Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HUKUM INVESTASI SYARIAH DAN INVESTASI

DI BANK SYARIAH
Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum
Ekonomi Syariah
Semester IV

Dosen Pembimbing: Mashudi Haryanto, SHI., ME

Oleh:
1. Mekri Agmisika Sang Putri (211250545)
2. Alfiqri Kurniawan (211250545)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA
BATANG HARI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah


memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap
bisamenikmati indahnya alam ciptaannya. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan, kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW. Yang
telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang
sempurna bagi rahmat dan seluruh alam.

Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada bapak Mashudi


Haryanto, SHI., ME selaku pembimbing kami. Kami mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman dan pihak lainnya yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini juga
ditujukan untuk memenuhi tugas, dan kami menyadari hanya manusia
biasa tempat dimana ada kesalahan-kesalahan, maka kami mohon maaf
apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam makalah yang kami
buat ini. Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat untuk
pengetahuan kita semua. Untuk tercapainya kesempurnaan makalah ini,
kami mohon kritik dan saran dari teman-teman yang membacanya.

Muara Bulian, 8 April 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................i
Penyusun
Daftar Isi.................................................................................................ii

BAB I......................................................................................................1

i
PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1

BAB II.....................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................2

A. Pengertian Investasi...................................................................2
B. Hukum Investasi Syariah............................................................3
C. Investasi di Bank Syariah...........................................................4
D. Resiko dan Tantangan Investasi dalam Ekonomi Islam.............5

BAB III....................................................................................................8

PENUTUP..............................................................................................8

A. Kesimpulan.................................................................................8
B. Saran...........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Faktor utama yang mendukung perkembangan ekonomi
syariah di Indonesia di masa mendatang adalah jumlah penduduk
Indonesia yang mayoritas muslim.
Selain itu adanya peningkatan kesadaran umat Islam dalam
berinvestasi sesuai syariah. Mengingat begitu pentingnya investasi
sebagai salah satu perilaku ekonomi, maka menjadi penting pula
pemahaman mengenai teori dan praktik investasi tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud investasi syariah?
2. Bagaimana hukum investasi syariah?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi

Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi


sebagai pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan
peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan
terutama menambah barang-barang dan jasa di masa depan.
Investasi lazim disebut dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal.

Istilah investasi sebetulnya berasal dari kata investire yang


berarti memakai atau menggunakan. Berdasarkan arti katanya,
pengertian investasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain
untuk dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang dikembangkan
tersebut akan dibagi sesuai dengan yang diperjanjikan. 1

Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan


untuk mengembanmgkan harta. Investasi juga merupakan suatu
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat sekarang dengan tujuan untuk memperoleh
sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Investasi diawali
dengan mengorbankan kegiatan konsumsi saat ini untuk
mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa yang akan
datang.2

Investasi pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua,


yaitu investasi pada aset keuangan dan investasi pada aset riil.
Aset keuangan diperoleh pada lembaga keuangan, misalnya
1
Yoyo Sudaryo dan Aditiya Yudanegara, Investasi Bank dan Lembaga Keuangan, (Yogyakarta:
CV.Andi Offset, 2017), hlm. 1
2
Mang Amsi, Saham Syariah Kelas Pemula, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2020), hlm. 12-
13

2
perbankan dan pasar modal, contohnya deposito, saham, dan
sukuk. Sementara aset riil termasuk golong- an benda-benda tidak
bergerak atau aset tetap, contoh- nya tanah, properti, logam mulia,
dan pabrik atau perusahaan.3

B. Hukum Investasi Syariah


Dalam Islam, kegiatan bisnis dan investasi adalah hal yang
sangat dianjurkan. Meski begitu, investasi dalam Islam tidak berarti
setiap individu bebas melakukan tindakan untuk memperkaya diri
atau menimbun kekayaan dengan cara tidak benar. Etika bisnis
harus tetap dilandasi oleh norma dan moralitas yang berlaku yang
dalam ekonomi Islam bersumber dari Al-Qur'an dan hadis.
Empat landasan normatif dalam etika Islami adalah tauhid,
keadilan dan kesejajaran, kehendak bebas, serta pertanggung
jawaban. Dalam konteks etika Islam, tauhid bisa dimaknai sebagai
kepercayaan penuh dan murni terhadap keesaan Allah.
Kepercayaan itu menyebabkan manusia meyakini bahwa
semuanya adalah milik Allah yang nantinya akan mempengaruhi
bagaimana harus menyeimbangkan kebutuhan material dan
spiritual.4
Meski Islam tidak melarang kepemilikan kekayaan oleh
individu, keadilan dalam pembagian manfaat kepada pihak yang
terlibat dalam aktivitas ekonomi juga harus tetap ada. Disparitas
atau kesenjangan pendapatan akibat terjadinya konsentrasi
kekayaan pada segelintir orang saja juga harus dihindari seperti
disebutkan dalam Al-Qur'an:

3
Mardhiyah Hayati, Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Ikonomika, Vol. 1. No. 1,
2016, hlm. 67

4
Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi Syariah, (Jakarta: Mediakita, 2011), hlm. 24-25

3
"...agar (kekayaan) tidak menumpuk di tangan orang-orang
yang kaya di antara kamu..." (QS al-Hasyr [50]: 7).
Kebebasan yang diberikan kepada setiap manusia sifatnya
juga sangat relatif karena kebebasan mutlak adalah hak dan milik
Allah semata. Dengan begitu, prinsip kebebasan individu juga
harus tetap dilandasi dan berpedoman pada Al-Qur'an dan sunah
nabi. Sementara itu, landasan pertanggungjawaban berarti bahwa
segala sesuatu yang dilakukan manusia harus
dipertanggungjawabkan terhadap Tuhan, diri sendiri, masyarakat
dan lingkungannya.
Dengan begitu, investasi sebagai salah satu aktivitas
ekonomi akan memiliki nuansa spiritual manakala menyertakan
norma syariah dalam pelaksanaannya. Berinvestasi secara syariah,
maka insya Allah keuntungan yang bisa diperoleh tidak hanya
berupa keuntungan duniawi tetapi juga ukhrawi.

C. Investasi di Bank Syariah


Investasi yang aman secara duniawi belum tentu aman
secara akhiratnya. Maksudnya investasi yang sangan
menguntungkan sekalipun dan tidak melanggar hukum positif yang
berlaku, belum tentu aman kalau dilihat dari sisi syariat Islam.
Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumen keuangan yang
sesuai dengan syariat Islam dan tidak mengandung riba. Untuk
sistem perekonomian di Indonesia pada saat ini, berdasarkan UU
pasar modal hanya meliputi beberapa hal, yaitu instrumen saham
yang sudah melalui penawaran umum dan pembagian dividen
berdasarkan pada tingkat laba usaha, penempatan dalam deposito
pada bank umum syariah, surat utang jangka panjang, baik berupa
obligasi maupun surat utang jangka pendek yang telah lazim

4
diperdagangkan di antara lembaga keuangan syariah yaitu
termasuk jual beli utang dengan segala kontroversinya.
Bank syariah harus memiliki strategi, manajemen risiko, dan
proses pelaporan yang memadai berkaitan dengan karakteristik
risiko investasi termasuk investasi mudarabah dan musyarakah.
Pada prinsip tersebut, bank syariah harus mampu
mendefinisikan tujuan dan kriteria investasi yang menggunakan
prinsip bagi hasil. Termasuk dalam kategori tersebut adalah
kemampuan bank syariah dalam menetapkan tipe investasi, kriteria
risiko, serta pengembalian investasi yang mampu memberikan hasil
maksimal.5
Kebijakan pembiayaan berbasis investasi perlu terus dikaji
ulang, sehingga memungkinkan bagi manajemen dalam mitigasi
risikonya. Kemampuan manajemen dalam membangun
infrastruktur manaje- men risiko diperlukan, sehingga monitoring
usaha mudarib dapat dila- kukan dengan baik. Perubahan
lingkungan bisnis baik internal mau- pun eksternal yang dapat
memengaruhi usaha mudarib perlu diwaspa- dai dan ditemukan
model penyelesaiannya.

Kemampuan menganalisis berbagai faktor yang


memengaruhi usaha mudarib bertujuan untuk melihat pengaruhnya
pada arus kas dan adanya perubahan pendapatan usaha mudarib
sejak dini. Mitigasi risi- ko investasi tersebut menggunakan teknik
yang tidak melanggar kepa tuhan syariah. Perlindungan terhadap
usaha nasabah juga sangat di mungkinkan, seperti penggunaan
asuransi syariah atau jasa perlindungan lain sesuai syariah.
D. Resiko dan Tantangan Investasi dalam Ekonomi Islam

5
Riduwan dan Gita Danu Pranata, Manajemen Resiko Bank Syariah di Indonesia, (Yogyakarta:
UAD Prees, 2022), hlm. 125

5
Seperti investasi pada umumnya, investasi dalam ekonomi
Islam juga memiliki risiko. Namun, dalam ekonomi Islam, risiko
investasi harus ditanggung secara proporsional oleh semua pihak
yang terlibat dalam investasi. Dalam hal ini, risiko tidak dapat
dialihkan hanya kepada salah satu pihak yang terlibat dalam
investasi, seperti investor atau pengusaha.

Berdasarkan ajaran Islam, terdapat beberapa risiko investasi


yang harus diperhatikan, antara lain:6

1. Risiko pasar, risiko yang timbul akibat fluktuasi nilai pasar atau
perubahan kebijakan pemerintah yang dapat berdampak pada
performa investasi.
2. Risiko kredit, risiko yang muncul akibat ketidakmampuan pihak
yang meminjam untuk mengembalikan hutang.
3. Risiko operasional, risiko yang terkait dengan kesalahan
manusia, sistem atau proses yang terjadi dalam pengelolaan
investasi.
4. Risiko syariah, risiko yang muncul akibat pelanggaran terhadap
prinsip-prinsip syariah, baik secara sengaja maupun tidak
sengaja.

Investasi dalam ekonomi Islam juga menghadapi tantangan


yang tidak kalah serius dengan investasi pada umumnya. Beberapa
tantangan yang dihadapi antara lain:7

1. Keterbatasan instrumen investasi syariah, masih terbatasnya


jumlah instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah dapat menjadi kendala dalam melakukan investasi.
2. Ketergantungan pada pasar regional, masih terbatasnya pasar
global yang dapat menjadi target investasi syariah membuat

6
Jasri, dkk, Ekonomi Syariah, (Globak Eksekutif Teknologi), hlm.52
7
Ibid, hlm. 53

6
pasar regional menjadi ketergantungan, sehingga berisiko pada
fluktuasi pasar lokal.
3. Kurangnya literasi keuangan, kurangnya pemahaman mengenai
investasi dan prinsip-prinsip syariah dapat membuat masyarakat
tidak percaya dan tidak tertarik untuk melakukan investasi.
4. Tantangan regulasi, belum terdapat regulasi yang jelas dan
komprehensif mengenai investasi syariah, sehingga perlu
dilakukan penyesuaian dengan aturan yang ada.
5. Tantangan keamanan dan kualitas produk, masih terdapat
praktik investasi bodong yang mengatasnamakan prinsip-
prinsip syariah, sehingga memperbesar risiko investasi dan
menurunkan kualitas produk investasi syariah yang ada

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Investasi juga merupakan suatu komitmen atas sejumlah
dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat sekarang
dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa
yang akan datang. Investasi diawali dengan mengorbankan
kegiatan konsumsi saat ini untuk mendapatkan manfaat yang lebih
besar di masa yang akan datang.
Investasi sebagai salah satu aktivitas ekonomi akan memiliki
nuansa spiritual manakala menyertakan norma syariah dalam
pelaksanaannya. Berinvestasi secara syariah, maka insya Allah
keuntungan yang bisa diperoleh tidak hanya berupa keuntungan
duniawi tetapi juga ukhrawi.

B. Saran
Dalam membuat makalah ini kami berharapdapat
memberikan manfaat bagi semua embaca, dan kami sangat
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan, oleh karna itu kami sangat berharap kepada pembaca
agar dapat memberikan kritik yang bersifat membangun.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amsi. Mang, (2020), Saham Syariah Kelas Pemula, Jakarta: PT Elex


Media Komputindo.
Hayati. Mardhiyah, Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal
Ikonomika, Vol. 1. No. 1, 2016, hlm. 67
Hidayat. Taufik, (2011), Buku Pintar Investasi Syariah, Jakarta: Mediakita.
Jasri, dkk, Ekonomi Syariah, Globak Eksekutif Teknologi
Riduwan dan Gita Danu Pranata, (2022), Manajemen Resiko Bank
Syariah di Indonesia, Yogyakarta: UAD Prees.
Sudaryo. Yoyo dan Aditiya Yudanegara, (2017), Investasi Bank dan
Lembaga Keuangan, Yogyakarta: CV.Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai