Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi,
pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan
pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi,
misi, dan sumber daya yang tersedia.
Otonomi
Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang
proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap
signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah
dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi,
di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan
lainnya.