Anda di halaman 1dari 47

SIX SIGMA PROJECT

MENINGKATKAN AVAILABILITY UNIT GROUP MOTOR


GRADER SEBESAR 4.33 % SELAMA 10 BULAN

Maintenance 1 Department
FARMING SERVICE
2016
2016
MENINGKATKAN AVAILABILITY UNIT GROUP MOTOR
GRADER SEBESAR 4.33 % SELAMA 10 BULAN
Executive Summary

60.17 jam - 52.50 jam = 7.61 jam


(60.17 - 52.50)/52.50 x 100 = 14.61 jam
A. Business Case
Dalam rangka memenuhi kesiapan unit
group motor grader, maka meningkatkan D. Benefit
availability unit group motor grader adalah Benefit / keuntungan yang bisa
hal yang sangat penting. Standar didapatkan adalah menurunkan jam down
pencapaian availability yang diharapkan unit dan meningkatkan availability unit
adalah 85%, sedangkan pencapaian saat serta meningkatkan kinerja mekanik /
ini baru tercapai 80.67%. karyawan, operator sehingga dapat
memberikan profit bagi perusahaan.

E. Team Member & Responsibility


B. Problem Statement Champion : Ir. Rosikin
 Rendahnya pencapaian availability Co-Champion : Wasiardo, ST
dengan capaian 80.67 % Team Leader : Ketut Eldi P, ST
 Jam break down di atas standar, yaitu Team Member: Dany Pradipta
rata-rata 60.17 jam per unit / perbulan Sutrisno
Ibnu Hajar
Sobirin
C. Goal Statement Pitono
Ali Wardana
* Standar availability = 85.00% Tri Joko M
Pencapaian availability = 80.67 % M. Subekhi
Wagiran
Meningkatkan availability Nano Hamzah
85.00% - 80.67% = 4.32%
(85.00 - 80.67)/85.00x100 = 5.09%
F. Project Phase
* Standar jam down = 52.50 jam Project Phase Time Lines
Pencapaian jam down = 60.17 jam
D (Define) Agustus 2015
Menurunkan jam down M (measure) September 2015
A (Analyze) Juli - Desember 2015
I (Improve) Januari - Juni 2016
C (Control) Juli - Desember 2016
LEMBAR PENGESAHAN

SIX SIGMA PROJECT

MENINGKATKAN AVAILABILITY UNIT GROUP MOTOR


GRADER SEBESAR 4.33 % SELAMA 10 BULAN

DISUSUN OLEH

TIM SIX SIGMA


MAINTENANCE 1
DEPARTMENT

FARMING SERVICE

Terbanggi Besar, Desember 2016

Ketut Eldi P, ST Ir. Rosikin


Project Team Leader Project Sponsor / Co-champion

SIX SIGMA PROJECT FS Dept.


DEFINE Hal. 4
Berikut adalah jam break down unit motor grader periode Januari - Juli 2015.

Gambar 2. Run chart jam break down unit motor grader periode Januari - Juli 2015

Dilihat dari run chart, jam break down unit motor grader berada diatas standar
52.5 jam, yaitu 60.17 jam.
2 . IDENTIFY PROJECT
A. Problem Statement

Rendahnya pencapaian availability unit motor grader pada periode Januari - Juli
2015 dengan pencapaian rata-rata 80.67 %

Gambar 3. Grafik capability process availability unit motor grader periode Jan - Juli 2015
Dari grafik capability proses diatas, terlihat bahwa availability unit secara
mayoritas dibawah standar / USL (85%), dengan pencapaian hanya 80.67%, artinya ada
gap sebesar 4.33% atau setara dengan level sigma capability 0.1.
Tingginya jam break down unit motor grader pada periode Januari - Juli 2015
dengan pencapaian rata-rata 60.17 % jam.

Gambar 4. Grafik capability process jam break down unit motor grader periode Jan -Jul 2015

Dari grafik capability proses diatas, pencapaian jam break down unit adalah 60.17
jam diatas standar LSL (52.50, artinya ada gap sebesar 7.67 jam atau 14.61 % atau setara
dengan level sigma capability 0.4.

B. Business Case

Unit motor grader adalah salah satu unit alat berat yang berfungsi untuk
perbaikan jalan dan saluran pada lahan. Sehingga ketersediaan atau kesiapan unit sangat
mutlak dibutuhkan.

C. Goal Statement

Target project ini adalah meningkatkan availability unit dari 80.67% menjadi
85.00% atau setara dengan 4.33% dan menurukan jam break down 60.17 jam menjadi
52.50 jam per bulan atau setara dengan 14.62% selama 10 bulan.

D. Project Benefit

Financial benefit

Uraian Satuan Jumlah


Standard jam down unit Jam / bulan 52.50
Menurunkan jam down unit Jam / bulan 7.67
Menurukan % jam down unit % 14.62%
Standard Availability unit % > 85 %
Meningkatkan % Availability unit % 4.33%

Other benefit

Project ini disamping meningkatkan performance dan kesiapan unit motor grader
juga meningkatkan performance appraisal mekanik grader, karena salah satu point yang
dinilai adalah pencapaian availability dan reliability (jam break down) unit.

E. Constraint and Asumption

Jika dalam pelaksanaan project terjadi hambatan yang mengakibatkan kerja team
atau hasil yang dicapai menjadi terganggu, dan hal ini diluar wewenang team dan tidak
bisa diputuskan oleh tim, maka akan dilakukan peninjauan ulang bersama dengan
champion ataupun co-champion. Selain itu, jika dalam pelaksanaan project ada
perubahan metode kerja/SOP atau perubahan desain yang berhubungan dengan
penambahan investasi yang signifikan, akan dikonsultasikan kepada sponsor.
F. Team Guideline

Pertemuan / meeting rutin team dilaksanakan setiap hari Jum’at 13.30 - 16.00WIB
di ruang meeting Maintenance, namun tetap bisa dilakukan pertemuan sewaktu-waktu
dengan alasan yang mendesak. Segala keputusan dibuat melalui consensus yang didasari
oleh fakta dan data yang ada. Apabila consensus tidak dapat dicapai, maka team leader
akan membuat keputusan akhir.

G. Team Member

Champion : Ir. Rosikin


Co-Champion : Wasiardo, ST
Team Leader : Ketut Eldi P, ST
Team Member : Dany Pradipta
Sutrisno
Ibnu Hajar
Sobirin
Pitono
Ali Wardana
Tri Joko M
M. Subekhi
Wagiran

H. Preliminary Project Plan


Project Phase No Step Time Lines
D 1 Define Key Performance Measures Minggu 1Agustus 2015
(Define) 2 Create Project Minggu 3 Agustus 2015
3 Define Process Output Variable Minggu 1 September 2015
M
4 Verify Data Collection System Minggu 2 September 2015
(measure)
5 Determine Current Performance Status Minggu 4 September 2015
6 Brainstrom All Posible Causes Minggu 1 Okt,15 - Minggu 2 Okt’15
A
7 Shortlist Major Causes Minggu 3 Okt’15 - Minggu 2 Nop’15
(Analyze)
8 Verify Root Causes Minggu 2 Nop’15 - Minggu 4 Des’15
I 9 Determine & Test Improvement Solutions Minggu 1 Januari 2016
(Improve) 10 Confirm Improvement Solutions Minggu 3 May 2016
C 11 Institutionalize Improvement Minggu 4 May 2016
(Control) 12 Close Project Minggu 4 Desember 2016

SIX SIGMA PROJECT


FS Dept.
MEASURE Hal. 8

1. DEFINE PROCESS OUTPUT VARIABLE

Masih rendahnya pencapaian availability unit group motor grader di PG 1 & PG


2, yang baru tercapai 80.67%. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil kerja
unit group motor grader, sehingga perlu adanya peningkatan untuk menyelesaikan segala
permasalahan penyebab rendahnya pencapaian tersebut.

Dampak dari rendahnya availability unit motor grader dipengaruhi oleh banyak
faktor baik secara teknis maupun non teknis (sistem). Sehingga permasalahan ini harus
segera dilakukan tindakan perbaikan.

2. VERIFY DATA COLLECTION SYSTEM

A. Data performance availability unit group motor grader

Pencapaian availability unit group motor grader periode Januari - Juli 2015.
Tabel 1. Data availability group unit motor grader

3. DETERMINE CURRENT PERFORMANCE


Gambar 5. Grafik capability process availability unit group motor grader periode Jan-Jul 2015

Dari grafik capability proses diatas, didapat bahwa availability unit secara
mayoritas dibawah standar yaitu 80.67%, sedangkan standar / LSL yang ditetapkan yaitu
85.00%, artinya ada gap sebesar 4.33% atau setara dengan level sigma capability 0.1.

SIX SIGMA PROJECT


FS Dept.
ANALYZE Hal. 10

1. BRAINSTORMING ALL POSSIBLE CAUSES

Pada langkah ini tim melakukan investigasi penyebab masalah dengan cara sumbang
saran dengan melibatkan semua anggota tim, seperti digambar pada diagram ishikawa
dibawah ini :

MATERIAL MANUSIA

Housing air Tdk ada Overload kerja


Part tdk genuine cleaner tdk
presisi greasing
Part cepat aus
Air cleaner tdk Plate drive jebol
Patah pinggang
berfungsi dgn baik Part cepat aus
Patah pinggang Unit tdk bisa jalan
Part tdk genuine
Spare part cetap aus Meningktakan
Rantai tdk kuat menaghan beban Overhoule engine tdk mencapai availability unit
Rantai tandem putus umur motor Grader

Plate design asli


Lingkungan Spare part Komponen front axle aus
kerja langka Plate kurang tebal
berdebu dipasaran Tdk kuat kuat menahn beban axial
Plate drive putus As spindel MGL patah
Part cepat aus Drat aus
Spare Part indent Tie rod boros unit 12H MGC
Overhoule tdk Getaran torque Tdk kuat kuat menahan beban axial
Proses order lama
mencapai umur Penampang
Komponen spindel aus
ulir pendek
Shim U & Stipwear boros
LINGKUNGAN METODE MESIN axial
Rel blade & gigi circle
aus

2. SHORTLIST MAJOR CAUSES

Pemilihan penyebab yang diduga menjadi penyebab dominan dengan menetapkan


akar penyebabnya dilakukan dengan cara pembobotan atau Nominal Group Technique
(NGT) dengan melibatkan seluruh anggota team sebagai berikut :
Tabel 2. Tabel penentuan penyebab dominan Availability rendah di Group Unit motor
grader

NGT = (1/2 N+1) x jumlah anggota


= (1/2 x 11 + 1) x 7 = 45.5

Jadi penyebab masalah dengan nilai NGT > 45.5 dipilih sebagai penyebab dominan

Berdasarkan angket NGT, dari semua anggota tim maka dapat dihitung bahwa indeks NGT
diatas 45.5, di anggap sebagai faktor penyebab dominan adalah :
1. Komponen front axle aus
2. Plate design asli
3. Housing air cleaner tidak presisi
4. Rell blade & gigi circle aus
5. Penampang ulir pendek

3. VERIFY ROOT CAUSES

A. Komponen Front Axle Aus

Dalam melakukan analisa pengujian terhadap komponen front axle aus, yaitu
dengan meneliti tingkat keausan front axle di masing-masing unit motor grader dengan
toleran keausan 0.5 mm, jika lebih dari 0.5 mm maka akan mengalami goblak / tidak
presisi lagi.

Penguji : Team Grader


Unit : MGL/02 & 03
Waktu: Sesuai MO
No. Keausan (mm) A (mm) B (mm) Chamber
(mm)
1 0.1 250 254 4
2 0.2 251 255 4
3 0.3 251 256 5
4 0.4 250 255 5
5 0.5 251 257 6
6 0.6 250 257 7
7 0.7 252 260 8
8 0.8 250 259 9
9 0.9 251 261 10
10 1 252 263 11
Tabel 3. Tabel pengujian keausan front axle aus

Note : Pengujian dilakukan dengan mengukur jarak center roda depan dengan terlebih
dahulu memberikan tanda ketinggian center pada roda kanan dan kiri lalu diukur jaraknya
(A), kemudian unit digerakkan mundur beberapa meter hingga tanda beralih ke bagian
belakan dan kemudian diukur kembali jarak antar rodanya (B). Selisih antara B dan A
disebut Chamber. Variasi chamber didapat dengan mengganti bushing king pin dengan
masing-masing tingkat keausan (0,1-1mm).

Gambar 6. Diagram scatter kerusakan front axle

Dilihat dari diagram scatter dengan nilai R-Sq = 97.1, maka menunjukkan tingkat
keausan berkorelasi positif dengan chamber.

A.1. Gambar kerusakan front axle dan akibatnya


Gambar 7. Foto front axle aus berpengaruh terhadap geometri roda

Terlihat di gambar bahwa keausan sangat mempengaruhi terhadap geometri roda


yaitu ;

1. dilhat dari depan 3. Selisih jarak


Chamber unit roda miring Toe Angle antara roda
kearah luar atau bagian depan
dalam dengan roda
belakang
apabila dilihat
dari atas unit
Kemiringan Radius belok
2. Caster sumbu putar 4. antara roda kanan
kemudi atau Turning dan kiri
king pin radius
terhadap garis
tengah roda
vertical jika
dilihat dari
samping unit

A.2. Down time akibat kerusakan front axle


Gambar 8. Grafik kerusakan front axle

Dari grafik kerusakan front axle yang cukup tinggi, yaitu 662 jam dan analisa akibat
yang ditimbulkan maka komponen front axle aus dijadikan sebagai sebagai penyebab
dominan.

B. Plate design asli

Dalam melakukan pengujian terhadap plate design asli yaitu semula


menggunakan plate esser 1 mm dimana plate tersebut berfungsi untuk menyalurkan
putaran dari engine menuju torque converter, hal ini sangat mempengaruhi kekuatan
tegangan geser dan tegangan tarik yang kurang besar.

Data tegangan tarik plate esser 1mm dengan plate SS 3mm

Plate SS 1138 Mpa


Plate Esser 424.80 Mpa

Gambar 9. Grafik boxplot tegangan tarik plate SS Vs plate esser


B.1. Down time akibat kerusakan plate
Gambar 10. Grafik kerusakan plate design asli

B.1. Gambar dan design plate

t = 1 mm
Gambar 11. Foto dan gambar teknik plate design asli dengan ketebalan 1 mm

Terlihat dari gambar bahwa plat sering sobek dan menyebabkan unit down,
karena plate design asli tidak mampu menahan moment puntir.

Dari grafik dan gambar kerusakan plate maka ketebalan plate sangat berpengaruh terhadap
kerusakan sambungan torque sehingga plate design ditetapkan sebagai penyebab dominan.

C. Housing cleaner tidak presisi

Awalnya housing air cleaner dan air filter menggunakan bawaan unit Changlin,
karena spare part air cleaner untuk Changlin susah didapat dipasaran dan harga mahal
maka kita pakai merk Shandong. Tetapi perubahan ini menyebabkan kelonggaran pada
air cleaner akibat housing tidak rapat, sehingga debu mudah masuk ke engine.
Penguji : Sobirin
Unit : MGL/002
Waktu : Sesuai MO

Hari Hasil tangkapan debu (gram)


Rapat Tidak Rapat
I 0.5 0.2
II 0.5 0.4
III 0.5 0.3
IV 0.5 0.5
V 0.5 0.4
VI 0.5 0.2
VII 0.5 0.4
VIII 0.5 0.3
IX 0.5 0.4

Tabel 4. Tabel pengujian tangkap debu

Note: Pengujian dilakukan dengan cara menimbang hasil tangkapan debu antara air
cleaner yang presisi/rapat dengan yang tidak presisi (toleransi 1mm). Pengujian dilakukan
setiap hari dengan setiap kali melakukan pengujian air cleaner langsung dibersihkan.

Gambar 12. Foto dan gambar teknik plate design asli dengan ketebalan 1 mm

C.1. Down time akibat housing air cleaner


Gambar 13. Grafik kerusakan akibat housing air cleaner

B.1. Gambar Housing Cleaner tidak presisi

Cover Housing
tidak rapat

Gambar 14. Foto cover housing renggang

Terlihat dari gambar kelonggaran antara housing dengan elemen air cleaner yaitu
± 1 cm, sehingga sangat mudah debu masuk ke ruang bakar.

Dari grafik kerusakan akibat housing air cleaner yang tidak rapat yang menyebabkan O/H engine
yang berulang, maka housing air cleaner tidak presisi ditetapkan sebagai penyebab dominan.

D. Rell blade & gigi circle aus

Akibat gigi circle aus menyebabkan hentakan-hentakan saat circle digerakkan,


sehingga strip wear cepat aus, begitupun juga pada rell blade yang aus menyebabkan
kelonggaran antara rell blade dan shim U, sehingga fungsi utama shim U sebagai
bantalan tidak berfungsi secara optimal.

No. Tingkat Keausan (mm) Standar (mm)


1 0.1 0
2 0.2 0
3 0.3 0
4 0.4 0

Tabel 5. Tabel pengecekan keausan rell blade

Gambar 15. Grafik boxplot tingkat keausan rell blade

D.1. Down time akibat Rell Blade & Gigi Circle

Gambar 16. Grafik keruskan akibat rell blade & gigi circle
D.2. Gambar Rell blade & gigi circle

Gigi Circle aus


Rell Blader aus
Blader aus

Gambar 17. Gambar teknik Rell blade & gigi circle aus

Terlihat dari gambar bahwa keausan pada blade dan gigi circle sangat
mempengaruhi kerusakan shim U, stopper dan baut shim U sering patah.

Dari grafik kerusakan akibat rell blade & gigi circle dan akibat yang ditimbulkan pada setiap
gerakan blade dan circle maka rell blade dan gigi circle ditetapkan seabgai penyebab dominan.

E. Penampang Ulir Pendek

Penampang ulir pada torque converter hanya sepanjang 15 mm, ketika ada getaran
dari torque secara terus menerus menyebabkan ulir cepat aus.

Tegangan yang mampu ditahan oleh suatu material / bahan untuk ukuran luas tertentu dituliskan dengan:

F

A

Dimana σ = tegangan

F = beban

A = Luas Penampang

Jika mengacu ke formula tersebut, maka semakin besar nilai A (luas penampang) dengan beban (F) yang
sama maka tegangan yang bekerja pada suatu medium/benda semakin kecil
F.1. Down time akibat Ulir Pendek

Gambar 18. Grafik keruskan akibat ulir pendek

F.2. Gambar Ulir Pendek

Ulir pendek

15 mm

Gambar 19. Gambar teknik ulir pendek ketebalan 15 mm

Terlihat dari gambar panampang ulir pendek sehingga akan sangat mudah sekali
aus saat ada getaran dari torque.

Dari grafik kerusakan akibat ulir pendek dan analisa yang ditimbulkan akibat ulir torque pendek,
maka sepakat ditetapkan sebagai penyebab dominan.
SIX SIGMA PROJECT
FS Dept.
IMPROVEMENT Hal. 21

1. DETERMINE & TEST IMPROVEMENT SOLUTION

A. Improvement solution plan

Lokasi /
Penanggung
No Penyebab Rencana Perbaikan Tujuan Bagaimana
jawab /
Waktu
Komponen front axle
Men-standarkan MGL02,
yang lama dipotong dan
kembali komponen Geometri roda MGL03,
Komponen dilepas kemudian
front axle seperti pin, depan motor MGC06/
1 Front axle dipasang dengan material
bushing, king pin serta grader kembali Team grader/
aus yang telah dimodifikasi
memodifikasi mur normal 30-03-16, MO
yang semula 25 mm
menjadi lebih tebal 10-289045
dirubah menjadi 50.8 mm

Agar plat lebih MGL02,


Mengganti material plat
Mengganti plate design kuat menahan MGL03/
Plate design semula 1 mm diganti
2 asli dengan yang lebih momen yang Team grader/
asli dengan menggunakan
tebal dan kuat dihasilkan oleh 23-05-16, MO
plat ss tebal 3 mm
engine 10-296051
Untuk
meminimalisir Menyiapkan housing air
MGL02
Housing air Mengganti housing air abrasi pada cleaner untuk engine
Team grader /
3 cleaner tidak cleaner unit Chanlin dinding liner 3306, dan membuat
07-04-16
presisi dengan unit Caterpillar karena debu yang dudukan pada engine
10-254593
masuk ke ruang sebagai penyangga
bakar
Menambah daging
menggunakan kawat las
Agar tidak terjadi MGC01/
Rell blade & LB-52, lalu di finishing
Normalisasi pada rell hentakan saat Team grader/
4 gigi circle menggunakan gerinda
blade dan circle blade blade & circle 23-05-16, MO
aus dengan ketebalan
digerakkan 10-308622
menyesuaikan ketebalan
SHIM “U”, yaitu 25 mm
MGL02
Kekuatan ulir
MGL03/
Penampang Menambah panjang dalam menahan Menempelkan mur pada
5 Team grader
ulir pendek penampang ulir beban axial torque.
23-05-16, MO
bertambah
10-296051

B. Improvement solution determination


No Faktor Dominan Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Baut spindle sering patah,
Komponen front Baut spindle lebih awet, geometri roda
1 geometri roda depan tidak
axle aus depan akan kembali normal
normal.
Plate drive sobek / jebol, tidak
Plate drive lebih kuat, putaran engine
2 Plate design asli bisa meneruskan putaran
torque lebih terjamin
engine menuju torque
Housing air Dinding cylinder liner bagian Tidak terjadi debu yang masuk ruang
3 cleaner tidak atas cepat aus, akibatnya unit kompresisi sehingga umur O/H engine
presisi overhoule lebih cepat / pendek lebih lama
1. Circle blade tidak bisa
1. Circle blade dapat berputar dengan
Rell blade & gigi berputar
4 lancar
circle aus 2. Stopper dan baut shim U
2. Stopper dan baut shim U lebih awet
sering patah
Baut torque cepat patah,
Penampang ulir Baut torque lebih kuat karena penampang
5 karena penampang lebih
pendek lebih panjang
pendek

2. CONFIRM IMPROVEMENT SOLUTION

2.1. IMPROVEMENT

A. Komponen front axle aus

Setelah dilakukan standarisasi pada komponen front axle seperti pin, bushing, king pin
serta melakukan modifikasi pada mur menjadi lebih tebal yaitu 50.8 mm. Maka kerusakan unit
yang diakibatkan karena komponen front axle aus dapat berkurang. Seperti yang terlihat pada
grafik berikut.

A.1. Down time akibat kerusakan front axle (Sebelum Vs Setelah perbaikan)
Gambar 20. Grafik jumlah kerusakan front axle sebelum dan setelah perbaikan

Gambar 21. Boxplot kerusakan front axle sebelum dan sesudah perbaikan

Dari data terlihat bahwa setelah dilakukan perbaikan ada penurunan jumlah down
time yang diakibatkan front axle, dari total 669 jam menjadi 183 jam.

A.2. Gambar front axle (Setelah perbaikan)


Gambar 22. Gambar front axle setelah perbaikan.

Gambar diatas merupakan salah satu yang dilakukan untuk standar komponen
fron axle.

B. Plate design asli

Dilakukan penggantian plate design asli dengan lebih tebal dan kuat, dengan
menggunakan plate SS dan ketabalan 3 mm. Dari penggantian tersebut terbukti
mengurangi kerusakan.

B.1. Down time akibat plate design (Sebelum Vs setelah perbaikan)

Gambar 23. Grafik jumlah kerusakan front axle sebelum dan setelah perbaikan
Gambar 24. Boxplot kerusakan plate sebelum dan sesudah perbaikan

Dari data terlihat bahwa setelah dilakukan perbaikan ada penurunan jumlah down
time yang diakibatkan plate menjadi 0 (tidak ada kerusakan lagi).

B.2. Gambar plate drive setelah dilakukan perbaikan.

Tebal 3 mm

Gambar 25. Foto plate drive setelah perbaikan

Dari gambar diatas terlihat plate drive lebih kuat dengan ketebalan plate SS 3 mm

C. Housing air cleaner tidak presisi

Dilakukan penggantian housing air cleaner unit Changlin dengan Caterpillar


dengan type engine 3306 dengan part number 7C-8196 serta memodifikasi dudukan pada
engine sebagai penyangga, agar dapat meminimalisasi abrasi pada dinding liner yang
disebabkan oleh debu yang masuk keruang bakar. Dengan adanya penggantian dan
modifikasi tersebut dapat menurunkan kerusakan pada engine, sehingga umur O/H
engine lebih panjang.
C.1. Down time akibat housing air cleaner (Sebelum Vs Setelah)

Gambar 26. Grafik housing air cleaner sebelum dan setelah perbaikan

Gambar 27. Boxplot kerusakan housing cleaner sebelum dan sesudah perbaikan

Dari data terlihat bahwa setelah dilakukan perbaikan ada penurunan jumlah down
time yang diakibatkan housing cleaner, dari total sebelumnya 1220 jam menjadi 0 (tidak
ada kerusakan lagi).

C.2. Foto housing air cleaner setelah perbaikan

Housing rapat
Dudukan housing
pada Engine

Gambar 28. Foto housing cleaner setelah perbaikan


Dari gambar nampak housing cleaner lebih rapat dan kokoh dengan diberi
dudukan pada engine, sehingga kelonggaran housing dengan elemen sangat tipis yaitu ±
1 mm.

D. Rell blade dan gigi circle aus

Dilakukan normalisasi pada rell blade dan gigi circle dengan cara menambah
daging menggunakan kawat las LB 52, agar stopper shim U dan baut shim U lebih awet.

D.1. Down time akibat kerusakan rell blade dan gigi circle (Setelah perbaikan)

Gambar 29. Grafik kerusakan rell blade dan gigi circle sebelum dan setelah perbaikan
Gambar 30. Boxplot kerusakan rell blade sebelum dan sesudah perbaikan

Dari data terlihat bahwa setelah dilakukan perbaikan ada penurunan jumlah down time
yang diakibatkan rell blade dan gigi circle, dari total sebelumnya169 jam menjadi 74 jam.

D.2. Gambar rell blade dan gigi circle setelah perbaikan.

Rell Blade Gigi Circle

Gambar 31. Foto rell blade dan gigi circle

E. Penampang ulir pendek

Menambah luar penampang ulir untuk menempelkan mur pada torque, sehingga
baut torque tidak mudah patah. .
E.1. Perbandingan data sebelum dan sesudah Down time akibat Penampang ulir

Gambar 32. Grafik penampang ulir pendek sebelum dan setelah perbaikan

Gambar 33. Boxplot kerusakan penampang ulir sebelum dan sesudah perbaikan

Dari data terlihat bahwa setelah dilakukan perbaikan ada penurunan jumlah down
time yang diakibatkan penampang ulir, dari total sebelumnya 114 jam menjadi 0 jam.

E.2. Foto Penampang Ulir setelah perbaikan


20 mm

Ulir Dipanjang
kan

Gambar 34. Foto penampang uli

2.2. IMPROVEMENT RESULT

A. Current Condition After (Setelah perbaikan)

A.1. Pencapaian Availability


Gambar 35. Grafik process capability availability setelah perbaikan

(3.0 σ)

(2.3 σ)

Gambar 36. Grafik capability analysis for availability summary report


Dari grafik diatas terlihat bahwa setelah lakukan perbaikan data pada periode Juni s/d
Desember 2016, mengalami peningkatan availability sebesar 94.12%. Dari target minimal 85%.
(MELEBIHI TARGET MINIMAL. Dan level sigma dari 2.3 σ manjadi 3.0 σ.

Gambar 37. Boxplot of % availability sebelum dan setelah


Dari grafik diatas terlihat jelas ada beda yang nyata antara sebelum perbaikan dan setelah
dilakukan perbaikan, yang semula rata-rata hanya tercapai 80.67%, setelah perbaikan meningkat
menjadi 94.12% dari target minimal 85%.

A.2. Pencapaian Break Down

Gambar 38. Grafik process capability jam break down setelah perbaikan

Gambar 39. Grafik capability analysis for jam break down summary report
Dari grafik diatas terlihat bahwa setelah lakukan perbaikan data pada periode Juni s/d
Desember 2017, mengalami penurunan jam break down menjadi 51.54 Jam. Dari target 52.5 Jam
(KURANG DARI TARGET).

Gambar 40. Boxplot of jam break down unit sebelum dan setelah

Dari grafik diatas terlihat jelas ada beda yang nyata antara sebelum perbaikan dan setelah
dilakukan perbaikan, yang semula rata-rata jam break down mencapai 60.17 jam, setelah
perbaikan turun menjadi 51.54 jam dari target yang ditetapkan KPI 52.5 jam.

SIX SIGMA PROJECT


FS Dept.
CONTROL Hal. 33

1. INSTITUTION IMPROVEMENT

A. Standarisasi Prosedur

1. Men-standarkan komponen front axle motor grader changlin dengan mengacu pada
jarak antara roda (atas dan bawah) ± 4 - 6 mm, lampiran3.
2. Plate torque dibuat dari plate stainless steel dengan ketebalan 3 mm, dan mengacu
pada gambar lampiran 4.
3. Housing air cleaner grader changlin diganti dengan housing air cleaner engine 3306
Caterpillar dengan part number 7C-8196.
4. Mur blade dibuat standar dengan ketebalan 25 mm mengikuti ketebalan shim U.
5. Penampang ulir sambungan torque ditambah panjang menjadi 20 mm dengan
menambahkan mur ukuran 3/8 inch
6. Standar pencapaian availability sebesar 85%
7. Standar jam break down maximal 52.5 jam

B. Standarisasi Hasil

1. Komponen front axle, baut spindel lebih awet, dan geometri roda depan kembali
normal
2. Plate drive lebih kuat, putaran engine torque lebih terjamin
3. Tidak terjadi debu masuk ke ruang kompresi karena housing air cleaner telah
diganti dengan yang lebih presisi
4. Circle blade dapat berputar dengan lancar dan stopper baut shim U lebih awet.
5. Baut torque lebih kuat karena penampang lebih panjang.
6. Availability tercapai 94.12%
7. Jam break down unit 51.54 jam

,
Comment Sponsor : Project Leader : Sponsor :

Ketut Eldi P Ir. Rosikin

C. Control
Gambar 41. Runchat % availability setelah perbaikan

Gambar 42. Runchat % availability monitoring setelah perbaikan

Dari grafik diatas nampak bahwa progress pencapaian availability unit motor grader dari setelah
perbaikan (Juni s/d Desember 2016) tercapai 94.12% dan monitoring setelah perbaikan (Januari
s/d Maret 2017) tercapai 96.94%. Sehingga bisa dikatakan project ini BERHASIL.

2. CLOSING PROJECT

Untuk memastikan tidak ada problem availability rendah dan jam break down unit
tinggi, maka kontrol terhadap semua aspek perbaikan sangat diperhatikan dari mulai
pembongkaran, penyiapan spare part pengganti, perbaikan dan penyetelan dijalankan sesuai
dengan Work Instruction (WI) dan standarisasi prosedur yang sudah ditetapkan.
Terbanggi Besar, Januari 2017
.
Team Six Sigma Maintenance 1 (Seksi Alat Berat)
,
Comment Sponsor : Project Leader : Sponsor :

Ketut Eldi P Ir. Rosikin


Lampiran 1.

Foto motor grader


aplikasi
Foto motor grader pada saat beroperasi

Lampiran 2.

Perhitungan Potensial Saving


Lampiran 3.

A. FOTO FRONT AXLE

A.2. Pemsangan king pin bushing baru pada


housing spindle
A.1. Komponen front axle (pin & bushing king
pin) + pin spindle center
A.3. Foto hasil rekondisi axle A.4. Proses pemasangan / pengerjaan
bushing

Lampiran 3.

B. Gambar teknik komponen front axle yang di rekondisi

B.1. Center axle


B.2. Pin knuckle
B.3. Housing knuckle

B.4. Pin knuckle upper

B.5. Spacer
B.6. Shim
Lampiran 4

A. Foto plate drive menggunakan material plate SS B. Gambar teknik plate drive tampak depan

Lampiran 5

A. Foto penampang ulir torque converter


B. Gambar teknik torque converter dari samping sebelum dan seesudah

Sebelum Improvement Setelah Improvement


Lampiran 6

Foto rell circle drive setelah perbaikan


Lampiran 7

Foto Rell blade

Anda mungkin juga menyukai