Anda di halaman 1dari 8

Jekmen Sinulingga 1 , Putri Indah Kompetensi

Universitas Balikpapan
Agustina Tambunan 2

NILAI SOSIAL CERITA TAMBUN RAJA ETNIK BATAK TOBA

Jekmen Sinulingga1, Putri Indah Agustina Tambunan 2


Universitas Sumatera Utara1,2
pos-el: jekmen@usu.ac.id1, putritbn123@gmail.com2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik cerita Raja Tambun Etnik
Batak Toba, mendeskripsikan nilai-nilai sosial cerita Raja Tambun Etnik Batak Toba, dan
mendeskripsikan pandangan masyarakat keturunan Raja Tambun terhadap cerita Raja Tambun
Etnik Batak Toba. Lokasi penelitian penulis memilih di Desa Tambunan Sunge, Kecamatan
Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara. Metode dalam menganalisis artikel ini
mengunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam menganalisis, penulis memakan
kajian sosiologi sastra dalam buku Damono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
nilai-nilai sosiologi sastra dalam penelitian ini yakni kasih sayang antara lain tolong menolong,
kekeluargaan, kesetiaan dan kepedulian. Nilai tanggung jawab terdiri dari rasa memiliki dan
disiplin serta empati. Nilai keserasian hidup terdiri atas keadilan, toleransi, kerja sama.
Pandangan masyarakat terhadap cerita Tambun Raja yaitu masih merupakan cerita yang
dihormati dan melestarikannya agar terdengar oleh generasi-generasi baru keturunan Tambun
Raja.

Kata kunci: Sosiologi sastra, Cerita Tambun Raja, Toba, Batak.

ABSTRACT

This study aims to describe the intrinsic elements of the Batak Toba Ethnic Raja Tambun story,
describe the social values of the Toba Batak Ethnic Raja Tambun story, and describe the views
of the people of Raja Tambun descent towards the Toba Batak Ethnic Raja Tambun story. The
research location for the author chose Tambunan Sunge Village, Balige District, Toba Regency,
North Sumatra Province. The method of analyzing this article uses descriptive qualitative
methods. In analyzing, the writer uses the study of the sociology of literature in Damono's book.
The results of the study indicate that there are sociological values of literature in this study,
namely affection consisting of mutual help, kinship, loyalty, caring. The value of responsibility
consists of a sense of belonging and discipline and empathy. The value of life harmony consists
of justice, tolerance, cooperation. The public's view of the story of Tambun Raja is that it is still
a story that is respected and preserves it so that it can be heard by new generations of
descendants of Tambun Raja.

Keywords: Sociology of literature, Tambun Raja story, Toba, Batak.

1. PENDAHULUAN Suparyanto, 2020) mengemukakan


Sastra adalah hasil imajinasi dan bahwa "Sastra adalah kegiatan seni
kreativitas yang dituangkan ke dalam yang menggunakan bahasa dan simbol
bentuk tulisan, tulisan-tulisan tersebut lainya garis sebagai alat". Sastra adalah
adalah tulisan yang memiliki nilai objek atau gejolak emosional penulis
sastra dan estetik yang dilahirkan dari dalam mengungkapkan, seperti
kalimat-kalimat yang disusun dan perasaan sedih, frustasi, gembira dan
diberi imajiner dengan sangat rapi oleh sebagainya. Rafiek (sebagaimana
penulis (Siagian et al., 2023). Menurut dikutip dalam Suparyanto, 2020).
Padi (sebagaimana dikutip dalam Sedangkan Sudjiman (sebagaimana

Vol. 16, No. 1, Juni 2023 218


Jekmen Sinulingga 1 , Putri Indah Kompetensi
Universitas Balikpapan
Agustina Tambunan 2

dikutip dalam Sandi & Lubis, 2010) Raja banyak hal yang menjadi suatu
Berdasarkan letak dan statusnya, sastra pembelajaran untuk kehidupan
dapat diklasifikasikan menjadi tiga keturunannya hingga masyarakat yang
(tiga) jenis: sastra dunia, sastra menjadi pembacanya. Teori yang di
nasional, dan sastra daerah. Salah satu gunakan dalam meneliti objek yaitu
ragam sastra yang tersebar luas dan asli teori sosiologi sastra. Dalam penelitian
hampir di seluruh wilayah dunia, objek dibutuhkan teori sosiologi yang
khususnya Indonesia, adalah ragam di gunakan untuk mengetahui nilai-
sastra daerah. Daerah-daerah di nilai sosiologi yang mencakup dalam
Indonesia yang memiliki khasanah cerita tersebut sehingga dapat diketahui
budaya daerah dan ciri khas keragaman nilai sosial apa yang harus di pegang
bahasanya juga memiliki sajian sastra dan menjadi bekal untuk keturunan
daerahnya masing-masing. Fungsi Raja Tambun. Untuk mendapatkan
sastra adalah sebagai penghubung gambaran tentang penelitian yang
komunitas dokumenter yang serupa, maka penulis mengambil
memungkinkan karya sastra dapat artikel pendukung antara lain judul
dilihat pada suatu periode tertentu dan “Analisis Sosiologi Sastra dalam Novel
juga masyarakat pada saat itu. Segi tiga karya Supardi Djoko
Penjelasan di atas karena kondisi sosial Darmono hubungannya dengan
masyarakat yang terlibat dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di
penciptaan karya sastra. SMA”. Dalam artikel ini
Dalam kesempatan ini penulis menyimpulkan sosiologi sastra terdapat
mencoba mengangkat sastra lisan dari tiga klasifikasi antara lain: fungsi
cerita rakyat yaitu Cerita Raja Tambun sastra, sastra sebagai cerminan
Etnik Batak Toba dengan alasan masyarakat, dan konteks sosial objek
penulis mengangkat sastra lisan selain tersebut (Safitri, 2022).
itu juga sebagai bentuk pendorong Dalam sastra, pendekatan untuk
sebagai penulis yang memiliki darah menganalisis sastra dan masyarakat
keturunan atau generasi muda dari Raja adalah sosiologi sastra. Sosiologi
Tambun sehingga ingin meneliti lebih sastra, atau sosiokrasi, dianggap
dalam kebenaran cerita tersebut. Artikel sebagai disiplin ilmu baru yang
ini berjudul “ Nilai Sosial Cerita muncul setelah kegagalan kajian
Tambun Raja Etnik Batak” cerita ini strukturalisme. Ratna dalam
mengacu pada sejarah Tambun Raja di bukunya (Widihastuti, 2019)
desa Sibisa, yang berhubungan dengan menyebutkan beberapa alasan
masyarakat bermarga keturunan Silahi mengapa sastra memiliki hubungan
dari si Tambun Raja cerita ini memiliki dengan masyarakat, oleh karena itu
pedoman untuk kehidupan keturunan penelitian sastra yang berkaitan
dari Silahisabungan. dengan masyarakat harus dilakukan,
Cerita ini juga mengacu pada antara lain : 1. Karya sastra diedit
generasi muda, nasihat-nasihat hingga oleh pengarang, diilustrasikan oleh
sumpah yang terkandung dalam cerita pendongeng, dan disalin oleh
ini adalah suatu hal yang sampai saat penyalin, sedangkan ketiga
ini masih merupakan sumber subjeknya adalah penonton; 2.
kehormatan antara satu dengan Karya sastra hidup berdampingan
keturunan lainnya. Seperti sumpah dengan masyarakat dan mengambil
Silahisabungan yang mengatakan harus aspek kehidupan sosial yang pada
saling menyayangi dan menghormati gilirannya dipandu oleh masyarakat;
walaupun bukan lahir dari rahim yang 3. Sumber daya karya sastra, baik
sama. Dalam cerita asal-usul Tambun lisan maupun tulisan, dipinjam dari

Vol. 16, No. 1, Juni 2023 219


Jekmen Sinulingga 1 , Putri Indah Kompetensi
Universitas Balikpapan
Agustina Tambunan 2

keahlian suatu komunitas yang digunakan adalah metode deskriptif


mengandung masalah sosial; 4. kualitatif. Sugiyono (sebagaimana
Karya sastra mengandung estetika, dikutip dalam Utami, 2021) dalam
etika bahkan logika yang terpisah metode penelitian kualitatif yaitu.
dari ilmu pengetahuan, agama, adat H. metode mempelajari keadaan
istiadat dan tradisi lainnya dan 5. tempat-tempat alami, di mana
Karya sastra, seperti halnya peneliti adalah instrumen kuncinya.
masyarakat, merupakan inti dari Penelitian deskriptif Nazir
intersubjektivitas, orang (Utami,2021) mengkaji status
menemukan citranya sendiri dalam kelompok orang, benda, keadaan,
karya tersebut (Widihastuti,2019). sistem pemikiran, atau kejadian
Penelitian relevan yang dilakukan terkini dengan tujuan menghasilkan
oleh Siburian & Herlina (2022) gambaran yang sistematis, objektif,
memiliki persamaan dan perbedaan dan akurat tentang fakta yang
dengan penelitian ini. Persamaannya dipelajari. Sukmadinata
yaitu kedua penelitian menggunakan (sebagaimana dikutip dalam Utami,
metode deskriptif kualitatif; Kedua 2021) penelitian deskriptif kualitatif
penelitian berfokus pada cerita atau bertujuan untuk mendeskripsikan
legenda dari suku Batak Toba serta dan mendeskripsikan fenomena yang
kedua penelitian bertujuan untuk ada dengan menggunakan teknologi
mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik alam dan manusia, lebih
dalam cerita atau legenda tersebut. memperhatikan sifat, kualitas dan
Perbedaannya yaitu lokasi penelitian hubungan antar fungsi.
juga berbeda, di desa Simatupang, desa Teknik pengumpulan data yang
Paranginan Utara, dan desa Lumban dipakai yakni observasi, wawancara,
Sianturi, sementara penelitian ini studi kepustakaan dan dokumentasi.
dilakukan di Desa Tambunan Sunge, Alasan penulis menggunakan metode
Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, ini karena sumber utama berasal dari
Provinsi Sumatera Utara. penelitian desa Tambunan Sunge, Kecamatan
fungsi dari legenda "Sianturi Tuan Balige, Kabupaten Toba, Provinsi
Dihorbo", termasuk sebagai cerminan Sumatera Utar. Menurut Sugiyono
atau proyeksi angan-angan pemiliknya, dalam (Utami, 2021) wawancara
sebagai alat pengesah pranata dan dipakai guna pengumpulan data
lembaga kebudayaan, sebagai alat untuk menemukan permasalahan
pendidikan, dan sebagai alat penekan yang harus diteliti dan juga apabila
atau pemaksa berlakunya tata nilai peneliti ingin mengetahui hal-hal
masyarakat dan pengendalian perilaku dari informan yang lebih detail.
masyarakat. Sementara itu, penelitian Artikel ini, peneliti melaksanakan
ini mendeskripsikan nilai-nilai sosial wawancara secara lengkap kepada
dalam cerita "Raja Tambun" dan penutur yang berdiam di lokasi
pandangan masyarakat keturunan "Raja penelitian. Artikel ini berhasil
Tambun" terhadap cerita tersebut. diperoleh dimana cara mengumpulkan
data didukung oleh instrumen antara
2. METODE PENELITIAN lain alat perekam (tape recorder),
Metode dasar yang dipakai dalam kamera, alat tulis dan buku. Beberapa
menganalisis artikel ini yakni metode metode pengumpulan data yang penulis
kualitatif yang bersifat deskriptif gunakan adalah: observasi, wawancara
sebagai metode untuk menganalisis dan dokumentasi. Metode analisis data
objek Cerita Tambun Raja Etnik Batak yang digunakan dalam artikel ini
Toba. Metode penelitian yang adalah: Pengumpulan data (data

Vol. 16, No. 1, Juni 2023 220


Jekmen Sinulingga 1 , Putri Indah Kompetensi
Universitas Balikpapan
Agustina Tambunan 2

colletion). Reduksi kata (data rahim yang sama menolong saudara


reduction), Penyajian data (data laki-lakinya yaitu Raja Tambun, sikap
display), Verifikasi/ simpulan yang perlu di contoh dari Boru Deang
(verification/ conclusion). Namora.
b. Kekeluargaan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Keluarga adalah bagian terkecil
Nilai-nilai Sosial Pada Cerita Tambun dari masyarakat. Keluarga dengan
Raja Etnik Batak Toba hubungan yang kuat, baik dan
Pada cerita Tambun Raja Etnik bahagia juga memiliki pergaulan
Batak Toba dapat diketahui nilai-nilai yang baik. Oleh karena itu, sangat
sosiologi sastranya dengan watak para penting untuk menjaga kekuatan dan
tokoh dalam cerita dengan kekokohan ikatan keluarga. Tanpa
menggunakan pendekatan teori kekuatan dan keteguhan ikatan
sosiologi sastra. Nilai merupakan sudut keluarga, tidak akan ada masyarakat
pandang ilmiah, tidak lebih dari 11 yang kuat dan kokoh (Wahid &
kebenaran dalam hidup. Nilai sosiologis Halilurrahman, 2019). Dalam cerita
merupakan konsep abstrak dalam diri Tambun Raja nilai sosial kekeluargaan
manusia tentang apa yang dianggap yang di temukan Raja Manurung yang
benar ataupun salah. membiarkan dan mengizinkan
Beberapa nilai sosiologis yang keponakannya untuk tinggal di desa
terdapat dalam cerita Tambun Raja Sibisa.
Etnik Batak Toba adalah sebagai c. Kesetiaan
berikut: Kesetiaan bisa dikatakan dengan
1. Kasih Sayang loyalitas, loyalitas dapat diartikan
Kasih sayang yakni bentuk sebagai kesetiaan orang terhadap
reaksi pada pengaruh luar yang produk maupun organisasi tertentu
menyebabkan keinginan untuk di mana mereka berkontribusi di
peduli, empati, bahkan sedih dan dalamnya, Sugar (sebagaimana
marah(Nurhalimah, 2021). Dengan dikutip dalam Georges Nicolas &
kata lain, kasih sayang bermaksud Simatupang, 2022). Susilo
sebagai bentuk perasaan antara dua (sebagaimana dikutip dalam
pihak seperti kasih sayang ibu terhadap Georges Nicolas & Simatupang,
anaknya, kasih sayang suami kepada 2022) Loyalitas menjadi nyata
istrinya, kasih sayang anak kepada ketika proses datang kepada
orang tuanya, kasih sayang terhadap seseorang, karena orang cenderung
sesama saudara. setia ketika mengalami kondisi dan
a. Tolong Menolong situasi yang baik dan
Tolong menolong adalah sifat menyenangkan. (Georges Nicolas &
kebiasaan secara alamiah yakni Simatupang, 2022). Dalam cerita
seseorang memiliki keinginan dasar Tambun Raja nilai sosial kesetiaan salah
untuk meminta dan memberikan satunya yaitu seorang ibu yang setia
pertolongan (Putra & Rustika, 2015). menunggu kehadiran anaknya, yaitu
Manusia yakni sosok makhluk sosial Boru Nailing yang bertahun-tahun setia
yang tak bisa hidup sendiri atau mendoakan agar di pertemukan kepada
mengasingkan diri dari kehidupan anaknya Raja Tambun.
bermasyarakat. Dalam cerita Tambun d. Kepedulian
Raja kita dapat melihat beberapa nilai Kurniawan (sebagaimana
sosial tolong menolong, salah satunya dikutip dalam Admizal & Fitri
ialah saudara tiri perempuan yaitu Boru (2018) memaparkan bahwa sifat
Deang Namora yang bukan lahir dari Kecemasan sosial memanifestasikan

Vol. 16, No. 1, Juni 2023 221


Jekmen Sinulingga 1 , Putri Indah Kompetensi
Universitas Balikpapan
Agustina Tambunan 2

dirinya dalam bentuk tindakan, Batak Toba nilai sosial disiplin dapat di
bukan hanya pikiran atau perasaan. lihat dari sikap Tambun Raja yang
Peduli berarti tidak hanya menuruti setiap perintah Ibunya,
mengetahui bahwa ada sesuatu yang Pamannya, serta Opungnya yang
salah atau benar, tetapi juga mau menyuruhnya untuk tetap berada di
mengambil langkah terkecil gubuk agar tidak terlihat oleh musuh
sekalipun. Dalam cerita Tambun Raja atau mantan tunangan Boru Nailing
Etnik Batak Toba nilai sosial kepedulian karena takut konflik dendam masa lalu
dapat di lihat salah satunya adalah rasa akan terjadi.
peduli Boru Batanghari yang c. Empati
memberikan Asi, memberikan nama dan Empati merupakan usaha agar
merawat anak yang di sembunyikan Bayangkan berada di tempat itu dan
oleh Raja Silahisabungan. memahami siapa orang lain itu,
termasuk perasaan, keinginan, ide,
2. Tanggung Jawab dan tindakan mereka (Slamet, 2019).
Tanggung jawab adalah nilai Dalam cerita Tambun Raja Etnik Batak
moral kehidupan sosial. Tanggung Toba nilai sosial empati salah satunya
jawab adalah kesadaran seseorang dapat di temukan ketika Raja Manurung
terhadap perilaku atau tindakan pamannya Tambun Raja ikut terharu
seseorang. Tanggung jawab melihat tarian Raja Tambun yang
merupakan suatu keniscayaan kodrat seolah-olah memperlihatkan bahwa
manusia, yaitu telah menjadi bagian terdapat kesedihan yang tersimpan pada
dari kehidupan Raja Tambun selama ini.
manusia (Nurhalimah, 2021).
a. Nilai rasa memiliki 3. Keserasian Hidup
Rasa memiliki merupakan Menurut KBBI (sebagaimana
bagian dari kohesi sosial, yang dikutip dalam Sri Wahyuningsih,
mengacu pada perasaan termasuk 2019) nilai keserasian hidup yakni
dalam lingkungan kerja (Afryana, menyelaraskan atau menyesuaikan
2018). Rasa memiliki adalah suatu diri pada kehidupan sosial sehingga
sikap seseorang yang merasa memiliki terjalin suatu jalinan yang indah
sesuatu sehingga dengan perasaan antar masyarakat. Keserasian hidup
tersebut akan ada rasa sepenuh hati yang terdiri atas nilai keadilan,
untuk menjaga, merawat, menyayangi, toleransi, kerja sama, dan
dan bertanggung jawa pada apa yang demokrasi.
dimilikinya. Nilai sosial rasa memiliki a. Keadilan
dalam cerita salah satunya yaitu Raja Di dalam cerita Tambun Raja Etnik
Silahisabungan yang menginginkan Batak Toba kita dapat melihat ada
Boru Nailing sebagai istrinya dan hal beberapa nilai sosial keadilan, salah
tersebut terjadi sehingga mereka satunya ialah adanya rasa adil yang di
memiliki anak yaitu Raja Tambun. terima ataupun di rasakan tokoh yang di
b. Disiplin sebut Raja Tambun yang kemudian di
Disiplin merupakan suatu proses akui dan di beri kesempatan untuk
menuju pada ketertiban dan menari (manortor) di desanya sebagai
pengendalian diri. Kedisiplinan yakni ritual di desanya. Nilai sosial keadilan
keadaan yang berproses dan terbentuk tersebut merupakan bagian dari
melalui proses dari serangkaian perilaku keserasian hidup.
dengan nilai ketaatan, kepatuhan, b. Toleransi
kesetiaan, dan keteraturan (Ernawati, Dalam cerita Tambun Raja Etnik
2019). Dalam cerita Tambun Raja Etnik Batak Toba tidak dapat melihat dan

Vol. 16, No. 1, Juni 2023 222


Jekmen Sinulingga 1 , Putri Indah Kompetensi
Universitas Balikpapan
Agustina Tambunan 2

menemukan nilai sosial yang mengarah Sebagai rasa menghormati masyarakat


pada nilai sosial keserasian hidup yang keturunan Raja Tambun, masyarakat
merujuk pada nilai sosial toleransi, atau perangkat desa Tambunan yang
sehingga tidak dapat di temukan merupakan keturunan Raja Tambun
penggalan cerita yang mengandung nilai membuat Tugu atau makan Raja
sosial toleransi dapat dicontoh dan Tambun di desa mereka dengan maksud
diteladani. dan tujuan agar desa tersebut ketika
c. Kerja sama memiliki generasi baru makan tidak
Kerja sama hadir di mana seseorang lupa akan kampung halamannya dan
memahami bahwa mereka berbagi cerita asal usul marga mereka.
kepentingan bersama dengan memiliki
pengetahuan yang cukup dan 4. KESIMPULAN
pengendalian diri untuk mewujudkan Sebuah karya sastra berjudul Cerita
kepentingan tersebut melalui kerja Tambun Raja Etnik Batak Toba di kaji
sama. Dalam cerita Tambun Raja Etnik dengan menggunakan teori sosiologi
Batak Toba kita dapat melihat ada sastra. Adapun simpulan yang di tarik
beberapa nilai sosial kerja sama, salah dari analisis yakni : memiliki nilai-nilai
satu contohnya adalah adanya kegiatan sosiologis yang terdapat dalam Cerita
bekerja sama yang di lakukan antar Raja Tambun Etnik Batak Toba ini
warga Sibisa yaitu ritual memanggil adalah :1) Kasih sayang yang mencakup
hujan pada musim kemarau untuk nilai sosial pengabdian, nilai sosial
mengembalikan kondisi seperti semula, menolong, nilai sosial kesetiaan dan
semua warga dan tetua desa ikut serta nilai sosial kepedulian. 2) Tanggung
dalam pelaksanaan ritualnya. Nilai jawaban yang mencakup pada nilai rasa
sosial kerja sama tersebut merupakan memiliki, nilai sosial empati. 3) dan
bagian dari keserasian hidup. Keserasian hidup yang mencakup pada
d. Demokrasi nilai sosial keadilan, nilai sosial kerja
Di dalam Cerita Tambun Raja Etnik sama. Serta dalam cerita Tambun Raja
Batak Toba kita tidak dapat melihat atau Etnik Batak Toba tidak terdapat nilai
menemukan nilai sosial keserasian sosial tanggung jawab yang merujuk
hidup yang merujuk pada nilai sosial pada nilai disiplin dan nilai sosial
demokrasi, sehingga tidak dapat keserasian hidup yang merujuk pada
ditemukan penggalan cerita yang nilai toleransi dan nilai demokrasi., dan
mengandung nilai sosial demokrasi Pandangan masyarakat terhadap Cerita
yang dapat dicontoh dan diteladani. Tambun Raja Etnik Batak Toba bagi
masyarakat cerita leluhur asal marga
Pandangan Masyarakat Terhadap mereka tetap di jaga kebenaran alur
Cerita Tambun Raja Etnik Batak ceritanya sampai terdengar kepada
Toba anak-anak mereka yang tak lain cerita
Pandangan masyarakat terhadap tersebut tetap harus sampai ke generasi-
cerita Tambun Raja Etnik Batak Toba generasi baru keturunan Raja Tambun,
bagi masyarakat cerita leluhur asal masyarakat berpandangan bahwa cerita
marga mereka tetap di jaga kebenaran Tambun Raja masih merupakan cerita
alur ceritanya sampai terdengar kepada yang di hormati oleh masyarakat karena
anak-anak mereka yang tak lain cerita merupakan cerita asal-usul marga
tersebut tetap harus sampai ke generasi- Tambunan.
generasi baru keturunan Raja Tambun,
masyarakat berpandangan bahwa cerita
Tambun Raja masih merupakan cerita
yang dihormati oleh masyarakat.

Vol. 16, No. 1, Juni 2023 223


Jekmen Sinulingga 1 , Putri Indah Kompetensi
Universitas Balikpapan
Agustina Tambunan 2

5. DAFTAR PUSTAKA Bantuan Medis Janar Duta


Admizal, A., & Fitri, E. (2018). Fakultas Kedokteran Universitas
Pendidikan Nilai Kepedulian Sosial Udayana. Jurnal Psikologi
Pada Siswa Kelas V Di Sekolah Udayana, 2(2), 198–205.
Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan https://doi.org/10.24843/jpu.201
Dasar, 3(1), 163-180. 5.v02.i02.p08
Afryana, S. D. (2018). Pengaruh Safitri. (2022). Analisis Sosiologi
sense of belonging terhadap Sastra dalam Novel Segi Tiga
employee engagement (studi di Karya Sapardi Djoko Damono
Bandung techno park). Jurnal Hubungannya dengan
Indonesia Membangun, 17(2), Pembelajaran Bahasa Indonesia
45–57. https://jurnal.inaba.ac.id/ di SMA. March 2020, 1080–
Ernawati, I. (2019). Pengaruh 1096.
Layanan Informasi Dan https://prosiding.ikippgribojone
Bimbingan Pribadi Terhadap goro.ac.id/index.php/SPBSI/arti
Kedisiplinan Siswa Kelas Xii cle/view/1461
Ma Cokroaminoto Wanadadi Sandi, S., & Lubis, W. (2010).
Banjarnegara Tahun Ajaran Sastra Daerah Dalam Muatan
2014/2015. G-Couns: Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bimbingan Dan Konseling, 1(1), Di. Jurnal Sastra, 477–489.
1–13. Siagian, R., Tamba, S. Y., Alfarosa,
https://doi.org/10.31316/g.couns M., & Adisaputera, A. (2023).
.v1i1.40 Perwujudan Gaya Bahasa Dalam
Georges Nicolas, D., & Simatupang, Novel Manusia Langit Karya
M. (2022). Analisis Kesetiaan Jajang A. Sonjaya. Journal of
Dan Upah Kesetiaan Rut Di Economics/ Zeitschrift Fur
Dalam Pengenapan Rencana Nationalokonomie, 1–9.
Allah. Jurnal Health Sains, https://doi.org/10.1007/s00712-
3(3), 519–528. 023-00827-w
https://doi.org/10.46799/jsa.v3i3 Slamet, A. (2019). Empati Sebagai
.408 Sarana Untuk Memperkokoh
Jalentar F. Siburian, J., & Herlina, Sikap Pro-Sosial Pelajar.
H. (2022). Struktur Intrinsik Statistical Field Theor, 53(9),
Dan Fungsi Cerita Prosa Rakyat 1689–1699.
Sianturi Tuan Dihorbo Pada Sri Wahyuningsih. (2019). Nilai
Masyarakat Batak Toba: Kajian Sosial Dalam Novel Mantan
Folklor. Kompetensi, 15(2), Karya Siti Umratun. Repository
166–173. Retrieved from Unhum Jember, 1, 1–10.
http://kompetensi.fkip.uniba- Suparyanto. (2020). Representasi
bpn.ac.id/index.php/jurnal- Perundungan (Bullying) dan
kompetensi/article/view/87 Pendekatan Sosiologi Sastra.
Nurhalimah, L. (2021). Nilai Sosial Suparyanto Dan Rosad (2015,
Yang Terkandung Dalam Novel 5(3), 248–253.
My Stupid Boss Karya Chaos @ Utami, D. P. (2021). Iklim
Work. 5, 200–204. Organisasi Kelurahan Dalam
Putra, I. D. G. U., & Rustika, I. M. Perspektif Ekologi. Frontiers In
(2015). Hubungan Antara Neuroscience, 14(1), 1–13.
Perilaku Menolong Dengan https://stp-mataram.e-
Konsep Diri Pada Remaja Akhir journal.id/JIP/article/download/
Yang Menjadi Anggota Tim 536/457

Vol. 16, No. 1, Juni 2023 224


Jekmen Sinulingga 1 , Putri Indah Kompetensi
Universitas Balikpapan
Agustina Tambunan 2

Wahid, A., & Halilurrahman, M. Widihastuti. (2019). Dualitas


(2019). Keluarga Institusi Awal Struktur Dan Agen Dalam
Dalam Membentuk Masyarakat Cerpen “Kabut Neraka” Karya
Berperadaban. Jurnal Studi Danarto: Analisis Teori
Keislaman, 5(1), 104–118. Strukturasi Anthony Giddens.
Https://Media.Neliti.Com/Media Eufoni, 3(2), 114–123.
/Publications/291593-Keluarga- http://openjournal.unpam.ac.id/i
Institusi-Awal-Dalam- ndex.php/EFN/article/download/
Membentuk-Fb870963.Pdf 5258/3736

Vol. 16, No. 1, Juni 2023 225

Anda mungkin juga menyukai