OLEH
DWI KRESMINIA NINGSIH
NIM 223112917803
A. Latar Belakang
Ditemui siswa yang membawa rokok di sekolah dan memiliki kebiasaan merokok
baik secara sengaja ataupun tidak disengaja. Hal tersebut disebabkan banyak faktor, antara
lain: 1) mencontoh dari orang tua yang perokok; 2) pengaruh teman, sebagian remaja atau
orang yang merokok memiliki lingkungan yang sebagian besar merokok; dan 3) pengaruh
diri sendiri, remaja merokok juga karena memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana peserta didik mampu mempertahankan sikap asertif terhadap menolak
rokok?
2. Bagaimana peserta didik mampu membiasakan mengatakan tidak pada tawaran rokok?
3. Bagaimana peserta didik mampu mengintegrasikan dalam aksi nyata untuk menolak
rokok?
C. Prosedur Pengembangan
1. Metode DT (uraian konsep DT)
Berikut ini pemaparan tahapan-tahapan desain thinking yang kami terapkan dalam
bentuk tabel.
No. Tahap Keterangan
1. Empathize 1. Apa saja faktor yang menyebabkan anda (siswa) merokok di
sekolah atau kelas?
2. Bagaimana anda (siswa) mengenal merokok?
3. Pemikiran apa yang timbul saat merokok?
4. Apakah anda (siswa) sudah mengetahui bahaya merokok?
5. Berapa rupiah yang kamu keluarkan untuk membeli rokok dalam
satu hari?
6. Apa yang kamu rasakan ketika satu hari tidak merokok?
7. Apakah orang tuamu mengetahui kalau kamu merokok?
8. Jenis rokok apa saja yang sudah anda coba?
9. Merk rokok apa saja yang pernah anda hisap?
10. Darimana kamu mendapatkan uang untuk membeli rokok?
11. Berapa banyak rokok yang kamu habiskan (biji, pack) dalam
sehari?
2. Define Bagaimana kita bisa membuat suatu program layanan bimbingan
klasikal yang efektif bagi siswa SMP kelas VII dan VIII guna
menumbuhkan sikap asertif pada diri siswa untuk menolak rokok?
3. Ideate 1. Memberikan layanan bimbingan kelompok terkait “bahaya
merokok” dengan topik “Asertif Menolak Rokok”
2. Menggunakan teknik problem solving dalam bimbingan kelompok
terkait “bahaya merokok”
3. Mengadakan bimbingan kelompok berkolaborasi dengan pihak
terkait/narasumber tentang “bahaya merokok”
4. Membuat media layanan bimbingan kelompok berupa video
animasi berdurasi 5 menit tentang bahaya merokok bagi siswa
SMP kelas VII dan VIII
5. Membuat media layanan bimbingan kelompok berupa “Alat
Bahaya Merokok (Layakok)” yang terbuat dari peralatan
sederhana (bahan daur ulang) bagi siswa SMP kelas VII dan VIII
6. Memberikan layanan konseling individu & konseling kelompok
untuk siswa terkait perilaku merokok sebagai bentuk tindak lanjut
dari pemberian layanan bimbingan kelompok
4. Prototype Prototype Layakok:
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Prototype Video Animasi “Bahaya Merokok:
2. Implementasi DT (uraikan aktivitas inovasi di setiap tahapan DT, dan uraikan hasil yang
diperoleh disertai screenshoot diskusi kelp dll. Pada bagian hasil sertakan gambar produk
dan poster serta link video pengembangan).
Hasil kegiatan
Deskripsi Alur Kegiatan :
Bimbingan kelompok di kelas VII dan VIII dengan jumlah pertemuan sebanyak 2 (dua)
kali pertemuan melalui kolaborasi dengan guru biologi/IPA.
Susunan Panitia :
Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
Ketua Pelaksana : Koordinator Guru BK
Anggota : Guru BK
Pemateri : Guru Biologi/IPA
Jadwal Kegiatan
Gambar 1. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Keterangan
Pertemuan 1
5 Penjelasan materi
6 Penutup
Pertemuan 2
1 Pembukaan
Standar Kualitas
Tabel 2. Standar Kualitas
Alur Komunikasi
Tabel 4. Jalur Komunikasi
Jalur Komunikasi
D. Penutup
Design thinking merupakan suatu teknik yang saat ini diimplementasikan dalam dunia
pendidikan dalam hal ini bimbingan dan konseling untuk merancang suatu produk/media
layanan yang kreatif dan inovatif disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi siswa. Tentunya
dalam merancang suatu produk/media layanan perlu melalui 4 (empat) fase design thinking,
yaitu emphatize, define, ideate, dan prototype. Pada setiap fase dari design thinking dibutuhkan
kemampuan critical thinking yang baik agar produk/media yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi siswa.
Daftar Pustaka
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Hidup Sehat Tanpa Rokok. Jakarta:
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Youtube, https://youtu.be/96ZPwmtjpJQ dan
https://www.youtube.com/watch?v=pCjSM6wGl8I.