Anda di halaman 1dari 10

Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 77

3 Issue 2 November 2019

STUDI MANAJEMEN RESIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN


GEDUNG KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN NUNUKAN

Hanafi Ashad (1), Lambang Basri Said(2), Andi Herianto (3)


1
Dosen, Universitas Muslim Indonesia (UMI)
Jalan Urip Sumoharjo No.225 Makassar, Telp. 454534
2
Dosen, Universitas Muslim Indonesia (UMI)
Jalan Urip Sumoharjo No.225 Makassar, Telp. 454534
3
Mahasiswa Magister Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia (UMI
Jalan Urip Sumoharjo No.225 Makassar, Email: andi.herianto@yahoo.com

ABSTRAK

Mengelola risiko adalah suatu pengelolaan risiko dari awal dimulainya suatu proyek
hingga selesai yang dimulai dari identifikasi risiko secara aktif, lalu menilai tingkat level risiko-
risiko tersebut sehingga didapatkan prioritas pengelolaannya, serta menentukan langkah-langkah
penanganannya agar risiko dapat ditekan semaksimal mungkin. Pengelolaan risiko yang baik akan
memberikan kepercayaan diri pada tim proyek dalam melaksanakan proses konstruksi. tujuan yang
hendak dicapai pada penelitian ini adalah : (1) Menganalisis jenis/nilai risiko-risiko yang muncul
pada pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan
dan (2) Menganalisis manajemen penyelesaian risiko pada pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor
Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan dalam rangka meningkatkan kinerja mutu
proyek. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan analisis kuantitatif merupakan jenis studi kasus
dengan survey dan observasi langsung di lapangan guna mengidentifikasi resiko-resiko yang
mungkin muncul pada pelaksanaan pekerjaan proyek dalam hal ini proyek Pembangunan Gedung
Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
risiko-risiko yang muncul pada pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu
Pintu Kabupaten Nunukan Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Cochran Q Test dari 5
variabel atau 26 indikator, didapat 17 indikator yang menjadi resiko proyek Pembangunan Gedung
Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan adapun 17 indikator tersebut adalah
Penggunaan tenaga kerja yang inefisien/kontra produktif, Perpindahan tenaga kerja tidak sesuai
dengan jadwal rencana, Kekurangmampuan dalam membuat alternatif harga alat antara sewa,
leasing, dan pembelian peralatan, Jumlah peralatan tidak memadai/tidak sesuai dengan
produktifitas yang ditentukan, Perusahaan kehilangan peluang/pasar akibat produk/jasa tidak sesuai
persyaratan, Terjadi kecelakaan akibat kelalaian/tidak disiplin pekerja, Kerja sama tim dalam
bekerja (team work), Ketidakcakapan tenaga kerja mempengaruhi kualitas, Pendekatan engineering
tidak digunakan dalam metoda kerja, Terjadinya perubahan dalam proses konstruksi, Pemindahan
lokasi peralatan atau tenaga kerja secara tiba-tiba, Kegagalan penerapan metoda kerja tidak sesuai
dengan rencana atau prosedur, Tidak menggunakan Risk Management sebenarnya untuk analisa
metoda kerja, Penggunaan fasilitas peralatan (attachment) tidak sesuai dengan panduan, Peralatan
digunakan dalam beban kerja berat/peralatan digunakan melampaui kapasitasnya, Kendala waktu
yang sangat terbatas untuk proses pekerjaan, dan Terjadinya bencana alam (banjir, gempa bumi,
huru-hara).

Kata kunci : resiko, pengelolaan resiko, fishbone diagram, gedung kantor.

ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7


Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 78
3 Issue 2 November 2019

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen Proyek adalah proses pengelolaan proyek yaitu melalui pengelo-laan,


pengalokasian, dan penjadwalan sum-berdaya dalam proyek untuk mencapai sa-saran. Sebagai
bagian dari proses Mana-jemen Proyek, perencanaan dan pengendalian yang baik belum menjamin
terwu-judnya sasaran proyek. Selalu terdapat kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau
selalu terdapat ketidakpastian atas keputusan apapun yang diambil, untuk itu diperlukan
kemampuan untuk mengolah dan mempelajari risiko yang ada. Manajemen risiko merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah di-ketahui, untuk meminimalisasi
risiko yang mungkin terjadi Selanjutnya dapat di-ketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan
(Cooper dan Chapman, 1993) dan dapat dikem-bangkan rencana respon yang sesuai untuk
mengatasi risiko-risiko potensial tersebut. Oleh karena itu, analisis manajemen risiko dalam
pembangunan bangunan gedung menjadi penting untuk dilakukan. Dengan melakukan manajemen
risiko diharapkan pembangunan infrastruktur gedung terwujud sasaran proyek yang tepat biaya,
tepat waktu, dan tepat mutu.
Mengelola risiko adalah suatu pengelolaan risiko dari awal dimulainya suatu proyek
hingga selesai yang dimulai dari identifikasi risiko secara aktif, lalu menilai tingkat level risiko-
risiko tersebut sehingga didapatkan prioritas pengelolaannya, serta menentukan langkah-langkah
penanganannya agar risiko dapat ditekan semaksimal mungkin. Pengelolaan risiko yang baik akan
memberikan kepercayaan diri pada tim proyek dalam melaksanakan proses konstruksi.
Berdasarkan yang telah diuraikan, tujuan penelitian untuk mengetahui berbagai risiko yang
berperingkat high risk berdasarkan impact serta jenis respon terhadap kinerja biaya. Penelitian
diharapkan dapat mengidentifikasi risiko yang akan terjadi sedini mungkin sehingga dapat
mengetahui cara pengelolaan risiko secara baik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan beberapa permasalahan, sebagai berikut:


1. Bagaimana mengidentifikasi risiko-risiko yang muncul pada pekerjaan Pembangunan
Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan ?
2. Bagaimana manajemen risiko pada pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan
Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan dalam rangka meningkatkan kinerja mutu proyek
?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Menganalisis jenis/nilai risiko-risiko yang muncul pada pekerjaan Pembangunan Gedung
Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan
2. Menganalisis manajemen penyelesaian risiko pada pekerjaan Pembangunan Gedung
Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan dalam rangka meningkatkan
kinerja mutu proyek

1.4. Manfaat Penelitian`

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun
secara praktikal, antara lain :
1. Memperkaya ilmu terapan bagi kalangan akademisi atau peneliti lainnya untuk melakukan
penelitian lebih detail tentang tahapan manajemen proyek pada pekerjaan Pembangunan
Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan Kontraktor dalam mengambil kebijakan
dalam manajemen proyek konstruksi pada masa yang akan datang
ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7
Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 79
3 Issue 2 November 2019

II. METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian dilaksanakan  2 (dua) bulan. Pengumpulan data dilaksanakan pada Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Nunukan.
Lokasi Penelitian berada pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Nunukan

Gambar 3.2. Lokasi Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten
Nunukan
( sumber :Google earth )

2.2. Jenis Penelitian


Penelitian ini bersifat deskriptif dengan analisis kuantitatif merupakan jenis studi kasus
dengan survey dan observasi langsung di lapangan guna mengidentifikasi resiko-resiko yang
mungkin muncul pada pelaksanaan pekerjaan proyek dalam hal ini proyek Pembangunan Gedung
Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan.

2.3. Teknik Analisis Data


Teknik analisa data dalam penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut:
1. Analisa Data Tahap Pertama
Pada hasil pengumpulan data tahap pertama, yaitu dengan penyebaran kuisioner tahap
pertama kepada pakar/ahli, Para pakar/ahli memberikan tanggapan, koreksi, masukkan,
penambahan dan pengurangan pada setiap variable awal yang dimintakan pendapat kepada
mereka.
2. Analisa Data Tahap Kedua
Uji pilot survey adalah uji coba kuisioner kepada responden yang pada penelitian ini
berjumlah 32 orang dengan tujuan untuk memberikan masukan mengenai kuisioner. Bisa
meliputi apakah kata-katanya sudah mudah dimengerti, dan apakah petunjuk pengisian
kuisioner mudah dipahami, agar pengisian bisa dilakukan dengan benar sehingga data yang
didapatkan valid. Sebelum kuisioner tahap 2 disebar ke responden, kuisioner ini diuji coba
kepada 10 orang.
3. Analisa Data Tahap Ketiga
Setelah kuisioner hasil dari masukan Pilot Survey diperbaiki, maka kuisioner dilanjutkan
pada kuisioner tahap 3 dimana kuisioner dibagikan kepada para responden yaitu para
pelaku pelaksana proyek pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu
Pintu Kabupaten Nunukan.

ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7


Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 80
3 Issue 2 November 2019

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Cochran Q-Test


Uji Cochran Q-Test ini kita memberikan pertanyaan tertutup kepada responden, yaitu
pertanyaan yang pilihan jawabanya sudah disediakan. Dengan kata lain, daftar variable dan
indikator sudah tersedia tinggal memilih indicator mana yang dianggap berkaitan dengan resiko
Proyek pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten
Nunukan. Variabel yang mau diuji ditampilkan pada tabel 4 yang menjadi pertanyaan, diantara ke-
26 indikator yang valid. Seandainya semua atribut memiliki jawaban Ya yang sama sebanyak 32,
tidak perlu dilakukan uji statistic untuk menentukan indikator yang valid. Dengan mudah semua
atribut diterima. Masalahnya, proporsi jawaban Ya beragam. Seperti tabel dibawah ini:
Tabel 4.3. Proporsi Jawaban Ya
Proporsi
No. Indikator Jawaban
Ya
1 Terjadi kecelakaan akibat kelalaian/tidak disiplin pekerja 22
2 Tenaga kerja tidak sesuai dengan persyaratan kompetensi 12
3 Penggunaan tenaga kerja yang inefisien/kontra produktif 23
4 Perpindahan tenaga kerja tidak sesuai dengan jadwal rencana 13
5 Kebiasaan kegagalan (reworks) merupakan hal yang biasa 8
6 Personil pengawas tidak kompeten 11
7 Kerja sama tim dalam bekerja (team work) 18
8 Ketidakcakapan tenaga kerja mempengaruhi kualitas 22
9 Kekurangmampuan dalam membuat alternatif harga alat antara sewa, leasing, dan pembelian
20
peralatan
10 Penggunaan fasilitas peralatan (attachment) tidak sesuai
15
dengan panduan
11 Peralatan digunakan dalam beban kerja berat/peralatan digunakan melampaui kapasitasnya 12
12 Jumlah peralatan tidak memadai/tidak sesuai dengan produktifitas yang ditentukan 16
13 Kemudahan membuat konstruksi tidak Diperhitungkan 8
14 Kegagalan produk akibat metoda kerja yang tidak tepat guna 10
15 Pendekatan engineering tidak digunakan dalam metoda kerja 19
16 Terjadinya perubahan dalam proses konstruksi 14
17 Pemindahan lokasi peralatan atau tenaga kerja secara tiba-tiba 18
18 Kegagalan penerapan metoda kerja tidak sesuai dengan rencana atau prosedur 17
19 Tidak menggunakan Risk Management sebenarnya untuk analisa metoda kerja 18
20 Kehilangan waktu akibat salah prosedur/metoda dalam pelaksanaan 3
21 Waktu yang digunakan untuk membuat gambar kerja terbatas tidak memadai 9
22 Kendala waktu yang sangat terbatas untuk proses pekerjaan (workable days) 19
23 Kehilangan waktu untuk proses recovery akibat Kegagalan pekerjaan 5
24 Adanya biaya perkara di pengadilan akibat komplain dari 6
masyarakat
25 Perusahaan kehilangan peluang/pasar akibat produk/jasa tidak sesuai persyaratan 20
26 Terjadinya bencana alam (banjir, gempa bumi, huru hara) 15

Sumber : Data Diolah, 2019

1 Pengujian I
Jawaban responden disusun terlebih dahulu yang dapat dilihat pada lampiran 1.
Jawaban YA diberi angka 1 dan jawaban TIDAK diberi angka 0.

C = 26

∑ ∑

∑ ∑

ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7


Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 81
3 Issue 2 November 2019

(K - 1) [ ∑ ∑ -(∑ )2
Qhit =
K ∑ – ∑ 2

(26 - 1) [ 26 (6139) – (373)2 ]


Qhit =
26 x (373) – 5053

(25) [ 159.614 - 139.129]


Qhit =
9698 - 5053

512.125
Qhit =
4.645

Qhit = 110.25

Dengan ά =0,05, dk=26-1=25 diperoleh Qtab (0,05;25) = 37,65 keputusan


pengujian 1 : tolak H0 karena Qhit (110,25) > Qtab. Dengan demikian , perlu dilakukan
pengujian 2 dengan membuang indikator yang memiliki jawaban YA yang paling sedikit,
pada indikator ke 20 yaitu “Kehilangan waktu akibat salah prosedur/metoda dalam
pelaksanaan“. Dengan cara yang sama dilakukan untuk pengujian 2 hingga 10.
Tabel 4.4. Uji Cochran Q-Test
Ket
INDIKATOR
No C Qtab Qhit Qhit > Qtab =
jawaban YA yang paling sedikit
tolak H0
X1 Kehilangan waktu akibat salah prosedur/metoda dalam pelaksanaan 26 37.65 110.25 Ditolak
X2 Kehilangan waktu untuk proses recovery akibat kegagalan pekerjaan 25 36.42 91.81 Ditolak
X3 Adanya biaya perkara di pengadilan akibat komplain dari masyarakat 24 35.17 77.74 Ditolak
X4 Kebiasaan kegagalan (reworks) merupakan hal yang biasa 23 33.92 65.79 Ditolak
X5 Kemudahan membuat/konstruksi tidak diperhitungkan 22 32.67 57.79 Ditolak
X6 Waktu yang digunakan untuk membuat gambar kerja terbatas tidak
21 31.41 48.77 Ditolak
memadai
X7 Kegagalan produk akibat metoda kerja yang tidak tepat guna 20 30.14 40.96 Ditolak
X8 Personil pengawas tidak kompeten 19 28.87 34.13 Ditolak
X9 Tenaga kerja tidak sesuai dengan persyaratan kompetens 18 27.59 29 Ditolak
Sumber : Hasil Analisis, 2019
Untuk keperluan pengujian X, jawaban responden disusun terlebih dahulu seperti
dalam tabel di atas. Jawaban YA diberi angka 1 dan jawaban TIDAK diberi angka 0.
C=17 R= 32
Qhit = 24.82

Dengan ά =0,05, dk=17-1=16 diperoleh Qtab (0,05;16) = 26,30 keputusan


pengujian X : terima H0 karena Qhit (24,82) > Qtab. Dengan demikian, keputusan
pengujian X adalah diterima karena Qhit (26,30) > Qtab (24,82). Artinya, ke-26 indikator
yang dianalisis dapat dianggap sah sebagai indikator yang menyebabkan resiko
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan.
Dari pengolahan diatas 4 variabel atau 9 indikator yang tidak menyebabkan Resiko
Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan.
Adapun variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7


Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 82
3 Issue 2 November 2019

Tabel 4.5. Rekap Variabel dan Indikator yang Tidak Menyebabkan resiko Proyek Pembangunan
Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan.
Proporsi
No Variabel Indikator Jawaban
Ya
1 SDM Tenaga kerja tidak sesuai dengan persyaratan kompetensi 12
Kebiasaan kegagalan (reworks) merupakan hal yang biasa 8
Personil pengawas tidak kompeten 11
2 Metode Kerja Kemudahan membuat kontruksi tidak diperhitungkan 8
Kegagalan produk akibat metoda kerja yang tidak tepat guna 10
3 Waktu Kehilangan waktu akibat salah prosedur/metoda dalam pelaksanaan 3
Waktu yang digunakan untuk membuat gambar kerja terbatas tidak memadai 9
Kehilangan waktu untuk proses recovery akibat kegagalan pekerjaan 5
4 Lingkungan Adanya biaya perkara di pengadilan akibat komplain dari masyarakat 6
Sumber : Hasil Pengolahan Uji Cochran Q Test

Dari pengolahan diatas diperoleh 5 variabel atau 17 indikator yang menyebabkan


resiko pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten
Nunukan. Adapun variabel dan indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6. Rekap Variabel dan Indikator yang Menyebabkan resiko Proyek Pembangunan Gedung
Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan
No Variabel No Indikator
1 SDM 1 Terjadi kecelakaan akibat kelalaian/tidak disiplin pekerja
2 Penggunaan tenaga kerja yang inefisien/kontra produktif
3 Perpindahan tenaga kerja tidak sesuai dengan jadwal rencana
4 Kerja sama tim dalam bekerja (team work)
5 Ketidakcakapan tenaga kerja mempengaruhi kualitas
2 Peralatan Kekurangmampuan dalam membuat alternatif harga alat antara sewa, leasing, dan pembelian
6
peralatan
7 Penggunaan fasilitas peralatan (attachment) tidak sesuai dengan panduan
8 Peralatan digunakan dalam beban kerja berat/peralatan digunakan melampaui kapasitasnya
Jumlah peralatan tidak memadai/tidak sesuai dengan
9
produktifitas yang ditentukan
3 Metode Kerja 10 Pendekatan engineering tidak digunakan dalam metoda kerja
11 Terjadinya perubahan dalam proses konstruksi
12 Pemindahan lokasi peralatan atau tenaga kerja secara tiba-tiba
13 Kegagalan penerapan metoda kerja tidak sesuai dengan rencana atau prosedur
14 Tidak menggunakan Risk Management sebenarnya untuk analisa metoda kerja
4 Waktu 15 Kendala waktu yang sangat terbatas untuk proses pekerjaan
5 Lingkungan 16 Perusahaan kehilangan peluang/pasar akibat produk/jasa tidak sesuai persyaratan
17 Terjadinya bencana alam (banjir, gempa bumi, huru- hara)
Sumber : Data Diolah, 2019

4.4 Pengelompokan Faktor Internal dan Faktor Eksternal


Setelah memisahkan indikator yang tidak mempunyai resiko dan yang mempunyai resiko
Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan
selanjutnya dilakukan pemisahan antara faktor internal dan faktor eksternal. Adapun
pengelompokan faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7. Pengelompokan Faktor Internal dan Faktor Eksternal


Variabel Indikator
SDM Penggunaan tenaga kerja yang inefisien/kontra produktif
Perpindahan tenaga kerja tidak sesuai dengan jadwal rencana
Factor
Peralatan Kekurangmampuan dalam membuat alternatif harga alat antara sewa, leasing, dan
Internal
pembelian peralatan
Jumlah peralatan tidak memadai/tidak sesuai dengan produktifitas yang ditentukan
Lingkungan Perusahaan kehilangan peluang/pasar akibat produk/jasa tidak sesuai persyaratan
Faktor SDM Terjadi kecelakaan akibat kelalaian/tidak disiplin pekerja
Eksternal Kerja sama tim dalam bekerja (team work)
ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7
Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 83
3 Issue 2 November 2019

Ketidakcakapan tenaga kerja mempengaruhi kualitas


Metode Kerja Pendekatan engineering tidak digunakan dalam metoda kerja
Terjadinya perubahan dalam proses konstruksi
Pemindahan lokasi peralatan atau tenaga kerja secara tiba-tiba
Kegagalan penerapan metoda kerja tidak sesuai dengan rencana atau prosedur
Tidak menggunakan Risk Management sebenarnya untuk analisa metoda kerja
Peralatan Penggunaan fasilitas peralatan (attachment) tidak sesuai dengan panduan
Peralatan digunakan dalam beban kerja
berat/peralatan digunakan melampaui kapasitasnya
Waktu Kendala waktu yang sangat terbatas untuk proses pekerjaan
Lingkungan Terjadinya bencana alam (banjir, gempa bumi, huru-hara)
Sumber : Data Diolah, 2019

Tabel 4.9. Usulan Penanganan Resiko


Variabel Resiko Penyebab Dampak Tindakan
Kecelakaan Akibat Pekerja kurang Kerugian bagi Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan
Kelalaian Pekerja mengerti dengan perusahan, bagi Kerja (P2K3), berdasarkan undang-
pekerjaan yang pekerja undang nomor 1 tahun 1970 sebagai
dilakukan mengakibatkan berikut:
cacat serta nyawa 1. mengidentifikasi setiap proses dan
melayang peralatan pengendalian kerugian
sebagai sumber risiko bahaya
2. Mengestimasi rencana program
pengendalian kecelakaan dan
SDM
penyakit akibat kerja
3. Menyusun rencana program
pengendalian kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
4. menyusun sistem komunikasi yang
diperlukan dan
5. menyiapkan sarana dan peralatan
beserta personil yang terlatih serta
profesional.
Kerjasama tim dalam Latar belakang Keterlambatan 1. Tanamkan rasa tanggung jawab
bekerja (team work) yang Pengerjaan proyek atas setiap tugas yang dibebankan
berbeda 2. Cobalah berperan seperti layaknya
seorang coach
3. Bersikaplah terbuka
4. Bersikaplah ramah dan bersahabat
dengan anggota-anggota tim yang
lain
SDM
5. Jagalah hubungan baik dengan
orang lain
Ketidakcakapan Tenaga Kerja tidak pekerjaan tidak menyeleksi tenaga kerja yang akan
Tenaga Kerja sesuai dengan sesuai dengan dipekerjakan yang berdasarkan pada
Mempengaruhi persaratan persyaratan akan persyaratan pekerjaan
Kualitas mengakibat terjadi
rework terhadap
pekerjaan
Terjadinya Metode kerja Rework, biaya dan 1. Diperlukan personil expert yang
perubahan dalam waktu mampu menilai bahwa schedule
Metode Kerja proses konstruksi yang dibuat cost engineer layak
2. Melakukan konsultasi dengan
orang yang ahli dalam metode kerja
Pendekatan Analisis Pelaksanaan 1. Menyusun jadwal pagi para pekerja
engineering enginering proyek harus tepat untuk dilakukan pekerjaan lembur
tidak digunakan waktu, dan atau menambah tenaga kerja yang
dalam bermutu. Jika ada
metoda kerja pekerjaan 2. Perusahaan harus menunjuk orang
Metode Kerja
dilakukan tidak yang mempunyai referensi kerja
baik atau pengalaman pada proyek
Menyebabkan hasil untuk melakukan analisis
yang tidak bisa engineering
bertahan lama

ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7


Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 84
3 Issue 2 November 2019

Pemindahan lokasi Tidak adanya Inefisiensi waktu Membuat jadwal pemakaian


peralatan atau tenaga jadwal pemakaian pelaksanaan yang peralatan dan tenaga kerja yang
kerja secara peralatan bertambah dan disepakati bersama
tiba-tiba dan tenaga kerja berimplikasi
yang disepakati inefiensi biaya
Kegagalan penerapan Tidak/kurang Rework Melakukan survey yang mendetail
metoda kerja tidak dilakukan survey untuk pekerjaan yang akan
sesuai dengan yang dilaksanakan dan melakukan
rencana atau mendalam simulasi terhadap pekerjaan ini
prosedur mengenai secara teknis yang berkaitan
pekerjaan yang dengan mutu pekerjaan
akan
dilaksanakan
sehingga metoda
kerja yang
diterapkan tidak
memenuhi sasaran
Peralatan digunakan Jumlah Peralatan Kerusakan pada Mememilih jenis peralatan yang yang
Peralatan melampaui tidak memadai alat kerja tepat untuk digunakan dalam
kapasitasnya melaksankan pekerjaan
Kendala waktu yang Target Pelaksanaan Menyusun jadwal bagi para pekerja untuk
sangat terbatas untuk penyelesaian proyek harus tepat dilakukan pekerjaan lembur atau
proses pengerjaan waktu, dan menambah tenaga kerja yang
bermutu. Jika ada
Waktu pekerjaan
dilakukan tidak
baik menyebabkan
hasil yang tidak
bisa bertahan lama
Terjadinya bencana Alam Waktu dan biaya Menjaga lingkungan sekitar untuk tidak
Lingkungan alam (banjir, gempa membuang sampah sembarang
bumi, huru hara)

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dari penelitian yang dilakukan, dari hasil perhitungan dan analisa yang
dilakukan ada beberapa kesimpulan yang diperoleh, yaitu sebagai berikut :
1. risiko-risiko yang muncul pada pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada
Satu Pintu Kabupaten Nunukan Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Cochran Q
Test dari 5 variabel atau 26 indikator, didapat 17 indikator yang menjadi resiko proyek
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan adapun 17
indikator tersebut adalah Penggunaan tenaga kerja yang inefisien/kontra produktif,
Perpindahan tenaga kerja tidak sesuai dengan jadwal rencana, Kekurangmampuan dalam
membuat alternatif harga alat antara sewa, leasing, dan pembelian peralatan, Jumlah peralatan
tidak memadai/tidak sesuai dengan produktifitas yang ditentukan, Perusahaan kehilangan
peluang/pasar akibat produk/jasa tidak sesuai persyaratan, Terjadi kecelakaan akibat
kelalaian/tidak disiplin pekerja, Kerja sama tim dalam bekerja (team work), Ketidakcakapan
tenaga kerja mempengaruhi kualitas, Pendekatan engineering tidak digunakan dalam metoda
kerja, Terjadinya perubahan dalam proses konstruksi, Pemindahan lokasi peralatan atau tenaga
kerja secara tiba-tiba, Kegagalan penerapan metoda kerja tidak sesuai dengan rencana atau
prosedur, Tidak menggunakan Risk Management sebenarnya untuk analisa metoda kerja,
Penggunaan fasilitas peralatan (attachment) tidak sesuai dengan panduan, Peralatan digunakan
dalam beban kerja berat/peralatan digunakan melampaui kapasitasnya, Kendala waktu yang
sangat terbatas untuk proses pekerjaan, dan Terjadinya bencana alam (banjir, gempa bumi,
huru-hara).
2. manajemen penyelesaian risiko pada pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan
Terpada Satu Pintu Kabupaten Nunukan dalam rangka meningkatkan kinerja mutu proyek l
Untuk kesimpulan pada faktor internal adalah sebagai berikut:

ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7


Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 85
3 Issue 2 November 2019

a. Kunci penting bagi suatu organisasi menyangkut kegiatan organisasi tersebut mengelola
permasalahan dan merespon resiko-resiko dengan cara yang tepat waktu. Dibutuhkan
sistem yang dapat menyediakan fasilitas manajemen resiko dan permasalahan yang
memampukan penggunanya untuk menangani resiko dan permasalahan tanpa adanya
gangguan yang berarti.
b. Dibutuhkan suatu sistem agar diketahui semua pekerja untuk dapat mengakses informasi
dari proyek yang serupa yang sudah pernah dikerjakan dan menyesuaikan dengan
kebutuhan
c. Untuk kesimpulan faktor eksternal yang menjadi masalah perlu dilakukan usulan
perancangan standar penangan resiko dan prosedur pekerjaan agar pekerja dan pengawas
lebih mengetahui secara detail tentang pekerjaan yang dilakukan.

V. SARAN

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah :


1. Perancangan sebuah proyek kontruksi bangunan harus mengenal tahap-tahap perencanaan
yang harus di jadikan patokan dalam pelaksanaan sebuah proyek. baik itu dampak resiko
dari luar maupun dari dalam, dan mengetahui cara mengatasi resiko tersebut.
2. Melakukan pengelolaan risiko yang baik terhadap faktor-faktor dominan dan berpengaruh
terhadap kinerja biaya proyek baik itu dalam proses estimasi (pra-pelaksanaan) hingga
pada masa konstruksi dan selesainya proyek.

DAFTAR PUSTAKA

Aberle, D. E., Forest, J. C., Gerrard, D. E., Mills, E. W. 2001. Principlesof meat science. Fourth
Edition. W.H. Freeman and Company. San Fransisco, United States of America.
Al-Bahar, J.F. & Crandall, K.C. 1990. Systematic risk management approach for construction
projects. Journal of Management and Engineering ASCE 3: 533-546.
Anonim, 2000. AACE, AACE International s Risk Management Dictionary, Cost Engineering,
AACE, 42(4), hal.28-31
Anonim, 2013. Analisa Kinerja Proyek Infrastruktur. http://jurnalonlineteknikunbara.
Blogspot.com/2013/05/analisa-kinerja-proyek-infrastruktur.html
Anonim, Standard Australia dan Standard New Zealand. 1999. Risk Management Guideline.
AS/NZS 4360: Sydney NSW
Anonim, Standard Australia dan Standard New Zealand. 2004. Risk Management Guideline.
AS/NZS 4360: Sydney NSW
Abrar, 2009. Merancang Proyek. http//Tekniksipil. Blogspot.com/arti_perancangan_proyek.html
Bajaj, Y.P.S., 1995. Biotechnology in Angriculture and Forestry 30. Somatic Embryogenesis and
Synthetic Seed I. Springer verlag. Berlin. Heidelberg. New York. London. Tokyo.
Paris. Hongkong. Barcelona. Budapest.
Basuki,H.,2008, Merancang dan Merencana Lapangan Terbang, Penerbit Alumni, Bandung
Bernays, E. A. & R. F. Chapman. 1994. Host-Plant Selection by Phytophagous Insects. Chapman
& Hall, New York.
Chapman,C. (1997). Project Risk Analysis and Management – PRAM the Generic Process .
International Journal of Project Magement, Vol.15. No. 5.
Djojowirono, Soegeng. Manajemen Konstruksi, Edisi keempat. Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : 2005.
Filip Jovanović, dkk. 2017. Journal. Risk Management Impact Assessment on the Success of
Strategic Investment Projects: Benchmarking Among Different Sector Companies.
Flanagan R. and Norman G., Risk Management and Construction, Oxford, 1993
Graham Murdock dan Peter Golding. 1992. Political Economy of Mass Comunication (A Division
of Holder & Stoughten)

ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7


Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/
Hanafi Ashad, Lambang Basri Said, Andi Herianto 86
3 Issue 2 November 2019

Godfrey, P., Halcrow, W. S., & Partners, L. (1996). Control of Risk A Guide to Systematic
Management of Risk from Construction. Westminster, London: Construction Industry
Research and Information Association (CIRIA).
Hamilton, W., 1979, Tectonics of Indonesian Region, US Geological Survey Professional Paper,
1078, 345 p
Husen, A. Manajemen Proyek Perencanaan, Penjadwalan & Pengendalian Proyek. C.V Andi
Offset. Yogyakarta : 2009.
Kangari, Rozzbegh (1995) Managment Risk Perceptions and Trends of U.S. Constructions. Journal
of Constructions Engineering and Management, ASCE. December 1995.
Kerzner, H., “project management” a system approach to planning, scheduling, and controlling.
New York. Van nostrand reinhold, 1995.
Raftery, A.E., 1995, Bayesian Model Selection in Social Research, Sociological Methodology, 25,
111-163.
Raftery, A.E., Madigan, D., dan Hoeting, J.A., 1997, Bayesian Model Averaging for Linear
Regression Models, Journal of the American Statistical Associations, 92, 437, 179-
191.
Raftery, A.E., 1999, Bayes Factors and BIC: Comment on ―A Critique of the Bayesian
Information Criterion for Model Selection‖, Sociological Methods and Research, 27,
3, 411-427.
Reksodigrijo S., 1987. Manajemen Proyek, Edisi kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta
Roque Rabechini Junior, Marly Monteiro de Carvalho, 2018. Understanding the Impact of Project
Risk Management on Project Performance: An Empirical Study. J. Technol. Manag.
Innov. 2013, Volume 8, Special Issue ALTEC.
Soeharto, Imam. Katalog Dalam Terbitan, Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai
Operasional. Cetakan 3. Erlangga. Jakarta : 1997.
Soeharto, Imam. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional. Edisi 2, Cetakan 1.
Erlangga. Jakarta : 1995.
Soeharto, Imam. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional. Edisi 3. Erlangga.
Jakarta : 1995.
Stevenson, H. W., Lee, S., Chen, C., Stigler, J.W., Hsu, C., dan Kitamura, S. (1990) Contexts of
achievement. Monographs of the Society for Research in Child Development, 55,
Serial No. 221, 1-2
Tague, 2005,. The quality toolbox. (2th.ed) milwauke, wiskonsin : asq quality press. Available
from https://asq.org./quality-press/display-item/index.html?item=H1224
Wideman,.R.W. Project And Program Risk Managemen ; a guide to managing project risk and
oppurtunities project management institute” penslyvania, 1992.

ISSN 2597-4815 DOI : 10.17605/OSF.IO/E6TK7


Source Type : Journal Document Type : Article
Original Language : Indonesia Publisher : FLY OVER
License : CC-By Attribution 4.0 International Open Journal System : Open Sciense Framework
Tautan laman jurnal : https://osf.io/e6tk7/

Anda mungkin juga menyukai