Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Devi Citra Anggraini

NIM : 05020622020

PRODI : Ilmu Falak

KELAS : 1A

MATKUL : Kewarganegaraan

1. A). Konstitusi merupakan pemenuhan kewajiban kewajiban oleh negara dan melindungi hak-hak warga
negara untuk mensejahterakan semua warga negara dan mewujudkan keadilan dan kemaslahatan. Hal
tersebut dicantumkan menjadi 3 macam, diantara: (1) Adanya jaminan terhadap HAM sebagai warga
negara yang berarti warga negara memiliki hak untuk mendapatkan kenyamanan dalam bernegara. (2)
Ditetapkannya Kesusunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental. Kesepakatan
pemerintah untuk membentuk lembaga-lembaga berupa MPR, DPR, PRESIDEN, WAKIL PRESIDEN, DPA,
MA, BPK. (3) Adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang bersifat dinamis. Yang
membuat peraturan dan pembagian tugas serta disusun dan di sahkan oleh pemerintah.

B). Konstitusi menempatkan posisi tertinggi karena pada umumnya konstitusi memiliki hubungannya
dengan teori-teori terbentuknya sebuah negara. Seperti teori teokrasi, teori kekuasaan, teori perjanjian
masyarakat, atau yang lainnya. Namun itu semua pada dasarnya hanyalah bagaimana cara penyusunan
konstitusi tersebut. Penyusunan tersebut pasti di sertai dengan norma dasar.

2. A.) Hak merupakan sesuatu yang pastinya melekat pada diri seseorang. Hak adalah sesuatu yang harus
didapatkan oleh setiap manusia sejak dalam kandungan. Sedangkan kewajiban adalah hal yang harus
dilakukan karena itu menjadi wujud suatu tanggung jawab seseorang. Keduanya memiliki suatu
keterkaitan atau kuasalitas, karena jika seseorang meminta haknya maka secara otomatis orang tersebut
juga harus melakukan kewajibannya.

B.) HAM di Indonesia menurut saya telah diatur dalam Perundang-undangan negara dan bersumber
dari pancasila, menurut saya itu sudah lebih dominan untuk diterapkan pada kehidupan bernegara.
Misalnya di Indonesia dan Amerika, itu juga terjadi perbedaan dalam sistem penerapan HAM di kehidupan
bernegara. Di Indonesia kita di beri kebebasan untuk melakukan apapun yang kita hendak lakukan, tapi
dengan batasan-batasan tertentu yang termuat dalam Perundang-undangan negara. Intinya HAM di
Indonesia diberlakukan dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. Beda dengan di Amerika,
mereka warga negaranya diberikan kebebasan hak tanpa ada batasan dari Perundang-undangan
negaranya. Atau lebih tepatnya mereka bisa berbuat semua mereka tanpa adanya batasan Perundang-
undangan negara mereka.

3. A). 1. Periode 1945-1959 adalah demokrasi liberal, indikatornya sebagai berikut:


-Partai-partai politik sangat dominan yang menentukan arah perjalanan negara melalui badan
perwakilan.

2. Periode 1959-1966 adalah demokrasi terpimpin, indikatornya sebagai berikut:

-Partai-partai sangat lemah, kekuatan politik ditandai dengan tarik tambang Soekarno, Angkatan
Darat, PKI.

3. Periode 1966-sekarang bisa dikatakan sebagai periode Soeharto, indikatornya sebagai berikut:

-Partai politik hidup lemah terkontrol secara ketat oleh eksekutif, lembaga perwakilan penuh dengan
tangan-tangan eksekutif.

B). Pada dasarnya demokrasi didasarkan pada ketentuan rakyat dan untuk rakyat, ini juga
menkebijakanyangkut tentang hak dan kewajiban rakyat sebagai warga negara. Dan dalam penentuan
pemerintahan juga harus diikut sertakan rakyat sebagai sandaran demokrasi, yang melalui dari Dewan
Perwakilan Rakyat. Karena pada dasarnya rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi demokrasi.

4. Adanya pelanggaran yang terjadi saat pemilihan umum karena banyaknya pemerintah yang menyuap
rakyat agar memilih kandidat tersebut. Hal ini mengakibatkan adanya kandidat yang tidak memiliki
keahliah terpilih dan kandidat yang mempunyai keahlian tetapi tidak terpilih karena kurangnya menyuap
rakyat. Hal ini menjadikan banyak warga negara yang sudah tidak percaya dengan adanya pemilihan
umum karena pasti hal suap menyuap akan terus terjadi.

Anda mungkin juga menyukai