V. Riwayat Keluarga
Genogram (tiga generasi dari klien)
Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yg menjadi faktor resiko
Kakak pasien + TB Paru
2. Persepsi diri
Hal yang sangat dipikirkan saat ini : ingin segera sembuh dan pulang kerumah
Harapan setelah menjalani perawatan : cepat sembuh
Perubahan yang dirasa setelah sakit :
Merasa cepat lelah dan lemas saat beraktivitas, napsu makan menurun sehingga tidak bisa
makan dengan nikmat seperti dahulu sebelum sakit
Suasana hati : biasa saja, tidak senang dan tidak sedih
Rentang perhatian : baik, klien kooperatif dan dapat berkomunikasi dengan baik
3. Hubungan / komunikasi
a. Bicara bahasa utama Indonesia
[ √ ] jelas bahasa daerah……………………..
[ √ ] relevan
[ √ ] mampu mengepresikan
[ √ ] mampu mengerti orang lain
b. Tempat tinggal
[ ] sendiri
[ √ ] bersama orang lain, yaitu anak
c. Kehidupan keluarga
- Adat istiadat yang dianut :
- Pembuatan keputusan dalam keluarga : pasien dan anak
- Pola komunikasi : dapat berkomunikasi dengan baik dengan
bahasa yang mudah dimengerti
- Keuangan : [ √ ] memadai
[ ] kurang
d. Kesulitan dalam keluarga
[ ] hubungan orang tua
[ ] hubungan sanak keluarga
[ ] hubungan perkawinan
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
[ ] fertilitas [ ] menstruasi
[ ] libido [ ] kehamilan
[ ] ereksi [ ] alat kontrasepsi
b. Pemahaman tehadap fungsi seksual: Baik
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
[ √ ] sendiri
[ ] di bantu orang lain, sebutkan ………………………………
b. Yang disukai tentang diri sendiri : Pantang menyerah
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : Tidak ingin sakit lagi
d. Yang dilakukan jika stress :
[ ] pemecahan masalah
[ ] makan
[ √ ] tidur
[ ] makan obat
[ ] cari pertolongan
[ √ ] lain-lain (misal : marah, diam, dll) sebutkan diam merenung
Apa yang dilakukan perawat agar anda merasa aman dan nyaman
Memeriksa kondisi pasien secara rutin
Sistem nilai-kepercayaan
a. Siapa atau sumber kekuatan Allah
b. Apakah Tuhan, Agama, kepecayaan penting untuk anda
[ √ ] ya [ ] tidak
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi).
Sebutkan sholat 5 waktu
d. Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di Rumah Sakit,
Sholat 5 waktu
8. Tingkat perkembangan :
Usia : 58 tahun
Karakteristik : lansia awal
b. Sistem Penglihatan
1. Sisi mata : [ √ ]Simetri [ ] Asimetris
2. Kelopak mata : [ √ ]Normal [ ] Ptosis
3. Pergerakan bola mata : [ √ ]Normal [ ] Abnormal
4. Konjungtiva : [ ]Merah Muda [ √ ] Anemis [ ] Sangat Merah
5. Kornea : [ √ ]Normal [ ] Berkabut/keruh
6. Sclera : [ ]Ikterik [ √ ] Anikterik
7. Pupil : [ √ ]Isokor [ ] Anisokor
[ ]Midriasis [ ] Miosis
8. Otot-otot mata : [ √ ]Tidak ada kelainan [ ] Juling keluar
[ ]Juling ke dalam [ ] Berada di atas
9. Fungsi penglihatan : [ √ ]Baik [ ] Kabur
[ ]Diplopia
10. Tanda-tanda radang :-
11. Pemakaian kacamata : [ √ ] Tidak [ ]Ya, jenis………………
12. Pemakaian lensa kontak; Tidak menggunakan lensa kontak
13. Reaksi terhadap cahaya: Baik
c. Sistem Pendengaran
1. Daun telinga : [ √ ]Normal [ ]Tidak, kanan/kiri……………
2. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : Tidak ada
3. Kondisi telinga tengah : [ √ ]Normal [ ]Kemerahan
[ ]Bengkak [ ]Terdapat lesi
4. Cairan dari telinga : [ √ ]Tidak [ ]Ada,…………
[ ]Darah, nanah dll………………
5. Perasaan penuh di telinga : [ √ ]Tidak [ ]Ada
6. Tinnitus : [ √ ]Tidak [ ]Ada
7. Fungsi pendengaran : [ ]Kurang [ √ ]Normal
8. Gangguan keseimbangan : [ √ ]Tidak [ ]Ya,…………………..........
9. Pemakaian alat bantu : [ √ ]Tidak [ ]Ya
f. Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi Perifer
a. Nadi : 98 x/menit [ √ ]Teratur [ ]Tidak teratur
Denyut : [ ] Lemah [ √ ] Kuat
b. Tekanan darah : 124/73 mmHg
c. Distensi vena jugularis : Kanan : [ √ ]Tidak [ ]Ya
Kiri : [ √ ]Tidak [ ]Ya
d. Temperature kulit : [ √ ] Hangat [ ]Dingin
e. Warna kulit : [ √ ] Pucat [ ]Sianosis [ ]Kemerahan
f. Pengisian kapiler :<2 detik
g. Edema : [ ]Ya,……………… [√]Tidak
2. Sirkulasi Jantung
a. Kecepatan denyut jantung apical :……………x/menit
b. Irama : [ √ ]Teratur [ ]Tidak teratur
c. Kelainan bunyi jantung : [ ]Murmur [ ] Gallop
d. Sakit dada : [ √ ]Tidak [ ]Ya
Timbul saat : ................................................................................................
Karakteristik : ................................................................................................
Skala nyeri : ................................................................................................
g. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi :
1. Pucat : [ ]Tidak [ √ ]Ya
2. Perdarahan : [√ ]Tidak [ ]Ya
[ ]Peteki [ ]Purpura [ ]Mimisan
[ ]Perdarahan gusi [ ]Ekimosis
j. Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : [ √ ]Tidak [ ]Ya
[ ]Exoptalmus [ ]Tremor
[ ]Diaporesis
Nafas berbau keton : [ √ ]Tidak [ ]Ya
[ ]Poliuri [ ]Polidipsi [ ]Poliphagi
Luka gangrene : [ √ ]Tidak [ ]Ya,lokasi
Kondisi luka : Tidak ada..
k. Sistem Urogenital
Balance cairan : Intake 300 ml/10 jam, Output 500 ml/10 jam
Perubahan pola kemih :[ ]Retensi [ ]urgensi [ ]Disuria
[ ]Tidak lampias [ ]Nocturia [ ] Inkontinensia
BAK : warna: [ √ ]Kuning jernih [ ] kuning kental/coklat
Distensi/ketegangan kandung kemih: [ √ ]Tidak [ ]Ya
Keluhan sakit pinggang : [ ]Tidak [ ]Ya
Skala nyeri: Tidak ada
l. Sistem integument
Turgor kulit : [ √ ]Baik [ ]Buruk
Temperature kulit : …………………………
Warna kulit :[ ]Pucat [ ]Sianosis [ √ ] Kemerahan
Keadaan Kulit : [ √ ]Baik [ ]Lesi [ ] Ulkus
[ ]Luka, lokasi…………………
[ ]Insisi operasi
[ ]Gatal-gatal [ ]Memar/lebam
[ ]Kelainan Pigmen
[ ]Dekubitus, lokasi…………………
Kelainan Kulit : [√ ]Tidak [ ]Ya
Kondisi kulit daerah pemasangan infuse: baik, tidak ada phlebitis
Keadaan rambut : Tekstur : [ √ ]Baik [ ]Tidak [ ]Alopesia
Kebersihan: [ ]Tidak [ √ ]Ya
m. Sistem Muskuloskeletal
1. Kesulitan dalam pergerakan :[ ]Ya [ √ ]Tidak
2. Sakit pada tulang, sendi, kulit :[ ]Ya [ √ ]Tidak
3. Fraktur :[ ]Ya [√ ]Tidak
4. Lokasi :………………………………………………………………………….
5. Kondisi :………………………………………………………………………….
6. Kelainan bentuk tulang sendi : [ ]Kontraktur [ ]Bengkak
[ ]lain-lain, sebutkan……………………….
7. Kelainan struktur tulang belakang : [ ]Skoliasis [ ]Lordosis
[ ]Kiposis
8. Keadaan tonus otot : [ √ ]Baik [ ] Hipotoni
[ ]Hipertoni [ ]Atoni
9. Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
Data Tambahan (Pemahaman klien tentang penyakit): -
Data Penunjang (Pemeriksaan diagnostic yang menunjang masalah: Lab, Radiologi, Endoskopi dll)
- Hasil lab tgl 20/11
Hematologi :
Hb 9,4 g/dL (11,7-15,5)
Ht 28,5 % (35-47)
Leukosit 13,2 ribu/uL (5-10)
Eritrosit 3,16 juta/uL (3,80-5,20)
Elektrolit darah :
Natrium 125 mmol/L (136-145)
Klorida 96 mmol/L (98-107)
Kalsium 8,5 mg/dL (8,6-10)
- Hasil lab tgl 24/11
Fungsi Hati :
Albumin 2,49 g/dL (3,50-5,20)
Fungsi Ginjal :
Ureum darah 63,3 mg/dl (16,6-48,5)
Kreatinin darah 1,25 mg/dl (0,51-0,95)
Elektrolit darah :
Natrium 128 mmol/dl (136-145)
Fungsi ginjal :
Protein urine kuantitatif 351,6 mg/24 jam (<= 150)
Elektrolit urine :
Kalium urine 9,2 mmol/24jam (25-125)
Klorida urine 59 mmol/24 jam (110-250)
- Hasil lab tgl 26/11
Hematologi :
Hb 10,4 g/dL (11,7-15,5)
Ht 32,8% (35-47)
Leukosit 16,5 ribu/uL (5-10)
Eritrosit 3,65 juta/uL (3,80-5,20)
Elektrolit darah :
Natrium 129 mmol/L (136-145)
- Hasil USG abdomen tgl 23/11
Kesan yang didapat adalah chronic parenchymal kidney disease grade II bilateral.
- Hasil toraks foto PA tgl 24/11
Kesan yang didapat adalah TB paru dupleks DD/TB dengan pneumoni, terdapat infiltrate
di lapangan atas sinistra
RESUME
Ny M (58 tahun) pada tanggal 18 november 2021 datang ke RSUP Fatmawati dengan
keluhan mual, muntah, seminggu tidak mau makan, badan lemas. Pasien dirawat di Ruang
Isolasi Gedung Teratai Lantai 4 Selatan. Pada saat pengkajian tanggal 25 november 2021 pasien
mengeluh mual karena sering minum obat banyak, merasa ingin muntah, pasien mengatakan
tidak nafsu makan hanya makan 4 sendok. Pasien tampak pucat dan membrane mukosa bibir
pucat. IMT pasien 16.
Diagnosis keperawatannya yaitu nausea b.d efek agen farmakologis dengan intervensi
manajemen mual, pemberian obat oral dan pemberian obat intravena, deficit nutrisi b.d faktor
psikologis keenganan untuk makan dengan intervensi manajemen nutrisi, resiko infeksi d.d
peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan dengan intervensi pemberian obat oral dan
pemantauan elektrolit. Kolaborasi pemberian obat oral dan obat intravena yaitu INH 1x300mg ,
Pyrazinamide 1x1000mg, Ethambutol 1x750mg, Rifampicin 1x300mg, Vit BI 3x100mg,
Triofusin E 100 2x500 cc, Vit B Complex 3x 10mg, Vipalbumin 3x1capsul, NaCl Capsul
3x1000mg, Omeprazole 2x40mg, Methochorpamide3x10mg, Salbutamol 3x1mg, Asam
mefenamat 3x500mg, Laxadine 3x15cc, Ceftriaxone 1x2gr, Albumin 20% 100cc. Pada tanggal
29 November 2021 pasien pulang dengan keadaan compos metis, pasien mengatkan sudah tidak
mual dan muntah, pasien mengatakan sudah mau makan dengan jumlah porsi yang meningkat,
pasien mengatakan sudah tidak lemas, pasien tampak lebih bugar.
ANALISIS DATA
Nama Klien : Ny M
Nama Klien : Ny M
NO Diagnosis Keperawatan
1 Nausea b.d Agen Farmakologis
2 Defisit Nutrisi d.d Faktor Psikologis Keengganan untuk Makan
3 Resiko Infeksi d.d Peningkatan Paparan organisme pathogen lingkungan
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny M
NO SLKI SIKI
1 Setelah dilakukan tindakan asuhan MANAJEMEN MUAL
keperawatan selama 5x24 jam Observasi
diharapkan tingkat nausea menurun 1. Identidikasi pengalaman mual
dan keseimbangan elektrolit 2. Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
meningkat dengan kriteria hasil: 3. Identifkasi dampak mual terhadap kualitas hidup
1. perasaan ingin muntah 4. Identifikasi faktor penyebab mual
menurun 5. Identifikasi antiemik untuk mencegah mual
2. pucat membaik 6. Monitor mual
3. Nafsu makan meningkat 7. Monitor asupan nutrisi dan kalori
4. Frekuensi menelan membaik Terapeutik
5. Serum natrium 136-145 1. Kendalikan lingkungan faktor penyebab mual
mmol/L 2. kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
6. Serum Kalium 3,5-5,1 3. Berikan makanan dalam dalam jumlah kecil dan menarik
mmol/L 4. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak berwarna
7. Serum kalsium klorida dalam Edukasi
batas normal 1. Anjurkan istirhaat dan tidur yang cukup
8. Serum kalsium 98- 2. Anjurkan sering membersihkan mulut
107mmol/L 3. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
4. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual
Edukasi :
- Anjarkan posisi duduk, jika perlu
- Ajarkan diet yang deprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat farmakologi
- Vit BI 3x100mg
- Triofusin E 100 2x500 cc
- Vit B Complex 3x 10mg
- Vipalbumin 3x1capsul
- NaCl Capsul 3x1000mg
- Laxadine 3x15cc
- Albumin 20% 100cc
3 Setelah dilakukan tindakan asuhan PEMBERIAN OBAT ORAL
keperawatan selama 5x24 jam Observasi
diharapkan tingkat infeksi pasien - Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, kontraindikasi obat
menurun dengan kriteria hasil: - Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
1) Kebersihan tangan meningkat - periksa tanggal kadaluarsa obat
2) kebersihan badan meningkat - monitor efek terapeutik obat
3) Tidak demam - monitor efek local , efek sistemik dan efek samping obat
4) Tidak ada kemerahan - monitor resiko aspirasi
5) Tidak merasa nyeri Terapeutik
6) Kadar sel darah putih dalam - Lakukan prinsip enam benar
batas normal - berikan obat oral sebelum atau sesudah makan
Edukasi
- Jelaskan jenis obat , alasan pemberian , tindakan yang diharapkan dan efek
samping sebelum pemberian
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
- INH 1x300mg
- Pyrazinamide 1x1000mg
- Ethambutol 1x750mg
- Rifampicin 1x300mg
- Ceftriaxone 1x2gr
- Salbutamol 3x1mg
PEMANTAUAN ELEKTROLIT
Observasi
- Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor mual, muntah
- Monitor kehilangan cairan
Terapeutik
- Atur intervensi waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasi ahsil pemantauan
Edukasi
- Jelaskna tujuan dan procedure pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan
IMPLEMENTASI
TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI PARAF
25/11/21 Nausea bd. Agen Dinas Pagi
farmakolosi
08:30 memberikan cairan NaCl 0,9% / 12 jam, AD
hasil: tetesan infus lancar, tidak ada
kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada
kemerahan
AZ
09:00 melakukan pengkajian terhadap perasaan mual
pasien, hasil: pasien mengeluh mual setelah
mengkonsumsi OAT, pasien mengatakan
nafsu makan menurun karena mual
Dinas Sore
15:00 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan AN
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack yang disediakan
Dinas Sore AD
15:00 mengobservasi area pemasangan infus untuk
pemberian obat IV, hasil: bengkak (+), nyeri
(+) AP
15:05 memasang infus yang baru pada tangan kiri
untuk pemberian obat, hasil: infur terpasang
NaCl 0,9 % di tangan kiri, aliran infus lancar AZ
15:15 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack yang disediakan
AD
16:00 memfasilitasi pasien memakan snacknya
dengan memberikan posisi semi flowler hasil:
snackpasien habis, perasaan mudah kenyang
berkurang
Dinas Sore AN
15:15 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack yang disediakan
AZ
16:00 memfasilitasi pasien memakan snacknya AZ&AN
dengan memberikan posisi semi flowler hasil:
snackpasien habis, perasaan mudah kenyang
berkurang,
Mengevaluasi hasil elektrolit darah pasien
Na: 129*
K: 4,2
Cl: 102
Dinas Sore AN
15:15 memberikan omeprazole 4 mg IV, dan
methochorpamide 10 mg hasil: setelah 30
menit pasien mengatakan mual berkurang,
perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack yang disediakan
AZ
16:00 memfasilitasi pasien memakan snacknya
dengan memberikan posisi semi flowler hasil:
snackpasien habis, perasaan mudah kenyang
berkurang
Dinas Malam:
20:30 memberikan methochorpamide 10 mg hasil: AP
setelah 30 menit pasien mengatakan mual
berkurang, perasaan ingin muntah berkurang,
mengatakan ada keinginan untuk memakan
snack AD
09:20 menganjurkan makan makanan tinggi kalori
tinggi protein AD&AP
09:30 mengajarkan teknik relaksasi untuk
mengurangi mual saat hendak
29/11/21
Dinas Pagi
08:30 melepas cairan NACl, memasang pemvlone AN
pro injeksi
Dinas Sore
15:15 Aff pemvlone AZ
15:20 mengedukasi makanan tinggi kalori dan tinggi AZ
protein
16:00 mengedukasi pasien untuk patuh obat, dan AZ
tetap menjalankan rencana program pengobatan yang
telah ditetapkan
Shift Pagi
- Mengidentifikasi status nutrisi Ny.M : porsi
27/11 makan yg dihabiskan setengah porsi, kekuatan
AZ, AN
/ otot pengunyah (+), kekuatan otot menelan (+),
nafsu makan membaik dari hari sebelumnya,
2021
frekuensi makan 3x/hari, diare (-)
(-)
- Kolaborasi pemberian cairan infus (Triofusin E
1000 500 cc/12 jam) : tetesan infus lancer,
phlebitis (-), nyeri (-)
CATATAN PERKEMBANGAN
DX EVALUASI Paraf
Nausea bd. Agen S: pasien mengatakan tidak mual, mual setelah minum obat AJ
farmakologi berkurang, nafsu makan meningkat, perasaan mudah kenyang
berkurang
O:
kulit teraba hangat dan kemerahan
nafsu makan meningkat,
porsi makan yang di habiskan 1 porsi,
reflex menelan baik
Na: 129*
K: 4,2
Cl: 102
A: rasa mual sudah tidak ada, dan pola makan membaik, namun dari
hasil elektrolit darah natrium masih dibawah batas normal, hasil
analisis: masalah teratasi sebagian
P: pemberian makanan tinggi garam, pemberian kapsul NaCl
Tgl No Dx Paraf &
SOAP
keperawatan nama
P : Intervensi Selesai