Abstrak
Kata kunci: Anak-anak memiliki sifat ingin tahu yang cukup tinggi terutama
Anatomi Fisiologi pada anak-anak usia SD. Rasa ingin tahu tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan
Tumbuhan, yang mereka miliki. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan
Tumubuhan Obat; memberikan edukasi mengenai Pengenalan Anatomi Fisiologi
Siswa SD. Tumbuhan diantaranya yaitu Bagian-bagian Tumbuhan, Jenis-
jenis Akar Tumbuhan dan Proses Fotosintesis yang terjadi pada
Tumbuhan. Pengabdian ini dilakukan kepada anak-anak kelas IV
dari SDIT Dambaan Ummat Paninggahan yang berjumlah 19
P-ISSN: xxxxxxx siswa. Kegiatan dievaluasi berdasarkan hasil survey terhadap 19
E-ISSN: xxxxxxx siswa dimana yang diukur adalah tingkat pemahaman siswa
DOI : xxxxxxx terhadap Anatomi Fisiologi Tumbuhan. secara garis besar siswa
mengalami peningkatan pemahaman mengenai materi yang
dipaparkan, mudahnya siswa memahami materi dibantu oleh
media presentasi Dosen dengan adanya Video pembelajaran.
Pendahuluan
Di tanah negara kita Indonesia ini, beragam jenis tumbuhan dapat tumbuh seperti
tumbuhan obat. Jika ditelusuri lebih dalam, Indonesia memiliki beragam tumbuhan
obat yang tumbuh di seluruh wilayah. Hal ini dikarenakan tumbuhan obat yang tidak
memerlukan iklim yang spesifik untuk bisa tumbuh dan berkembang. Indonesia
merupakan salah satu negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa dan memiliki iklim
tropis, sehingga dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman
tumbuhan. Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia terdiri dari ± 30.000 spesies
tumbuhan dan ± 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan berkhasiat yang
dapat dijadikan sebagai obat (Zulyetti, 2019).
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan
pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan
menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis tertentu, hingga mencegah
serangan serangga dan jamur. Setidaknya 12.000 senyawa telah diisolasi dari
berbagai tumbuhan obat di dunia, tetapi jumlah ini hanya sepuluh persen dari jumlah
total senyawa yang dapat diekstraksi dari seluruh tumbuhan obat. Pemanfaatan
tumbuhan sebagai obat telah ada sejak zaman prasejarah manusia. Pada tahun
2001, para peneliti telah mengidentifikasi bahwa 122 senyawa yang digunakan di
dunia kedokteran modern merupakan turunan dari senyawa tumbuhan yang sudah
digunakan sejak zaman prasejarah. Begitu banyak obat-obatan yang tersedia saat ini
merupakan turunan dari pengobatan herbal, seperti aspirin yang terbuat dari kayu
pohon dedalu, juga digitalis, quinine, dan opium. Seiring dengan perubahan zaman,
pola hidup masyarakat pun ikut berubah. Salah satunya dapat dilihat dari segi
pengobatan. Masyarakat sekarang lebih cenderung memilih obat modern yang
mengandung bahan kimia ketika sedang sakit dibandingkan dengan obat herba yang
tersedia di alam. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Latifa pada tahun 1999,
menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terkait tumbuhan obat masih rendah,
yaitu berada pada persentase 40,25% (Anwar et al., 2015). Kurangnya pemahaman
masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan obat merupakan salah satu faktor
terjadinya perubahan pola konsumtif yang lebih instan dalam pemilihan obat
(Harniawati et al., 2014).
Manusia adalah makhluk yang terus tumbuh dan berkembang sejak lahir hingga
menutup usia. Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia diawali dari masa
kandungan, bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Masa anak-anak adalah masa
perkembangan yang paling penting, dikarenakan pada masa inilah anak-anak mulai
dapat mengenali dan belajar memahami segala sesuatu yang terjadi
dikehidupannya. Usia SD merupakan sasaran terbaik untuk memberikan
pemahaman, karena pada fase ini siswa memiliki sifat yang amat realistik, rasa
keingintahuan yang sangat besar, serta semangat untuk belajar yang masih tinggi
(Samiudin, 2017).
Rumusan Masalah
Anak-anak memiliki sifat ingin tahu yang cukup tinggi terutama pada anak-anak usia
SD. Rasa ingin tahu tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan
pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki. Berdasarkan hal tersebut diperlukan
adanya pendampingan atau arahan dari orang sekitar seperti guru maupun keluarga
bahkan tenaga pendidik seperti Dosen di perguruan tinggi dalam salah satu Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu Dharma Pengabdian kepada Masyarakat. Potensi
tersebut dapat dimanfaatkan dengan memberikan edukasi mengenai Pengenalan
Anatomi Fisiologi Tumbuhan diantaranya yaitu Bagian-bagian Tumbuhan, Jenis-jenis
Akar Tumbuhan dan Proses Fotosintesis yang terjadi pada Tumbuhan. Oleh karena
itu, pemahaman tentang Anatomi Fisiologi Tumbuhan harus ditanamkan sejak dini
kepada anak-anak, khususnya pada anak usia Sekolah Dasar (SD).
METODE KEGIATAN
Pengabdian ini dilakukan kepada anak-anak kelas IV dari SDIT Dambaan Ummat
Paninggahan yang berjumlah 19 siswa. Anak-anak dipilih dikarenakan anak-anak
merupakan generasi penerus bangsa yang masih terbuka dan mampu belajar
dengan cepat. Dengan diberikannya materi terkait pengenalan Anatomi Fisiologi
Tumbuhan Obat, maka diharapkan anak-anak ini nantinya dapat mewariskan tradisi
pengobatan dan pengembangan tanaman herbal. Observasi awal menunjukkan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SD tersebut masih terbatas pada buku
cetak saja. Sedangkan pembelajaran menggunakan media digital masih terbatas.
Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak terkait
Anatomi Fisiologi Tumbuhan Obat, melalui media pembelajaran Video. Untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap Pengenalan Anatomi Fisiologi
Tumbuhan maka kegiatan ini dilakukan dengan 4 tahapan, yakni :
a. Pada tahap awal sebelum diberi pemaparan tentang materi, masing-masing
siswa mengerjakan Pre Test
b. Pada tahap kedua ini, seluruh siswa mendengarkan dan menyimak materi
yang dipaparkan oleh Tim Dosen yang terdiri dari : Penjelasan mengenai
Bagian-bagian pada tumbuhan; jenis-jenis akar pada tumbuhan; dan
penjelasan mengenai proses terjadinya fotosintesis pada tumbuhan.
c. Pada tahap ketiga, masing-masing siswa mengerjakan Post Test
d. Pada tahap akhir ini yaitu tahap keempat dilakukan penilaian (evaluasi) untuk
mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diberikan.
PEMBAHASAN
REFERENCES
Anwar, R. K., Rizal, E., & Saepudin, E. (2015). Kemampuan Literasi Informasi Siswa
tentang Apotek Hidup Berbasis Individual Competence Framework. Jurnal
Kajian Informasi & Perpustakaan, 3(1), 9–32.
Harniawati, D., Krisnawati, & Widya, T. Y. (2014). Edukatif tentang Penerapan Hidup
Sehat pada Sekolah Dasar di Kediri Tocap ( Toga Education Programs )
Through Improving Educative Teaching For Implementing Of Healthy Life At
Elementary School In Kediri. Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP
UNS, 1084–1087.
Zulyetti, D. (2019). Studi pengetahuan siswa terhadap jenis, khasiat dan cara
pemanfaatan tanaman obat yang terdapat di lingkungan sekolah.
BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Dan Sains, 2, 122–132.