Anda di halaman 1dari 3

Satu Tetes Air Bisa Buat Motor Berjalan Sejauh 45-50 Km, “Nikuba” Real or Fake ?

Baru – baru ini tengah viral di media sosial tentang sebuah alat yang diklaim dapat
menggantikan minyak atau bensin sebagai bahan bakar. Bagaimana tidak ? pasalnya alat
yang dinamai “Nikuba” ( singkatan dari “ Niku Banyu” ) ini diklaim dapat menghemat BBM
yang dipakai kendaraan bermotor hanya dengan menggunakan air. Bayangkan saja, katanya
hanya dengan satu tetes air saja membuat sebuah kendaraan bermotor mampu melaju sejauh
45-50 Km. Dan kabarnya alat ini sudah diuji coba di seluruh kendaraan bermotor milik
kodam III Siliwangi dan mampu berjalan dengan baik.

Cuit akun Twitter @nikubahidrogen pada rabu, 4 Mei 2022 bahwa alat Nikuba ini
sudah diuji cobakan ke motor Babinsa Kodam III Siliwangi, dan selama dua bulan terakhir
alat tersebut sudah dipakai. Untuk bahan bakar Nikuba ini sendiri masih dihkususkan untuk
pemakaian pada kendaraan motor roda dua dan tiga, dan kedepannya rencananya akan
diproduksi masal. Semantara pengembangan untuk pemakaian pada mobil masih dalam riset
tim terkait.

Akun Twitter tersebut juga menegaskan bahwa uji coba sudah dilakukan selama lima
tahun terakhir, bahkan salahsatu investornya sejak tujuh tahun lalu yang bernama Aryanto
Misel sudah membuat generator hidrogen untuk menghemat BBM. Jadi saat ini tinggal
menunggu realisasi untuk produksi massalnya saja. Terlihat sepertinya proses produksi ini di
dukung oleh satuan TNI Pangdam 3 Siliwangi Cirebon Jawa Barat, karena di markas
Pangdam Siliwangi tersebut sudah memasang alat tersebut di 31 kendaraannya.
Dan ditegaskan pula oleh akun twitter tersebut dalam kolom komentar bahwa alat ini
nantinya bisa menggantikan 100 persen BBM, yang cara kerjanya yaitu adalah mengubah air
menjadi hidrogen. Dan tak kalah menghebohkan kabarnya bahwa sang investor akan
memulai untuk melakukan produksi masal sebanyak 10 ribu unit. Dengan harga kisaran 6 juta
rupiah per unit.

Bagaimana prinsip kendaraan berbahan bakar hidrogen, apakah benar – benar bisa
bekerja ?

Berdasaarkan cara kerja yang yang digagas sang penemu alat Nikuba tersebut, adalah
dengan mengubah air menjadi hidrogen. Secara teori hal-hal ini mungkin saja untuk
dilakukan, hanya tinggal bagaimana alat itu bisa benar – benar efisien dalam bekerja.

Tentang konsep mengubah air menjadi hidrogen lalu digunakan untuk bahan bakar
sebenarnya sudah ada sejak Michael Faraday menemukan Hukum Elektrolisis. Dengan
menggunakan air yang notabene mudah ditemukan dan melimpah di bumi untuk diubah
sebagai nitrogen untuk bahan bakar akan menciptakan energi yang benar – benar melimpah
dan murah. Proses pengubahan air menjadi hidrogen inilah kuncinya, dan sampai ini belum
ada yang benar – benar bisa menemukannya. Selama ini proses pembuatan hidrogen yang ada
sangatlah mahal.

Dan kendaraan berbahan bakar hidrogen pun bukan berarti belum pernah dibuat
inovasinya. Beberapa perusahaan otomotif terkenal seperti Ford dan Honda pernah merilis
mobil berbahan bakar hidrogen, pada kenyataannya penggunaannya masih sedikit.

Apakah kendaraan berbahan bakar hidrogen itu aman ?

Hidrogen yang memiliki sifat mudah terbakar tentunya sangat bisa menimbulkan
bahaya, apalagi kalau tidak ditangani dengan benar., sebenarnya tidak bisa sembarang mesin
dipakaikan bahan bakar hidrogen, ini juga karena terkait keamanannya. Oleh sebab itu Mesin
kendaraan perlu di desain khusus untuk pemakaian hidrogen, mungkin itu juga salah satu
penyebabnya kenapa harga kendaraan hidrogen sangat mahal.

Maka banyak yang tidak mau mengambil resiko dengan menggunakan Hidrogen
sebagai bahan bakar kendaraan biasa. Sudah karena harga produksi hidrogennya yang mahal
ditambah mesinnya juga. Hidrogen justru kebanyakan hanya dipakai untuk bahan bakar
pesawat – pesawat luar angkasa karena sifatnya mudah terbakar dan ledakannya apinya bisa
mengurangi beban pesawat luar angkasa saat lepas landas.

Mengubah air menjadi hidrogen untuk bahan bakar, apakah Nikuba yang pertamakali
memulainya ?

Jawabannya adalah tidak, selain alat buatan Aryanto Misel, sebelum –sebelumnya di
dunia sudah banyak yang berusaha melakukan inovasi ini. Apalagi berpuluh puluh tahun
sejak hukum elektrolisis faraday ditemukan tentunya sudah banyak sekali orang di dunia
yang berlomba – lomba membuat alat ini. Di tanah air sendiri, Aryanto bukanlah orang yang
pertama yang mengkalim menemukan alat yang mampu mengubah air menjadi bahan bakar
kendaraan.

Pada tahun 2008 yang lalu juga pernah viral Joko Sutrisno, pria asal Jogja yang
mengklaim menemukan alat yang dapat menghemat BBM dengan memanfaatkan air. Djoko
menjelaskan tentang penemuannya, bahwa air yang akan diubah menjadi sumber energi itu
dicampur dengan zat kimia berupa Kalium Hidroksida (KOH). Gas hidrogen tersebut mampu
menambah oktan di bensin atau solar, sehingga menjadi lebih hemat. Namun hingga saat ini
pun sudah tidak ada lagi berita perkembangannya.

Juga pernah viral juga dulu di 2012 dan menjadi perbincangan di tingkat nasional,
adalah Siswa/i SMK Negeri 2 Langsa Sumatera Utara yang bekerja sama dengan salah satu
lembaga penelitian yang berbasis energi di Tangerang yang mengklaim berhasil menemukan
alat yang bisa mengubah air menjadi energi bahan bakar kendaraan. Padahal sudah pernah
melakukan peluncuran secara resmi, tapi hingga sekarang sudah terlihat tidak ada kabarnya
kembali malah terakhir terdengar bahwa malah penemuan Siswa SMK ini malah dilirik
malaysia untuk dikembangkan.

Bisakah Nikuba sukses kedepannya ?

Jika memang Nikuba benar – benar bisa dengan mudah menemukan cara yang efisien
dan aman, maka benar – benar ini akan menjadi salahsatu penemuan terbesar abad ini.
Terkait krisis iklim yang dialami dunia moderen saat ini yang terkait penggunaan bahan
bakar fosil yang berlebihan. Saya berharap penemuan Nikuba ini tidak hanya menjadi hal
yang hanya sekejab menjadi viral lalu hilang begitu saja seperti yang sudah – sudah, tetapi
pemerintah mau untuk ikut andil dalam perkembangannya lebih lanjut.

Meskipun alat ini nantinya ternyata belum bisa efektif, maka tidak ada alasan juga
untuk meninggalkan dan melupakannya begitu saja. Aneh sekali rasanya apabila negara
sampai tidak mau memanfatkan kesempatan besar ini, padahal ini bisa hal baik yang
dikakukan Indonesia bukan hanya untuk Indonesia tapi juga seluruh dunia.

Sekian informasi dari saya, jangan lupa untik membaca artikel saya yang lainnya agar
anda tidak ketinggalan informasi – innformasi menarik !.

Anda mungkin juga menyukai