Anda di halaman 1dari 51

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

PENGKAJIAN DATA DASAR


Nama Mahasiswa : Kelompok 2 [Anabella Jasmine, Andini Zahra, Anis Nursela, Anisa Dwi
Ningrum, Anisa Pertiwi]
Tempat Praktek : Teratai Lt. 4 Selatan
Tanggal : 25-11-2021

Tanggal Pengkajian : 25-11-2021


Tanggal masuk RS : 17-11-2021
Ruang/Kelas : Teratai Lt. 4 Selatan (Ruang Isolasi )
No Register : 01809***
Sumber Informasi : Pasien dan Keluarga
Diagnosa Medis : TB Paru, Hiponatremi

I. Identitas diri klien


Nama : Ny. M
TTL : Jakarta, 11 Januari 1963
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pondok Pinang, Kebayoran Lama
Status Perkawinan : Janda
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SD
Suku : -
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Lama Bekerja : -
Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi (orang tua, wali, suami, istri dan lain-lain)
Anak
II. Status Kesehatan saat ini
1. Alasan kunjungan/keluhan utama :
Alasan kunjungan : Pasien mengeluh lemas, mual, muntah dan sudah 1 minggu tidak napsu makan
Keluhan saat ini : Pasien mengeluh masih mual, merasa ingin muntah, dan napsu makan masih
belom membaik
2. Faktor pencetus :
Mycobacterium Tuberculosis
3. Lamanya Keluhan :
Sejak 1 minggu yang lalu
4. Timbulnya Keluhan : ( √ ) Bertahap
( ) Mendadak
5. Faktor yang memperberat :
Ketika melakukan aktivitas, ketika makan dan sehabis minum obat maka rasa mual akan muncul
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya sendiri :
Mengurangi pergerakan dan mengurangi makan
Oleh orang lain:
Tidak ada
7. Diagnosa Medik :
a. TB Paru

III. Riwayat kesehatan yang lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
a. Kanak-kanak : tidak ada
b. Kecelakaan : tidak ada
c. Pernah dirawat :
Penyakit : tidak ada
Waktu : 3 tahun yang lalu
d. Operasi :
2. Alergi : Tipe Reaksi Tindakan
- - -

3. Imunisasi : Tipe Reaksi Tindakan


- - -
IV. Pola Kebiasaan
HAL YANG DIKAJI POLA KEBIASAAN
Sebelum Sakit/Sebelum di RS Saat Di Rumah Sakit
1. Pola Nutrisi
a. Frekuensi makan:….x/hari 3x sehari 3x/hari
b. Nafsu makan: baik/tidak Nafsu makan baik Nafsu makan tidak baik
Alasan : mual/ muntah/ Porsi makan dihabiskan 1 porsi karena mual yang
sariawan/ …lain-lain Tidak ada makanan yang tidak dirasakan
c. Porsi makanan yang dihabiskan disukai Porsi makan dihabiskan
d. Makanan yang tidak disukai Tidak ada alergi makanan hanya 4 sendok
e. Makanan yang membuat alergi Tidak ada pantangan makanan Tidak ada makanan yang
f. Makanan pantangan Tidak ada diit makanan tidak disukai
g. Makanan diet Tidak mengkonsumsi obat- Tidak ada alergi makanan
h. Penggunaan obat-obatan obatan sebelum makan Tidak ada pantangan
sebelum makan Tidak menggunakan alat bantu makanan
i. Penggunaan alat bantu (NGT, makan Diet lunak 1500 kkal
dll) rendah protein (bubur nasi
+ susu)
2. Pola Eliminasi
a. BAK:
1) Frekuensi : ……x/hari 4-6x/hari 2-3x/hari
2) Warna :…………….. Kuning jernih Warna kuning jernih
3) Keluhan :…………….. Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
4) Penggunaan alat bantu Tidak menggunakan alat bantu Tidak menggunakan alat
(kateter,dll) bantu
b. BAB:
1) Frekuensi :…..x/hari 1x/hari 2 hari sekali
2) Waktu :……………. Pagi hari Pagi/siang
3) Warna :……………. Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
4) Keluhan :……………. Tidak ada keluhan Tidak ada
5) Konsistensi :……………. Lembek Lembek
6) Penggunaan Laksatif Tidak Tidak
(ya/tidak, jika ya tuliskan
nama obatnya)
3. Pola Personal Hygiene
a. Mandi
1) Frekuensi :…………x/hari 2x sehari 1x sehari
2) Waktu Pagi dan sore Pagi
:Pagi/Sore/Malam
b. Oral Hygiene
1) Frekuensi:…………x/hari 3x sehari 1x sehari
2) Waktu : Pagi/ Siang/ Pagi, sore, malam Pagi
Setelah makan/ Sebelum
tidur
c. Cuci Rambut
Frekuensi :… 2 hari sekali 1x selama di rumah sakit
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Lama Tidur siang :.jam/ hari 2 jam/hari 3 jam/hari
b. Lama Tidur malam:..jam/ hari 6-7 jam/hari 7 jam/hari
c. Kebiasaan sebelum tidur: …… Tidak ada Tidak ada
5. Pola Aktiivitas dan Latihan
a. Waktu bekerja :Pagi/ Siang/ IRT Tidak
Malam
b. Olah raga: Ya/Tidak Tidak Tidak
c. Jenis Olah Raga: …………… Tidak Tidak
d. Frekuensi olah raga: ……….. Tidak Tidak
x/mgg
e. Keluhan dalam beraktivitas Tidak ada Badan lemas jadi tidak
(pergerakan tubuh/mandi/ ingin melakukan aktivitas
mengenakan pakaian/sesak yang berlebihan
setelah beraktifitas dll)
6. Kebiasaan yang mempengaruhi
kesehatan
a. Merokok : Ya/Tidak Tidak Tidak
1) Frekuensi :………………
2) Jumlah :………………
3) Lama pemakaian
b. Minuman keras/NAPZA:
Ya/Tidak Tidak Tidak
1) Frekuensi :……………..
2) Jumlah :……………..
3) Lama Pemakaian

V. Riwayat Keluarga
Genogram (tiga generasi dari klien)

Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yg menjadi faktor resiko
Kakak pasien + TB Paru

VI. Riwayat Lingkungan


Kebersihan : lingkungan bersih, ventilasi cukup
Bahaya : tidak ada bahaya
Polusi : sedang, jauh dari jalan raya yang lalu lalang, akan tetapi pasien tinggal dengan
keluarga yang merupakan perokok aktif

VII. Aspek psikososial


1. Pola fikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan : Tidak ada
[ ] kaca mata
[ ] alat bantu pendengaran
b. Kesulitan yang dialami : Tidak ada
[ ] sering pusing
[ ] menurunnya sensitifitas terhadap sakit
[ ] menurunnya sensitifitas terhadap panas / dingin
[ ] membaca / menulis

2. Persepsi diri
Hal yang sangat dipikirkan saat ini : ingin segera sembuh dan pulang kerumah
Harapan setelah menjalani perawatan : cepat sembuh
Perubahan yang dirasa setelah sakit :
Merasa cepat lelah dan lemas saat beraktivitas, napsu makan menurun sehingga tidak bisa
makan dengan nikmat seperti dahulu sebelum sakit
Suasana hati : biasa saja, tidak senang dan tidak sedih
Rentang perhatian : baik, klien kooperatif dan dapat berkomunikasi dengan baik
3. Hubungan / komunikasi
a. Bicara bahasa utama Indonesia
[ √ ] jelas bahasa daerah……………………..
[ √ ] relevan
[ √ ] mampu mengepresikan
[ √ ] mampu mengerti orang lain
b. Tempat tinggal
[ ] sendiri
[ √ ] bersama orang lain, yaitu anak
c. Kehidupan keluarga
- Adat istiadat yang dianut :
- Pembuatan keputusan dalam keluarga : pasien dan anak
- Pola komunikasi : dapat berkomunikasi dengan baik dengan
bahasa yang mudah dimengerti
- Keuangan : [ √ ] memadai
[ ] kurang
d. Kesulitan dalam keluarga
[ ] hubungan orang tua
[ ] hubungan sanak keluarga
[ ] hubungan perkawinan
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
[ ] fertilitas [ ] menstruasi
[ ] libido [ ] kehamilan
[ ] ereksi [ ] alat kontrasepsi
b. Pemahaman tehadap fungsi seksual: Baik
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
[ √ ] sendiri
[ ] di bantu orang lain, sebutkan ………………………………
b. Yang disukai tentang diri sendiri : Pantang menyerah
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : Tidak ingin sakit lagi
d. Yang dilakukan jika stress :
[ ] pemecahan masalah
[ ] makan
[ √ ] tidur
[ ] makan obat
[ ] cari pertolongan
[ √ ] lain-lain (misal : marah, diam, dll) sebutkan diam merenung
Apa yang dilakukan perawat agar anda merasa aman dan nyaman
Memeriksa kondisi pasien secara rutin
Sistem nilai-kepercayaan
a. Siapa atau sumber kekuatan Allah
b. Apakah Tuhan, Agama, kepecayaan penting untuk anda
[ √ ] ya [ ] tidak
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi).
Sebutkan sholat 5 waktu
d. Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di Rumah Sakit,
Sholat 5 waktu
8. Tingkat perkembangan :
Usia : 58 tahun
Karakteristik : lansia awal

VIII. Pengkajian Fisik


a. Pemeriksaan Fisik Umum
1. Berat badan : 36 kg
2. Tinggi badan : 150 cm
3. Tekanan Darah : 124/73 mmHg
4. Nadi : 98 x/menit
5. Frekuensi Nafas : 20 x/menit
6. Suhu Tubuh : 36,6 ˚C
7. Keadaan Umum : [ √ ] Ringan [ ] Sedang [ ] Berat
8. Pembesaran kelenjar getah bening : [ √ ] Tidak [ ] Ya, lokasi……………

b. Sistem Penglihatan
1. Sisi mata : [ √ ]Simetri [ ] Asimetris
2. Kelopak mata : [ √ ]Normal [ ] Ptosis
3. Pergerakan bola mata : [ √ ]Normal [ ] Abnormal
4. Konjungtiva : [ ]Merah Muda [ √ ] Anemis [ ] Sangat Merah
5. Kornea : [ √ ]Normal [ ] Berkabut/keruh
6. Sclera : [ ]Ikterik [ √ ] Anikterik
7. Pupil : [ √ ]Isokor [ ] Anisokor
[ ]Midriasis [ ] Miosis
8. Otot-otot mata : [ √ ]Tidak ada kelainan [ ] Juling keluar
[ ]Juling ke dalam [ ] Berada di atas
9. Fungsi penglihatan : [ √ ]Baik [ ] Kabur
[ ]Diplopia
10. Tanda-tanda radang :-
11. Pemakaian kacamata : [ √ ] Tidak [ ]Ya, jenis………………
12. Pemakaian lensa kontak; Tidak menggunakan lensa kontak
13. Reaksi terhadap cahaya: Baik

c. Sistem Pendengaran
1. Daun telinga : [ √ ]Normal [ ]Tidak, kanan/kiri……………
2. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : Tidak ada
3. Kondisi telinga tengah : [ √ ]Normal [ ]Kemerahan
[ ]Bengkak [ ]Terdapat lesi
4. Cairan dari telinga : [ √ ]Tidak [ ]Ada,…………
[ ]Darah, nanah dll………………
5. Perasaan penuh di telinga : [ √ ]Tidak [ ]Ada
6. Tinnitus : [ √ ]Tidak [ ]Ada
7. Fungsi pendengaran : [ ]Kurang [ √ ]Normal
8. Gangguan keseimbangan : [ √ ]Tidak [ ]Ya,…………………..........
9. Pemakaian alat bantu : [ √ ]Tidak [ ]Ya

d. Sistem Wicara : [ √ ]Normal [ ]Tidak,…


[ ]Aphasia [ ]Aphonia
[ ]Dysaritria [ ]Dysphasia
[ ]Anarthia
e. Sistem Pernafasan
1. Jalan nafas : [ √ ] Bersih
[ ] Ada Sumbatan,………
2. Pernafasan : [ √ ] Tidak Sesak [ ] Sesak,…………
3. Menggunakan alat bantu pernafasan : [ √ ]Tidak [ ]Ya
4. Frekuensi : 20 x/menit
5. Irama : [ √ ]Teratur [ ]Tidak teratur
6. Jenis pernafasan : Spontan (spontan, kausmull, cheynestoke, biot,dll)
7. Kedalaman : [ √ ]Dalam [ ] Dangkal
8. Batuk : [ √ ]Tidak [ ]Ya……………..(produktif/tidak)
9. Sputum : [ √ ]Tidak [ ]Ya……………..(putih/kuning/hijau)
10. Konsistensi : [ ]Kental [ ]Encer
11. Terdapat darah : [ √ ]Tidak [ ]Ya
12. Palpasi dada : pengembangan dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
krepitasi
13. Perkusi dada : sonor
14. Suara nafas : [ √ ]Vesikuler [ ]Ronkhi
[ ]Wheezing [ ]Rales
15. Nyeri saat bernafas : [ √ ]Tidak [ ]Ya

f. Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi Perifer
a. Nadi : 98 x/menit [ √ ]Teratur [ ]Tidak teratur
Denyut : [ ] Lemah [ √ ] Kuat
b. Tekanan darah : 124/73 mmHg
c. Distensi vena jugularis : Kanan : [ √ ]Tidak [ ]Ya
Kiri : [ √ ]Tidak [ ]Ya
d. Temperature kulit : [ √ ] Hangat [ ]Dingin
e. Warna kulit : [ √ ] Pucat [ ]Sianosis [ ]Kemerahan
f. Pengisian kapiler :<2 detik
g. Edema : [ ]Ya,……………… [√]Tidak

2. Sirkulasi Jantung
a. Kecepatan denyut jantung apical :……………x/menit
b. Irama : [ √ ]Teratur [ ]Tidak teratur
c. Kelainan bunyi jantung : [ ]Murmur [ ] Gallop
d. Sakit dada : [ √ ]Tidak [ ]Ya
Timbul saat : ................................................................................................
Karakteristik : ................................................................................................
Skala nyeri : ................................................................................................

g. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi :
1. Pucat : [ ]Tidak [ √ ]Ya
2. Perdarahan : [√ ]Tidak [ ]Ya
[ ]Peteki [ ]Purpura [ ]Mimisan
[ ]Perdarahan gusi [ ]Ekimosis

h. Sistem Syaraf Pusat


1. Keluhan sakit kepala : -
2. Tingkat kesadaran : composmentis
3. Glasgow Coma Skale (GCS) : E4M6V5
4. Tanda-tanda peningkatan TIK: [ √ ]Tidak [ ]Ya,
5. Gangguan sistem persyarafan: [ ]Kejang [ ]Pelo
[ ]Mulut mencong [ ]Disorientasi
[ ]Polinueritis/kesemutan
[ ]Kelumpuhan ekstremitas
(kanan/kiri/atas/bawah)
6. Pemeriksaan reflex:
a. Refleks fisiologis : [ √ ]Normal [ ]Tidak
b. Refleks Patologis : [ √ ]Tidak [ ]Ya
i. Sistem Pencernaan
Keadaan Mulut:
1. Gigi :[ ]Caries [√ ]Tidak
2. Penggunaan gigi palsu : [√ ]Tidak [ ]Ya
3. Stomatitis : [√ ]Tidak [ ]Ya
4. Lidah Kotor : [√ ]Tidak [ ]Ya
5. Saliva : [ √ ]Normal [ ]Abnormal
6. Muntah : [ √ ]Tidak [ ]Ya
a. Isi : ...................................................................................
b. Warna : ...................................................................................
c. Frekuensi : ..........................................................................x/hari
d. Jumlah : ...............................................................................ml
7. Nyeri daerah perut : [√ ]Tidak [ ]Ya
8. Skala nyeri : Tidak ada
9. Lokasi dan karakteristik nyeri : Tidak ada
10. Bising usus : 7 x/menit
11. Diare : [ √ ]Tidak [ ]Ya,………………………..
a. Lamanya : ……
b. Warna feces : ………………………….......………
c. Konsistensi feces : …………………..……....
12. Konstipasi : [√ ]Tidak [ ]Ya,lama……………….hari
13. Hepar : [ ]Teraba [ √ ]Tidak teraba
14. Abdomen : [ √ ]Lembek [ ]Kembung
[ ]Asites [ ]Distensi

j. Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : [ √ ]Tidak [ ]Ya
[ ]Exoptalmus [ ]Tremor
[ ]Diaporesis
Nafas berbau keton : [ √ ]Tidak [ ]Ya
[ ]Poliuri [ ]Polidipsi [ ]Poliphagi
Luka gangrene : [ √ ]Tidak [ ]Ya,lokasi
Kondisi luka : Tidak ada..
k. Sistem Urogenital
Balance cairan : Intake 300 ml/10 jam, Output 500 ml/10 jam
Perubahan pola kemih :[ ]Retensi [ ]urgensi [ ]Disuria
[ ]Tidak lampias [ ]Nocturia [ ] Inkontinensia
BAK : warna: [ √ ]Kuning jernih [ ] kuning kental/coklat
Distensi/ketegangan kandung kemih: [ √ ]Tidak [ ]Ya
Keluhan sakit pinggang : [ ]Tidak [ ]Ya
Skala nyeri: Tidak ada

l. Sistem integument
Turgor kulit : [ √ ]Baik [ ]Buruk
Temperature kulit : …………………………
Warna kulit :[ ]Pucat [ ]Sianosis [ √ ] Kemerahan
Keadaan Kulit : [ √ ]Baik [ ]Lesi [ ] Ulkus
[ ]Luka, lokasi…………………
[ ]Insisi operasi
[ ]Gatal-gatal [ ]Memar/lebam
[ ]Kelainan Pigmen
[ ]Dekubitus, lokasi…………………
Kelainan Kulit : [√ ]Tidak [ ]Ya
Kondisi kulit daerah pemasangan infuse: baik, tidak ada phlebitis
Keadaan rambut : Tekstur : [ √ ]Baik [ ]Tidak [ ]Alopesia
Kebersihan: [ ]Tidak [ √ ]Ya

m. Sistem Muskuloskeletal
1. Kesulitan dalam pergerakan :[ ]Ya [ √ ]Tidak
2. Sakit pada tulang, sendi, kulit :[ ]Ya [ √ ]Tidak
3. Fraktur :[ ]Ya [√ ]Tidak
4. Lokasi :………………………………………………………………………….
5. Kondisi :………………………………………………………………………….
6. Kelainan bentuk tulang sendi : [ ]Kontraktur [ ]Bengkak
[ ]lain-lain, sebutkan……………………….
7. Kelainan struktur tulang belakang : [ ]Skoliasis [ ]Lordosis
[ ]Kiposis
8. Keadaan tonus otot : [ √ ]Baik [ ] Hipotoni
[ ]Hipertoni [ ]Atoni
9. Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
Data Tambahan (Pemahaman klien tentang penyakit): -
Data Penunjang (Pemeriksaan diagnostic yang menunjang masalah: Lab, Radiologi, Endoskopi dll)
- Hasil lab tgl 20/11
Hematologi :
 Hb 9,4 g/dL (11,7-15,5)
 Ht 28,5 % (35-47)
 Leukosit 13,2 ribu/uL (5-10)
 Eritrosit 3,16 juta/uL (3,80-5,20)
Elektrolit darah :
 Natrium 125 mmol/L (136-145)
 Klorida 96 mmol/L (98-107)
 Kalsium 8,5 mg/dL (8,6-10)
- Hasil lab tgl 24/11
Fungsi Hati :
 Albumin 2,49 g/dL (3,50-5,20)
Fungsi Ginjal :
 Ureum darah 63,3 mg/dl (16,6-48,5)
 Kreatinin darah 1,25 mg/dl (0,51-0,95)
Elektrolit darah :
 Natrium 128 mmol/dl (136-145)
Fungsi ginjal :
 Protein urine kuantitatif 351,6 mg/24 jam (<= 150)
Elektrolit urine :
 Kalium urine 9,2 mmol/24jam (25-125)
 Klorida urine 59 mmol/24 jam (110-250)
- Hasil lab tgl 26/11
Hematologi :
 Hb 10,4 g/dL (11,7-15,5)
 Ht 32,8% (35-47)
 Leukosit 16,5 ribu/uL (5-10)
 Eritrosit 3,65 juta/uL (3,80-5,20)
Elektrolit darah :
 Natrium 129 mmol/L (136-145)
- Hasil USG abdomen tgl 23/11
Kesan yang didapat adalah chronic parenchymal kidney disease grade II bilateral.
- Hasil toraks foto PA tgl 24/11
Kesan yang didapat adalah TB paru dupleks DD/TB dengan pneumoni, terdapat infiltrate
di lapangan atas sinistra

Penatalaksanaan (Therapi/pengobatan termasuk diet)


- Vit B1 3x100 mg
- Vit B complex 3x10mg
- VIP albumin 3x1 caps
- Isoniazid 1x300mg (siang)
- Rifampicin 1x300mg (pagi)
- Pyrazinamide 1x1000mg 3x seminggu (senin/rabu/jumat) (malam)
- Etambutol 1x750 mg 3x seminggu (senin/rabu/jumat) (malam)
- Salbutamol 3x1mg
- Laxadine 3x15cc
- Asam mefenamat 3x500mg
- NaCl caps 3x1000mg
- Triofusin E 1000 500cc/ 12 jam
- Omeprazole 2x40mg
- Metochlorpamid 3x10mg
- Ceftriaxone 1x2gr
- Albumin 20% (25/11)/8 jam 1x pemberian

RESUME
Ny M (58 tahun) pada tanggal 18 november 2021 datang ke RSUP Fatmawati dengan
keluhan mual, muntah, seminggu tidak mau makan, badan lemas. Pasien dirawat di Ruang
Isolasi Gedung Teratai Lantai 4 Selatan. Pada saat pengkajian tanggal 25 november 2021 pasien
mengeluh mual karena sering minum obat banyak, merasa ingin muntah, pasien mengatakan
tidak nafsu makan hanya makan 4 sendok. Pasien tampak pucat dan membrane mukosa bibir
pucat. IMT pasien 16.

Diagnosis keperawatannya yaitu nausea b.d efek agen farmakologis dengan intervensi
manajemen mual, pemberian obat oral dan pemberian obat intravena, deficit nutrisi b.d faktor
psikologis keenganan untuk makan dengan intervensi manajemen nutrisi, resiko infeksi d.d
peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan dengan intervensi pemberian obat oral dan
pemantauan elektrolit. Kolaborasi pemberian obat oral dan obat intravena yaitu INH 1x300mg ,
Pyrazinamide 1x1000mg, Ethambutol 1x750mg, Rifampicin 1x300mg, Vit BI 3x100mg,
Triofusin E 100 2x500 cc, Vit B Complex 3x 10mg, Vipalbumin 3x1capsul, NaCl Capsul
3x1000mg, Omeprazole 2x40mg, Methochorpamide3x10mg, Salbutamol 3x1mg, Asam
mefenamat 3x500mg, Laxadine 3x15cc, Ceftriaxone 1x2gr, Albumin 20% 100cc. Pada tanggal
29 November 2021 pasien pulang dengan keadaan compos metis, pasien mengatkan sudah tidak
mual dan muntah, pasien mengatakan sudah mau makan dengan jumlah porsi yang meningkat,
pasien mengatakan sudah tidak lemas, pasien tampak lebih bugar.
ANALISIS DATA

Nama Klien : Ny M

Ruang Rawat : Teratai 4 Isolasi

Diagnosis medis : TB Paru

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 Data Subjektif Nausea Agen
1. Pasien mengatakan mual karena sering minum Farmakologis
obat banyak
2. Pasien mengatakan merasa ingin muntah
3. Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Data Objektif
1. Pasien tampak pucat
2. Hasil Laboratorium 25/11/21
- Natrium 128 (↓)
2 Data Subjektif Defisit Faktor
1. Pasien mengatkan tidak nafsu makan Nutrisi Psikologis
2. Pasien mengatkan hanya makan 4 sendok Keengganan
Data Objektif Untuk Makan
1. Tinggi badan 150 cm
2. Berat badan pasien 36kg
3. IMT : 16
4. Membran mukosa bibir pasien pucat
5. Bising usus 7x/menit
6. Hasil Laboratorium tanggal 24/11/21
- Serum albumin 2,49(↓)
3 Data Subjektif Resiko Peningkatan
1. Pasien mengatakan keluarga dirumah banyak Infeksi Paparan
yang merokok organisme
Data Objektif pathogen
1. Hasil Laboratorium tanggal 20/11/21 lingkungan
- Leukosit 13,2 (↑)

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny M

Ruang Rawat : Teratai 4 Isolasi

Diagnosis medis : TB Paru

NO Diagnosis Keperawatan
1 Nausea b.d Agen Farmakologis
2 Defisit Nutrisi d.d Faktor Psikologis Keengganan untuk Makan
3 Resiko Infeksi d.d Peningkatan Paparan organisme pathogen lingkungan
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny M

Ruang Rawat : Teratai 4 Isolasi

Diagnosis medis : TB Paru

NO SLKI SIKI
1 Setelah dilakukan tindakan asuhan MANAJEMEN MUAL
keperawatan selama 5x24 jam Observasi
diharapkan tingkat nausea menurun 1. Identidikasi pengalaman mual
dan keseimbangan elektrolit 2. Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
meningkat dengan kriteria hasil: 3. Identifkasi dampak mual terhadap kualitas hidup
1. perasaan ingin muntah 4. Identifikasi faktor penyebab mual
menurun 5. Identifikasi antiemik untuk mencegah mual
2. pucat membaik 6. Monitor mual
3. Nafsu makan meningkat 7. Monitor asupan nutrisi dan kalori
4. Frekuensi menelan membaik Terapeutik
5. Serum natrium 136-145 1. Kendalikan lingkungan faktor penyebab mual
mmol/L 2. kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
6. Serum Kalium 3,5-5,1 3. Berikan makanan dalam dalam jumlah kecil dan menarik
mmol/L 4. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak berwarna
7. Serum kalsium klorida dalam Edukasi
batas normal 1. Anjurkan istirhaat dan tidur yang cukup
8. Serum kalsium 98- 2. Anjurkan sering membersihkan mulut
107mmol/L 3. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
4. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual

PEMBERIAN OBAT INTRAVENA


Observasi
1. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi dan kontraindikasi obat
2. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
3. periksa tanggal kadaluarsa obat
4. Monitor tanda vital dan hasil laboratorium sebelum pemberian obat
5. Monitor efek terapeutik obat
6. Monitor efek samping, toksisitas dan interaksi obat
Terapeutik
1. Lakukan prinsip enam bener
2. Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV
3. Campurkan obat kedalam kantung, botol atau buret sesuai kebutuhan
4. Berikan obat IV dengan kecepatan yang tebat
5. Tempelkan label keterangan nama obat dan dosis pada wadah cairan IV
Edukasi
1. Jelaskna jenis obat, alasan pemebrian, tindakan yang diharapkan dan efek
samping sebelum pemberian
2. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Kolaborasi
1. Omeprazole 2x40mg
2. Methochorpamide3x10mg

PEMBERIAN OBAT ORAL


Observasi
1. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, kontraindikasi obat
2. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
3. periksa tanggal kadaluarsa obat
4. monitor efek terapeutik obat
5. monitor efek local , efek sistemik dan efek samping obat
6. monitor resiko aspirasi
Terapeutik
1. Lakukan prinsip enam benar
2. berikan obat oral sebelum atau sesudah makan
Edukasi
1. Jelaskan jenis obat , alasan pemberian , tindakan yang diharapkan dan efek
samping sebelum pemberian
2. Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemebrian obat farmakologi
- Asam mefenamat 3x500mg
2 Setelah dilakukan tindakan asuhan MANAJEMEN NUTRISI
keperawatan selama 5x24 jam Observasi :
diharapkan status nutrisi pasien - Identifikasi status nutrisi
membaik dengan kriteria hasil: - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
1. Porsi makanan yang - Identifikasi makanan disukai
dihabiskan meningkat - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
2. Serum albumin meningkat - Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
3. Verbalisasi keinganan untuk - Monitor asupan makanan
meningkatkan nutrisi - Monitor berat badan
meningkat - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4. Frekuensi makan membaik
Terapeutik :
5. Nafsu makan membaik
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
6. Membrane mukosa bibir
- Fasilitas menentukan pedoman diet
lembab
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
7. Bising usus 10-18x/menit
- Berikan makanan tinggi seratuntuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan rendah protein
- Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric jika asupan oral
dapat ditoleransi

Edukasi :
- Anjarkan posisi duduk, jika perlu
- Ajarkan diet yang deprogramkan

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat farmakologi
- Vit BI 3x100mg
- Triofusin E 100 2x500 cc
- Vit B Complex 3x 10mg
- Vipalbumin 3x1capsul
- NaCl Capsul 3x1000mg
- Laxadine 3x15cc
- Albumin 20% 100cc
3 Setelah dilakukan tindakan asuhan PEMBERIAN OBAT ORAL
keperawatan selama 5x24 jam Observasi
diharapkan tingkat infeksi pasien - Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, kontraindikasi obat
menurun dengan kriteria hasil: - Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
1) Kebersihan tangan meningkat - periksa tanggal kadaluarsa obat
2) kebersihan badan meningkat - monitor efek terapeutik obat
3) Tidak demam - monitor efek local , efek sistemik dan efek samping obat
4) Tidak ada kemerahan - monitor resiko aspirasi
5) Tidak merasa nyeri Terapeutik
6) Kadar sel darah putih dalam - Lakukan prinsip enam benar
batas normal - berikan obat oral sebelum atau sesudah makan
Edukasi
- Jelaskan jenis obat , alasan pemberian , tindakan yang diharapkan dan efek
samping sebelum pemberian
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
- INH 1x300mg
- Pyrazinamide 1x1000mg
- Ethambutol 1x750mg
- Rifampicin 1x300mg
- Ceftriaxone 1x2gr
- Salbutamol 3x1mg

PEMANTAUAN ELEKTROLIT
Observasi
- Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor mual, muntah
- Monitor kehilangan cairan
Terapeutik
- Atur intervensi waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasi ahsil pemantauan
Edukasi
- Jelaskna tujuan dan procedure pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan

IMPLEMENTASI
TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI PARAF
25/11/21 Nausea bd. Agen Dinas Pagi
farmakolosi
08:30 memberikan cairan NaCl 0,9% / 12 jam, AD
hasil: tetesan infus lancar, tidak ada
kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada
kemerahan
AZ
09:00 melakukan pengkajian terhadap perasaan mual
pasien, hasil: pasien mengeluh mual setelah
mengkonsumsi OAT, pasien mengatakan
nafsu makan menurun karena mual

09:30 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan AJ


methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk makan

13:00 memberikan posisi semi flowlwer dengan AJ


menaikkan bagian kepala bed untuk
memberikan lingkungan yang nyaman
sebelum pasien makan hasil: pasien tampak
lebih nyaman dan siap untuk mekan

13:05 menyajikan makanan, memfasilitasi, dan AZ


menganjurkan pasien tidak menunda makan
selagi makanan masih hangat, hasil: pasien
makan ¾ porsi

13:20 menganjurkan pasien makan sedikit tapi AD


sering

Dinas Sore
15:00 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan AN
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack yang disediakan

16:00 memfasilitasi pasien memakan snacknya AP


dengan memberikan posisi semi flowler hasil:
snackpasien habis, perasaan mudah kenyang
berkurang
26/11/21 Dinas Pagi

08:30 memberikan cairan NaCl 0,9% / 12 jam, AN


hasil: tetesan infus lancar, tidak ada
kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada
kemerahan
AJ
09:00 melakukan pengkajian terhadap perasaan mual
pasien, hasil: pasien mengatakan masih
merasa mual setelah minum OAT, namun
keinginan untuk makan meningkat
AJ
09:30 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk makan
AN
13:00 memberikan posisi semi flowlwer dengan
menaikkan bagian kepala bed untuk
memberikan lingkungan yang nyaman
sebelum pasien makan hasil: pasien tampak
lebih nyaman dan siap untuk mekan
AJ
13:05 menyajikan makanan, memfasilitasi, dan
menganjurkan pasien tidak menunda makan
selagi makanan masih hangat, hasil: pasien
makan 1 porsi habis
AN
13:20 menganjurkan pasien makan sedikit tapi
sering

Dinas Sore AD
15:00 mengobservasi area pemasangan infus untuk
pemberian obat IV, hasil: bengkak (+), nyeri
(+) AP
15:05 memasang infus yang baru pada tangan kiri
untuk pemberian obat, hasil: infur terpasang
NaCl 0,9 % di tangan kiri, aliran infus lancar AZ
15:15 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack yang disediakan
AD
16:00 memfasilitasi pasien memakan snacknya
dengan memberikan posisi semi flowler hasil:
snackpasien habis, perasaan mudah kenyang
berkurang

27/11/21 Dinas Pagi

08:30 memberikan cairan NaCl 0,9% / 12 jam, AJ


hasil: tetesan infus lancar, tidak ada
kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada
kemerahan
AD
09:00 melakukan pengkajian terhadap perasaan mual
pasien, hasil: pasien mengatakan masih
merasa mual setelah minum OAT, namun
keinginan untuk makan meningkat
AP
09:30 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk makan

13:00 memberikan posisi semi flowlwer dengan AD


menaikkan bagian kepala bed untuk
memberikan lingkungan yang nyaman
sebelum pasien makan hasil: pasien tampak
lebih nyaman dan siap untuk mekan
AJ
13:05 menyajikan makanan, memfasilitasi, dan
menganjurkan pasien tidak menunda makan
selagi makanan masih hangat, hasil: pasien
makan 1 porsi habis
AP
13:20 menganjurkan pasien makan sedikit tapi
sering AD
13: 30 mengobservasi area pemasangan infus untuk
pemberian obat IV, hasil: bengkak (+), nyeri
(+) AJ
15:05 memasang infus yang baru pada tangan kanan
untuk pemberian obat, hasil: infur terpasang
NaCl 0,9 % di tangan kanan, aliran infus
lancar

Dinas Sore AN
15:15 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack yang disediakan
AZ
16:00 memfasilitasi pasien memakan snacknya AZ&AN
dengan memberikan posisi semi flowler hasil:
snackpasien habis, perasaan mudah kenyang
berkurang,
 Mengevaluasi hasil elektrolit darah pasien
Na: 129*
K: 4,2
Cl: 102

28/11/21 Dinas Pagi

08:30 memberikan cairan NaCl 0,9% / 12 jam, AJ


hasil: tetesan infus lancar, tidak ada
kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada
kemerahan
AJ
09:00 melakukan pengkajian terhadap perasaan mual
pasien, hasil: pasien mengatakan masih
merasa mual setelah minum OAT, namun
keinginan untuk makan meningkat
AJ
09:30 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk makan
AJ
13:00 memberikan posisi semi flowlwer dengan
menaikkan bagian kepala bed untuk
memberikan lingkungan yang nyaman
sebelum pasien makan hasil: pasien tampak
lebih nyaman dan siap untuk mekan
AJ
13:05 menyajikan makanan, memfasilitasi, dan
menganjurkan pasien tidak menunda makan
selagi makanan masih hangat, hasil: pasien
makan 1 porsi habis
AJ
13:20 menganjurkan pasien makan sedikit tapi
sering

Dinas Sore AN
15:15 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack yang disediakan
AZ
16:00 memfasilitasi pasien memakan snacknya
dengan memberikan posisi semi flowler hasil:
snackpasien habis, perasaan mudah kenyang
berkurang

Dinas Malam:
20:30 memberikan methochorpamide 10 mg hasil: AP
setelah 30 menit pasien mengatakan mual
berkurang, perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack AD
09:20 menganjurkan makan makanan tinggi kalori
tinggi protein AD&AP
09:30 mengajarkan teknik relaksasi untuk
mengurangi mual saat hendak

29/11/21
Dinas Pagi
08:30 melepas cairan NACl, memasang pemvlone AN
pro injeksi

09:00 melakukan pengkajian terhadap perasaan mual AN


pasien, hasil: pasien mengatakan sudah tidak
merasamual, keinginan untuk makan
meningkat

09:30 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan AN


methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk makan

13:00 memberikan posisi semi flowlwer dengan AN


menaikkan bagian kepala bed untuk
memberikan lingkungan yang nyaman
sebelum pasien makan hasil: pasien tampak
lebih nyaman dan siap untuk mekan

13:05 menyajikan makanan, memfasilitasi, dan AN


menganjurkan pasien tidak menunda makan
selagi makanan masih hangat, hasil: pasien
makan 1 porsi habis
13:20 menganjurkan pasien makan sedikit tapi AN
sering

Dinas Sore
15:15 Aff pemvlone AZ
15:20 mengedukasi makanan tinggi kalori dan tinggi AZ
protein
16:00 mengedukasi pasien untuk patuh obat, dan AZ
tetap menjalankan rencana program pengobatan yang
telah ditetapkan

Tgl No Dx Paraf &


IMPLEMENTASI
keperawatan nama

25/11 2. - Mengidentifikasi apakah Ny.M mempunyai alergi AZ, AJ,


/ Shift pagi dan intoleransi makanan : alergi (-), intoleransi AD
makanan yaitu makanan yang rasanya pahit seperti
2021
pare
- Mengidentifikasi makanan yang disukai Ny.M :
ayam kecap
- Mengidentifikasi perlunya penggunaan selang
nasogastric untuk Ny.M : Ny.M tidak memerlukan AP, AL
pemasangan NGT, Ny.M masih bisa makan
peroral, reflek menelan (+), sakit ketika menelan
(-), muntah ketika makan (-)

- Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis


Shift Siang
nutrient Ny.M : kebutuhan kalori 1193 kkal, diet
makanan lunak rendah protein
AJ, AN
- Menanyakan penurunan berat badan Ny.M
sebelum dan sesudah sakit : pasien mengatakan
BB sebelum sakit 41 kg, BB saat ini 36kg
- Melihat hasil pemeriksaan laboratorium Ny.M

Shift Pagi - Mengidentifikasi status nutrisi Ny.M : porsi


26/11 makan yg dihabiskan setengah porsi, kekuatan AZ, AD,
/ otot pengunyah (+), kekuatan otot menelan (+), AP
nafsu makan kurang, frekuensi makan 3x/hari,
2021
diare (-)
- Kolaborasi pemberian obat oral (Vit B1 100mg,
VIP albumin 1capsul, NaCl Capsul 1000mg,
Laxadine 15cc) : alergi (-), mual (-), muntah (-)
- Kolaborasi pemberian cairan infus (Triofusin E
1000 500 cc/12 jam) : tetesan infus lancer,
AJ, AD,
phlebitis (-), nyeri (-)
AP

Shift Siang - Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium


Ny.M : hasil lab terbaru belum ada
- Mengajarkan diet makanan lunak rendah protein:
pasien dan keluarga mengerti AZ, AN
- Kolaborasi pemberian obat oral (Vit BI 100mg,
VIP albumin 1capsul, NaCl Capsul 1000mg,
Laxadine 15cc) : alergi obat (-), mual (-), muntah
(-)

Shift Pagi
- Mengidentifikasi status nutrisi Ny.M : porsi
27/11 makan yg dihabiskan setengah porsi, kekuatan
AZ, AN
/ otot pengunyah (+), kekuatan otot menelan (+),
nafsu makan membaik dari hari sebelumnya,
2021
frekuensi makan 3x/hari, diare (-)

Shift Siang - Kolaborasi pemberian obat oral (Vit BI 100mg,


VIP albumin 1capsul, NaCl Capsul 1000mg,
Laxadine 15cc) : alergi obat (-), mual (-), muntah AJ

(-)
- Kolaborasi pemberian cairan infus (Triofusin E
1000 500 cc/12 jam) : tetesan infus lancer,
phlebitis (-), nyeri (-)

- Kolaborasi pemberian obat oral (Vit BI 100mg, AD, AP


Shift Pagi
VIP albumin 1capsul, NaCl Capsul 1000mg,
Laxadine 15cc) : alergi obat (-), mual (-), muntah
(-)
28/11
/
2021 Shift Siang - Mengidentifikasi status nutrisi Ny.M : porsi
makan yg dihabiskan setengah porsi, kekuatan
AN
otot pengunyah (+), kekuatan otot menelan (+),
nafsu makan meningkat, frekuensi makan 3x/hari,
diare (-)
- Kolaborasi pemberian obat oral (Vit BI 100mg,
VIP albumin 1capsul, NaCl Capsul 1000mg,
Laxadine 15cc) : alergi obat (-), mual (-), muntah
(-)
- Kolaborasi pemberian cairan infus (Triofusin E
1000 500 cc/12 jam) : tetesan infus lancar,
AZ, AJ
bengkak (-), nyeri (-), kemerahan (-)

- Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium


Shift Malam Ny.M : belum ada hasil lab terbaru
- Kolaborasi pemberian obat oral (Vit BI 100mg,
VIP albumin 1capsul, NaCl Capsul 1000mg,
Laxadine 15cc) : alergi obat (-), mual (-), muntah
(-)

- Mengidentifikasi status nutrisi Ny.M : porsi


makan yg dihabiskan 3/4 porsi, kekuatan otot
Shift Pagi
pengunyah (+), kekuatan otot menelan (+), nafsu
makan membaik, frekuensi makan 3x/hari, diare
(-)
- Kolaborasi pemberian obat oral (Vit BI 100mg,
29/11
VIP albumin 1capsul, NaCl Capsul 1000mg,
/
Laxadine 15cc : alergi obat (-), mual (-), muntah
2021
(-)
- Kolaborasi pemberian cairan infus (Triofusin E
1000 500 cc/12 jam) : tetesan infus lancar,
bengkak (-), nyeri (-), kemerahan (-)

- Mengidentifikasi status nutrisi Ny.M : porsi


Shift Siang makan yg dihabiskan 1 porsi, kekuatan otot
pengunyah (+), kekuatan otot menelan (+), nafsu
makan sudah jauh lebih baik, frekuensi makan
3x/hari, diare (-)
- Kolaborasi pemberian obat oral (Vit BI 100mg,
VIP albumin 1capsul, NaCl Capsul 1000mg,
Laxadine 15cc) : tetesan infus lancar, bengkak (-),
nyeri (-), kemerahan (-)
- Kolaborasi pemberian cairan infus (Triofusin E
1000 500 cc/12 jam) : tetesan infus lancar,
bengkak (-), nyeri (-), kemerahan (-)

- Aff infus Ny.M


- Membantu Ny.M untuk persiapan pulang
- Membantu mobilisasi Ny.M dari tempat tidur ke
kursi roda

Tgl Jam No Dx Paraf &


IMPLEMENTASI
keperawatan nama

25-11- Shift 3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien


21 pagi Mengidentifikasi kondisi pasien : Batuk (-), Sesak (-),
Demam (-) TD : 124/73 mmHg, N: 98x/mnt, RR:
20x/mnt, S : 36.5 °C

Menginstruksikan pada pasien dan keluarga untuk jika


ada dahak dimasukkan kedalam wadah untuk
kepentingan tugas di lab

Mengidentifikasi hasil lab : Leukosit 13,2 rb/ul,


Natrium 128 mmol/L, albumin 2.49

Mengidentifikasi lingkungan keluarga pasien : keluarga


pasien banyak yang merokok, lingkungan rumah
lembab kurang terpapar sinar matahari

Memberikan obat oral siang (sesudah makan) pada


pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, Nacl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan

Mengedukasi keluarga bahwa obat TB memang akan


menimbulkan sakit kepala, mual, anemia, denyut
jantung cepat, demam dll : Keluarga mengerti dan
khawatir berkurang

Mengidentifikasi efek obat yang sudah diberikan :


pasien mengatakan semenjak minum obat jadi suka
mual dan nafsu makan jadi berkurang

Memonitor mual pada pasien : Mual sering, Muntah (-),


nafsu makan kurang baik, makanan yang dihabiskan
setengah porsi

Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk


Shift
masalah diperutnya, infus terpasang triofusin E 1000
Siang
unuk keseimbangan elektrolit dan omeprazole 40 gr.
Area infus tidak ada bengkak, obat masuk dengan
lancar tidak ada tanda-tanda infeksi

Mengedukasi keluarga untuk dipaksakan makan sedikit


demi sedikit agar ada asupan yang masuk dan lemas
berkurang

Memberikan obat oral malam (sesudah makan) pada


pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, NaCl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan

Mengidentifikasi mual : mual masih ada, muntah (-),


makan hanya beberapa sendok.

Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk


masalah diperutnya. Area infus tidak ada bengkak, obat
masuk dengan lancar tidak ada tanda-tanda infeksi

26-11- Shift 3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien


21 Pagi
Mengobservasi dahak : pasien tidak ada dahak sehingga
tida adanya pemeriksaan BTA

Mengidentifikasi keluarga pasien untuk tidak merokok


di area rumah, dan selama dirumah terbiasa membuka
jendela agar cahaya matahari masuk.

Memberikan obat oral siang (sesudah makan) pada


pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, Nacl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan

Mengidentifikasi efek obat yang sudah diberikan : sakit


kepala dan mual

Memonitor mual pada pasien : Mual sering, Muntah (-),


nafsu makan kurang baik, makanan yang dihabiskan
setengah porsi

Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk


masalah diperutnya, infus terpasang triofusin E 1000
unuk keseimbangan elektrolit dan omeprazole 40 gr.
Area infus tidak ada bengkak, obat masuk dengan
lancar tidak ada tanda-tanda infeksi

Mengedukasi keluarga untuk dipaksakan makan sedikit


demi sedikit agar ada asupan yang masuk dan lemas
Shift
berkurang
Siang
Memberikan obat oral malam (sesudah makan) pada
pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, NaCl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan

Mengidentifikasi mual : mual masih ada, muntah (-),


makan hanya beberapa sendok.

Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk


masalah diperutnya. Area infus tidak ada bengkak, obat
masuk dengan lancar tidak ada tanda-tanda infeksi

27-11- Shift 3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien


2021 Pagi
Memberikan obat oral siang (sesudah makan) pada
pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, Nacl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan

Mengidentifikasi efek obat yang sudah diberikan : sakit


kepala dan mual

Memonitor mual pada pasien : Mual berkurang, Muntah


(-), nafsu makan kurang baik, makanan yang dihabiskan
setengah porsi

Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk


masalah diperutnya, infus terpasang triofusin E 1000
Shift unuk keseimbangan elektrolit dan omeprazole 40 gr.
Siang
Area infus ada bengkak, dipasang infus kembali,
kemudian obat masuk dengan lancar tidak ada tanda-
tanda infeksi

Memberikan obat oral malam (sesudah makan) pada


pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, NaCl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan

Mengidentifikasi mual : mual masih ada, muntah (-),


makan hanya beberapa sendok.

Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk


masalah diperutnya. Area infus tidak ada bengkak, obat
masuk dengan lancar tidak ada tanda-tanda infeksi

28-11- Shift 3 Memberikan obat oral malam (sesudah makan) pada


2021 Siang pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, NaCl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan.
Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk
masalah diperutnya. Area infus tidak ada bengkak, obat
masuk dengan lancar tidak ada tanda-tanda infeksi

Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk


masalah diperutnya, omeprazole 40 gr. Area infus ada
bengkak, dipasang infus kembali, kemudian obat
Shift
masuk dengan lancar tidak ada tanda-tanda infeksi
Malam
Memberikan obat oral pagi (sesudah makan) pada
pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, Nacl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan

29-11- Shift 3 Memberikan obat oral malam (sesudah makan) pada


2021 Pagi pasien dengan prinsip 6 benar dan menjelaskan
kegunaan dari obat tersebut INH 300 mg, Pyrazinamide
1000 mg, etambutol 750 mg, rifampisin 300,
salnutamol 1 mg untuk pengobatan TB, NaCl Caps :
Keluarga mengerti, pasien mampu menelan.
Memberikan obat IV : Metoklopramid 10 gr untuk
masalah diperutnya. Area infus tidak ada bengkak, obat
masuk dengan lancar tidak ada tanda-tanda infeksi

CATATAN PERKEMBANGAN

DX EVALUASI Paraf
Nausea bd. Agen S: pasien mengatakan tidak mual, mual setelah minum obat AJ
farmakologi berkurang, nafsu makan meningkat, perasaan mudah kenyang
berkurang
O:
 kulit teraba hangat dan kemerahan
 nafsu makan meningkat,
 porsi makan yang di habiskan 1 porsi,
 reflex menelan baik
 Na: 129*
 K: 4,2
 Cl: 102
A: rasa mual sudah tidak ada, dan pola makan membaik, namun dari
hasil elektrolit darah natrium masih dibawah batas normal, hasil
analisis: masalah teratasi sebagian
P: pemberian makanan tinggi garam, pemberian kapsul NaCl
Tgl No Dx Paraf &
SOAP
keperawatan nama

29/11 2. S : Pasien mengatakan nafsu makan meningkat, AZ, AD


/ makan 3x/hari, porsi makan dihabiskan, pasien dan
keluarga mengatakan mengerti dengan diet yang
2021
diajarkan perawat, pasien mengatakan tidak ada alergi
makanan, makanan yang disukai yaitu ayam kecap,
sedangkan yang tidak disukai yang rasanya pahit
seperti pare, pasien mengatakan sebelum sakit BB nya
sekitar 41 kg

O : Mukosa bibir lembab, mual (-), muntah (-), BU


11x/menit, pasien tampak lahap ketika makan dan
porsi makan hampir habis, kebutuhan kalori 1193
kkal, diet makanan lunak rendah protein, pasien tidak
memerlukan NGT karena masih bisa makan peroral,
tdak ada kesulitan menelan, reflek menelan (+)

A : Defisit Nutrisi teratasi

P : Intervensi Selesai

Tgl No Dx SOAP Paraf &


keperawatan nama

29- 3 S = pasien mengatakan mual menurun, pasien sudah AP, AN


11- terbiasa minum, pasien mengatkan tidak ada nyeri dada
21 dan perut

O = Leukosit 16,5 rb/ul

A = Resiko infeksi teratasi sebagian

P = Pemberial oral OAT dilanjutkan dirumah tidak boleh


putus

Anda mungkin juga menyukai