memperkenalkan diri-Nya kepada manusia di semua tempat dan di segala waktu. Wahyu ini disebut umum dalam dua arti: penyataan itu tersedia secara universal dan isi penyataan itu tidak detail seperti wahyu khusus. Wahyu umum: alam, sejarah, hati nurani. ALAM SEMESTA Alkitab sendiri mengatakan bahwa pengetahuan akan Allah dapat diperoleh melalui tatanan fisik yang tercipta (Mzm 19:2; Rm 1:20) Penyataan umum sangat sering dikaitkan dengan sifat ciptaan yang mengesankan dan manakjubkan, sehingga menuntun kepada pribadi yang sangat berkuasa dan amat bijaksana yang mampu merencanakan dan menghasilkan keanekaragaman dan keindahan yang mempesona. SEJARAH Bukti adanya penyataan di dalam sejarah, tidak semengesankan jika dibandingkan buktinya di alam. Dalam arti tertentu, Allah menyatakan diri-Nya dalam sejarahmelalui proses penghakiman sebagaimana tercermin dalam timbul tenggelamnya bangsa-bangsa dan negara-negara adikuasa. Contoh lain yang sering dipakai adalah pemeliharaan bangsa Israel. Bangsa kecil tetapi tetap bertahan hidup selama berabad-abad. HATI NURANI
Manusia mengambil keputusan-keputusan
moral mana yang benar dan mana yang salah. Keputusan-keputusan ini melibatkan lebih dari sekedar kesenangan atau ketidak senangan pribadi, dan juga lebih dari sekedar kelayakan. Penekanan yang penting adalah adanya dorongan moral dan kesadaran moral dari semua manusia. NALURI RELIGIUS UNIVERSAL Dalam buku tertentu, ini dipisahkan dari hati nurani, tetapi di buku-buku lain dianggap satu saja (naluri moral dan naluri keagamaan). Penyataan umum juga dapat ditemukan dalam sifat religius manusia. Dalam semua kebudayaan, di semua tempat dan segala waktu, manusia percaya akan adanya realitas yang lebih luhur dan lebih tinggi dari dirinya. Pengertian batiniah akan adanya yang ilahi, sekalipun pengertian itu rusak dan menyimpang, namun tetap ada dan bekerja dalam pengalaman manusia. TUJUANNYA 1. Menyatakan bahwa sesungguhnya Allah itu dan Dialah sang Pencipta. 2. Wahyu umum memantapkan masyarakat dengan memberi sanksi kepada hukum moral. Adanya kewajiban moral ini, membedakan yang benar dan jahat, membuat kejahatan terkendalikan dan kehidupan manusia pada umumnya berfungsi lumayan tanpa dilanda oleh ledakan kejahatan. 3. Penyataan umum menyatakan kesalahan manusia. Allah bukan tidak menyatakan diri. Kebenaran ini penting untuk penginjilan Kristen. Setiap orang dihadapkan kepada Allah dan oleh sebab itu harus bertanggung jawab atas kealpaannya membangun dan memelihara hubungan yang sejati dengan Dia.