Anda di halaman 1dari 3

ome 

> Kudus

Kudus

Cara Dinas PMD Atasi Stunting dengan


Jambanisasi hingga Asupan Gizi
06 MARET 2020, 15: 39: 17 WIB | EDITOR : ALI MUSTOFA

CEGAH STUNTING: Wakil Ketua 1 TP PKK Kudus ikut menimbang balita saat pelaksanaan
posyandu beberapa waktu lalu. (DISKOMINFO KUDUS FOR RADAR KUDUS)
Share this         
Berita Terkait
 Dana Desa di Kabupaten Blora Tahun Ini Naik Rp 2 Miliar
 Tahun Depan Hibah Pamsimas di Kudus Di-stop Pemerintah Pusat

KUDUS, Radar Kudus - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD)


Kudus penyusunan APBDes 2020 harus mengacu beberapa hal. Salah satunya
menganggarkan kegiatan untuk pencegahan stunting, kegiatan pemberdayaan
masyarakat dan sebagainya. Terkait pencegahan stunting desa diwajibkan untuk
menggarkannya. Lantaran hal itu bentuk program dari pemerintah pusat.

Kabid Pemerintahan Desa pada Dinas PMD Kudus Dian Tamzis menyatakan,
hal ini sudah diatur dalam Peraturan bupati (Perbup) No 34 Tahun 2019.
Tentang pedoman penyusunan APBDes 2020. Selain itu pencegahan stunting
juga merupakan program nasional, yang harus dijalankan di 123 desa di
Kabupaten Kudus.

Lanjut Dian, dalam penyusunannya tiap desa harus menyertakan penanganan


penekanan angka stunting. Misalnya dengan kegiatan pemberdayaan
masyarakat, lingkungan hidup terkait penanganan sampah, dan program
informasi desa.

”Artinya desa-desa harus melaksanakan kegiatan dan mengalokasikan dana


sesuai Perbup tersebut,” jelasnya.

Terkait pengalokasian anggaran tersebut Dian menegaskan, tiap desa tidak


dipatok nilai tertentu untuk menjalankan program tersebut. Hal ini tentunya juga
mengacu dan melihat keuangan desa. Sekaligus melihat kebutuhan desa yang
bersangkutan. Meski penekanan pembangun fisik masih jadi prioritas, dalam
penggarannya pun tidak ada presentasenya.

Terkait pengurangan stunting, pihaknya menyatakan tiap desa agar wajib


menganggarkan dana untuk program tersebut. Lantaran program penekanan
angka stunting bayi merupakan program dari pemerintah pusat.
”Ini kan program nasional dari pemerintah pusat, tiap desa harus menggarkan
program kegiatan pencegahan stunting,” jelasnya.

Dian menambahkan, ada beberapa program untuk mencegah stunting. Dari


aspek lingkungan, bisa dilakukan jambanisasi pada tempatnya. Sementara dari
sisi kesehatan, dilakukan dengan cara melakukan penambahan asupan gizi dan
makanan pada anak dan ibu hamil. Sekaligus pengecekan kesehatan ibu dan
anak.

Tentunya program pengurangan stunting ini dilakukan dengan berkolabolarasi


bersama pihak Puskesmas. Pihaknya berharap, berkordinasi dengan kecamatan
dan Puskesmas terkait. Agar dalam penganggarannya tidak terjadi tumpang
tindih.

”Desa harus bisa berkolaborasi dalam penggarannya dengan instasi agar tak
terjadi penumpukan anggaran. Sekaligus pula bisa tepat sasaran,”
jelasnya. (gal)

Anda mungkin juga menyukai