1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
Santy Sriharyati 1
Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik LP3I Bandung
Email: santysriharyati@plb.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi yang dilakukan dalam
rangka menilai pencapaian tujuan kebijakan, program, ataupun kegiatan,
dan menganalisis permasalahan yang terjadi dalam proses implementasi
sehingga dapat menjadi umpan balik bagi perbaikan kinerja atau
pelaksanaan pembangunan, dimana stakeholder memegang peranan penting
dalam perencanaan dan evaluasi. Dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Bandung Barat untuk melaksanakan evaluasi yang dilakukan
secara berkala dengan pembahasan target yang sudah atau belum tercapai
maupun program kegiatan yang sudah berjalan sesuai dengan Rencana
Kerja dan Renstra yang telah ditetapkan. Metode evaluasi yang digunakan
pada penelitian adalah metode evaluasi kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini dapat dilihat dari aspek berbeda, yaitu 1)
indikator kinerja pembangunan dan 2) evaluasi kinerja dengan
menggunakan AHP yang meliputi indeks pembangunan manusia, rata-rata
lama sekolah, angka melek huruf, angka harapan hidup, daya beli
masyarakat, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, indeks gini,
laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan investasi, ketaatan terhadap
RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), rasio ruang terbuka hijau per satuan
luas wilayah ber HPL/HGB, proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi
baik, indeks kepuasan masyarakat, inflasi dan jumlah penduduk.
59
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
PENDAHULUAN
60
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
KAJIAN PUSTAKA
1. Konsep Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja merupakan aktivitas dalam manajemen proses
kebijakan yang dilakukan pada tahap pemantauan pelaksanaan,
pengawasan, ataupun pertanggungjawaban (Mustopadidjaja, 2003).
Setiap tahapan berisi kegiatan pengumpulan dan analisis mengenai data
dan informasi serta pelaporan mengenai tingkat perkembangan capaian
hasil kegiatan pelaksanaan, ketepatan sistem dan proses pelaksanaan,
dan ketepatan kebijakan serta akuntabilitas kelembagaan secara
keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan pada tahap pemantauan
didasarkan atas hasil dari pelaksanaan pemantauan. Dengan kata lain
hasil dari pelaksanaan pemantauan dijadikan sebagai bahan untuk
melakukan evaluasi.
Evaluasi juga menyediakan informasi yang kredibel dan berguna, dan
juga menghasilkan feedback yang dapat digunakan sebagai masukan
untuk perencanaan yang akan datang. Perencanaan yang dikombinasi
dengan monitoring dan evaluasi dapat berperan penting dalam
peningkatan efektifitas program dan kegiatan pembangunan.
Perencanaan membantu untuk fokus pada hasil, sedangkan monitoring
dan evaluasi membantu untuk mempelajari kesuksesan dan tantangan di
masa lampau dan memberikan informasi untuk pembuatan keputusan
sehingga periode saat ini dan masa yang akan datang akan menjadi
lebih baik. Dengan demikian antara perencanaan, monitoring, dan
evaluasi memiliki keterkaitan dan membentuk suatu siklus.
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan umum dari evaluasi adalah memberikan masukan umpan balik
yang dapat digunakan untuk meningkatkan program, kebijakan, dan
strategi, serta ditujukan pula untuk akuntabilitas dan ransparansi,
sedangkan tujuan khusus dari evaluasi adalah untuk menentukan
61
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
62
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
- Jarak ke sekolah
- Ketersediaan sarana
kesehatan (rumah sakit
bersalin, poliklinik
puskesmas, puskesmas
pembantu)
- Indikator proses
- Jumlah kunjungan ke
Puskesma
- Jumlah kunjungan ke
Rumah sakit
63
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
64
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
METODE PENELITIAN
65
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
ANALISIS ANALISIS
RESPEKTIF Analisis capaian PROSPEKTIF
Analisis capaian kinerja Rekomendasi:
kinerja program Program: Apa Pilihan-pilihan
Kecamatan yang pembangunan
Evaluasi sudah/belum kecamatan
Kinerja Analisis faktor
berjalan untuk
Analisis Studi pendorong dan
keberlanjutan
Evaluasi penghambat
kemandirian di
masa
mendatang
66
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
PEMBAHASAN
67
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
68
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
69
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
70
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
Inflasi
Inflasi dikatakan sebagai suatu proses kenaikan harga, yaitu adanya
kecenderungan bahwa harga barang meningkat secara terus-menerus.
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi. Inflasi adalah suatu proses atau peristiwa
kenaikan tingkat harga barang-barang secara umum. Data inflasi yang
diperoleh dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini:
71
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
Tingkat Kemiskinan
Menurut Badan Pusat Statistik (2010), untuk mengukur kemiskinan
menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic
needs approach). Berdasarkan pendekatan tersebut, indikator yang
digunakan adalah Head Count Index (HCI) yaitu jumlah dan
persentase penduduk miskin yang berada dibawah garis kemiskinan
72
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
(poverty line).
73
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
74
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
75
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
76
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
77
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
78
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang besar di Wilayah Kabupaten Bandung
Barat merupakan potensi yang dapat menunjang suksesnya
pembangunan di kabupaten Bandung Barat. Penduduk perlu di
kelola sejak awal, pendidikan warganya disesuaikan dengan
potensi lapangan kerja yang terdapat di Kabupaten Bandung
Barat. Pembukaan sekolah/tempat pendidikan harus inline dengan
lapanan kerja yang tersedia, sehingga angkatan kerja akan
terserap yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah
pengangguran.
79
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
80
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
81
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
KESIMPULAN
Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam hal ini merupakan indikator di level
dampak (impact) yang merupakan akumulasi dari hasil (outcome) multi-
aspek penyelenggaraan pembangunan di daerah. Indikator Kinerja Utama
(IKU) diambil dari indikator sasaran strategik yang positioning-nya lebih ke
arah dampak final/akhir (final impact) dari pembangunan.
Evaluasi perencanaan pembangunan telah dilakukan oleh Pemda Kab.
Bandung Barat, masih belum optimal. Evaluasi telah dilakukan terhadap
Rencana Strategis (Renstra) selain itu melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan pembangunan, diantaranya adalah evaluasi terhadap RPJMD,
RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD.
Evaluasi tersebut ada yang dilakukan secara tahunan, tengah periode, dan
akhir periode. Secara umum, metode yang selalu digunakan untuk
melakukan evaluasi adalah metode gap analysis dan menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif dari data/laporan yang ada.
Sebagian besar substansi yang dimuat dalam laporan tersebut mengenai
realisasi penyerapan dana, realisasi pencapaian target keluaran, kendala
yang dihadapi, dan tindak lanjutnya. Untuk substansi tentang keberlanjutan
program/kegiatan dan manfaat/hasil program/kegiatan tidak semua
dilakukan. Hasil evaluasi tersebut kemudian disampaikan kepada user
(SKPD terkait) di Kabupaten Bandung Barat, walaupun hasil evaluasi
tersebut tidak semuanya dapat digunakan, lebih bersifat dokumen laporan
kegiatan. Laporan tersebut kemudian disampaikan kepada beberapa instansi,
diantaranya adalah Bappeda, SKPD terkait. Hasil evaluasi pelaksanaan
pembangunan, oleh daerah dimanfaatkan sebagai masukan untuk proses
perencanaan periode selanjutnya.
Stakeholder memegang peranan penting dalam perencanaan dan evaluasi.
Dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat.
Keterlibatan stakeholder pada setiap tahapan evaluasi berfokus pada
penilaian, penyusunan pertanyaan yang akan diajukan, pengidentifikasian
82
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
SARAN
83
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 Juni 2020
e-ISSN : 2443-3756
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat. 2015. Kabupaten Bandung
Barat dalam Angka Tahun 2014.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat. 2016. Kabupaten Bandung
Barat dalam Angka Tahun 2015.
Direktorat Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan. 2014.
Kajian Evaluasi terhadap Pelaksanaan Evaluasi Pembangunan.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Crawford, John. 2000. Ed. 2. Evaluation of Libraries and Information
Services. London: Aslib, the Association for Information
Management and Information Management International.
Lohman, 2003. Tersedia Online
mohmahsun.blogspot.com/2011/04/Indikator Kinerja
Mustopadidjaja, A.R. 2003. Manajemen Proses Kebijakan Publik. Jakarta:
Duta Pertiwi
Foundation
Sugiono (2017). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Sugiyono (2018). “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Alfabeta, Bandung.
Werther, W.B., and Davis, K. Human Resources and Personnel
Management. 5th Ed. New York: MacGraw Hill, Inc, 1996
Wibisono, Dermawan. 2011. Manajemen Kinerja Korporasi dan
Organisasi; Panduan Penyusunan Indikator. Jakarta, Erlangga.
Wrihatnolo, Randy R. 2010. Seri Manajemen Perencanaan Pembangunan.
Pendekatan Sektoral Dalam Perencanaan Pembangunan.
Jakarta: Institute for Development and Policy Study (IDPS).
84