Anda di halaman 1dari 43

INFORMASI UMUM

Identitas Modul
1. Nama Penyusun Murniah,S.Pd
2. Institusi / Sekolah SMKN1Baktiy
a
3. Tahun/ Disusun
2022
4. Jenjang Sekolah SMK
5. Kelas/Fase X/E
6. Semester 1/Ganjil
7. Alokasi Waktu 12 JP 12 x 45 Menit = 540
8. Jumlah Pertemuan Menit
9. Jumlah Peserta Didik 3 x TM @ 6 Jam
20

 Fashion design
 Unsur-unsur desain pada fashion design.
 Prinsip-prinsip desain pada fashion design.
 Anatomi tubuh manusia sesuai dengan
fashion design.
 Proporsi tubuh manusia sesuai dengan
fashion design.
 Bagian-bagian tubuh pada fashion design.

Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari modul ini , peserta didik harus
memahami Fashion design, serta Bagian-bagian tubuh
pada fashion design.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Y


M E dan berakhlak Mulia. Yang
diterapkan pada setiap pagi sebelum mulai
belajar, selalu diawali dan diakhiri dengan
berdoa.
▪ Bergotong royong dalam melakukan
kegiatan , baik di dalam kelas bersama
kelompok diskusinya maupun di luar kelas
pada saat melakuakan pengamatan /
observasi di tempat usaha
▪ Bernalar kritis, pada saat melaksanakan
observasi , tanggap mengenai sesuatu yang
perlu diketahuinya untuk dijadikan bahan
pada saat diskusi di dalam kelas
▪ Mandiri ,peserta didik selain harus bisa
bekerja
sama dengan temannya, juga harus bisa
bekerja secara mandiri

Sarana dan Prasarana


a. Sarana
 Alat  Laptop dan handphone, Jaringan internet
 Bahan  Bahan- bahan untuk melakukan percobaan
b. Prasarana (kertas F4, pensil, penghapus, penggaris,
 Sumber ajar pensil warna, note books atau buku catatan)
 Media Ajar
 Buku paket
 Lingkungan Belajar
 Internet,
 Alternatif  Video,
 Ruang kelas
 Power point materi dasar
busana/ fashion design
 Vidio pembuatan design fashion
Metode Pembelajaran
 Diskusi,
 Presentasi,
 Demontrasi,
 PBL,
 Eksplorasi.

Model Pembelajaran PBL (Project Based Learning) secara tatap muka dan
during (online)

Model Pembelajaran Tatap Muka


Elemen Dasar Fashion Design (DFD)

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu


memahami proses penciptaan desain dengan
menerapkan dasar-dasar desain, memahami
dan membedakan style dan look,
menemukan inspirasi, membuat kolase,
menerapkan cara mencari bentuk dan
mengembangkan desain berdasarkan style
dan look
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu Menjelaskan
pemahaman fashion design
2. Peserta didik mampu Menjelaskan unsur-
unsur desain pada fashion design.
3. Peserta didik mampu Menjelaskan prinsip-
prinsip desain pada fashion design.
4. Peserta didik mampu menjelaskan Anatomi
tubuh manusia sesuai dengan fashion design.
5. Peserta didik mampu menerapkan Proporsi
tubuh manusia sesuai dengan fashion design.
6. Peserta didik mampu Mengklarifikasikan
Bagian-bagian tubuh pada fashion design.
.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA Orang yang sukses saat ini pasti punya mimpi
di masa kecilnya. Mimpi itulah yang
mendorong semangatnya untuk berlari
mengejar dan meraihnya menjadi kenyataan.
Peserta didik diajak untuk mempunyai mimpi
di masa depannya dengan mengenal dan
memahami fashion design di lingkup
industri fashion.

C. PERTANYAAN PEMANTIK 1. Ada berapa perbandingan tubuh wanita ?


2. Perbandingan tubuh anak-anak
dapat dilihat dari usianya, sebutkan
usianya beserta perbandingan
tubuh yang digunakan ?
3. Apa saja unsur-usur desain pada fashion design?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
a. Kegiatan Pendahluan b. Kegiatan Inti

1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Melalui LCD, peserta


2. Peserta didik berdoa sebelum memulai didik diajak untuk
kegiatan pembelajaran dengan menyaksikan
dipimpin ketua kelas menyaksikan tayangan
3. Peserta didik menjawab presensi guru LCD tentang materi
dan mempersiap diri untuk belajar dasar busana/ fashion
4. Peserta didik menyimak Capaian design dan Vidio
Pembelajaran, tujuan pembelajaran pembuatan design
yang akan dicapai yang disampaikan fashion
oleh guru
2. Peserta didik
berkelompok sesuai dg
kesepakatan pembagian
mendiskusikan hasil
kegiatan menyaksikan
tayangan LCD tentang
materi dasar busana/
fashion design dan
Vidio pembuatan
design fashion
5. Peserta didik menyimak motivasi 3. Peserta didik
dari guru mempresentasikan hasil
6. Peserta didik merespon penyampaian diskusi kelompoknya secara
apersepsi untuk mengaitkan apa yang bergantian di depan teman -
peserta didik ketahui/ alami dengan temannya
pembelajaran hari ini 4. Peserta didik yang lain
memperhatikan dan
memberi tanggapan
dengan sopan dan antusias
dan saling menghormati
5. Bersama dan dengan
bimbingan guru , peserta
didik menyimpulkan hasil
diskusi

c. Kegiatan Penutup dan Refleksi d. Refleksi Guru


Peserta Didik
1. Peserta didik menyimpulkan 1. Apakah semua siswa
kegiatan pembelajaran pada hari ini aktif memperhatikan
2. Peserta didik menjawab tayangan dari LCD?
pertanyaan tentang pembelajaran 2. Apakah semua
hari ini siswa aktif
3. Peserta didik menerima mengikuti diskusi?
penilaian/refleski hasil kegiatan 3. Apakah semua semua siswa
yang dilaksanakan dengan beberapa bisa mengikuti pelajaran
pertanyaan : dengan baik ?
a. Apakah kalian senang dengan
kegiatan pembelajaran hari
ini? Apakah kegiatan
pembelajaran hari ini
menambah wawasan kalian
tentang tentang materi dasar
busana/ fashion design Vidio
pembuatan design fashion
4. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang
materi pembelajaran di
pertemuan selanjutnya
5. Peserta didik menngakhiri
pembelajaran dengan doa dan
salam penutup

ASESMEN
Jenis Bentuk
Profil Pelajar Tertulis Perfoma
Pancasila
Diagnostik non Penilaian diri
kognitif
Formatif Lembar kerja
Sumatif obyektif

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut :
i. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum)
diberikan materi
masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
ii. Peserta didik diberikan tambahan materi berupa belajar secara mandiri dengan
melihat video beberapa usahawan sukses melalui HP

REMEDIAL
Untuk peserta didik yang belum mencapai kompetensi bila memungkinkan akan diberikan
review pembelajaran atau bahkan pembelajaran ulang sehingga lebih memantapkan mereka
untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial.

GLOSARIUM
1. Eksperimen adalah suatu set tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk
mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat
antara gejala.
2. Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.
3. Perbandingan tubuh merupakan ketentuan yang digunakan untuk menggambar
ukuran tubuh manusia.
4. Anatomi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur dan organisasi dari
bagian- bagian tubuh makhluk hidup yang saling berhubungan satu sama lain.
5. Refleksi adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya,
setelah menumbuk antarmuka dua medium.
6. Mode atau fasyen merupakan sebuah ekspresi estetika yang populer pada waktu,
masa, tempat tertentu dan dalam konteks tertentu, terutama pada pakaian, alas
kaki, gaya hidup, aksesoris, riasan wajah, gaya rambut dan proporsi tubuh.
7. Style adalah gaya atau penampilan (6 karakter penampilan yang dimiliki oleh
wanita)
8. Look adalah karakter penampilan lebih banyak dari style yang dimiliki oleh wanita

DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Siswa : Ernawati, dkk.2008. Tata Busana jilid 2.Jakarta : Direktorat Pembina
Sekolah Menengah Kejuruan
2. Buku pegangan guru : Soekarno.2012. Buku Penuntun Membuat Busana Tingkat
Dasar.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
3. Internet

Mengetahui, Aceh Utara , 25 Juli 2022


Kepala SMKN1 Baktiya Barat Guru Mata Pelajaran,

Ir. Muharman, M.A.P Murniah, S.Pd


NIP. 196505222005041001 NI PPPK. 198908042022212006
LAMPIRAN
PERBANDINGAN TUBUH SESUAI DENGAN PROPORSI TUBUH
A. ANATOMI TUBUH
Anatomi tubuh manusia yang dipelajari adalah ukuran panjang tubuh, lebar
tubuh, bentuk, dan posisi tubuh atau pose. Bagian lipatan persendian harus
diperhatikan dengan baik agar pada saat menggambar anatomi tubuh tidak terbalik atau
berbalik arah. Pengertian anatomi tubuh adalah hubungan antara tubuh atau badan
dengan bagianbagian lain dan hubungan tiap bagian dengan keseluruhan badan dilihat
dari ukuran panjang dan lebar. Proporsi tubuh manusia terdiri dari kepala, dada/badan
atas, pinggang, panggul, C. Anatomi Tubuh B. Tipe Tubuh Proporsi Tubuh 7 tangan, kaki
yang memiliki ukuran dan bentuk tertentu, namun merupakan kesatuan yang utuh.
Anatomi tubuh dalam desain busana telah mengalami perpanjangan dari anatomi tubuh
normal. Seorang desainer busana sangat dituntut untuk menguasai gambar proporsi
tubuh. Gambar anatomi dapat membantu dalam mewujudkan desain yang diminta oleh
konsumen.
Desain yang dituangkan dalam proporsi tubuh akan tampak indah dan
menarik serta jelas detailnya karena sesuai dengan anatomi tubuh manusia.
Perbandingan pada setiap bagian busana serta ukuran modelnya yang digambar
pada proporsi akan mudah dipahami oleh orang lain. Tiap orang memiliki tubuh
yang tidak sama tetapi ingin tampil sempurna dan menarik saat dipandang. Hal ini
adalah sebuah tantangan bagi desainer untuk membuat desain yang dapat
menjadikan tipe tubuh yang tidak ideal menjadi berkesan ideal, inilah tugas utama
seorang desainer. Dengan mempelajari proporsi tubuh maka akan diketahui
perbandingan yang logis di mana letak leher dan bahu, berapa panjang dan bentuk
lengan, letak pinggang dan lebar yang proporsional, agar model busana tampak
jelas dan indah. Setelah mempelajari materi ini maka akan dapat mengidentifikasi
permasalahan berkaitan dengan anatomi tubuh manusia dalam bidang busana.
Dengan belajar konsep gambar proporsi dengan berbagai perbandingan maka akan
dapat memperkirakan perbandingan tubuh pemakai dengan busananya. Agar
tampak lebih menarik tentu saja perlu diberikan variasi posisi yang tepat dengan
gambar desainnya. Pemahaman tentang konsep gambar proporsi akan dapat
mengoreksi jika terjadi gambar yang tidak proporsional. Karena gambar desain
akan terlihat menarik jika dengan proporsi yang tepat dan logis sehingga tidak
terlihat seperti kartun. Mengkomunikasikan hasil gambar proporsi tentu perlu
dilakukan dengan baik sehingga akan menimbulkan daya tarik. Jika gambar akan
digunakan untuk dipromosikan tentu semua keterangan terkait produk harus
tertera pada lembar presentasi desain. 1. Gambar anatomi tubuh manusia sesuai
dengan proporsi Postur tubuh manusia tidak kaku seperti patung. Maka perlu
mengamati lingkungan dengan melakukan analisa terhadap bentuk tubuh manusia.
Bagaimana bentuk kepala, badan tangan/lengan, kaki, dan detail lainnya. Macam-
macam gambar perbandingan tubuh dalam desain busana yaitu: perbandingan
menurut ukuran tubuh sesungguhnya yaitu 81/2 kali tinggi kepala dan
perbandingan menurut gambar desain busana 9 kali tinggi kepala atau bisa lebih.
Konsep anatomi tubuh ini sebagai dasar untuk mengembangkan gambar proporsi tubuh.
Keseimbangan tubuh saat berdiri bagaimana posisi kaki, tangan, kepala, dan detail lainnya.
Jangan sampai terjadi besar kepala melebihi besar badan, lebar panggul lebih kecil daripada
lebar pinggang, panjang tangan melebihi panggul, dan kejanggalan lainnya. Untuk menghindari
kesalahan tersebut perlu memahami konsep anatomi tubuh manusia dengan perbandingan
yang logis.
Gambar Proporsi Tubuh Wanita Dengan Perbandingan 9 kali Tinggi Kepala (TK), 10TK,
11TK Proporsi tubuh secara ilustrasi dimaksudkan bahwa proporsi tidak sama dengan ukuran
manusia sebenarnya melainkan dengan perpanjangan dengan menggunakan perbandingan 9 -
12 kali tinggi kepala. Berikut akan dipelajari proporsi tubuh wanita dengan perbandingan 9 x TK,
10 x TK, dan 11 x TK. Proporsi tubuh secara ilustrasi letak dan perbandingan dimulai dari titik
kepala sampai panggul sama dengan proporsi menurut desain busana, perbedaannya dimulai
pada garis panggul sampai ke tumit.
Tabel Daftar Perbandingan Tubuh Wanita Secara Ilustrasi
RANGKA DAN SIKAP

A. Pengertian Rangka, Sikap dan Gaya


Bila kita melihat model, baik dimajalah mode maupun dalam peragaan busana
sesungguhnya terdapat beberapa sikap yang sering dipakai untuk model. Sikap ini
berhubungan pula dengan berbagai gaya tangan dan kaki. Yang dimaksud dengan
sikap ialah posisi tubuh sesorang model yang tampak dari depam, belakang dan
miring. Dalam menggambar anatomi sikap ii disebut “sikap¾ “ “sikap dari samping”
atau “sikap setengah”. Gaya adalah macam-macam gerakan tangan dan kaki yang
sering diragakan seorang model, seperti tekanan di kaki kiri atau tekanan di kaki
kanan, kaki melangkah, kaki menyilang, disertai pula dengan berbagai gaya tangan
antara lain tangan di pinggang, tangan ke atas, lurus, berayun dan seterusnya. Rangka
yang dimaksud ialah kerangka tubuh yang digunakan sebagai penolong dalam
menggambar sikap dan gaya yang telah diuraikan di atas. Bagi individu yang
mempunyai bakat menggambar tubuh, gambar rangka berfungsi sebagai tambahan
saja, akan tetapi bagi pemula yang sulit dalam menggambar tubuh, gambar rangka
akan banyak sekali menolong. Ada 4 (empat) jenis gambar rangka yang dapat dipakai
sebagai penolong :
a) Rangka benang
b) Rangka balok (trapesium)
c) Rangka balok 3 dimensi
d) Rangka elips

B. Rangka Balok atau Trapesium

Di sini kita akan membahas dan mempelajari rangka balok atau trapesium. Dinamakan
rangka balok atau rangka trapesium karena bentuknya menyerupai potogan balok atau
trapesium dari bagian tubuh, adapun cara menggambar potongannya adalah sesuai dengan
tubuh yang dapat digerakan yaitu pada setiap persendian. Untuk lebih jelas perhatikan
gambar 34, dan perhatikan cara memberi nomor pada setiap bagian tubuh yang akan
digunakan. Nomor bagian tubuh yang terdiri dari bagian kiri dan kanan, dibuat sama akan
tetapi sebelah kanan kita tambah huruf seperti lengan kanan atas no 5a pada gambar 34.

Untuk jelasnya pemberian nomor ikuti tulisan betikut :


1. Nomor 1 adalah kepala
2. Nomor 2 adalah leher
3. Nomor 3 adalah badan atas
4. Nomor 4 adalah bagian pinggul
5. Nomor 5 tangan sebelah kiri dan 5a tangan bagian kanan
6. Nomor 6 tangan bawah sebelah kiri dan 6a kanan
7. Nomor 7 telapak tangan kiri dan 7a kanan
8. Nomor 8 paha kiri dan 8a kanan
9. Nomor 9 betis kiri dan 9a kanan
10. Nomor 10 telapak kaki kiri dan 10a kanan
Khusus nomor 6 dan 6a dipindahkan ke kertas lain sebab bentuk tangan tergunting oleh
pinggul. Perhatikan gambar 35 adalah gambar bagian tubuh yang telah digunting gunting
yang nanti dipakai sebagai pola.

C. Gaya dan Sikap


Seperti uraian di atas gaya dan sikap tidak mungkin dapat dipisahkan. Di sini
akan dikemukakan 7 gaya model dengan gaya tangan berbeda secara rinci dan bertahap.
1. Tekanan pada satu kaki
Yang dimaksud dengan tekanan adalah kaki menahan tubuh agar tidak terjatuh, ada juga
yang menyebut berat badan. Jika badan bertopang pada salah satu kaki, maka kaki yang lain
bersilang, santai atau bebas.
a. Tekanan di kaki kiri
Pada sikap dan gaya dengan tekanan kaki kiri, maka yang lurus adalah kaki kiri atau yang
menopang badan.
Perhatikan gambar 36. Cara menggambar sikap dan gaya di atas, ikuti

langkah berikut :

Langkah Pertama

a) Membuat sumbu OX lalu memindahkan pola kepala dengan posisi lurus

b) Memindahkan pola badan atas, bawah dengan pinggul bawah lebih tinggi

c) Memindahkan pola paha, betis dan telapak kaki kanan

d) Memindahkan pola paha, betis, telapak kaki kiri dengan gaya kaki santai

e) Memindahkan pola tangan kanan dan kiri dengan gaya seperti

36a Langkah Kedua

Perhatikan gambar 36b yaitu mengisi atau membentuk daging. Perhatikan bentuk bagian-
bagian tubuh yang diberi daging sesuai dengan gerakan tubuh dan arahnya.
b. Tekanan di kaki kiri Pada gaya dan sikap tekanan di kaki kiri, maka gaya
kaki kanan menyilang dibagian betis, sikap tangan kanan dan kiri
menyilang sejajar pinggang. Untuk jelasnya lihat

gambar 37.
Langkah Pertama
a) Perhatikan gambar 37a membentuk sumbu OX
b) Memindahkan pola-pola badan atas dengan gerakan yang diinginkan
c) Memindahkan pola kaki dengan tekanan di kaki kiri, kaki kanan menyilang pada
bagian betis
d) Memindahkan pola lengan dengan gerakan tangan kanan enyilang dengan
tangan kiri.
Langkah Kedua
a) Mengisi kerangka tubuh dengan gambar daging seperti yang terlihat
pada gambar 37bb) Perhatikan arah kaki jangan sampai bergeser dari
gerak kaki yang normal atau jangan sampai terlihat seperti kaki terkilir.
c. Tekanan di kaki kiri Pada gaya dan sikap tekanan di kaki kiri, pinggul kiri lebih tinggi,
tangan kanan ke atas kepala, perhatikan gambar 38.

Langkah Pertama

a) Membuat sumbu OX seperti gambar 38a

b) Memindahkan pola kepala

c) Memindahkan pola badan, terlebih dahulu dicoba, kemungkinan-kemungkinan


yang dapat terjadi

d) Memindahkan pola kaki, dengan tekanan dikaki kiri dan tumit kanan naik (ujung jari
kanan menyentuh tanah)

e) Memindahkan pola lengan seperti gambar

38a Langkah Kedua Perhatikan gambar 38b


a) Menghubungkan dan menggambar bentuk leher dan bahu. Cobalah terlebih dahulu
menggambar kemungkinan arah leher

b) Mengisi gambar rangka dengan daging tubuh

d. Tekanan di kaki kanan Dengan tangan kiri di pinggul tangan kanan lurus kaki kiri santai
(gambar 39)

Langkah Pertama

a) Membuat sumbu OX

b) Memindahkan pola kepala

c) Memindahkan pola badan dengan menentukan gerak tubuh

d) Memindahkan pola kaki

e) Memindahkan pola

lengan Langkah Kedua


a) Menghubungkan leher dan garis bahu

b) Mengisi rangka balok dengan gambar daginge. Tekanan di kaki kanan

Gambar 40 adalah tekanan dikaki kanan,dengan gaya kaki kiri menyilang ke kanan, tangan kiri
bertopang dipinggul, tangan kanan ke atas dan kepala sedikit miring. Ikuti langkah berikut :

Langkah Pertama Gamabr 40a

a) Membuat garis sumbu OX

b) Menentukan arah kepala

c) Menentukan letak badan atas dan pinggul

d) Menentukan letak paha, betis, telapak kanan

e) Menentukan letak paha, betis telapak

f) Menentukan telapak tangan kirig) Menentukn letak tangan kanan kearah

kepala Langkah Kedua Gambar 40b


a) Mengisi daging seluruh tubuh

b) Menyelesaikan dengan sempurna

Selanjutnya perhatikan gambar 41 dan gambar 42 adalah gaya dan gerak tubuh dengan
tekanan di kaki kanan.
2. Tekanan di Kedua Kaki Tekanan ini dapat terjadi dengan 2 cara yaitu melangkah atau kaki
kiri kanan terbuka. Ikuti uraian berikut :

a. Kaki Terbuka

Gambar 43 adalah sikap berdiri dilihat dari depan dengan kaki kiri dan kanan mernggang
sehingga kedua kaki menahan tubuh, adapun langkah kerja sebagai berikut:

a) Membuat sumbu OX

b) Memindahkan kepala dengan gaya bebas

c) Memindahkan badan atas dan pinggul

d) Memindahkan kaki kiri dan kanan

e) Memindahkan tangan dengan gaya bebas

Langkah Keduaa) Menghubungkan garis leher dengan garis

bahu a). Mengisi rangka balok dengan gambar daging


b. Kaki Melangkah

Gambar 44 adalah kaki melangkah, kaki kiri di depan kaki kanan di belakang, badan berada
dalam posisi lurus. Perhatikan gambar 44, paha kanan seolah-olah masuk ke dalam pinggul,
yang sebetulnya ada di sebelah belakang. Posisi tangan kiri dan kanan dengan gaya bebas.
Untuk lebih jelas ikuti langkah berikut :

Langkah Pertama

a) Membuat sumbu OX

b) Memindahkan pola kepala

c) Memindahkan pola badan (badan atas dan pinggang)d) Kaki kiri di depan oleh karena itu
posisi kaki kiri lurus

e) Untuk menentukan berapa jarak langkah adalah dengan menentukan berapa bagian
gambar paha kanan masuk ke garis pinggul. Dilihat gambar 44. Hal ini tentu tergantung
keinginan yang menggambar.

Langkah Kedua

a) Mengisi daging
b) Perhatikan telapak kaki, tumit kiri ke atas

c) Menyelesaikan

Gambar dilihat dari belakang

Perhatikan gambar 45 gambar dilihat dari belakang dengan tekanan di kaki

kiri, yang berbeda hanya pada bagian tumit, ikuti langkah berikut :Langkah

Pertama

a) Membuat sumbu OX

b) Memindahkan pola kepala

c) Memindahkan pola badan atas dan bawah

d) Memindahkan pola kiri

Langkah Kedua

a) Mengisi rangka balok dengan gamba daging


b) Perhatikan telapak kaki, tumit kiri ke atas

c) Menyelesaikan

Dari uraian di atas yang perlu diingat tentang gaya dan sikap adalah :

1) Kepala dapat digeser- geser asal saja mengikuti persendiannya

2) Gerak tangan dan kaki dapat dibuat sesuai model yang diinginkan asal saja tidak menyalahi
gerakan yang mungkin terjadi3) Semua gambar diselesaikan dengan baik

4) Pola rangka balok harus dibuat dengan sangat teliti

5) Untuk latihan menggambar dapat saja diambil pola yang ada pada gambar 35, akan tetapi
tentu akan lebih baik jika dibuat sendiri.
 Alat dan Bahan Pembuatan Gambar Anatomi Tubuh Manusia Sesuai dengan Proporsi
Peralatan dan bahan yang digunakan untuk menggambar proporsi tubuh sederhana,
yaitu:
a. Pensil
Pensil hitam dengan kode H (keras), HB (dengan kekerasan sedang), dan B sampai
dengan 4B (lunak). Perlu diperhatikan kondisi pensil harus selalu runcing dan panjang pensil
harus sesuai kenyamanan tangan saat menggenggam. Untuk hasil yang baik pada taraf
belajar cukup pilih pensil dengan ukuran 2B karena tidak terlalu keras dan lunak. Pensil yang
keras jika digoreskan dengan tekanan keras akan membekas, meskipun sudah dihapus tetap
membekas jika diwarnai. Pensil dengan kode 2B ke atas akan memberikan efek tebal pada
goresan, jika terjadi kesalahan maka akan menghapus gambar akibatnya kertas gambar
akan ternoda hitam. Ukuran panjang pensil juga harus diperhatikan, karena panjang batang
pensil sangat berpengaruh terhadap hasil goresan.
b. Penghapus
Penghapus sangat mungkin sekali digunakan saat ada goresan yang salah terutama bagi
pemula. Pilih kuallitas karet penghapus yang terbaik sehingga saat digunakan dapat
menghapus goresan yang salah secara maksimal.
c. Penggaris
Penggunaan penggaris pada saat membuat garis bantu saat membuat tinggi badan,
lebar badan, dan garis luar badan.
d. Kertas
Kertas yang digunakan dapat berupa kertas gambar atau kertas folio. Jika ingin dibuat
album maka kertas folio lebih tepat, jika sudah cukup banyak dijilid spiral agar saat dibalik
pindah halaman permukaan terlihat sepenuhnya. Sebelum memulai untuk menggambar
akan baik jika dilakukan pembiasaan menggambar yaitu kegiatan yang dilakukan sesuai
prosedur menggambar.
Standar operasional prosedur dalam menggambar
adalah: Alat Persiapan alat untuk menggambar dilakukan
mandiri.
1. Pensil dalam keadaan sudah diseruti runcing, penghapus dengan kualitas yang baik
sehingga tidak meninggalkan noda saat digunakan, serta penggaris plastik untuk
membantu membuat garis desain.
2. Bahan
Bahan berupa kertas gambar atau manila dengan ukuran yang disesuaikan dengan
kebutuhan dipersiapkan dengan rapi dan bersih di ruang praktik menggambar,
lakukan sebelum pembelajaran dimulai agar tidak memakan waktu.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan dan diperhatikan untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan kerja ketika menggambar proporsi tubuh adalah:
a. Tangan harus dalam keadaan bersih, cuci tangan ini wajib dilakukan untuk
menjaga kebersihan kertas atau media yang digunakan untuk menggambar
proporsi.
b. Persiapkan pensil dalam keadaan runcing dan penghapus yang bersih.
c. Pada saat menggambar posisi duduk sikap badan harus tegak tidak
membungkuk. Hal ini akan menjaga stamina selama proses belajar menggambar
tidak cepat merasa lelah.
d. Menggambar dalam keadaan pencahayaan yang cukup, sehingga mata tidak
cepat lelah.
e. Semangat dalam berlatih menggambar akan memperoleh hasil yang maksimal. \
4. Langkah Kerja Sebelum mulai menggambar proporsi tubuh wanita, pria, anak
wanita, dan anak pria lakukan pemanasan terlebih dahulu dengan menggerak-
gerakkan jari tangan dengan meremas-remas agar tidak kaku. Langkah berikutnya
buatlah coretan- coretan asal pada kertas yang tidak terpakai agar saat membuat
gambar nanti tangan sudah terbiasa menggores pada kertas. Pemanasan ini baik
dilakukan untuk merangsang otak kanan dalam upaya memotivasi semangat.
Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Tentukan terlebih dahulu perbandingan proporsi tubuh yang akan digambar,
semisal 9 x TK.
2) Tentukan berapa ukuran tinggi kepala yang jadi pedomannya, untuk contoh
tinggi kepala = 3 cm.
3) Buat garis vertikal untuk sumbu badan dengan panjang sesuai perbandingan
yang sudah ditentukan, yaitu 3 cm x 9 TK = 27 cm.
4) Tentukan letak kepala, bahu, pinggang, panggul, lutut, dan tumit.
5) Buat ukuran lebar kepala, bahu, pinggang, panggul lutut, dan tumit, kemudian
hubungkan dengan cara menarik garis dari titik terlebar kepala, sampai pada ujung
jari kaki.
6) Buat daging untuk mempercantik penampilan proporsi tubuhnya.
7) Lengkapi dengan keterangan ukurannya.
8) Gaya dapat disesuaikan keinginan dengan proporsi dengan perbandingan tertentu.
9) Sempurnakan dengan menggambar wajah, rambut tangan, dan sepatu.
1. Tabel Hasil Pengamatan

NO KEGIATAN HASIL KEGIATAN PERUBAHAN

Bentuk Bentuk
Balok elips
1 Perbandinga Terbentuknya proporsi tubuh wanita
n tubuh sesuai dengah proporsi ilustrasi
wanita Terbentuknya proporsi tubuh wanita
sesuai dengah proporsi anatomi
Terbentuknya proporsi tubuh wanita
sesuai dengah proporsi desain busana

2 Perbandingan Terbentuknya proporsi tubuh


anatomi tubuh anak sesuai usia 1-3
anak Tahun (4 x TK)
Terbentuknya proporsi tubuh
anak sesuai usia 4-6
Tahun (5 x TK)
Terbentuknya proporsi tubuh
anak sesuai usia 7- 9
Tahun (6 x TK)
Terbentuknya proporsi tubuh
anak sesuai usia 10-13
Tahun (10 x TK)
1. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kerjakan percobaan berikut, kemudian buatlah laporannya
Judul : Desain Busana sesuai dengan six basic style :

a. Desain busana dengan karakter classic elegant dan feminine romantic


b. Tujuan : Mengetahui model-model busana sesuai dengan karakter
dan kesempatan pemakaiannya
Alat dan bahan:
Alat :
5. Pensil
6. Pensil warna
7. Papan LJK
8. Penggaris
Bahan :
5. Kertas F4
6. Penghapus
7. Bahan alam (bunga, daun, sayurn, dan sebagiannya)
8. Bahan buatan (kain perca, korek api, kertas dan
sebagiannya) Langkah Kerja :
7. Siapakan alat-alat yang digunakan untuk mendesain
8. Menyiapkan bahan-bahan yang didgunakan untuk mendesain
9. Amati masing-masing kegiatan (1-5) !
10. Isilah tanda rumput ( V ) pada kolom yang sesuai pernyataan tersebut di atas !
11. Bersama teman satu kelompokmu, diskusikan dan simpulkan hasil
pengamatan tersebut !
12. Presentasikan hasil pengamatan kelompokmu di depan kelas.
RINGKASAN MATERI
six basic style ialah gaya yang memiliki mode atau menerapkan penampilan yang
berkarakter. Style sendiri pada dasarnya hanya 6 saja. 6 style yang dibuat berdasarkan
karakter berpakaian wanita. Yaitu classic elegant, sporty casual, feminime romatic, exotic
dramatic, sexi alluring, dan art of beat. Kenam style ini dapat diubah menjadi pencampuran
yang lain seperti classic sporty, exotic romatic, sexy of beat dan lainnya.

1. CLASSIC ELEGANT

Jika kamu menyukai style ini, berarti kamu memiliki kepribadian yang sangat rapi dan
perfeksionis. Untuk pakaian yang dipilih pun merupakan pakaian branded yang simple dan
elegan, dengan bahan premium yang dijahit dengan rapi dengan teknik tailoring, seperti
blazer atau atasan dengan rok/celana dengan warna dan bahan yang sama. Warna yang
dipilih pun juga warna-warna netral dan tidak mencolok, seperti hitam, putih, nude, khaki,
navy. Untuk aksesoris pun tidak menyukai yang terlalu mencolok, biasanya memilih aksesoris
simple seperti kalung mutiara dan classic watch yang berukuran kecil, atau bahkan tidak
memakai aksesoris sama sekali.

2. Sporty Casual

Untuk si penggemar sporty casual biasanya memiliki karakter yang cuek dan santai.
Begitu juga dalam memilih pakaian. Selain simple, nyaman juga menjadi point nomor
satu. Jaket, weater dan t-shirt menjadi item yang wajib banget, untuk pemilihan
aksesoris seperti tas, mereka cenderung memilih tas yang lebih besar. Karena, tas yang
lebih besar dapat menampung barang-barang yang banyak saat traveling.Sporty casual
ini juga digemari oleh berbagai kalangan usia, karena pilihan pakaiannya yang lentur dan
memudahkan untuk bergerak.
3. Feminine romatic

Tipe wanita yang menyukai style feminine romantic ini merupakan tipe yang lembut
dan romantis. Lebih menyukai detail yang manis, seperti floral, lace, renda, dan
kerut. Untuk bahan yang dipilih juga lebih memilih bahan yang ringan seperti chiffon,
sutera, crepe, brukat, dan bahan ringan yang lainnya. Warna yang dipilih pun
merupakan warna- warna soft dan pastel, seperti baby pink, baby blue, turquoise,
dan peach.

4. style exotic dramatic

Style ini lebih mengarah kepada unsur folklore dan dramatic. Wanita yang memiliki
style exotic dramatic pun cenderung memiliki kepribadian yang tidak umum. Di satu
sisi memiliki kepribadian yang lembut, tetapi juga memiliki sisi tegas dan kuat di
beberapa situasi. Aksesoris yang dipilih pun sangat unik. Mereka lebih suka
menggunakan aksesoris yang terbuat dari tembaga, kayu, velvet, dan bahan unik
lainnya. Selain itu, warna yang dipilih juga warna yang dapat memberikann
kesan dramatic seperti merah, hitam, gold, silver, dan coklat.
5. Sexy alluring

Kepribadian wanita yang menggemari style ini cenderung berani, agresif, dan selalu
ingin menjadi pusat perhatian. Mereka lebih senang menunjukkan bentuk tubuhnya.
Bahan- bahan yang stretch dan press body, seperti jersey, rajut, spandex sering dipilih
dengan warna yang mencolok seperti merah dan gold

6. Art of Beat

Berbeda dari 5 style yang lainnya, art of beat memiliki style yang lebih quirky dan
unik. Para penggemar style ini memiliki kepribadian yang unik, sulit ditebak, dan
cenderung kreatif karena mereka senang membuat pakaiannya sendiri. Lalu,
wanita yang memiliki style art of beat lebih memilih pakaian sesuai dengan
keinginannya dan tidak mengikuti trend. Mereka memiliki pilihannya sendiri dan
berani memakai motif yang terang dipadukan dengan warna terang lainnya. Sangat
tidak menyukai basic items, dan memilih untuk menggunakan statement items untuk
menunjang style nya. Warna dan aksesoris juga lebih mencolok, seperti warna-warna
neon, dan menggunakan banyak manik-manik berwarna cerah.
“Pakaian kamu menjadikan kamu dimuliakan sebelum kamu duduk dan Ilmu
kamu menjadikan kamu dimuliakan setelah kamu duduk”. Dari pepatah tersebut
dapat dianalisa bahwa pakaian dapat membuat orang dihormati. Untuk
memenuhinya maka penting sebuah desain yang baik dan cocok dengan type orang
yang mengenakan. Untuk dapat memahami desain apa yang tepat maka berikut
beberapa type tubuh manusia menurut Sicilia Sawitri (2004): a. Type Dramatic
(masculine) Tipe maskulin memiliki sifat berani, tegas dan kuat, terbuka dan sportif.
Gerakannya lembut dan tenang, sehingga akan
membutuhkan desain busana yang bertekstur garis tegas akan mendukung
kepribadiannya. Pemilihan warna dingin bertekstur berat tebal dan licin akan sangat
cocok. b. Type Ingenue (feminine) Tipe feminine memiliki sifat yang bertolak
belakang dengan sifat maskulin. Kepribadiannya cenderung pemalu, lemah lembut,
tertutup, suka menyendiri, menghindar dari perhatian orang lain. Menurut analisa
dari sifat ini maka desain busana yang tepat adalah busana dengan warna lembut
dengan motif kecil, tekstur lembut, halus, terawang dan ringan. Jenis kain ini
misalnya sutra dan sifon. Lebih baik menghindari bahan yang kaku, tebal, brokat.
Kemampuan untuk mampu menganalisa dengan baik sifat dan karakter tipe ini
dikuatkan dengan pemahaman tentang penerapan unsur dan prinsip desain. c. Type
Intermediate (antara maskulin dan feminine) Tipe antara ini memiliki sifat antara
maskulin dan feminine. Memiliki kepriadian yang fleksibel, mampu bergaul dengan
baik dan karena karakternya berada di tengah sifat yang ekstrem maka pemilihan
desainnya pun tidak menyolok. Pemakaian unsur dan prinsip desain cukup leluasa.
Keberanian dalam menentukan desain guna memecahkan permasalahan pada orang
yang memiliki bentuk tubuh tertentu dengan karakter tertentu akan menambah
kompetensi dalam menggambar desain. Melalui pembelajaran berbasis STEM maka
akan terasah kompetensi peserta didik dalam membuat desain yang tepat bagi
pelanggan. Sains yang dikembangkan pada materi tipe tubuh ini adalah adanya
kondisi faktual bahwa ada beberapa macam tipe tubuh manusia yang membutuhkan
desain busana sesuai dengan karakternya. Untuk dapat membuat desain yang cocok
maka perlu memahami karakter masing-masing tipe tubuh tersebut.

Tabel Hasil Pengamatan

NO KEGIATAN HASIL KEGIATAN PERUBAHAN

Desain Desain
Sketsing Drawing
1 Desain dengan six Terbentuknya desain busana sesuai
basic style dengan tema karakter
Terbentuknya desain busana sesuai
dengan kesempatan pemakaian
Terbentuknya desain busana
dengan pengaplikasian
warna yang serasi
B. Lembar Kegiatan
C. Aspek Pengetahuan

Soal Essay

1. Apa yang dimaksud six basic style?


2. Sebutkan bagian-bagian six basic style sesuai dengan karakternya !
3. Sebutkan yang dimaksud dengan karakter classic elegant pada six basic style!
4. Bagaimana perkembangan six basic style pada zaman sekarang?
5. Bagaimana cara menciptakan design yang menarik sehingga terjual di pasar ?

c. ASSESMEN
1. Asesmen Diagnostik ( sebelum pembelajaran )
2. Asesmen Formatif ( selama proses pembelajaran )
3. Asesmen Sumatif ( akhir pembelajran )

d. PEMBELAJARAN REMEDIAL
1. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta< 20 % Tugas individu, mengerjakan tugas
praktek yang sudah diberikan
2. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta 20 % - 50 % Tugas kelompok, Membuat
rangkuman tentang materi pokok atau materi tertentu
3. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta> 50 % Pembelajaran Ulang, menjelaskan
kembali materi pokok dengan memberikan soal yang baru.
Bentuk penilaian :
3. Nilai yang asalnya di bawah nilai KKM, akan disesuaikan dengan nilai yang
sewajarnya tidak melebihi nilai yang tidak mendapatkan Remidial.
4. Peserta didik yang nilainya masih kurang, akan dilakukan remidial dengan
diberikan bentuk soal yang sederhana sesuai dengan tingkat
pemahamannya. Sampai nilainya mencapai KKM
Soal Remidial
1. Apa yang dimaksud six basic style?
2. Sebutkan bagian-bagian six basic style sesuai dengan karakternya !
3. Sebutkan yang dimaksud dengan karakter classic elegant pada six basic style!
4. Bagaimana perkembangan six basic style pada zaman sekarang?
5. Bagaimana cara menciptakan design yang menarik sehingga terjual di pasar ?

e. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
1. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata
diberikan tambahan literasi melalui Sumber Lain (Internet) yang terkait dengan
materi pembelajaran dengan berbagai informasi yang terkait.
2. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata
diberikan tambahan melalui Buku Siswa yang sudah memiliki tingkat soal HOTS.
3. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata
dapat menjadi tutor sebaya bagi peserta didik yang nilainya di bawah rata-
rata. Bentuk penilaian :
6. Nilai di rapot sudah dipastikan akan mendapatkan nilai memuaskan.
7. Diberikan penghargaan khusus bagi peserta didik yang mendapatkan pengayaan

Soal Pengayaan
1. Menurut kalian bagaimana pengembangan mode design busana pada zaman
sekarang?
2. Menurut kalian apa itu desian kolase ?
3. Bagaimana teknik pembuatan desain kolase?
4. Apa alat-alat yang digunakan dalam pembuatan desain kolase?
5. Bahan apa saja yang dapat digunakan dalam pembuatan desain kolase?
KRITERIA PENILAIAN TUGAS KELOMPOK ( Asesmen Formatif )

LEMBAR PENILAIAN HASIL KERJA FASHION DESIGN

Nama :

No absen :

NILAI
NO ASPEK PENILAIAN NILAI YANG DI CAPAI
MAKSIMUM
1 Perencanaan Mengukur 20 10 7 5
 Ketepatan menyiapkan alat dan
tempat kerja.
 Menyiapkan model/desain

2 Proses Mendesain 30 10 7 5
 Ketepatan prosedur dalam
menentukan proporsi tubuh
 Ketepatan mendesain busana
sesuai dengan kesempatan
 Kesesuaian unsur-unsur desain
busana pada pengaplikasian
fashion design yang dirancang
 Kesesuaian prinsip-prinsip desain
pada pengaplikasian fashion
design yang dirancang

3 Hasil Mendesain 40 20 16 12
Desain sesuai dengan tema yang di
angkat, narasi dan analisis desain
4 Kerapian 10 5 3 1
Kebersihan
Keselamatan kerja
Jumlah 100
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK
1. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak
pada semangat belajarmu ?
2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar
di rumah ?
3. Apa harapan kamu saat mempelajari tentang fashion design ?
4. Bagaimana pendapatmu mengenai proses perancangan fashion design dengan
bahan- bahan yang ada di sekitar lingkungan?
5. Menggunakan bahan apa yang paling berkesan dalam pembuatan Fashion
Design menurutmu?

A. Rubrik Asesmen dan Penilaian


Rubrik Assesmen Presentasi Hasil Observasi Personal Pembuatan Fashion Design

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten
Rubrik Penilaian Presentasi Hasil Observasi Fashion Design

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten

B. ASESMEN KONITIF
C. Waktu Akhir setelah Durasi Asesmen 5’ – 10’ per
Asesmen guru orang
menjelaskan
tentang
pembuatan
desain, mulai
dari
pemahaman
dasar-dasar
desain,
pemahaman
terhadap six
basic style dan
look.
Identifikasi materi yang Pertanyaan Kemung- Skor Rencana
akan diujikan kinan (Kategori) Tindak Lanjut

Jawaban
Peserta didik mampu Dari ketiga proporsi Proporsi Paham Pembelajaran
mengidentifikasi tersebut manakah tubuh Utuh dapat
perbandingan proporsi perbandingan secara dilanjutkan ke
tubuh wanita dewasa proporsi tubuh anatomi
71/2 X Tinggi unit berikutnya
Kepala
Proporsi Paham Memberikan
tubuh Sebagian pembelajara
secara n remedial
desain
busana
Proporsi Tidak Memberikan
tubuh Paham pembelajara
secara n remedial
ilustrasi
Dari ketiga proporsi Proporsi Paham Pembelajaran
tersebut manakah tubuh Utuh dapat
perbandingan secara dilanjutkan ke
proporsi tubuh 8 desain
1/2 X Tinggi Kepala busana unit berikutnya
Proporsi Paham Memberikan
tubuh Sebagian pembelajara
secara n remedial
anatomi
tubuh
Proporsi Tidak Memberikan
tubuh Paham pembelajara
secara n remedial
ilustrasi
Dari ketiga proporsi Proporsi Paham Pembelajaran
tersebut manakah tubuh Utuh dapat
perbandingan secara dilanjutkan
proporsi tubuh 91/2 ilustrasi ke
unit berikutnya
X Tinggi Kepala Proporsi Paham Memberikan
tubuh Sebagian pembelajaran
secara remedial
desain
busana

Proporsi Tidak Memberikan


tubuh Paham pembelajaran
secara remedial
anatomi
tubuh

Langkah-langkah Alat bantu apa yang


apa saja yang dibutuhkan?
akan dilakukan?
Persiapan Pada saat
dan pelaksanaan
pelaksanaan : menyiapkan :

1. Menyusun 1. Model desain


jadwal proporsi tubuh secara
pelaksanaan anatomi beserta
ukurannya
2.
Mengidentifikasi 2. Model desain
materi uji yang proporsi tubuh secara
mewakili desain busana beserta
keseluruhan ukurannya
materi
pembelajaran 3. Model desain
proporsi tubuh
3. Menyusun 3 secara ilustrasi
pertanyaan beserta ukurannya
sederhana
sesuai kelasnya

4. Asesmen
diberikan seluruh
peserta didik
baik daring
maupun luring.
Tindak lanjut :

1. Melakukan
pengolahan
hasil asesmen
dan hitung rata-
rata kelas

2. Bagi peserta
didik yang
memperoleh
nilai rata-rata
akan mengikuti

pembelajaran
unit berikutnya

3. Bagi peserta
didik yang
memperoleh
nilai dibawah
rata-rata akan

memperoleh
remedial
teaching dan
bantuan dari
guru

4. Bagi siswa yang


memperoleh nilai
di atas rata-rata
akan memperoleh
pengayaan dari
guru.

5. Ulangi proses
asesmen
diagnosis ini
sesuai dengan
kebutuhan di
kelas.

Anda mungkin juga menyukai