Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adelia Qouli Varadisa

Kelas : TOA BISNIS - E


NPM : 20042010257

1. Pada saat kondisi perusahaan atau organisasi seperti apa melakukan perubahan
ataupun pengembangan organisasi. Berikan contoh yang relevan !
Jawab :
Pada saat suatu perusahaan atau organisasi tersebut sudah banyak mengalami
penurunan omset atau kondisi perusahaan sedang tidak baik atau munculnya pesang-
pesaing baru yang menyebabkan perusahaan itu menurun,dll / Perubahan dalam
perusahaan/organisasi adalah strategi untuk mempersiapkan, melengkapi dan
mendukung individu dalam organisasi agar berhasil mengadopsi perubahan untuk
mendorong keberhasilan organisasi. Kapan suatu perusahaan akan melakukan
perubahan? Yang pertama Dalam dunia yang terus berubah seperti halnya pasar yang
mendunia dan teknologi baru, maka sangatlah esensial dunia bisnis juga harus
sanggup berubah agar terus sukses. Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang
mampu beradaptasi baik secara dinamis maupun inovatif terhadap setiap tantangan-
tantangan baru.
Yang kedua, suatu perusahaan atau organisasi perlu melakukan perubahan dan
berkembang yaitu pada saat ingin mengurangi resiko yang ada. Ketika adopsi dan
penggunaan solusi diabaikan dan fokusnya khusus pada pemenuhan persyaratan
teknis, maka hasilnya adalah risiko dan biaya yang berlebihan. Manajemen
perubahan adalah solusi untuk membantu mengurangi risiko tersebut dan secara
menyeluruh sebenarnya ada 2 faktor yang mempengaruhi adanya perubahan ataupun
pengembangan suatu perusahaan atau organisasi yaitu sebagai berikut :
1) Faktor Internal
Perubahan itu disebabkan karena faktor dari dalam atau faktor internal dalam
suatu organisasi. Perubahaan ini terjadi karena adanya konflik/permasalahan
internal seperti : perubahan tujuan, perubahan jumlah personel, menurunnya
semangat kerja dan permasalahan tersebut dapat di atasi dengan cara pengambilan
keputusan dari seorang pemimpin organisasi, menentukan kebijakan baru dalam
suatu organisasi untuk mengatasi masalah tersebut agar perusahaan itu tetap
berjalan dengan baik dan terus berkembang.
2) Faktor Eksternal
Perubahan organisasi/perusahaan yang disebabkan oleh faktor dari luar organisasi,
seperti : regulasi pemerintah, Kondisi ekonomi, tindakan pesaing. Perubahan
eksternal ini akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi dalam
mewujudkan tujuan – tujuan dan cita – cita organisasi . Faktor ini dapat di atasi
dengan cara kerjasama antar organisasi untuk mewujudkan cita – cita bersama
dengan adanya kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
Salah satu contoh perubahan ataupun pengembangan perusahaan/organisasi di
indonesia :
PT Pos Indonesia (PT Pos) merupakan contoh nyata, bagaimana suatu perusahaan
tetap berdiri kokoh bak karang di laut lepas meski berkali-kali dihantam badai
perubahan. Alih-alih karam oleh ancaman perubahan, layar kapal bernama ‘PT
Pos’ itu justru kian berkibar kencang dalam mengarungi bahtera lautan bisnis
perposan. Padahal, menurut Eva Z. Yusuf dari PPM Graduate School of
Management, paling tidak ada tiga ancaman perubahan yang berpotensi
mengandaskan PT Pos. Ancaman perubahan pertama tatkala perusahaan yang
berdiri pada tanggal 26 Agustus 1746 atau 265 tahun lalu ini dipaksa mengubah
jenis badan usahanya dari jawatan menjadi perusahaan umum (perum), dan lantas
berubah lagi jadi perseroan terbatas (PT) pada tahun 1995. Perubahan ini
membawa konsekuensi berat. Pasalnya, sebagai perusahaan jawatan, peran PT Pos
semata-mata diarahkan sepenuhnya memberikan pelayanan publik hingga tidak
bersifat komersial atau mencari untung. Sementara sebagai BUMN berbentuk PT
maka perusahaan berlogo burung Merpati ini dituntut meraup profit, dengan tetap
berkewajiban melayani layaknya perusahaan jawatan. Namun setelah beroperasi
selama sekitar 250 tahun sebagai perusahaan nonprofit dan kini dipaksa mengubah
diri berorientasi laba, tentu jauh dari kata mudah. Dibutuhkan perubahan kultur
perusahaan, infrastruktur yang memadai, sistem manajemen handal, ataupun
kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar perusahaan mampu kompetitif.
Namun tantangan itu kembali muncul ketika PT Pos kembali harus berhadapan
dengan gelombang revolusi teknologi berdegup kecang di era akhir 1990-an.
Salah satu pukulan yang paling keras adalah kemunculan teknologi pesan pendek
(short massage service/SMS) dan surat elektronik (e-mail). Kecepatan,
kemudahan, dan murahnya biaya jasa berbasis teknologi informasi (TI) tersebut
ketimbang berkirim surat via pos mengubah perilaku konsumen terhadap layanan
pos. Belum lagi sepenuhnya pulih, lagi-lagi PT Pos harus menerima pukulan lain
yang berlangsung belum lama berselang. Tepatnya saat pemerintah melakukan
perubahan aturan (deregulasi) bisnis jasa pos. Melalui UU No. 38/2009,
pemerintahan meliberalisasikan bisnis ini alias tidak lagi memberikan hak
monopoli kepada PT Pos, seperti tahun-tahun sebelumnya. Singkat kata, dampak
deregulasi tersebut membuat PT Pos harus berhadap-hadapan langsung dengan
para pelaku bisnis kurir swasta nasional ataupun asing, yang nyaris dalam
segalanya lebih powerfull. Jikalau pun ada, relatif hanya ada satu keunggulan
mutlak PT Pos, yaitu wilayah layanannya yang sangat luas menjangkau hingga
pelosok-pelosok terpencil. Menurut Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut
Mardjana, saat ini layanan PT Pos telah mencapai sekitar 24 ribu titik meliputi
seluruh kota/kabupaten, hampir seluruh kecamatan, sebagian besar
kelurahan/desa, serta lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Hanya saja
kelebihan ini dari sisi lain justru merugikan. Pasalnya, PT Pos mengalami
peningkatan biaya. Tak heran jika PT Pos pun harus menanggung inefisiensi,
khususnya dari segi tenaga kerja yang sangat besar.
Contoh yang relevan :
 Membuat sistem project management
Bisnis kecil yang tertarik untuk meningkatkan cara pengelolaan proyek
oleh karyawan mungkin akan menggunakan pengembangan organisasi
untuk pemetaan rencana dalam membuat atau menemukan sistem project
management.
 Mengembangkan pelatihan layanan customer
Pelatihan dapat meningkatkan seberapa efisien karyawan bekerja dan
berapa tingkat layanan yang mereka berikan kepada pelanggan. Layanan
pelanggan yang buruk dapat menghasilkan penjualan yang buruk dan
reputasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan Anda.
 Meningkatkan hubungan masyarakat
Bisnis tidak selalu diterima dengan tangan terbuka di komunitas tempat
mereka beroperasi. Melalui program pengembangan organisasi, Anda bisa
memberikan kontribusi kepada komunitas dan masyarakat sekitar sehingga
hubungan perusahaan dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik,
contohnya dengan melalui produk CSR.
2. Apa yg menjadi pertimbangan perusahaan atau organisasi dalam menghadapi
tantangan yang disebabkan oleh lingkungan internal ataupun lingkungan
eksternal, berikan contoh yang relevan!
Jawab :
Banyak perusahaan yang memiliki system organisasi yang baik dan matang tetapi
tidak menjamin perusahaan menjadi sukses. Rata-rata kinerja perusahaan
mengalami penurunan yang disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Untuk
menghadapai ini, perusahaan melakukan perubahan bisnis, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas SDM
b. Responsif
c. Upgrade teknologi
d. Meningkatkan akses informasi
e. Evaluasi pencapaian target
Contoh :
Kita melihat bagaimana krisis perekonomian nasional yang dilanjutkan dengan
berbagai krisis politik dan sosial sejak tahun 1998 pada kenyataannya telah
merubah seluruh tatanan (paradigm) melakukan kegiatan berusaha dari
perusahaan-perusahaan swasta nasional di negara kita. Tanpa disadari berbagai
perubahan issue non-ekonomi, seperti peristiwa bom Bali, perselisihan antar
kelompok etnis, sengketa wilayah dan tuntutan kelompok Gerakan masyarakat
dan huruhara, semuanya telah mengganggu pencapaian kinerja perusahaan di
Indonesia dalam jangka pendek. Terakhir kali kita saksikan bagaimana datangnya
Gempa di Padang telah merusak sendi-sendi perekonomian di berbagai lokalitas
di kawasan Sumatra Barat. Rentetan peristiwa ini mengakibatkan lambatnya
program pemulihan perekonomian nasional. Kepastian dan iklim berusaha
mengalami erosi, dan risiko negara dan risiko berusaha menjadi semakin tinggi.
Akhirnya dalam beberapa tahun kemudian terjadi peningkatan kasus penutupan
dan kebangkrutan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai