Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

PRODI S-1 ILMU HUKUM Nama:


Semester Genap 2020
Mata Kuliah : 2P 2G Naufal Alwan
Hari/Tanggal : Senin / 26 April 2021 Zuriadie
Waktu : 10:10 -11:10 WIB NIM:
Dosen : 1. Dr. Yenti Garnasih SH, MH. 010001900449
2. Albert Aries, SH, MH. Nilai:
UNIVERSITAS
TRISAKTI

Petunjuk Dalam Mengerjakan Soal UTS Hukum Pidana :


1. Sifat ujian open book dari buku wajib atau E book Hukum Pidana (bukan dari blog / media
online);
2. Jawab secara berurutan dan diketik rapih dalam font 12, calibri, spasi 1,15 langsung di
lembar soal ini dan kemudian harus diubah menjadi PDF.
3. Setiap jawaban wajib dikaitkan dengan asas / teori Hukum Pidana yang ada di buku secara
komprehensif, yaitu berupa intisari jawaban, kemudian baru disertai uraian/penjelasannya
(bukan menyalin dari internet);
4. Dilarang keras untuk bekerja sama /copy paste dalam bentuk apapun (Dosen akan
mengecek setiap jawaban mahasiswa);
5. Dikerjakan dan dikumpulkan ke GCR paling lambat hari Senin 26 April 2021 pukul 15:30
WIB.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
CPMK2: Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai Percobaan dan Penyertaan (CPP1)

CPMK3: Mahasiswa mampu bekerja secara mandiri memberikan contoh kasus kemudian
menganalisa kasus yang terkait dengan Percobaan dan Penyertaan (CPKU2)

Capaian Pembelajaran Lulusan:


CPP1 Menguasai konsep teoritis secara umum regulasi dan praktik kebiasaan dan doktrin
hukum yang berlaku secara nasional untuk mampu menyusun konsep penyelesaian
permasalahan hukum secara kontekstual dalam hubungan hukum antara orang
dengan orang, orang dengan negara, (L)

CPKU2 Mampu bekerja secara mandiri maupun bekerjasama dalam tim untuk
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. (M)
No Soal Score

Kasus :

Ali adalah mantan suami dari Nenny dan Nenny merupakan perias
pengantin. Nenny bercerita sama Ali bahwa Nenny mau merias pengantin ke
daerah Bekasi. Ali curiga dan berusaha mencari kebenaran tsb. Oleh karena
Ali merasa curiga kepada Kusuma yang merupakan kawan karib Nenny yang
menyebabkan mereka bercerai. Ternyata dugaan Ali benar saat itu Nenny
pergi berdua Kusuma ke pesta. Lalu Ali membuntuti mereka. Sepulang dari
tempat pesta, Ali pulang mengambil sebilah golok dan Ali kemudian datang
ke rumah Kusuma dan memanggilnya. Saat tiba di rumah Kusuma, Ali
langsung menikamkan golok tersebut ke tubuh Kusuma secara bertubi2,
namun Kusuma berusaha melarikan diri dan menyembunyikan diri. Akhirnya
Ali kembali ke rumah dan oleh Fajar (saudara Kusuma), Kusuma diantar ke
rumah sakit. Akibat tusukan Ali tersebut Kusuma mengalami putus otot
tangan kiri sehingga tangan kirinya menjadi cacat permanen..

Pertanyaan :

1. Apakah dalam kasus ini Ali dapat dipidana, jelaskan serta uraikan? 10

2. Jika pada saat Ali akan menikamkan golok tersebut ke tubuh Kusuma dan 20
Kusuma berhasil menendang tangan Ali sehingga goloknya terpental dan Ali
berhasil ditangkap warga setempat. Menurut anda apakah Ali tetap dapat
dipidana, jelaskan pula bagaimana pemidanaannya.

3. Jika pada saat akan melakukan hal tersebut teryata Ali mengajak temannya
Utut yang juga membenci Kusuma dan Utut pun ikut menendang Kusuma
15
sehingga Kusuma terjungkal dan kepalanya berdarah terkena balok yang ada
di dekat mereka. Apakah ada bentuk penyertaan, jika ya jelaskan dan
bagaimana pemidanaannya?

4. Jika pada saat akan melakukan perbuatan tersebut, Ali tidak mau melakukan 15
sendiri tetapi Ali lalu minta Yadi untuk melakukan perbuatan tsb dan
dijanjikan diberi uang Rp. 15 juta serta sudah diberi uang muka Rp 5, juta
tetapi ternyata Yadi tidak melakukan apapun walau sudah menerima uang
tsb. Apakah Ali dan Yadi bisa dipidana jelaskanlah.

5. Jika Ali meminta bantuan Kadir dengan meminjam motornya guna dipakai ke
rumah Kusuma agar tujuan Ali berhasil melakukan tindak pidana kepada
10
Kusuma, apakah dalam hal ini Kadir dapat dikenakan pidana, jelaskan jika ya
bentuk yang mana dan sebutkan dasar hukumnya.

6. Jelaskanlah mengenai teori-teori pemidanaan dalam Percobaan dan berikan 10


contohnya.

7. Jelaskan mengenai :

a. Perbedaan dari Menyuruhlakukan dan Penganjuran.


b. Perbedaan dari Turut Serta Melakukan dan Pembantuan
c. Perbedaan dari Perbuatan persiapan dan Perbuatan Pelaksanaan 20
dalam teori hukum pidana.

Jumlah 100

Soal ini telah divalidasi oleh : Catatan

Dosen 1

Dr. Yenti Garnasih, SH MH

Jawaban:

1. Ya, dalam kasus ini maka Ali dapat dipidanakan. Mengapa demikian? Karena perbuatan
Ali tersebut telah memenuhi unsur didalam Pasal 355 ayat (1) KUHP, yang dimana
menurut R Susilo “penganiayaan” yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak
(penderitaan), rasa sakit, atau luka. Maka apabila dilihat didalam kasus diatas yang
menyebabkan Kusuma mengalami putus otot tangan kiri sehingga tangan kirinya
menjadi cacat serta tidak bisa digunakan lagi. Uraian dari kasus tersebut antara lain; Ali
menghendaki untuk membunuh Kusuma, untuk melaksanakan maksudnya, Ali harus
melakukan beberapa perbuatan, yaitu:

- Ali pulang dan pergi ke rumah nya

- Ali mengambil sebilah golok di rumah nya;

- Ali menyiapkan sebilah golok dengan membungkusnya rapat-rapat;

- Ali menuju ke rumah Kusuma;

- Sampai di rumah Kusuma, Ali memanggil Kusuma;

- Ali mengarahkan sebilah golok nya kepada Kusuma;

- Ali menusukan golok tersebut ke tubuh Kusuma.

Dari uraian diatas, ali dapat dikenakan pidana karena sudah melakukan percobaan
tindak pidana dengan terpenuhinya, Adanya niat, adanya awal eksekusi, dan tidak
tuntasnya eksekusi bukan hanya karena kemauan sendiri (Pasal 53 KUHP). Dan juga bila
di dasarkan dengan teori Poging Subjektif, karena perbuatan ali sudah merupakan
permulaan pelaksanaan yang berniat jahat.

2. Iya, menurut saya Tindakan si Ali itu di pidanakan karena perbuatan ali itu termaksud
dalam percobaan yang berupa percobaan pembunuhan dengan golok. Dengan syarat
percobaan ialah:

- Niat: melakukan perbuatan yang dilarang atau menimbulkan akibat yang dilarang.

- Tidak selesainya pelaksaaan karena bukan kehendak si pelaku.

- Permulaan pelaksaan dari unsur niat dan kehendak si pelaku.

a. Ali dapat di pidanakan, karena dasar tidak selesainya pelaksanaan bukan karena
dari kehendak si pelaku Akan tetapi tindakan tersebut dikarenakan bahwa ali
tertangkap warga, sehingga hal ini masih bisa dipidanakan dengan dasar
percobaan terhenti / terhalang.

b. Bagaimana pemindanaanya, pemindanaannya sesuai dengan pasal 53 KUHP ayat


2 dan ayat 3 yang ketentuannya bebunyi.

- Yang menyatakan bahwa maksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam hal
percobaan dikurangi 1/3.

- Yang menyatakan bahwa jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup, dijatuhkan pidana penjara paling lama 15 tahun.

3. Iya, dalam kasus ini terdapat penyertaan, menurut pasal 55 KUHP, ali dan utut
merupakan orang yang turut melakukan penyertaan atau medpleger, yang dimana
orang yang tekait itu sama dipidananya dengan orang yang melakukan tindak pidana
tersebut. Dan juga memenuhi syarat yaitu, “Mereka yang dengan memberi atau
menjanjikan sesuatu dengan menyalah gunakan kekuasaan atau martabat, dengan
kekerasan, ancaman, atau penyesatan atau dengan memberi kesempatan,sarana atau
keterangan, sengaja menganjurkan orang lain untuk melakukan perbuatan.”

- Kerja sama yang disadari antara para turut pelaku, yang merupakan suatu kehendak
bersama di antara mereka;
- Mereka harus bersama-sama melaksanakan kehendak itu

- Orang yang melakukan penyertaan dipidana sebagai orang yang melakukan tindak
pidana tersebut.

4. Iya, dalam kasus ini ali dapat dipidanakan, karena dalam kasus ini ali termaksud dalam
pembuat atau deder, yang merupakan salah satu unsur perbuatan pidana dengan
ketentuan Pasal 55 ayat 1 butir ke 2 yang berbunyi, “Mereka yang dengan memberi atau
menjanjikan sesuatu dengan menyalah gunakan kekuasaan atau martabat, dengan
kekerasan, ancaman, atau penyesatan atau dengan memberi kesempatan,sarana atau
keterangan, sengaja menganjurkan orang lain untuk melakukan perbuatan.”

Dan juga Yadi, bisa di pertanggung jawabkan menurut hukum pidana, tetapi dalam
kasus ini yadi tidak melakukan perbuatan itu, sehingga berkaitan dengan pasal 351
KUHP ayat 5, percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

5. Iya, dalam kasus ini Kadir bisa dikenakan Pasal 56 KUHP karena Kadir ini merupakan
pembantu Pasif, idengan istatusnya isebagai iorang iyang imembantu imelakukan
ipembunuhan ikarena itelah imeminjamkan imotor ike iAli iagar iberhasil idalam
imelakukan tindak pidana.

6. Teori – teori:

- Teori iSubjektif i; idasar ipatut idipidananya ipercobaan iterletak ipada isikap ibatin
iatau iwatak iyang iberbahaya idari isi ipembuat, i(apabila isudah iada iniat imaka
iada iperbuatan ipelaksanaan). iTermasuk ipenganut iteori iini iialah ivan iHammel.
- Teori iObjektif; idasar ipatut idipidananya ipercobaan iterletak ipada isifat
iberbahayanya iperbuatan iyang idilakukan ioleh isi ipembuat i(apabila ikegiatan
isudah imembahayakan iorang ilain).

Teori iObjektif iterbagi imenjadi i3 iyaitu i:

- Teori iObjektif-Formil, iyang imenitik iberatkan isifat ibahayanya iperbuatan iitu


iterhadap itata ihukum. iMenurut iteori iini, isuatu idelik imerupakan isuatu
irangkaian idari iperbuatan-perbuatan iyang iterlarang. iDengan idemikian iapabila
iseseorang imelakukan iperbuatan ipercobaan, iberarti iia itelah imelakukan
isebagian idari irangkaian idelik iyang iterlarang iitu,ini iberarti iia itelah
imembahayakan itata ihukum. iPenganutnya iSuynstee idan iZevenbergen.
- Teori iObjektif–Materil, iyang imenitik iberatkan ipada isifat iberbahayanya
iperbuatan ikepentingan ihukum. iPenganutnya iSimons.

- Teori iCampuran; iTeori iini imelihat idasar ipatut idipidananya ipercobaan idari idua
isegi iyaitu, isikap ibatin ipembuat iyang iberbahaya i(segi isubjektif) idan ijuga isifat
iberbahayanya iperbuatan i(segi iobjektif).

7. Jawaban

a. Perbedaan menyuruh, melakukan dan penganjuran

- Melakukan itu ialah seseorang yang disuruh unutk melakukan tindak pidana oleh si
Menyuruh (Doen Pleger)

- Menyuruh (Doen Pleger) ialah seseorang yang menyuruh orang lain untuk
melakukan tindak pidana.

- Penganjuran (Uitlokker) ialah seseorang yang sengaja membujuk orang lain untuk
melakukan tindak pidana yang di anjurkan oleh si penyuruhnya.
b. Perbedaan turut serta dan pembantuan

Menurut pasal 55 KUHP ayat 1 menjelaskan tentang turut melakukan. Turut serta
“dipidana sebagai pembuat (dader) sesuatu perbuatan pidana adalah mereka yang
melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan. Didalam pasal
ini hanya mengatur seberapa jauh turut andil pembuat pidana untuk bisa dipidana.

Menurut Pasal 56 KUHP, R. Soesilo menjelaskan bahwa orang “membantu


melakukan” jika ia sengaja memberikan bantuan tersebut, pada waktu atau sebelum
(jadi tidak sesudahnya) kejahatan itu dilakukan.

c. Perbedaan dari Perbuatan persiapan dan Perbuatan Pelaksanaan dalam teori hukum
pidana

Perbuatan persiapan (voorbereidingshandelingen) dan perbuatan pelaksanaan


(uitvoeringshandeligen) diserahkan pada pertimbangan hakim.

Menurut pasal 53 ayat 1 KUHP, Yang dimaksud dengan “uitvoeringshandelingen” itu


adalah tindakan-tindakan yang mempunyai hubungan yang demikian langsung
dengan kejahatan yang dimaksud untuk dilakukan dan telah dimulai dengan
pelaksanaannya.

Dan juga batas antara percobaan yang belum dapat dihukum dengan percobaan
yang telah dapat dihukum itu terdapat di antara apa yang disebut
“voorbereidingshandelingen” atau tindakan-tindakan persiapan dengan apa yang
disebut “uitvoeringshandelingen” atau tindakan-tindakan pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai