Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Perbankan

Kelompok 6 :

Arini Laila Ramadhani F0218011

Meida Wahyunityas F0218060

Sahda Mulia F0218102

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2021
1. Analisis dampak bank asing yang ada di Indonesia!

Sekitar sebelas bank asing berkedudukan di Indonesia. Perbedaan bank asing dengan
bank campuran berada pada regulasi bank itu sendiri. Bank asing memiliki regulasi yang
berdasarkan kantor pusatnya yakni di luar negeri dan untuk penyaluran kredit cenderung kepada
perusahaan-perusahaan besar, seperti perusahaan multinasional. Berbeda dengan bank asing
untuk bank campuran berbadan hokum local di Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas atau PT,
dan secara hukum merupakan entity yang terpisah dari kantor induknya. Pada dasarnya aturan
yang dilakukan bank Indonesia kepada bank asing bersifat equal yang mana seuruh bank di
Indonesia memiliki aturan secara umum atau sama rata, baik bank umum dan bank asing
memiliki ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan kehati-hatian, diterapkan secara seragam
untuk seluruh bank yang beroperasi di Indonesia. Aturan yang secara khusus hanya terletak pada
geografis, pasalnya bank asing hanya bisa mendirikan kantor cabangnya di ibu kota provinsi. Di
sisi lain aturan kepada bank umum juga terdapat dalam mencari dana bank asing juga membuka
simpanan giro dan simpanan deposito namun dilarang menerima simpanan dalam bentuk
tabungan. Selanjutnya dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-
bidang tertentu saja seperti dalam bidang perdagangan internasional, bidang industry produksi
dan penanaman modal asing. Secara stabilitas posisi perbankan, bank asing memiliki kinerja
yang bagus.

Berdasarkan SPI per 2021 nilai laba rugi bank asing berada pada angka 30,84 yang mana
29% dari total laba rugi bank umum konvensional. Selanjutnya CAR memiliki nilai 60,08 ,
sedangkan bank domestic memiliki nilai kisaran pada angka sekitar 20.
Perbandingan CAR
70

60

50 Bank Persero
BPD
40 Bank Swasta Nasional
Bank Asing
30

20

10

0
2018 2019 2020 44440
Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio, maka semakin bank kemampuan terkait dalam
menanggung resiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang beresiko. Jika nilai Capital Adequacy
Ratio tinggi, maka bank dapat membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang
cukup besar bagi profitabilitas. Tingginya CAR tersebut tak lain secara akuntansi disebabkan
adanya transfer Dana Usaha yang cukup signifikan ditempatkan oleh kantor pusat bank asing
tersebut, namun ditengarai transfer tersebut hanya untuk memenuhi ketentuan permodalan. Hal
ini dimungkinakan karena Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.32/37/KEP/DIR tanggal
14 Mei 1999 yang mengatur mengenai Dana Usaha membuka peluang akan hal tersebut.

Total asset dari bank asing yang ada di Indonesia memiliki nilai 456.002 miliar. Secara
umum kinerja bank asing terlihat lebih baik, hal ini dapat menjadi motivasi untuk bank domestic
dalam bersaing.

Perkembangan Porsi Total Aset


5,000,000
4,500,000
4,000,000
3,500,000 Bank Persero
BPD
3,000,000
Bank Swasta Nasional
2,500,000 Bank Asing
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
0
2018 2019 2020 44440
Keterbukaan Negara dengan adanya bank asing utamanya terkait dengan kebutuhan
modal asing yang ada. Dengan masuknya bank-bank tersebut ke Indonesia diharapkan dapat
mendorong perkembangan perbankan serta perekonomian nasional. Secara umum, keuntungan
yang diperoleh dengan masuknya bank-bank asing, termasuk bank campuran, antara lain adalah
sebagai saluran capital inflows untuk ekonomi domestic. Capital inflows juga memiliki arti
sebagai peningkatan jumlah uang yang tersedia dari sumber eksternal atau asing untuk pembelian
aset modal lokal seperti bangunan, tanah, mesin. Capital inflow atau arus modal masuk
merupakan transaksi penjualan aset kepada luar negeri. Aliran modal masuk asing (capital
inflow) dapat terjadi dalam bentuk investasi langsung (foreign direct investment) atau investasi
portofolio. Investasi langsung merupakan investasi yang dilakukan secara langsung atau riil,
misalnya membangun gedung, pabrik dan dengan dalam jangka waktu panjang . Investasi
portofolio (portofolio investment) merupakan investasi yang dilakukan tidak secara langsung
namun dalam bentuk aset finansial, seperti saham dan obligasi. Fungsi sekaligus manfaat capital
inflows untuk memberi tekanan pada dimensi ekonomi makro di suatu negara dan menghambat
investasi asing dan domestik. Alasan pelarian modal termasuk kerusuhan politik, pengenalan
kebijakan pasar yang membatasi, ancaman terhadap kepemilikan properti dan tingkat bunga
domestik yang rendah. Selanjutnya bank asing dapat meningkatkan kompetisi antar bank, dan
memperkenalkan produk-produk yang lebih bervariasi. Kemajuan dari pengolaan bank asing
dengan kinerja yang bagus dapat menjadi daya pavu bank lain terutama domestic untuk
berinovasi dengan produk yang dimiliki dan menjaga bahkan meningkatkan kinerja bank
tersebut.

Di samping sisi positif,terdapat sisi negatif yang perlu diantisipasi, terutama pada saat
krisis, karena bank-bank tersebut dapat berperan sebagai tempat untuk pelarian modal (capital
flight), dan disamping itu dana asing yang masuk tersebut dapat lebih bersifat temporer dan
hanya untuk mencari keuntungan sesaat (capital inflow during good times capital outflow during
bad times). Sementara itu, kompleksitas produk dan teknologi yang dibawa bank asing dari
negara maju belum tentu dapat dilihat dan dikuasai oleh otoritas pengawas host country,
sehingga bukannya meningkatkan pengaturan dan proses pengawasan bank namun malah akan
lebih memperburuk.
Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Bank Indonesia menyimpulkan bahwa bank
asing secara khusus lebih fokus menjadi bank yang melakukan aktivitas yang menghasilkan fee
(fee based income), sehingga kurang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional. Selain itu bank asing lebih kurang sensitif terhadap perubahan sinyal kondisi domestik
dibandingkan bank campuran dan bank domestik karena relatif tergantung pada dana kantor
pusat, serta memiliki tingkat volatilitas yang tinggi dalam penyaluran kredit dan cenderung
kontraktif pada periode paska krisis.

2. Kompetisi bank asing dengan bank lokal!

Persaingan perbankan di Indonesia mulai dari yang konvensional hingga yang syariah
sangatlah ketat. Hal tersebut tampak sekali dengan adanya bank-bank asing yang masuk ke
Indonesia. Seperti contohnya OCBC bank yang memiliki saham sebesar 70% di bank NISP.
Tidak hanya itu saja, seperti halnya bank asing yaitu ANZ (Australia), HSBC dan lainnya adalah
bank asing dengan kepemilikian saham terbesar di beberapa perbankan nasional. Tidak lupa
dengan industri perbankan syariah di Indonesia yang akan kedatangan pesaing bank-bank syariah
timur tengah seperti Kuwait Finance House yang merupakan salah satu Islamic Bank terbesar di
Kuwait. Jumlah bank di Indonesia cukup besar, yakni sebanyak 110 bank. Dari sisi kepemilikan,
terbagi dua yakni bank domestik dan bank asing. Pasar perbankan Indonesia saat ini dikuasai
oleh bank-bank BUMN, atau sebesar 43,19 persen. Diikuti oleh bank swasta nasional sebesar
21,49 persen dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) 8,35 persen. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
juga mencatat kepemilikan bank domestik mencapai 70 bank, terdiri dari 4 bank milik
pemerintah, 27 bank pembangunan daerah, dan 39 bank swasta nasional. Kepemilikan asing
sebanyak 40 bank yang terdiri dari 8 kantor cabang bank asing dan 32 bank mayoritas
kepemilikan asing. Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Anung Herlianto mengatakan pangsa pasar aset bank domestik mencapai 73
persen, sedangkan bank asing hanya 27 persen pada 2019. Bahkan, besaran pangsa pasar aset
bank asing cenderung tidak tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

Bank asing pernah kuasai 32 persen pangsa pasar aset, tetapi porsinya terus turun menjadi
27 persen. Jadi, bank domestik terus menguasai, meskipun telah mengundang bank asing untuk
membantu menambahkan modal. Porsi kepemilikan asing pada pangsa pasar kredit dan dana
pihak ketiga (DPK) jumlahnya juga tidak sebesar bank domestik. Pangsa pasar kredit
kepemilikan asing yakni 21 persen dan kantor cabang bank asing 3 persen. Dari DPK, pangsa
pasar kepemilikan asing adalah 22 persen dan kantor cabang bank asing 6 persen. Kinerja
perbankan, juga terus meningkat selama lima tahun belakangan meskipun pada 2019 lalu terjadi
perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Pada saat ini pandemi Covid-19 telah membuat pertumbuhan kredit melambat dari posisi
5,73 persen pada April 2020 menjadi tumbuh 3,04 persen pada Mei 2020. Meskipun demikain,
investor asing masih masuk ke Indonesia untuk menanamkan modal dan belanja pemerintah
relatif keluar. Bahkan, DPK juga tetap tumbuh dari 8,08 persen pada April 2020 menjadi 8,87
persen pada Mei 2020. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) per Mei 3,01
persen (gross) meningkat dari posisi Maret 2020 dan April 2020 sebesar 2,77 persen dan 2,89
persen. Hanya saja, NPL nett masih rendah yakni sebesar 1,15 persen dan dinilai masih relatif
rendah. Sementara itu, rasio kecukupan modal yang sebesar 22,16 persen juga menjadi bantalan
yang bagus ketika risiko kredit meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

www.ojk.go.id

OJK. 2021. SPI Perbankan September 2021. www.ojk.go.id

Hadad, Santoso dkk. 2004. Fungsi Intermediasi Bank Asing Dalam Mendorong Pemulihan
Sektor Riil di Indonesia. www.bi.go.id

Imaniyati, Waliyunia. 2020. Kedudukan Bank Asing dalam Perbankan Indonesia dihubungkan
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan astas Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Bandung

www.kamus.tokopedia.com

Wiratmini, Ini Putu Eka. 2020. “Bank Lokal vs Bank Asing di Indonesia, Siapa Penguasa
Pasar?”. https://finansial.bisnis.com/read/20200709/90/1263773/bank-lokal-vs-bank-asing-di-
indonesia-siapa-penguasa-pasar, diakses pada 12 Desember 2021 pukul 10.35

CNN Indonesia. 2020. “OJK Beberkan Pangsa Pasar Bank Asing di Indonesia”.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200709182628-78-522922/ojk-beberkan-pangsa-
pasar-bank-asing-di-indonesia, diakses pada 12 Desember 2021 pukul 10.40.

Ritonga, Erni. 2012. “Persangan Bank Lokal dan Bank Asing”.


http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/05/05/persaingan-bank-lokal-dan-bank-asing/, diakses
pada 12 Desember 2021 pukul 11.00.

Anda mungkin juga menyukai