Makalah UAS - PPSI - Pius Vioretdafos Kadoang - 6B
Makalah UAS - PPSI - Pius Vioretdafos Kadoang - 6B
Disusun oleh:
MARTEN KAMBU
VI B
penting. Tanaman kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi apabila dikelola dengan baik dari. Indonesia sendiri merupakan
negara penghasil kelapa, karena sebagai tanaman serbaguna yang telah memberikan
kehidupan kepada petani di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan tingkat penguasaan
Buah dari tanaman kelapa memiliki sumber protein nabati yang bagus dan dapat
diolah menjadi aneka produk yang bermanfaat bagi manusia dan bisa dimanfaatkan
sebagai bahan baku minyak goreng. Demi menggiatkan kegiatan usahatani tanaman
kelapa ini harus dibuat pangsa pasar dan kepastian harga yang jelas agar petani kelapa
mau membudidayakan tanaman kelapa. Salah satu cara untuk menjaga dan melindungi
harga dari kelapa yaitu dengan cara membuat kontrak atau perjanjian antara petani
kelapa dengan perusahaan dibidang agroindustri yang mengolah produk turunan dari
kelapa.
Daya saing produk kelapa pada saat ini terletak pada industri hilirnya, tidak lagi
pada produk primer, dimana nilai tambah dalam negeri yang dapat tercipta pada produk
hilir dapat berlipat ganda daripada produk primernya. Usaha produk hilir saat ini terus
berkembang dan memiliki kelayakan yang tinggi baik untuk usaha kecil, menengah
maupun besar.
Minyak kelapa merupakan produk hilir yang paling berharga dari buah kelapa
dan banyak digunakan sebagai bahan baku industri atau sebagai minyak goreng.
Minyak kelapa dapat diekstraksi dari daging buah kelapa atau daging kelapa yang
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengajukan proyek pembuatan Kopra yang fungsional
dan berkualitas.
1.4 Manfaat
Manfaat Kopra pada pembuatan Minyak Kelapa sebagai berikut :
1. Pembuatan kopra dapat memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas yang
menggantungkan hidupnya pada perkebunan kelapa.
2. Minyak kelapa yang diekstraksi dari kopra menjadi bahan penting dalam industri
kosmetik dan perawatan pribadi.
3. Minyak kelapa yang diekstraksi dari kopra menjadi bahan penting dalam pembuatan
makanan.
1.5 Lingkup
Makalah ini akan mencakup tahapan pemetikan, pengupasan kulit kelapa dan
membelah tempurung kelapa, proses pengeringan, pengambilan daging kelapa dari
tempurung dan estimasi biaya yang terkait dengan pengolahan Kopra.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen dan Manajer Proyek, Pengertian Proyek, Manajemen Proyek
1. Manajemen secara umum mengacu pada proses merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dalam konteks proyek, manajemen proyek adalah penerapan prinsip-
prinsip manajemen untuk merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan
sumber daya proyek dengan tujuan menyelesaikan proyek sesuai dengan batas waktu,
anggaran, dan kualitas yang telah ditetapkan.
2. Proyek adalah suatu upaya sementara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Proyek memiliki ciri-ciri berikut:
a. Tujuan Spesifik: Setiap proyek memiliki tujuan yang jelas dan terdefinisi dengan
baik. Tujuan ini dapat berupa pengembangan produk baru, peningkatan efisiensi,
implementasi sistem baru, atau pencapaian hasil tertentu.
b. Sementara: Proyek memiliki awal dan akhir yang terdefinisi. Mereka memiliki
batasan waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setelah
tujuan tercapai, proyek dianggap selesai.
c. Unik: Setiap proyek unik dan berbeda dari proyek-proyek lainnya. Mereka
mungkin memiliki karakteristik yang berbeda, persyaratan khusus, dan tantangan
yang unik.
e. Tim Kerja: Proyek sering melibatkan tim kerja yang terdiri dari individu yang
memiliki peran dan tanggung jawab spesifik. Kolaborasi dan koordinasi antar
anggota tim sangat penting untuk mencapai tujuan proyek.
3. Manajemen proyek mengacu pada praktik, teknik, dan metode yang digunakan
untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya
yang terlibat dalam pelaksanaan proyek guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan utama dari manajemen proyek adalah menyelesaikan proyek dengan efisien,
efektif, dan tepat waktu.
Grafik Gantt memberikan gambaran visual yang jelas tentang jadwal proyek,
termasuk urutan tugas, durasi tugas, dan ketergantungan antar tugas. Dalam grafik Gantt,
setiap tugas direpresentasikan oleh batang horizontal yang dimulai dari titik awal yang
menunjukkan tanggal atau periode waktu ketika tugas dimulai, dan berakhir pada titik
akhir yang menunjukkan tanggal atau periode waktu ketika tugas selesai.
Dalam contoh ini, terdapat empat tugas yang ditampilkan di grafik Gantt. Task A
memiliki durasi yang lebih lama daripada tugas lainnya, sedangkan Task B dimulai
setelah Task A selesai. Task C dan Task D tumpang tindih dalam durasinya.
Grafik Gantt juga dapat menunjukkan ketergantungan antara tugas, seperti tugas yang
harus selesai sebelum tugas lainnya dapat dimulai. Ketergantungan ini dapat ditandai
dengan panah atau tautan antara batang tugas.
Grafik Gantt membantu manajer proyek dan anggota tim untuk memahami jadwal
proyek, mengidentifikasi tugas kritis, mengatur prioritas, dan melacak kemajuan proyek
secara visual. Hal ini memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap proyek dan
memfasilitasi pengambilan keputusan yang tepat waktu untuk memastikan proyek berjalan
sesuai rencana.
2.3 Diagram PERT
Diagram PERT (Program Evaluation and Review Technique) adalah alat visual yang
digunakan dalam manajemen proyek untuk menggambarkan jadwal proyek dan
mengidentifikasi jalur kritis. PERT membantu dalam perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek dengan memperhatikan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan setiap tugas dan ketergantungan antara tugas-tugas tersebut.
Diagram PERT menggunakan node (simpul) dan panah untuk mewakili tugas dan
hubungan antara tugas-tugas tersebut. Berikut adalah komponen utama dalam diagram
PERT:
1. Node (simpul)
Setiap tugas dalam proyek direpresentasikan oleh node atau simpul dalam diagram
PERT. Node tersebut biasanya memiliki label yang mengidentifikasi tugas yang
terkait.
2. Panah
3. Waktu (durasi)
Setiap tugas dalam diagram PERT memiliki estimasi waktu atau durasi yang
diperlukan untuk menyelesaikannya. Durasi ini dapat ditandai di sebelah kanan node
atau dalam catatan di dalam node.
4. Jalur Kritis
Jalur kritis adalah urutan tugas yang memiliki durasi total terpanjang dalam proyek.
Ini menunjukkan tugas-tugas yang memiliki dampak paling signifikan pada durasi
keseluruhan proyek. Tugas-tugas pada jalur kritis harus diselesaikan tepat waktu agar
proyek dapat selesai sesuai jadwal.
Diagram PERT membantu manajer proyek untuk mengidentifikasi tugas-tugas kritis,
memperkirakan waktu proyek secara keseluruhan, mengelola ketergantungan tugas, dan
memantau kemajuan proyek. Diagram ini memberikan pandangan yang jelas tentang
urutan tugas, waktu yang diperlukan untuk masing-masing tugas, serta tugas-tugas yang
kritis untuk menjaga jadwal proyek tetap terpenuhi.
Contoh-contoh proyek sistem informasi ini hanya beberapa di antara banyak proyek
yang mungkin ada. Proyek sistem informasi dapat sangat bervariasi tergantung pada
kebutuhan dan tujuan organisasi yang bersangkutan.
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK
Tahap 5: Penyelesaian
Daging kelapa yang telah terpisah di ambil dan di masukan ke dalam karung
dan Kopra siap di kirim dan di jual.
4.1 Kesimpulan
Kopra adalah hasil dari proses pengeringan daging kelapa yang kemudian dipisahkan
dari kulit coklat dan serabutnya. Proses pembuatan kopra dilakukan untuk menghilangkan
kadar air yang tinggi dalam kelapa dan menghasilkan bahan baku yang digunakan dalam
produksi minyak kelapa.
Minyak kelapa diekstraksi dari kopra untuk digunakan dalam berbagai produk dan
aplikasi. Minyak kelapa adalah minyak nabati yang memiliki komposisi lemak yang unik,
termasuk asam lemak jenuh rantai sedang yang dikenal sebagai asam laurat. Ini memberikan
minyak kelapa dengan sifat antimikroba dan nutrisi yang baik bagi kesehatan kulit dan
rambut.