Panduan Kamrt 2023 - 160523
Panduan Kamrt 2023 - 160523
Tim Penyusun
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
BAB II METODOLOGI.......................................................................................................... 6
2.1. Desain Surveilans KAMRT .................................................................................. 6
2.2. Tempat dan Waktu................................................................................................ 6
2.3. Parameter, Populasi, Sampel, dan Besar Sampel ................................................. 6
2.3.1. Parameter ................................................................................................... 6
2.3.2. Populasi...................................................................................................... 7
2.3.3. Sampel ....................................................................................................... 7
2.3.4. Besar Sampel ............................................................................................. 7
2.4. Cara pengambilan sampel ..................................................................................... 7
iii
2.4.1. Sampel Puskesmas ..................................................................................... 7
2.4.2. Sampel Rumah tangga ............................................................................... 8
2.4.3. Pemilihan sampel rumah tangga ................................................................ 9
2.5. Inspeksi Kesehatan Lingkungan ......................................................................... 10
2.5.1. Formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan (Sanitary Inspection Forms) 10
2.5.2. Manfaat IKL ............................................................................................ 10
2.5.3. Perspektif IKL dari berbagai profesi ....................................................... 10
2.5.4. Kelengkapan Formulir dalam Pelaksanaan IKL ...................................... 11
2.5.5. Tambahan Isi Pertanyaan IKL Baru (SAM dari Air Tanah) ................... 11
2.5.6. Jenis formulir IKL ................................................................................... 11
2.6. Pengambilan sampel air ...................................................................................... 12
2.6.1. Pengambilan sampel air pada titik konsumsi (Point of Use-PoU) .......... 12
2.6.2. Pengambilan sampel air pada titik sarana (Point of Access) ................... 12
2.7. Pengumpulan data............................................................................................... 13
2.7.1. Cara Pengumpulan data ........................................................................... 13
2.7.2. Instrumen Pengumpulan data .................................................................. 13
2.8. Manajemen dan Analisis Data ............................................................................ 14
2.8.1. Manajemen data ....................................................................................... 14
2.8.2. Analisis Data ............................................................................................ 14
2.9. Definisi Operasional dan Indikator..................................................................... 15
2.10. Jadwal Kegiatan dan Tugas serta Fungsi masing-masing stake holder .............. 20
iv
3.2.1. Kebutuhan Alat Utama Untuk Uji Kimia ................................................ 32
3.2.2. Kebutuhan Alat Utama Untuk Uji Mikrobiologi ..................................... 35
3.2.3. Kebutuhan Bahan Utama lainnya ............................................................ 38
3.3. Kebutuhan Bahan Pendukung ............................................................................ 40
3.4. Prosedur Pengujian dan Quality Control ............................................................ 42
3.4.1 Prosedur Quality Control TDS dan pH Meter ......................................... 42
3.4.2 Prosedur Pengujian Sampel menggunakan Timbal Test Strip ................. 44
3.4.3 Prosedur Pengujian Sampel menggunakan Arsen Test Strip ................... 44
3.4.4 Prosedur Pengujian Sampel menggunakan Cadmium Test Strip ............. 45
3.4.5 Prosedur Pengujian Sampel Air Minum Parameter Mikrobiologi (Total
Coliform dan Escherichia Coli) ............................................................... 46
BAB V PELAPORAN.......................................................................................................... 53
5.1. Pimpinan ............................................................................................................. 53
5.2. Pihak terkait ........................................................................................................ 53
5.3. Masyarakat.......................................................................................................... 53
5.4. Tahapan Pelaporan ............................................................................................. 54
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
PMA : Penampungan Mata Air/
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PoA : Point of Access
Pokmair : Kelompok Pemakai Dan Pencinta Air Bersih
Polri : Polisi Republik Indonesia
PoU : Point of Use
PPAH : Pengumpulan Dan Penyimpanan Air Hujan
PP-KU : Peripipaan-Keran Umum
PP-SR : Perpipaan-Sambungan Rumah
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
RPAM : Rencana Pengamanan Air Minum
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RT : Rukun Tetangga
RUTA : Rumah tangga
RW : Rukun Warga
SAM : Sarana Air Minum
SD/MI : Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
SDGs : Sustainable Development Goals
SDM : Sumber Daya Manusia
SGL-PT : Sumurr Gali Dengan Pompa Tangan
SLTP/MTS : Sekolah Menengah Tingkat Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah
SPAM-RT : Sistem Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga.
STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
TDS: : Total Dissolved Solids
TFU : Tempat dan Fasilitas Umum
TNI : Tentara Nasional Indonesia
TPS : Tempat Penampungan Sementara
TSL : Tenaga Sanitasi Lingkungan
TTG : Teknologi Tepat Guna
UPT /UPTD : Unit Pelaksana Teknis /Daerah
UV : Ultraviolet
WHO : World Health Organization
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULIAN
Untuk melaksanakan tujuan 6 tersebut, maka perlu upaya yang tersinergi baik
tingkat pusat, daerah, lintas program, sektor terkait, mitra pembangunan air minum dan
sanitasi untuk penguatan pengaturan dan pelaksanaan dari sisi kebijakan, strategi,
operasionalisasi pelaksanaan pencapaian target ketersediaan air dari sisi kuantitas,
kontiunitas, keterjangkuan dan kualitas.
Kementerian Kesehatan dalam menjamin kualitas air minum aman sampai
dengan tingkat Rumah Tangga diperlukan penguatan upaya pengawasan kualitas air
1
minum internal dan eksternal baik tingkat hulu dalam hal ini sumber sarana air minum
dan pengawasan hilir adalah sampai dengan tingkat Rumah Tangga. Dengan tujuan untuk
memastikan jaminan mutu air yang didistribusikan sampai dengan tingkat sasaran dalam
hal ini Rumah Tangga atau masyarakat yang siap minum adalah air minum yang aman.
Konsep secara utuh untuk air minum aman dilakukan melalui pendekatan target
berbasis perlindungan dan meningkatkan kualitas air minum dan kesehatan manusia
(terukur secara kualitas dan berdasarkan penilaian risiko bahaya). Kegiatan dilaksanakan
melalui pengawasan kualitas air minum dari hulu sampai dengan hilir.
Tahapan pelaksanaan pemantauan mulai dari (1) Penyelenggara air minum
(pengawasan internal) dengan penerapan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)
termasuk uji kualitas yang dikirim kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selaku
pengawas eksternal; (2) Pengawas Eksternal melaksanakan analisa dan tindak lanjut uji
petik pada sarana air minum sampai dengan titik rumah tangga melalui Surveilans
KAMRT untuk memastikan jaminan air minum aman; (3) Upaya tindak lanjut berikutnya
adalah peningkatan edukasi dan implementasi pengelolaan air minum di rumah tangga
(PAMRT).
Pengawasan internal menjadi tanggung jawab para pelaksana penyelenggara air
minum untuk memastikan bahwa sistem penyediaan air minum yang siap didistribusikan
adalah air minum yang aman. Pengawasan eksternal dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten, dimana pengawasan kualitas air minum dalam hal ini Tenaga sanitasi
lingkungan (TSL)/penanggung jawab Kesehatan Lingkungan di Puskesmas melakukan
operasionalisasi pelaksanaannya.Capaian hasil kinerja pengawasan mulai tingkat
kabupaten/kota dengan menterjemahkan capaian target per tahun. Masing-masing daerah
dalam upaya mencapai kualitas air minum tingkat rumah tangga aman secara nasional
akan menjadi barometer keberhasilan untuk mengevaluasi kinerja program secara
komprehensif.
Target RPJMN rumah tangga memiliki akses air minum layak tahun 2024
sebesar 100% dilakukan melalui Susenas dan akses air minum amantahun 2024 sebesar
15%, dilakukan melalui surveilans KAMRT di rumah tangga. Surveilans KAMRT
dilaksanakan secara rutin oleh 514 kab/kota yang sekaligus melaksanakan sosialisasi
PAM-RT Pilar ke 3 STBM untuk meningkatkan edukasi serta membangun kepedulian
masyarakat mendapatkan akses air minum yang aman.
2
Data yang dikumpulkan setiap tahunnya akan dievaluasi untuk memberikan
masukan ke program penyehatan air, baik dari sisi suplai dan penanganan tingkat risiko
melalui rencana pengamanan air minum pada satuan hulunya yaitu seluruh
penyelenggara air minum menghasilkan kualitas air minum yang aman.
1.2. Definisi
Surveilans KAM menurut WHO (1976) adalah asesmen kesehatan masyarakat
yang terus menerus dan teliti untuk memastikan keamanan dan penerimaan penyediaan
air minum
1.3. Sasaran
1. Sasaran pelaksanaan kegiatan surveilans KAMRT rumah tangga ini adalah 514
kab/kota di 34 Provinsi.
2. Sasaran pedoman surveilans KAMRT ini digunakan untuk petugas kesehatan
lingkungan tingkat kab/kota dan puskesmas.
3
c. Promosi kesehatan lingkungan kepada masyarakat untuk memicu masyarakat
agar mengakses air minum yang aman melalui jaringan perpipaan dan mengenal
Teknologi Tepat Guna (TTG) Air Minum.
d. Pengambilan sampel air minum (akses sarana air minum utama dan siap
minum) diambil di rumah tangga.
e. Pengukuran/pengujian sampelmenggunakan alat pengawasan Kesehatan
Lingkungan Sanitarian Kit untuk uji kualitas air minum yang telah terkalibrasi
yang dimiliki oleh Puskesmas/Kabupaten/Kota. Bagi kab/kota atau puskesmas
yang belum memiliki alat SanitarianKit dapat melakukan pengujian sampel air
minum pada laboratorium terakreditasi.
f. Penetapan hasil uji sampel media air (fisik, kimia, dan mikrobiologi).
g. Pengolahan dan manajemen data.
h. Entry data pelaporan secara lengkap yang dilakukan menggunakan aplikasi e-
monev KAMRT.
i. Analisis dan intrepetasi hasil pengujian.
j. Menyusun rencana tindak lanjut (sebagai bahan komunikasi resiko).
k. Sosialisasi dan advokasi.
l. Diseminasi hasil.
1.5. Tujuan
1.5.1. Tujuan Umum:
4
1.6. Manfaat
1.5.1. Pusat, Provinsi, Kabupaten:
a. Tersedianya data rutin untuk monitoring capaian SDGs pertahun dan implementasi
pilar 3 STBM.
b. Perbaikan rencana pengamanan air minum (RPAM)
c. Peningkatkan sarana yang terlindungi dan
d. Hasil produksi airnya memiliki persyaratan kualitas air minum
e. Penetapan kebijakan bahan advokasi pengamanan air minum aman.
1.5.3. Puskesmas:
1.5.4. Masyarakat
5
BAB II
METODOLOGI
Kadar
Metode
No Jenis Parameter maksimum yang Satuan
Pengujian
diperbolehkan
Mikrobiologi
1 Escherichia coli 0 CFU/100ml SNI/ APHA
2 Total Coliform 0 CFU/100ml SNI/ APHA
Fisik
o
3 Suhu Suhu udara ± 3 C SNI/APHA
4 Total Dissolve Solid <300 mg/L SNI/APHA
Kekeruhan SNI atau yang
5 <3 NTU
setara
6 Warna 10 TCU SNI/APHA
7 Bau Tidak berbau - APHA
Kimia
8 pH 6.5 – 8.5 - SNI/APHA
6
Kadar
Metode
No Jenis Parameter maksimum yang Satuan
Pengujian
diperbolehkan
Nitrat (sebagai NO3)
9 20 mg/L SNI/APHA
(terlarut)
Nitrit (sebagai NO2)
10 3 mg/L SNI/APHA
(terlarut)
Kromium valensi 6 (Cr6+)
11 0,01 mg/L SNI/APHA
(terlarut)
12 Besi (Fe) (terlarut) 0.2 mg/L SNI/APHA
13 Mangan (Mn) (terlarut) 0.1 mg/L SNI/APHA
Sisa khlor (terlarut) 0,2-0,5 dengan
14 waktu kontak 30 mg/L SNI/APHA
menit
15 Arsen (As) (terlarut) 0.01 mg/L SNI/APHA
16 Kadmium (Cd) (terlarut) 0.003 mg/L SNI/APHA
17 Timbal (Pb) (terlarut) 0.01 mg/L SNI/APHA
18 Flouride (F) (terlarut) 1.5 mg/L SNI/APHA
19 Aluminium (Al) (terlarut) 0.2 mg/L SNI/APHA
2.3.2. Populasi
Populasi adalah seluruh rumah tangga biasa yang ada di setiap kabupaten/kota.
2.3.3. Sampel
Sampel adalah rumah tangga biasa yang terpilih dalam pelaksanaan surveilans
KAMRT.
7
jaringan perpipaan PDAM, perpipaan non-PDAM (KPSPAM) dan Mandiri (lihat
strata jenis SAM dibawah).
Contoh: berdasarkan hasil Susenas 2022 proporsi kabupaten A rumah tangga yang
menggunakan jaringan perpipaan PDAM sebanyak 20 %, perpipaan non-PDAM
(KPSPAM)) 5 %, dan sisanya (75%) mandiri. Maka puskesmas yang dipilih
diupayakan mendekati angka kabupaten/kota tersebut.
8
perpipaan PDAM sebanyak 50% dari total sampel (15 rumah tangga) di wilayah
puskesmas tersebut.
a. Jumlah sampel pada tiap kelompok ditentukan secara alokasi proporsional
berdasarkan proporsi kelompok tersebut. Misalnya proporsi rumah tangga
yang terhubung dengan jaringan perpipaan PDAM di Puskesmas A sebanyak
50% dari rumah tangga di wilayah puskesmas maka sampel untuk kelompok
adalah
50
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 = 𝑥15 = 7,5 (7 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎, )
100
b. Proporsi rumah tangga yang terhubung dengan jaringan perpipaan non PDAM
(KPSPAM/PAMSIMAS, Pokmair, dll), sebanyak 25 % maka,
25
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 = 𝑥15 = 3,75 (4 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎)
100
25
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 = 𝑥15 = 3,75 (4 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎)
100
Catatan: Pembulatan dilakukan sedemikian rupa sehingga jumlah total sampel
sebanyak 15 rumah tangga misalnya jika 7,5 (0,5 kebawah dibulatkan kebawah)
jadi 7 rumah tangga dan 3,75 dibulatkan keatas menjadi 4 rumah tangga (jika 0,6
ke atas dibulatkan ke nilai di atasnya).
9
the wheel pada masing strata sehingga diperoleh daftar sampel rumah tangga
dari masing strata.
c. Langkah terakhir atau Output dari sampling ini adalah daftar sampel rumah
tangga (DSRT) terpilih sebanyak 15 rumah tangga yang mewakili masing-
masing strrata.
CATATAN: FORM PENDATAAN RUMAH TANGGA MENURUT JENIS
STRATA SAM DAN CARA MEMILIH RUMAH TANGGA PADA SETIAP
STRATA DAPAT DILIHAT DI LAMPIRAN 8 TATACARA SAMPLING
2.5. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1 Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) merupakan bagian kegiatan pokok Surveilans
KAM-RT yang bertujuan untuk menentukan faktor risiko pencemaran kualitas air
minum dari setiap jenis sarana air minum (SAM). Formulir IKL SAM adalah daftar
isian yang tersandar untuk mendukung asesmen dan manajemen risiko dalam Sistem
Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (SPAM-RT).
2 Form IKL tersebut berisi sejumlah pertanyaan dasar pengamatan konstruksi SAM
dan lingkungannya untuk identifikasi risiko, menentukan aksi yang cepat dan sesuai
dalam rangka perlindungan Kesehatan masyarakat
10
2. Interpretasi setiap pertanyaan dalam formulir
3. Aplikasi di berbagai jenis SAM
4. Rencana tindaklanjut dan telaah lanjutan
5. Pembobotan risiko
6. Adaptasi formulir sesuai dengan istilah lokal
7. Evaluasi secara menyeluruh dan berkelanjutan
1. Formulir IKL
2. Lembar Fakta Teknis (Deskripsi Lingkungan di luar IKL)
3. Lembar saran untuk dalam pelaksanaan
2.5.5. Tambahan Isi Pertanyaan IKL Baru (SAM dari Air Tanah)
11
2.6. Pengambilan sampel air
2.6.1. Pengambilan sampel air pada titik konsumsi (Point of Use-PoU)
a. Seluruh jenis SAM rumah tangga: Air siap minum sampel air bisa diambil
langsung dari wadah (cerek, teko, wadah dan sejenisnya) tersebut dimasukkan ke
dalam botol sampel
b. Pastikan sumbernya (PoA) untuk membedakan wadah sampel untuk pengujian
mikrobiologi
c. SAM dari air kemasan/air isi ulang: sampel air diambil langsung dari kran galon
d. SAM dari air minum isi ulang (depot air minum): kran dari galon atau wadah
penyimpanannya (air dari galon dipindahkan ke tempat penampungan di wadah
lain).
a. SAM lebih dari satu jenis: tentukan SAM utama yang digunakan oleh rumah
tangga dengan mengacu kepada definisi sarana air minum (SAM)
b. Apabila rumah tangga tidak mempunyai SAM secara individu, maka titik
sampling diambil dari SAM utama yang digunakan sebagai PoA (sesuai dengan
instrumen IKL)
c. SAM dari air ledeng atau sambungan rumah: kran terluar di tempat sambungan
pipa ledeng dan pipa sambungan ke rumah tangga
d. SAM dari jenis sumur gali: sumur (timba atau kran terdekat dari sumur)
e. SAM dari jenis sumur bor dengan toren: kran terdekat dari sumur atau toren
f. SAM dari mata air terlindungi sampel diambil dari kran terdekat dari bangunan
pelindung mata air
g. SAM dari mata air tidak terlindungi atau dari sumber air permukaan (sungai,
waduk)
1) Dekat rumah: sampel diambil langsung dari sumbernya
2) Jauh dari rumah dan sulit dijangkau: kran/pipa/saluran yang menghubungkan
SAM ke rumah atau penampungan di rumah tangga
h. SAM dari hidran air atau terminal air:
1) Dekat rumah: langsung dari pipa outlet nya
2) Jauh dari rumah dan sulit dijangkau: sampel air diambil dari tempat
penampungan air yang berasal dari hidran atau terminal air
i. SAM rumah tangga membeli eceran: tempat penampungan di rumah
12
CATATAN: PENJELASAN LEBIH LANJUT DAPAT DILIHAT DI BAB III
PENGUJIAN SAMPEL AIR
13
b) IKL mata air – penampungan mata air
c) IKL pengumpulan dan penyimpanan air hujan
d. Formulir IKL penampungan air (jika rumah tangga menggunakan penampungan
air):
a) IKL pengelolaan air minum rumah tangga.
b) IKL sambungan rumah di perpipaan nya.
e. Alat Pemeriksaan sampel kualitas air minum (TDS Meter, pH meter, dan
Photometer/ Spektrofotometer dan inkubator)
f. Formulir Hasil Pemeriksaan
a) Formulir hasil pemeriksaan pada PoU (air siap minum)
b) Formulir hasil pemeriksaan pada PoA (sarana air minum)
2.8. Manajemen dan Analisis Data
2.8.1. Manajemen data
Manajemen data, meliputi data editing, data coding, dan data entry. Entri data
menggunakan aplikasi e-monev PKAM.
Data hasil wawancara rumah tangga, hasil pengujian kualitas air dan hasil IKL
diolah menggunakan aplikasi e-monev PKAM. Analisis data disajikan dalam bentuk
tabel (lihat dummy table dalam lampiran). Jika membutuhkan analisis tambahan selain
di analisis di dummy tabel terlampir, aplikasi KAMRT menyediakan menu untuk
mengunduh data.
14
2.9. Definisi Operasional dan Indikator
1. Rumah tangga (RUTA) biasa adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian
atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari
satu manajemen dapur. Yang dimaksud satu dapur adalah jika kepengurusan
kebutuhan sehari-hari dikelola bersama menjadi satu.
2. Proporsi rumah tangga menurut penggunaan jaringan perpipaan untuk keperluan
minum adalah jumlah rumah tangga yang terhubung dengan sambungan perpipaan
untuk keperluan minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di kab/kota tersebut dikalikan 100.
3. Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM Utama untuk keperluan minum adalah
jumlah rumah tangga menurut masing-masing jenis SAM dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di kab/kota tersebut
dikalikan 100. Jenis SAM Utama yang digunakan oleh rumah tangga meliputi air
kemasan, Air isi ulang, Perpipaan PDAM, Perpipaan non-PDAM (KPSPAM), sumur
bor/pompa, sumur gali terlindungi, sumur gali tak terlindung, mata air terlindungi,
mata air tidak terlindung, penampungan air hujan, air permukaan (sungai/ danau/
irigasi), hidran air, terminal air, air eceran yang dibeli (menunggu pedagang datang)
dan air eceran yang dibeli (mendatangi penjual)
4. Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM Utama untuk keperluan selain minum
adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing jenis SAM dibagi jumlah
rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di kab/kota tersebut
dikalikan 100. Jenis SAM Utama yang digunakan oleh rumah tangga meliputi Air
isi ulang, Perpipaan PDAM, Perpipaan non-PDAM (KPSPAM), sumur bor/pompa,
sumur gali terlindungi, sumur gali tak terlindung, mata air terlindungi, mata air tidak
terlindung, penampungan air hujan, air permukaan (sungai/ danau/ irigasi), hidran
air, terminal air, air eceran yang dibeli (menunggu pedagang datang) dan air eceran
yang dibeli (mendatangi penjual)
5. Sampel air siap minum (PoU) adalah air yang sudah siap diminum, digunakan
seluruh anggota rumah tangga dan disajikan dalam gelas atau wadah untuk minum.
6. Sampel air dari sarana air minum rumah tangga (PoA) adalah adalah air yang berasal
dari sarana yang digunakan untuk kebutuhan minum.
15
7. Proporsi rumah tangga menurut lokasi SAM Utama untuk keperluan minum adalah
jumlah rumah tangga menurut masing-masing lokasi sarana air minum rumah tangga
dibagi keseluruhan rumah tangga sampel (%).
8. Keterjangkauan SAM adalah keterjangkauan rumah tangga terhadap lokasi SAM.
Disebut terjangkau jika SAM berada di dalam rumah atau di dalam pekarangan
rumah, dan disebut tidak terjangkau jika SAM berada di luar pekarangan rumah.
9. Ketersediaan air minum adalah SAM yang selalu tersedia selama sebulan terakhir.
Disebut tersedia jika SAM selalu tersedia selama setahun terakhir, dan disebut tidak
tersedia jika dalam satu tahun terakhir pernah mengalami kekurangan air selama 1
bulan.
10. Kualitas air siap minum adalah kualitas air minum yang diambil dari titik konsumsi
berdasarkan parameter mikrobiologis (E. coli dan total coliform), parameter fisik
(TDS atau kekeruhan) dan parameter kimia sesuai Permenkes No. 2 Tahun 2023
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 66 tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan. Variabel ini akan diukur melalui pemeriksaan menggunakan alat rapid
test (Water Test Kit) di laboratorium lapangan. Jumlah parameter kimia yang
dianalisis disesuaikan dengan kemampuan masing-masing alat (water test kit) yang
dimiliki oleh Puskesmas.
11. Kualitas air sarana air minum adalah kualitas air minum yang diambil dari titik
sarana berdasarkan parameter mikrobiologis (E. coli dan total coliform), parameter
fisik (TDS atau kekeruhan) dan parameter kimia sesuai Permenkes No. 2 Tahun
2023. Variabel ini akan diukur melalui pemeriksaan menggunakan alat rapid test
(Water Test Kit) di laboratorium lapangan. Jumlah parameter kimia yang dianalisis
disesuaikan dengan kemampuan masing-masing alat (water test kit) yang dimiliki
oleh Puskesmas.
12. Akses air minum layak dibagi menjadi 5 kategori yaitu
a. Tidak ada akses: jika rumah tangga menggunakan sumber air secara langsung
tanpa pengolahan yang berasal dari air permukaan (seperti sungai/ danau/
waduk/kolam/ irigasi) (tidak ada akses).
b. Akses tidak layak: jika rumah tangga menggunakan sumber air minum yang
berasal dari sumur gali tidak terlindung atau mata air tidak terlindung. Jika SAM
utama untuk keperluan minum adalah air kemasan atau isi maka SAM untuk
keperluan selain minum jenis sarana sumur gali tidak terlindung atau mata air
tidak terlindung.
16
c. Akses Layak (akses layak terbatas) : rumah tangga dengan waktu tempuh
mengumpulkan air dari rumah ke sumber air minum lebih dari (>) 30 menit
(waktu tempuh adalah waktu untuk pulang pergi mengambil air termasuk waktu
antri) dan yang menggunakan sumber air minum layak yaitu perpipaan PDAM,
perpipaan KPSPAM, sumur bor/pompa, sumur gali terlindungi, mata air
terlindungi, penampungan air hujan, hidran air, terminal air, air eceran yang
dibeli (menunggu pedagang datang) dan air eceran yang dibeli (mendatangi
penjual). Jika SAM utama untuk keperluan minum adalah air kemasan atau isi
ulang maka SAM untuk keperluan selain minum jenis sarana layak lokasinya
berada dalam rumah atau pekarangan atau jika diluar pekarangan waktu tempuh
untuk mengumpulkan air dari rumah ke sumber air minum sebesar kurang lebih
atau > 30 menit.
d. Akses Layak (akses layak dasar) : rumah tangga dengan waktu tempuh untuk
mengumpulkan air dari rumah ke sumber air minum sebesar kurang lebih atau
sama dengan (≤) 30 menit (waktu tempuh adalah waktu untuk pulang pergi
mengambil air termasuk waktu antri) dan yang menggunakan sumber air minum
layak. Jika SAM utama untuk keperluan minum adalah air kemasan atau isi
ualang maka SAM untuk keperluan selain minum jenis sarana layak lokasinya
berada dalam rumah atau pekarangan atau jika diluar pekarangan waktu tempuh
untuk mengumpulkan air dari rumah ke sumber air minum sebesar kurang lebih
atau sama dengan (≤) 30 menit.
e. Akses aman adalah rumah tangga yang menggunakan 1) SAM layak, 2) lokasi
sumber air berada di dalam atau di halaman rumah (on-premises), 3) tersedia
setiap saat dibutuhkan, dan 4) kualitas air minum yang dipergunakan memenuhi
syarat kualitas air minum di Indonesia
13. Faktor kondisi SAM dan sekitarnya adalah semua kondisi pada SAM dan lingkungan
sekitarnya, yang dapat mempengaruhi kualitas SAM. Kondisi SAM yang dimaksud
adalah kondisi konstruksi bangunan SAM yang dinilai melalui form penilaian
Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL). Sedangkan kondisi lingkungan sekitarnya
dapat berupa adanya genangan air limbah, sampah, tinja dan sejenisnya yang dinilai
melalui kuesioner Surveilans KAMRT.
14. Pengelolaan air minum skala rumah tangga adalah pengelolaan terhadap air yang
dilakukan di rumah tangga sebelum air minum tersebut dikonsumsi.
15. Wadah penyimpan air adalah wadah penyimpanan air siap minum yang telah diolah.
17
16. Ketersediaan/ fasilitas cuci tangan pake sabun (CTPS) adalah ketersediaan
sarana/fasilitas yang biasa digunakan untuk mencuci tangan, letak sarana atau
fasilitas tersebut
17. Kepemilikan fasiitas tempat buang air besar (BAB) oleh rumah tangga
18. Penggunaan fasiitas tempat buang air besar (BAB), pengguna fasilitas tempat BAB
bisa berasal dari rumah tangga sendiri atau rumah tangga lainnya
19. Tempat BAB jika tidak memiliki fasilitas BAB, merupakan tempat anggota rumah
tangga biasanya BAB
20. Fasilitas Buang Air besar merupakan kondisi tempat buang air besar meliputi jenis
jamban, tempat penampungan tinja dan jarak ke sumber air tanah terdekat
21. Tingkatan (ladder) sanitasi layak menurut SDGs yaitu sebagai berikut:
a. Akses Aman adalah apabila rumah tangga memiliki fasilitas sanitasi sendiri,
dengan bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa, dan bangunan
bawahnya menggunakan tangki septik yang disedot setidaknya sekali dalam 5
(lima) tahun terakhir dan diolah dalam instalasi pengolahan lumpur tinja
(IPLT), atau tersambung ke sistem pengolahan air limbah domestik terpusat.
b. Akses Layak Sendiri adalah: (i) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di
perdesaan) menggunakan fasilitas sendiri, dimana bangunan atas dilengkapi
kloset dengan leher angsa dan bangunan bawahnya menggunakan tangki septik;
(ii) untuk di perdesaan, apabila rumah tangga menggunakan fasilitas sendiri,
dimana bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan
bawahnya lubang tanah.
c. Akses Layak Bersama adalah: (i) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di
perdesaan) menggunakan fasilitas bersama dengan rumah tangga lain tertentu,
dimana bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan
bawahnya menggunakan tangki septik atau IPALD; (ii) khusus di perdesaan,
apabila rumah tangga menggunakan fasilitas bersama rumah tangga lain
tertentu, dimana bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan
bangunan bawahnya lubang tanah.
d. Akses Belum Layak adalah (i) apabila rumah tangga di perkotaan
menggunakan fasilitas sanitasi sendiri atau bersama dengan rumah tangga
tertentu, dengan jenis kloset leher angsa dan bangunan bawah lubang tanah; (ii)
apabila rumah tangga (di perkotaan atau di perdesaan) menggunakan fasilitas
sendiri atau bersama, dimana bangunan atas menggunakan plengsengan dengan
18
dan tanpa tutup, dan cubluk/ cemplung, dengan bangunan bawahnya tangki
septik/ IPALD/ lubang tanah; serta (iii) apabila rumah tangga (di perkotaan atau
perdesaan) menggunakan fasilitas sanitasi di fasilitas umum (toilet pasar,
terminal, masjid, dll).
22. Persentase rumah tangga yang melakukan praktik BABS di tempat terbuka adalah
banyaknya rumah tangga yang masih melakukan praktik BABS di tempat terbuka
dibagi dengan jumlah rumah tangga seluruhnya.
BABS tertutup adalah rumah tangga yang memiliki fasilitas sanitasi dengan
pembuangan akhir tinja berupa kolam/ sawah/ sungai/danau/laut dan/atau
pantai/tanah lapang/kebun dan lainnya. Sedangkan Buang air besar sembarangan
(BABS) di tempat terbuka adalah apabila rumah tangga tidak memiliki fasilitas
sanitasi atau memiliki fasilitas sanitasi tetapi tidak menggunakannya.
23. Persentase rumah tangga yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
adalah perbandingan antara banyaknya rumah tangga yang memiliki fasilitas
mencuci tangan menggunakan sabun dan air dengan jumlah rumah tangga sampel.
Data yang diukur menggunakan variabel kombinasi antara perilaku cuci tangan dan
ketersediaan sarana prasarana cuci tangan dengan sabun dan air. Hal ini
dimaksudkan agar variabel yang diukur dapat secara tepat menggambarkan kondisi
populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan disertai dengan perilaku mencuci tangan
dengan sabun dan air, sehingga lebih tepat sasaran.
24. Persentase rumah tangga yang memiliki tempat sampah tertutup di dalam rumah
adalah jumlah rumah tangga yang memiliki tempat sampah tertutup di dalam rumah
dibandingkan dengan seluruh rumah tangga dan dinyatakan dalam satuan persen
(%).
25. Persentase Rumah Tangga dengan Akses Sampah Domestik Perkotaan –
Penanganan adalah Jumlah rumah tangga di perkotaan yang sampahnya diangkut
petugas dan atau dibuang ke TPS. Diukur pada periode yang sama dan dinyatakan
dalam satuan persen (%).
26. Persentase Rumah Tangga dengan Akses Sampah Domestik Perkotaan –
Pengurangan adalah Jumlah rumah tangga di perkotaan yang sampahnya didaur
ulang/ dibuat kompos/ disetor ke bank sampah/ dibuang ke kali/ dibakar/ ditimbun
dan/ atau dibuang sembarangan. Diukur pada periode yang sama dan dinyatakan
dalam satuan persen (%).
19
27. Persentase sampah domestik perkotaan yang tertangani, yang menunjukkan akses
pengelolaan sampah domestik perkotaan, yaitu jumlah rumah tangga di perkotaan
yang memiliki akses pengelolaan (pengurangan dan penanganan) sampah yang baik
dibagi dengan jumlah rumah tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan persen
(%).
28. Proporsi rumah tangga yang dalam 1 BULAN terakhir ada ART-nya
DIDIAGNOSIS diare atau memiliki GEJALA diare ATAU KEDUANYA, serta
diatasi dengan oralit/LGG dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %).
29. Proporsi rumah tangga yang dalam 12 bulan terakhir ada ART yang pernah
didiagnosis menderita sakit liver (Hepatitis A) melalui pemeriksaan darah oleh
tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi
sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
30. Proporsi rumah tangga yang dalam 12 bulan terakhir ada ART yang pernah
didiagnosis menderita demam typhoid oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan)
dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
2.10. Jadwal Kegiatan dan Tugas serta Fungsi masing-masing stake holder
Tabel 2. Jadwal Kegiatan dan Tugas serta Fungsi masing-masing stake
holder
Triwulan
Kegiatan
I II III IV
1. Kementerian Kesehatan
a) Penyiapan surat edaran ✔
b) Penyiapan pedoman teknis, video tutorial, dan media
✔
lainnya
c) Peningkatan kapasitas petugas ✔
d) Penyiapan sistem aplikasi e-monev KAMRT berjalan lancar ✔
e) Melakukan monitoring, evaluasi, dan manajemen data ✔ ✔
f) Diseminasi ke stakeholder ✔
2. Dinas Kesehatan Provinsi
a) Koordinasi kepada kabupaten/kota ✔
b) Supervisi dan monitoring di kabupaten/kota ✔
20
Triwulan
Kegiatan
I II III IV
c) Pendampingan manajemen data ✔
d) Diseminasi ke stakeholder ✔
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
a) Peran Penanggung Jawab/ Kasie Kesling:
1) Penyiapan penanggung jawab teknis ✔
2) Penyiapan sumber daya petugas, alat, bahan reagensia
✔
dan instrumen
3) Peningkatan kapasitas petugas puskesmas ✔
4) Melakukan monitoring dan evaluasi seluruh
✔ ✔
pelaksanaan surveilans KAMRT di wilayahnya
5) Penyampaian hasil Surveilans KAMRT kepada pusat
✔
untuk dapat difinalisasikan menuju diseminasi
6) Diseminasi data dan informasi hasil surveilans ke
✔
stakeholder
b) Penanggung Jawab Teknis Surveilans KAMRT:
1) Pendampingan pada saat proses observasi SAM dan
lingkungannya melalui IKL dengan menggunakan ✔ ✔
instrument baku
2) Pendampingan dalam pengambilan sampel dan analisis
✔ ✔
sampel air sesuai pedoman
3) Pendampingan manajemen, analisis, dan interpretasi
✔ ✔
data
4) Pelaporan laporan keseluruhan kegiatan pelaksanaan
termasuk di dalamnya hasil surveilans ke e-monev ✔ ✔
KAMRT
4. Puskesmas
a) Penyiapan alat uji kualitas dan kelengkapannya ✔
b) Memastikan kembali bahan reagensia, instrument
wawancara, form IKL dan aplikasi e-monev KAMRT ✔
sesuai target sasaran wilayah kerja
21
Triwulan
Kegiatan
I II III IV
c) Menyiapkan peta data sarana air minum pada rumah tangga
di wilayah kerjanya. Jika tidak ada, menggunakan angka ✔
hasil susenas terakhir yang bisa diakses pada kabupaten.
d) Pelaksanaan wawancara, IKL, pengujian kualitas air ✔ ✔
e) Penetapan hasil uji sampel media air (fisik, kimia, dan
mikrobiologi).
f) Promosi kesehatan lingkungan temuan awal hasil IKL di
✔ ✔
tempat.
g) Entri data pelaporan secara lengkap yang dilakukan
✔ ✔
menggunakan aplikasi e-monev KAMRT.
h) Penyiapan bahan sosialisasi kepada para pihak terkait
(masyarakat, stakeholder di tingkat desa maupun tingkat
puskesmas) untuk penyusunan perencanaan dan intervensi ✔
kesehatan lingkungan hasil dari pelaksanaan surveilans
KAMRT
22
BAB III
PENGUJIAN SAMPEL AIR
23
minimal dalam pengawasan kualitas air minum dan didistribusikan kepada seluruh
Puskesmas wilayah kerja.
Parameter yang akan dilakukan quality control pada saat pengujian adalah :
a. TDS
b. pH
c. Nitrat
d. Nitrit
e. Kromium Valensi 6
f. Alumunium
g. Besi
h. Flourida
i. Mangan
a. Mikrobiologi
1) E. coli
2) Total coliform
b. Fisik
1) Suhu (In situ)
2) Kekeruhan
3) Warna
4) Bau (In situ)
5) TDS (In situ)
c. Kimia
1) pH (In situ)
2) Nitrat (sebagai ion nitrat) (terlarut)
3) Chrom valensi 6 (terlarut)
4) Besi (terlarut)
5) Mangan (terlarut)
6) Sisa khlor (terlarut) (In situ, untuk air yang di ambil dari PDAM)
7) Arsen (terlarut)
8) Kadmium (terlarut)
24
9) Timbal (terlarut)
10) Nitrit
11) Flouride
12) Alumunium
1. Mikrobiologi
Butuh sampel minimal 100 ml apabila menggunakan compact dry (CD/EC)
2. Kimia
Butuh sampel minimal 200 ml mengacu kepada kebutuhan 12 parameter
wajib kimia
25
3.2.4. Sistematika Cara Pengambilan Sampel
Titik Parameter
No Sumber air Ket
sampling
Seluruh jenis
TDS dan pH SAM Insitu (tidak
diambil sampel)
Nitrat, Cr6+, Besi, Mangan,
Sisa khlor, Arsen, Kadmium,
1 Sarana Seluruh jenis
Timbal, Nitrit, Flouride, Botol sampel
SAM
Alumunium
Plastik steril
PDAM
thiosulfat
Sarana Air Minum (SAM) utama adalah sarana air minum yang digunakan
untuk keperluan paling banyak, seperti:
a. Minum (mencegah dehidrasi)
b. Masak
c. Cuci alat makan/minum
d. Mandi dan sikat gigi
e. Wudhu
f. Cuci tangan pakai sabun
26
Titik sampling sarana air minum utama yang digunakan yang diambil ada 2 titik
sampling yaitu:
a. Point of access (PoA)
Titik sampling point of access di rumah tangga:
1) SAM lebih dari satu jenis: tentukan SAM utama yang digunakan oleh rumah
tangga dengan mengacu kepada definisi sarana air minum (SAM)
2) Apabila rumah tangga tidak mempunyai SAM secara individu, maka titik
sampling diambil dari SAM utama yang digunakan sebagai point of access
(sesuai dengan instrumen IKL)
3) SAM dari air ledeng atau sambungan rumah: kran terluar di tempat
sambungan pipa ledeng dan pipa sambungan ke rumah tangga
4) SAM dari jenis sumur gali: sumur (timba atau kran terdekat dari sumur)
5) SAM dari jenis sumur bor dengan toren: kran terdekat dari sumur atau toren
6) SAM darimata air terlindungisampel diambil dari kran terdekat dari bangunan
pelindung mata air
7) SAM dari mata air tidak terlindungi atau dari sumber air permukaan (sungai,
waduk)
a) Dekat rumah: sampel diambil langsung dari sumbernya
b) Jauh dari rumah dan sulit dijangkau: kran/pipa/saluran yang
menghubungkan SAM ke rumah atau penampungan di rumah tangga
8) SAM dari hidran air atau terminal air:
a) Dekat rumah: langsung dari pipa outlet nya
b) Jauh dari rumah dan sulit dijangkau: sampel air diambil dari tempat
penampungan air yang berasal dari hidran atau terminal air
9) SAM rumah tangga membeli eceran: tempat penampungan dirumah
b. Point of use (PoU)
Titik sampling air siap minum (point of use)
1) Seluruh jenis SAM rumah tangga: Air siap minum sampel air bisa diambil
langsung dari wadah (cerek, teko, wadah dan sejenisnya) tersebut dimasukkan
ke dalam botol sampel
2) Pastikan sumbernya (PoA) untuk membedakan wadah sampel untuk
pengujian mikrobiologi
3) SAM dari air kemasan/air isi ulang: sampel air diambil langsung dari kran
galon
27
4) SAM dari air minum isi ulang (depot air minum): kran dari galon atau wadah
penyimpanannya (air dari galon dipindahkan ke tempat penampungan di
wadah lain).
Tata cara pengambilan sampel di SAM untuk pengujian parameter Fisik, Kimia,
dan Mikrobiologi, memiliki perbedaan sesuai dengan jenis SAM dan ketersediaan kran
air. Hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan pengambilan sampel adalah
penempelan stiker ID atau identitas pada setiap botol/plastik sampel baik untuk air dari
PoU maupun PoA.
28
b. Sarana tanpa kran (sumur gali dengan timba, PAH, sungai/kolam)
29
d. Pengambilan sampel di SAM untuk pengujian parameter mikrobiologi Sarana tanpa kran
(sumur gali dengan timba, PAH, sungai/kolam)
e. Pengambilan sampel di SAM untuk pengujian parameter mikrobiologi Air dari PDAM
f. Pengambilan sampel untuk pengujian parameter kimia dan mikrobiologi Air siap minum
yang berasal dari non PDAM (sumur gali, sumur bor, mata air, PAH, dan lain-lain)
30
Gambar 8. Tata Cara Pengambilan Sampel di SAM untuk pengujian
parameter kimia dan mikrobiologi Air siap minum yang berasal dari non
PDAM (sumur gali, sumur bor, mata air, PAH, dan lain-lain)
g. Pengambilan sampel untuk pengujian parameter mikrobiologi Air siap minum yang berasal
dari Air siap minum yang berasal dari PDAM
31
3.2. Kebutuhan Alat Utama
3.2.1. Kebutuhan Alat Utama Untuk Uji Kimia
SPESIFIKASI/
NO ALAT CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
UJI KIMIA
1. Syring Filter Pore size: 0,45 µm
2. Fotometer/ Fotometer/
Spektofotometer spektrofotometer yang
(semua terkalibrasi dan atau
merk/jenis bisa peralatan uji lainnya
digunakan) yang terkalibrasi
Alat yang akan
digunakan untuk
memeriksa kualitas air
harus yang terkalibrasi
dan terkomparasi
32
SPESIFIKASI/
NO ALAT CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
3. pH - meter Syarat pH- meter
terkalibrasi
Kemampuan deteksi
pH 0-14
Baterai dipastikan
berfungsi dengan baik
Pastikan obeng
pembuka baterai pH-
meter
Mi
kropipet
6. Tips Mikropipet Tips steril sekali pakai
Tips
disposable sesuai kebutuhan, Steril
disposable
Ukuran Tips
menyesuaikan
kebutuhan yang diatur
sesuai ukuran
Mikropipet
Tidak harus steril
untuk pengujian kimia
33
SPESIFIKASI/
NO ALAT CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
7. Baker glass/ Wadah plastik, untuk
Wadah minimal pencampur reagen
250 ml yang fleksibel
(sebanyak 2-3 Tidak mudah pecah
buah) dengan ukuran
minimal 250 ml
Sebagai tempat
penampungan transfer
aquades atau
Tidak Harus Steril
untuk pengukuran
kimia
Wadah sampel untuk
pengukuran pH dan
TDS
34
3.2.2. Kebutuhan Alat Utama Untuk Uji Mikrobiologi
SPESIFIKASI/
No ALAT CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
UJI MIKROBIOLOGI
1 Mikropipet Pipet untuk menghisap air 1
terkalibrasi ml. Agar akurat dalam
pencampuran bahan reagen,
dibutuhkan pipet yang akurat.
Dapat menggunakan
mikropipet yang dilengkapi
dengan tips disposable
35
SPESIFIKASI/
No ALAT CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
5 Ice Pack Gel Lebih awet bungkus ice pack
gel yang berbahan seperti
jirigen (lihat gambar)
dibandingkan dengan icepack
gel kemasan plastik sachet
dalam penyimpanan/
pengawetan sampel dalam
perjalanan.
36
SPESIFIKASI/
No ALAT CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
Atau
37
3.2.3. Kebutuhan Bahan Utama lainnya
Bahan
No Spesifikasi Keterangan Ilustrasi Gambar
Utama
1 Compact AOAC&Microval -
Dry E Coli Certified
(EC)
2. Nitrit Range 0-0,5 mg/l -
(NO2)
38
Bahan
No Spesifikasi Keterangan Ilustrasi Gambar
Utama
mg/l
9 Warna 0 – 500 Pt-Co
10 Kekeruhan 0 – 1000 NTU
11 pH 0 – 14 pH
12 Firespray Alkohol 70% -
atau
alkohol
70%
39
3.3. Kebutuhan Bahan Pendukung
Tabel 7. Kebutuhan bahan pendukung
Spesifikasi(Menyesua
ikan dengan alat
No Bahan Pendukung Ilustrasi Gambar
ukur yang
digunakan)
1 Larutan standar untuk
Quality Control-Certified
Reference Materials
(CRM)/bahan kontro
Nitrat 15 ppm
Cr6+ 0.2 ppm
Nitrit 0.05 ppm
Besi 0,1 ppm
Mangan 0,05 ppm
Flourida 1,0 ppm
Alumunium 0,2 ppm
Kadmium 0,005 ppm
Timbal 0,05 ppm
Arsen 1 ppm
pH 4,00
pH 7,00
2 Masker medis 3 ply
40
Spesifikasi(Menyesua
ikan dengan alat
No Bahan Pendukung Ilustrasi Gambar
ukur yang
digunakan)
5 Kontainer limbah Ukuran 5 liter
cair/derigen
6 Tisu
7 Baterai
Fotometer/Spektrofotome
ter
8 Baterai TDS-meter
41
Spesifikasi(Menyesua
ikan dengan alat
No Bahan Pendukung Ilustrasi Gambar
ukur yang
digunakan)
10 Sarung Tangan Sarung tangan karet
Handscoon
11 Alcohol Swab
12 Hand sanitizer
13 Pemantik Api
1. TDS Meter
a. Tuangkan larutan standar KCl 84 µs/cm atau 42 ppm sebanyak 100 mL ke dalam
gelas plastik
b. Bersihkan probe TDS meter dengan aquadest kemudian dikeringkan dengan
tissue
42
c. Hidupkan TDS meter
d. Celupkan dan diamkan probe dalam larutan standar (probe terendam) sampai
pembacaan stabil
e. Tekan tombol “TEMP” sampai layar berkedip
f. Amati pembacaan TDS dan bandingkan dengan nilai standar (42 ppm)
g. Jika nilai pembacaan tidak sesuai dengan kadar KCl (42 ppm), atur nilai TDS
sesuai dengan nilai standar; dengan cara: tekan tombol “HOLD” (jika hasil
pembacaan TDS lebih rendah dari 42), dan tekan tombol “ON/OFF” (jika hasil
pembacaan TDS lebih tinggi dari 42).
h. Tekan tombol “TEMP” dan tahan beberapa saat, sampai tampilan tidak berkedip
i. Catat hasil pengukuran TDS pada lembar kalibrasi dan komparasi alat
j. Untuk mencatat suhu, tekan tombol “TEMP” dan tahan beberapa saat hingga
tampilan layar pindah ke mode suhu
k. Catat hasil pengukuran suhu pada lembar kalibrasi dan komparasi alat
l. Tuangkan kembali larutan KCl ke dalam botol
m. Cuci probe hingga bersih dengan aquadest, keringkan dengan tisu
n. TDS meter siap digunakan
2. pH meter
43
6) Msukkan kembali larutan buffer pH 4 ke dalam botol kemasannya
7) Cuci probe hingga bersih dengan aquadest, lalu keringkan dengan tisu
8) pH meter siap digunakan
9) Jika hasil pembacaan sampel menunjukkan pH sekitar 6-8, maka lakukan
kalibrasi pH meter dengan menggunakan larutan buffer pH 7. Dengan cara:
10) Masukkan larutan buffer pH 7 ke dalam gelas plastik
11) Cuci probe pH meter mengunakan aquadest, kemudian keringkan dengan
tisu.
12) Celupkan probe pH meter ke dalam larutan buffer 7, tunggu hingga tampilan
angka di layar stabil
13) Putar sekrup adjustment yang terdapat di belakang alat dengan menggunakan
obeng kecil, sampai nilai
14) yang terbaca di layar sesuai dengan nilai standar, yaitu pH 7
15) Ukur dan catat nilai pembacaan
16) Masukkan kembali larutan buffer pH 7 ke dalam botol kemasannya
17) Cuci probe hingga bersih dengan aquadest, lalu keringkan dengan tisu
18) pH meter siap digunakan
44
b. Tambahkan As Pereaksi 1, sebanyak 2 mL, (Homogenkan) kocok/aduk (dengan
spatula kaca)
c. Tambahkan As Pereaksi 2, sebanyak 10 Tetes
d. Tambahkan As Pereaksi 3, sebanyak 10 Tetes, (Homogenkan) kocok/goyangkan
e. Homogenkan/ kocok/ goyangkan dan biarkan sekitar 1-5 menit
f. Sambil menunggu keluarkan As Paper dan tetesi dengan Tambahkan As Pereaksi
4, sekitar 1-2 tetes sampai terbasahi permukaannya, dan biarkan agak kering
sekitar 1-2 menit
g. Tambahkan kedalam tabung yang sudah berisi campuran pereaksi sebelumnya
Pereaksi As 5, 1 gram (disarankan ditimbang dengan timbangan digital)
h. Segera Jepit/gantungkan As Paper pada botol sample tersebut dan kemudian tutup
sehingga As Paper terjepit sempurna.
i. Biarkan reaksi terjadi selama +/- 15 menit dan sesekali digoyang biarkan uapnya
saja yg mengenai As Paper (sample jangan terkena As Paper)
j. Buka tutup botol dan ambil As Paper dan samakan warnanya dengan Color chart
yang tersedia.
a. Masukan sedikit Pereaksi Cd-1 (0,0001 gr) ke dalam tabung reaksi sangat
sedikit (beberapa butir)
b. Tambahkan Pereaksi Cd-2 sebanyak 1 ml.
c. Lalu, homogenkan.
2. Prosedur
45
3.4.5 Prosedur Pengujian Sampel Air Minum Parameter Mikrobiologi (Total Coliform dan
Escherichia Coli)
2) Siapkan compact dry EC (CD EC), Membran filter sistem dan syringe
46
6) Pasang/sambungkan syringe dan membran filter system
7) Tuangkan sampel air yang sudah dihomogenkan ke dalam membran filter (corong
berisi filter) sampai batas 100 mL
8) Pipet sebanyak 1 mL (dengan mikropipet atau pipet tetes steril) untuk membasahi
permukaan CD EC, dengan cara letakkan CD EC di atas permukaan yang datar, buka
penutup plate, kemudian teteskan sampel air tersebut ke seluruh permukaan CD EC
47
9) Lakukan penyaringan sampel air yang tersisa (99 mL) dengan cara menarik katup
syringe secara perlahan, sampai sampel air tersaring seluruhnya
10) Tempelkan filter dari corong (membran filter sistem) pada permukaan plate CD EC
yang telah dibasahi dengan 1 mL sampel (poin 8), dengan menggunakan pinset steril
(hindari adanya gelembung). Tutup kembali CD EC.
11) Balikkan plate, kemudian inkubasikan pada suhu 35oC ± 2oC selama 24 ± 2 jam,
dengan cara masukkan CD EC ke dalam incubator
48
13) Lakukan cara kerja 1) sampai dengan 12) untuk sampel berikutnya
14) Lakukan kontrol blanko untuk setiap seri pengujian, dengan menggunakan aquadest
steril
b. Cara menghitung koloni bakteri
1) Keluarkan CD EC dari inkubator sesuai dengan standar masa inkubasinya
2) Hitung jumlah koloni yang terbentuk dari bagian belakang plate (koloni Escherichia
coli berwarna biru dan Total Coliform adalah hasil penjumlahan koloni berwarna
merah dan biru)
3) Jika jumlah koloni tidak dapat dihitung, misalkan karena sangat banyak dan/atau
koloni bergabung satu dengan yang lain, maka jumlah koloni ditulis 101 (artinya lebih
dari 100)
4) Catat hasil penghitungan jumlah koloni dalam formulir hasil
49
BAB IV
ORGANISASI PENYELENGGARAAN
50
kabupaten/kota. Masalah yang bisa timbul diantaranya dalam penyiapan SDM,
kelengkapan alat dan bahan, dan situasi kedaruratan.
4. Melaksanakan supervisi dan monitoring pelaksanaan surveilans kualitas air minum di
wilayah kerjanya (kabupaten/kota) termasuk puskesmas.
5. Melakukan monitoring terhadap hasil pelaksanaan surveilans KAMRT dalam e-
monev KAMRT yang merupakan hasil input puskesmas dari wilayah kerjanya
6. Melakukan diseminasi hasil surveilans kualitas air minum kepada pemangku
kepentingan terkait untuk ditindaklanjuti.
51
8. Melakukan evaluasi sementara (termasuk melakukan analisis) dari hasil surveilans
KAMRT untuk menyiapkan umpan balik kepada sasaran (misal: puskesmas dan
rumah tangga) sertamelakukan strategi intervensi yang diperlukan bersama provinsi.
9. Menyusun pelaporan hasil surveilans KAMRT kepada pimpinan untuk diteruskan
ke provinsi dan pusat untuk menjadi bahan tindaklanjut.
10. Menyiapkan bahan advokasi hasil surveilans kualitas air minum kepada stakeholder
terkait untuk ditindaklanjuti.
52
BAB V
PELAPORAN
5.1. Pimpinan
Hasil dari pendataan dan pengujuan parameter dari lapangan dilaporkan ke
pimpinan oleh petugas lapangan ke puskesmas yang nantinya meneruskan ke dinas
kabupaten/kota. Adapun yang dilaporkan meliputi:
Adapun cara pelaporan yaitu dengan menginput data pada sistem elektronik yang
sudah disediakan, adapun temuan penting dari lapangan dilaporkan secara verbal atau
tertulis untuk dapat ditindaklanjuti segera.
5.3. Masyarakat
Hasil pendataan dan pengujian kualitas sumber air minum segera di feedback kan
kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan sebagai bagaian dari promosi dan advokasi
masyarakat untuk mempertahankan hasil yang sudah baik dan meningkatkan kondisi
lingkungan (khususnya kualitas air) yang sudah baik.
53
5.4. Tahapan Pelaporan
Tabel 8. Pengiriman data
54
BAB VI
SISTEMATIKA LAPORAN SURVEILANS
KAMRT 2023
COVER
TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULIAN
BAB II METODOLOGI
55
2.3.1. Parameter
2.3.2. Populasi
2.3.3. Sampel
2.3.4. Besar Sampel
2.4. Cara pengambilan sampel
2.4.1. Sampel Puskesmas
2.4.2. Sampel Rumah tangga
2.4.3. Pemilihan sampel rumah tangga
2.5. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
2.5.1. Formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan (Sanitary Inspection Forms)
2.5.2. Manfaat IKL
2.5.3. Perspektif IKL dari berbagai profesi
2.5.4. Kelengkapan Formulir dalam Pelaksanaan IKL
2.5.5. Tambahan Isi Pertanyaan IKL Baru (SAM dari Air Tanah)
2.5.6. Jenis formulir IKL
2.6. Pengambilan sampel air
2.6.1. Pengambilan sampel air pada titik konsumsi (Point of Use-PoU)
2.6.2. Pengambilan sampel air pada titik sarana (Point of Access)
2.7. Pengumpulan data
2.7.1. Cara Pengumpulan data
2.7.2. Instrumen Pengumpulan data
2.8. Manajemen dan Analisis Data
2.8.1. Manajemen data
2.8.2. Analisis Data
2.9. Definisi Operasional dan Indikator
2.10. Jadwal Kegiatan dan Tugas serta Fungsi masing-masing stake holder
56
3.2.6. Tata Cara Pengambilan Sampel di Sarana Air Minum (SAM)
3.3. Kebutuhan Alat Utama
3.3.1. Kebutuhan Alat Utama Untuk Uji Kimia
3.3.2. Kebutuhan Alat Utama Untuk Uji Mikrobiologi
3.3.3. Kebutuhan Bahan Utama lainnya
3.4. Kebutuhan Bahan Pendukung
3.5. Prosedur Pengujian dan Quality Control
3.5.1. Prosedur Quality Control TDS dan pH Meter
3.5.2. Prosedur Pengujian Sampel menggunakan Timbal Test Strip
3.5.3. Prosedur Pengujian Sampel menggunakan Arsen Test Strip
3.5.4. Prosedur Pengujian Sampel menggunakan Cadmium Test Strip
3.5.5. Prosedur Pengujian Sampel Air Minum Parameter Mikrobiologi (Total Coliform dan
Escherichia Coli)
BAB IV HASIL
4.1. Respon Rate
4.2. Akses Air Minum Rumah Tangga
4.2.1. SAM Utama Untuk Keperluan Minum
4.2.2. SAM Utama untuk Keperluan Selain Minum
4.2.3. Pengolahan Air Minum
4.2.4. Akses Sumber Air Minum Layak
4.3. Akses Sanitasi
4.3.1. Kepemilikan kepemilikan fasiitas tempat buang air besar (BAB)
4.3.2. Tempat Penampungan Akhir Tinja
4.3.3. Akses Sanitasi
4.4. Pengelolaan Sampah Dan Limbah Rumah Tangga
4.4.1. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
4.4.2. Penanganan limbah rumah tangga
4.5. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
4.5.1. Kepemilikan Sarana CTPS
4.5.2. Kebiasaan Melakukan CTPS
4.6. Riwayat Water Borne Diseases
4.6.1. Diare
4.6.2. Demam Typoid dan Hepatitis A
57
4.7. Pemeriksaan Kualitas Air Minum (Cut Of Point Menggunakan Permenkes No 2 Tahun
2023)
4.7.1. Kualitas Air siap minum (Point of Use)
4.7.1.1. Pemeriksaan Fisik
4.7.1.2. Pemeriksaan Kimia
4.7.1.3. Pemeriksaan Mikrobiologis
4.7.2. Kualitas Air pada sarana air minum (Point of Accses)
4.7.2.1. Pemeriksaan Fisik
4.7.2.2. Pemeriksaan Kimia
4.7.2.3. Pemeriksaan Mikrobiologis
4.8. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
4.8.1. IKL pada SAM perpipaan-sambungan rumah (PP-SR)
4.8.2. IKL pada SAM peripipaan-keran umum (PP-KU) /hydrant umum/terminal air
4.8.3. IKL pada SAM sumur gali dengan pompa listrik/pompa tangan/kerekan
4.8.4. IKL pada SAM sumur gali
4.8.5. IKL pada SAM Penampungan Mata Air (PMA)/ Mata Air (MA)
4.8.6. IKL pada SAM pengumpulan dan penyimpanan air hujan (PPAH)
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI SARAN DAN KESIMPULAN
5.1 Saran
5.2 Kesimpulan
58
LAMPIRAN 1. PEMBIAYAAN PELAKSANAAN SURVEILANS KAMRT
1. Penyediaan Reagensia Dengan Minimal 15 Rumah Tangga dan Dukungan Alat Utama
Sesuai dengan Metodologi Masing-masing Pemeriksaan (Kompetibel dengan alat) Per
Puskesmas
Uraian Suboutput/Komponen/
Kode RINCIAN OH HARGA SATUAN TOTAL
Subkomponen/Detil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengawasan Surveilan Kualitas Air
TOTAL BIAYA PER PUSKESMAS
Minum Rumah Tangga 17.070.000
Mikrobiologi
1 E.Coli 15 RT x 2 SAMPEL 30 88.000 2.640.000
2 Total Coliform 15 RT x 2 SAMPEL 30 77.000 2.310.000
Fisik 15 RT 2 SAMPEL
3 Suhu 15 RT x 2 SAMPEL 30 - -
4 TDS 15 RT x 2 SAMPEL 30 9.000 270.000
5 Kekeruhan 15 RT x 2 SAMPEL 30 10.000 300.000
6 Warna 15 RT x 2 SAMPEL 30 7.000 210.000
7 Bau 15 RT x 2 SAMPEL 30 - -
Kimia 15 RT 2 SAMPEL
8 pH 15 RT x 2 SAMPEL 30 1.000 30.000
9 Nitrat (sebagai ion Nitrat) 15 RT x 2 SAMPEL 30 9.000 270.000
10 Kromium valensi 6 15 RT x 2 SAMPEL 30 20.000 600.000
11 Besi Terlarut 15 RT x 2 SAMPEL 30 50.000 1.500.000
12 Mangan Terlarut 15 RT x 2 SAMPEL 30 50.000 1.500.000
13 Sisa khlor 15 RT x 2 SAMPEL 30 10.000 300.000
14 Arsen 15 RT x 2 SAMPEL 30 60.000 1.800.000
15 Kadmium terlarut 15 RT x 2 SAMPEL 30 50.000 1.500.000
16 Timbal 15 RT x 2 SAMPEL 30 50.000 1.500.000
17 Nitrit 15 RT x 2 SAMPEL 30 9.000 270.000
18 Florida 15 RT x 2 SAMPEL 30 9.000 270.000
19 Alumunium 15 RT x 2 SAMPEL 30 60.000 1.800.000
1
*Catatan : Dalam satu hari dua orang mengerjakan minimal untuk 1 rumah
tangga dengan 2 sampel uji kualitas air minum dengan masing-masing 19
parameter.
Uraian
Kode Suboutput/Komponen/ RINCIAN OH HARGA SATUAN TOTAL
Subkomponen/Detil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Peralatan Sankit
TOTAL BIAYA BIAYA PER PAKET SANKIT
yang dikalibrasi : 1.500.000
1 Spektrofotometri/ Fotometer 1 unit x 1 KL 1 720.000 720.000
2 Inkubator 1 unit x 1 KL 1 420.000 420.000
3 PH meter 1 unit x 1 KL 1 240.000 240.000
4 TDS/ turbidimeter 1 unit x 1 KL 1 120.000 120.000
4. Menyediakan Alat dan Bahan Pendukung : Batu baterai, wadah sampel steril, wadah
sampel steril untuk air perpipaan, natura/bahan kontak untuk responden (KIE PAMRT,
Bahan CTPS, personal hygiene kit, dll)
2
LAMPIRAN 2. KUESIONER SURVEILANS KUALTAS AIR MINUM RUMAH TANGGA
(KAMRT) 2023
I. PENGENALAN TEMPAT
1 Provinsi …………….
2 Kabupaten/Kota*) …………….
3 Kecamatan …………….
4 Nama Puskesmas …………….……
5 Desa/Kelurahan*) …………….
1. Perkotaan
6 Klasifikasi Desa/Kelurahan
2. Perdesaan
7 a. RW …………… b. RT ……………
8 No. Urut Sampel Rumah Tangga …………….
9 Nama Kepala Rumah Tangga …………….
1 Ya (Perpipaan PDAM)
Apakah rumah tangga saudara terhubung
10
dengan jaringan perpipaan?
2
3
Ya (Perpipaan non PDAM/ KPSPAM)
Tidak (Mandiri)
11 NIK Kepala Keluarga
12 Nomor telepon
13 Alamat Rumah …………….…….………………………
II. KETERANGAN PENGUMPUL DATA
7
1. Tidak/belum pernah
sekolah
4. Tamat SLTP/MTS
5. Tamat SLTA/MA
6. Tamat D1/D2/D3
7. Tamat Perguruan Tinggi
2. Tidak tamat SD/MI (D4/S1/S2/S3)
3. Tamat SD/MI
Pekerjaan Kepala rumah tangga
8
1. Tidak bekerja 4. Wiraswasta
2. PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD 5. Petani
7. Buruh/sopir/pembantu RT
8. Lainnya
3. Pegawai swasta 6. Nelayan
BLOK IV. AKSES AIR MINUM RUMAH TANGGA
Apakah jenis sarana air yang UTAMA digunakan oleh rumah tangga untuk keperluan minum
saat ini ?
1 Air kemasan →P.5 9 Mata air tidak terlindungi
2 Air isi ulang →P.5 10 Penampungan air hujan →P.5
3 Air Perpipaan PDAM 11 Air permukaan (sungai/danau/irigasi)
12 Hidran air
1 →P.5
4 Air Perpipaan KPSPAM 13 Terminal air
→P.5 14 Air eceran yang dibeli (menunggu pedagang datang)
5 Sumur bor/pompa →P.5
6 Sumur gali terlindungi 15 Air eceran yang dibeli (mendatangi penjual) → P.3
7 Sumur gali tak terlindungi
8 Mata air terlindungi
Dimanakah lokasi sarana air 1. Di dalam rumah →P.5
2 minum tersebut? 2. Di kawasan dalam pagar rumah →P.5
3. Di luar kawasan pagar rumah
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil air ke lokasi
3 sarana air minum pulang pergi termasuk mengantri ? (DALAM MENIT) …… menit
(berlaku untuk P.1 = 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, dan 15)
Siapa yang biasanya mengambil air?
4 1. Perempuan dewasa (≥ 15 tahun) 3. Laki-laki dewasa (≥ 15 tahun)
2. Anak perempuan (< 15 tahun) 4. Anak laki-laki (< 15 tahun)
Apakah dalam SETAHUN terakhir rumah tangga 1. Ya, minimal 1 kali
5 pernah mengalami kekurangan air minum untuk
kebutuhan sehari-hari SELAMA SEBULAN?
2. Tidak
3. Tidak tahu
Apakah jenis sarana air yang UTAMA digunakan oleh rumah tangga untuk keperluan selain
minum, seperti untuk mandi, masak, mencuci dan keperluan higiene lainnya?
1 Air isi ulang →P.10 8 Mata air tidak terlindungi
2 Air Perpipaan PDAM →P.10 9 Penampungan air hujan →P.10
3 Air Perpipaan KPSPAM →P.10 10 Air permukaan (sungai/danau/irigasi)
6 4 Sumur bor/pompa
5 Sumur gali terlindungi
11 Hidran air
12 Terminal air
6 Sumur gali tak terlindungi 13 Air eceran yang dibeli (menunggu pedagang
7 Mata air terlindungi datang) →P.10
14 Air eceran yang dibeli (mendatangi penjual) →
P.8
2
Dimanakah lokasi sarana air
1. Di dalam rumah →P.10
untuk mandi, masak, mencuci dan
7
keperluan higiene lainnya
2. Di kawasan dalam pagar rumah →P.10
3. Di luar kawasan pagar rumah
tersebut?
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil air ke lokasi
8 sarana air minum pulang pergi termasuk mengantri ? (DALAM MENIT)
(berlaku untuk P.6 = 4, 5, 6, 7, 8,10, 11, 12, dan 14)
…… menit
Siapa yang biasanya mengambil air?
1. Perempuan dewasa 3. Laki-laki dewasa
9
2. Anak perempuan 4. Anak laki-laki
Apakah dalam SETAHUN terakhir rumah tangga pernah 1. Ya, minimal 1 kali
10 mengalami kekurangan air minum untuk kebutuhan sehari-hari 2. Tidak
SELAMA SEBULAN? 3. Tidak tahu
Apakah rumah tangga melakukan pengolahan air
11 minum sebelum dikonsumsi ?
1. Ya 2. Tidak → P.13
12 Bagaimana cara pengolahan air tersebut sebelum dikonsumsi/ digunakan sehari-hari ?
JAWABAN BOLEH LEBIH DARI SATU. ISIKAN KODE 1 JIKA “YA” DAN 2 JIKA “TIDAK”
a. Dimasak sampai
mendidih
c. Ditambah larutan tawas e. Dengan penyinaran
matahari/UV
b. Disaring/filtrasi d. Ditambah larutan klorin f. Ditambah kapur
13 Jenis wadah penyimpanan air siap minum yang diolah dan dibersihkan secara teratur
Digunakan 1 = “YA” 2 “TIDAK”
Dibersihkan secara teratur
Jenis wadah Jika berkode 2 lanjut ke baris
1= YA 2 = TIDAK
berikutnya
(1) (2) (3)
a. Panci/ember bertutup
b. Panci/ember tidak
bertutup
c. Teko/wadah bermulut
kecil
d. Galon
e. Lainnya
BLOK V. AKSES SANITASI RUMAH TANGGA
14 a. Apakah rumah tangga memiliki fasiitas tempat buang
air besar (BAB) ?
1. Ya 2. Tidak → P.17
b. Apakah anggota rumah tangga (ART) menggunakan 1 Ya, seluruh ART
fasilitas BAB tsb? 2
3
Ya, hanya sebagian ART
Tidak
15 Apakah ada orang selain anggota rumah tangga (ART) 1 Ada
yang menggunakan fasilitas BAB tersebut? 2 Tidak ada
16 Dimana letak fasiitas tempat buang air besar (BAB) 1 Di dalam rumah sendiri
tersebut 2 Di halaman rumah
3 Di tempat lain
LANJUT KE P.18
3
17 Jika P.14a = 2, dimana BAB?
1 MCK umum 3 Sawah/kebun/tanah lapang
2 Jamban tetangga/saudara Danau/kolam/sungai/pantai/laut → P.23
18 Apakah jenis jamban yang biasanya digunakan oleh anggota rumah tangga ketika buang air
besar (BAB)?
1 Leher angsa 3 Plengsengan tanpa tutup
2 Plengsengan dengan tutup 4 Cemplung
19 Kemana tinja dialirkan
1 Penampungan berupa IPLT 5 Lubang tanah tidak tertutup
2 Penampungan berupa tangki septik 6 Tidak ditampung, langsung dialirkan ke
3 Penampungan berupa cubluk
4 Lubang tanah tertutup
drainase/selokan/kolam/sungai/danau/laut,
pantai/tanah lapang/kebun dan lainnya --
>P.23
20 Pernahkah septik tank/penampungan tinja dikosongkan/ 1. Ya , ≤ 5 tahun terakhir
dikuras/disedot 2. Ya , > 5 tahun terakhir
3. Tidak pernah→ P.22
21 Dimana tempat pembuangan tinja saat pengosongan/ pengurasan/ penyedotan
1 Dibuang oleh penyedia jasa ke tempat 4 Dikubur oleh rumah tangga sendiri
pengolahan limbah tinja 5 Dibuang oleh rumah tangga ke
2 Dibuang oleh penyedia jasa dan ke lubang tempat terbuka, tanah lapang,
tertutup badan air atau tempat lainnya
3 Dibuang oleh penyedia jasa dan ke tempat yang 6 Cara lainnya
tidak diketahui
22 Berapa jarak dari penampungan tinja ke sumber air minum UTAMA untuk 1. ≤ 10 meter
keprluan minum terdekat (Berlaku jika BLOK IV P.1=5 [SUMUR 2. > 10 meter
BOR/POMPA], 6 [Sumur Gali Terlindung], dan 7 [Sumur Gali 3. Tidak tahu
Terlindung]) ATAU JIKA BLOK IV P.1=1[Air Kemasan], 2 [Air Isi Ulang]
DAN JAWABAN BLOK IV P.6 =4 [Sumur Bor/Pompa], 5 [Sumur Gali
Terlindung],, 6 [Sumur Gali Terlindung].
5
LAMPIRAN 3. FORMULIR INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN BERDASARKAN
JENIS SARANA AIR MINUM (SAM)
□ TIDAK BERFUNGSI
5. KONDISI SARANA/SPAM :
□ BERFUNGSI SEBAGIAN
□ BERFUNGSI BAIK
SAMBUNGAN METERAN
□ ADA
6. :
AIR KE RUMAH
□ TIDAK ADA
INFORMASI UMUM
2. LEGALITAS SK
: □ YA
: □ TIDAK
3. NO. SK :
4. ALAMAT SAM :
NO TELEPON/ HP PENANGGUNG
5. :
JAWAB
6. KODE PENYELENGGARA SAM :
7. a. PROVINSI
…………………….
b.
8. a. KAB/KOTA
…………………….
b.
…………………….
9. a. KECAMATAN
10. a. PUSKESMAS
…………………….
b.
11. a. DESA/ KEL
…………………….
b.
12. KLASIFIKASI DESA/ KELURUHAN
□ PERKOTAAN
□ PENDESAAN
13. a. RW
…………………….
b.
14. a. RT
…………………….
b.
15. a. NO. URUT RUMAH TANGGA
b.
16. NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
…………………….
□ YA (PERPIPAAN PDAM)
APAKAH RUMAH TANGGA SAUDARA
17.
TERHUBUNG DENGAN JARINGAN PERPIPAAN? □ YA (PERPIPAAN NON PDAM/
KPSPAM)
□ TIDAK
20.
TERSEDIA PENGAWAS INTERNAL
KUALITAS AIR MINUM :
□ YA
□ TIDAK
21.
PELATIHAN PENGAWAS INTERNAL
KUALITAS AIR MINUM :
□ SUDAH TERLATIH
□ BERSERTIFIKAT
SUMBER AIR:
A. NAMA :
B. JENIS SARANA
C. KONDISI SARANA :
16.
D. SAMBUNGAN METERAN AIR KE
RUMAH
E. JAM OPERASIONAL :
F. TARGET LAYANAN
JUMLAH INSTALASI PENGOLAHAN AIR ……………. IPA
17. :
(SUMBER AIR/RESERVOAR) ……………. RESERVOIR
TOTAL POPULASI RUMAH TANGGA ……………. PER
18. (KABUPATEN/KOTA/KECAMATAN/KELU : KAB/KOTA/KEC/KEL/DESA
RAHAN/DESA)
JUMLAH PELANGGAN/ JUMLAH RUMAH …………….. PER
TANGGA YANG DILAYANI KAB/KOTA/KEC/KEL/DESA
19. :
(KABUPATEN/KOTA/KECAMATAN/
KELURAHAN/DESA)
20. CAKUPAN DESA : …………….. DESA
21. CAKUPAN KECAMATAN : …………….. KECAMATAN
22. CAKUPAN KAB/ KOTA : …………….. KAB/KOTA
23. CAKUPAN PROVINSI : …………….. PROVINSI
□ TIDAK
:
□ 0-15° Celsius
2. TEMPERATUR □ 15-30° Celcius
□ >30° Celcius
:
□ HUJAN LEBAT
3. PRESIPITASI SAAT IKL □ HUJAN
□ >PANAS
4. TAHUN KONSTRUKSI :
5.
APAKAH SARANA
TERLETAK DI DAERAH
:
□ YA
BANIR □ TIDAK
□ TIDAK TAHU
JIKA ''YA'', JELASKAN :
6. FREKUENSI BANJIR, LAMA
DAN TINGKAT
7.
APAKAH SAAT INI AIR
:
□ YA
TERSEDIA
□ TIDAK
□ BANJIR
8.
JIKA “TIDAK”, SEBUTKAN □ KEMARAU
ALASAN NYA?
□ LISTRIK PADAM
□ POMPA/SARANA RUSAK
TITIK GPS LU :
9.
LS :
PENGOLAHAN
AIR/PENERAPAN
□ TIDAK ADA PENGOLAHAN
RUMAH TANGGA
METODE FREKUENS
PENGOLAHAN I
□ 1 PENGENDAPAN
□ 2 PENYARINGAN
3 DESINFEKSI
□ (KLORINASI/DLL)
KETERANGAN METODE
2. CONTOH : PENGGUNAAN UV,
LAINNYA
REVERSE OSMOSIS
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PERPIPAAN--SAMBUNGAN RUMAH
(PP-SR)
UPAYA YANG
NO PERTANYAAN TIDAK YA
DIPERLUKAN
1. Apakah ada titik-titik kebocoran pada sistem
pipa distribusi? □ □
2. Apakah reservoir/bak penampung air tidak
memenuhi syarat (tidak tertutup, ada □ □
kebocoran/retak)?
3. Apakah ada endapan atau lumut pada
reservoar/bak penampung? □ □
4. Apakah terjadi bencana seperti gempa,
banjir/banjir bandang setelah penanaman □ □
pipa?
5. Apakah kran di luar bangunan rumah (misal
di halaman)? □ □
6. Apakah area sekitar tangki atau keran
kotor? □ □
7. Apakah ada kebocoran pipa di area rumah? □ □
8. Apakah hewan dapat akses ke area sekitar
pipa atau keran? □ □
9. Apakah pengguna pernah melaporkan
adanya kerusakan pipa dalam seminggu □ □
terakhir?
10. Apakah ada gangguan penyediaan air
minum dalam 10 hari terakhir? □ □
11. Apakah air untuk rumah tangga tsb berasal
lebih dari satu sumber? □ □
Total Risiko yang Teridentifikasi : ………….. / 11
INFORMASI TAMBAHAN
NAMA INSPEKTUR :
2 ORGANISSASI INSPEKTUR :
3 JABATAN/ TUGAS INSPEKTUR :
4 NAMA PENGELOLA (JIKA ADA) :
5 REKOMENDASI/ CATATAN
:
TAMBAHAN
6 FOTO SARANA YANG DI IKL :
Penilaian Faktor Risiko Perpipaan-Sambungan Rumah (PP-SR)
Risiko rendah :0–2
Risiko sedang :3–5
Risiko tinggi :6–9
Risiko amat tinggi : 10 – 11
Total Risiko (denominator) : …../11
Foto Sarana
C. INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PERPIPAAN KERAN UMUM
(PP-KU)/HYDRANT UMUM/TERMINAL AIR
UPAYA YANG
NO PERTANYAAN TIDAK YA
DIPERLUKAN
INFORMASI TAMBAHAN
1 NAMA INSPEKTUR :
2 ORGANISSASI INSPEKTUR :
3 JABATAN/ TUGAS INSPEKTUR :
4 NAMA PENGELOLA (JIKA ADA) :
5 REKOMENDASI/ CATATAN
:
TAMBAHAN
6 FOTO SARANA YANG DI IKL :
Penilaian Faktor Risiko Perpipaan Keran Umum (PP-KU)/Hydrant Umum/Terminal Air)
Risiko rendah : 0-4
Risiko sedang : 5-9
Risiko tinggi : 10-14
Risiko amat tinggi : 15-17
Total Risiko (denominator) : …../17
Gambar Sarana
D. INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) SUMUR GALI DENGAN POMPA /
POMPA TANGAN (SGL-PT)
UPAYA YANG
NO PERTANYAAN TIDAK YA
DIPERLUKAN
1. Apakah pompa rusak atau lepas dari dari
dudukannya sehingga kontaminan bisa
□ □
masuk ke dalam sumur?
2. Apakah lantai plesteran/dudukan tidak ada
atau tidak utuh sehingga kontaminan bisa
□ □
masuk ke dalam sumur?
3. Jika ada lubang inspeksi, apakah tutupnya
tidak ada atau tidak utuh sehingga
□ □
kontaminan dapat masuk ke dalam sumur?
4. Apakah ada kekurangan atau kerusakan di
dinding sumur yang terlihat? □ □
5. Apakah apron/lantai di sekeliling sumur
tidak ada atau tidak utuh untuk mencegah
□ □
kontaminan masuk ke dalam sumur?
6. Apakah saluran air limbah tidak memadai
sehingga dapat menyebabkan genangan di
□ □
area sekitar sumur?
7. Apakah pagar atau batasan yang melingkari
sumur tidak sempurna sehingga binatang
□ □
dapat memasuki area sumur?
8. Apakah ada sarana sanitasi dalam jarak 15
meter dari sumur? □ □
9. Apakah ada sarana sanitasi di bagian lebih
tinggi dalam radius 30 meter dari sumur? □ □
10. Apakah ada tanda-tanda sumber pencemar
lain yang terlihat dalam radius 15 meter
(seperti binatang, sampah, permukiman,
□ □
tempat BABS dan penyimpanan bahan
bakar?
11. Apakah ada titik masuk ke aquifer yang
tidak terlindung dalam radius 100 meter
□ □
seperti sumur terbuka atau sumur bor) ?
Total Risiko yang Teridentifikasi : ………….. / 11
INFORMASI TAMBAHAN
1 NAMA INSPEKTUR :
2 ORGANISSASI INSPEKTUR :
3 JABATAN/ TUGAS INSPEKTUR :
4 NAMA PENGELOLA (JIKA ADA) :
5 REKOMENDASI/ CATATAN
:
TAMBAHAN
6 FOTO SARANA YANG DI IKL :
Penilaian Faktor Risiko Sumur Gali dengan Pompa / Pompa Tangan (SGL-PT)
Risiko rendah : 0-2
Risiko sedang : 3-5
Risiko tinggi : 6-9
Risiko amat tinggi : 10-11
Total Risiko
(denominator) : …../11
Gambar Sarana
E. INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) SUMUR GALI
Informasi Tambahan
1 NAMA INSPEKTUR :
2 ORGANISSASI INSPEKTUR :
3 JABATAN/ TUGAS INSPEKTUR :
4 NAMA PENGELOLA (JIKA ADA) :
5 REKOMENDASI/ CATATAN
:
TAMBAHAN
6 FOTO SARANA YANG DI IKL :
D. Penilaian Faktor Risiko Sumur Gali
Risiko rendah : 0-2
Risiko sedang : 3-4
Risiko tinggi : 5-6
Risiko amat tinggi : 7-8
Total Risiko
(denominator) : …../8
INFORMASI TAMBAHAN
1 NAMA INSPEKTUR :
2 ORGANISSASI INSPEKTUR :
3 JABATAN/ TUGAS INSPEKTUR :
4 NAMA PENGELOLA (JIKA ADA) :
5 REKOMENDASI/ CATATAN
:
TAMBAHAN
6 FOTO SARANA YANG DI IKL :
Penilaian Faktor Risiko Perpipaan-Sambungan Rumah (PP-SR)
Risiko rendah : 0-2 atau : 0-4
Risiko sedang : 3-5 : 5-8
Risiko tinggi : 6-8 : 9-12
: 13-16
(jika ada bangunan
Risiko amat tinggi : 9-11 penangkap)
1 NAMA INSPEKTUR :
2 ORGANISSASI INSPEKTUR :
3 JABATAN/ TUGAS INSPEKTUR :
4 NAMA PENGELOLA (JIKA ADA) :
5 REKOMENDASI/ CATATAN
:
TAMBAHAN
6 FOTO SARANA YANG DI IKL :
Penilaian Faktor Risiko Pengumpulan dan Penyimpanan Air Hujan (PPAH)
Risiko rendah : 0-3
Risiko sedang : 4-6
Risiko tinggi : 7-9
Risiko amat tinggi : 10-13
Total Risiko (denominator) : …../13
INFORMASI TAMBAHAN
LAMPIRAN 4. LADDER (TINGKATAN) AIR MINUM LAYAK MENUJU AMAN
Rumah Tangga Rumah Tangga Rumah Tangga Rumah Tangga Rumah Tangga
Tidak Ada Akses Akses tidak layak Akses layak terbatas Akses layak dasar Akses Air Aman
Kategori 4K
(Ladder 1) (Ladder 2) (Ladder 3) (Ladder 4) (Ladder 5)
Kuantitas Sumber air secara langsung Sumber air minum yang Sumber air minum yang berasal Sumber air minum yang berasal dari Sumber air minum yang berasal dari
tanpa pengolahan yang berasal dari sumber air dari sumber air terlindungi sumber air terlindungi sumber air terlindungi
berasal dari air permuka-an tidak terlindungi
Keterjang Waktu tempuh mengumpulkan Waktu tempuh mengumpulkan air Waktu tempuh mengumpulkan air dari
kauan air dari rumah ke sumber air dari rumah ke sumber air minum rumah ke sumber air minum sebesar ≤
minum sebesar > 30 menit sebesar ≤ 30 menit kecuali air 30 menit kecuali air kemasan dan air isi
kemasan dan air isi ulang ulang
Kontinuitas Rumah tangga dapat mengakses air
minum saat dibutuhkan (tidak
mengalami kesulitan pasokan air
selama 24 jam)
Kualitas Kualitas air minum sesuai dengan
standar kualitas air minum nasional
untuk bakteri fecal dan kimia
Sarana 1. Sungai 1. Sumur tidak Akses Air Minum Layak : Akses Air Minum Aman :
2. Danau/ Waduk terlindungi Jika Rumah Tangga Menggunakan SAM dari salah satu jenis SAM 1. Jika RT menggunakan jenis SAM
3. Irigasi 2. Mata air tidak terlin- berikut : Layak
dung 1. air kemasan 2. SAM berada dalam jangkauan
2. air isi ulang/ depot air minum rumah di dalam pagar
3. ledeng/perpipaan, kran umum 3. Tersedia sepanjang waktu
4. sumur bor/pompa 4. Bebas Kontaminasi (Fisik, Kimia,
5. Sumur Gali terlindungi Biologi)
6. mata air terlindungi
7. penampungan air hujan
8. Hidran
9. terminal air
10. air yang dijual eceran atau keliling
1
Penjelasan Ladder (tingkatan) sumber air minum sebagai berikut;
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air secara langsung tanpa pengolahan
yang berasal dari air permukaan seperti sungai, danau, waduk, atau kolam.
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air minum yang berasal dari sumur tidak
terlindung atau mata air tidak terlindung atau sumber air minum lainnya yang tidak
terlindungi (sebagai implementasi dalam inspeksi kesehatan lingkungan untuk
pengawasan kualitas air minum pada sarana adalah ketika penilaian masuk dalam
katagori resiko tinggi).
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air minum layak (dengan resiko penilaian
inspeksi kesehatan lingkungan kualitas sarana berada pada katagori Rendah dan
Sedang) dan waktu untuk mengumpulkan air dari sumber air ke rumah (pulang pergi,
termasuk waktu antri) lebih dari 30 menit.
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air minum layak (dengan resiko penilaian
inspeksi kesehatan lingkungan kualitas sarana berada pada katagori Rendah dan
Sedang) dan waktu untuk mengumpulkan air dari rumah ke sumber air minum (pulang
pergi, termasuk waktu antri) kurang atau sama dengan 30 menit.
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air minum layak, lokasi sumber air minum
berada di dalam atau di halaman rumah (on premises), tersedia setiap saat dibutuhkan,
dan memenuhi syarat kualtas air minum sesuai dengan baku mutu kualitas sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku.
2
LAMPIRAN 5. TARGET RPJMN RUMAH TANGGA MEMILIKI AKSES AIR MINUM
LAYAK DAN AKSES AIR MINUM AMAN
Tabel 2. Target RPJMN Rumah Tangga Memiliki Akses Air Minum Layak
dan Akses Air Minum Aman
Rumah tangga
memiliki akses air 100% 100%
minum layak
Rumah tangga
memiliki akses air 15% 45%
minum aman
Tahun Target
2020 60%
2021 64%
2022 68%
2023 72%
2024 76%
*Catatan : Hal ini berlaku hanya untuk Sarana Air Minum Komunal Berbasis
Masyarakat
LAMPIRAN 6 ID SAMPEL DAN PENEMPELAN
STIKER IDENTITAS (ID)
Pengertian Stiker ID dalam Surveilans KAMRT 2023
• Stiker ID berupa sekumpulan angka/kode yang didesain untuk
menggambarkan identitas sampel air pada rumah tangga terpilih
• Identitas sampel Surveilans KAM RT terdiri dari 17 digit yang
menggambarkan jenis sampel air rumah tangga, Strata jenis SAM di
tingkat puskesmas sebagai populasi terkecil
Tujuan Penggunaan Stiker
• Untuk memudahkan tenaga pengumpul data mengidentifikasi
sampel supaya sampel tidak tertukar antara sampel Point of Acces
(Sumber Air Minum) dan Point of Use (Air yang siap untuk
diminum)
Penjelasan arti dari nomor kode stiker Identitas (ID) sampel
Surveilans KAMRT 2023
Tiap nomor stiker terdiri dari 17-digit angka sbb:
• Kode Provinsi Sebanyak 2 digit → dibaca dari sebelah kiri (digit ke-1 dan ke-2)
• Kodet Kab/Kota sebanyak 2 digit → dibaca dari sebelah kiri (ke-3 dan ke-4)
• Kode/Nomor urut Puskesmas dalam Kab/Kota sebanyak 3 digit →dibaca dari sebelah kiri (ke-5, ke-6, ke-7)
• Kode Desa sebanyak 3 digit → dibaca dari sebelah kiri (ke-8, 9, dan ke-10)
• Nomor RW sebanyak 2 digit → dibaca dari sebelah kiri (ke-11, dan ke-12)
• Nomor RT sebanyak 2 digit → dibaca dari sebelah kiri (ke-13 dan ke-14)
• Nomor urut rumah tangga sebanyak 2 digit → dibaca dari sebelah kiri
(ke-15 dan ke-16)
• Satu digit ke-17→Jenis sampel A/B (A= Point of Acces (Sumber Air Minum) ;
B=sampel Point of Use (Air yang siap untuk diminum)
Contoh Pembacaan ID Surveilans KAM RT 2023
Nomor RW
A = Sumber Air Minum
B = Air Siap Minum
Nomor RT
1 1 0 8
Kode/Nomor urut Provinsi Nomor urut rumah
= ACEH (11) tangga
Kode/Nomor urut Kabupaten/Kota = Aceh
Utara (08)
Nomor Urut Puskesmas dalam
Kab/Kota : Kode Desa
Dimana Stiker Ditempel?
STIKER BER-KODE A (utk titik SAM) STIKER BER-KODE B (utk titik siap minum)
• 1 buah stiker di botol sampel steril • 1 buah stiker di botol sampel steril
(warna putih/ utk mikro) (warna putih/utk mikro dan kimia)
• 1 buah stiker di botol sampel non steril • 1 buah stiker di plastik thiosulfat
(warna bening/ utk kimia) • 1 buah stiker di CD EC
• 1 buah stiker di plastik thiosulfat • 1 buah stiker di form hasil pengujian
• 1 buah stiker di CD EC
• 1 buah stiker di form hasil pengujian
*perhatikan kapan menggunakan botol sampel/ plastk thiosulfat dari materi pengambilan sampel air
Penempelan Stiker di Botol Sampel
KAB/KOTA : ACEH UTARA
KECAMATAN : BABAH BULOH
DESA/KEL : COT BAYU
RW :--
RT :-
JENIS SARANA :
NOMOR URUT RUMAH
TANGGA/KK :
1102…………A... 1102…………….B…
1102…………A… 1102…………….B….
• Jika Air Siap Minum dari PDAM
menggunakan plastic Tiosufat 1
buah (untuk Mikrobiologi)
1102…………A... 1102…………….B…
NO. URUT
KAB/
PROV PUSKESMAS DESA/KEL RW RT SAMPEL RUMAH
KOTA
TANGGA
3
a. Suhu udara saat pengambilan sampel , OC
6 Warna , TCU 10
CATATAN
IV. KETERANGAN PENGUJIAN SAMPEL TITIK KONSUMSI
1
Dilakukan pengambilan sampel air pada titik sarana 1. Ya 2. Tidak →P.3
2 NOMOR KODE/IDENTITAS SAMPEL SUMBER AIR NOMOR KODE SAMPEL (16 digit)
PADA TITIK SARANA
3 Bila TIDAK, apa alasan tidak dilakukan pengambilan 3. Lokasi sulit dijangkau
sampel air pada titik sarana? 4. Responden menolak
Dilakukan
Jenis Pemeriksaan Hasil Kadar
No Satuan
Parameter 1”Ya” Pemeriksaan maksimum
2”Tidak ”
Mikrobiologi
1 Escherichia coli CFU/100ml 0
3
a. Suhu udara saaf pengambilan sampel , OC
6 Warna TCU 10
CATATAN
LAMPIRAN 8. TATACARA PEMILIHAN SAMPEL RUMAH TANGGA
Tahapan dalam melakukan pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama adalah melakukan pendataan SAM di seluruh rumah tangga di wilayah
puskesmas. Pendataan ini bertujuan untuk menentukan alokasi sampel pada pada
setiap strata SAM dan membuat kerangka sampel pada saat pemilihan sampel.
Pendataan dilakukan dengan cara mendatangi seluruh rumah tangga di wilayah
Puskesmas untuk memperoleh data nama kepala rumah tangga, alamat (jalan gang RT,
RW), dan SAM yang digunakan oleh rumah tangga. Output dari dari pendataan ini
adalah 3 kerangka sampel dari strata jenis SAM yang rumah tangga gunakan yaitu:
a. Kerangka sampel rumah tangga yang terhubung dengan jaringan perpipaan PDAM,
dengan nomor urut 1 adalah rumah tangga nomor 1 di desa pertama dan nomor
urut rumah tangga terakhir di desa terakhir
b. Kerangka rumah tangga yang terhubung dengan jaringan perpipaan non PDAM
(KPSPAM/PAMSIMAS, Pokmair, dll), dengan nomor urut 1 adalah rumah tangga
nomor 1 di desa pertama dan nomor urut rumah tangga terakhir di desa terakhir
c. Kerangka sampel rumah tangga yang tidak terhubung dengan jaringan
perpipaan/mandiri (sumur gali, sumur gali dengan pompa, mata air terlindungi,
penampungan air hujan, kran umum, dll), dengan nomor urut 1 adalah rumah
tangga nomor 1 di desa pertama dan nomor urut rumah tangga terakhir di desa
terakhir.
2. Alokasi proporsi dihitung dengan cara membandingkan antara strata jenis SAM
terhadap keseluruhan rumah tangga di wilayah puskesmas dikalikan 100. Misalnya
jumlah rumah tangga di wilayah Puskesmas A sebanyak 10.000 rumah tangga dan
rumah tangga yang terhubung dengan jaringan perpipaan PDAM sebanyak 5000 rumah
tangga maka alokasi proporsi sampel pada sebanyak (5000/10000) x 100= 50%. Jadi
alokasi proporsi rumah tangga yang terhubung dengan jaringan perpipaan PDAM
sebanyak 50% dari total sampel (15 rumah tangga) di wilayah puskesmas tersebut.
a. Jumlah sampel pada tiap kelompok ditentukan secara alokasi proporsional
berdasarkan proporsi kelompok tersebut. Misalnya proporsi rumah tangga yang
terhubung dengan jaringan perpipaan PDAM di Puskesmas A sebanyak 50% dari
rumah tangga di wilayah puskesmas maka sampel untuk kelompok adalah
50
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 = 𝑥15 = 7,5 (7 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎, )
100
b. Proporsi rumah tangga yang terhubung dengan jaringan perpipaan non PDAM
(KPSPAM/PAMSIMAS, Pokmair, dll), sebanyak 25 % maka,
25
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 = 𝑥15 = 3,75 (4 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎)
100
c. Proporsi rumah tangga yang tidak terhubung dengan jaringan perpipaan/mandiri
(sumur gali, sumur gali dengan pompa, mata air terlindungi, penampungan air
hujan, kran umum, dll) sebanyak 25%, maka
25
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 = 𝑥15 = 3,75 (4 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎)
100
Provinsi :
Kabupaten :
Puskesmas :
No urut
NAMA NAMA NAMA Alamat (jln/ gang/
rumah No Nama KK
DESA RW RT kampung)
tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 DESA "A" RW 1 RT 1 1 Amin Jalan Cempaka Blok A No 1
2 2 Budi Gang Bacan 3 No 1
3 3 dst dst
4 RT 2 1 Firli Jalan Teuku Umar No1
5 2 Udin Gang Bacan 1 No 1
6 3 dst
7 RT dst 1
8 RW2 RT 1 1 Ujang Blok H4 No 17 Perum A
9 2 Dudung Kampung Malingping
10 3 dst dst
11 RW DST RT 1 1
12 DESA "B" RW 1 RT 1 1 Amir
13 2 Bambang
14 3 dst
15 RT 2 1 Doni
16 2 Alfons
17 3 dst
18 RT dst 1
19 RW2 RT 1 1 Udin S
20 2 Dudung
21 3 dst
22 RW DST RT 1 1
dst DESA "DST" RW 1 RT 1 1
TABEL 2. KERANGKA SAMPEL RT PERPAPAAN NON PDAM
Provinsi :
Kabupaten :
Puskesmas :
No urut
NAMA NAMA NAMA Alamat (jln/ gang/
rumah No Nama KK
DESA RW RT kampung)
tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 DESA "A" RW 1 RT 1 1 Amin Jalan Cempaka Blok A No 1
2 2 Budi Gang Bacan 3 No 1
3 3 dst dst
4 RT 2 1 Firli Jalan Teuku Umar No1
5 2 Udin Gang Bacan 1 No 1
6 3 dst
7 RT dst 1
8 RW2 RT 1 1 Ujang Blok H4 No 17 Perum A
9 2 Dudung Kampung Malingping
10 3 dst dst
11 RW DST RT 1 1
12 DESA "B" RW 1 RT 1 1 Amir
13 2 Bambang
14 3 dst
15 RT 2 1 Doni
16 2 Alfons
17 3 dst
18 RT dst 1
19 RW2 RT 1 1 Udin S
20 2 Dudung
21 3 dst
22 RW DST RT 1 1
dst DESA "DST" RW 1 RT 1 1
TABEL 3. KERANGKA SAMPEL RT NON PERPAPAAN (MANDIRI)
Provinsi :
Kabupaten :
Puskesmas :
No urut
NAMA NAMA NAMA Alamat (jln/ gang/
rumah No Nama KK
DESA RW RT kampung)
tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 DESA "A" RW 1 RT 1 1 Amin Jalan Cempaka Blok A No 1
2 2 Budi Gang Bacan 3 No 1
3 3 dst dst
4 RT 2 1 Firli Jalan Teuku Umar No1
5 2 Udin Gang Bacan 1 No 1
6 3 dst
7 RT dst 1
8 RW2 RT 1 1 Ujang Blok H4 No 17 Perum A
9 2 Dudung Kampung Malingping
10 3 dst dst
11 RW DST RT 1 1
12 DESA "B" RW 1 RT 1 1 Amir
13 2 Bambang
14 3 dst
15 RT 2 1 Doni
16 2 Alfons
17 3 dst
18 RT dst 1
19 RW2 RT 1 1 Udin S
20 2 Dudung
21 3 dst
22 RW DST RT 1 1
dst DESA "DST" RW 1 RT 1 1
b. Melakukan pemilihan sampel secara acak (simple random maupun systematic random
sampling), misalnya menggunakan aplikasi di handphone contoh: spin the wheel atau
menggunakan MS Excel pada masing strata sehingga diperoleh daftar sampel rumah
tangga dari masing strata.
Tahapan melakukan systematic random sampling dengan MS Excel
1) Tentukan jumlah populasi (N) pada masing strata. Angka ini merupakan total
responden pada kerangka sampel di seluruh puskesmas misalnya 5000 rumah
tangga
2) Tentukan tentukan jumlah sampel pada strata ini, misalnya 7 (n)
3) Tentukan Interval (I) yaitu pembagian antara jumlah populasi pada masing strata
sesuai kerangka sampel pada strata tersebut dibagi dengan jumlah sampel pada
strata ini jadi 232/7 = 714,29
4) Tentukan angka pertama dengan memilih angka antara nomor urut 1 sampai
Interval (33,14). Pemilihan bisa dilakukan dengan spin the wheel atau dengan
fungsi RUNDBETWEEN (botom;up) dari angka 1 – Interval di MS Excel misalnya
diperoleh angka 2.
5) Angka kedua ditentukan dengan cara menambahkan angka angka 2 (angka
pertama) dan angka random. Jadi 2 + 714,29 =716, 29 (716)
6) Angka ketiga diperoleh dengan menambahkan angka kedua ditambah angka
random. Jadi 716 + 714 = 1430,57 (1431)
7) Angka seterusnya sampai 7 diperoleh dengan cara yang sama pada point 6).
8) Setelah memperoleh angka angka tersebut, kemudian cek angka tersebut ke
nomor urut rumah tangga pada kerangka sampel.
9) Rumah tangga terpilih adalah rumah tangga dengan nomor urut sesuai dengan
hasil random tersebut.
10) Buat daftar rumah tangga terpilih pada strata ini
11) Lakukan langkah ini untuk memperoleh daftar sampel dari strata lainnya
c. Langkah terkahir adalah membuat daftar sampel rumah tangga (DSRT) terpilih
sebanyak 15 rumah tangga yang mewakili masing-masing strata.
GAMBAR 4. CONTOH DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA
LLAMPIRAN 9. DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Rincian 2 Kabupaten/Kota
Tuliskan nama kabupaten/kota dan isikan kode kabupaten/kota sesuai kode dari BPS
Rincian 3 Kecamatan
Tuliskan nama kecamatan
Rincian 4 Puskesmas
Tuliskan nama puskesmas dan isikan nomor urut puskesmas di kotak yang tersedia.
Nomor urut puskesmas diurutkan dari 1 sampai terakhir mengacu pada
komdat.kemkes.go.id. Nomor puskesmas terdiri dari 3 digit mengacu jumlah puskesmas
yang banyak dimiliki oleh kabupaten/kota yaitu kabupaten Bogor sebanyak 101. Jika
Nomor 1 maka isikan “001”, 11 maka isikan “011”
Rincian 1 Apakah jenis sarana air yang UTAMA digunakan oleh rumah tangga
untuk keperluan minum saat ini ?
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis sarana air utama yang paling sering
dan paling banyak digunakan untuk keperluan minum.
Jenis-jenis SAM adalah sebagai berikut :
1) Air kemasan bermerek merupakan air yang dikemas dalam botol atau sachet dan
diberi label bermerek.
2) Air isi ulang atau water refill stations atau kios air. Operator biasanya meminta wadah
atau kontainer dari rumah tangga lalu disterilkan oleh operator dan diisi.
3) Air Perpipaan PDAM. Air ledeng/perpipaan ke rumah adalah jenis air perpipaan yang
mensuplai airnya langsung ke rumah-rumah. Biasanya berupa sambungan pipa-pipa
distribusi air melaui meter air dan instalasi pipanya di dalam rumah
4) Air Perpipaan Non-PDAM. SPAM yang dikelola oleh UPT /UPTD, BUMDES,
Kelompok Masyarakat/ KPSPAM, atau BUKS. KPSPAM adalah jenis air minum
perpipaan yang mensuplai airnya langsung ke rumah-rumah yang dikelola secara
swadaya oleh Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum (KPSPAM)
contohnya PAMSIMAS
5) Sumur bor/pompa adalah air tanah dalam, yg konstruksinya menggunakan pipa dan
ditarik melalui pompa menggunakan tenaga manusia, hewan, angin, listrik atau solar.
6) Sumur gali terlindung adalah sumur gali yang terlindung dari limpasan air, memiliki
ketinggian sumur. Air dari sumur gali terlindung dapat diambil dengan menggunakan
peralatan seperti pompa atau alat manual. Sumur gali terlindung seharusnya tertutup,
sehingga tidak dapat terkontaminasi dari luar seperti hewan-hewan kecil atau kotoran
burung.
7) Sumur gali tidak terlindung : adalah sumur gali yang tidak terlindung dari limpasan
air, tidak memiliki ketinggian sumur, tidak tertutup,
8) Mata air terlindung : mata air alami yang terlindung oleh kotak terbuat dari batu bata,
batu atau beton, yang menutupi sekeliling mata air, sehingga air yang mengalir
melalui pipa atau tadah, tanpa terpapar kontaminasi lainnya.
9) Mata air tidak terlindung jika rumah tangga menggunakan air yang berasal dari mata
air tidak terlindung (mata air yang dibiarkan seadanya, tidak dilengkapi bak semen
tertutup sehingga kemungkinan air tercemar).
10) Penampungan air hujan adalah air hujan yang ditangkap dan disimpan untuk
digunakan sebagai sumber air minum.
11) Air permukaan (kali/sungai/danau/irigasi), jika rumah tangga menggunakan air yang
berasal dari air permukaan (air yang diperoleh dari sungai, danau, irigasi, kali, atau
parit)
12) Hidran air adalah jenis pelayanan pelanggan system air minum perpipaan atau non
perpipaan dengan sambungan per-kelompok pelanggan dan tingkat pelayanan
hanya untuk memenuhi kebutuhan air minum dengan cara pengambilan oleh masing-
masing pelanggan ke pusat penampungan
13) Terminal air adalah sarana pelayanan air minum yang digunakan secara komunal,
berupa bak penampungan yang diletakkan di atas permukaan tanah atau pondasi
dan pengisian air dilakukan dengan sistem curah dari mobil tangki air.
14) Air eceran membeli (menunggu penjual datang) adalah air yang dijual atau
didistribusikan oleh penyedia jasa air minum yang mengangkut air ke masyarakat
dalam jumlah kecil dengan menggunakan gerobak atau kendaraan kecil. Disini
rumahtangga menunggu penjual datang.
15) Air eceran membeli (mendatangi tempat penjual) adalah air yang dijual atau
didistribusikan oleh penyedia jasa air minum yang mengangkut air ke masyarakat
dalam jumlah kecil dengan menggunakan gerobak atau kendaraan kecil. Disini
rumahtangga mendatangi penjual untuk mendapatkan air tersebut.
Isikan jawaban sesuai jawaban responden.
Rincian 3 Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil air ke lokasi
sarana air minum pulang pergi termasuk mengantri? (DALAM MENIT)
a. Pertanyaan ini berlaku jika lokasi sarana air minum berada di luar kawasan pagar
rumah. Waktu yang dihitung: pulang pergi, termasuk waktu untuk membeli,
menunggu atau mengantri untuk mendapatkan air tersebut.
b. Perjalanan pengambilan/pembelian air tersebut sesuai dengan kebiasaan yang
dilakukan ART/responden (jalan kaki, naik sepeda kayuh, sepeda motor, mobil,
gerobak, dll). Jika rumah tangga mendatangi penjual ledeng eceran, maka harus
dihitung waktu mulai dari berangkat sampai kembali ke rumah) (berlaku untuk
rincian.1 = 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, dan 15)
c. Isikan kode 888 apabila responden tidak mengetahui jarak ke sumber air minum
Rincian 6 Apakah jenis sarana air yang UTAMA digunakan oleh rumah tangga
untuk keperluan selain minum, seperti mandi, masak, mencuci dan keperluan
hygiene lainnya?
a. Pertanyaan 6 dimaksudkan untuk mengetahui jenis sarana air yang paling sering
dan paling banyak digunakan untuk seluruh keperluan dasar rumah tangga, seperti
masak,mandi, mencuci (pakaian & peralatan masak/makan) dan kebersihan pribadi.
b. Isikan kode jawaban sesuai pilihan jawaban responden:
1. Air isi ulang
2. Air Perpipaan PDAM
3. Air Perpipaan KPSPAM
4. Sumur bor/pompa
5. Sumur gali terlindung
6. Sumur gali tak terlindung
7. Mata air terlindung
8. Mata air tidak terlindung
9. Penampungan air hujan
10. Air permukaan (sungai/danau/irigasi)
11. Hidran air
12. Terminal air
13. Air eceran membeli (menunggu penjual datang)
14. Air eceran membeli (mendatangi tempat penjual)
Isikan jawaban pada opsi pilihan yang tersedia.
Rincian 8 Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil air ke lokasi
sarana air pulang pergi termasuk mengantri? (DALAM MENIT)
a. Waktu yang dihitung: pulang pergi, termasuk waktu untuk membeli, menunggu atau
mengantri untuk mendapatkan air tersebut. Perjalanan pengambilan/pembelian air
tersebut sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan ART/responden (jalan kaki, naik
sepeda kayuh, sepeda motor, mobil, gerobak, dll). Bila sumber air terletak di luar
rumah maka pengisian jawaban disesuaikan dengan waktu tempuhnya. (berlaku
untuk P.6 = 4, 5, 6, 7, 8,10, 11, 12, dan 14)
b. Isikan kode 888 apabila responden tidak mengetahui jarak ke sumber air.
Rincian 13 (kolom 2 dan 3) Jenis wadah penyimpanan air siap minum yang diolah
dan dibersihkan secara teratur
Rincian 13 kolom 2 Ditanyakan apa jenis sarana/tempat penyimpanan air siap
minum setelah diolah atau air siap minum yang tidak melalui pengolahan.
a1. Panci/ember tertutup
a2. Panci/ember tidak tertutup
a3. Teko/wadah bermulut kecil
a4. Galon
a5. Lainnya
a. Jawaban boleh lebih dari satu. Isikan Ya atau Tidak sesuai jawaban responden pada
pilihan jawaban yang tersedia.
b. Jika menjawab “YA” maka ke 13 kolom 3 dan jika menjawab “TIDAK” maka ke baris
berikutnya
Rincian 14a Apakah rumah tangga memiliki fasiitas tempat buang air besar (BAB)
?
Isikan Kode 1 jika Ya dan kode 2. Jika Tidak, jika berkode 2 lanjut ke rincian 17
Rincian 14a Apakah anggota rumah tangga (ART) menggunakan fasilitas BAB
tsb?
Isikan kode 1 jika Ya, seluruh ART, kode 2 Ya, hanya sebagian ART dan kode 3 jika
Tidak
Rincian 15 Apakah ada orang selain anggota rumah tangga (ART) yang
menggunakan fasilitas BAB tersebut?
Isikan Kode 1 jika Ya dan kode 2. Jika Tidak
Rincian 16 Dimana letak fasiitas tempat buang air besar (BAB) tersebut
Isikan Kode 1 jika Di dalam rumah sendiri, kode 2 jika Di halaman rumah, dan kode 3 jika
Di tempat lain
Rincian 17 Jika rumahtangga tidak memiliki fasiitas tempat buang air besar (BAB),
biasanya dilakukan dimana? Jika P.14a = 2
a. Pilih jawaban sesuai dengan jawaban dari responden
b. Isikan Kode 1 jika MCK umum, kode 2 jika Jamban tetangga/saudara, dan kode 3,
jika Sawah/kebun/tanah lapang Danau/kolam/sungai/pantai/laut
c. Jika jawaban berkode 3 pertanyaan lanjut ke rincian 23
Rincian 18 Apakah jenis jamban yang biasanya digunakan oleh anggota rumah
tangga ketika buang air besar (BAB)?
a. Pilih jawaban sesuai dengan jawaban dari responden
b. Isikan Kode 1 jika Leher angsa, kode 2 jika Plengsengan dengan tutup, kode 3
Plengsengan tanpa tutup dan kode 4 jika Cemplung
Rincian 22 Berapa jarak dari penampungan tinja ke sumber air minum UTAMA untuk
keprluan minum terdekat (Berlaku jika BLOK IV P.1=5 [SUMUR BOR/POMPA], 6
[Sumur Gali Terlindung], dan 7 [Sumur Gali Terlindung]) ATAU JIKA BLOK IV
P.1=1[Air Kemasan], 2 [Air Isi Ulang] DAN JAWABAN BLOK IV P.6 =4 [Sumur
Bor/Pompa], 5 [Sumur Gali Terlindung],, 6 [Sumur Gali Terlindung].
Isikan kode 1 jika ≤ 10 meter, kode 2 jika > 10 meter dan kode 3 jika Tidak tahu
Rincian 25. Dimana tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi/tempat
cuci/dapur?
a. Isikan Kode
1. Jika Penampungan tertutup di pekarangan/SPAL
2. Jika Penampungan terbuka di pekarangan
3. Jika Penampunan di luar pekarangan
4. Jika Tanpa penampungan (di tanah)
b. Jika responden menjawab kode 4 Tanpa penampungan (di tanah) lanjut ke
rincian 27
Rincian 31 Dalam 1 bulan terakhir, apakah ada anggota rumah tangga yang pernah
didiagnosis menderita diare oleh tenaga Kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
a. ISIKAN KODE 1 JIKA “YA” DAN 2 JIKA “TIDAK” , dan 3 JIKA TIDAK TAHU
b. JIika jawaban responden berkode 1 lanjut ke rincian 33
Rincian 32 Dalam 1 bulan terakhir, apakah ada anggota rumah tangga yang pernah
menderita buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan kotoran/ tinja lembek atau
cair?
a. ISIKAN KODE 1 JIKA “YA” DAN 2 JIKA “TIDAK” , dan 3 JIKA TIDAK TAHU
b. JIika jawaban responden berkode 2 atau 3 lanjut ke rincian 34
Rincian 33 Apakah pada saat diare, diatasi dengan pemberian oralit/ pemberian larutan
gula garam/ cairan rumah tangga?
ISIKAN KODE 1 JIKA “YA” DAN 2 JIKA “TIDAK” , dan 3 JIKA TIDAK TAHU
Rincian 34 Dalam 12 bulan terakhir, apakah ada ART yang pernah didiagnosis menderita
demam typhoid oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
ISIKAN KODE 1 JIKA “YA”, 2 JIKA “TIDAK” , dan 3 JIKA TIDAK TAHU
Rincian 35 Dalam 12 bulan terakhir, apakah ART dalam rumah tangga ini ada yang
pernah didiagnosis menderita sakit liver (Hepatitis A) melalui pemeriksaan darah oleh
tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan)?
ISIKAN KODE 1 JIKA “YA”, 2 JIKA “TIDAK” , dan 3 JIKA TIDAK TAHU
CATATAN
LAMPIRAN 11. DUMMY TABLE SURVEILANS KAMRT 2023
A. RESPON RATE
Tabel 2. Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM utama untuk keperluan minum
dan penyedianya berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,Surveilans KAMRT
2023
Definisi Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM utama untuk keperluan minum
dan penyedianya adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing
jenis SAM utama untuk keperluan minum dan penyedianya dibagi jumlah
rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di kab/kota
tersebut x 100 (satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK I P.9
Rumus Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM utama untuk keperluan minum
dan penyedianya
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing jenis SAM utama untuk
keperluan minum dan penyedianya
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut
1
1. SAM Utama Untuk Keperluan Minum
Tabel 3. Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM utama untuk keperluan minum berdasarkan Puskesmas di
Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Jenis SAM Untuk Keperluan Minum (%)
Puskesmas N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Keterangan: (1. Air kemasan, 2.Air isi ulang, 3.Perpipaan PDAM, 4.Perpipaan KPSPAM, 5.sumur bor/pompa, 6.sumur gali terlindungi, 7.sumur
gali tak terlindungi, 8.mata air terlindung, 9.mata air tidak terlindung, 10.penampungan air hujan, 11.air permukaan (sungai/ danau/ irigasi),
12.hidran air, 13.terminal air, 14.air eceran yang dibeli (menunggu penjual datang) 15.eceran yang dibeli (mendatangi penjual)
Definisi Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM utama untuk keperluan minum adalah jumlah rumah tangga menurut
masing-masing jenis SAM utama untuk keperluan minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di tersebut x 100 (satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK IV P.1
Rumus Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM utama untuk keperluan minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing jenis SAM utama untuk keperluan minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
2
Tabel 4. Proporsi rumah tangga menurut lokasi SAM utama untuk keperluan minum
berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Definisi Proporsi rumah tangga menurut lokasi SAM utama untuk keperluan minum
adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing lokasi SAM Utama
Untuk Keperluan miinum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel
dalam Surveilans KAMRT di tersebut x 100 (satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK IV P.2
Rumus2 Proporsi rumah tangga menurut lokasi SAM utama untuk keperluan minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing lokasi SAM utama untuk
keperluan miinum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut
Tabel 5. Proporsi rumah tangga menurut lama waktu mendapatkan SAM utama untuk
keperluan minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Lama Waktu Mendapatkan SAM
Nama Puskesmas N
< 30 menit (%) > 30 menit (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut lama waktu mendapatkan sarana air utama untuk
keperluan minum adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing lama waktu
mendapatkan SAM Utama Untuk Keperluan miinum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di tersebut x 100 (satuannya %)
Variabel ini merupakan kombinasi dari Pertanyaan Blok IV P.1, P.2. dan P.3
a. Yang dimaksud Lama Waktu Mendapatkan SAM < 30 menit adalah jika
1 Jenis SAM Blok IV P.1 = 1, 2, 3, 4, 10, 14 lama waktu mendapatkan
SAM utama untuk keperluan miinum = 0 menit
2 Jenis SAM BLOK IV P.1 = 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15) DAN P.2 = 1 atau 2
lama waktu mendapatkan SAM utama untuk keperluan miinum = 0
menit
3 Jenis SAM BLOK IV P.1 = 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15) DAN P.2= 3 DAN
P.3 ≤ 30 menit
b. Yang dimaksud Lama Waktu Mendapatkan SAM > 30 menit adalah jika
3
SAM BLOK IV P.1 = 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15) DAN P.2= 3 DAN P.3 > 30
menit
Rumus Proporsi rumah tangga menurut lama waktu mendapatkan sarana air yang utama
untuk keperluan minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator jumlah rumah tangga menurut masing-masing lama waktu mendapatkan SAM Utama
Untuk Keperluan miinum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Tabel 6. Proporsi rumah tangga menurut ART yang biasanya mengambil air untuk
keperluan minum, Surveilans KAMRT 2023
ART yang biasanya mengambil air
Nama N
Puskesmas
Perempuan Anak Laki-laki Anak
dewasa (%) perempuan (%) dewasa (%) laki-laki(%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut ART yang biasanya mengambil air untuk keperluan minum
adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing ART yang biasanya mengambil
air untuk keperluan minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di tersebut x 100 (satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK IV P.4
Rumus Proporsi rumah tangga menurut ART yang biasanya mengambil air untuk keperluan minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing ART yang biasanya mengambil air
untuk keperluan minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut
Tabel 7. Proporsi Rumah tangga yang dalam SETAHUN terakhir pernah mengalami
kekurangan air minum untuk kebutuhan sehari-hari SELAMA SEBULAN menurut
Puskesmas, Surveilans KAMRT 2023
Nama Pernah mengalami kekurangan air minum untuk kebutuhan
Puskesmas sehari-hari SELAMA SEBULAN N
Ya (%) Tidak (%) Tidak tahu (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi Rumah tangga yang dalam SETAHUN terakhir pernah mengalami
kekurangan air minum untuk kebutuhan sehari-hari SELAMA SEBULAN
4
adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing lama waktu
mendapatkan SAM Utama Untuk Keperluan miinum dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di tersebut x 100
(satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK IV P.5
Rumus Proporsi Rumah tangga yang dalam SETAHUN terakhir pernah mengalami
kekurangan air minum untuk kebutuhan sehari-hari SELAMA SEBULAN
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga yang Pernah mengalami kekurangan air minum
untuk kebutuhan sehari-hari SELAMA SEBULAN
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut
5
2. SAM Utama untuk Keperluan Selain Minum
Tabel 8. Proporsi rumah tangga menurut Jenis SAM utama untuk keperluan selain Minum Berdasarkan Puskesmas di
Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Jenis SAM Utama Untuk Keperluan selain Minum (%)
Nama Puskesmas N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Puskesmas A 15
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Keterangan: (1.Air isi ulang, 2.Perpipaan PDAM, 3.Perpipaan KPSPAM, 4.sumur bor/pompa 5. Sumur gali terlindungi, 6.sumur gali tak
terlindungi, 7.mata air terlindung, 8. Mata air tidak terlindung, 9. Penampungan air hujan, 10. Air permukaan (sungai/ danau/ irigasi), 11. Hidran
air, 12. Terminal air, 13. Air eceran yang dibeli (menunggu penjual datang) 14.eceran yang dibeli (mendatangi penjual)
Definisi Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM utama untuk keperluan minum adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing jenis SAM
utama untuk keperluan selain minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di tersebut x 100
(satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK IV P.6
Rumus Proporsi rumah tangga menurut jenis SAM utama untuk keperluan selain minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing jenis SAM utama untuk keperluan selain minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
6
Tabel 9. Proporsi rumah tangga menurut lokasi SAM utama untuk keperluan selain
minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Definisi Proporsi rumah tangga menurut lokasi SAM utama untuk keperluan minum adalah jumlah
rumah tangga menurut masing-masing lokasi sam utama untuk keperluan selain miinum
dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di tersebut x
100 (satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK IV P.7
Rumus Proporsi rumah tangga menurut lokasi SAM utama untuk keperluan selain minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing lokasi SAM utama untuk keperluan selain
miinum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 10. Proporsi rumah tangga menurut lama waktu mendapatkan sarana air yang
utama untuk keperluan selain minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota
….,Surveilans KAMRT 2023
Lama Waktu Mendapatkan SAM
Nama Puskesmas N
< 30 menit (%) > 30 menit(%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut lama waktu mendapatkan sarana air yang utama untuk
keperluan selain minum adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing kategori
lama waktu mendapatkan SAM utama untuk keperluan selain miinum dibagi jumlah
rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di tersebut x 100
(satuannya %)
Variabel ini merupakan kombinasi dari Pertanyaan Blok IV P.6, P.7. dan P.8
a. Yang dimaksud Lama Waktu Mendapatkan SAM < 30 menit adalah jika
1Jenis SAM Blok IV P.6 = 1, 2, 3, 9, 13 lama waktu mendapatkan SAM utama
untuk keperluan selain miinum= 0 menit
2 Jenis SAM BLOK IV P.6 = 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14) DAN P.7=1 atau 2 lama
waktu mendapatkan SAM utama untuk keperluan selain miinum= 0 menit
3 Jenis SAM BLOK IV P.6 = 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14 DAN P.7= 3 DAN P.8 < 30
b. Yang dimaksud Lama Waktu Mendapatkan SAM > 30 menit adalah jika Jenis SAM
BLOK IV P.6 = 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14 DAN P.7= 3 DAN P.8 > 30 Menit
Rumus Proporsi rumah tangga menurut lama waktu mendapatkan sarana air yang utama untuk
7
keperluan minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing lama waktu mendapatkan SAM utama
untuk keperluan selain miinum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut yang menjawab BLOK IV P.6 = 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,10, 11, 12, 14) DAN lokasi
SAM nya berada di luar kawasan pagar rumah P.7=3)
Tabel 11. Proporsi rumah tangga menurut ART yang biasanya mengambil air untuk keperluan selain
untuk minum, Surveilans KAMRT 2023
Proporsi rumah tangga menurut Akses Air Minum
Nama Perempuan Anak Laki-laki N
Anak
Puskesmas dewasa perempuan dewasa
laki-laki
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut ART yang biasanya mengambil air untuk keperluan selain
minum adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing ART yang biasanya mengambil
air untuk keperluan selain minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di tersebut x 100 (satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK IV P.9
Rumus Proporsi rumah tangga menurut ART yang biasanya mengambil air untuk keperluan selain
minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing ART yang biasanya mengambil air untuk
keperluan minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 12. Proporsi Rumah tangga yang dalam SETAHUN terakhir pernah mengalami
kekurangan air selain untuk minum untuk kebutuhan sehari-hari SELAMA SEBULAN
menurut Puskesmas, Surveilans KAMRT 2023
Rumah tangga yang dalam SETAHUN terakhir pernah mengalami
kekurangan air selain untuk minum untuk kebutuhan sehari-hari
Nama Puskesmas
SELAMA SEBULAN
Ya (%) Tidak (%) Tidak tahu(%) N
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi Rumah tangga yang dalam SETAHUN terakhir pernah mengalami kekurangan air
selain minum untuk kebutuhan sehari-hari SELAMA SEBULAN adalah jumlah rumah
tangga yangp pernah mengalami kekurangan air minum untuk kebutuhan sehari-hari
8
SELAMA SEBULAN dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIPEROLEH DARI BLOK IV P.10
Rumus Proporsi Rumah tangga yang dalam SETAHUN terakhir pernah mengalami kekurangan air
selain minum untuk kebutuhan sehari-hari SELAMA SEBULAN
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga yangp Pernah mengalami kekurangan air minum untuk kebutuhan
sehari-hari SELAMA SEBULAN
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Definisi Proporsi rumah tangga menurut rumah tangga yang melakukan Pengolahan Air Minum
adalah jumlah rumah tangga menurut rumah tangga yang melakukan Pengolahan Air
Minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK IV P.11
Rumus Proporsi rumah tangga menurut rumah tangga yang melakukan Pengolahan Air Minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator jumlah rumah tangga menurut rumah tangga yang melakukan pengolahan air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Tabel 14. Proporsi rumah tangga menurut jenis pengolahan air minum dalam rumah
tangga berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Jenis Pengolahan air minum (%)
Nama
Puskesmas Dimasak sampai Disaring/ Diberi Diberi Ditambah
Sinar UV N *)
mendidih filtrasi tawas Klorin kapur
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
*) N adalah Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut yang
melakukan pengolahan (BLOK IV P.11=1)
Definisi Proporsi rumah tangga menurut jenis pengolahan air minum dalam rumah tangga adalah
9
jumlah rumah tangga menurut rumah tangga yang melakukan Pengolahan Air Minum dibagi
jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di kab/kota tersebut x
100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK IV P.12
Rumus Proporsi rumah tangga menurut jenis pengolahan air minum dalam rumah tangga
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut rumah tangga yang melakukan pengolahan air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
yang menjawab BLOK IV P.11=1
Tabel 15. Proporsi rumah tangga menurut jenis wadah penampungan air siap minum
berdasarkan puskesamas, Surveilans KAMRT 2023
Jenis Wadah Penampungan Air Siap Minum (%)
Nama Puskesmas
Panci/ ember Panci/ ember Tekko/ wadah
Galon Lainnya N
tertutup tdk tertutup Bermulut kecil
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut jenis wadah penampungan air siap minum adalah jumlah
rumah tangga menurut rumah tangga mrenurut masing-masing jenis wadah penampungan air
siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK IV P.13
Rumus Proporsi rumah tangga menurut jenis wadah penampungan air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut rumah tangga mrenurut masing-masing jenis wadah
penampungan air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Definisi Proporsi rumah tangga menurut tingkatan (ladder) akses air minum adalah jumlah rumah
tangga menurut masing-masing kategori tingkatan akses air minum dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
10
a. Tidak ada Akses jika BLOK IV P.1 = 11
b. Akses tidak layak jika BLOK IV P.1 = 7, atau 9
c. Akses layak terbatas jika BLOK IV P.1 = 5, 6, 8, 12, 13, 15 DAN BLOK IV P.2 = 3
DAN BLOK IV P.3 > 30 menit; ATAU jika BLOK IV P.1 = 1, 2 DAN BLOK IV P.6 = 1,
6, 8, 10; ATAU jika BLOK IV P.1 = 1, 2 DAN BLOK IV P.6 = 4, 5, 7, 11, 12, 14 DAN
BLOK IV P.7 = 3 DAN BLOK IV P.8 > 30 menit.
d. Akses layak dasar jika BLOK IV P.1 = 3, 4, 10, 14; ATAU jika BLOK IV P.1 = 5, 6,
8, 12, 13 DAN BLOK IV P.2 = 1, 2; ATAU jika BLOK IV P.1 = 5, 6, 8, 12, 13 DAN
BLOK IV P.2 = 3 DAN BLOK IV P.3 ≤ 30 menit; ATAU jika BLOK IV P.1 = 1, 2 DAN
BLOK IV P.6 = 2, 3, 10, 13; ATAU jika BLOK IV P.1 = 1, 2 DAN BLOK IV P.6 = 4, 5,
7, 11, 12, 14 DAN BLOK IV P.7 = 3 DAN BLOK IV P.8 ≤ 30 menit
e. Akses Aman jika BLOK IV P.1 = 3, 4, 10, 14 DAN BLOK IV P.5 = 2 DAN kualitas air
kualitas air (parameter mikrobiologi, fisik, dan kimia memenuhi syarat); ATAU
jika BLOK IV P.1 = 5, 6, 8, 12, 13 DAN BLOK IV P.2 = 1, 2 DAN BLOK IV P.5 = 2
DAN kualitas air (parameter mikrobiologi, fisik, dan kimia memenuhi syarat);
ATAU jika BLOK IV P.1 = 5, 6, 8, 12, 13 DAN BLOK IV P.2 = 3 DAN BLOK IV P.3 ≤
30 menit DAN BLOK IV P.5 = 2 DAN kualitas air (parameter mikrobiologi, fisik,
dan kimia lainnya memenuhi syarat; ATAU jika BLOK IV P.1 = 1, 2 DAN BLOK IV
P.6 = 2, 3, 10, 13 DAN BLOK IV P.5 = 2 DAN kualitas air (parameter mikrobiologi,
fisik, dan kimia memenuhi syarat); ATAU jika BLOK IV P.1 = 1, 2 DAN BLOK IV
P.6 = 4, 5, 7, 11, 12, 14 DAN BLOK IV P.7 = 3 DAN BLOK IV P.8 ≤ 30 menit DAN
BLOK IV P.5 = 2 DAN kualitas air kualitas air (parameter mikrobiologi, fisik, dan
kimia memenuhi syarat)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tingkatan (ladder) akses air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing kategori tingkatan akses air minum
Denominator jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
11
C. AKSES SANITASI
1. Kepemilikan kepemilikan fasiitas tempat buang air besar (BAB)
Tabel 17. Proporsi rumah tangga menurut kepemilikan fasiitas tempat buang air besar (BAB) dan penggunaannya berdasarkan Puskesmas di
Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Penggunaannya N
Kepemilikan fasiitas Anggota rumah tangga (ART) menggunakan fasilitas BAB
Nama Selain Anggota
tempat buang air Ya, hanya sebagian
Puskesmas Rumah tangga yang
besar (BAB) (%) Ya, seluruh ART (%) Tidak ada(%)
ART (%) lain (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut kepemilikan fasiitas tempat buang air besar (BAB) adalah jumlah rumah tangga menurut kepemilikan fasiitas
tempat buang air besar (BAB) dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
a. Kepemilikan fasiitas tempat buang air besar (BAB) adalah jika BLOK V P.14a = 1
Rumus Proporsi rumah tangga menurut kepemilikan fasiitas tempat buang air besar (BAB)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga yang memiliki fasiitas tempat buang air besar (BAB)
Denominator Jumlah rumah tangga yang memiliki fasiitas tempat buang air besar (BAB) Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut yaitu
Definisi Proporsi rumah tangga menurut penggunaan fasiitas tempat buang air besar (BAB) adalah jumlah rumah tangga menurut kategori pengguna
fasiitas tempat buang air besar (BAB) baik dalam rumah tangga maupun luar rumah tangga dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel
dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
12
a. Anggota rumah tangga (ART) menggunakan fasilitas BAB diambil dari BLOK V P.14b
b. Selain Anggota Rumah tangga yang lain adalah jika BLOK V P.15 = 1
Rumus Proporsi rumah tangga menurut masing kategori penggunaa fasiitas tempat buang air besar (BAB)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut kategori pengguna fasiitas tempat buang air besar (BAB) baik dalam rumah tangga maupun luar rumah tangga
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT yang memiliki fasiitas tempat buang air besar (BAB) atau BLOK V
P.14a=1
13
Tabel 18. Proporsi rumah tangga menurut letak fasiitas tempat buang air besar (BAB),
berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Letak fasiitas tempat buang air besar (BAB
Nama Puskesmas
Di dalam rumah sendiri Di halaman rumah N
Di tempat lain (%)
(%) (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut letak fasiitas tempat buang air besar (BAB) adalah jumlah
rumah tangga menurut kategori letak fasiitas tempat buang air besar (BAB), dibagi jumlah
rumah tangga yang fasiitas tempat buang air besar (BAB) di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK V P.16
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tempat buang air besar (BAB)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut kategori letak fasiitas tempat buang air besar (BAB)
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT yang memiliki
fasiitas tempat buang air besar (BAB) atau BLOK V P.14a=1
Tabel 19. Proporsi rumah tangga menurut tempat buang air besar (BAB) Jika tidak memiliki
fasilitas tempat BAB berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Tempat BAB
Nama Puskesmas
Jamban tetangga/ Sawah/kebun/tanah lapang N
MCK umum(%)
saudara (%) Danau/kolam/sungai/pantai/laut (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut tempat buang air besar (BAB) jika tidak memiliki fasilitas
tempat BAB adalah jumlah rumah tangga menurut kategori tempat buang air besar (BAB)
jika tidak memiliki fasilitas tempat BAB dibagi jumlah rumah tangga yang tidak memiliki
fasilitas tempat BAB di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK V P.17
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tempat buang air besar (BAB) Jika tidak memiliki fasilitas
tempat BAB
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut kategori tempat buang air besar (BAB) jika tidak memiliki
fasilitas tempat BAB
Denominator Jumlah rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas/sarana BAB di Puskesmas tersebut atau
BLOK V P.14a=2
14
Tabel 20. Proporsi rumah tangga menurut jenis jamban yang biasanya digunakan oleh anggota
rumah tangga ketika buang air besar (BAB) berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,Surveilans
KAMRT 2023
Jenis jamban yang biasanya digunakan oleh anggota rumah tangga ketika (BAB)
Nama Puskesmas
Leher Plengsengan Plengsengan N
Cemplung (%)
angsa (%) dengan tutup (%) tanpa tutup (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut jenis jamban yang biasanya digunakan oleh anggota
rumah tangga ketika buang air besar (BAB) adalah jumlah rumah tangga menurut jenis
jamban yang biasanya digunakan oleh anggota rumah tangga ketika (BAB) dibagi jumlah
rumah tangga yang tidak memiliki jamban di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK V P.18
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tempat buang air besar (BAB) Jika tidak memiliki fasilitas
tempat BAB
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut kategori tempat buang air besar (BAB) Jika tidak memiliki
fasilitas tempat BAB
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Definisi Proporsi rumah tangga menurut tempat penampungan akhir tinja adalah jumlah rumah
tangga menurut kategori tempat penampungan akhir tinja dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK V P.19
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tempat penampungan akhir tinja
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator jumlah rumah tangga menurut kategori tempat penampungan akhir tinja
Denominator jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
15
Tabel 22. Proporsi rumah tangga menurut pengosongan/ pengurasan/penyedotan
septik tank/penampungan tinja berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Pengosongan/ pengurasan/penyedotan septik tank/penampungan tinja
Nama Puskesmas Ya , ≤ 5 tahun Ya , > 5 tahun Tidak pernah N
terakhir (%) terakhir (%) (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut tempat penampungan akhir tinja adalah jumlah rumah
tangga pengosongan/ pengurasan/penyedotan septik tank/penampungan tinja dibagi jumlah
rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK V P.20
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tempat penampungan akhir tinja
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut kategori tempat penampungan akhir tinja
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut yang menjawab BLOK V P.19=1, 2, 3, 4, 5.
16
Tabel 23. Proporsi rumah tangga menurut tempat pembuangan tinja saat pengosongan/ pengurasan/ penyedotan Penampungan tinja
berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …. ,Surveilans KAMRT 2023
Pelaku yang pengosongan, pengurasan dan penyedotan tinja dan tempat atau cara pembuangannya
Dibuang oleh penyedia jasa ke tempat Dikelola rumah tangga sendiri
Nama
Tidak Tempat terbuka, tanah lapang,
Puskesmas Pengolahan Lubang Cara Lainnya (%) N
diketahui Dikubur (%) badan air atau tempat
limbah tinja (%) tertutup (%)
(%) lainnya(%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut tempat pembuangan tinja saat pengosongan/ pengurasan/ penyedotan penampungan tinja adalah jumlah
rumah tangga menurut kategori jarak dari penampungan tinja ke sumber air tanah terdekat dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel
dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK V P.21
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tempat pembuangan tinja saat pengosongan/ pengurasan/ penyedotan penampungan tinja
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut jenis tempat pembuangan tinja saat pengosongan/ pengurasan/ penyedotan penampungan tinja
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut jika menjawab BLOK V P.20=1, 2.
17
Tabel 24. Proporsi rumah tangga menurut jarak dari penampungan tinja ke sumber air tanah
terdekat (contoh: sumur bor & sumur gali) berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….
,Surveilans KAMRT 2023
Jarak dari penampungan tinja ke sumber air tanah
Nama
terdekat (contoh: sumur bor & sumur gali (%) N
Puskesmas
< 10 meter (%) > 10 meter (%) Tidak tahu (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut jarak dari penampungan tinja ke sumber air tanah terdekat
adalah jumlah rumah tangga menurut kategori jarak dari penampungan tinja ke sumber air
tanah terdekat dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT
di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK V P.22
Rumus Proporsi rumah tangga menurut jarak dari penampungan tinja ke sumber air tanah terdekat
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut kategori jarak dari penampungan tinja ke sumber air tanah
terdekat
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut dan menjawab BLOK IV P.1=5 [Sumur Bor/Pompa], 6 [Sumur Gali Terlindung],
dan 7 [Sumur Gali Terlindung]) ATAU JIKA BLOK IV P.1=1 [Air Kemasan], 2 [Air Isi
Ulang] DAN JAWABAN BLOK IV P.6=4 [Sumur Bor/Pompa], 5 [Sumur Gali
Terlindung],, 6 [Sumur Gali Terlindung].
3. Akses Sanitasi
Tabel 25. Proporsi rumah tangga menurut tingkatan akses sanitasi, berdasarkan
Puskesmas di Kabupaten/kota …. Surveilans KAMRT 2023
Tingkatan Akses Sanitasi
Nama
Akses Akses Layak Akses Layak Akses Belum Total (N)
Puskesmas
Aman (%) Sendiri (%) Bersama (%) Layak (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut masing-masing kategori tingkatan akses sanitasi adalah
jumlah rumah tangga menurut masing-masing kategori tingkatan akses sanitasi dibagi
jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut x 100 (satuannya %)\
a. Akses AMAN adalah jika BLOK V P 14a = 1 DAN BLOK V P.18 = 1 DAN BLOK V P.
19 = 1, 2 DAN BLOK V P 20 = 1 DAN BLOK V P. 21 = 1
b. Akses layak Sendiri adalah jika :
1) Perkotaan jika BLOK I P.5 = 1 DAN BLOK V P.14a = 1 DAN BLOK V P.14b = 1,
2 DAN BLOK V P.15 = 2 DAN BLOK V P.18 = 1 DAN BLOK V P.19 = 1, 2;
18
ATAU
2) Perdesaan jika BLOK I P.5 = 2 DAN BLOK V P 14a.= 1 DAN BLOK V P 14b.= 1,
2 DAN BLOK V P 15 = 2 DAN BLOK V P 18 = 1 DAN BLOK V P 19 = 1, 2, 3, 4
c. Akses Layak Bersama adalah jika :
1) Perkotaan jika
a) BLOK I P.5 = 1 DAN BLOK V P.14a = 1 DAN BLOK V P.14b = 1, 2 DAN
BLOK V P.15 = 1 DAN BLOK V P.18 = 1 DAN BLOK V P.19 = 1, 2; ATAU
b) BLOK I P.5 = 1 DAN BLOK V P.14a = 2 DAN BLOK V P.17= 2 DAN BLOK V
P.18 = 1 DAN BLOK V P.19 = 1, 2; ATAU jika
2) Perdesaan jika
a) BLOK I P.5 = 2 DAN BLOK V P.14a = 1 DAN BLOK V P.14b = 1, 2 DAN
BLOK V P.15 = 1 DAN BLOK V P.18 = 1 DAN BLOK V P.19 = 1, 2, 3, 4;
ATAU
b) BLOK I P.5 = 2 DAN BLOK V P.14a = 2 DAN BLOK V P.17= 2 DAN BLOK
V P.18 = 1 DAN BLOK V P.19 = 1, 2, 3, 4
d. Akses Belum Layak adalah jika
1) Perkotaan (bangunan atas milik sendiri) Jika BLOK I P.5 = 1, DAN BLOK V
P.14a = 1 DAN BLOK V P.14b = 1, 2 DAN BLOK V P.15 = 1 DAN BLOK V
P.18 = 1 DAN BLOK V P.19 = 3, 4, 5
2) Perkotaan (bangunan atas milik bersama) Jika BLOK I P.5 = 1 DAN BLOK V
P.14a = 2 DAN BLOK V P.17 = 2 DAN BLOK V P.18 = 1, DAN BLOK V P.19 =
3,4, 5
3) Perkotaan (bangunan bawah milik sendiri) Jika BLOK I P.5 = 1, DAN BLOK V
P.14a = 1 DAN BLOK V P.14b = 1, 2 DAN BLOK V P.15 = 1 DAN BLOK V P.18
= 2, 3, 4 DAN BLOK V P.19 = 1, 2
4) Perkotaan (bangunan bawah milik bersama) Jika BLOK I P.5 = 1, DAN BLOK
V P.14a = 2 DAN BLOK V P 17 = 2 DAN BLOK V P 1 8 =2, 3, 4 DAN BLOK V
P.19 = 1, 2
5) Perdesaan (bangunan bawah milik sendiri) Jika BLOK I P.5 = 2 DAN BLOK V
P.14a = 1 DAN BLOK V P.14b = 1, 2 DAN BLOK V P.15 = 1 DAN BLOK V P.18 =
2, 3, 4 DAN BLOK V P.19 = 1, 2
6) Perdesaan (bangunan bawah milik bersama) Jika BLOK I P.5 = 2, DAN BLOK
V P.14a = 2 DAN BLOK V P 17 = 2 DAN BLOK V P 18 = 2, 3, 4 DAN BLOK V
P.19 = 1, 2
7) Jika BLOK I P.5 = 1, 2 DAN BLOK V P.14a = 2 DAN BLOK V P 17 = 1
Rumus Proporsi rumah tangga menurut masing-masing kategori tingkatan akses sanitasi
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing-masing kategori tingkatan akses sanitasi
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Tabel 26. Proporsi rumah tangga yang melakukan praktik BABS berdasarkan
Puskesmas di Kabupaten/kota …. Surveilans KAMRT 2023
Praktik BABS
Nama Puskesmas
Tertutup (%) Terbuka (%) N
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
19
Proporsi rumah tangga yang melakukan praktik BABS di tempat terbuka.
Definisi Proporsi rumah tangga yang melakukan praktik BABS di tempat terbuka dibagi jumlah
rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Pada Surveilans KAMRT 2023 BABS adalah perilaku buang air besar di tempat yang tidak
layak atau tidak seharusnya, seperti di sungai, selokan, tepi jalan, ladang, atau sembarang
tempat di luar toilet atau tempat pembuangan tinja yang sudah ditentukan
Dikatakan BABS tertutup jika rumah tangga yang memiliki fasilitas sanitasi dengan
pembuangan akhir tinja berupa kolam/ sawah/ sungai/danau/laut dan/atau pantai/tanah
lapang/kebun dan lainnya. Yaitu jika BLOK V P.14a=1 DAN BLOK V P.19 =4, 5, 6
Dikatakan BABS terbuka jika apabila rumah tangga tidak memiliki fasilitas sanitasi atau
memiliki fasilitas sanitasi tetapi tidak menggunakannya atau BAB nya di
Sawah/kebun/tanah lapang, danau/kolam/sungai/pantai/laut yaitu:
a. BLOK V P.14a=2 DAN BLOK V P.17=3
b. BLOK V P.14a=1 DAN BLOK V P.14b=3
Rumus Proporsi rumah tangga yang melakukan praktik BABS di tempat terbuka
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga yang melakukan praktik BABS di tempat terbuka
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Numerator Jumlah rumah tangga menurut jenis tempat pengumpulan/penampungan sampah basah
(organik) tertutup di dalam rumah.
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
20
Tabel 28. Proporsi rumah tangga menurut cara pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Nama Puskesmas Cara pengelolaan sampah rumah tangga
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
KETERANGAN:
1. Diangkut petugas 6 Dibuang ke kali/selokan
2. Dibuang ke tempat penampungan sementara (TPS) 7 Dibakar
3. Didaur ulang 8 Ditimbun
4. Dibuat kompos 9 Dibuang sembarangan
5. Disetor ke bank sampah 10 Lainnya
Definisi Proporsi rumah tangga menurut cara pengelolaan sampah rumah tangga dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK VI P24
Rumus Proporsi rumah tangga menurut cara pengelolaan sampah rumah tangga dibagi jumlah rumah tangga
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut cara pengelolaan sampah rumah tangga dibagi jumlah rumah tangga.
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
21
Tabel 29. Proporsi rumah tangga dengan akses sampah domestik perkotaan
(penanganan, pengurangan, dan tertangani menurut Puskesmas, Surveilans KAMRT
2023
Nama Akses Sampah Domestik Perkotaan
N
Puskesmas Penanganan (%) Pengurangan (%) Tertangani (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi a. Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Sampah Domestik Perkotaan – Penanganan
adalah Jumlah rumah tangga di perkotaan yang sampahnya diangkut petugas dan atau
dibuang ke TPS dibagi jumlah rumah tangga pada Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %) → Jika BLOK I P.5=1 DAN BLOK VI P.
P24a =1 DAN ATAU BLOK VI P.24b=1
b. Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Sampah Domestik Perkotaan – Pengurangan
adalah Jumlah rumah tangga di perkotaan yang sampahnya didaur ulang/ dibuat
kompos/ disetor ke bank sampah/ dibuang ke kali/ dibakar/ ditimbun dan/ atau dibuang
sembarangan dibagi jumlah rumah tangga pada Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut x 100 (satuannya %)➔ Jika BLOK I P.5=1 DAN BLOK VI P. P24c=1
ATAU BLOK VI P. P24d=1 ATAU BLOK VI P. P24e=1 ATAU BLOK VI P. P24f=1,
ATAU BLOK VI P. P24g=1, ATAU BLOK VI P. P24h=1 ATAU BLOK VI P. P24i =1
c. Proporsi Rumah Tangga dengan sampah domestik perkotaan yang tertangani,adalah
Jumlah rumah tangga di perkotaan yang memiliki akses pengelolaan (pengurangan dan
penanganan) sampah yang baik dibagi jumlah rumah tangga pada Surveilans KAMRT
di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %) → Jika BLOK I P.5=1 DAN BLOK VI
P. P24a =1 DAN ATAU BLOK VI P.24b=1 BLOK VI P. P24c=1 ATAU BLOK VI P.
P24d=1 ATAU BLOK VI P. P24e=1 ATAU BLOK VI P. P24f=1, ATAU BLOK VI P.
P24g=1, ATAU BLOK VI P. P24h=1 ATAU BLOK VI P. P24i =1
Rumus Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Sampah Domestik Perkotaan – Penanganan
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= X100%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah Rumah Tangga dengan Akses Sampah Domestik Perkotaan – Penanganan,
Pengurangan, tertangani sesuiai definisi
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
22
2. Penanganan limbah rumah tangga
Tabel 30. Proporsi rumah tangga menurut tempat pembuangan air limbah dari kamar
mandi/tempat cuci/dapur berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi/tempat cuci/dapur
Penampunan
Nama Penampungan
Penampungan di luar Tanpa Total (N)
Puskesmas tertutup
terbuka di Pekarangan penampungan
di pekarangan/SPAL
pekarangan (%) (%) (di tanah (%)
(%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi/tempat
cuci/dapur yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x
100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK VI P25
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi/tempat
cuci/dapur
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi/tempat
cuci/dapur.
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Tabel 31. Proporsi rumah tangga menurut kepemilikan sarana pembuangan air limbah
dari kamar mandi/tempat cuci/dapur berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Kepemilikan sarana pembuangan air limbah dari kamar mandi/tempat
Nama cuci/dapur N
Puskesmas
Sendiri/rumah tangga (%) Bersama/komunal (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut Kepemilikan sarana pembuangan air limbah dari kamar
mandi/tempat cuci/dapur yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK VI P26
Rumus Proporsi rumah tangga menurut cara pengolahan Sampah jika tidak melakukan pengolahan
sampah
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= X100%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
23
Numerator Jumlah rumah tangga menurut jenis kepemilikan sarana pembuangan air limbah dari kamar
mandi/tempat cuci/dapur
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut jika rumah tangga menjawab BLOK VI P.25=1, 2, 3.
24
E. CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)
1. Kepemilikan Sarana CTPS
Tabel 32. Proporsi rumah tangga menurut ketersediaan sarana/fasilitas untuk mencuci tangani, Surveilans KAMRT 2023
Proporsi rumah tangga menurut jenis sarana/fasilitas untuk mencuci tangan (%)
Nama Puskesmas Ada, Wastafel/kran Ada, Wastafel/ Ada menggunakan Tidak dizinkan Tidak ada tempat cuci
di dalam rumah (%) kran di luar rumah (%) ember, kendi, baskom melakukan Observasi tangan (di dalam dan N
atau lainnya (%) (%) di luar rumah (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut ketersediaan sarana/fasilitas untuk mencuci tangani adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing
kategori ketersediaan sarana/fasilitas untuk mencuci tangani dibagi jumlah dibagi rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans
KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK VII P.27
Rumus Proporsi rumah tangga menurut ketersediaan sarana/fasilitas untuk mencuci tangani
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing jenis sarana/fasilitas untuk mencuci tangani
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
25
Tabel 33. Proporsi rumah tangga yang sarana/fasilitas cuci tangannya dilengkapi
dengan sabun/detergen, air, saluran pembuangan air limbah berdasarkan Puskesmas
di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Sarana/fasilitas cuci tangan (%)
Nama
Sabun atau Air (%) Saluran pembuangan Total (N)
Puskesmas
detergen (%) air limbah (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga yang memiliki sarana/fasilitas dilengkapi dengan sabun/detergen,
air, saluran pembuangan air limbah adalah jumlah rumah tangga menurut masing – masing
kategori sarana/ fasilitas cuci dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
a. Sarana/fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun/detergen jika BLOK VII
P.28a=1
b. Sarana/fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air jika BLOK VII P.28b=1
c. Sarana/fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan saluran pembuangan air limbah
jika BLOK VII P.28c=1
Rumus Proporsi Rumah Tangga yang sarana/fasilitas cuci tangannya dilengkapi dengan sabun dan
air mengalir yang memenuhi syarat kesehatan
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori ketersediaan sarana/fasilitas
untuk mencuci tangani yaitu dilengkapi dengan dengan sabun, air mengalir dan saluran
pembuangan air limbah
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Definisi Proporsi rumah tangga dengan responden memiliki kebiasaan memakai sabun untuk
mencuci tangan adalah jumlah rumah tangga yang respondennya mencuci tangan pakai
sabun dan sarana/ fasilitas cuci tangannya dilengkapi dengan dengan sabun, air dibagi
jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut x 100 (satuannya %)
DIAMBIL DARI BLOK VII P.29=1
Rumus Proporsi Rumah Tangga yang sarana/fasilitas cuci tangannya dilengkapi dengan sabun dan
air mengalir yang memenuhi syarat kesehatan
26
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori ketersediaan sarana/fasilitas
untuk mencuci tangani yaitu dilengkapi dengan dengan sabun, air mengalir dan saluran
pembuangan air limbah
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
27
Tabel 35. Proporsi rumah tangga menurut pengetahuan ART tentang waktu penting yang mengharuskan melakukan cuci tangan
pakai sabun berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Waktu penting yang mengharuskan melakukan cuci tangan pakai sabun (%)
Nama Puskesmas N
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Keterangan 1) Sebelum makan 2) Sesudah buang air besar/kecil 3) Sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, 4) Sebelum menyusui 5) Sebelum memberi makan
bayi/balita, 6) Sesudah memegang hewan/unggas 70 Setelah kontak dengan pestisida 8) Setelah keluar rumah 9)Setelah kontak dengan orang lain
Definisi Proporsi rumah tangga pengetahuan ART tentang waktu penting yang mengharuskan melakukan cuci tangan pakai sabun adalah jumlah
rumah tangga menurut perilaku atau masing – masing kategori pengetahuan ART tentang waktu penting yang mengharuskan melakukan cuci
tangan pakai sabun dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Pengetahuan ART tentang waktu penting yang mengharuskan melakukan cuci tangan pakai sabun Jika BLOK VII P30a-i =1
Rumus Proporsi rumah tangga menurut tempat anggota rumah tangga biasanya mencuci tangan
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut pengetahuan ART tentang waktu penting yang mengharuskan melakukan cuci tangan pakai sabun
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
28
Tabel 36 Gambaran skor pengetahuan tentang waktu penting yang mengharuskan
melakukan cuci tangan pakai sabun berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Gambaran skor pengetahuan tentang waktu penting yang mengharuskan
Nama Puskesmas melakukan cuci tangan pakai sabun N
Mean Median Minimum Maksimum
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kabupaten A
Definisi Gambaran skor pengetahuan tentang waktu penting yang mengharuskan melakukan cuci
tangan pakai sabun berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …. merupakan gambaran
statistik skor pengetahuan responden untuk sembilan pertanyaan pengetahuan tentang
waktu penting melakukan CTPS
Pengetahuan ART tentang waktu penting yang mengharuskan melakukan cuci tangan
pakai sabun Jika BLOK VII P30a-i =1
Rumus a. Mean adalah nilai total skor jawaban benar dari sembilan pertanyaan pengetahuan
tentang waktu penting melakukan CTPS dibagi jumlah sampel dalam Surveilans
KAMRT di Puskesmas tersebut
b. Median adalah nilai tengah dari total skor jawaban benar dari semua sampel dalam
Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
c. Minimum adalah nilai terendah dari total skor jawaban benar dari semua sampel
dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
d. Maksimum adalah nilai tertinggi dari total skor jawaban benar dari semua sampel
dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Definisi Proporsi rumah tangga yang dalam 1 BULAN terakhir ada ART-nya DIDIAGNOSIS
diare atau memiliki Gejala diare atau Keduanya, serta diatasi dengan oralit/LGG
dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
a. Diagnosis adalah ada anggota rumah tangga yang pernah diagnosis menderita
Diare oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) jika BLOK VIII P.31=1
b. Gejala adalah ada anggota rumah tangga yang pernah menderita buang air
besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan kotoran/ tinja lembek atau cair jika
29
BLOK VIII P.32=1
c. Diagnosis atau gejala adalah ada anggota rumah tangga yang pernah
diagnosis menderita Diare oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan)
ATAU ada anggota rumah tangga yang pernah menderita buang air besar lebih
dari 3 kali dalam sehari dengan kotoran/ tinja lembek atau cair yaitu jika BLOK
VIII P.31=1 ATAU BLOK VIII P.32=1
d. Pemberian Oralit LGG adalah jika ada anggota rumah tangga yang pernah didiagnosis
adat mengalami gejala DAN diberikan Oralit/LGG yaitu (BLOK VIII P.31=1 ATAU
BLOK VIII P.32=1) DAN BLOK VIII P.33=1
Rumus (a) Proporsi rumah tangga yang dalam 1 BULAN terakhir ada ART-nya DIDIAGNOSIS diare
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Rumus (b) Proporsi rumah tangga yang dalam 1 BULAN terakhir ada ART-nya mengalami GEJALA
diare
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Rumus (c) Proporsi rumah tangga yang dalam 1 BULAN terakhir ada ART-nya DIDIAGNOSIS diare
ATAU mengalami GEJALA diare
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Rumus (d) Proporsi rumah tangga yang anggota rumah tangga yang pernah didiagnosis ATAU
mengalami gejala DAN diberikan Oralit/LGG
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator a. Jumlah rumah tangga yang dalam 1 BULAN terakhir ada ART-nya DIDIAGNOSIS diare
b. Jumlah rumah tangga yang dalam 1 BULAN terakhir ada ART-nya mengalami
GEJALA diare
c. Jumlah rumah tangga yang dalam 1 BULAN terakhir ada ART-nya DIDIAGNOSIS diare
ATAU mengalami GEJALA diare
d. Jumlah rumah tangga yang anggota rumah tangga yang pernah didiagnosis ATAU
mengalami gejala DAN diberikan Oralit/LGG
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Definisi a. Proporsi rumah tangga yang dalam 12 bulan terakhir ada ART yang pernah
didiagnosis menderita demam typhoid oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)
dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
30
Riwayat di diagnosis Demam typoid Jika BLOK VIII P.34=1
b. Proporsi rumah tangga yang dalam 12 bulan terakhir ada ART yang pernah
didiagnosis sakit liver (Hepatitis A) melalui pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan
(dokter/perawat/bidan) dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Riwayat di diagnosis sakit liver (Hepatitis A) Jika BLOK VIII P.35=1
Rumus (a) Proporsi rumah tangga yang dalam 12 bulan terakhir ada ART yang pernah didiagnosis
menderita demam typhoid oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Rumus (b) Proporsi rumah tangga yang dalam 12 bulan terakhir ada ART yang pernah
didiagnosis menderita demam typhoid oleh tenaga kesehatan (dokter/
perawat/ bidan)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator a. Jumlah rumah tangga yang dalam 12 bulan terakhir ada ART yang pernah didiagnosis
menderita demam typhoid oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)
b. Jumlah rumah tangga yang dalam 12 bulan terakhir ada ART yang
pernah didiagnosis menderita sakit liver (Hepatitis A) melalui
pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan)
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik SUHU pada air siap minum dibagi
adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan SUHU
pada air siap minum jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik SUHU pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan SUHU pada air
siap minum
31
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
dan dilakukan pengukuran SUHU
Tabel 40. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan TDS pada air siap minum
berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Kualitas Fisik (TDS)
Nama Puskesmas kurang dari 300 300,1-600 600,1-900 > 900 N
ppm (%) ppm (%) ppm(%) ppm(%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik TDS pada air siap minum dibagi
adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan TDS
pada air siap minum jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik TDS pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan TDS pada air
siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 41. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik kekeruhan pada air
siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Kualitas Fisik kekeruhan
Nama Puskesmas N
< 3 NTU (%) ≥ 3 NTU (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik KEKERUHAN pada air siap minum
dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan
KEKERUHAN pada air siap minum jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik KEKERUHAN pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan KEKERUHAN
pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
32
Tabel 42. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik warna pada air siap
minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Kualitas Fisik kekeruhan
Nama Puskesmas N
≤ 10 TCU (%) >10 TCU (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik WARNA pada air siap minum dibagi
adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan WARNA
pada air siap minum jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik WARNA pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan WARNA pada air
siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 43. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik bau pada air siap
minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Kualitas Fisik kekeruhan
Nama Puskesmas N
Berbau (%) Tidak berbau (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik BAU pada air siap minum dibagi
adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan BAU
pada air siap minum jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT
di kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik BAU pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan BAU pada air
siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
b. Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan kimia meliputi pH, Nitrat (sebagai NO3) (terlarut), Nitrit (sebagai NO2) (terlarut), Kromium
valensi 6 (Cr6+) (terlarut), Besi (Fe) (terlarut), Mangan (Mn) (terlarut), Sisa khlor (terlarut), Arsen (As)
(terlarut), Kadmium (Cd) (terlarut), Timbal (Pb) (terlarut), Flouride (F) (terlarut), Aluminium (Al) (terlarut
33
Tabel 44. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan keasaman (pH) pada air
siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Kualitas Kimia pH
Nama Puskesmas N
< 6,5 (%) 6,5-8,5 (%) >8,5 (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia keasaman (pH) pada air siap minum
dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan
keasaman (pH) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia keasaman (pH) pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan keasaman
(pH)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 45. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Nitrat (sebagai NO3)
(terlarut) pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Nitrat (sebagai NO3) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 20 mg/L >20 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi v Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia NITRAT (sebagai NO3) (terlarut)
pada air siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori
hasil pemeriksaan NITRAT (sebagai NO3) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia NITRAT (sebagai NO3) (terlarut)
pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan NITRAT
(sebagai NO3) (terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
34
Tabel 46. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Nitrit (sebagai NO2)
(terlarut) pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Nitrit (sebagai NO2) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 3 mg/L >3 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia NITRIT (sebagai NO2) (terlarut)
pada air siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori
hasil pemeriksaan NITRIT (sebagai NO2) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia NITRIT (sebagai NO2) (terlarut)
pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan NITRIT (sebagai
NO2) (terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 47. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Kromium valensi 6
(Cr6+) (terlarut) pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Nitrit (sebagai NO2) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,01 mg/L >0,01 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia KROMIUM VALENSI 6 (Cr6+)
(terlarut) pada air siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing
kategori hasil pemeriksaan KROMIUM VALENSI 6 (Cr6+) (terlarut) pada air siap minum
dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia KROMIUM VALENSI 6 (Cr6+)
(terlarut) pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan KROMIUM
VALENSI 6 (Cr6+) (terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
35
Tabel 48. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Besi (Fe) (terlarut)
pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Besi (Fe) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,2 mg/L >0,2 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia BESI (Fe) (terlarut) pada air siap
minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan BESI (Fe) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia BESI (Fe) (terlarut) pada air siap
minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan BESI (Fe)
(terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 49. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Mangan (Mn) (terlarut)
pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Mangan (Mn) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,1 mg/L >0,1 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia MANGAN (Mn) (terlarut) pada air
siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan MANGAN (Mn) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia MANGAN (Mn) (terlarut) pada air
siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan MANGAN (Mn)
(terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
36
Tabel 50. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Sisa khlor (terlarut)
pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Sisa khlor (terlarut)
Nama Puskesmas ≤ 0,2 mg/L 0,2-0,5 mg/L >0,5 mg/L N
(%) (%) (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia SISA KHLOR (terlarut) pada air siap
minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan SISA KHLOR (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia SISA KHLOR (terlarut) pada air
siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan SISA KHLOR
(terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 51. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Arsen (As) (terlarut)
pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Arsen (As) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,01 mg/L (%) >0,01 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia ARSEN (As) (terlarut) pada air siap
minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan ARSEN (AS) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia ARSEN (As) (terlarut) pada air siap
minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan ARSEN (As)
(terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
37
Tabel 52. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Kadmium (Cd)
(terlarut) pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Kadmium (Cd) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,003 mg/L (%) >0,003 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia KADMIUM (Cd) (terlarut) pada air
siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan KADMIUM (Cd) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga
yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia KADMIUM (Cd) (terlarut) pada air
siap minum=
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan KADMIUM (Cd)
(terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 53. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Timbal (Pb) (terlarut)
pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Timbal (Pb) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 1,5 mg/L (%) >1,5 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia TIMBAL (Pb) (terlarut) pada air siap
minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan TIMBAL (Pb) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia TIMBAL (Pb) (terlarut) pada air siap
minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan TIMBAL (Pb)
(terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
38
Tabel 54. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Flouride (F) (terlarut)
pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Flouride (F) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,01 mg/L (%) >0,01 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia FLOURIDE (F) (terlarut) pada air
siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan FLOURIDE (F) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia FLOURIDE (F) (terlarut) pada air
siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan FLOURIDE (F)
(terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 55. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Aluminium (Al)
(terlarut) pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Aluminium (Al) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,2 mg/L (%) >0,2 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia ALUMINIUM (Al) (terlarut) pada air
siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan ALUMINIUM (Al) (terlarut) pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga
yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia ALUMINIUM (Al) (terlarut) pada air
siap minum
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan ALUMINIUM (Al)
(terlarut)pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
39
c. Pemeriksaan Mikrobiologis
Tabel 56. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Escherichia coli
pada air siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Escherichia Coli
Nama Puskesmas N
0 CFU/100ml (%) > 0 CFU/100ml (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan mikrobiologis ESCHERICHIA COLI pada
air siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan ESCHERICHIA COLI pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan mikrobiologis ESCHERICHIA COLI pada
air siap minum
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan ESCHERICHIA
COLI pada air siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 57. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Total Coliform pada air
siap minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Total Coliform
Nama Puskesmas N
0 CFU/100ml (%) > 0 CFU/100ml (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan mikrobiologis TOTAL COLIFORM pada air
siap minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan TOTAL COLIFORM pada air siap minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan mikrobiologis TOTAL COLIFORM pada air
siap minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan TOTAL
COLIFORM pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
40
2. Kualitas Air pada sarana air minum (Point of Accses) berdasarkan hasil
pemeriksaan Fisik Kimia dan Mikrobiologis
a. Pemeriksaan Fisik
Tabel 58. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Suhu pada sarana air
minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Rarata suhu Kualitas Fisik (Suhu)
Nama Puskesmas N
udara (0C) *} < Suhu Udara (%) ± 3 0C (%) > + 30C (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
*} Rerata suhu di wilayah Puskesmas
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik SUHU pada sarana air minum dibagi
adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan SUHU
pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans
KAMRT di kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik SUHU pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan SUHU pada
sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 59. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan TDS pada sarana air
minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Kualitas Fisik (TDS)
Nama Puskesmas kurang dari 300 300,1-600 600,1-900 > 900 N
ppm (%) ppm (%) ppm(%) ppm(%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik TDS pada sarana air minum dibagi
adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan TDS
pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans
KAMRT di kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik TDS pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan TDS pada
sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
41
Tabel 60. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik kekeruhan pada
sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT
2023
Kualitas Fisik kekeruhan
Nama Puskesmas N
< 3 NTU (%) ≥ 3 NTU (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik KEKERUHAN pada sarana air minum
dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan
KEKERUHAN pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel
dalam Surveilans KAMRT di kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik KEKERUHAN pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan KEKERUHAN
pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 61. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik warna pada sarana
air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Kualitas Fisik kekeruhan
Nama Puskesmas N
≤ 10 TCU (%) >10 TCU(%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik WARNA pada sarana air minum
dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan
WARNA pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam
Surveilans KAMRT di kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik WARNA pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan WARNA pada
sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
42
Tabel 62. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik bau pada sarana air
minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Kualitas Fisik kekeruhan
Nama Puskesmas N
Berbau (%) Tidak berbau(%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik BAU pada sarana air minum dibagi
adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan BAU
pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans
KAMRT di kab/kota tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan fisik BAU pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan BAU pada
sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
b. Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Kimia terdiri dari pemeriksaan pH, Nitrat (sebagai NO3) (terlarut), Nitrit (sebagai NO2)
(terlarut), Kromium valensi 6 (Cr6+) (terlarut), Besi (Fe) (terlarut), Mangan (Mn) (terlarut), Sisa khlor
(terlarut), Arsen (As) (terlarut), Kadmium (Cd) (terlarut), Timbal (Pb) (terlarut), Flouride (F) (terlarut),
Aluminium (Al) (terlarut
Tabel 63. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan keasaman (pH) pada
sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT
2023
Kualitas Kimia pH
Nama Puskesmas N
< 6,5 (%) 6,5-8,5 (%) >8,5 (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia keasaman (pH) pada sarana air
minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan keasaman (pH) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia keasaman (pH) pada sarana air
minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan keasaman
(pH)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
43
Tabel 64. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Nitrat (sebagai NO3)
(terlarut) pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Nitrat (sebagai NO3) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 20 mg/L >20 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia NITRAT (sebagai NO3) (terlarut)
pada sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing
kategori hasil pemeriksaan NITRAT (sebagai NO3) (terlarut) pada sarana air minum dibagi
jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia NITRAT (sebagai NO3) (terlarut)
pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan NITRAT
(sebagai NO3) (terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 65. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Nitrit (sebagai NO2)
(terlarut) pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Nitrit (sebagai NO2) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 3 mg/L >3 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia NITRIT (sebagai NO2) (terlarut)
pada sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing
kategori hasil pemeriksaan NITRIT (sebagai NO2) (terlarut) pada sarana air minum dibagi
jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia NITRIT (sebagai NO2) (terlarut)
pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan NITRIT (sebagai
NO2) (terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
44
Tabel 66. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Kromium valensi 6
(Cr6+) (terlarut) pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota
…., Surveilans KAMRT 2023
Nitrit (sebagai NO2) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,01 mg/L >0,01 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia KROMIUM VALENSI 6 (Cr6+)
(terlarut) pada sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing –
masing kategori hasil pemeriksaan KROMIUM VALENSI 6 (Cr6+) (terlarut) pada sarana air
minum dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia KROMIUM VALENSI 6 (Cr6+)
(terlarut) pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan KROMIUM
VALENSI 6 (Cr6+) (terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 67. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Besi (Fe) (terlarut)
pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Besi (Fe) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,2 mg/L >0,2 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia BESI (Fe) (terlarut) pada sarana air
minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan BESI (Fe) (terlarut) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga yang
menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia BESI (Fe) (terlarut) pada sarana air
minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan BESI (Fe)
(terlarut)pada sarana air minum
45
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 68. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Mangan (Mn) (terlarut)
pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Mangan (Mn) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,1 mg/L >0,1 mg/L
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia MANGAN (Mn) (terlarut) pada
sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori
hasil pemeriksaan MANGAN (Mn) (terlarut) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia MANGAN (Mn) (terlarut) pada
sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan MANGAN (Mn)
(terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 69. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Sisa khlor (terlarut)
pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Sisa khlor (terlarut)
Nama Puskesmas ≤ 0,2 mg/L 0,2-0,5 mg/L >0,5 mg/L N
(%) (%) (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia SISA KHLOR (terlarut) pada sarana
air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan SISA KHLOR (terlarut) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga
yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia SISA KHLOR (terlarut) pada saraba
air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
46
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan SISA KHLOR
(terlarut)pada air siap minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 70. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Arsen (As) (terlarut)
pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Arsen (As) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,01 mg/L (%) >0,01 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia ARSEN (AS) (terlarut) pada sarana
air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan ARSEN (AS) (terlarut) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga
yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia ARSEN (AS) (terlarut) pada sarana
air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan ARSEN (AS)
(terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 71. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Kadmium (Cd)
(terlarut) pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Kadmium (Cd) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,003 mg/L (%) >0,003 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia KADMIUM (Cd) (terlarut) pada
sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori
hasil pemeriksaan KADMIUM (Cd) (terlarut) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia KADMIUM (Cd) (terlarut) pada
sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan KADMIUM (Cd)
47
(terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 72. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Timbal (Pb) (terlarut)
pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Timbal (Pb) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 1,5 mg/L (%) >1,5 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia TIMBAL (Pb) (terlarut) pada sarana
air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil
pemeriksaan TIMBAL (Pb) (terlarut) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga
yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia TIMBAL (Pb) (terlarut) pada sarana
air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan TIMBAL (Pb)
(terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut
Tabel 73. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Flouride (F) (terlarut)
pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Flouride (F) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,01 mg/L (%) >0,01 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia FLOURIDE (F) (terlarut) pada
sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori
hasil pemeriksaan FLOURIDE (F) (terlarut) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia FLOURIDE (F) (terlarut) pada
sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan FLOURIDE (F)
(terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
48
tersebut
Tabel 74. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Aluminium (Al)
(terlarut) pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota ….,
Surveilans KAMRT 2023
Aluminium (Al) (terlarut)
Nama Puskesmas N
≤ 0,2 mg/L (%) >0,2 mg/L (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia ALUMINIUM (Al) (terlarut) pada
sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori
hasil pemeriksaan ALUMINIUM (Al) (terlarut) pada sarana air minum dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan kimia ALUMINIUM (Al) (terlarut) pada
sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan ALUMINIUM
(Al) (terlarut)pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
c. Pemeriksaan Mikrobiologis
Tabel 75. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Escherichia coli
pada sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans
KAMRT 2023
Escherichia coli
Nama Puskesmas N
0 CFU/100ml (%) > 0 CFU/100ml (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan mikrobiologis ESCHERICHIA COLI
pada sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing
kategori hasil pemeriksaan ESCHERICHIA COLI pada sarana air minum dibagi jumlah
rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan mikrobiologis ESCHERICHIA COLI
pada sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
49
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan ESCHERICHIA
COLI pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Tabel 76. Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan Total Coliform pada
sarana air minum berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT
2023
Total Coliform
Nama Puskesmas N
0 CFU/100ml (%) > 0 CFU/100ml (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
Dst
Kab A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan mikrobiologis TOTAL COLIFORM pada
sarana air minum dibagi adalah Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori
hasil pemeriksaan TOTAL COLIFORM pada sarana air minum dibagi jumlah rumah tangga
yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya
%)
Rumus Proporsi rumah tangga menurut hasil pemeriksaan mikrobiologis TOTAL COLIFORM pada
sarana air minum
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Numerator Jumlah rumah tangga menurut masing – masing kategori hasil pemeriksaan TOTAL
COLIFORM pada sarana air minum
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut
Definisi Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada perpipaan-
sambungan rumah (PP-SR) adalah jumlah rumah tangga menurut
masing-masing kategori tingkat risiko pencemaran SAM perpipaan-
sambungan rumah (PP-SR dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi
sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100
(satuannya %)
Jumlah dan kategorikan hasil penilaian IKL SAM pada perpipaan-
50
sambungan rumah (PP-SR) sesuai tingkat risiko
Rumus Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada perpipaan-
sambungan rumah (PP-SR)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Tabel 78. Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM
peripipaan-keran umum (PP-KU) /hydrant umum/terminal air berdasarkan Puskesmas
di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Definisi Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
peripipaan-keran umum (PP-KU) /hydrant umum/terminal air adalah
jumlah rumah tangga menurut masing-masing kategori tingkat risiko
pencemaran SAM peripipaan-keran umum (PP-KU) /hydrant
umum/terminal air dibagi jumlah rumah tangga yang menjadi sampel
dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x 100 (satuannya %)
Jumlah dan kategorikan hasil penilaian IKL SAM pada peripipaan-
keran umum (PP-KU) /hydrant umum/terminal air sesuai tingkat
risiko
Rumus Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
peripipaan-keran umum (PP-KU) /hydrant umum/terminal air
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
51
Nama Puskesmas Tingkat Risiko Pencemaran SAM
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi N
(0-2) (%) (3-5) (%) (6-9) (%) (10-11) (%)
Puskesmas A
Puskesmas B
dst
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
sumur gali dengan pompa/pompa tangan (SGL-PT) adalah jumlah rumah
tangga menurut masing-masing kategori tingkat risiko pencemaran SAM
sumur gali dengan pompa/pompa tangan (SGL-PT) dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut x 100 (satuannya %)
Jumlah dan kategorikan hasil penilaian IKL SAM pada sumur gali
dengan pompa/pompa tangan (SGL-PT) sesuai tingkat risiko
Rumus Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada sumur gali
dengan pompa/pompa tangan (SGL-PT)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Tabel 80. Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
sumur gali berdasarkan Puskesmas di Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Definisi Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
sumur gali adalah jumlah rumah tangga menurut masing-masing kategori
tingkat risiko pencemaran SAM sumur gali dibagi jumlah rumah tangga
yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x
100 (satuannya %)
Jumlah dan kategorikan hasil penilaian IKL SAM pada sumur gali
sesuai tingkat risiko
Rumus Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada sumur gali
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
52
Denominator Jumlah rumah tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di
Puskesmas tersebut
5. IKL pada SAM Penampungan Mata Air (PMA)/ Mata Air (MA)
Tabel 81. Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
Penampungan Mata Air (PMA)/ Mata Air (MA) berdasarkan Puskesmas di
Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
Definisi Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
Penampungan Mata Air (PMA)/ Mata Air (MA)adalah jumlah rumah
tangga menurut masing-masing kategori tingkat risiko pencemaran SAM
Penampungan Mata Air (PMA)/ Mata Air (MA)dibagi jumlah rumah tangga
yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas tersebut x
100 (satuannya %)
Jumlah dan kategorikan hasil penilaian IKL SAM pada Penampungan
Mata Air (PMA)/ Mata Air (MA) sesuai tingkat risiko
Rumus Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
Penampungan Mata Air (PMA)/ Mata Air (MA)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
Tabel 82. Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
pengumpulan dan penyimpanan air hujan (PPAH) berdasarkan Puskesmas di
Kabupaten/kota …., Surveilans KAMRT 2023
53
Kabupaten A
Definisi Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
Pengumpulan dan penyimpanan air hujan (PPAH)adalah jumlah rumah
tangga menurut masing-masing kategori tingkat risiko pencemaran SAM
Pengumpulan dan penyimpanan air hujan (PPAH)dibagi jumlah rumah
tangga yang menjadi sampel dalam Surveilans KAMRT di Puskesmas
tersebut x 100 (satuannya %)
Jumlah dan kategorikan hasil penilaian IKL SAM pada Pengumpulan
dan penyimpanan air hujan (PPAH) sesuai tingkat risiko
Rumus Proporsi rumah tangga menurut Tingkat Risiko Pencemaran SAM pada
Pengumpulan dan penyimpanan air hujan (PPAH)
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫
= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫
54