banyak yang memusuhi mereka, tetapi mereka tidak pernah tinggal seorang diri. Artinya,
meskipun banyak yang melawan dan memusuhi, mereka tidak pernah benar-benar sendiri
tanpa kawan. Faktanya, selalu ada yang menemani. Mereka pun mengatakan bahwa
meskipun mereka sering kali dipukul sampai jatuh, mereka tidak mati. Dari kesaksian
ini, kita sadar bahwa penderitaan yang mereka alami bukanlah kesulitan yang kecil.
Sesungguhnya, tekanan dan kesulitan yang mereka alami sampai mengancam kehidupan
mereka. Namun, bagaimana mereka bisa mempunyai daya tahan yang sedemikian kuat?
Kekuatan mereka tidak semata-mata karena fisik mereka yang kuat. Paulus mengatakan
bahwa hidup mereka ibarat bejana tanah liat, yang menjadi bernilai karena ada harta di
dalamnya. Paulus dan teman-temannya menjadi kuat karena harta rohani yang tersimpan
dalam diri mereka: Iman percaya kepada Allah melalui Yesus Kristus. Dengan percaya
kepada Yesus, Paulus meneladani Kristus yang juga bertahan dalam penderitaan hingga
dimuliakan dalam kebangkitan (ay. 10).
Teens, tiap kali kamu menghadapi kesulitan, merasa lemah, dan tak berdaya,
ingatlah bahwa bejana tanah liat yang rapuh menjadi bernilai karena menyimpan harta di
dalamnya. Hidupmu berharga karena kuasa Yesus juga tersimpan dalam dirimu sehingga
kamu akan bertahan di tengah penderitaan. Percayalah!

33
Kamis, 2 Februari 2023

Membuka Hati
Kisah Para Rasul 16:13-15

Tuhan membuka hatinya,


sehingga ia memperhatikan
apa yang dikatakan oleh Seorang pemuda memiliki cacat di kaki sehingga
Paulus.
membuatnya harus menggunakan kruk ke
(Kisah Para Rasul 16:14) mana-mana. Pemuda ini seorang yang aktif dan
optimis. Suatu kali seorang teman bertanya, “Apa
yang menyebabkan kakimu cacat?” Pemuda itu
menjawab, “Sejak muda aku terkena diabetes.
Ketika aku mengalami kecelakaan, luka di kakiku
tak kunjung sembuh, bahkan makin menjadi-jadi.
Dengan terpaksa dokter mengamputasi kakiku.”
Dengan hati-hati, temannya bertanya lagi, “Dengan
keadaanmu yang seperti itu, bagaimana kamu bisa menghadapi dunia ini dengan
berani?” Pemuda itu menjawab sambil tersenyum, “Oh, keadaan ini tidak pernah
menyentuh jantung hatiku.”
Paulus dan rekan-rekan sepelayanan berkeliling untuk memberitakan Injil hingga
ke Filipi. Mereka berjumpa dengan perempuan-perempuan yang sedang berkumpul
di tempat sembahyang Yahudi. Kemudian Paulus berbicara kepada perempuan-
perempuan itu tentang Yesus. Salah seorang yang mendengarkan Paulus adalah
seorang penjual kain ungu dari Tiatira. Tuhan kemudian membuka hati Lidia sehingga
ia mendengarkan firman yang disampaikan Paulus. Lidialah yang kemudian menolong
Paulus dan Silas ketika mereka dipenjara sampai mereka dapat dilepaskan (Kis.
16:40). Ketika hati terbuka menerima Kristus, nyala api Roh Kudus memancar dalam
seluruh hidup untuk memberi kekuatan dan keberanian untuk bertindak.
Teens, ketika Tuhan membuka hati kita, hati yang sekeras batu pun dapat menjadi
selembut kapas. Begitulah hati anak-anak Tuhan yang terbuka untuk menerima curahan
benih firman yang kekal. Hati yang menjadi tempat kediaman Roh Kudus, yang dari
dalamnya memancar hidup baru dan memberi daya tahan, kekuatan, keberanian,
memperbarui segenap langkah dan gaya hidup sebagai pengikut Kristus. Bukalah
hatimu untuk setia merenungkan firman Tuhan sehingga Ia dapat menguatkanmu.

34
Jumat, 3 Februari 2023

Open Minded
Tetapi pegawai-pegawainya 2 Raja-raja 5:1-14
datang mendekat serta
berkata kepadanya:
“Bapak, seandainya nabi itu
menyuruh perkara yang sukar
kepadamu, bukankah bapak Setiap orang pernah mengalami kesulitan ketika
akan melakukannya? Apalagi
sekarang, ia hanya berkata menghadapi perubahan. Itulah yang dirasakan
kepadamu: Mandilah dan oleh Eyu. Ia baru saja pindah rumah setelah kedua
engkau akan menjadi tahir.” orangtuanya bercerai. Eyu mengikuti mamanya pulang
(2 Raja-raja 5:13) ke kota asal mamanya. Tinggal serumah dengan
eyangnya yang kolot membuat Eyu tidak nyaman.
Sekolahnya yang baru tidak semenyenangkan
sekolahnya yang lama. Ia merindukan teman-
temannya yang lama. Eyu merasa frustrasi dengan
kehidupannya yang berubah. Ia menjadi sering
membentak, bermuka masam, marah-marah, dan lebih suka menyendiri.
Naaman berulang kali merasakan kemarahan setibanya di Israel. Kedatangan Naaman
dan rombongannya disambut kemarahan raja Israel (ay. 7). Raja Israel menuduh bahwa
mereka sedang mencari gara-gara dengannya. Persoalan itu dapat diselesaikan setelah
Naaman diarahkan kepada Nabi Elisa. Namun, sesampainya di rumah Elisa, Naaman
kembali marah. Sebab, sang nabi tidak menemuinya dan hanya memberi perintah
melalui seorang suruhan agar Naaman mandi di Sungai Yordan. Pegawai-pegawai
Naaman mencoba membuka pikiran Naaman. Mereka mengajak Naaman tidak berhenti
pada ketersinggungan karena tidak ditemui, tetapi berfokus pada perintah nabi. Sebagai
seorang panglima, Naaman terbiasa mengerjakan perintah-perintah yang sulit. Maka,
untuk perintah yang mudah ini tentunya Naaman akan dapat melakukannya. Akhirnya,
pikiran Naaman terbuka. Ia menuruti perintah Elisa dan ia pun sembuh.
Teens, terkadang hidup juga membawa kita pada situasi yang berubah. Keadaan
yang berbeda dari yang biasa kita hadapi; tidak ideal seperti bayangan kita. Bagaimana
kita dapat bertahan di tengah situasi yang demikian? Belajar dari Naaman, daripada marah,
lalu menyalahkan keadaan, lebih baik kita membuka pikiran. Pikiran yang terbuka adalah
yang mau belajar memahami situasi yang berbeda dan melihatnya sebagai kesempatan
untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik.

35
Sabtu, 4 Februari 2023

Hadapi Saja
Roma 8:31-39

Jika Allah di pihak kita,


siapakah yang akan Menghindar sering kali menjadi langkah yang diambil oleh
melawan kita?
Ruby ketika berhadapan dengan persoalan atau kesulitan.
(Roma 8:31) Ketika berselisih dengan temannya, ia memilih menghindar
ketika diajak untuk menyelesaikan perselisihan. Suatu saat
ia mendapat tugas pelayanan sebagai liturgos di gereja,
tetapi ia takut. Lalu tanpa mengonfirmasi terlebih dahulu
dengan pengurus, ia memutuskan tidak datang pada
acara itu. Di rumah keluarganya pun terbiasa menghindari
persoalan. Mereka tidak pernah membicarakan masalah
yang ada dan memilih membiarkan begitu saja. Prinsip
tidak tertulis yang berlaku: Biarkan masalah selesai sendiri seiring dengan berjalannya waktu.
Orang Kristen di Roma pada waktu itu mengalami penolakan dari orang-orang Yahudi.
Dalam keadaan yang demikian, lari dan menghindar tidak akan dapat selalu dilakukan dan
tidak menyelesaikan persoalan. Paulus sadar bahwa penolakan ini suatu saat tidak akan
bisa dihindari lagi. Di saat itulah mau tidak mau kesulitan ini harus dihadapi. Umat Allah
harus dipersiapkan agar dapat tetap teguh menghadapi kesulitan. Paulus menyatakan satu
kebenaran rohani, bahwa kita, orang Kristen, tidak sendiri. Allah yang perkasa dan kuat
ada di pihak kita. Karena itu, segala kesulitan yang ada di hadapan kita (ay. 35, 38, 39)
kiranya tidak melunturkan keyakinan bahwa kasih Kristus tidak pernah meninggalkan kita.
Sebab, dengan setia dan teguh beriman kepada Kristus, kita akan lebih dari orang-orang
yang menang (ay. 37).
Teens , tantangan dan kesulitan akan selalu ada dalam hidup. Terus-menerus
menghindari tantangan dan kesulitan tidak akan mendatangkan rasa tenang dan aman.
Justru dengan terus lari dan menghindar, kamu akan dibayang-bayangi dengan ketakutan
dan kecemasan. Bahkan, bisa jadi dengan menghindar, kamu malah menimbun persoalan
menjadi lebih besar. Hadapilah tantangan dan kesulitan yang ada di depanmu. Yakinlah
bahwa Tuhan yang kuat dan perkasa ada di pihakmu. Ia menemanimu untuk menghadapi
setiap persoalan.

36
Minggu, 5 Februari 2023

Mengarahkan Diri
Filipi 3:4-14

... aku melupakan apa yang


telah di belakangku dan
mengarahkan diri kepada
apa yang di hadapanku .... Berbakat di bidang musik dan tarik suara, Mandy
bercita-cita berkarier di bidang musik. Ia berhasil
(Filipi 3:13)
masuk ke sekolah musik yang bagus. Di usia 18
tahun ia kehilangan pendengarannya karena adanya
kelainan di syaraf telinga. Dunianya tiba-tiba sunyi,
tanpa suara. Akhirnya, ia keluar dari sekolah musik.
Ia pun tenggelam dalam perasaan hancur. Namun,
dengan dukungan dari keluarga dan teman-teman,
Mandy melihat kembali pada impiannya. Ia memutuskan
untuk mengarahkan kembali hidupnya pada musik. Ia
mencari cara untuk bisa menyanyi dan mengikuti tempo lagu dengan merasakan getaran.
Dunia pun mengenal Mandy Harvey setelah ia lolos dalam satu acara pencarian bakat di
tahun 2017.
Ketika seseorang mengarahkan diri pada suatu tujuan, ia akan dapat bertahan menghadapi
segala tantangan. Paulus mengarahkan diri pada satu tujuan, yaitu keselamatan kekal
melalui Kristus Yesus (ay. 14). Ketika Paulus mengarahkan diri pada tujuan itu, ia mengatasi
tantangannya yang berupa masa lalunya. Latar belakang pendidikan keagamaan Paulus
sangat kuat. Sejak muda ia belajar dan menaati hukum Taurat tanpa cacat. Ia adalah orang
Ibrani asli. Namun, Paulus juga menyadari bagian masa lalunya yang suram. Ia telah berbuat
kejahatan dengan mengejar dan menganiaya murid-murid Yesus. Karena itu, sekarang Paulus
meninggalkan segala yang sudah terjadi di waktu lampau. Segala kebanggaan akan Taurat dan
perbuatannya yang memalukan dilupakannya. Sekarang ia hanya mengarahkan kemampuan,
pikiran, perasaan, keinginan, dan tindakannya untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang baik.
Teens, adakalanya pengalaman di masa lalu, seperti kehilangan, kegagalan, dan
pengalaman traumatis melemahkan semangatmu menggapai masa depan. Namun, masa
depan sungguh ada; karenanya harapanmu jangan hilang (Ams. 23:18). Arahkanlah diri,
kemampuan, pikiran, keinginan, dan tindakanmu pada rancangan Tuhan yang baik atas
hidupmu.

37
Senin, 6 Februari 2023

Ketika Patah Hati


Mazmur 147:3

Ia menyembuhkan orang-
orang yang patah hati dan
membalut luka-luka mereka
.... Dalam pandangan umum, patah hati dikaitkan
dengan kondisi orang yang kecewa karena putus
(Mazmur 147:3)
cinta atau cintanya ditolak. Padahal, pengertian
patah hati tidak sebatas itu. Orang bisa mengalami
patah hati ketika kehilangan seseorang yang berarti
karena kematian. Orang juga patah hati ketika
berpisah jauh selama beberapa waktu dengan
sahabat karib atau anggota keluarga.
Pemazmur menggunakan istilah “patah hati”
untuk menggambarkan keadaan hati dan jiwa
seseorang yang koyak atau rusak. Keadaan jiwa dan hati yang demikian bisa
melumpuhkan dan menghilangkan semangat hidup. Jika dibiarkan terjadi terus-
menerus, orang yang patah hati bisa menyakiti dirinya sendiri, bahkan juga menyakiti
orang-orang di sekitarnya. Mungkinkah keadaan yang demikian bisa dipulihkan?
Pemazmur berkata, “Tuhan membalut luka-luka mereka.” Tuhan tidak mengabaikan
atau meremehkan luka-luka kita. Tuhan merawat luka hati kita. Kita tentu tahu bahwa
perban yang dipakai untuk membalut luka-luka perlu diganti secara berkala. Jadi,
membalut luka bukan tindakan atau proses sekali jadi. Sekali membalut langsung
sembuh. Tidak demikian! Ini adalah proses yang dilakukan dengan kasih dan
setia sampai luka-luka sembuh dan tidak perlu lagi dibalut. Mungkin luka itu akan
meninggalkan bekas, tetapi tidak terasa sakit lagi sehingga kita bisa beraktivitas
kembali dengan semangat.
Teens, sebagaimana Tuhan mengakui adanya luka hati dan melakukan apa
yang perlu untuk mengobatinya, kamu pun perlu mengakui kekecewaan dan luka
hati yang kamu alami. Pengakuan adalah langkah awal agar nantinya kamu dapat
menerima dan mempunyai daya tahan menghadapi kekecewaan karena patah hati.
Tuhan akan menolongmu berproses untuk pulih. Ia akan mengirim orang-orang
baik yang mendukung kamu agar kamu bisa kembali pulih.

38
Selasa, 7 Februari 2023

Enggak Asal Ngikut


Roma 12:1-2
Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat Suatu kali dalam sebuah demonstrasi damai yang
membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang berubah menjadi rusuh, para demonstran melakukan
baik, yang berkenan kepada penjarahan. Mereka merusak bangunan dan mengambil
Allah dan yang sempurna. barang-barang. Ketika beberapa orang sedang mencoba
(Roma 12:2) membongkar satu toko yang digembok, seorang
demonstran perempuan menghalangi upaya pembobolan
itu. Meski beberapa kali didorong, ia kembali lagi dan
terus mencoba menghalangi. Perempuan itu kemudian
berteriak, “Kita adalah demonstran, bukan penjarah!”
Dalam situasi begitu, sebetulnya mudah sekali orang
terpancing dan ikut-ikutan merusak, lalu menjarah. Namun, perempuan tadi enggak asal
ngikut perbuatan orang-orang di sekitarnya.
Dalam nasihatnya Paulus mengatakan, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia
ini.” Maksud Paulus adalah umat Tuhan jangan mudah berubah karena hanya ikut-ikutan
orang di sekitarnya. Bukan karena teman saya begitu, saya pun ngikut begitu. Paulus
meminta agar umat Tuhan berubah oleh pembaruan budi. Perubahan yang dimaksud
adalah perubahan yang didasari pada budi yang diperbarui dengan pemahaman yang
benar dan bertanggung jawab.
Teens , kamu bisa saja melihat orang lain dan mengikuti cara hidup atau cara
pandangnya. Namun, kamu juga mesti punya pemahaman yang benar dan bertanggung
jawab. Misalnya, kamu follow Faye dengan “Rumah Faye”-nya. Kamu sering bikin status
tentang Faye dan tentang perdagangan manusia. Kamu ngikutin karena kamu memahami
bahwa kamu perlu berbuat sesuatu untuk mencegah perdagangan manusia. Begitu juga
halnya dalam pertemanan, kamu bisa ikut-ikutan temanmu, tetapi jangan asal ngikut.
Kamu mesti sadar bahwa kamu bisa memilih untuk mengikuti atau tidak. Apa dasarmu buat
ngikutin mereka? Apakah alasannya benar dan bertanggung jawab? Berdoalah dan mintalah
pimpinan Roh Kudus supaya kamu bisa membedakan mana kehendak Allah dan mana
yang bukan. Hidup yang demikianlah yang kemudian kita jadikan persembahan bagi Tuhan.

39
Rabu, 8 Februari 2023

Menerima
Penolakan
Ketika mereka mendengar
tentang kebangkitan orang
Kisah Para Rasul 17:16-34
mati, maka ada yang
mengejek, dan yang lain
berkata: “Lain kali saja kami Ditolak adalah pengalaman yang tidak mengenakkan
mendengar engkau berbicara
tentang hal itu.” Lalu Paulus dan menakutkan. Dijauhi atau dikucilkan teman-
pergi meninggalkan mereka. teman bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan.
Hasil kerja keras yang ditolak dan harus mengulang
(Kisah Para Rasul 17:32-33)
karena dinilai kurang bagus pun bisa menjadi
pengalaman yang sangat mengecewakan. Kalau
sudah begitu, terkadang menarik diri, marah-marah,
menyalahkan, dan mogok untuk berusaha lagi
menjadi pilihan mudah untuk dilakukan.
Paulus sedang memberitakan Injil di Atena.
Ia memakai sebuah mezbah yang bertuliskan “Kepada Allah yang tidak dikenal”
sebagai jalan masuk untuk menceritakan tentang Allah yang menciptakan langit dan
bumi yang mau menyelamatkan manusia. Bagaimana tanggapan orang banyak?
Ada yang percaya, tetapi ada juga yang mengejek. Terhadap mereka yang menolak
dan mengejek, Paulus tidak marah. Ia hanya pergi meninggalkan mereka. Bagi rasul
Tuhan, penolakan sudah menjadi bagian pengalaman yang harus siap dihadapi.
Segala penolakan itu tidak membuat Paulus merasa kalah atau hancur karena harga
dirinya telah diinjak-injak ataupun disepelekan. Segala penolakan itu tidak membuat
Paulus kehilangan fokus hidupnya kepada Yesus. Jika Paulus memfokuskan hidupnya
hanya untuk menjadi tampak keren, hebat, dihormati, dan berkuasa, ia pasti sudah
meninggalkan pelayanan pemberitaan Injil. Paulus dapat menerima penolakan
karena baginya, pengalaman Allah yang dekat dan mengasihi-Nya jauh lebih besar
menguasai hidupnya.
Teens, penolakan adalah bagian dari pengalaman hidup. Setiap orang, dalam
rentang usia berapa pun, tidak akan lepas dari pengalaman ditolak. Karena itu, kamu
perlu berdamai dengan penolakan dan belajar menerima penolakan. Jangan biarkan
penolakan menghancurkan hidupmu. Terimalah penolakan sebagai pengalaman yang
mendorongmu untuk berusaha lebih baik lagi.

40
Kamis, 9 Februari 2023

Melepaskan
1 Samuel 16:1-5

Berfirmanlah TUHAN kepada


Samuel: “Berapa lama lagi
engkau berdukacita karena
Saul?” Awalnya Doni sangat sedih dan terkejut melihat
pertengkaran kedua orangtuanya yang berujung
(1 Samuel 16:1)
pada kepergian papanya dari rumah. Berbulan-
bulan papanya tidak pulang. Rasa sedih berubah
menjadi rasa marah ketika Doni tahu papanya tinggal
di sebuah rumah dengan perempuan lain. Doni
melampiaskan kemarahannya dengan ikut balapan
liar hingga akhirnya mengalami kecelakaan. Doni
sadar bahwa ia sedang berusaha lari dari kenyataan
tentang perpisahan orangtuanya. Doni sulit untuk
melepaskan papa yang dikagumi dan disayanginya pergi dan tidak lagi berada di sisinya.
Samuel juga sulit untuk merelakan Saul yang telah ditolak oleh Allah. Samuel
begitu mengasihi Saul, raja pertama Israel. Samuel-lah yang mengurapi Saul menjadi
raja. Namun, karena Saul tidak menaati Allah, Allah pun menolak Saul sebagai raja
(1Sam. 15:23). Sebetulnya, Samuel juga menyadari bahwa Saul sudah menjauh dari
jalan yang Allah kehendaki. Saul bahkan berniat membunuh Samuel. Karena itu, Samuel
sangat berdukacita sekaligus takut kepada Saul (ay. 2). Samuel menjadi lesu dan tidak
melakukan apa pun. Allah pun mempertanyakan Samuel yang hanya berdiam diri dan
tidak melakukan tugas kenabiannya. Allah ingin Samuel belajar melepaskan Saul. Samuel
harus belajar menerima kenyataan bahwa ketidaktaatan Saul mengakibatkan penolakan
Allah. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah. Allah telah memilih pengganti Saul
dan untuk itu Samuel diutus untuk mengurapi raja baru.
Teens, tidak mudah untuk melepaskan sesuatu yang berharga, yang mungkin kita
anggap segala-galanya. Melepaskan orang-orang yang kita sayangi; melepaskan benda
berharga; melepaskan ide yang menurut kita sangat bagus, tetapi ternyata sudah enggak
cocok sama situasi sekarang. Terkadang kehidupan membawa kita pada pengalaman
yang demikian. Karenanya, jangan takut melepas dan menutup lembaran lama. Tuhan
akan menolong kita untuk membuka lembaran yang baru.

41
Jumat, 10 Februari 2023

Crab Mentality
Kejadian 4:1-8
... maka TUHAN mengindahkan
Habel dan korban
persembahannya itu,
tetapi Kain dan korban
persembahannya tidak Pernahkah kamu melihat banyak kepiting dalam satu
diindahkan-Nya. Lalu hati Kain ember? Biasanya kepiting yang masih hidup itu akan
menjadi sangat panas, dan
mukanya muram.
mencoba naik untuk keluar dari ember. Namun, upaya
seperti itu tidak akan pernah berhasil karena kepiting
(Kejadian 4:4-5) lainnya akan menarik lagi temannya untuk tetap berada
di ember. Perilaku kepiting yang seperti itu kemudian
dijadikan analogi dari sikap iri pada keberhasilan orang
lain: crab mentality (mentalitas kepiting).
Kain dan Habel adalah kakak beradik. Idealnya
hubungan antarsaudara itu kompak, saling membantu,
mendukung satu sama lain. Namun, relasi antarsaudara tidaklah selalu ideal. Kakak dan
adik juga kerap iri satu sama lain. Dalam teks Alkitab hari ini, rasa iri itu terjadi pada dua
saudara yang sudah dewasa. Kain bekerja sebagai petani, sedangkan Habel menjadi
gembala kambing domba. Ketika keduanya datang kepada Tuhan untuk bersyukur,
Kain merasa iri pada hasil kerja Habel. Hasil kerja Habel yang dipersembahkan kepada
Tuhan diindahkan oleh Tuhan. Sebaliknya, Tuhan tidak mengindahkan persembahan
Kain. Tidak ada penjelasan tentang alasan dari sikap Tuhan ini, tetapi Tuhan kemudian
berbicara kepada Kain, “Apakah mukamu tidak akan berseri jika engkau berbuat baik?”
Semestinya, jika apa yang dikerjakan Kain adalah hal yang baik, maka Kain akan merasa
gembira dan tidak perlu marah. Namun, Kain sangat dikuasai oleh iri hati sehingga ia
membunuh adiknya.
Teens, orang-orang yang mempunyai daya tahan kuat dan mental kuat tidak akan
membenci keberhasilan orang lain. Jujurlah pada dirimu sendiri. Adakah kamu bersikap
memusuhi dan melihat orang lain sebagai ancaman? Apakah kamu iri melihat orang lain
yang lebih darimu dan memiliki hal-hal yang tidak kamu punya? Jangan biarkan rasa
iri menguasai dirimu, ya! Jadikanlah orang-orang yang kamu pandang berhasil sebagai
teman dan belajarlah dari mereka. Keberhasilan akan datang dari ketekunan dan kerja
keras, bukan dari iri hati.

42
Sabtu, 11 Februari 2023

It’s My Fault
Kejadian 3:8-19
Manusia itu menjawab:
“Perempuan yang
Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari
buah pohon itu kepadaku, Ada satu lagu yang dipopulerkan oleh Didi Kempot
maka kumakan.” berjudul “Suket Teki” (Rumput Teki). Refrein dari
(Kejadian 3:12)
lagu itu berbunyi: Wong salah ora gelem ngaku
salah. Suwe-suwe sopo wonge sing betah. Arti
lirik ini adalah menunjuk orang yang melakukan
kesalahan, tetapi tidak mau mengakui kesalahannya
sendiri. Lama-lama tidak ada orang yang betah
hidup bersamanya. Terkadang sifat seperti ini
juga muncul dalam diri banyak orang. Tidak mau
mengakui kesalahan dan malah melemparkan
kesalahan pada orang lain.
Dalam kisah kejatuhan manusia dalam dosa, Adam dan Hawa melemparkan
tanggung jawab atas kesalahan yang mereka perbuat pada pihak lain. Sewaktu
Tuhan bertanya, “Apakah engkau makan buah pohon yang dilarang?” Adam tidak
menjawab dengan iya atau tidak. Adam melemparkan kesalahan dengan berkata,
“Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi ... kepadaku, maka
kumakan.” Secara tersirat, Adam sedang menyalahkan Tuhan. Secara tidak langsung,
Adam ingin berkata bahwa ini salah Tuhan juga. Aku memakan buah itu karena
perempuan yang Tuhan berikan untuk menemaniku. Hawa pun tidak mau disalahkan
sepenuhnya. Ia beralasan bahwa ular sudah memperdaya hingga ia memakannya.
Dengan melemparkan kesalahan, mereka menolak bertanggung jawab atas kekeliruan
yang mereka lakukan. Meskipun mereka tidak mau tulus mengakui kesalahan, Tuhan
tidak tinggal diam. Tuhan menuntut setiap pihak bertanggung jawab dan menerima
konsekuensi atas kesalahannya masing-masing.
Teens, salah satu ciri orang yang bermental kuat adalah berani mengakui kesalahan,
bukan melemparkannya pada pihak lain. Berani mengakui kesalahan dengan berkata,
“It’s my fault. Ini kesalahan saya.” Sesungguhnya, dengan mengakui kesalahanmu,
kamu siap menjadikan kesalahan itu sebagai pembelajaran untuk memperbaiki diri.

43
Minggu, 12 Februari 2023

Kuat karena
Bersama
Yesaya 41:6-10
Yang seorang menolong
yang lain dan berkata
kepada temannya:
“Kuatkanlah hatimu!” Steve baru kali ini bergabung dalam kepanitiaan
kegiatan Paskah di gerejanya. Itu menjadi pengalaman
(Yesaya 41:6)
pertamanya bekerja dalam sebuah tim. Steve belajar
dan memperhatikan bagaimana berbagai macam
keahlian dipadukan untuk menyajikan satu acara
yang apik. Seorang temannya berbakat merangkai
narasi yang bagus. Yang lain mampu menata dekorasi
dengan kreatif. Yang lain lagi memiliki kemampuan
untuk mengoordinasi kepanitiaan. Yang lainnya
ada yang mampu mencairkan suasana ketika ada
ketegangan karena perbedaan pendapat. Kegiatan Paskah berjalan lancar karena panitia
yang solid dan saling mendukung.
Tuhan menyatakan berita pembebasan bagi orang-orang Israel yang berada dalam
pembuangan di Babel. Hidup dalam pembuangan membuat mereka hancur dan hilang
harapan. Karena itu, berita pembebasan menjadi sangat bermakna. Pembebasan berarti
perhambaan mereka akan segera berakhir dan segala kesalahan mereka diampuni (Yes.
40:2). Berita pembebasan ini pun memberi gairah dan semangat di antara banyak orang
untuk saling menguatkan satu dengan yang lain. Tukang besi menghibur dan menguatkan
tukang emas. Tukang yang memipihkan logam memuji dan menguatkan tukang yang
menempa di atas landasan. Dengan penguatan itu, mereka dimampukan untuk bertahan
hingga waktu kepulangan ke Yerusalem terjadi. Dengan demikian, Tuhan menyatakan
bagaimana Ia mengingat umat-Nya. Penyertaan, peneguhan, dan pertolongan Tuhan
(ay. 10) nyata dalam diri orang-orang yang saling menguatkan.
Teens, daya tahan seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu persoalan
sering kali juga ditentukan oleh kehadiran orang-orang di sekitarnya yang menguatkan.
Lihatlah bagaimana penyertaan Tuhan yang menolongmu melewati kesulitan dinyatakan
melalui kehadiran keluarga, teman, bahkan orang asing yang menguatkanmu.

44
Senin, 13 Februari 2023

Merawat Tubuh
Efesus 5:29

Sebab tidak pernah orang


membenci tubuhnya sendiri,
tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Nenek moyang kita pernah bergelut dengan kebutuhan
Kristus terhadap jemaat .... pangan, sedangkan kita yang hidup di masa modern ini
(Efesus 5:29) hampir tidak pernah kelaparan hingga nyawa terancam.
Pada masa lalu bencana dan gagal panen tidak hanya
menyebabkan kelaparan di satu keluarga, tetapi di
seluruh negeri. Lihat saja keluarga Yusuf yang pergi
ke Mesir karena bencana kelaparan (Kej. 42-43).
Kebanyakan orang saat ini tidak pernah mengalami
penderitaan kelaparan semacam itu. Ironisnya, pada
masa kini banyak orang yang makan berlebihan hingga
sakit daripada kekurangan makanan hingga sakit.
Teks Alkitab hari ini sebetulnya berada dalam kerangka pembicaraan tentang relasi
antarmanusia. Setiap orang yang percaya kepada Kristus sesungguhnya merupakan satu
tubuh. Mereka mestinya tidak memandang yang lain sebagai orang asing, tetapi sebagai
satu kesatuan dari dirinya. Paulus kemudian memakai gambaran tentang bagaimana setiap
orang senantiasa mengasihi dan merawat tubuhnya dengan baik. Jika tubuh terluka atau
sakit, pengobatan dan perawatan hingga sembuh pun akan diupayakan. Agar tetap kuat
melakukan aktivitas, tubuh perlu asupan makanan bergizi, istirahat teratur, dan sebagainya.
Pada akhirnya, dari bagaimana cara kita memperlakukan tubuh kita, demikianlah pula kita
belajar memperlakukan sesama kita.
Teens, daya tahan tubuh seseorang tidak hanya ditentukan oleh faktor usia. Pemikiran
bahwa kalau masih muda, tubuh pasti kuat dan baik-baik saja harus dikritisi. Pada masa
kini orang-orang muda makin banyak yang menderita berbagai penyakit. Cara kita merawat
tubuh adalah faktor lain yang tidak kalah penting untuk menentukan kekuatan dan daya tahan
tubuh. Karena itu, rawatlah tubuhmu. Apakah makanan yang kamu makan adalah makanan
sehat dan bergizi? Apakah kamu cukup bergerak dan berolahraga? Sadarilah bahwa daya
tahan tubuh didapat dari gaya hidup yang sehat.

45
Selasa, 14 Februari 2023

Fast Forward?
Ulangan 26:1-11
“Aku memberitahukan
pada hari ini kepada
TUHAN, Allahmu, bahwa
aku telah masuk ke negeri
yang dijanjikan TUHAN Ketika menonton video, kita bisa saja menekan
dengan sumpah kepada
nenek moyang kita untuk tombol fast forward kapan pun kita mau. Kita bisa
memberikannya kepada memotong waktu menonton video dengan memajukan
kita.” secara cepat ke bagian akhir atau ke bagian yang
(Ulangan 26:3) menarik buat kita. Jika kita menonton film, cara ini
bisa membuat kita segera tahu akhir film. Namun,
dengan memajukan secara cepat, kita bisa saja
melewatkan adegan-adegan tertentu yang penting.
Akibatnya, kita bingung, “Kenapa tokoh ini bilang
begitu, ya? Kenapa sikapnya begitu, ya?” Kita tidak
tahu karena adegan yang berkaitan kita lewati.
Dalam kemahakuasaan-Nya, apakah Tuhan tidak mampu mewujudkan tujuan-Nya
secara cepat? Tentu Ia mampu. Ia punya kuasa untuk menekan tombol fast forward,
tetapi Ia tidak melakukannya. Tuhan memilih untuk mengajak kita mengikuti proses
yang diperlukan untuk membentuk kehidupan kita. Teks Alkitab hari ini berkisah tentang
perintah Musa untuk mempersembahkan hasil pertama panen ketika nantinya bangsa
Israel menetap di tanah yang dijanjikan Tuhan. Dalam pemberian persembahan itu,
umat Allah diajak untuk mengingat kembali proses panjang yang telah mereka lalui
untuk mendapatkan penggenapan janji Tuhan kepada Abraham. Mereka mengingat
nenek moyang mereka yang mengembara sampai ke Mesir, perbudakan di Mesir, dan
pertolongan Tuhan yang membebaskan. Itu semua adalah proses yang membentuk
umat Tuhan.
Teens, setialah mengikuti proses yang diperlukan untuk membentuk kehidupanmu.
Jangan berharap hasil instan. Kamu bisa mendapatkan nilai bagus lewat jalan pintas
seperti menyontek. Namun, itu berarti ketekunan yang didapat dari proses belajar tidak
terbentuk dalam dirimu. Padahal, ketika kamu nanti bekerja mencari nafkah, ketekunan
sangatlah penting. Bekerja, memulai usaha, dan membangun relasi membutuhkan
ketekunan berproses dengan segala jatuh bangunnya. Ayo berproses!

46
Rabu, 15 Februari 2023

Pribadi Pembelajar
1 Raja-raja 3:1-15
“Maka berikanlah kepada
hamba-Mu ini hati yang
faham menimbang
perkara untuk menghakimi Kenapa sih kita bermimpi? Ian Wallace, seorang
umat-Mu dengan dapat
membedakan antara yang
ahli psikologi, berpendapat bahwa mimpi adalah
baik dan yang jahat ....” simbolisasi dari peristiwa yang kita alami atau
perasaan yang disimpan di alam bawah sadar kita.
(1 Raja-raja 3:9)
Misalnya, pernah enggak kamu mimpi dikejar-kejar?
Menurut Ian Wallace, kalau kita bermimpi dikejar-
kejar, kemungkinan kita sedang punya masalah, tetapi
kita enggak tahu bagaimana cara mengatasinya.
Perasaan itu tersimpan di alam bawah sadar kita
dan muncul dalam mimpi.
Salomo menjadi raja menggantikan Daud, ayahnya. Usia Salomo masih muda
ketika ia mulai menjadi raja. Tampaknya ia khawatir dengan tanggung jawab besar
yang harus diemban. Kekhawatiran itu kemudian muncul dalam mimpinya. Dalam
mimpinya ia menyatakan betapa ia masih muda dan belum berpengalaman, tetapi harus
memimpin umat yang besar (ay. 7-8). Karena itu, ia meminta kepada Tuhan agar diberi
hikmat untuk membedakan yang baik dan jahat serta memberi penghakiman yang adil.
Tuhan berkenan mengabulkan permintaan Salomo. Namun, pengabulan permohonan
itu tidak bekerja seperti sulap sehingga tiba-tiba Salomo menjadi berhikmat. Tuhan
mengatakan di ayat 14 bahwa untuk memiliki hikmat, Salomo harus berusaha hidup
benar dan mengikuti ketetapan Tuhan. Hidup mengikuti ketetapan Tuhan berarti mau
untuk terus belajar mengenal dan melakukan kehendak Tuhan.
Teens, dengan mau untuk terus belajar, kamu pun akan makin mengerti untuk
melakukan hal yang baik yang dapat membangun kehidupanmu dan sesama. Belajarlah
memilah-milah mana yang benar dan patut kamu lakukan serta mana yang tidak
benar dan tidak patut kamu perbuat. Melalui firman Tuhan dan praktik hidup bersama
orang lain, kamu belajar tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan. Dengan hidup dan
berelasi dengan orang lain, prinsip-prinsip dasar tadi, seperti kesabaran, ketekunan,
dan tanggung jawab juga akan makin terasah dan teruji dalam dirimu.

47
Kamis, 16 Februari 2023

Bersyukur
Lukas 17:11-19
“Tidak adakah di antara
mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah selain dari
pada orang asing ini?” Sastrawan Pramoedya Ananta Toer pernah menulis
demikian, “Sudah berterima kasih pada hari ini? Pada
(Lukas 17:18)
petani, pada pedagang sayur, pada ia yang memasak
makanan untukmu, sayur, lauk pauk, buah, air, pada ia
yang merawat kala kamu sakit, pada burung bernyanyi
di pagi hari yang membuatmu tersenyum? Pada Allah
yang adalah Sumber Kehidupan yang memberikan
semuanya kepadamu? Maka, berterimakasihlah
pada segala yang memberi kehidupan.”
Dari sepuluh orang kusta yang ditolong oleh
Tuhan Yesus, hanya seorang yang mengucapkan terima kasih. Padahal, mereka semua
berteriak meminta pertolongan, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” (ay. 13). Setelah
kesembuhan itu diterima, hanya seorang yang datang kembali kepada Tuhan Yesus
dan berterima kasih. Tuhan Yesus bertanya, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya
telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?” Terkadang penyebab kita
sulit untuk berterima kasih adalah perasaan kurang bersyukur. Acapkali kita meremehkan
jasa baik atau niat baik yang diberikan kepada kita. Kita menganggap, “Ah, itu kan
sudah tugasnya, pekerjaannya!” Atau, “Kan sudah semestinya ia melakukan itu semua
untuk saya.” Ketika kita meremehkan, kita tidak dapat menghargai dan mensyukuri
kebaikan orang lain. Akibatnya, kita pun akan sulit merasa bahagia. Karena itu, untuk
dapat berterima kasih, kita memerlukan kerendahan hati, kesediaan mengakui kebaikan
orang lain.
Teens, bersyukur adalah salah satu cara untuk memiliki mental yang kuat, berdaya
tahan kuat. Ketika kamu mampu bersungguh-sungguh mensyukuri hal-hal yang ada
di sekitarmu atau mensyukuri apa yang terjadi dalam dirimu, kamu tidak akan mudah
terpuruk. Dengan bersyukur kamu pun dapat mengurangi kemungkinan untuk mengalami
depresi. Biasakanlah untuk bersyukur. Sebelum tidur di malam hari, cobalah untuk
mengingat dan mensyukuri tiga hal yang terjadi dalam hidupmu pada hari itu.

48
Jumat, 17 Februari 2023

Daya Juang
Ester 4:10-17
“... dan kemudian aku akan
masuk menghadap raja,
sungguhpun berlawanan
dengan undang-undang; Dokter Handoko Gunawan adalah dokter spesialis
kalau terpaksa aku mati, paru-paru berusia 80 tahun yang tetap bekerja
biarlah aku mati.”
merawat pasien ketika Covid-19 mulai merebak
(Ester 4:16) di Indonesia. Keluarganya memintanya untuk tidak
merawat pasien yang diduga terjangkit Covid-19
karena khawatir ia terinfeksi. Mendengar permintaan
keluarganya itu, ia menjawab, “Saya dilantik sebagai
dokter. Saya tidak ingin mengesampingkan sumpah
saya begitu saja. Pasrahkan semua ke Tuhan. Jika
Tuhan memberi saya kesehatan, kita bisa bersatu
lagi suatu hari nanti. Tetapi jika tidak, begitulah hidup.” Begitulah daya juang tenaga
kesehatan untuk setia pada panggilan hidup mereka.
Ester adalah ratu dari Raja Ahasyweros. Meski seorang ratu, ia tidak bisa sesuka
hatinya bertemu dengan raja. Untuk bertemu dengan raja, Ester harus tunduk pada
aturan yang mengatakan bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan yang menghadap
raja di pelataran dalam tanpa dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni
hukuman mati. Namun, saat itu keadaan orang-orang Yahudi sangat gawat. Ada
rencana pemusnahan orang Yahudi (genosida) oleh Haman. Mordekhai, paman Ester,
meminta Ester menghadap raja dan menyampaikan rencana jahat itu pada raja. Ester
takut. Namun, ia memberanikan diri karena mempertimbangkan situasi orang Yahudi
yang terancam. Ester mengambil risiko. Ia memutuskan untuk tidak menyerah dan
menunjukkan daya juang di tengah ketidakmungkinan. Daya juang yang disertai doa
berujung pada keselamatan orang-orang Yahudi dari pembantaian (Est. 9:20-32).
Teens, ketika kamu merasa ada dalam situasi buntu dan merasa tidak mungkin
ada jalan keluar, ingatlah pada kisah Ester ini. Jangan menyerah! Tetaplah berjuang
meski dalam keterbatasan. Milikilah daya juang yang disertai doa dalam tantangan
dan kesulitan yang kamu hadapi. Kekuatan dan keteguhan hati akan didapat dari
doa yang berserah kepada Tuhan.

49
Sabtu, 18 Februari 2023

Menyangkal Diri
Markus 8:34-38

“Setiap orang yang mau


mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.” Ketika mendengar kata “menyangkal diri”, dalam
pikiran kita mungkin saja muncul pemikiran demikian,
(Markus 8:34)
“Ah, hilang sudah kesenangan hidup. Tuhan kayaknya
enggak pengen umat-Nya hidup senang, deh!”
Ajaran “menyangkal diri” tidak bertujuan
untuk menghilangkan kegembiraan kita dalam
hidup, tetapi untuk mengontrol hasrat/keinginan
diri. Sebab, tidak semua hasrat/keinginan dalam
diri kita benar, berguna, dan perlu dituruti. Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang
yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya.” Menyangkal diri berarti
berhenti mengikuti hasrat dan keinginan yang tidak berguna. Hasrat dan keinginan
yang sering kali berpangkal dari sikap egois, mementingkan diri sendiri, dan
merendahkan pihak lain, bahkan rela mengorbankan orang lain. Banyak orang mengira
popularitas, kekayaan, dan kekuasaan pasti membuat seseorang gembira. Ternyata
tidak! Seseorang mungkin merasa senang karena selalu menjadi pusat perhatian,
disegani, dan dipuji-puji, tetapi kesenangan semacam itu tidak akan pernah cukup.
Misalnya, banyak orang ingin mendapat lebih banyak perhatian dan pujian dengan
menghitung dan membandingkan jumlah followers dan likes di media sosialnya. Ada
orang-orang yang merendahkan orang lain untuk mengangkat diri sendiri. Namun,
apakah ujung dari perasaan semacam itu? Kehampaan dan kekosongan. Maka,
perkataan Yesus pun kembali menggema, “Apa gunanya seseorang memperoleh
seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?”
Teens, kita perlu “komitmen” untuk bisa mengenali sikap egois dan menyingkirkannya.
Memikul salib adalah simbol komitmen untuk menyangkal diri dan menempatkan
kehendak Tuhan sebagai yang utama. Komitmen akan diuji dalam kesulitan-kesulitan
yang terjadi. Apakah di tengah kesulitan komitmenmu tetap kuat? Apakah kamu tahan
uji? Teruslah memandang kepada Yesus sebagai contoh dan teladanmu.

50
Minggu, 19 Februari 2023

Tidur
Mazmur 127:1-2

… sebab Ia memberikannya
kepada yang dicintai-Nya
pada waktu tidur. Idealnya setiap orang membutuhkan waktu tidur
(Mazmur 127:2) selama 8 jam. Namun, pada masa kini banyak
orang yang kurang tidur. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mengatakan bahwa kurang tidur
sudah mewabah di seluruh negara industri. Padahal,
kurang tidur dapat merusak sistem imunitas dan
menjadi salah satu faktor penentu terkena Alzheimer,
pradiabetes (tanda-tanda peringatan awal diabetes),
serta gangguan jantung. Kurang tidur juga menjadi
penyebab gangguan kejiwaan, seperti depresi,
kecemasan, dan kecenderungan untuk bunuh diri.
Pembicaraan tentang berkat Tuhan sering kali dipahami dalam bentuk materi.
Memang betul bahwa materi yang didapat dari hasil kerja atau pemberian adalah berkat
Tuhan. Namun, berkat memiliki makna yang lebih luas dari sekadar materi. Berkat
berarti segala keadaan yang disertai oleh Tuhan, termasuk hidup itu sendiri. Mazmur
127 berbicara dalam kerangka berkat Tuhan. Pemazmur mengingatkan kita bahwa yang
terpenting dalam hidup bukan sekadar usaha manusia. Segala usaha manusia untuk
membangun rumah, menjaga keamanan, bekerja dari pagi hingga larut malam akan
memberikan hasil karena adanya penyertaan Tuhan. Selain itu, pemazmur mengingatkan
pentingnya keseimbangan hidup antara kerja dan istirahat. Tuhan tidak menganggap
tidur sebagai sesuatu yang negatif. Tentu saja tidur dalam waktu yang semestinya dan
cukup tidak bisa kita sebut sebagai bentuk kemalasan. Tuhan menghargai tidur sebagai
bentuk pemulihan dan regenerasi kekuatan tubuh manusia. Tuhan memberikan berkat
kepada yang dicintai-Nya ketika mereka tidur.
Teens, salah satu faktor pendukung daya tahan tubuh yang kuat adalah tidur
yang cukup. Aturlah waktu kegiatanmu, seperti belajar, bermain game, dan sebagainya
sedemikian rupa. Dengan begitu, kamu mempunyai waktu yang cukup untuk beristirahat.
Selanjutnya, kamu pun akan mampu berkonsentrasi dalam segala aktivitasmu.

51
Senin, 20 Februari 2023

Melatih Diri
1 Korintus 9:24-27

Tetapi aku melatih tubuhku


dan menguasainya
seluruhnya .... Di masa yang serbacepat dan serbamudah manusia
(1 Korintus 9:27) cenderung ingin meraih segala sesuatunya dengan
cepat dan mudah juga. Kedisiplinan dan latihan
sering kali diremehkan dan dianggap tidak perlu.
Banyak orang yang mau pintar, tetapi enggak mau
belajar; ingin sehat, tetapi enggak berolahraga
dan enggak makan makanan sehat; ingin menjadi
orang sukses, tetapi minim usaha.
Beberapa kali Paulus menggunakan metafora
atlet dalam tulisannya. Dalam teks Alkitab hari
ini, Paulus memakai gambaran atlet lari dan atlet tinju sebagai perumpamaannya.
Seorang pelari yang akan mengikuti pertandingan tentu saja telah melatih dirinya
terlebih dahulu. Dengan disiplin berlatih, kecepatan dan kekuatannya pun akan
terlatih. Latihan-latihan itu berguna bagi seorang atlet lari untuk membentuk kekuatan
dan kemampuan berlari yang cepat. Selain itu, latihan juga berguna untuk membuat
seorang atlet dapat fokus. Tujuan dari seorang pelari tentu saja kemenangan. Pada
masa itu hadiah untuk lomba lari bukan trofi seperti sekarang ini, melainkan mahkota
yang terbuat dari anyaman tanaman. Begitu pula halnya dengan petinju. Seorang atlet
tinju berlatih mengarahkan pukulannya untuk mendapatkan poin dan mengalahkan
lawan. Untuk dapat mengarahkan pukulan yang tepat, seorang petinju harus sabar
dan menguasai emosinya. Ia harus menunggu waktu yang tepat serta tahu kapan
harus bertahan dan kapan menyerang. Itulah manfaat dari latihan: Untuk melatih
tubuh dan menguasai emosi.
Teens, belajar dari perumpamaan Paulus untuk membentuk daya tahan yang
kuat, kamu pun perlu melatih dirimu. Terkadang Tuhan memakai peristiwa yang
tidak menyenangkan, tidak mudah, dan yang tidak kamu harapkan untuk melatihmu
menerapkan prinsip kasih, kesabaran, ketekunan, dan sebagainya. Tuhan melatihmu
melalui berbagai peristiwa yang Ia izinkan terjadi dalam hidupmu.

52
Selasa, 21 Februari 2023

Membuat
Keputusan
Yohanes 16:4b-7
“Sebab jikalau Aku tidak
pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu, tetapi Sebagai anak perempuan satu-satunya, Helen
jikalau Aku pergi, Aku akan mendapat perhatian yang besar dari orangtuanya.
mengutus Dia kepadamu.”
Pada ulang tahun ke-17 ayahnya memberikan hadiah
(Yohanes 16:7) mobil. Saat akan berkuliah, kedua orangtuanya sudah
menentukan fakultas dan jurusan perkuliahannya.
Selama masa perkuliahan asisten rumah tangga
yang mengasuhnya dari kecil diminta untuk ikut
tinggal di kota tempatnya berkuliah. Tujuannya
adalah membantu menyiapkan segala kebutuhan
Helen. Ketika mamanya meninggal dan beberapa
waktu kemudian papanya juga meninggal, Helen seperti kehilangan arah tujuan. Ia
bingung harus bagaimana. Tiba-tiba ia harus memutuskan semuanya sendiri.
Yesus mempersiapkan para murid-Nya untuk dapat meneruskan karya kasih
penyelamatan-Nya di dunia. Yesus memperingatkan bahwa tidak selamanya Ia tinggal di
dunia. Ia akan mati, bangkit, dan naik ke surga. Namun, Ia memandang kepergian-Nya
sebagai hal yang berguna karena para murid nantinya akan diperlengkapi dengan Roh
Kudus. Roh Kudus yang akan memampukan para murid secara mandiri meneruskan
kabar kasih Tuhan ke dunia. Bagaikan orangtua, Yesus mempersiapkan para murid
untuk dapat berdaya guna dan memiliki kekuatan mereka sendiri.
Teens, didikan orangtua yang baik adalah yang memperlengkapi anak-anaknya
untuk dapat membuat keputusan secara mandiri. Kamu bisa bertanya dan berkonsultasi
pada orangtuamu untuk hal-hal yang membuat kamu bimbang dan ragu. Kamu bisa
mendiskusikan hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat
keputusan. Dengan bantuan orangtuamu atau orang lain yang peduli padamu, kamu
harus belajar untuk bisa memutuskan sendiri. Didikan yang berharga dari orangtua
kepadamu adalah ketika mereka meneguhkan dan menolong kamu menjadi mandiri.
Orang yang berdaya tahan kuat adalah yang bisa membuat keputusan untuk dirinya
sendiri dan bertanggung jawab atas keputusannya.

53
Rabu, 22 Februari 2023

Jangan Cuma Niat


2 Korintus 8:10-12

Maka sekarang, selesaikan


jugalah pelaksanaannya itu! Suatu pagi seorang ayah bertanya pada anaknya yang
(2 Korintus 8:11) bersiap berangkat ke sekolah, “Nanti ada ulangan,
Dek?” Sudah belajar?” Anaknya menjawab, “Ada,
Pa. Sudah belajar dong, Pa.” Ayahnya bertanya lagi,
“Nanti, kalau dapat nilai bagus, mau hadiah apa?” Si
anak menjawab, “Minta hadiah uang ya, Pa.” Ayahnya
bertanya lagi, “Uangnya mau buat apa, Dek?” Si anak
kembali menjawab, “Buat kakak-kakak yang tidak punya
toilet di sekolahnya, Pa.” Rupanya si anak mengikuti
kegiatan donasi yang diadakan sekolahnya. Kegiatan
donasi itu bertujuan untuk membangun toilet sekolah di daerah Sumba, Nusa Tenggara
Timur. Kegiatan ini melatih anak untuk ikut memikirkan kebutuhan anak-anak lain yang
sekolah tanpa ada toilet. Tidak sekadar memikirkan, tetapi juga berusaha membantu.
Paulus menekankan perlunya perasaan baik diwujudkan dalam tindakan baik. Orang-
orang Korintus sejak setahun yang lalu telah menyatakan akan memberi persembahan
bagi jemaat di Yerusalem. Namun lewat setahun, hal itu belum terwujud juga. Rasa belas
kasihan yang hanya berhenti dalam hati akan padam jika tidak diwujudkan dalam tindakan.
Keinginan baik yang tidak pernah terwujud dalam perbuatan baik membentuk dunia yang
penuh keputusasaan. Sebab, sekadar memiliki niat itu tidak cukup.
Teens, banyak orang memiliki motivasi tinggi untuk meraih sesuatu, tetapi gagal
mengarahkan motivasinya ke dalam tindakan nyata. Seorang remaja ingin bisa bermain
alat musik demi melayani di gereja. Namun, ia tidak pernah berlatih secara mandiri.
Satu-satunya waktu berlatihnya hanya di jam kursus musik yang diadakan seminggu
sekali. Seorang remaja lainnya berniat untuk menurunkan berat badan. Ia berniat untuk
berolahraga, mengurangi porsi makan, dan stop kebiasaan ngemil. Namun, ketika ada
makanan lezat tersaji, ia tetap saja menyantapnya. Atau, ketika alarm pengingat waktu
untuk berolahraga berbunyi, ia selalu menunda berolahraga. Ingat, niat saja tidak cukup.
Harus ada tindakan nyata!

54
Kamis, 23 Februari 2023

Rencana yang
Gagal
Kisah Para Rasul 9:1-8
Saulus bangun dan berdiri,
lalu membuka matanya,
tetapi ia tidak dapat melihat
apa-apa; mereka harus Bagaimana rasanya ketika kamu sudah membuat
menuntun dia masuk ke rencana, tetapi rencana itu tidak dapat terlaksana?
Damsyik.
Rencana liburan dengan teman-teman sudah
(Kisah Para Rasul 9:8) disusun. Kamu dan teman-temanmu begitu antusias.
Liburan ini adalah sesuatu yang kamu nanti-nantikan.
Kamu sudah menata barang-barang yang akan
dibawa. Kamu sudah mempunyai uang saku yang
sebagiannya dari hasil tabunganmu. Namun, tiba-tiba
ada kabar kalau nenekmu sakit dan dalam kondisi
gawat. Kamu dan orangtuamu diminta untuk datang
ke tempat nenek. Ketika apa yang telah direncanakan sedemikian matang tidak dapat
berjalan, kebanyakan orang merasa jengkel, marah, dan bisa jadi meluapkan rasa
jengkel itu ke sekitarnya.
Betapa kontrasnya antara apa yang direncanakan Paulus dan apa yang benar-
benar terjadi. Ia berangkat dari Yerusalem dan memperlengkapi diri dengan surat
kuasa dari Imam Besar. Dengan kuasa dan kemarahan, ia berjalan ke Damsyik.
Tujuannya satu: Untuk menangkap semua orang yang menganggap Yesus adalah
Tuhan. Kedatangannya tentu menimbulkan ketakutan dalam diri orang-orang Kristen.
Namun, dalam perjalanan, ia berjumpa dengan Tuhan. Perjumpaan itu membuat
Paulus mengoreksi rencana dan tujuannya. Ia datang ke kota itu bukan sebagai orang
yang berkuasa dan marah, melainkan sebagai orang yang buta dan tak berdaya. Ia
harus dituntun oleh orang lain. Rencananya hancur berantakan. Paulus menyerah
kepada Tuhan. Ia yang tadinya adalah musuh, sekarang menjadi hamba Kristus dan
mengikuti tuntunan rencana Tuhan bagi dirinya.
Teens, rencana atau harapan yang tidak terwujud dapat terjadi pada siapa
saja. Hanya orang berdaya tahan kuat yang mampu menerima kegagalan sebagai
pembelajaran. Belajarlah untuk melihat apakah tujuanmu sudah benar. Berfokuslah
pada tuntunan Tuhan dan segala rencana-Nya yang baik bagi hidupmu.

55
Jumat, 24 Februari 2023

Kebiasaan Baik
Ulangan 6:4-9

“... haruslah engkau


mengajarkannya
berulang-ulang kepada Kebiasaan itu seperti api: Tuan yang kejam, tetapi
anak-anakmu ....”
hamba yang sangat berguna. Kalau yang terbentuk
(Ulangan 6:7) dalam diri seseorang adalah kebiasaan baik, hidupnya
menjadi menyenangkan. Sebaliknya, jika yang terlanjur
terbentuk dalam dirinya adalah kebiasaan buruk,
hidupnya bakal penuh pergulatan. Banyak orang
ingin memperbaiki diri: diet, rajin berolahraga, tidak
lagi menunda-nunda, dan sebagainya, tetapi selalu
gagal. Mengapa? Sebab, tidak mudah mengubah
kebiasaan yang sudah terbentuk.
Tuhan memberikan perintah kepada umat Israel agar anak-anaknya dididik untuk
memahami dan mengenal cinta Tuhan. Didikan dilakukan secara berulang-ulang melalui
perkataan, keteladanan hidup orangtua sehari-hari, dan kedisiplinan (ay. 7). Sesungguhnya,
melalui pengajaran baik yang teratur dan terencana, orangtua sedang menanamkan pemikiran-
pemikiran yang benar, hasrat yang sehat, dan perasaan-perasaan yang membangun dalam
hidup si anak. Dengan begitu, nantinya si anak akan bertumbuh dalam kekuatan kehendak
untuk membedakan yang baik dan jahat, yang benar dan yang salah. Pengajaran yang
berulang-ulang, yang bertujuan baik untuk membentuk kehidupan anak, mestinya juga diikuti
dengan kemauan mengikuti ajaran. Firman Tuhan ini sangat penting untuk membentuk
generasi muda yang memiliki daya tahan kuat dengan memiliki kebiasaan yang baik.
Teens, terimalah didikan dari Tuhan melalui orangtua yang mengasihimu agar
kamu menjadi pribadi yang berintegritas, bisa mengendalikan diri, penuh pertimbangan,
dan sebagainya. Lakukanlah ajaran yang baik berulang-ulang secara konsisten agar
menjadi kebiasaan baik dalam dirimu. Dengan begitu, ketika bertumbuh dewasa kamu
menghadapi godaan, tantangan, dan kesulitan, kamu akan tetap berjalan di jalan yang
benar yang sudah menjadi kebiasaanmu. Kebiasaan baik adalah modal yang sangat
berharga seumur hidup.

56
Sabtu, 25 Februari 2023

Keputusan Tepat
Kolose 1:9-14

Kami meminta, supaya


kamu menerima segala
hikmat dan pengertian yang
benar, untuk mengetahui Riko bingung. Uang sekolahnya sudah dipakainya
kehendak Tuhan dengan untuk top up karakternya di game online. Gurunya
sempurna ....
menanyakan tentang hal itu dan akan memanggil
(Kolose 1:9) orangtuanya ke sekolah. Padahal, di rumah mamanya
juga sudah menanyakan bukti pembayaran uang
sekolahnya. Karena pusing dan kalut, tanpa pikir
panjang Riko mengambil dompet temannya yang
tergeletak di laci meja. Tentu saja temannya melaporkan
uangnya yang hilang pada guru. Masalah itu menjadi
besar hingga melibatkan guru dan kepala sekolah.
Dalam suratnya kepada jemaat di Kolose, Paulus mendoakan dan menasihatkan
agar umat Tuhan mempunyai pengertian yang benar dan tahu kehendak Tuhan. Sebab,
pengertian yang benar dan pengenalan akan kehendak Tuhan inilah yang menjadi dasar
untuk membuat keputusan-keputusan tepat dalam hidup. Alasan benar dan dorongan
baik untuk membuat keputusan akan sangat dipengaruhi oleh prinsip kebenaran yang
bersumber dari firman Tuhan. Karena itu, Paulus mengatakan bahwa pengertian akan
kehendak Tuhan bertujuan agar hidup umat layak, benar, dan memberi buah dalam segala
pekerjaan baik (ay. 10).
Teens, setiap hari kamu harus membuat keputusan. Entah itu terkait dengan perkara
yang mudah dan dalam situasi tenang atau terkait perkara sulit dan dalam situasi tegang.
Jangan membiasakan diri mengambil jalan pintas yang tampaknya mudah. Pikirkanlah
sungguh-sungguh sebelum mengambil keputusan. Milikilah alasan dan dorongan yang
baik dan benar sebagai dasar kamu membuat keputusan. Dalam kasus Riko, daripada
mencuri, alangkah baiknya jika ia memilih untuk mengakui kesalahannya kepada mamanya.
Ia meminta maaf dan menerima akibat dari kesalahannya, lalu berusaha untuk memperbaiki
diri. Belajarlah dari keputusan keliru yang pernah kamu ambil. Buatlah keputusan berdasarkan
pertimbangan yang benar. Dengan begitu, kamu akan makin berpengalaman dalam membuat
keputusan-keputusan yang tepat.

57
Minggu, 26 Februari 2023

Tanggung Jawab
Matius 25:14-30

“... engkau telah setia memikul


tanggung jawab dalam
perkara yang kecil, aku akan
memberikan kepadamu Seorang pemuda yang malas bermimpi untuk sukses.
tanggung jawab dalam
perkara yang besar.”
Ia berdoa, “Tuhan berikan aku pekerjaan yang hanya
duduk, kipas-kipas, tetapi bisa dapat uang.” Tuhan
(Matius 25:23) mengabulkan. Ia bekerja sebagai tukang sate.
Namun, ia tidak puas. Ia berdoa lagi, “Tuhan, beri
aku kemudahan. Aku ingin duduk saja sambil goyang
kaki, tetapi dapat uang.” Tuhan mengabulkan. Si
pemuda diminta untuk membantu di usaha jahitan
milik pamannya. Tidak puas dengan keadaannya, si
pemuda kembali berdoa, “Tuhan, aku capek disuruh-
suruh. Jadikan aku seorang yang punya banyak pengikut. Ke mana aku melangkah,
pengikutku selalu menaatiku.” Tuhan kembali membuka jalan untuknya. Ia diminta ibunya
untuk angon bebek.
Yesus memberikan perumpamaan untuk menggambarkan situasi orang yang hidup
dalam pimpinan Allah (istilah yang dipakai: Kerajaan Surga). Allah mengenal kemampuan
dari setiap anak-anak-Nya. Karena itu, setiap orang diberi “berkat” yang berbeda
jumlahnya. Masing-masing menurut kesanggupannya. Faktor penting yang menentukan
keberhasilan adalah menghargai tanggung jawab yang diberikan Sang Tuan dan setia
mengerjakan bagiannya.
Teens, ada anggapan bahwa berkat Tuhan itu seperti hujan. Kita menunggu saja
tanpa mengusahakan apa-apa. Memang bisa saja ada berkat Tuhan yang demikian.
Misalnya, biaya berobat seorang ayah sangat besar. Keluarganya tidak sanggup membayar.
Tiba-tiba ada yang melunasi. Namun, tentu saja tidak semua berkat begitu. Sering kali
berkat datang melalui tanggung jawab. Ada hal yang mesti dikelola dengan bijak sehingga
memberi kepuasan dan menjadi berkat bagi orang lain. Orang yang bertanggung jawab
dengan tugasnya adalah orang yang punya daya tahan kuat. Kerjakanlah tanggung jawab
yang ada saat ini. Walau kecil, Tuhan bisa membuat menjadi besar. Setialah dalam
perkara kecil. Pada gilirannya Tuhan akan memberi tanggung jawab dalam perkara besar.

58
Senin, 27 Februari 2023

Tuhan Menuntun
Roma 4:18-25
Sebab sekalipun tidak ada
dasar untuk berharap, namun
Abraham berharap juga
dan percaya, bahwa ia Thomas Alva Edison dikenal sebagai penemu lampu
akan menjadi bapa banyak pijar. Pada suatu malam di bulan Desember 1914
bangsa ....
kebakaran besar terjadi di laboratoriumnya yang megah
(Roma 4:18) di New Jersey. Kebakaran itu menghancurkan seluruh
bangunan. Saat itu Thomas telah berusia 67 tahun.
Keesokan paginya setelah kejadian kebakaran Thomas
pergi ke reruntuhan laboratoriumnya dan berjalan
menelusuri tiap reruntuhan. Di laboratorium itulah bahan
proyek penelitiannya disimpan. Ia mendapati bahwa
tidak ada lagi yang tersisa. Melihat semua kehancuran
itu, Thomas berkata, “Di balik bencana besar ini terdapat sesuatu yang berharga. Semua
kesalahan dan karya telah terbakar habis. Terima kasih Tuhan, kami bisa memulai yang baru.”
Dapatkah kita juga bersikap seperti Thomas Alva Edison yang tetap memiliki pengharapan
meski yang ada di hadapannya adalah kepedihan dan kekecewaan?
Abraham adalah seorang beriman yang memiliki pengharapan kuat di tengah
kebimbangan akan hari depannya. Sesungguhnya, ia sangat mengharapkan kehadiran
seorang anak seperti yang dijanjikan oleh Tuhan. Namun, sampai hari tuanya ia tidak
juga memiliki keturunan. Meski demikian, ia tetap memiliki pengharapan. Meskipun dari
faktor usia Abraham dan Sara sudah tua dan lemah tubuhnya sehingga terasa mustahil
untuk memiliki anak (ay. 19), Abraham memilih untuk tetap berpengharapan. Abraham
meletakkan pengharapannya bukan pada tanda-tanda saja, melainkan kepada Allah untuk
menuntunnya melangkah ke hari depan (ay. 21).
Teens, ketika kamu ada di tengah kecemasan karena orang yang kamu sayangi
sakit, atau orangtuamu sedang dalam persoalan finansial yang berdampak pada kelanjutan
sekolahmu, atau persoalan lainnya, kamu mungkin bertanya-tanya, “Adakah pengharapan
akan hari depan?” Abraham adalah teladan iman kita. Teguhkanlah hatimu dan berdoalah,
“Ya Allah Sumber Kehidupan, tuntunlah aku dalam kasih dan kuasa-Mu. Sebab Engkaulah
Pengharapanku.”

59
Selasa, 28 Februari 2023

Tidak Memudar
Yohanes 20:30-31

... tetapi semua yang


tercantum di sini telah
dicatat, supaya kamu Seorang pemuda menaikkan sekarung gabah yang
percaya .... berlubang ke atas sepeda motornya untuk dibawa
(Yohanes 20:31) pulang. Ketika temannya mengingatkan tentang
adanya lubang itu, pemuda tadi menjawab, “Ah,
hanya lubang kecil saja! Tidak apa-apa.” Pemuda itu
menjalankan motornya melewati jalanan yang rusak;
menyebabkan motor terguncang di jalan yang tidak
rata. Guncangan itu membuat gabah sedikit demi
sedikit tercecer keluar dari lubang yang terdapat
pada karung. Sesampainya di tujuan, si pemuda
terkejut melihat gabahnya berkurang separuh.
Dalam kehidupan ini rasa percaya kepada Tuhan kita dapat memudar sedikit demi
sedikit tanpa kita sadari seperti kisah pemuda dan karung gabahnya tadi. Padahal, daya
tahan seseorang dipengaruhi juga oleh rasa percaya bahwa Tuhan menyertai untuk
mendatangkan hal yang baik. Penulis Injil Yohanes menutup injilnya dengan mengatakan
bahwa terkait kebangkitan Yesus, ada banyak sekali tanda yang menyatakan kuasa
penyertaan Allah yang hidup yang dilihat oleh murid-murid Yesus. Tanda-tanda yang
menyatakan kuasa penyertaan Allah itu begitu banyak sehingga tidak bisa dicatat satu
demi satu. Namun, segala sesuatu yang tercantum dalam Injil Yohanes merupakan
catatan yang bertujuan untuk membuat kita yang membacanya menjadi percaya.
Teens, ketika mencatat, proses yang terjadi adalah seseorang menulis sesuatu
untuk diingat. Tidak sekadar diingat, tetapi juga disadari penuh tentang apa yang dicatat
dan disyukuri. Orang-orang membuat jurnal atau catatan harian untuk mengingat suatu
peristiwa, menyadari penuh akan suatu keadaan, merefleksikan, belajar dari peristiwa
itu, dan mensyukurinya. Maka, cobalah mencatat segala penyertaan Tuhan dalam
hidupmu. Kamu pun bisa membagikan perenunganmu atas penyertaan Tuhan itu
melalui media sosial. Siapa tahu itu juga dapat menguatkan orang lain yang sedang
bergumul dengan kehidupannya.

60

Anda mungkin juga menyukai