BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
deskriptif.
8
Miftahul Irfan, Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
(Studi Kusus Kepemimpinan Tranformasional di MTs N 2 Bandar Lampung) (Tesis: UIN Raden
Intan Lampung, 2021).
2
Nganjuk”.
pendidikan.9
9
Muhammad Juliantoro, Peran Kepala Sekola dalam Meningkatkan Mutu, Jurnal Al-Hikmah Vol.
5 no. 2 (Oktober 2017): 24-38.
3
Pasuruan”.
pendekatan kualitatif.
Peserta Didik”.
cita dan harapan yang dapat diwujudkan oleh guru sekolah, dan
pokok dan
11
Riska Nur Fitriana, Strategi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Akademik dan Non
Akademik Peserta Didik, Surabaya StateUniversity, Vol. 7 no. 4 (Oktober 2021), 102-107.
6
kualitatif.12
Tabel 1.1
Orisinalitas Penelitian
Ahmad Muzakki Zen, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
12
1 2 3 4 5
2. Mohamad Kepala sekolah juga Membahas tentang Penelitian terdahulu
Juliantoro, Peran harus menjadi peningkatan mutu variabel pertama
Kepala Sekolah pelopor guru dalam dan sma-sama dan subyeknya
dalam mengembangkan menggunakan yakni peran kepala
Meningkatkan Mutu proses pembelajaran metode kualitatif. sekolah sedangkan
Pendidikan di yang aktif, kreatif, penelitian yang
SMPN 3 Peterongan efektif dan dilakukan adalah
darul Ulum menyenangkan. gaya kepemimpinan
Jombang dan SMP Hanya dengan cara kepala madrasah.
Islam Baitul ‘Izzah ini kualitas
Nganjuk. (2017) pendidikan dapat
ditingkatkan.
Dengan kata lain,
keberhasilan proses
pembelajaran sangat
bergantung pada
kepemimpinan dan
kebijakan kepala
sekolah.
3. Nurul Khikmah, Kepemimpinan Membahas tentang Penelitian terdadulu
Kepemimpinan kepala madrasah kepemimpinan fokus penelitiannya
Kepala Madrasah dalam meningkatkan kepala madrasah yakni tertuju
dalam mutu pendidikan dan mutu terhadap bagaimana
Meningkatkan Mutu adalah peningkatan pendidikan dan kendala dan upaya
Pendidikan di MAN mutu pendidik, sama-sama gaya kepemimpinan
Pasuruan. (2008) peningkatan menggunakan kepala madrsah
keaktifan peserta pendekatan sedangkan
didik, kualitatif. penelitian yang
mengembangkan dilakukan fokus
kurikulum, penelitinya yakni
meningkatkan bagaimana gaya
sarana prasarana kepemimpinan
madrasah serta kepala madrasah
meningtkatkan dalam peningkatan
kerjasama orang tua mutu pendidikan
dan masyarakat. akademik dan non
akademik.
8
1 2 3 4 5
4. Riska Nur Fitriana, Kualitas akadeik: Menggunakan Penelitian terdahulu
Strategi Kepala proses penerimaan metode penelitian variabelnya yakni
Sekolah dalam peserta didik baru, kualitatif dan sama- strategi kepala
Peningkatan Mutu kepala sekolah sama membahas sekolah dan
Akademik dan Non melakukan supervisi tentang peningkatan peningkatan mutu
Akademik Peserta pendekatan personal, mutu. akadmik dan non
Didik. (2021) dan menjalankan akademik peserta
program-program didik sedangkan
unggulan. penelitian yang
Kualitas non dilakukan
akademik: program variabelnya adalah
kecakapan hidup gaya kepemimpinan
unggul dalam kepala madrasah
pembelajaran dan peningkatan
mutu pendidikan.
5. Ahmad Muzakki Tipe kepemimpinan Sama-sama Penelitian terdahulu
Zen, Kepemimpinan kepala sekola dalam membahas tentang fokusnya yakni
Kepala Sekolah peningkatan mutu kepemimpinan dan Bagaimana tipe dan
dalam peningkatan pendidikan di SMA mutu pendidikan model
Mutu Pendidikan Ma’rif Perintis serta menggunakan kepemimpinan
SMA Ma’rif Perintis Temporejo metode kualitatif kepala sekolah
Tempurejo, (2021) menggunakan tipe dalam peningkatan
kepemimpinan mutu pendidikan di
demokratis, melalui SMA Ma’rif
beberapa hal. Perintis Tempurejo
Dimulai dengan sedangkan
melaksanakan penelitian yang
evaluasi, kemudian dilakukan fokusnya
merencanakan apa bagaimana gaya
yang akan kepemimpinan
dilakukan, membagi kepala madrasah
tugas pokok dan dalam peningkatan
fungsi serta mutu pendidikan
menggerakkan akademik dan non
mereka untuk akademik di MA
mencapai rencana As-Shofa Jubung
tersebut. Dan Sukorambi
menggunakan model
kepemimpinan yang
efekttif.
9
B. Kajian Teori
jabatan pimpinan yang tidak dapat diisi oleh orang lain tanpa
13
W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), 482.
14
Wahjo Sumijo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), 83.
10
yaitu:
(1) Islam
yang terakreditasi
undangan
2 tahun terakhir
11
berwenang.
Jenderal.15
15
Peraturan Mentri Agama RI No 24 th 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Mentri Agama No
58 th 2017 Tentang Kepala Madrasah.
16
Dr. St. Wardah hanafie Das, M.Pd.I, Dr. Abdul Halik, M.Pd, Kopetensi Manajerial Kepala
Madrasah & Relasinya terhadap Profesionalisme Guru (Sidoarjo: Uais Inspirrasi Indonesia 2021),
26.
13
katagori kopetensi:
konseptual.
14
orang lain.
ditetapkan.
Dr. St. Wardah hanafie Das, M.Pd.I, Dr. Abdul Halik, M.Pd, Kopetensi Manajerial Kepala
17
pembelajaran.
didik.18
Dr. St. Wardah hanafie Das, M.Pd.I, Dr. Abdul Halik, M.Pd, Kopetensi Manajerial Kepala
18
organisasi
(Hanson, 1985).20
20
Prim Masrokan Muthar, Manajemen Mutu Sekolah (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 236
21
Ahmad Fauzi, “Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan Lembaga Pendidikan
Islam” Nidhomul Haq Vol 2 No 2 (Juli 2017), 53-64
18
pimpinan
penuh ketidakpercayaan
sekarang.22
22
Zainuddin Al-Haj Zaini, Kepemimpinan Kepala Sekolah Pertaruhan Mutu Pendidikan Yang
Terlupakan, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 29-30.
19
pemimpin.23
kegiatan.
23
Zaini, 30-31.
20
yang
24
Rahmat, 33-34.
21
organisasi
memecahkan masalah
dua arah.25
di madrasah.
25
Zaini, 31-32
22
yang rendah
kebebasan dari
23
26
Zaini, 32-33
27
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), 604.
28
Nanang Hanafiah dan Cucu Sahana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2009), 83.
29
Rohiat, Manajemen Sekolah, (Bandung: Refika Aditama, 2010), 52.
24
kebutuhan masyarakat.
30
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Mensukseskan MBS dan KBK,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), 226.
25
1. Faktor Tujuan
31
Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1992), 28.
26
operasional.
2. Faktor Guru
pendidikan.
4. Faktor Alat
kurikulum.
evaluasi.
a. Kognitif
Toto Haryadi and Aripin Aripin, ‘Melatih Kecerdasan Kognitif, Afektif, Dan Psikomotorik
32
Anak Sekolah Dasar Melalui Perancangan Game Simulasi “Warungku”’, ANDHARUPA: Jurnal
Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 1.02 (2015), 122–33.
29
kata sendiri.
menggunakan prinsip.
menjadi jelas.
ditentukan.33
b. Afektif
(sedih, senang).34
33
Syeh Hawib Hamzah, ‘Aspek Pengembangan Peserta Didik: Kognitif, Afektif, Psikomotorik’,
Dinamika Ilmu, 12.1 (2012), 1–22.
34
Haryadi and Aripin.
30
dll.35
c. Psikomotorik
sehari-hari.37
35
Hamzah.
36
Haryadi and Aripin.
37
Hamzah.
31
a. Minat
38
Yudik Setiyawan, ‘Analisis Minat Dan Bakat Mahasiswa Penjaskesrek Tahun 2017’, 5.April
2018 (2017), 1–14.
33
b. Bakat
39
Erni Muniarti, ‘Pengertian Bakat, Ciri-Cri Anak Berbakat, Dan Implikasi Pendidikan’, Bahan
Ajar, 2020, 156–59.
40
Setiyawan.
34
berikut:
disukai.
c. Talenta
yang dapat
41
Muniarti.
42
Dendy Sugono, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), 1423.
35