Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
Mata Kuliah : Hukum Bisnis Korporasi
Sesi 4

PETUNJUK UMUM :

1. Bacalah tugas dengan teliti dan berdo’alah sebelum mulai bekerja.


2. Jawaban dikumpulkan dengan up load file dalam format PDF
3. Periksalah jawaban saudara sebelum diuplaod.
4. Dilarang keras mencontek jawaban mahasiswa lainnya (plagiat).
5. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas diberikan nilai 0

TUGAS

Berikan Analisa anda mengenai post-restrukturisasi suatu perusahaan.


Berikan perbandingan perubahan yang terjadi baik dari sisi budaya, sistem bisnis
ataupun regulasi.

Analisa harus berdasarkan contoh kasus nyata yang ada pada praktiknya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0/2
Nama : Zatmiko Setiawan
Nim : 20220103038
Mata Kuliah : Hukum Bisnis Korporasi (Tugas Sesi 4)

Restruktursasi merupakan kegiatan dan tindakan yang dapat digunakan


perusahaan untuk mengubah struktur perusahaan melalui perbaikan untuk
mendapatkan dampak yang signifikan terhadap kinerja yang ada didalam
perusahaan (Tarigan,2017). Pada umumnya istilah restrukturisasi perusahaan
digunakan jika perusahaan ingin melakukan perbaikan secara menyeluruh, dan
tujuannya adalah untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan.
Selain itu beberapa alasan yang umumnya menjadi penyebab suatu perusahaan
melakukan restrukturisasi misalnya adanya masalah hukum, adanya tuntutan pasar
dan masalah geografis, perubahan kondisi perusahaan, muncul masalah berkaitan
dengan serikat pekerja, hubungan antara holding dan anak perusahaan, dan
pergeseran kepemilikan.
Beberapa bentuk restrukturisasi yang biasanya dilaukan oleh perusahaan
adalah sebagai berikut; Post-Restrukturisasi, Konsolidasi, Merger, Akusisi,
Divestiture, Joint Venture, dan Aliansi Strategis. Adapun beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat melakukan restrukturisasi pada perusahaan adalah wajib
memperhatikan kepentingan banyak pihak, mulai dari perseroan, pemegang saham,
karyawan, mitra usaha, dan masyarakat.

Post-restrukturisasi adalah perusahaan yang melakukan perubahan


signifikan dalam berbagai aspek bisnis, budaya perusahaan, dan kepatuhan terhadap
regulasi.
Sebagai contoh, kasus restrukturisasi yang terjadi pada perusahaan raksasa
teknologi International Business Machines Corporation (disingkat IBM) yang
merupakan sebuah perusahaan Amerika Serikat perusahaan ini memproduksi dan
menjual perangkat keras dan perangkat lunak komputer pada tahun 2014.
Pada saat itu, IBM mengalami penurunan pendapatan dan keuntungan yang
signifikan, sehingga memutuskan untuk melakukan restrukturisasi besar-besaran
untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Perusahaan mengalihkan fokus bisnis dari perangkat keras ke perangkat
lunak dan layanan, serta melakukan pemutusan hubungan kerja sekitar 25% dari
total karyawan.
Dari sisi budaya perusahaan, restrukturisasi tersebut menghasilkan
perubahan signifikan. IBM mengadopsi budaya inovasi dan kolaborasi yang lebih
terbuka dan fleksibel, yang bertentangan dengan budaya hierarkis dan konservatif
sebelumnya. Hal ini mendorong perusahaan untuk lebih terbuka terhadap ide-ide
baru dan berani mengambil risiko dalam berinovasi.
Dari sisi sistem bisnis, restrukturisasi tersebut memungkinkan IBM untuk
lebih fokus pada bisnis inti yang menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, seperti

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
layanan kognitif dan analitik. Hal ini membantu perusahaan untuk meningkatkan
kinerja keuangan dan memperkuat posisi pasar mereka.
Namun, di sisi lain, perubahan besar-besaran dalam organisasi sering kali
memerlukan penyesuaian terhadap regulasi. Dalam kasus IBM, perusahaan harus
memenuhi persyaratan peraturan ketenagakerjaan dan melaksanakan pemutusan
hubungan kerja dengan benar. Selain itu, restrukturisasi tersebut juga memerlukan
pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dari manajemen
perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi yang
berlaku.

Contoh lain post-restrukturisasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan


bentuk konsolidasi perusahaan hingga menjadi sebuah holding company adalah PT
Semen Indonesia (Persero) TBK yang merupakan gabungan dari PT Semen Padang,
PT Semen Tonasa, PT Semen Gresik dan Semen Tanglong di Vietnam.
Pelaksanaan restrukturisasi korporasi di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
yang hingga tahun 2014 terdiri dari empat tahapan tersebut, yaitu tahap operating
company, tahap operating holding, tahap functional holding serta tahapan strategic
holding, memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
Hal ini terlihat dari semakin jelasnya peran dan tanggung jawab dan fungsi
masing masing bagian dalam perusahaan, semakin meningkatnya sinergi pada
seluruh potensi perseroan serta memaksimalkan potensi dan kompetensi grup dalam
berbagai bidang operasional, mencakup: produksi, pemasaran, pengadaan, litbang
dan engineering.
Peningkatan kinerja tersebut secara nyata dapat dilihat dari capaian PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang dicantumkan dalam laporan tahunan tahun
2013, bahwa PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah berhasil menguasai pangsa
pasar domestik sebesar 43,9%, selain itu, PT.Semen Indonesia, Tbk juga menjadi
BUMN multinasional pertama di Indonesia setelah mengakuisisi Thang Long
Cement, produsen semen di Vietnam.

Secara keseluruhan, restrukturisasi perusahaan dapat membawa perubahan


besar dalam berbagai aspek bisnis, budaya perusahaan, dan kepatuhan terhadap
regulasi. Hal ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan konsekuensi dan
dampak dari restrukturisasi yang dilakukan, serta mengambil tindakan yang tepat
untuk memastikan perubahan tersebut membawa manfaat yang positif bagi
perusahaan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1/2

Anda mungkin juga menyukai