Anamnesa
Terdapat tanda Tidak terdapat
GERDQ
bahaya tanda bahaya
PPI Test
Endoskopi
Radiologi Gejala persisten Gejala membaik
pH-Metri
Komplikasi
1. Esofagitis
2. Barret esophagus (lesi pra kanker yang ditandai dengan perubahan epitel esophagus
dari yang seharusnya squamous menjadi kolumnar)
3. Ca esophagus (adenokarsinoma esophagus)
Akalasia
Definisi : kelainan dimana bagian distal esophagus menuju persambungan ke
lambung mengalami stenosis/ mengecil, sehingga makanan sulit masuk ke lambung dan
menyebabkan muntah berulang
Etiologi : degenerasi sel-sel pada pleksus aeurbach.
Gejala Klinis :
o Regurgitasi makanan
o Nyeri di bagian dada
o Muntah berulang
o Tidak dapat dilakukan pemasangan NGT.
Pemeriksaan penunjang:
Barium swallow gambaran mouse tail/paruh burung (bird peak app)
Terapi
o Inj. Botox
o CCB
o Myotomi
o Dilatasi
Dispepsia
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Keuntungan Kerugian
Invasive (berdasarkan Biopsi endoskopi)
Biopsy urea test Mudah, cepat Beberapa kit test kurang tidak
(Rapid Urea Test) sepenuhnya sensitive sebelum 24
jam
Histologi Dapat memberikan informasi Sensitifitas bergantung pada
histologi tambahan pengalaman dan pewarnaan yang
digunakan.
Kultur Dapat digunakan untuk Sensitifitas bergantung pada
menentukan kepekaan pengalaman
mikroorganisme terhadap
antibiotik
Non-Invasive
Serologi Murah dan Mudah Tidak dapat digunakan untuk
follow-up awal; beberapa kit
dipasaran bersifat kurang akurat.
Urea Breath Tet Murah dan lebih sederhana Radiasi dosis rendah pada tes
(UBT) 13C atau 14 C daripada endoskopi; sangat dengan menggunakan 14C
berguna untuk follow-up setelah (walaupun 14C jarang digunakan)
terapu
Stool Antigen Test Murah dan Mudah; Berguna untuk Test baru; perannya dalam
follow-up setelah terapi; dapat diagnosa belum jelas; tampaknya
diigunakan pada anak-anak. kurang akurat dibandingkan
UBT, terutama digunakan untuk
menilai kesuksesan terapi
Terapi
o First line (PAK/PMK) (7-14 hari):
PPI + Amoxicillin (2 x 1000 mg)/metronidazole (2 x 500 mg) + klaritromisin (2 x
500 mg)
o Second line (P-BMT) (7-14 hari):
PPI + Bismuth (4 x 120 mg) + metronidazole (3x 500 mg) + tertrasiklin (4 x 500
mg)
CA- Gaster
Tanda klinis : terdapat massa di lambung
Gejala klinis : Nyeri ulu hati kronik, penurunan berat badan
Pemeriksaan radiologi : Signet Ring Cells (signet ring cell carcinoma)
CA- Colorektal
Gejala klinis : Penurunan berat badan, perubahan pola defekasi (BAB seperti
kotoran kambing), dapat disertai dengan hematokezia
Pemeriksaan penunjang : Barium enema (Apple core sign/ napkin ring sign)
Gold standart : Biopsi dengan kolonoskopi
Peritonitis TB
Etiologi : Mycobacterium tuberculosa
Gejala klinis : Nyeri seluruh lapangan perut, penurunan berat badan.
Tanda klinis : Defans muscular, chest board phenomenon
Hepatitis
Tabel 2 Perbandingan antara Hepatitis A, B, dan C
Jenis Hepatitis Cara Penularan Marker
Hepatitis A Menular lewat IgM anti HAV (+): Sedang terinfeksi
fekal-oral, self IgG anti HAV (+): Sudah sembuh/ pernah
limited disease. terinfeksi
Hepatitis B Menular lewat HbsAg (+): sedang terinfeksi
cairan tubuh. Anti-Hbs (+): Imunitas sudah terbentuk
(sudah pernah vaksinasi / sembuh (jika
didukung dengan anti-Hbc + )
HbeAg (+): virus sedang bereplikasi/sedang
aktif
IgM Anti- Hbc (+): windows period /
hepatitis B akut (jika didukung dengan
HbsAg (+))
IgG anti- Hbc (+): hepatitis B kronik
Hepatitis C Menular lewat Anti-HCV (+): sedang terinfeksi/ pernah
cairan tubuh terinfeksi
HCV-RNA (+): Sedang terinfeksi
Sirosis Hepatis
Etiologi:
o Alkohol, hepatitis, biliaris, gagal jantung, metabolik, obat
o Etiologi tersering di Indonesia: hepatitis B (40-50%)
Klasifikasi
o Kompensata: hepar membesar (hepatomegaly)
o Dekompensata: hepar mengecil (menciut), muncul gejala.
Kriteria gejala sirosis hepatis “SEKASIH”, tegak jika terdapat 4 gejala dibawah:
S: Splenomegali
E: Eritema Palmar
K: Kolateral Vena
A: Ascites
S: Spider Nevy
I: Inverse albumin:globulin
H: Hematemesis
Komplikasi
o Rupture varises esophagus. Th/ ligasi, somatostatin, ocreotide, propranolol
o Ascites. Th/ diuretic
o SBP (spontaneous bacterial peritonitis). Th/ operasi + antibiotic
o Hepatic ensefalopati
Derajat koma hepatica
• Grade 1: gangguan awareness, euphoria atau anxietas, gangg. pemusatan perhatian
• Grade 2: lethargy atau apathy, disorientasi minimal terhadap waktu atau tempat
• Grade 3: somnolen sampai stupor, tapi masih respon dengan stimulus verbal
• Grade 4: coma (tidak respon terhadap stimulus verbal dan noxious stimuli)
Patofisiologi
• Kerusakan hepar >> metabolisme ammonia menurun >> kadar ammonia meningkat >>
Ammonia dapat masuk ke otak (melewati brain blood barrier).
Pencegahan
• laktulosa
Terapi:
• L-ornithine dan L-Aspartate, laktulosa
Gambar 7 Gambaran Umum Hepatic Ensefalopati
Hepatoma
Nama Lain : karsinoma hepatoselular yaitu keganasan pada hati
Faktor resiko : hepatitis B dan C, sirosis hepatis, alkoholik
Gejala : penurunan BB, pucat, ikterik
Pemeriksaan fisik : hepatomegaly, hepar teraba keras, bernodul-nodul, tepi tidak
rata
Pemeriksaan penunjang : AFP (alfa Feto Protein), Biopsi (gold standart), USG.
Jaudice
Hemoglobin diproduksi di sumsum tulang dan mengalami degradasi setiap 120 hari. Hasil
pemecahan hemoglobin yaitu heme diubah menjadi biliverdin kemudian menjadi
bilirubin indirek yang akan dikonjugasi di hati menjadi bilirubin direk/terkonjugasi.
Kolelitiasis
Definisi : Batu di kandung empedu
Gejala klinis :
o Nyeri perut kanan atas
o Nyeri menjalar ke scapula
o Nyeri bertambah saat makan makanan berlemah
o 4F (fat, female, fourty, fertile)
o Demam (-), ikterik (-)
Pemeriksaan penunjang : USG : accoustic shadow
Terapi :
o Cholecystectomy (CCY), laparoscopic, jika symptomatic
o Ursodeoxycholic acid/UDCA (jarang) untuk batu cholesterol jika tidak bisa operasi
Komplikasi : kolesistitis, koledokolitiasis >> kolangitis
Kolesistitis
Definisi : Infeksi pada kandung empedu (gallbladder) sering disertai
dengan batu kandung empedu.
Gejala dan tanda klinis : Demam (+), nyeri perut kanan atas, ikterik (-), murphy sign
(+), mual-muntah
Pemeriksaan penunjang : USG : penebalan dinding kandung empedu (gallbladder),
pericholecystic fluid collection
Terapi : Antibiotik
Koledokoliatiasis
Definisi : batu di duktus biliaris
Gejala dan tanda klinis : Nyeri kolik perut kanan atas menjalar ke skapula, ikterik (+),
demam (-), BAB dempul
Pemeriksaan penunjang : Bilirubin direk meningkat, ERCP (endoscopic retrograde
colangiopancreatography)
Terapi : ERCP (endoscopic retrograde colangiopancreatography)
Komplikasi : kolangitis, kolesistitis, pankreatitis, stricture
Kolangitis
Definisi : Infeksi duktus biliaris
Gejala dan tanda klinis :
o Trias charcot : Demam (+) , ikterik (+), nyeri perut kanan atas
o Pentad Raynaud : Trias charcot + shock/sepsis +penurunan kesadaran
Pemeriksaan penunjang : ERCP, USG (pemeriksaan awal)
Terapi : Antibiotik
Pankreatitis
Pankreatitis akut
Reaksi peradangan pankreas yang akut.
Gejala klinis: nyeri ulu hati yang menyebar hingga ke punggung, gejala otonom
(keringat, mulut kering), gangguan hemodinamik. Biasanya terdapat riwayat pesta miras/
alcohol
Pemeriksaan fisik: Cullen sign, grey turner
Pemeriksaan penunjang: Peningkatan enzim lipase dan amylase
Terapi: Rehidrasi + antibiotic
Ca Pankreas
Definisi : Keganasan pada pancreas. Dijumpai massa di ulu hati
Gejala klinis : Ca caput pancreas (BAB dempul dan terjadi peningkatan
bilirubin direk, khas : painless jaundice)
Pemeriksaan penunjang : Tumor marker CA 19-9 , peningkatan enzim alkaline
transferase
Abses Hepar
Definisi : Infeksi pada hati disebabkan bakteri, parasit, ataupun jamur
Etiologi :
o Piogenik (Streptococcus, Staphylococcus) >> akibat komplikasi apendisitis, infeksi
intraabdomen, infeksi sistem biliaris
o Amoebic (Entamoeba histolystica). Faktor Risiko : riwayat disentri
Gejala klinis
o Demam
o Nyeri perut kanan atas, dapat menjalar ke bahu atau lengan kanan
Pemeriksaan fisik
o Ludwig sign
o Hepatomegaly
Pemeriksaan penunjang
o USG: Back Wall Effect. Hipoekoik (DD : kista hati >> asimptomatik,USG =
anekoik)
o X-ray Thorax : Dome diaphragm (diafragma seperti kubah)
Terapi
Tabel 4 Modalitas Terapi Abses Hepar
Terapi Keterangan
Antibiotik Abses amebic: Metronidazole 3 x 500-750 mg (7-10 hari)
Abses pyogenic :
Penisilin + ampisilin/aminoglikosida atau
Sefalosporin gen. 3 + klindamisin/ metronidazol
Aspirasi/ Insisi-Drainase Indikasi:
Besar abses >5 cm
Abses lobus kiri
Tidak ada respon terapi setelah 5-7 hari