Anda di halaman 1dari 3

Jenis Obat Bius, Cara Kerja dan Efek Sampingnya

facebook twitter share to email


Obat bius, baik bius lokal maupun bius umum, digunakan untuk mengurangi atau
meniadakan rasa nyeri ketika dokter melakukan beberapa prosedur medis. Salah
satunya adalah prosedur bedah atau operasi.

Dalam bidang kesehatan, pembiusan disebut dengan anestesi, yang berarti ‘kehilangan
sensasi’. Tujuan penggunaan obat bius adalah untuk membuat mati rasa area tubuh
tertentu atau bahkan membuat Anda tidak sadarkan diri (tertidur).

Jenis Obat Bius, Cara Kerja dan Efek Sampingnya - Alodokter

Penggunaan obat bius dilakukan untuk mencegah nyeri atau kondisi yang membuat Anda
tidak nyaman selama tindakan medis dilakukan. Selain itu, pembiusan dilakukan untuk
memudahkan dokter dalam melakukan tindakan, dengan membuat sensasi mati rasa
sehingga Anda tetap tenang selama prosedur berlangsung.

Jenis-Jenis Pembiusan dan Cara Kerjanya


Sebelum mengetahui bagaimana cara kerja obat bius, Anda perlu mengetahui bahwa ada
tiga jenis pembiusan yang kerap digunakan dalam ilmu kedokteran, yaitu:

1. Bius lokal
Jenis ini biasa dipakai untuk tindakan medis minor atau operasi kecil. Obat bius
ini dapat membuat area kecil dari tubuh Anda mati rasa. Misalnya, Anda menjalani
operasi kecil untuk mengangkat mata ikan pada kaki Anda.

Contoh penggunaan obat bius lokal adalah pada operasi mata ikan. Dokter dapat
menyuntikkan obat bius ke sekitar area kulit yang ditumbuhi oleh mata ikan. Bagian
tersebut akan mati rasa namun Anda tetap sadarkan diri.

Bius lokal juga berbentuk krim, seperti prilocaine dan lidocaine krim. Sediaan ini
biasanya digunakan sebelum prosedur yang dilakukan pada alat kelamin.

Kondisi lain yang memerlukan prosedur bius lokal adalah penjahitan luka kecil,
pencabutan gigi, atau penambalan gigi berlubang.

2. Bius regional
Lokasi pembiusan pada bius regional lebih luas dibandingkan dengan bius lokal.
Dengan pemberian obat bius regional, sebagian tubuh Anda dapat dibuat mati rasa.
Dokter mungkin juga akan memberikan obat lain yang bisa membuat Anda merasa rileks
atau tertidur.

Bius regional terbagi lagi menjadi epidural, spinal, dan blok saraf tepi. Salah
satu contoh kasus penggunaan bius regional adalah pada prosedur operasi Caesar.

3. Bius umum
Bius umum biasanya dilakukan untuk memengaruhi otak dan seluruh tubuh sehingga Anda
tidak sadarkan diri atau tertidur pulas.

Obat bius yang disuntikkan ke dalam tubuh diketahui dapat menghentikan saraf dari
untuk mengirimkan sinyal ke otak, sehingga Anda tidak merasakan apa-apa. Pembiusan
jenis ini biasa dilakukan untuk menunjang kinerja dokter saat menjalani operasi
besar, misalnya operasi jantung.

Terkadang dokter bisa memberikan dua jenis pembiusan untuk membantu Anda mengatasi
rasa sakit, seperti kombinasi antara bius regional dan general. Kombinasi ini bisa
meminimalkan rasa sakit usai operasi.

Efek Samping Obat Bius


Obat bius mungkin menimbulkan efek samping yang membuat Anda tidak nyaman, seperti:

Mual
Muntah
Gatal
Pusing
Memar
Sulit buang air kecil
Merasa kedinginan dan menggigil
Biasanya, efek samping tersebut akan hilang dalam beberapa jam. Selain efek
samping, komplikasi mungkin saja bisa terjadi. Meski jarang terjadi, berikut adalah
beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:

Reaksi alergi terhadap obat bius


Kerusakan saraf permanen
Pneumonia
Penglihatan kabur
Risiko terjadinya efek samping dan komplikasi tergantung pada jenis obat bius yang
digunakan, usia, kondisi kesehatan, dan bagaimana tubuh Anda merespons obat
tersebut.

Risiko akan menjadi lebih tinggi jika Anda memiliki gaya hidup yang tidak sehat,
seperti merokok, mengonsumsi alkohol, serta kelebihan berat badan atau obesitas.

Untuk mencegah hal tersebut, ada baiknya Anda mengikuti semua saran dokter sebelum
menjalani pembiusan. Dokter mungkin akan meminta Anda berpuasa sejak malam
sebelumnya. konsumsi obat-obat herbal, termasuk daun salam, atau vitamin sebaiknya
juga dihentikan setidaknya tujuh hari sebelum tindakan medis dilakukan.

Meski jarang terjadi, alergi terhadap obat bius bisa bersifat turunan. Oleh karena
itu, konsultasikan kepada dokter terlebih dulu mengenai kondisi Anda atau keluarga,
agar dokter dapat merencanakan jenis obat bius yang digunakan dan penanganan yang
perlu dilakukan bila terjadi reaksi alergi atau efek samping setelah pembiusan.

Terakhir diperbarui: 26 November 2021


Ditinjau oleh: dr. Sienny Agustin
Referensi
facebook twitter share to email
Diskusi Terkait
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya Dokter
1 Balasan Message
K
dr. Riza Marlina
Berapa lama pemakaian gips pada tulang paha kaki patah?

Oleh: Ka***m
Dijawab oleh dr. Riza Marlina

Sodara saya kecelakaan saat naik motor, dan tulang paha kakinya patah lalu
mendapatkan perawatan operasi pake gips. Ini udah sebulan dan udah...
1 Balasan Message
A
dr. Nadia Nurotul Fuadah
Apa resiko dan berapa lama pemulihan setelah operasi menambah tinggi badan?

Oleh: Al*******a
Dijawab oleh dr. Nadia Nurotul Fuadah
Dok saya mau tanya. Saya pria usia 20 tahun, apakah masih bisa menambah tinggi
badan? jika saya melakukan operasi menambah tinggi badan...
1 Balasan Message

Anda mungkin juga menyukai