Anda di halaman 1dari 1

 Apa yang mungkin terjadi :

Pengamat Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati
mengatakan, permasalahan Garuda Indonesia sudah seperti gunung es, alias masalah
bertubi tubi berdatangan kepada maskapai berpelat merah tersebut.
 Penyebab terjadi :
Masalah maskapai pelat merah tersebut terus menumpuk. Masalah ini dapat dilihat dari
banyaknya persoalannya, seperti persoalan manajerial, structure cost, pengelolaan
keuangan, dan efisiensi.
Enny Sri Hartati menjelaskan salah satu persoalan Garuda Indonesia yang paling fatal
adalah pengelolaan utang. Di mana utang, mayoritas berasal dari negara asing atau
dalam valuta asing. Pada 2017 hingga 2018 itu tekanan terhadap nilai tukar itu luar biasa
hampir menyentuh dalam beberapa bulan hampir bertengger di level Rp15.000-an.
Sementara secara cost structure 75 persen harus dibayar dengan USD. Artinya, musabab
awal Garuda memang aksi korporasi yang tidak prudent.

 Kapan terjadi :

Sekitar tahun 2017 - 2018

 Deskripsi konsekuensi Risiko :

Masalah Garuda Indonesia sudah seperti gunung es mengakibatkan Kesalahan aksi


korporasi, ugal-ugalan juga tidak memperhitungkan finansial dari sisi utang. Utang
mungkin bunga nya rendah, tapi tak berpikir utangnya itu di dalam valuta asing sehingga
resiko valuta asingnya tidak diperhitungkan. Utang ini semakin membengkak, sebab pada
2017 hingga 2018 sempat terjadi goncangan yang hebat pada nilai tukar. Rupiah saat itu,
terus melemah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD). Tercatat secara rata-rata
mencapai Rp15.000 per USD.

Anda mungkin juga menyukai