LK-7 Instrumen Asesmen Awal
LK-7 Instrumen Asesmen Awal
KB 7: Asesmen Awal
1. Petunjuk
a. Buat instrumen asesmen awal/formatif
b. Ceritakan pengalaman mengajar pada kelas pendidikan anak usia dini yang pernah anda lakukan dengan menerapkan berbagai ide strategi pembelajaran
berdiferensiasi, apa yang anda rasakan? Buatlah cerita anda itu dalam sebuah karangan pendek.
c. Analisislah kisah anda itu, apakah sudah optimal dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi!
2. Formulir
Sejak saat pertama mengajar di MTs Al Ishlah saya mencari cara untuk memberikan layanan terbaik bagi siswa terutama dalam hal proses
belajar mengajar. Maka lahirlah sistem aplikasi E-Learning yaitu sebuah aplikasi pembelajaran berbasis Web atau biasa disebut Web Based
Learning. Di sinilah peran saya sebagai guru dituntut harus melek teknologi. Saya pun tertantang bagaimana untuk bisa memanfaatkan fitur-
fitur cerdas di E-Learning sekolah dengan membuat media video pembelajaran interaktif. Saya memanfaatkan fitur-fitur interaktif yang
menfasilitasi siswa dan guru untuk dapat berkomunikasi langsung melalui chating maupun Video conference. Saya juga membuat Quiz
menarik untuk dapat melakukan evaluasi hasil belajar siswa. Awal nya semua itu sulit saya lakukan, bagaimana tidak? Saya harus banyak
belajar teknologi, dengan berbekal tutorial youtube saya belajar bagaimana membuat video pembelajaran yang menarik dan interaktif,
membuat Quiz yang menantang siswa,.
Dengan memanfaatkan E-Learning selama 20 menit di awal siswa masuk live zoom. Kemudian saya memberikan motivasi, arahan, sekaligus
mengulas pembelajaran sebelumnya. Di sini saya mengemas strategi pembelajaran daring yang menarik, dengan menerapkan metode
pembelajaran berbasis proyek yang kita kenal dengan istilah PjBL (Project Based Learning.) dengan capaian WISER. Saya pun merancang
pembelajaran dengan menghadirkan suasana tantangan yang positif yang membuat pembelajaran bagi siswa sebagai hal yang
menyenangkan dan menantang, siswa dapat berselancar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya internet dan berbagai alat
komunikasi seperti handphone, smartphone, laptop, dan lain sebagainya untuk mendapatkan informasi lebih banyak selama proses belajar
mengajar. Di sinilah kemampuan literasi siswa muncul kembali, Kemampuan 4C’s, yang meliputi: 1) critical thinking skills, 2) creative thinking
skills, 3) collaboration skills, dan 4) communication skills pun mulai terasah.
Pada tahap presenting, saya memberikan issue berupa artikel, video, gambar, dan foto terkait sebuah masalah yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. Saya mengajak siswa untuk melakukan kegiatan berselancar yakni melakukan literasi, pengamatan, dan juga identifikasi masalah
terhadap apa yang diamati maupun yang dialami siswa. Dari kegiatan presenting tersebut, saya mengajak siswa melakukan
kegiatan wondering Habits yaitu mengajak siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang baik terkait issue yang sedang dibahas saat itu.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, siswa melakukan investigating skills. Di sini, saya memotivasi siswa agar berusaha menemukan sendiri
jawabannya, entah dengan cara bertanya kepada orang tua, saudara, kepada guru atau kepada siapapun yang lebih mengetahui, atau siswa
dapat kembali berselancar melakukan penelusuran informasi di internet, atau melakukan survey dan cara lain. Setelah itu siswa masuk pada
kegiatan analizing yaitu melakukan analisis kelemahan dan kelebihan serta yang paling menarik dari identifikasi issue yang telah diamati.
Analisis kritis tersebut dipakai sebagai acuan dalam menentukan rencana proyek yang akan dibuat. Misalnya menemukan ide gagasan,
menemukan berbagai alternatif proyek, memilih proyek yang mendukung dan lain sebagainya. Dari sini saya mengajak siswa untuk
melakukan synthesizing skills yaitu berlatih mengembangkan kemampuan mengambil kesimpulan dari berbagai macam informasi yang sudah
didapat.
Tak hanya berhenti sampai di sini, kegiatan pembelajaran saya lanjutkan dengan tahap planning dan executing, di sini siswa menjadi
tertantang dalam merancang sebuah proyek yang excellent (luar biasa),yang bisa mengatasi masalah yang sedang dibahas tersebut, meliputi
rancangan (sketsa),kebutuhan, dan time line penyelesaian proyek. Siswa melaksanakan proyek dengan mengacu pada rancangan (plan) dan
arahan guru sebagai fasilitator untuk melatih keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.
Kegiatan PjBl saya akhiri dengan reporting. Saya meminta siswa membuat video performance presentasi hasil proyek yang bisa memesona
teman, orang tua, maupun guru. Pada kegiatan reporting ini, siswa melakukan kegiatan expressing skills yaitu siswa mampu
mengomunikasikan hasil proyeknya dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah didapat dengan berselancar tadi.
Pada akhir pembelajaran, siswa saya ajak melakukan kegiatan reflecting, yaitu dengan membuat list pada selembar kertas kosong tentang
masalah yang sedang dibicarakan, dan bagaimana solusi untuk mengatasi masalah tersebut, serta cara yang bisa dilakukan agar suatu
masalah yang sedang dibahas itu tidak terjadi.
C. Dari sinilah akhirnya saya dapat menyimpulkan, bahwa selain metode pembelajaran yang menarik dan optimal.
Peran teknologi sangatlah penting untuk mempermudah proses belajar mengajar. Dengan adanya teknologi yang canggih, siswa dapat
memaksimalkan penggunaan teknologi dengan baik sesuai kebutuhannya. Sehingga teknologi dapat memberikan dampak positif bagi
penggunanya. Misalkan, seorang siswa kesulitan dalam mencari buku referensi bacaan, maka dengan adanya teknologi siswa dapat
berselancar mencari berbagai sumber terpercaya tidak hanya terfokus pada satu buku saja.