Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aura Rellung Gumanti

No. : 07
Kelas : X MIPA 7
Mapel : PKWU

RANCANGAN BUDIDAYA TANAMAN HIAS “MONSTERA


OBLIQUA”

1. Bahan-bahan yang digunakan :


a. Bibit Monstera obliqua/stek dari indukan
b. Media tanam
c. Pupuk organik (kompos) atau pupuk anorganik
d. Pestisida
e. Polibag atau pot

2. Teknik budidaya tanaman monstera obliqua :

a. Persiapan Lahan/Media Tanam


Budidaya tanaman hias Monstera obliqua dapat dilakukan di dalam pot (polibag)
atau dalam wadah berisi air, serta juga bisa di tanah, dengan campuran tanah
yang subur dengan pasir, dan juga kompos dengan perbandingan masing-masing
1:1:1. Bila ditanam di tanah subur dan ditanam di tanah, ukuran daunnya akan
melebar. Jika ditanam di dalam pot, ukuran daunnya hingga selebar telapak
tangan orang dewasa. Selain itu, kita juga harus memperhatikan suhu di sekitar
lahan yang akan ditanami tanaman ini, yaitu pada siang hari, tanaman hanya
akan bertahan apabila berada pada suhu antara 23°C-30°C. Lalu pada malam
hari, Monstera Obliqua harus berada pada suhu ruangan setidaknya 15°C.
Sebaiknya, cari lahan atau tempat yang berada di tempat teduh dan tidak terkena
sinar matahari secara langsung.
b. Pembibitan
Persiapan bibit atau pembibitan pada tanaman hias Monstera obliqua dilakukan
dengan vegetatif menggunakan organ-organ vegetatif. Perbanyakan vegetatif
pada tanaman Monstera obliqua dilakukan melalui stek batang. Caranya adalah
dengan mengambil batang untuk bibit stek dari indukan Monstera obliqua yang
sehat dan berkualitas baik. Karena Monstera obliqua adalah tumbuhan merambat
yang memiliki akar pada batangnya, Anda bisa memotong batang tanaman
tersebut dan akar-akar gantungnya bisa menjadi akar sejati.
c. Penanaman
Penanaman tanaman hias Monstera obliqua dilakukan dengan menyetek atau
menanam organ tanaman induk yang telah dipotong. Penanamannya dilakukan
pada campuran tanah dengan pasir dan juga kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada siang hari atau sore hari, dimana tanaman
bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup.
d. Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk mencukupi kebutuhan tanaman dengan
menambahkan unsur hara. Pemberian pupuk dapat diberikan ke media atau
langsung disemprotkan langsung ke tanaman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan pupuk yaitu.
1. Kenali sifat bahan kimia yang terkandung di dalam pupuk tersebut.
2. Tingkat kadar racun pada setiap pupuk berbeda dari yang paling rendah
sampai paling tinggi. Tinggi rendahnya racun dapat dilihat dari etiket yang
tertera di label kemasan pupuk.
3. Sebagai bahan kimia, racun tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui tiga cara yaitu melalui mulut, kulit, dan paru-paru. Untuk itu setiap
pengguna pestisida wajib memakai apd atau alat pelindung diri supaya racun
tersebut tidak masuk ke tubuh.
Dalam pemberian pupuk pada tanaman hias Monstera obliqua ini, kita dapat
memberi pupuk setiap 1 bulan 1 kali di awal penanaman. Dan juga memberi
pupuk setiap 2 minggu 1 kali di waktu pemupukan berikutnya. Pupuk yang
digunakan dapat berupa pupuk organik atau anorganik. Untuk pupuk organik
dapat menggunakan pupuk kompos. Sedangkan untuk pupuk anorganik dapat
menggunakan pupuk NPK (untuk menumbuhkan akar), Growmore (untuk
menumbuhkan daun dan bunga), dan Curacron (untuk membami hama).
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman hias Monstera obliqua meliputi :
a. Penyiraman, penyiraman di awal penanaman dilakukan 2 kali 1 hari pada pagi
hari dan sore hari. Sedangkan penyiraman lanjutan dilakukan 2 hari 1 kali
pada pagi atau sore hari. Hindari penyiraman pada siang hari, karena dapat
mengganggu proses fotosintesis.
b. Pembubunan, pembubunan pada tanaman Monstera obliqua dilakukan untuk
menegakkan tanaman, menutup pangkal tanaman yang berada di dalam tanah,
dan memperbaiki aerasi tanah.
c. Penyiangan, penyiangan atau membersihkan gulma pada tanaman Monstera
obliqua dilakukan dengan mencabuti atau membuang gulma yang berada di
sekitar tanaman, sekaligus menggemburkan tanah.
f. Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
Pengendalian organisme pengganggu dilakukan untuk mencegah dan
mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi dan
kualitas hasil tanaman hias Monstera obliqua. Pengendalian dapat dilakukan
dengan menggunakan pestisida Curacron atau secara manual dengan mencabut
atau membuang bagian tanaman Monstera obliqua yang terserang hama serta
memungut hama yang mengganggu tanaman.
g. Panen dan pascapanen
Panen dan pasca panen tanaman Monstera obliqua harus dilakukan dengan hati-
hati agar tidak kehilangan hasil dan menurunkan kualitas tanaman.
1) Panen tanaman Monstera obliqua dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
Tidak disarankan memanen pada siang hari karena dapat mengganggu proses
fotosintesis tanaman Monstera obliqua.
2) Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 5-6 bulan setelah tanam
atau 8-9 bulan dari bibit.
3) Tanaman yang siap panen ditandai dengan adanya 8-9 helai daun (pada panen
pertama), daun berwarna hijau tua dan berbatang keras.
4) Karena Monstera obliqua termasuk tanaman hias potong, maka pemanenan
Monstera obliqua dilakukan dengan cara manual, memotong miring bagian
pangkal pelepah daun yang telah berwarna hijau tua dan memenuhi kriteria
standar mutu dengan menggunakan pisau yang telah dibersihkan atau
dicelupkan ke dalam disinfektan.
5) Pemotongan panjang batang disesuaikan dengan kriteria standar.
6) Kemudian, hasil panen diletakkan dalam wadah yang bersih dan di tempat
yang teduh.
7) Frekuensi panen 20-24 kali dalam setahun.
Langkah selanjutnya yaitu pasca panen. Pasca panen dilakukan untuk
memperoleh produk dengan kualitas yang baik sesuai preferensi konsumen,
maka penanganan pasca panen harus dilakukan dengan cermat.
Pasca panen bertujuan untuk :
1) Memperoleh daun Monstera obliqua sesuai standar mutu yang ditetapkan baik
dari warna daun, ukuran, dan kesegaran.
2) Meningkatkan nilai jual tanaman Monstera obliqua.
3) Menjaga kualitas Monstera obliqua sesuai standar yang ditetapkan hingga
sampai ke tangan konsumen.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penanganan pasca panen tanaman hias
Monstera obliqua adalah :
1) Air
2) Larutan benomil (fungisida)
3) Wadah
4) Tali/kardus untuk packing
5) Ruang penyimpanan
Pasca panen Monstera obliqua yaitu :
1) Penyortiran, hasil panen disortir dan dikelompokkan berdasarkan kriteria
standar.
2) Pembersihan, hasil panen dicuci dengan cara dicelupkan ke dalam larutan
disinfektan dan benomil, kemudian dibilas dan ditiriskan.
3) Penyimpanan, hasil panen disimpan dalam suhu kamar sekitar 17,5 C dan
suhu khusus 18,35 C.
4) Pengepakan/pengemasan, pengemasan daun potong Monstera obliqua dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a) Primer : Sebanyak 10 pelepah daun diikat dengan karet halus. Tiap 10
ikatan diikat lagi menjadi 1 lot (100 pelepah daun), kemudian dimasukkan
ke dalam box.
b) Sekunder : Satu lot dimasukkan ke dalam kemasan karton.
Selanjutnya adalah pendistribusian tanaman hias Monstera obliqua kepada
konsumen. Pendistribusian harus dilaksanakan dengan cermat dan hati-hati,
supaya kualitas tanaman Monstera obliqua tetap terjaga dan terhindar dari
kerusakan. Untuk distribusi, harus menggunakan kendaraan yang dilengkapi
fasilitas pendingin dengan temperatur 2,2 C dan kelembaban 90-95%.
Kemudian, melakukan pencatatan seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada
panen dan penanganan pasca panen.

3. Jadwal Kegiatan dalam Budidaya Tanaman Hias Monstera Obliqua :

Waktu Kegiatan
19 Maret 2020 1. Menyiapkan media tanam Monstera
obliqua.
2. Menyiapkan bibit tanaman Monstera
obliqua dengan stek.
3. Menanam tanaman Monstera obliqua
yang telah di stek pada media tanam.
4. Melakukan penyiraman awal pada
tanaman Monstera obliqua yang
dilaksanakan 2 kali 1 hari (pagi dan
sore hari)
20 Maret 2020 1. Penyiraman lanjutan yang
dilaksanakan 2 hari 1 kali pada pagi
hari.
22 Maret 2020 1. Penyiraman lanjutan berikutnya,
dilaksanakan pada pagi hari.
2. Pemeriksaan hama dan gulma pada
tanaman.
22 April 2020 1. Pemberian pupuk di awal
penanaman, yaitu 1 bulan 1 kali.
Menggunakan pupuk NPK.
2. Pemeriksaan hama dan gulma pada
tanaman.
23 April 2020 1. Penyiraman lanjutan 2 hari 1 kali
pada pagi hari.
2. Pemeriksaan hama dan gulma pada
tanaman.
6 Mei 2020 1. Pemeriksaan hama dan gulma, serta
melakukan penyiangan ketika
menemukan adanya gulma.
2. Pemberian pupuk lanjutan, yaitu
setiap 2 minggu 1 kali menggunakan
Pupuk Growmore untuk
menambahkan daun lebih cepat.
20 Mei 2020 1. Pemberian pupuk lanjutan setiap 2
minggu 1 kali menggunakan pupuk
kompos.
2. Melakukan pembumbunan ketika
tanah terlihat erosi karena air, dan
memperbaiki aerasi.
3 Juni 2020 1. Pemberian pupuk lanjutan setiap 2
minggu 1 kali menggunakan pupuk
kompos.
2. Pemeriksaan hama dan gulma pada
tanaman.
4 Juni 2020 1. Penyiraman lanjutan setiap 2 hari 1
kali dilaksanakan pada sore hari.
2. Pemeriksaan hama dan gulma pada
tanaman, dan memberikan pestisida
ketika ditemukan hama pada
tanaman.
17 Juni 2020 1. Pemberian pupuk lanjutan setiap 2
minggu 1 kali menggunakan pupuk
NPK untuk menumbuhkan akar lebih
cepat.
2. Melakukan penyiangan ketika
ditemukan adanya gulma.
1 Juli 2020 1. Pemberian pupuk lanjutan setiap 2
minggu 1 kali menggunakan pupuk
kompos.
2. Pemeriksaan hama dan gulma pada
tanaman.
2 Juli 2020 1. Penyiraman lanjutan setiap 2 hari 1
kali dilaksanakan pada sore hari.
2. Melakukan pembumbunan ketika
tanah terlihat tererosi dan
memperbaiki aerasi tanah, serta
menutup pangkal tanaman yang
berada di dalam tanah.
19 Agustus 2020 1. Melakukan pemanenan pada
tanaman yang berusia 5 bulan,
daunnya berwarna hijau tua, dan
memenuhi kriteria standar untuk
dipanen.
2. Melakukan pengemasan untuk
penyimpanan.
20 Agustus 2020 1. Melakukan pengemasan lebih lanjut
untuk pendistribusian.
2. Mendistribusikan tanaman Monstera
obliqua kepada konsumen.

Anda mungkin juga menyukai