Anda di halaman 1dari 27

PEMIKIRAN CALVINISME

PEMIKIRAN CALVINISME
1. Prinsip Otoritas
2. Theokrasi
3. Anugerah Umum dan Khusus
4. Penetapan Allah 5. Pemilihan Ganda
6. Kematian Bayi
PEMIKIRAN CALVINISME

-1-
PRINSIP OTORITAS
Alkitab:
- Kitab Suci sebagai yang berotoritas bukan
gereja.
- Dalam poin-poin perdebatan, solusi diambil dari
Kitab Suci, bukan dalam keputusan konsili-
konsili gereja.
Pemerintahan:
- Calvin melihat pemerintahan pada dasarnya adalah
sesuatu yang baik, sehingga harus dihormati, dan
para pejabat pemerintahan harus menyadari dirinya
sebagai wakil Allah untuk kebaikan umat manusia.
- Calvin juga melihat perlunya bentuk pemerintahan
yang tepat yaitu aristokrasi-demokrasi supaya dapat
mencegah tirani dan juga pentingnya pemisahan
antara gereja dan negara
PEMIKIRAN CALVINISME

-2-
THEO (TUHAN) KRASI
(MEMERINTAH)
(NEGARA & GEREJA)
- Calvin berpendapat bahwa pemerintahan diberikan
kekuasaan lebih tinggi daripada manusia, tetapi tetap
berada di bawah Allah.
- Calvin mengatakan bahwa pemerintahan disebut
sebagai “kekuasaan yang lebih tinggi, bukannya
kekuasaan yang tertinggi; yang memegang otoritas
terutama, namun kedudukannya melebihi orang lain.
Seseorang yang disebut pejabat adalah dalam
relasinya dengan rakyat, bukan dalam perban-
dingannya dengan orang lain.”
- Konsekwensinya, negara tidak punya kebebasan
untuk melakukan apa saja yang dikehendakinya,
karena negara, termasuk pemerintah, berada di
bawah hukum Allah.
- Hukum yang dijalankan pemerintah harus
diterapkan secara adil. Penguasa bekerja untuk
Tuhan dan untuk rakyat
- Gereja berperan untuk memberikan pengajaran
Alkitab mengenai negara dan fungsinya. Namun,
gereja tidak boleh mengatur negara.
- Calvin percaya pada teokrasi namun bukan pada
eklesiokrasi. Baik pemimpin gereja maupun
penguasa negara secara langsung bertanggung
jawab kepada Allah untuk tindakan mereka.
Kendati demikian mereka tidak boleh saling
mengatur.
PEMIKIRAN CALVINISME

-3-
ANUGERAH UMUM
DAN KHUSUS
- Anugerah umum (common grace) mengacu pada
pemberian Allah secara universal, meliputi
menyediakan kebutuhan dasar, menopang
keteraturan.
- Anugerah khusus (special grace) diberikan hanya
untuk kaum pilihan Allah yang berkenaan dengan
perbuatan Allah menebus, menguduskan dan
memelihara umat-Nya
PEMIKIRAN CALVINISME

-4-
PENETAPAN ALLAH
Apakah penetapan Allah itu?

- Penetapan Allah adalah maksud-Nya yang kekal,


sesuai dengan pertimbangan kehendak-Nya, demi
untuk kemuliaan-Nya sendiri, Ia menetapkan apa
pun yang akan terjadi (Maz 33:1, Yes 14:24, Kisah
2:23, Ef 1:11-12)
Bagaimana Allah mewujudkan ketetapan-Nya?

- Allah melaksanakan ketetapan-Nya melalui peker-


jaan penciptaan dan pemeliharaan (Maz 148:8, Yes
40:26, Dan 4:35, Kisah 4:24-28, Wah 4:11).
(The Westminster Shorter Catechism: 7-8)
PEMIKIRAN CALVINISME

-5-
PEMILIHAN GANDA
- Semua manusia berdosa di dalam Adam dan
berada di bawah kutuk, tetapi Allah membuat
provisi untuk keselamatan melalui kematian
Kristus.
- Fakta bahwa ada sebagian yang menerima dan
sebagian tidak menerima pemberian iman itu
didasarkan pada ketetapan kekal Allah dalam
pemilihan dan reprobasi (predestinasi ganda).
- Pemilihan itu sifatnya tanpa syarat, bukan
berdasarkan pada kemahatahuan Allah; sebe-
lum dasar dunia diletakkan dan semata-mata
berasal dari anugerah-Nya dan menurut per-
kenan-Nya yang berdaulat, Allah memilih
sebagian untuk diselamatkan.
- Orang yang tidak dipilih tetap berada di bawah
hukuman, namun itu tidak berarti bahwa Allah
perancang dari dosa
PEMIKIRAN CALVINISME

-6-
KEMATIAN BAYI
(KESELAMATAN)
- Calvinisme mempercayai bahwa manusia itu
lahir dengan kondisi kerohanian yang sudah
rusak total.
- Manusia dilahirkan dengan sifat berbuat dosa.
Bibit dan tabiat berdosa itu sudah menjadi sifat
alami seorang manusia dan inilah yang
merupakan akibat dari dosa asal yang
diturunkan Adam kepada setiap manusia di
dunia ini.
AJARAN SESAT DAN KELIRU TENTANG
KESELAMATAN BAYI
1. Kelompok Universalisme
Universalisme adalah suatu ajaran yang memper-
cayai bahwa semua manusia yang pernah hidup di
dunia ini akan diselamatkan dan masuk ke dalam
kerajaan sorga, apakah ia baik atau jahat semuanya
akan ada di sorga karena Allah sangat mengasihi
dunia dan orang-orang berdosa. Oleh karena itu
apakah seseorang itu meninggal di saat usia bayi
atau dewasa, ia akan ada di sorga.
2. Kelompok Katolik Roma
Gereja Katolik Roma merupakan suatu badan agama
terbesar yang mengajarkan regenerasi melalui baptis-
an. Doktrin gereja ini menegaskan bahwa penghapusan
dosa manusia bergantung pada sakramen baptisan dan
jika seorang anak atau dewasa tidak dibaptis ia tidak
dapat diselamatkan. Kesimpulan seperti ini diambil
dari Kanon dan Ketetapan Dokmatis dari Konsili
Trent (1563) dimana keselamatan bayi hanya didasar-
kan pada baptisan Roma Katolik.
3. Kelompok Lutheran
• Katekismus Martin Luther bagian IV, 2 terdapat
penjelasan ini, “Baptisan mengerjakan pengampunan
dosa, membebaskan dari kematian dan iblis, dan
memberi keselamatan kekal bagi semua yang percaya,
sebagaimana dinyatakan oleh Firman dan janji Allah.”
• Pada Augsburg Confession bagian I pasal 9 [penga-
kuan iman Lutheran], Lutheranisme juga mengajar-
kan hal yang sama. Tentang baptisan, mereka (kaum
Lutheran ini) mengajarkan bahwa hal ini merupakan
keharusan kemurahan Allah untuk beroleh kesela-
matan, dan bahwa melalui baptisan, yang mana oleh
baptisan itu, mereka dipersembahkan kepada Allah
dan diterima dalam kemurahan Allah.
• Dalam hal ini baptisan berperan seperti suatu
tindakan magis dimana dengan baptisan air para
anggota keluarga mengetahui bahwa bayi itu selamat
dan ada di sorga. Tetapi ini adalah suatu ajaran dan
keyakinan yang keliru dan Alkitab tidak mengajar-
kannya.
4. Kelompok Pelagianisme
• Ajaran ini sebenarnya merupakan penolakan akan
adanya dosa asal yang dimiliki oleh setiap manusia.
Oleh sebab itu pelagianisme mengajarkan bahwa
anak-anak itu tidak memiliki kecenderungan berdosa
yang membuat mereka jauh dari Allah dan manusia
itu dilahirkan netral secara moral, bukan orang
berdosa dan juga bukan orang kudus.
• Oleh karena itu setiap anak dapat diselamatkan
karena sifat natur mereka tidak memiliki satu hal
pun yang bisa membangkitkan penghakiman
Allah. Kepolosan mereka sudah cukup untuk
membuat mereka diselamatkan dan setiap anak
dapat diselamatkan karena tidak ada alasan yang
membuat mereka dihukum.
Keselamatan Bayi:
Keselamatan bergantung pada
pemilihan Allah berdasarkan anugerah-Nya
di dalam kekekalan, termasuk kepada bayi.

Anda mungkin juga menyukai